Anda di halaman 1dari 31

1

1.KONSEP DASAR
PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING PROCESS

I .PENDAHULUAN.
Setiap organisasi sesungguhnya menginginkan terciptanya suatu system kerja yang
terpadu, serasi, berkesinambungan dalam suatu koordinasi yang efisien.Untuk
itu,peranan seorang manajer adalah sangat penting, melalui peranan mana suatu
koordinasi yang baik dapat dicapai.

Dalam rangka berfikir yang demikian itu,akan terlihat bahwa dari seorang manajer
diharapkan kemampuannya untuk melihat masalah masalah yang ada dalam
lingkungan kerjanya sehari hari seperti menganalisis ketidak beresan yang ada
disuatu tempat kerja ataupun kemampuannya untuk mengambil keputusan serta
kemampuannya untuk mengamankan pelaksanaan keputusan itu.

Untuk itu dibutuhkan suatu ketrampilan manajerial, khususnya ketrampilan didalam


melihat persoalan dan didalam mengambil dan mengamankan keputusan-
keputusan.

Dengan demikian pokok pokok pekerjaan manajer adalah:


- Memecahkan persoalan
- Mengambil Keputusan
- Merencanakan dan Mengamankan Pelaksanaan Keputusan.
Pokok pokok pekerjaan manajer itu dapat digambarkan melalui suatu proses
sebagai berikut:

Input Process Output

Info Otak Sebab


Manajer Persoalan/
Keputusan/
Rencana

Info diproses dalam otak manajer menjadi hasil yaitu:


- Diketahuinya Sebab Persoalan.
- Diperolehnya Alternatip terbaik.
- Ditentukannya Rencana Pelaksanaan Keputusan.
- Ditentukannya Langkah Pengaman Keputusan.

2
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Output ditentukan oleh dua hal utama yaitu:
1.Inputnya.
Seberapa lengkap,benar,akurat,reliabel informasi yang digunakan dalam proses
analisis persoalan dan pengambilan keputusan itu.

2.Prosesnya.
Seberapa majunya otak manajer bekerja dengan input yang ada dan ini disebut
seberapa tepat dan lengkapnya proses intelektual si Manajer yang bersangkutan.

Proses itulah yang akan kita pelajari dalam bagian bagian berikut ini melalui konsep
dan latihan penerapan sehingga dapat dicapai suatu proses berfikir yang sistimatis
dan matang.

II.POLA DASAR BERFIKIR.


Untuk melaksanakan seluruh pekerjaan, khususnya pekerjaan manajerial, seorang
manajer harus mempertajam kelengkapan proses intelektualnya. Kepner dan
Tregoe, yang pemikirannya telah luas digunakan dalam konsepsi ini, mengemuka-
kan empat pola dasar berfikir, yang digambarkan dalam empat macam pertanyaan
yang setiap hari diajukan oleh manajer yaitu:
- APA YANG TERJADI.
- MENGAPA INI TERJADI.
- TINDAKAN APA YANG HARUS KITA AMBIL.
- APA YANG KITA HADAPI.
Empat pertanyaan itu merupakan empat proses yang biasanya disebut sebagai:
1.Analisis Situasi (Situation Appraisal).
2.Analisis Persoalan (Problem Analysis).
3.Analisis Keputusan (Decision Analysis).
4.Analisis Persoalan Potensial (Potential Problem Analysis).
Kerangka dasar dari analisis analisis itu adalah sebagai berikut:

A.POLA BERFIKIR 1 : MENILAI DAN MENJELASKAN.


Pola ini adalah pola yang memungkinkan kita menilai, menjelaskan, menyortir dan
menertibkan situasi yang kacau balau.Kita harus dapat memisah misahkan situasi
yang rumit kedalam bagian bagian,memutuskan apa yang harus dikerjakan,
menentukan kapan, bagaimana dan siapa yang mengerjakan, menentukan mana
prioritas.

3
B.POLA BERFIKIR 2: SEBAB DAN AKIBAT.
Pola berfikir ini memungkinkan kita menghubungkan suatu kejadian dengan hasil-
nya, suatu sebab dengan akibatnya. Pola ini sangat penting bagi kita didalam
menilai dan menjelaskan situasi yang rumit.

C.POLA BERFIKIR 3: MENGADAKAN PILIHAN.


Pola berfikir ini memungkinkan kita mengadakan pilihan yang beralasan.Pola memi-
lih,menimbulkan tiga kegiatan penting yaitu:
1.Menentukan tujuan.
Untuk tujuan apakah kita memilih.
2.Mempertimbangkan pilihan yang tersedia.
Apakah pilihan dapat memenuhi tujuan dengan cara yang paling baik.
3.Menilai risiko relatif dari pilihan yang tersedia.
Pilihan manakah yang mungkin paling aman atau paling produktif.

D.POLA BERFIKIR 4: MENDAHULUI MASA DEPAN.


Pola berfikir ini memungkinkan kita melihat masa depan untuk mengetahui hal hal
yang baik dan yang jelek yang akan terjadi.

Dengan demikian kita dapat melihat hubungan sebab akibat mengenai apa yang
telah terjadi, apa yang sebenarnya dapat terjadi serta apa yang dapat terjadi dimasa
depan.Kita belajar mengambil tindakan diwaktu sekarang untuk menghadapi
peristiwa yang mungkin terjadi dimasa depan.

Keempat proses dasar itu telah dikembangkan oleh Kepner dan Tregoe, untuk
memanajemeni praktek praktek kerja kita sehari hari.

4
2. ANALISIS SITUASI
I.PENDAHULUAN.
Tehnik Analisi Situasi akan membantu manajer meningkatkan kemampuannya
dalam hal hal berikut ini:
1.Mengenali Masalah (Concerns).
2.Memisah misahkan masalah kedalam komponen komponen yang dapat
dikendalikan.
3.Menetapkan prioritas.
4.Merencanakan pemecahan masalah.
Empat tahap itu,tentu saja tidak merupakan urutan yang mati sebab banyak aliran
informasi dapat terjadi sementara kita mencoba memecahkan suatu masalah dan
karena itu kita harus cukup bijaksana menggunakan langkah langkah itu.

II.MENGENALI MASALAH.
Definisi:
"Masalah (Concern) adalah setiap situasi yang memerlukan kita bertindak dan yang
sepenuhnya atau sebagian saja menjadi tanggung jawab kita. Dengan perkataan
lain, ada sesuatu yang harus dikerjakan dan Andalah yang harus mengerjakannya"
Masalah akan datang dari berbagai situasi dan kita harus mengenali situasi itu
sehingga masalah dapat dirumuskan. Tentu saja memeriksa situasi lingkungan
untuk mendapatkan masalah bukan merupakan pekerjaan yang sederhana
danmudah. Namun demikian untuk memudahkan kita melihat masalah maka
dapatlah kita ikuti kegiatan kegiatan berikut ini:
1.Membuat daftar penyimpangan, ancaman dan kesempatan yang dihadapi
sekarang ini.
2.Memeriksa kemajuan dan membandingkan dengan tujuan.
3.Melihat kedepan sambilmencari hal hal yang dapat terjadi secara tidak disangka
sangka (didalam organisasi kita dan dalam lingkungan ekstern).
4.Mencari kemajuan.

