Disusun oleh :
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam, merupakan salah satu agama terbesar yang dianut oleh
umat Islam di dunia, salah satu ajarannya ialah untuk menjamin kebahagiaan
hidup pemeluknya di dunia dan di akhirat yang termaktub dalam Al-Qur’an
dan Hadist.1 Untuk melihat lebih jauh tentang interelasi budaya jawa dan
islam tentu tidak lepas dari proses penyeberannya, dimana islam masuk ke
tanah jawa dengan damai tanpa ada paksaan. Proses perkembangan Islam
sangat mudah diterima oleh masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat jawa.
Meski islam dan jawa merupakan dua entitas yang berbeda, namun
sebenarnya keduanya bisa hidup berdampingan secara damai. Masuknya umat
islam ke tanah jawa sendiri terjadi tanpa menimbulkan ketegangan yang
berarti. Lebih lanjut, keduanya terbuka terhadap interaksi dan hubungan
timbal balik pada tataran nilai dan budaya.
Salah satu interelasi nilai-nilai jawa dan islam yang dapat hidup
berdampingan adalah keterkaitan dalam ranah politik. Dimana pada zaman
dahulu terdapat kesinambungan antara budaya politik jawa dan islam.
Misalnya saja bagaimana orang Jawa membentuk sistem pemerintahan,
bagaimana mereka menyebut atau mengangkat pejabat kerajaan dan para abdi
dalemnya, dan masih banyak lagi korelasi lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem politik dalam perjalanan sejarah politik di Jawa?
2. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Demak?
3. Bagaimana kondisi politik pada masa Kerajaan Demak?
C. Tujuan
1. Mengetahui sistem politik dalam perjalanan sejarah politik di jawa
2. Mengetahui sejarah berdirinya Kerajaan Demak
3. Mengetahui Kondisi politik pada masa Kerajaan Demak
2
M. C. Ricklefs. Sejarah Indonesia Modern. terj.Darmono Hardjowijono, (Yogyakarta: Gajah Mada
University press, 1993), cet.3, h. 5-6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Darori Amin. Islam dan Kebudayaan Jawa. (Yogyakarta, Gama Media, 2000), Hlm. 210
8
Akhmad Setiawan. Perilaku Birokrasi dalam Pengaruh Paham Kekuasaan Jawa. (Yogyakarta,
Pustaka Belajar, 1998), Hlm. 86
pangreh praja.9 Sebelumnya, pada tahun 1913, didirikan kelompok politik
pertama dengan nama Sarikat Islam. Setelah kemerdekaan, kita dapat
melihat perbedaan besar antara kelompok yang dipimpin oleh orang Jawa
dan kelompok yang dipimpin oleh Muslim dalam masyarakat. Konflik ini
semakin diperparah dengan meningkatnya politisasi masyarakat Jawa pada
tahun 1950an. Partai politik selalu jelas berpihak pada salah satu
perbedaan agama tersebut.10
2. Sejarah berdirinya Kerajaan Demak
Sejarah mengatakan bahwa Islamisasi yang ada di Jawa memunculkan
adanya beberapa Kerajaan Islam yaitu Kerajaan Demak, Kemudian Pajang,
dan Mataran. Tetapi pada pembahasan kali ini akan membahas tentang
Kerajaan Demak.
Kerajaan Demak berdiri pada masa setelah Kerajaan Majapahit
mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasannya mulai
memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten
tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit.
