1.KONSEP DASAR
PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING PROCESS
I .PENDAHULUAN.
Setiap organisasi sesungguhnya menginginkan terciptanya suatu system kerja yang
terpadu, serasi, berkesinambungan dalam suatu koordinasi yang efisien.Untuk
itu,peranan seorang manajer adalah sangat penting, melalui peranan mana suatu
koordinasi yang baik dapat dicapai.
Dalam rangka berfikir yang demikian itu,akan terlihat bahwa dari seorang manajer
diharapkan kemampuannya untuk melihat masalah masalah yang ada dalam
lingkungan kerjanya sehari hari seperti menganalisis ketidak beresan yang ada
disuatu tempat kerja ataupun kemampuannya untuk mengambil keputusan serta
kemampuannya untuk mengamankan pelaksanaan keputusan itu.
2
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Output ditentukan oleh dua hal utama yaitu:
1.Inputnya.
Seberapa lengkap,benar,akurat,reliabel informasi yang digunakan dalam proses
analisis persoalan dan pengambilan keputusan itu.
2.Prosesnya.
Seberapa majunya otak manajer bekerja dengan input yang ada dan ini disebut
seberapa tepat dan lengkapnya proses intelektual si Manajer yang bersangkutan.
Proses itulah yang akan kita pelajari dalam bagian bagian berikut ini melalui konsep
dan latihan penerapan sehingga dapat dicapai suatu proses berfikir yang sistimatis
dan matang.
3
B.POLA BERFIKIR 2: SEBAB DAN AKIBAT.
Pola berfikir ini memungkinkan kita menghubungkan suatu kejadian dengan hasil-
nya, suatu sebab dengan akibatnya. Pola ini sangat penting bagi kita didalam
menilai dan menjelaskan situasi yang rumit.
Dengan demikian kita dapat melihat hubungan sebab akibat mengenai apa yang
telah terjadi, apa yang sebenarnya dapat terjadi serta apa yang dapat terjadi dimasa
depan.Kita belajar mengambil tindakan diwaktu sekarang untuk menghadapi
peristiwa yang mungkin terjadi dimasa depan.
Keempat proses dasar itu telah dikembangkan oleh Kepner dan Tregoe, untuk
memanajemeni praktek praktek kerja kita sehari hari.
4
2. ANALISIS SITUASI
I.PENDAHULUAN.
Tehnik Analisi Situasi akan membantu manajer meningkatkan kemampuannya
dalam hal hal berikut ini:
1.Mengenali Masalah (Concerns).
2.Memisah misahkan masalah kedalam komponen komponen yang dapat
dikendalikan.
3.Menetapkan prioritas.
4.Merencanakan pemecahan masalah.
Empat tahap itu,tentu saja tidak merupakan urutan yang mati sebab banyak aliran
informasi dapat terjadi sementara kita mencoba memecahkan suatu masalah dan
karena itu kita harus cukup bijaksana menggunakan langkah langkah itu.
II.MENGENALI MASALAH.
Definisi:
"Masalah (Concern) adalah setiap situasi yang memerlukan kita bertindak dan yang
sepenuhnya atau sebagian saja menjadi tanggung jawab kita. Dengan perkataan
lain, ada sesuatu yang harus dikerjakan dan Andalah yang harus mengerjakannya"
Masalah akan datang dari berbagai situasi dan kita harus mengenali situasi itu
sehingga masalah dapat dirumuskan. Tentu saja memeriksa situasi lingkungan
untuk mendapatkan masalah bukan merupakan pekerjaan yang sederhana
danmudah. Namun demikian untuk memudahkan kita melihat masalah maka
dapatlah kita ikuti kegiatan kegiatan berikut ini:
1.Membuat daftar penyimpangan, ancaman dan kesempatan yang dihadapi
sekarang ini.
2.Memeriksa kemajuan dan membandingkan dengan tujuan.
3.Melihat kedepan sambilmencari hal hal yang dapat terjadi secara tidak disangka
sangka (didalam organisasi kita dan dalam lingkungan ekstern).
4.Mencari kemajuan.
5
* Keputusan apakah yang sedang diambil sekarang ini dan akan dilaksanakan
apabila pilihan telah ditentukan.