Identifikasi masalah dalam analisis situasi dapat dilakukan dengan mengajukan


pertanyaan pertanyaan khusus seperti:
* Dimana kita tidak memenuhi standar.
* Persoalan apakah diwaktu yang lalu yang belum terpecahkan.
* Rekomendasi apakah yang sedang kita kerjakan sekarang atau yang akan
muncul nanti.
* Keputusan apakah yang harus diambil sekarang.

5
* Keputusan apakah yang sedang diambil sekarang ini dan akan dilaksanakan
apabila pilihan telah ditentukan.
Pertanyaan pertanyaan ini merupakan titik tolak dalam analisis yang akhirkan akan
terumuskan sebagai Daftar Persoalan, Daftar Keputusan dan Daftar Masalah yang
bisa terjadi diwaktu yang akan datang yang karena itu harus diperhatikan.

Penilaian dapat dilakukan secara pribadi dan dapat pula dilakukan secara kelompok.

III.MEMISAH MISAHKAN MASALAH.


Gabungan masalah yang kelihatannya seperti satu situasi komplex,tidak dapat
dipecahkan secara sederhana dan effektif.Situasi yang kompleks harus dipecahkan
menjadi situasi yang lebih terbatas dan sederhana sampai merupakan sejumlah
masalah tunggal.

Ada beberapa macam situasi yang memerlukan langkah langkah yang sesuai yaitu:
1.Ada Deviasi,Penyimpangan.
Perlu dilakukan Analisis Persoalan,tetapi sebelumnya diperlukan suatu tindakan
darurat supaya penyimpangannya tidak semakin parah.Jadi perlu dilakukan terlebih
dahulu Analisis Keputusan.
2.Perumusan atau deskripsi masalah.
Mulailah mengajukan pertanyaan spesifikasi,rinci sampai nyata terdapat sub sub
masalah yang dapat dipisahkan satu sama lain.
3.Terjadi suatu peristiwa (atau "perobahan") yang memerlukan analisis dan atau
tindakan dalam beberapa bidang. Masing masing bidang itu diperiksa satudemi satu.
Lalu diajukan pertanyaan spesifikasi seperti:apa pengaruh/ akibatnya? Tindakan
mana yang diperlukan?.
4.Terdapat situasi yang rumit dan "abadi".
Biasanya diungkapkan sebagai:"Sudah sejak dahulu begitu".Buatlah suatu analisis
dengan mengajukan pertanyaan spesifikasi untuk membagi bidang atau golongan
sampai dapat dipisahkan kerangka sebab akibat,hal hal yang berhubungan dan
sejenisnya,sehingga diperoleh masalah masalah tunggal.

IV.MENETAPKAN PRIORITAS.
Dari kegiatan memisah misahkan kita dapatkan beberapa masalah tunggal untuk
ditangani.Untuk menangani masalah tunggal itu,tentu saja kita perlu menentapkan
mana yang memerlukan perhatian segera untuk ditangani atau mana yang menjadi
prioritas.

6
Untuk menentukan prioritas,ada tiga aturan yang dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan yaitu:

1.Kegawatannya.
Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang ini terhadap
produktivitas orang dan atau sumber daya dan dana.
2.Mendesaknya.
Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia.
3.Perkembangannya.
Bagaimanakah perkiraan mengenai kemungkinan berkembangnya
masalah.Akibatnya makin lama makin besar atau makin kecil.

Atas dasar dimensi dimensi itu kita dapat menilai suatu masalah relatif lebih penting
daripada masalah yang lain dan karena itu harus dipertimbangkan pertama tama,
atau kita dapat menilai bahwa suatu masalah relatif kurang penting dan harus diper-
timbangkan belakangan.

V.MERENCANAKAN PEMECAHAN MASALAH.

Dalam merencanakan pemecahan masalah,kita memusatkan perhatian pada


bagaimana masalah ini dapat dipecahkan sebaik baiknya, siapa yang akan
menanganinya dan macam jawaban yang kita butuhkan.

Ada tiga kemungkinan sifat masalah yang kita hadapi yaitu:


1.Apakah situasi itu memerlukan penjelasan?.Apakah ada penyimpangan antara
hasil pekerjaan yang diharapkan dan yang sebenarnya.Apakah penyimpangan itu
tidak diketahui sebabnya? Apakah dengan mengetahui sebab yang sebenarnya kita
dapat bertindak lebih effektif?Jika ada penyimpangan dan sebabnya tidak
diketahui,maka kita dapat menggunakan tehnik ANALISIS PERSOALAN.

2.Apakah kita perlu memilih sesuatu? Atau kita perlu menetapkan sasaran untuk
melakukan suatu kegiatan?Jika begitu,kita dapat menerapkan tehnik ANALISIS
KEPUTUSAN.

3.Apakah kita telah mengambil keputusan tetapi belum melaksanakannya, dan


apakah kita perlu bertindak sekarang untuk menghindari kemungkinan timbulnya
kesulitan diwaktu yang datang. Apakah kita perlu menyusun rencana untuk
mengamankan suatu keputusan atau kegiatan diwaktu yang akan datang? Jika

7
demikian. maka kita dapat menggunakan tehnik ANALISIS PERSOALAN
POTENSIAL.

Untuk mempermudah Analisis Situasi,kita dapat menggunakan tehnik STAIR


STEPPING untuk:
1.Membedakan akibat daripada sebab.
2.Memfokuskan analisis pada deviasi yang belum diketahui sebab nya,yaitu Analisis
Persoalan atau pada taraf keputusan dima- na diperlukan Analisis Keputusan.

8
PERTANYAAN PERTANYAAN ANALISIS SITUASI

1.Ancaman dan kesempatan manakah harus kita perhatikan.


2.Apakah masing masing ini suatu masalah tunggal yang langsung dapat
ditanggapi? Ataukah perlu memisah misahkan terlebih dahulu?
3.Apakah situasi ini penting dan gawat.Bagimana mendesaknya situasi
ini.Bagaimana kecenderungan dan perkembangannya.
4.Haruskah kita mengetahui sebab?
Haruskah kita memilih alternatip terbaik?
Haruskan kita mengamankan suatu rencana pelaksanaan?
5.Apakah situasi ini memerlukan pemisahan lebih lanjut?.
***

9
3. ANALISIS PERSOALAN

I.PENDAHULUAN.
Pemecahan persoalan memerlukan cara pemikiran atas dasar sebab dan
akibat.Persoalan adalah akibat yang dapat dilihat dari suatu sebab yang terjadi pada
suatu waktu dimasa yang lalu.Kita harus dapat menghubungkan akibat yang kita
amati dengan sebab yang sebenarnya. Dengan demikian dapatlah diambil langkah
perbaikan yang tepat.

II.STRUKTUR PERSOALAN.

Persoalan adalah suatu deviasi atau penyimpangan dari standard atau dari apa
yang dianggap normal.