Pada masa itu arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati yaitu adipati
Raden Fatah dan Ki Ageng Pengging. Sementara itu Raden Fatah
Mendapatkan dukungan dari Walisongoo dan Ki Ageng pengging mendapatka
dukungan dari Syeikh Siti Jenar.11
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah atas restu dan dukungan
dari para Walisongo yang diperkirakan tidak lama setelah keruntuhan kerajaan
Majapahit. Sebelum Demak menjadi pusat kerajaan, dulunya Demak
merupakan kadipaten di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit (Brawijaya V)
9
Hans Antlov, Sven Cederroth. Kepemimpinan Jawa (Perintah Halus, Pemerintahan Otoriter),
(Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2001), Hlm. 211
10
Darori Amin, Opcid, Hlm. 211
11
Hj. De Graaf dan Pegeaud. Kerajaan-kerajaan Islam Pertama di Jawa. (Jakarta: Pustaka Grafitipers,
2006), hlm. 23
dan sebelum berstatus kadipaten, lebih dikenal orang dengan nama Glagah
Wangi yang menjadi wilayah kadipaten Jepara dan merupakan satu-satunya
kadipaten yang adipatinya memeluk Agama Islam.12
Kerajaan demak yang berdiri pada tahun 1482 M mempunyai
pengaruh yang besar dalam membentuk masyarakat Jawa dan Nusantara
menjadi umat islam mayoritas di dunia.13 Selain membentuk mayoritas
masyarakat Jawa dan Indonesia Islam, Kesultanan Demak juga mempunyai
pengaruh yang besar di Kehidupan masyarakat Jawa dalam berbagai aspek
kehidupan, meliputi aspek ideologi, politik, pemerintahan, hukum, militer,
pengajaran, adat istiadat, kesenian dan berbagai peninggalan pesantren
peninggalan yang sangat berharga.14
https://www.mahadalyjakarta.com/sejarah-kesultanan-demak/
12
Teguh Panji. Kitab Sejarah Terlengkap Majapahit, (Jogjakarta: Laksana, 2015), hlm. 318
13
Rachmad Abdullah, Kerajaan Islam Demak Api Revolusi Islam Di Tanah Jawa(1518-1549 M),
(Solo: Al-Wafi, 2016), hlm. 187
14
Rachmad Abdullah, Kerajaan Islam Demak Api Revolusi Islam..., hlm. 188
https://pagaralampos.disway.id/read/649530/menelusuri-sejarah-beridirinya-kerajaan-
demak-ini-5-raja-yang-berperan-dalam-penyebaran-islam-di-nusantara
15
https://intisari.grid.id/read/033867059/kehidupan-politik-kerajaan-demak-salah-satunya-diplomasi-
perkawinan?page=all diakses hari Senin, 16 Oktober 2023, Jam 23.00
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama Islam, merupakan salah satu agama terbesar yang dianut oleh umat
Islam di dunia, salah satu ajarannya ialah untuk menjamin kebahagiaan hidup
pemeluknya di dunia dan di akhirat yang termaktub dalam Al-Qur’an dan
Hadist. Masyarakat Jawa identik dengan istilah suku Jawa secara biografis
suatu wilayah pulau jawa yaitu : Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan
juga Jawa Timur. Mengenai sistem politik Jawa, sejarah mencatat ada
beberapa periode yang berkaitan dengan sistem politik dan birokrasi Jawa
yaitu pada masa kekaisaran, masa kolonial, dan setelah kemerdekaan. Selain
membentuk mayoritas masyarakat Jawa dan Indonesia Islam, Kesultanan
Demak juga mempunyai pengaruh yang besar di Kehidupan masyarakat Jawa
dalam berbagai aspek kehidupan, meliputi aspek ideologi, politik,
pemerintahan, hukum, militer, pengajaran, adat istiadat, kesenian dan berbagai
peninggalan. ciri kehidupan politik pada masa Kerajaan Demak yaitu berawal
dari keturunan Majapahit, memanfaatkan diplomasi perkawinan, peran
walisongo dalam politik Kerajaan Demak, dan runtuh karena perang saudara.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Darori. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta, Gama Media, 2000.
Antlov, Hans & Cedeerroth, Sven. Kepemimpin Jawa Perintah Halus, Pemerintahan
Otoriter). Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2001.
https://intisari.grid.id/read/033867059/kehidupan-politik-kerajaan-demak-salah-
satunya-diplomasi-perkawinan?page=all diakses hari Senin, 16 Oktober 2023,
Jam 23.00.
https://web.iaincirebon.ac.id/globalnews/sejarah-awal-agama-islam-masuk-ke-tanah-
jawa/ diakses hari Senin, 16 Oktober 2023, jam 22.30.
Rickles, M.C. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Jakarta, Serambi Ilmu, 2007