Pertanyaan pertanyaan ini merupakan titik tolak dalam analisis yang akhirkan akan
terumuskan sebagai Daftar Persoalan, Daftar Keputusan dan Daftar Masalah yang
bisa terjadi diwaktu yang akan datang yang karena itu harus diperhatikan.
Penilaian dapat dilakukan secara pribadi dan dapat pula dilakukan secara kelompok.
Ada beberapa macam situasi yang memerlukan langkah langkah yang sesuai yaitu:
1.Ada Deviasi,Penyimpangan.
Perlu dilakukan Analisis Persoalan,tetapi sebelumnya diperlukan suatu tindakan
darurat supaya penyimpangannya tidak semakin parah.Jadi perlu dilakukan terlebih
dahulu Analisis Keputusan.
2.Perumusan atau deskripsi masalah.
Mulailah mengajukan pertanyaan spesifikasi,rinci sampai nyata terdapat sub sub
masalah yang dapat dipisahkan satu sama lain.
3.Terjadi suatu peristiwa (atau "perobahan") yang memerlukan analisis dan atau
tindakan dalam beberapa bidang. Masing masing bidang itu diperiksa satudemi satu.
Lalu diajukan pertanyaan spesifikasi seperti:apa pengaruh/ akibatnya? Tindakan
mana yang diperlukan?.
4.Terdapat situasi yang rumit dan "abadi".
Biasanya diungkapkan sebagai:"Sudah sejak dahulu begitu".Buatlah suatu analisis
dengan mengajukan pertanyaan spesifikasi untuk membagi bidang atau golongan
sampai dapat dipisahkan kerangka sebab akibat,hal hal yang berhubungan dan
sejenisnya,sehingga diperoleh masalah masalah tunggal.
IV.MENETAPKAN PRIORITAS.
Dari kegiatan memisah misahkan kita dapatkan beberapa masalah tunggal untuk
ditangani.Untuk menangani masalah tunggal itu,tentu saja kita perlu menentapkan
mana yang memerlukan perhatian segera untuk ditangani atau mana yang menjadi
prioritas.
6
Untuk menentukan prioritas,ada tiga aturan yang dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan yaitu:
1.Kegawatannya.
Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang ini terhadap
produktivitas orang dan atau sumber daya dan dana.
2.Mendesaknya.
Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia.
3.Perkembangannya.
Bagaimanakah perkiraan mengenai kemungkinan berkembangnya
masalah.Akibatnya makin lama makin besar atau makin kecil.
Atas dasar dimensi dimensi itu kita dapat menilai suatu masalah relatif lebih penting
daripada masalah yang lain dan karena itu harus dipertimbangkan pertama tama,
atau kita dapat menilai bahwa suatu masalah relatif kurang penting dan harus diper-
timbangkan belakangan.
2.Apakah kita perlu memilih sesuatu? Atau kita perlu menetapkan sasaran untuk
melakukan suatu kegiatan?Jika begitu,kita dapat menerapkan tehnik ANALISIS
KEPUTUSAN.
7
demikian. maka kita dapat menggunakan tehnik ANALISIS PERSOALAN
POTENSIAL.
8
PERTANYAAN PERTANYAAN ANALISIS SITUASI
9
3. ANALISIS PERSOALAN
I.PENDAHULUAN.
Pemecahan persoalan memerlukan cara pemikiran atas dasar sebab dan
akibat.Persoalan adalah akibat yang dapat dilihat dari suatu sebab yang terjadi pada
suatu waktu dimasa yang lalu.Kita harus dapat menghubungkan akibat yang kita
amati dengan sebab yang sebenarnya. Dengan demikian dapatlah diambil langkah
perbaikan yang tepat.
II.STRUKTUR PERSOALAN.
Persoalan adalah suatu deviasi atau penyimpangan dari standard atau dari apa
yang dianggap normal.
SEBENARNYA
10
DEFINISIKAN PERSOALAN
Mendefinisikan persoalan adalah sama dengan membuat pernyataan mengenai
penyimpangan.