Struktur persoalan dapat digambarkan sebagai berikut:


------------------O...................... SEHARUSNYA
Perobahan

SEBENARNYA

Masa Lalu Sekarang

Maksud ANALISIS PERSOALAN adalah mengidentifisir "perobahan" yang


menimbulkan penyebab itu.

Untuk melakukan analisis persoalan,tehnik analisis yang dapat diikuti adalah:


1.Definisikan persoalan.
2.Uraikan persoalan dalam empat dimensi persoalan yaitu:
- Identitasnya.
- Tempatnya
- Waktunya
- Luasnya
3.Mengambil sari dari informasi yang penting didalam empat dimensi persoalan
diatas, untuk menyusun sebab sebab yang mungkin.
4.Menguji sebab yang paling mungkin.
5.Verifikasi sebab yang sesungguhnya.

10
DEFINISIKAN PERSOALAN
Mendefinisikan persoalan adalah sama dengan membuat pernyataan mengenai
penyimpangan.

Mula mula kita harus mendefinisikan persoalan secara tepat, sebelum kita dapat
menguraikan, menganalisa dan menjelaskannya.Kita mendefiniskan dengan
menyatakan penyimpangannya atau dengan nama persoalannya.

Jadi yang harus kita rumuskan adalah mengenai terjadinya penyimpangan itu dan
baru atas dasar itulah, seluruh analisis persoalan dapat dilakukan secara lebih tepat.

IV.MENGURAIKAN PERSOALAN DALAM EMPAT DIMENSI PERSOALAN.


Setelah kita tahu pernyataan penyimpangannya, maka kita dapat menguraikan
persoalan secara lebih terperinci dalam dimensi dimensi berikut ini:

1.Identitas.
Apa yang ingin kita jelaskan.
2.Lokasi.
Dimanakah kita melihatnya.
3.Waktu.
Kapan terjadinya.
4.Luasnya.
Bagaimana gawatnya, sampai seberapa luasnya.

V.PERBANDINGAN FAKTA dan BUKAN FAKTA.

APA
Bukan Fakta Bukan Fakta

DIMANA FAKTA BILAMANA


PERSOALAN

Bukan Fakta Bukan Fakta


LUAS

a.Didalam empat persegi diatas terdapat fakta fakta persoalan


menurut dimensi dimensi Apa,Dimana,Bilamana dan Luas.Diluar empat persegi itu
terdapat banyak sekali Bukan Fakta.

11
b.Penting sekali mencari Bukan Fakta yang sedekat mungkin pada batas batas
empat persegi itu karena dengan demikian batas batas persoalan menjadi lebih
tegas.

VI.PERBEDAAN.

Disini, yang akan kita cari adalah perbedaan dalam artian:

APA YANG BERBEDA MENGENAI FAKTA APABILA DIBANDINGKAN


DENGAN BUKAN FAKTA.

atau:

DALAM HAL MANAKAH FAKTA BERBEDA DARI BUKAN FAKTA


ATAU APA YANG KHAS PADA FAKTA.

VII.PEROBAHAN.
a.Diantara informasi yang tersedia kita mencari perobahan [Perobahan yang
terjadi dalam daerah perbedaan].Salah satu sebab deviasi selalu terletak pada
salah satu perobahan.

b.Harus dimengerti juga bahwa perobahan harus dicari dalam daerah


perbedaan,karena perobahan diluar daerah perbedaan berlaku juga untuk BUKAN
FAKTA dan dengan demikian tidak mungkin dianggap sebagai penyebab fakta
persoalan.

c.Mencari perobahan perobahan tidaklah mudah. Perhatikanlahdalam


informasi,perkataan perkataan seperti: dirobah, berobah, baru, lebih, kurang,
ditambah, dikurangi dan sebagainya.Mungkin dengan perkataan seperti itu
dilaporkan adanya suatu "perobahan".

VIII.PERBEDAAN DAN PEROBAHAN.


a.Perobahan adalah suatu kejadian yang timbul atau muncul kurang lebih pada saat
deviasi mulai.Perobahan adalah dinamis.It happens.

b.Perbedaan adalah keadaan yang sudah terdapat sebelum deviasi


dimulai.Perbedaan itu bersifat statis.It exists.

12
IX.PERBEDAAN DAN PEROBAHAN DALAM DIMENSI WAKTU.
Ini adalah kekecualian sebab pada dimensiwaktu perbedaan berhimpit dengan
perobahan.

Perbedaan antar dua periode adalah juga perobahan.


Contoh:
FAKTA BUKAN FAKTA PERBEDAAN
Periode I Periode II Hujan.
Sekarang: Sebelumnya:
Hujan Tidak
Perbedaan antara periode I (sekarang) dengan periode II (sebelumnya) adalah
"hujan",yang tidak lain juga berarti perobahan: "Sebelumnya tidak ada
hujan,sekarang hujan".

Karena itu dinasehatkan supaya tidak mencari perobahan pada dimensi waktu dan
cukup mencari perbedaan saja.

X.SEBAB SEBAB YANG MUNGKIN.


a.Kita akan mengembangkan informasi mengenai "perobahan perobahan" untuk
mencoba apakah itu dapat dimengerti sebagai sebab deviasi.
b.Perobahan harus dilihat dalam kombinasi dengan perbedaan.

Ada dua kemungkinan:

1.Perobahan dalam perbedaan dapat dimengerti sebagai sebab.


2.Perobahan plus perbedaan dapat dimengerti sebagai sebab.

c.Sesudah perobahan perobahan dikembangkan menjadi "sebab sebab yang


mungkin", sebab sebab ini perlu dikaji lagi dengan cara memeriksa apakah sebab
sebab tersebut cocok dengan semua FAKTA dan tidak cocok dengan BUKAN
FAKTA.Jadi kita mencoba menggugurkan sebab sebab itu.

XI.SEBAB YANG PALING MUNGKIN.


Sebab yang telah diperoleh diatas, diperiksa lebih lanjut mengenai jumlah asumsi
dan logikanya. Semakin sedikit asumsi yang digunakan adalah semakin valid
kesimpulan yang diambil.Dengan logika dimaksudkan hubungan antara sebab dan

13
deviasi.Makin mudah dimengerti, makin baik.Dengan demikian dapat diperoleh
sebab yang paling mungkin.

XII.VERIFIKASI.

Sebab yang paling mungkin itu harus diverifikasi lagi untuk mendapatkan sebab
yang sesungguhnya.Verifikasi dapat dilakukan melalui:
a.Verifikasi di Lapangan.
b.Verifikasi dengan eksperimen Laboratorium.
c.Verifikasi atas dasar hasil "by result".

XIII.PERSOALAN MENGENAI MANUSIA.


Sesungguhnya proses Analisis Persoalan dapat juga diterapkan pada persoalan
persoalan yang disebut sebagai "The people problems".

Namun demikian ada beberapa kesulitan khusus:


a.Seringkali hanya terlihat gejala atau akibat sedangkan sebab yang sesungguhnya
tersembunyi dalam hati. Dari gejala, lalu kita asumsikan sebab.
b.Informasi sering diwarnai prasangka,sentimen dan sejenisnya sehingga kurang
obyektif.
c.Verifikasi di lapangan adalah tidak mungkin dilakukan.
Karena semuanya menyangkut sanubari.Jadi hanya mungkin dilakukan verifikasi
"by results"

XIV.TINDAKAN TINDAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN.


Mungkin terjadi bahwa deviasi terlalu gawat sehingga bila harus menanti hingga
diketahui sebabnya,maka akan menimbulkan kerugian yang semakin besar.

Oleh karena itu perlu diambil tindakan tindakan darurat terhadap deviasi itu untuk
mengurangi akibat bagi perusahaan.

Jikalau sebabnya diketahui,dapatlah diambil tindakan korektif yaitu tindakan untuk


menghilangkan sebab dan dengan demikian tindakan untuk menghilangkan deviasi.

Kadang terjadi bahwa sebab tidak dapat dihilangkan, karena biayanya mahal, atau
memang tidak dapat dihilangkan.Untuk itu perlu dilakukan tindakan penyesuaian
yaitu menerima deviasi dan mengambil tindakan untuk mengurangi akibat dari
deviasi itu.

14
PERTANYAAN PERTANYAAN ANALISIS PERSOALAN
1.Manakah obyek,orang atau bagian yang mengalami deviasi? Manakah obyek
obyek, orang orang yang dapat mengalami deviasi tetapi ternyata tidak.?
2.Apakah deviasi itu.Deviasi apakah yang dapat terjadi tetapi ternyata tidak?
3.Dimanakah obyek obyek yang mengalami deviasi itu dilihat.
4.Dimanakah pada obyek deviasi itu terdapat.
5.Dimanakah dalam proses atau siklus,deviasi itu terlihat.
6.Bilamana (Tanggal,Jam) obyek yang mengalami deviasi itu terlihat.
7.Bagaimana frekwensi terjadinya deviasi tersebut.
8.Berapa dari obyek itu menunjukkan deviasi.
9.Berapa banyak obyek menunjukkan deviasi.
10.Berapa banyak deviasi terdapat pada obyek.
11.Bagaimana perkembangan deviasi tersebut.
12.Dalam hal apa FAKTA berbeda dengan BUKAN FAKTA. Apa yang khas pada
FAKTA.
13.Perobahan apakah yang terjadi dalam bidang perbedaan.
14.Apakah perobahan itu dapat dimengerti sebagai sebab deviasi. Apakah
perobahan ini beserta suatu suatu perbedaandapat dimengerti sebagai sebab
deviasi.
15.Kalau sesuatu dianggap sebagai sebab yang sesungguhnya, bagimanakah dapat
dijelaskan bahwa hanya terjadi pada FAKTA dan tidak pada BUKAN FAKTA.
16.Langkah langkah verifikasi apakah yang dapat membuktikan bahwa inilah sebab
yang sesungguhnya.

15
4. ANALISIS KEPUTUSAN

I.PENDAHULUAN
Dalam kegiatan kita sehari hati, kita sering dihadapkan pada situasi dimana kita
harus mengambil keputusan.Baik buruknya keputusan yang diambil sudah barang
tentu mempengaruhi hasil dan pekerjaan selanjutnya.Itulah sebabnya kita harus
cukup berhati hati didalam membuat suatu keputusan.

Proses pengambilan keputusan adalah penggabungan secara sistimatis fakta dan


pengalaman untuk menghasilkan peni- laian yang baik.Proses itu adalah menyusun
informasi yang penting dalam suatu bentuk yang mudah difahami dan dipergunakan
untuk menentukan suatu pilihan.

Untuk mengambil suatu keputusan yang terbaik, dibutuhkan suatu urutan tindakan
yang akan dibahas pada bagian berikut ini.

II.URUTAN TINDAKAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN.


Urutan tindakan yang harus dilakukan untuk pengambilan suatu keputusan yang
baik adalah sebagai berikut:
1.Tentukan tujuan yang hendak dicapai dari suatu keputusan.
Apakah yang ingin dicapai manajer?Tugas apakah yang harus dilaksanakannya.
2.Pengelompokkan tujuan menurut kepentingannya.
Tentukan apa yang menjadi syarat "mutlak" dan apa yang menjadi syarat "relatif"
atau "keinginan".
3.Menyusun Alternatip yang dipilih.
Suatu tugas tertentu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara dan berbagai
alternatip.Masing masing cara dan tindakan itu dapat dipertimbangkan lebih
matang.
4.Menilai alternatif berdasarkan tujuan untuk mengadakan pilihan.
Alternatif tindakan yang dipertimbangkan dinilai terhadap tujuan tujuan yang telah
ditentukan.Setiap tindakan dinilai apakah ia dapat menilai tiap tiap "keharusan" dan
sampai dimana ia dapat mencapai "keinginan" jika dibandingkan dengan tindakan
tindakan lain yang dapat diambil.
5.Memilih alternatip terbaik sebagai keputusan sementara.
Pemilihan alternatif yang paling baik untuk dapat mencapai semua tujuan
merupakan suatu keputusan sementara yaitu yang memenuhi semua "keharusan"
dan sebanyak mungkin "keinginan" dengan sesedikit mungkin kerugian.
6.Memperhitungkan konsekwensi yang tidak baik dari pilihan.

16
Keputusan sementara harus diselidiki terhadap akibat akibat yang tidak baik yang
dapat timbul di kemudian hari.Akibat akibat tidak baik adalah persoalan persoalan
yang dapat timbul di kemudian hari karena suatu tindakan yang telah diambil.
Kemungkinan itu harus dinilai.
7.Mengawasi akibat dari suatu keputusan.
Pelaksanaan terakhir harus dibantu dengan adanya tindakan tindakan lain yang
dapat mencegah kemungkinan timbulnya persoalan baru sebagai akibat negatif
pelaksanaan keputusan tersebut, dan dengan adanya kepastian bahwa tindakan
yang harus diambil adalah benar benar dilaksanakan.

III.TEHNIK ANALISIS KEPUTUSAN.