Mula mula kita harus mendefinisikan persoalan secara tepat, sebelum kita dapat
menguraikan, menganalisa dan menjelaskannya.Kita mendefiniskan dengan
menyatakan penyimpangannya atau dengan nama persoalannya.
Jadi yang harus kita rumuskan adalah mengenai terjadinya penyimpangan itu dan
baru atas dasar itulah, seluruh analisis persoalan dapat dilakukan secara lebih tepat.
1.Identitas.
Apa yang ingin kita jelaskan.
2.Lokasi.
Dimanakah kita melihatnya.
3.Waktu.
Kapan terjadinya.
4.Luasnya.
Bagaimana gawatnya, sampai seberapa luasnya.
APA
Bukan Fakta Bukan Fakta
11
b.Penting sekali mencari Bukan Fakta yang sedekat mungkin pada batas batas
empat persegi itu karena dengan demikian batas batas persoalan menjadi lebih
tegas.
VI.PERBEDAAN.
atau:
VII.PEROBAHAN.
a.Diantara informasi yang tersedia kita mencari perobahan [Perobahan yang
terjadi dalam daerah perbedaan].Salah satu sebab deviasi selalu terletak pada
salah satu perobahan.
12
IX.PERBEDAAN DAN PEROBAHAN DALAM DIMENSI WAKTU.
Ini adalah kekecualian sebab pada dimensiwaktu perbedaan berhimpit dengan
perobahan.
Karena itu dinasehatkan supaya tidak mencari perobahan pada dimensi waktu dan
cukup mencari perbedaan saja.
13
deviasi.Makin mudah dimengerti, makin baik.Dengan demikian dapat diperoleh
sebab yang paling mungkin.
XII.VERIFIKASI.
Sebab yang paling mungkin itu harus diverifikasi lagi untuk mendapatkan sebab
yang sesungguhnya.Verifikasi dapat dilakukan melalui:
a.Verifikasi di Lapangan.
b.Verifikasi dengan eksperimen Laboratorium.
c.Verifikasi atas dasar hasil "by result".
Oleh karena itu perlu diambil tindakan tindakan darurat terhadap deviasi itu untuk
mengurangi akibat bagi perusahaan.
Kadang terjadi bahwa sebab tidak dapat dihilangkan, karena biayanya mahal, atau
memang tidak dapat dihilangkan.Untuk itu perlu dilakukan tindakan penyesuaian
yaitu menerima deviasi dan mengambil tindakan untuk mengurangi akibat dari
deviasi itu.
14
PERTANYAAN PERTANYAAN ANALISIS PERSOALAN
1.Manakah obyek,orang atau bagian yang mengalami deviasi? Manakah obyek
obyek, orang orang yang dapat mengalami deviasi tetapi ternyata tidak.?
2.Apakah deviasi itu.Deviasi apakah yang dapat terjadi tetapi ternyata tidak?
3.Dimanakah obyek obyek yang mengalami deviasi itu dilihat.
4.Dimanakah pada obyek deviasi itu terdapat.
5.Dimanakah dalam proses atau siklus,deviasi itu terlihat.
6.Bilamana (Tanggal,Jam) obyek yang mengalami deviasi itu terlihat.
7.Bagaimana frekwensi terjadinya deviasi tersebut.
8.Berapa dari obyek itu menunjukkan deviasi.
9.Berapa banyak obyek menunjukkan deviasi.
10.Berapa banyak deviasi terdapat pada obyek.
11.Bagaimana perkembangan deviasi tersebut.
12.Dalam hal apa FAKTA berbeda dengan BUKAN FAKTA. Apa yang khas pada
FAKTA.
13.Perobahan apakah yang terjadi dalam bidang perbedaan.
14.Apakah perobahan itu dapat dimengerti sebagai sebab deviasi. Apakah
perobahan ini beserta suatu suatu perbedaandapat dimengerti sebagai sebab
deviasi.
15.Kalau sesuatu dianggap sebagai sebab yang sesungguhnya, bagimanakah dapat
dijelaskan bahwa hanya terjadi pada FAKTA dan tidak pada BUKAN FAKTA.
16.Langkah langkah verifikasi apakah yang dapat membuktikan bahwa inilah sebab
yang sesungguhnya.