Langkah langkah tehnis didalam proses pengambilan keputusan dapat dilakukan
sebagai berikut:
1.Tetapkan tujuan.
Tujuan harus diperinci secara operasional.Pemerincian ini dapat dilakukan dengan
pertanyaan::Macan apa, berapa, bilamana, dimana?.
Tujuan dapat berasal dari dua bidang utama yaitu:
a.Hasil yang diharapkan timbul dari suatu keputusan.
- Apa yang harus diselesaikan?
- Persoalan apa yang mau dibetulkan?
- Situasi apa yang mau diperbaiki?
- Kemana kita akan pergi?
- Hasil apa yang kita harapkan?
- Barang apa yang harus disingkirkan?
- Akibat apa yang ingin kita perkecil seminim mungkin?
Pertanyaan pertanyaan ini dapat digunakan untuk merumuskan hasil diatas.
b.Sumber sumber yang tersedia untuk membiayai pelaksanaan suatu keputusan.
Dalam mencari informasi mengenai sumber sumber yang harus dipergunakan, dapat
diteliti bidang bidang ini:
Manusia : Tenaga ahli, jumlah.
Uang : Modal, biaya
Bahan : Fasilitas,perlengkapan, tempat.
Waktu : Jangka pendek, jangka panjang.
Tenaga : Energi, kekuasaan.
Dari daftar itu, dapat ditanyakan: apa batas batas sumber yang dapat saya
gunakan? Apa yang tersedia? Apa yang harus dibatasi? Berapa?
2.Mengelompokkan tujuan sesuai dengan kepentingannya.
Semua tujuan harus dirumuskan dalam dua kelompok pertim- bangan yaitu:

17
a.KEHARUSAN.
Keharusan adalah batas batas yang tidak boleh dilanggar oleh tiap tiap alternatif.
Tujuan KEHARUSAN ini adalah membantu kita untuk mengenal dan menyaring
alternatif yang tidak mungkin.Jadi,sasaran keharusan atau mutlak adalah suatu
ukuran,aturan yang harus dipenuhi, karena jika tidak dipenuhi maka alternatif yang
bersangkutan tidak lagi bermakna.

b.KEINGINAN.
"KEINGINAN" tidak menetapkan batas, tetapi menyatakan hal hal yang relatif patut
diingini.
Tujuan KEINGINAN ini adalah bersangkutan dengan keuntungan dan kerugian
relatif. Bila sasaran keinginan ini dipenuhi,akan menambah arti alternatip yang ada.

3.Susunlah alternatif untuk dipilih.


Untuk menyusun alternatif yang akan dipilih, petunjuk petunjuk berikut ini dapat
digunakan:
a.Sasaran mutlak sebaiknya dinyatakan dalam angka, karena nanti akan dipakai
untuk menentukan apakah alternatif alternatif memenuhi kriteria/sasaran itu atau
tidak.

Sasaran mutlak yang dikembangkan dari hasil,dirumuskan dengan: "Tidak kurang


dari.........."
Sasaran mutlak yang dikembangkan dari Sumber, dirumuskan dengan: "Tidak
lebih dari..........."

b.Sasaran keinginan ditentukan bobotnya, yaitu sasaran keinginan yang paling


banyak menyumbang kepada hasil yang diharapkan diberi bobot angka 10, sasaran
keinginan lainnya diberi angka menurut perbandingan dengan sasaran tadi.
4.Evaluasilah alternatif dihadapkan dengan tujuan.
Evaluasi ini dilakukan sebagai berikut:
a.Alternatif yang ada pertama tama diujikan terhadap sasaran sasaran mutlak.Jika
alternatif tersebut tidak memenuhi salah satu sasaran mutlak, maka alternatif itu
harus disingkirkan karena tidak bermakna lagi.Jadi altenatif itu :"tidak jalan".
b.Alternatif alternatif lain yang memenuhi sasaran mutlak atau alternatif yang "jalan",
diperbandingkan dengan menggunakan sasaran sasaran keinginan sebagai kriteria
pembanding.Alternatif yang paling banyak memenuhi sasaran keinginan diberi nilai

18
10 sedangkan alternatif lainnya diberi nilai menurut perbandingan dengan alternatif
pertama tadi.
c.Lalu, bobot masing masing sasaran dikalikan dengan nilai masing masing alternatif
dan hasil perkalian ini untuk setiap alternatif dijumlahkan.Alternatif dengan total nilai
tertinggi ditetapkan menjadi pilihan sementara.
5.Penetapan Keputusan Akhir berdasarkan analisis konsekwensi dari
Alternatif.
Dalam proses pengambilan keputusan kita perlu meneliti lebih mendalam alternatif
paling baik yang telah kita capai tadi dengan mempertanyakan konsekwensi dari
alternatif itu.
Untuk tujuan ini kita perlu menjawab paling sedikit lima pertanyaan berikut ini:

Jika memilih alternatif ini,maka:


a.Syarat keberhasilan apakah yang kita lalaikan dalam langkah langkah sebelumnya
pada analisis ini.
b.Faktor faktor apakah dalam organisasi ini, yang menurut pengalaman kita dapat
membahayakan apabila kita menerima atau melaksanakan alternatif ini.
c.Perobahan perobahan macam apakah yang dapat terjadi dalam organisasi, yang
dapat mengancam keberhasilan jangka panjang.
d.Perobahan perobahan apakah yang dapat terjadi diluar perusahaan yang dapat
mengancam keberhasilan jangka panjang.
e.Hal hal macam apakah yang dapat menimbulkan persoalandalam melaksanakan
keputusan semacam ini.
Dengan cara itu kita telah berusaha menggugurkan alternatif yang ada,sehingga
diperoleh alternatif yang paling baik.

Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam tahapan ini adalah sebagai berikut:

1.Periksalah masing masing alternatif apakah ada kemungkinan terjadi hal hal yang
akan mengurangi arti atau nilai alternatif tersebut dalam rangka mencapai hasil yang
diharapkan. Hal ini kita sebut Konsekwensi konsekwensi yang mungkin merugikan.
2.Konsekwensi yang mungkin merugikan itu dikembangkan untuk masing masing
alternatif secara terpisah sehingga berlaku khusus untuk alternatif yang bersangku-
tan.
Yang terutama diperhatikan adalah konsekwensi yang mungkin merugikan dari
alternatif yang dekat sekali dengan batas sasaran mutlak atau yang rendah nilainya
untuk suatu sasaran keinginan dengan bobot yang tinggi.

19
3.Masing masing konsekwensi itu dinilai menurut kemungkinan dan kegawatannya
(probability and seriousness) dan dinyatakan dalam nilai T,S,R
(Tinggi,Sedang,Rendah).

Dengan cara demikian kita dapat pada akhirnya menentukan mana keputusan akhir
yang akan diambil.

***

20
PERTANYAAN PERTANYAAN ANALISIS KEPUTUSAN

1.Apakah tujuan dari keputusan.


2.Hasil hasil apakah yang saudara inginkan dari keputusan ini.Batas batas
manakah yang terdapat pada sumber sumber yang ada pada saudara.
3.Sasaran sasaran manakah merupakan sasaran mutlak dan manakah yang
merupakan sasaran keinginan.
4.Menurut pentingnya,berapakah bobot yang dapat diberikan pada masing masing
sasaran keinginan.
5.Apakah setiap alternatif memenuhi sasaran mutlak.
6.Berapakah nilai untuk masing masing alternatif apabila nilai itu ditentukan
berdasarkan pemenuhannya terhadap sasaran keinginan.
7.Berapakah jumlah bobot kali nilai dari masing masing alternatif.
8.Apakah konsekwensi konsekwensi yang mungkin merugikan untuk beberapa
alternatif yang mempunyai nilai yang tinggi.
9.Bagaimanakah kemungkinan dan kegawatan dari masing masing konsekwensi
itu.

***

21
5. ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL

I.PENDAHULUAN.
Analisis persoalan potensial adalah pengamatan secara sistimatis mengenai arah
tindakan atau aktivitas yang akan datang untuk membeberkan hal hal yang mungkin
tidak beres.

Keputusan yang sudah diambil harus dilaksanakan. Jika kita ingin mengamankan
pelaksanaan keputusan itu, maka kita harus memandang kedepan kepada
kemungkinan kemungkinan yang dapat menghambat dab menimbulkan deviasi pada
waktu keputusan itu dilaksanakan sehingga dapat direncanakan tindakan tindakan
pengamanan.

Untuk itu maka haruslah dibuat suatu rencana sehingga keputusan yang telah
diambil dapat dijalankan dan pada saat yang sama segala kemungkinan hambatan
dapat disingkirkan.

Ada empat kegiatan dasar yang dapat dilakukan untuk menghadapi situasi yang
akan datang.Empat kegiatan dasar itu adalah:

1.Mengidentifikasi daerah daerah yang mudah kena serangan (Vulnerable areas)


dari suatu usaha,proyek,operasi,rencana dan sebagainya.

2.Mengidentifikasi persoalan potensial yang khusus dalamdaerah yang mudah kena


serangan itu, yang dapat mempunyai akibat yang negatif.

3.Mengidentifikasi sebab sebab yang mungkin timbul dari persoalan potensial ini dan
mengidentifikasi tindakan tindakan pencegahan agar tidak timbul persoalan ini.

4.Mengidentifikasi tindakan penanggulangan (ContingentAction) jika tindakan


pencegahan gagal atau dalam hal tindakan pencegahan tidak mungkin diadakan.

Dengan tindakan tindakan itu diharapkan keputusan yang telah diambil dapat
diamankan pelaksanaannya.

22
II.LANGKAH LANGKAH ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
1.Mengidentifikasi daerah yang mudah kena serangan.
a.Dari rencana pelaksanaan kita mencari daerah daerah yang kritis atau bagian
baigan dari rencana yang dianggap lemah atau menurut dugaan kita,kemungkinan
terjadinya deviasi adalah lebih besar.

b.Daerah daerah kritis itu ditentukan berdasarkan pengalaman dan informasi yang
diperoleh.Dapat juga dilakukan dengan memeriksa apa saja yang ada diluar
kekuasaan kita.

c.Daerah kritis disusun menurut prioritasnya dan pengamatan dilakukan menurut


tingkat kritisnya.Yang paling kritis yang harus mulai diamati.

2.Mengidentifikasi persoalan potensial khusus.


Mengidentifikasi persoalan potensial khusus mencakup kegiatan
menspesifikasi:APA, DIMANA, KAPAN DAN LUAS dari setiap hal yang tidak beres
dalam daerah kritis.
Yang dapat dilakukan adalah:
a.Daerah kritis prioritas diteliti lebih lanjut untuk meramalkan persoalan potensial.
b.Susunlah persoalan potensial menurut prioritasnya yaitu berdasarkan
kemungkinan dan kegawatannya.
3.Meramalkan sebab sebab yang mungkin.
Dari setiap persoalan potensial dibayangkan sebab sebabnya diantara mana dipilih
sebab yang kemungkinannya sangat tinggi.Dengan demikian dapat difikirkan
tindakan tindakannya.
4.Mengidentifikasi tindakan penanggulangan.
Tindakan yang dapat diambil dapat dibedakan atas:
a.Tindakan Pencegahan (Preventive Actions).
Tindakan ini dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya sebab.
b.Tindakan penanggulangan (Contingent Actions).
Tindakan ini dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan akibat yang
parah deviasi kalau memang terjadi.

Disamping itu yang perlu direncanakan dan diatur adalah penataan System
Informasinya yaitu menentukan: kapan, siapa dan dengan cara bagaimana
menggunakan tindakan penanggulangan yang telah disiapkan.

23
PERTANYAAN PERTANYAAN ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL

1.Apakah persoalan potensial yang terdapat dalam rencana.


2.Bagaimana kemungkinannya hal ini dapat terjadi? Bagaimana kegawatan
pengaruhnya atas berhasilnya rencana tersebut.
3.Hal hal apakah yang mungkin menyebabkan persoalan ini? Berapa besar
kemungkinannya.
4.Tindakan pencegahan apakah yang dapat diambil untuk menghindarkan timbulnya
sebab sebab yang besar kemungkinannya akan terjadi.
5.Tindakan penanggulangan apakah yang dapat diambil untuk mengurangi akibat
persoalan tersebut apabila memang benar benar terjadi.
6.Bagimanakah cara saudara mengetahui kapan,bagaimana akan mengatur
pelaksanaan tindakan dan oleh siapa tindakan penanggulangan tersebut dilakukan.

***

24
PT.SINTANO OIL
Analisis Persoalan
PENDAHULUAN

PT.SINTANO OIL adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan


minyak goreng yang terbuat dari kacang dan jagung.Perusahaan ini melakukan
kegiatannya sebagai refinary oil processing yaitu dari biji jagung dan kacang
diproses menjadi minyak goreng yaitu minyak matang yang langsung dapat
digunakan untuk keperluan dapur ibu ibu rumah tangga.

Processing itu dilakukan melalui tahapan tahapan sebagai berikut:

Proses pertama : Pembersihan bahan,sehingga dapat diperoleh input yang baik


untuk mendukung kwalitas minyak.

Proses kedua : Pengolahan,penggilingan,pemerasan hingga pemasakan di


sebuah dapur tinggi untuk menjamin kwalitas khususnya kwalitas dan ketahanan
minyak goreng.

Proses ketiga : Penyaringan minyak menjadi bersih pada tingkat kwalitas yang
ditentukan hingga pengisian dalam kontainer2 untuk siap dipasarkan.
Minyak mengalir dari tangki processing, menuju ke tangki filter di kamar filter,
dimana minyak dialirkan melalui pipa kedalam tabung filter dan dari situ minyak akan
dikirim lagi ke tangki akhir untuk siap dimasukkan kedalam kontainer yang siap
untuk dipasarkan.
Persoalan ini dimulai pada hari senin,tiga hari yang lalu,pada jam pertama shift baru
minggu ini, pada saat seorang mandor dalam perjalanannya menuju kantor atasan-
nya melihat kenyataan bahwa filter nomor satu bocor dan

SITUASI PERSOALAN
Pabrik ini mempunyai empat lokasi rumah filter,masing masing terdapat di:

a.Bagian utara pabrik


b.Bagian selatan pabrik
c.Bagian timur laut pabrik
d.Bagian tenggara pabrik
Berbeda dengan dilokasi lokasi yang lain,maka bagian yang terletak disebelah timur
laut itu letaknya sangat dekat dengan rumah diesel untuk pompa air.Kedekatan ini

25
pengaruhnya terasa sekali,misalnya bila kita berdiri disekitar rumah filter itu,getaran
diesel sangat dirasakan.Itulah sebabnya bagunan bangunan disekitar itu dibuat
ekstra kuat agar tahan terhadap getaran getaran yang berasal dari diesel yang
ada.Pernah terjadi beberapa tahun yang lalu,yaitu beberapa bagian rumah filter
menjadi retak, yang diduga karena getaran diesel.Namun demikian keretak
an itu sudah ditambal,dan kini tidak dianggap berbahaya lagi.