15
4. ANALISIS KEPUTUSAN
I.PENDAHULUAN
Dalam kegiatan kita sehari hati, kita sering dihadapkan pada situasi dimana kita
harus mengambil keputusan.Baik buruknya keputusan yang diambil sudah barang
tentu mempengaruhi hasil dan pekerjaan selanjutnya.Itulah sebabnya kita harus
cukup berhati hati didalam membuat suatu keputusan.
Untuk mengambil suatu keputusan yang terbaik, dibutuhkan suatu urutan tindakan
yang akan dibahas pada bagian berikut ini.
16
Keputusan sementara harus diselidiki terhadap akibat akibat yang tidak baik yang
dapat timbul di kemudian hari.Akibat akibat tidak baik adalah persoalan persoalan
yang dapat timbul di kemudian hari karena suatu tindakan yang telah diambil.
Kemungkinan itu harus dinilai.
7.Mengawasi akibat dari suatu keputusan.
Pelaksanaan terakhir harus dibantu dengan adanya tindakan tindakan lain yang
dapat mencegah kemungkinan timbulnya persoalan baru sebagai akibat negatif
pelaksanaan keputusan tersebut, dan dengan adanya kepastian bahwa tindakan
yang harus diambil adalah benar benar dilaksanakan.
17
a.KEHARUSAN.
Keharusan adalah batas batas yang tidak boleh dilanggar oleh tiap tiap alternatif.
Tujuan KEHARUSAN ini adalah membantu kita untuk mengenal dan menyaring
alternatif yang tidak mungkin.Jadi,sasaran keharusan atau mutlak adalah suatu
ukuran,aturan yang harus dipenuhi, karena jika tidak dipenuhi maka alternatif yang
bersangkutan tidak lagi bermakna.
b.KEINGINAN.
"KEINGINAN" tidak menetapkan batas, tetapi menyatakan hal hal yang relatif patut
diingini.
Tujuan KEINGINAN ini adalah bersangkutan dengan keuntungan dan kerugian
relatif. Bila sasaran keinginan ini dipenuhi,akan menambah arti alternatip yang ada.
18
10 sedangkan alternatif lainnya diberi nilai menurut perbandingan dengan alternatif
pertama tadi.
c.Lalu, bobot masing masing sasaran dikalikan dengan nilai masing masing alternatif
dan hasil perkalian ini untuk setiap alternatif dijumlahkan.Alternatif dengan total nilai
tertinggi ditetapkan menjadi pilihan sementara.
5.Penetapan Keputusan Akhir berdasarkan analisis konsekwensi dari
Alternatif.
Dalam proses pengambilan keputusan kita perlu meneliti lebih mendalam alternatif
paling baik yang telah kita capai tadi dengan mempertanyakan konsekwensi dari
alternatif itu.
Untuk tujuan ini kita perlu menjawab paling sedikit lima pertanyaan berikut ini:
Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam tahapan ini adalah sebagai berikut:
1.Periksalah masing masing alternatif apakah ada kemungkinan terjadi hal hal yang
akan mengurangi arti atau nilai alternatif tersebut dalam rangka mencapai hasil yang
diharapkan. Hal ini kita sebut Konsekwensi konsekwensi yang mungkin merugikan.
2.Konsekwensi yang mungkin merugikan itu dikembangkan untuk masing masing
alternatif secara terpisah sehingga berlaku khusus untuk alternatif yang bersangku-
tan.
Yang terutama diperhatikan adalah konsekwensi yang mungkin merugikan dari
alternatif yang dekat sekali dengan batas sasaran mutlak atau yang rendah nilainya
untuk suatu sasaran keinginan dengan bobot yang tinggi.
19
3.Masing masing konsekwensi itu dinilai menurut kemungkinan dan kegawatannya
(probability and seriousness) dan dinyatakan dalam nilai T,S,R
(Tinggi,Sedang,Rendah).
Dengan cara demikian kita dapat pada akhirnya menentukan mana keputusan akhir
yang akan diambil.
***
20
PERTANYAAN PERTANYAAN ANALISIS KEPUTUSAN
***
21
5. ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
I.PENDAHULUAN.