Dimasing masing lokasi itu ditempatkan lima mesin filter yang diberi tanda mesin
nomor satu hingga mesin nomor lima.Kelima mesin itu diletakkan dalam posisi agak
melingkar,untuk kemudahan penggunaanya,khususnya dalam menampung hasil
saringan minyak yang telah diproses,untuk kemudian ditampung dalam kontainer
kontainer yang ada.
Pada kelompok mesin filter di lokasi timur laut ini, disusunlah lima mesin masing
masing pada posisi sebagai berikut:

Mesin 1 : Pas pada Timur Laut.


Mesin 2 : Agak ke Barat
Mesin 3 : Agak ke Tenggara
Mesin 4 : Agak ke Barat Daya
Mesin 5 : Agak ke Timur

Disebelah mesin nomor 1 itu terdapat jalan yang biasanya digunakan oleh para
mandor untuk lewat menuju ke ruang kepalanya.

Dihari senin itulah terlihat dengan sangat jelas adanya kebocoran itu, karena letak
mesin filter no 1 adalah pas ditepi jalan yang biasanya dilewati dan setelah diperiksa
cukup menyeluruh ternyata bahwa hanya mesin filter nomor satu itulah yang telah
mendatangkan kebocoran yang sangat mengganngu itu.
Sore hari mandor datang dan memandang dengan serius tanda tanda kebocoran
yang terjadi pada mesin filter ini dan dia melihat bahwa pada waktu minyak mengalir
masuk kedalam tabung filter terlihat ada suatu tekanan yang menyertai minyak itu.
Menurut penjelasan yang diperolehnya tekanan tekanan kompressi itu adalah
tekanan yang timbul dari mesin tersebut untuk menghantar aliran minyak sehingga
tidak terjadi kemacetan. Ia melihat bahwa katub kuras yang digunakan adalah katub
kuras yang baru dipasang pada hari sabtu sore yang lalu,setelah shift terakhir
minggu lalu selesai bekerja, dimana katub filter ini mempunyai bentuk seperti mur
untuk menutup lubang penguras yang kepalanya berbentuk siku-siku. Katup
semacam ini selalu dibuka tutup setiap kali satu shift selesai.

26
Mandor menduga dengan sangat kuat bahwa kebocoran itu timbul karena katub
kuras yang kendor karena getaran getaran yang diterima oleh mesin-mesin ini,
apalagi hari sabtu yang lalu pada saat persiapan untuk penggantian shift senin pagi
minggu ini, telah dilakukan pembersihan, pencucian dan pemasangan. Mandor
menduga bahwa akibat dari penggantian katub di hari sabtu sore itulah ditambah
dengan getaran diesel pada katub yang belum teradaptasi itulah yang menyebabkan
terjadinya kebocoran seperti yang terjadi sekarang ini.

Dugaan ini menjadi sangat kuat sebab beberapa waktu yang lalu juga terjadi hal
yang kurang lebih sama dan ternyata sebabnya adalah hal yang kurang lebih sama
yaitu karena penutupan yang dilakukan kurang baik.Akibatnya, getaran mesin
diesel yang ada menimbulkan terjadinya pe-renggangan pada penutup mesin filter
itu dan dengan demikian kebocoran bisa saja terjadi.

Dugaan ini menjadi kuat sekali karena ternyata letak mesin nomor satu ini adalah
pada posisi yang paling dekat dengan mesin diesel tadi sehingga tentu saja hal itu
berakibat bahwa terjadinya kebocoran karena getaran getaran yang timbul itu.

Hal yang menjengkelkan adalah bahwa kebocoran itu cukup mengganggu sebab
pada setiap shiftnya, jumlah minyak yang tumpah dari kebocoran itu adalah
sebanyak 5-10 liter. Bahkan pada hari yang kedua terjadi malapetaka kecil yaitu
petugas kamar filter telah jatuh tergelincir karena licinnya lantai akibat kebocoran itu.
Kebocoran itu ternyata terjadinya terus menerus sejak tiga hari yang lalu yang
sampai dengan hari ini belum berhasil untuk dihentikan.

Yang terlihat lagi adalah pada waktu awal shift pada hari selasa pagi,begitu mesin
dihidupkan dan proses operasi kerja akan dimulai dan minyak mulai mengalir masuk
dalam tabung filter, maka pada saat itu pula kebocoran mulai timbul dan ini terus
menerus terjadi selama shift itu berlangsung.

Mandor telah berusaha untuk mengganti tutup katub itu dengan yang baru tetapi
ternyata penggantian itu tetap saja tidak membawa perobahan dan kebocoran tetap
saja terjadi .

Beberapa informasi yang diperoleh adalah :


Petugas pembersih yang melakukan pembersihan terhadap semua mesin filter
adalah petugas petugas yang baru bekerja kurang lebih dua bulan yang lalu.Tugas

27
mereka adalah antara lain melakukan pembersihan lubang penguras pada mesin
filter itu setiap kali satu shift pekerjaan selesai.Jadi setiap kali satu shift pekerjaan
selesai, maka mesin filter itu dibersihkan,tutup lubang penguras itu
dibuka,dibersihkan lalu ditutup lagi.Untuk pekerjaan ini biasanya mereka
menggunakan kunci inggris,sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh pekerjaan
pembukaan dan penutupan itu telah dilakukan dengan baik.

Kebocoran itu terjadi di lobang penguras yang selalu setiap hari dibukatutup untuk
pembersihan setiap kali satu shift pekerjaan selesai.Pengecekan total selalu
dilakukan untuk semua mekanisme kerja yang ada,termasuk juga untuk semua
peralatan yang ada pada rumah filter ini.Atas semua peralatan yang ada dilakukan
pemeriksaan, dan pemeriksaan yang terakhir dilakukan pada hari sabtu yang lalu
pada akhir shift,sebagai persiapan permulaan shift kerja senin pagi minggu ini.

Pada waktu minyak mengalir melalui saluran dan tersaring melalui filter yang
ada,selalu disertai dengan suatu tekanan tertentu yang tercipta oleh mekanisme
kerja mesin itu.Dengan mekanisme itu diharapkan bahwa tekanan yang timbul akan
mempermudah aliran minyak dan dengan demikian semuanya dapat bekerja sesuai
dengan apa yang diinginkan. Mekanisme semacam ini memang ada dan merupakan
ciri khas dari mesin filter semacam ini yang umumnya terdapat pada semua jenis
mesin filter.Tujuannya sederhana yaitu agar tekanan udara yang diciptakan dapat
membantu gerakan minyak yang terjadi sepanjang saluran hingga terisi pada
kontainer yang ada.

Minyak minyak dari kamar filter ini selalu dialirkan pada satu tangki minyak yang
lebih besar dan dari situ,minyak dialirkan kedalam kontainer kontainer.Memang
dalam keadaan tertentu,pengisian kontainer dapat pula dilakukan langsung pada
mesin filter itu,sebab pada tabung filter itupun tersedia kran cadangan untuk
pengisian langsung.