Analisis persoalan potensial adalah pengamatan secara sistimatis mengenai arah
tindakan atau aktivitas yang akan datang untuk membeberkan hal hal yang mungkin
tidak beres.
Keputusan yang sudah diambil harus dilaksanakan. Jika kita ingin mengamankan
pelaksanaan keputusan itu, maka kita harus memandang kedepan kepada
kemungkinan kemungkinan yang dapat menghambat dab menimbulkan deviasi pada
waktu keputusan itu dilaksanakan sehingga dapat direncanakan tindakan tindakan
pengamanan.
Untuk itu maka haruslah dibuat suatu rencana sehingga keputusan yang telah
diambil dapat dijalankan dan pada saat yang sama segala kemungkinan hambatan
dapat disingkirkan.
Ada empat kegiatan dasar yang dapat dilakukan untuk menghadapi situasi yang
akan datang.Empat kegiatan dasar itu adalah:
3.Mengidentifikasi sebab sebab yang mungkin timbul dari persoalan potensial ini dan
mengidentifikasi tindakan tindakan pencegahan agar tidak timbul persoalan ini.
Dengan tindakan tindakan itu diharapkan keputusan yang telah diambil dapat
diamankan pelaksanaannya.
22
II.LANGKAH LANGKAH ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
1.Mengidentifikasi daerah yang mudah kena serangan.
a.Dari rencana pelaksanaan kita mencari daerah daerah yang kritis atau bagian
baigan dari rencana yang dianggap lemah atau menurut dugaan kita,kemungkinan
terjadinya deviasi adalah lebih besar.
b.Daerah daerah kritis itu ditentukan berdasarkan pengalaman dan informasi yang
diperoleh.Dapat juga dilakukan dengan memeriksa apa saja yang ada diluar
kekuasaan kita.
Disamping itu yang perlu direncanakan dan diatur adalah penataan System
Informasinya yaitu menentukan: kapan, siapa dan dengan cara bagaimana
menggunakan tindakan penanggulangan yang telah disiapkan.
23
PERTANYAAN PERTANYAAN ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
***
24
PT.SINTANO OIL
Analisis Persoalan
PENDAHULUAN
Proses ketiga : Penyaringan minyak menjadi bersih pada tingkat kwalitas yang
ditentukan hingga pengisian dalam kontainer2 untuk siap dipasarkan.
Minyak mengalir dari tangki processing, menuju ke tangki filter di kamar filter,
dimana minyak dialirkan melalui pipa kedalam tabung filter dan dari situ minyak akan
dikirim lagi ke tangki akhir untuk siap dimasukkan kedalam kontainer yang siap
untuk dipasarkan.
Persoalan ini dimulai pada hari senin,tiga hari yang lalu,pada jam pertama shift baru
minggu ini, pada saat seorang mandor dalam perjalanannya menuju kantor atasan-
nya melihat kenyataan bahwa filter nomor satu bocor dan
SITUASI PERSOALAN
Pabrik ini mempunyai empat lokasi rumah filter,masing masing terdapat di:
25
pengaruhnya terasa sekali,misalnya bila kita berdiri disekitar rumah filter itu,getaran
diesel sangat dirasakan.Itulah sebabnya bagunan bangunan disekitar itu dibuat
ekstra kuat agar tahan terhadap getaran getaran yang berasal dari diesel yang
ada.Pernah terjadi beberapa tahun yang lalu,yaitu beberapa bagian rumah filter
menjadi retak, yang diduga karena getaran diesel.Namun demikian keretak
an itu sudah ditambal,dan kini tidak dianggap berbahaya lagi.
Dimasing masing lokasi itu ditempatkan lima mesin filter yang diberi tanda mesin
nomor satu hingga mesin nomor lima.Kelima mesin itu diletakkan dalam posisi agak
melingkar,untuk kemudahan penggunaanya,khususnya dalam menampung hasil
saringan minyak yang telah diproses,untuk kemudian ditampung dalam kontainer
kontainer yang ada.
Pada kelompok mesin filter di lokasi timur laut ini, disusunlah lima mesin masing
masing pada posisi sebagai berikut:
Disebelah mesin nomor 1 itu terdapat jalan yang biasanya digunakan oleh para
mandor untuk lewat menuju ke ruang kepalanya.
Dihari senin itulah terlihat dengan sangat jelas adanya kebocoran itu, karena letak
mesin filter no 1 adalah pas ditepi jalan yang biasanya dilewati dan setelah diperiksa
cukup menyeluruh ternyata bahwa hanya mesin filter nomor satu itulah yang telah
mendatangkan kebocoran yang sangat mengganngu itu.
Sore hari mandor datang dan memandang dengan serius tanda tanda kebocoran
yang terjadi pada mesin filter ini dan dia melihat bahwa pada waktu minyak mengalir
masuk kedalam tabung filter terlihat ada suatu tekanan yang menyertai minyak itu.
Menurut penjelasan yang diperolehnya tekanan tekanan kompressi itu adalah
tekanan yang timbul dari mesin tersebut untuk menghantar aliran minyak sehingga
tidak terjadi kemacetan. Ia melihat bahwa katub kuras yang digunakan adalah katub
kuras yang baru dipasang pada hari sabtu sore yang lalu,setelah shift terakhir
minggu lalu selesai bekerja, dimana katub filter ini mempunyai bentuk seperti mur
untuk menutup lubang penguras yang kepalanya berbentuk siku-siku. Katup
semacam ini selalu dibuka tutup setiap kali satu shift selesai.
26
Mandor menduga dengan sangat kuat bahwa kebocoran itu timbul karena katub
kuras yang kendor karena getaran getaran yang diterima oleh mesin-mesin ini,
apalagi hari sabtu yang lalu pada saat persiapan untuk penggantian shift senin pagi
minggu ini, telah dilakukan pembersihan, pencucian dan pemasangan. Mandor
menduga bahwa akibat dari penggantian katub di hari sabtu sore itulah ditambah
dengan getaran diesel pada katub yang belum teradaptasi itulah yang menyebabkan
terjadinya kebocoran seperti yang terjadi sekarang ini.
Dugaan ini menjadi sangat kuat sebab beberapa waktu yang lalu juga terjadi hal
yang kurang lebih sama dan ternyata sebabnya adalah hal yang kurang lebih sama
yaitu karena penutupan yang dilakukan kurang baik.Akibatnya, getaran mesin
diesel yang ada menimbulkan terjadinya pe-renggangan pada penutup mesin filter
itu dan dengan demikian kebocoran bisa saja terjadi.
Dugaan ini menjadi kuat sekali karena ternyata letak mesin nomor satu ini adalah
pada posisi yang paling dekat dengan mesin diesel tadi sehingga tentu saja hal itu
berakibat bahwa terjadinya kebocoran karena getaran getaran yang timbul itu.
Hal yang menjengkelkan adalah bahwa kebocoran itu cukup mengganggu sebab
pada setiap shiftnya, jumlah minyak yang tumpah dari kebocoran itu adalah
sebanyak 5-10 liter. Bahkan pada hari yang kedua terjadi malapetaka kecil yaitu
petugas kamar filter telah jatuh tergelincir karena licinnya lantai akibat kebocoran itu.
Kebocoran itu ternyata terjadinya terus menerus sejak tiga hari yang lalu yang
sampai dengan hari ini belum berhasil untuk dihentikan.
Yang terlihat lagi adalah pada waktu awal shift pada hari selasa pagi,begitu mesin
dihidupkan dan proses operasi kerja akan dimulai dan minyak mulai mengalir masuk
dalam tabung filter, maka pada saat itu pula kebocoran mulai timbul dan ini terus
menerus terjadi selama shift itu berlangsung.
Mandor telah berusaha untuk mengganti tutup katub itu dengan yang baru tetapi
ternyata penggantian itu tetap saja tidak membawa perobahan dan kebocoran tetap
saja terjadi .
27
mereka adalah antara lain melakukan pembersihan lubang penguras pada mesin
filter itu setiap kali satu shift pekerjaan selesai.Jadi setiap kali satu shift pekerjaan
selesai, maka mesin filter itu dibersihkan,tutup lubang penguras itu
dibuka,dibersihkan lalu ditutup lagi.Untuk pekerjaan ini biasanya mereka
menggunakan kunci inggris,sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh pekerjaan
pembukaan dan penutupan itu telah dilakukan dengan baik.