Yang terlihat selama tiga hari ini adalah bahwa pada saat aliran minyak masuk
kedalam mesin filter/tabung filter, pada saat itu minyak mulai menetes keluar dari
katub di lubang penguras mesin ini.

Mandor mandor yang bekerja disini,sementara ini cukup dibingungkan mengenai


persoalan ini.Mereka tidak tahu apa yang meyebabkan kebocoran minyak pada
mesin filter nomor pertama ini.Berbagai upaya telah mereka lakukan. Mereka telah
berusaha untuk mengganti katub filter ini dengan persediaan yang ada, yang baru

28
dibeli seminggu yang lalu,tetapi tindakan ini juga tidak banyak menolong untuk
menghentikan kebocoran itu.

Petugas kamar filter adalah petugas petugas yang baru bekerja disitu sekitar 2 bulan
yang lalu.Mereka, setelah dilatih cukup bagaimana menggunakan peralatan dikamar
filter ini, diserahi tugas untuk melakukan pembersihan alat tabung filter ini setiap kali
satu shift pekerjaan selesai.Mereka boleh dibilang adalah karyawan yang baru,
namun demikian nampaknya mereka sangat anthusias dengan
pekerjaannya.Sebelum diterima bekerja disini,mereka lebih dahulu diharuskan
mengikuti suatu test untuk mengukur tingkat ketelitiannya dan hasil test ini
menunjukkan bahwa mereka adalah pribadi pribadi yang cukup teliti dan memenuhi
syarat untuk bekerja dibagian ini. Para petugas yang bekerja dikamar filter dimana
terjadi kebocoran ini, sebelumnya telah diseleksi dengan mengikuti pemeriksaan
psikologis pada seorang psikolog wanita yang masih sangat muda yang baru saja
menyelesaikan studinya kurang dari setahun yang lalu. Pengalaman psikolog ini
memang masih sangat sedikit dan dapat disampaikan bahwa para petugas kamar
filter ini adalah klien klien pertama dari psikolog muda ini.Memang,mungkin saja
terjadi bahwa hasil pemeriksaan ketelitian dari psikolog muda ini kurang dapat
dipertanggungjawabkan,tepapi laporan yang diterima oleh bagian personalia
perusahaan ini,mengatakan bahwa tingkat ketelitian mereka adalah baik.

Katub kuras yang digunakan biasanya berumur sekitar satu tahun dan setiap satu
tahun diganti dengan katub yang baru. Katub yang digunakan diruang filter ini
adalah katub yang masih sangat baru,yang baru diganti pada akhir shift sabtu sore
yang lalu,untuk persiapan kerja shift awal tiga hari yang lalu diminggu ini.

Perusahaan membeli katub dari beberapa supplier. Pada tahun terakhir ini
perusahaan menggunakan dua pemasok, yang pada dasarnya terlihat mempunyai
produk dengan kwalitas yang kurang lebih sama. Untuk membedakan kedua
pemasok itu,kita dapat melihat dari bentuk katub yang dibeli,yaitu katub yang
pertama mempunyai kepala yang berbentuk bulat,sedangkan katub yang kedua,
kepalanya berbentuk siku siku.Harga katub itu hampir sama,hanya berbeda
beberapa rupiah saja,suatu perbedaan yang tidak begitu berarti. Katub yang
berkepala bundar mempunyai harga perunit Rp.105.000 sedangkan yang berkepala
siku siku Rp.99.000 perunit. Perusahaan mengadakan pembelian dua jenis katub ini,
sesungguhnya hanya untuk mendapatkan variasi saja.Toh mutunya dikhabarkan
sama sementara harga jualnyapun tidak banyak berbeda,dan karena itu
penggunaan dua jenis katub ini dapat dibenarkan.

29
Empat hari yang lalu,pada hari minggu siang, terjadi suatu gempa bumi yang cukup
terasa getarannya.Menurut siaran RRI, gempa itu bersumber dari suatu suatu
letusan gunung berapi,yang titik sentral getarannya terdapat beberapa mil di lautan
Hindia. Gempa ini memang terasa cukup kuat dan getaran yang timbul telah
diperkirakan menyebabkan gangguan pada mesin filter nomor satu, yang ditemukan
pada permulaan shift pertama hari senin yang lalu itu.
Kemarin sore,pada waktu mandor datang untuk mencoba ikut memecahkan teka teki
ini,mandor mencoba melongok melihat kedudukan dari masing masing mesin filter
ini dan ia melihat bahwa disore hari,posisi dari masing masing mesin ini
sesungguhnya cukup gelap,demikian pula bila di pagi hari,sehingga ia menduga
bahwa keadaan gelap ini telah menyebabkan petugas tidak cukup tepat untuk
memasang kembali katub yang dibukatutup itu dan hal ini memberi peluang besar
untuk timbulnya kesalahan pemasangan yang dapat berakibat terjadinya kebocoran
itu.

Informasi kemudian dicari lagi pada keadaan dari katub katub itu,tetapi setelah
menghubungi gudang penyimpan, tidak dapat diperoleh informasi karena petugas
gudang peralatan tidak masuk. Dari kartu parts yang ada hanya diketahui bahwa
pada hari sabtu pagi minggu yang lalu, katub yang berkepala bulat hanya tinggal
lima buah dimana yang satu buah dalam keadaan berkarat sehingga diafker untuk
tidak dipakai lagi.Persediaan katub berkepala siku masih cukup banyak dan
direncanakan katub katub ini akan dipakai, sebab terlihat sepintas bahwa katub ini
cukup baik.

Hari sabtu yang akan datang,akan dilakukan penggantian katub untuk mesin mesin
filter yang ada di lokasi utara sedangkan dilokasi yang lainnya akan diganti secara
berturut turut pada dua minggu yang akan datang.Untuk tujuan ini petugas petugas
telah lebih disiagakan sehingga mereka menjadi lebih trampil untuk melakukan
pekerjaannya agar tidak timbul kesalahan pemasangan yang dapat mengakibatkan
kebocoran seperti yang dialami pada mesin mesin disektor yang lain.

Tugas yang harus kita lakukan adalah mencoba mencari apa penyebab dari
penyimpangan yang terjadi pada mesin filter nomor satu ini.

Pertanyaan pertanyaan yang dapat dikembangkan untuk mencari sebab dari


persoalah ini adalah sebagai berikut:

30
1.Unit apakah yang mengalami kegagalan berfungsi?
2.Kegagalan berfungsi itu berbentuk apa?
3.Dimana letak kegagalan berfungsi yang kita ketahui?
4.Pada bagian manakah kegagalan berfungsi itu diketahui?
5.Kapan untuk pertama kalinya kita ketahui kegagalan
berfungsi itu?
6.Sejak itu waktu waktu apa sajakah kegagalan terjadi?
7.Kapan dalam proses operasi kerja kita lihat kegagalan
mulai?
8.Sampai seberapa luas kegagalan berfungsi itu terjadi?
9.Berapa unitkah yang dipengaruhi?

***

31

Anda mungkin juga menyukai