Kebocoran itu terjadi di lobang penguras yang selalu setiap hari dibukatutup untuk
pembersihan setiap kali satu shift pekerjaan selesai.Pengecekan total selalu
dilakukan untuk semua mekanisme kerja yang ada,termasuk juga untuk semua
peralatan yang ada pada rumah filter ini.Atas semua peralatan yang ada dilakukan
pemeriksaan, dan pemeriksaan yang terakhir dilakukan pada hari sabtu yang lalu
pada akhir shift,sebagai persiapan permulaan shift kerja senin pagi minggu ini.
Pada waktu minyak mengalir melalui saluran dan tersaring melalui filter yang
ada,selalu disertai dengan suatu tekanan tertentu yang tercipta oleh mekanisme
kerja mesin itu.Dengan mekanisme itu diharapkan bahwa tekanan yang timbul akan
mempermudah aliran minyak dan dengan demikian semuanya dapat bekerja sesuai
dengan apa yang diinginkan. Mekanisme semacam ini memang ada dan merupakan
ciri khas dari mesin filter semacam ini yang umumnya terdapat pada semua jenis
mesin filter.Tujuannya sederhana yaitu agar tekanan udara yang diciptakan dapat
membantu gerakan minyak yang terjadi sepanjang saluran hingga terisi pada
kontainer yang ada.
Minyak minyak dari kamar filter ini selalu dialirkan pada satu tangki minyak yang
lebih besar dan dari situ,minyak dialirkan kedalam kontainer kontainer.Memang
dalam keadaan tertentu,pengisian kontainer dapat pula dilakukan langsung pada
mesin filter itu,sebab pada tabung filter itupun tersedia kran cadangan untuk
pengisian langsung.
Yang terlihat selama tiga hari ini adalah bahwa pada saat aliran minyak masuk
kedalam mesin filter/tabung filter, pada saat itu minyak mulai menetes keluar dari
katub di lubang penguras mesin ini.
28
dibeli seminggu yang lalu,tetapi tindakan ini juga tidak banyak menolong untuk
menghentikan kebocoran itu.
Petugas kamar filter adalah petugas petugas yang baru bekerja disitu sekitar 2 bulan
yang lalu.Mereka, setelah dilatih cukup bagaimana menggunakan peralatan dikamar
filter ini, diserahi tugas untuk melakukan pembersihan alat tabung filter ini setiap kali
satu shift pekerjaan selesai.Mereka boleh dibilang adalah karyawan yang baru,
namun demikian nampaknya mereka sangat anthusias dengan
pekerjaannya.Sebelum diterima bekerja disini,mereka lebih dahulu diharuskan
mengikuti suatu test untuk mengukur tingkat ketelitiannya dan hasil test ini
menunjukkan bahwa mereka adalah pribadi pribadi yang cukup teliti dan memenuhi
syarat untuk bekerja dibagian ini. Para petugas yang bekerja dikamar filter dimana
terjadi kebocoran ini, sebelumnya telah diseleksi dengan mengikuti pemeriksaan
psikologis pada seorang psikolog wanita yang masih sangat muda yang baru saja
menyelesaikan studinya kurang dari setahun yang lalu. Pengalaman psikolog ini
memang masih sangat sedikit dan dapat disampaikan bahwa para petugas kamar
filter ini adalah klien klien pertama dari psikolog muda ini.Memang,mungkin saja
terjadi bahwa hasil pemeriksaan ketelitian dari psikolog muda ini kurang dapat
dipertanggungjawabkan,tepapi laporan yang diterima oleh bagian personalia
perusahaan ini,mengatakan bahwa tingkat ketelitian mereka adalah baik.
Katub kuras yang digunakan biasanya berumur sekitar satu tahun dan setiap satu
tahun diganti dengan katub yang baru. Katub yang digunakan diruang filter ini
adalah katub yang masih sangat baru,yang baru diganti pada akhir shift sabtu sore
yang lalu,untuk persiapan kerja shift awal tiga hari yang lalu diminggu ini.
Perusahaan membeli katub dari beberapa supplier. Pada tahun terakhir ini
perusahaan menggunakan dua pemasok, yang pada dasarnya terlihat mempunyai
produk dengan kwalitas yang kurang lebih sama. Untuk membedakan kedua
pemasok itu,kita dapat melihat dari bentuk katub yang dibeli,yaitu katub yang
pertama mempunyai kepala yang berbentuk bulat,sedangkan katub yang kedua,
kepalanya berbentuk siku siku.Harga katub itu hampir sama,hanya berbeda
beberapa rupiah saja,suatu perbedaan yang tidak begitu berarti. Katub yang
berkepala bundar mempunyai harga perunit Rp.105.000 sedangkan yang berkepala
siku siku Rp.99.000 perunit. Perusahaan mengadakan pembelian dua jenis katub ini,
sesungguhnya hanya untuk mendapatkan variasi saja.Toh mutunya dikhabarkan
sama sementara harga jualnyapun tidak banyak berbeda,dan karena itu
penggunaan dua jenis katub ini dapat dibenarkan.
29
Empat hari yang lalu,pada hari minggu siang, terjadi suatu gempa bumi yang cukup
terasa getarannya.Menurut siaran RRI, gempa itu bersumber dari suatu suatu
letusan gunung berapi,yang titik sentral getarannya terdapat beberapa mil di lautan
Hindia. Gempa ini memang terasa cukup kuat dan getaran yang timbul telah
diperkirakan menyebabkan gangguan pada mesin filter nomor satu, yang ditemukan
pada permulaan shift pertama hari senin yang lalu itu.
Kemarin sore,pada waktu mandor datang untuk mencoba ikut memecahkan teka teki
ini,mandor mencoba melongok melihat kedudukan dari masing masing mesin filter
ini dan ia melihat bahwa disore hari,posisi dari masing masing mesin ini
sesungguhnya cukup gelap,demikian pula bila di pagi hari,sehingga ia menduga
bahwa keadaan gelap ini telah menyebabkan petugas tidak cukup tepat untuk
memasang kembali katub yang dibukatutup itu dan hal ini memberi peluang besar
untuk timbulnya kesalahan pemasangan yang dapat berakibat terjadinya kebocoran
itu.
Informasi kemudian dicari lagi pada keadaan dari katub katub itu,tetapi setelah
menghubungi gudang penyimpan, tidak dapat diperoleh informasi karena petugas
gudang peralatan tidak masuk. Dari kartu parts yang ada hanya diketahui bahwa
pada hari sabtu pagi minggu yang lalu, katub yang berkepala bulat hanya tinggal
lima buah dimana yang satu buah dalam keadaan berkarat sehingga diafker untuk
tidak dipakai lagi.Persediaan katub berkepala siku masih cukup banyak dan
direncanakan katub katub ini akan dipakai, sebab terlihat sepintas bahwa katub ini
cukup baik.
Hari sabtu yang akan datang,akan dilakukan penggantian katub untuk mesin mesin
filter yang ada di lokasi utara sedangkan dilokasi yang lainnya akan diganti secara
berturut turut pada dua minggu yang akan datang.Untuk tujuan ini petugas petugas
telah lebih disiagakan sehingga mereka menjadi lebih trampil untuk melakukan
pekerjaannya agar tidak timbul kesalahan pemasangan yang dapat mengakibatkan
kebocoran seperti yang dialami pada mesin mesin disektor yang lain.
Tugas yang harus kita lakukan adalah mencoba mencari apa penyebab dari
penyimpangan yang terjadi pada mesin filter nomor satu ini.
30
1.Unit apakah yang mengalami kegagalan berfungsi?
2.Kegagalan berfungsi itu berbentuk apa?
3.Dimana letak kegagalan berfungsi yang kita ketahui?
4.Pada bagian manakah kegagalan berfungsi itu diketahui?
5.Kapan untuk pertama kalinya kita ketahui kegagalan
berfungsi itu?
6.Sejak itu waktu waktu apa sajakah kegagalan terjadi?
7.Kapan dalam proses operasi kerja kita lihat kegagalan
mulai?
8.Sampai seberapa luas kegagalan berfungsi itu terjadi?
9.Berapa unitkah yang dipengaruhi?
***
31