Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS PENILAIAN AUTENTIK PADA KURIKULUM 2013

DI MIN 4 BIMA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Oleh

Araimah
NIM 190106009

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2022

i
ANALISIS PENILAIAN AUTENTIK PADA KURIKULUM 2013 DI MIN 4

BIMA TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Proposal

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi


persyaratan mencapai gelar sarjana pendidikan

Oleh

Araimah
NIM 190106009

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MATARAM
2022

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal skripsi oleh : Araimah, NIM : 190106009 dengan Judul “ Analisis

Penilaian Autentik pada Kurikulum 2013 di Min 4 Bima Tahun Pelajaran

2022/2023” Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal : ……………………

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ramdhani Sucilestari, M.P.d Muhammad Ahyar Rasidi,M.P.d


NIP. 198605132015032006 NIP. 198602152019031007

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan limpahan segala rahmat-Nya sehingga penulis bisa

menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Analisis penilaian autentik pada

kurikulum 2013 di Min 4 Bima tahun pelajaran 2022/2023”.

Tujuan dari penyusunan proposal skripsi ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menempuh sidang proposal untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Mataram.

Mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta kemampuan

penulisan proposal skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kesempurnaan.

Oleh karena itu, penulis menyadari bahwa proses penyelesaian proposal skripsi ini

tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak penulis

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ramdhani Suci Lestari, M.Pd sebagai

pembimbing I dan Bapak Muhammad Ahyar Rasidi, M.Pd sebagai pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan motivasi maupun koreksi yang detail secara

terus menerus tanpa rasa bosan di tengah kesibukannya sehingga menjadikan

proposal skripsi ini menjadi lebih baik.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dengan tulus dan

ikhlas mendapatkan rahmat dan karunia-Nya kepada Allah SWT. Aamiin.

Mataram, 21 November 2022


Penulis

Araimah
Nim: 190106009

iv
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPU...............................................................................................i

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................iii

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

Daftar isi ..................................................................................................................v

A. Judu.......................................................................................................1

B. Latar Belakang.....................................................................................1

C. Rumusan Masalah................................................................................5

D. Tujuan dan Manfaat............................................................................5

E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian..............................................6

F. Telaah Pustaka.....................................................................................7

G. Kerangka Teori..................................................................................11

1. Analisis Penilaian Autentik......................................................11

a. Pengertian Penilaian Autentik....................................11

b. Ciri-Ciri Penilaian Autentik.......................................13

c. Macam-Macam Penilaian Autentik............................15

d. Indikator Penilaian Autentik......................................16

2. Penentuan Standar....................................................................16

3. Penentuan Tugas Autentik........................................................16

4. Menentukan Kriteria.................................................................16

5. Pembuatan Rubrik....................................................................17

H. Metode Penelitian...............................................................................17

1. Jenis penelitian.........................................................................17

vi
2. Pendekatan Penelitian...............................................................18

3. Lokasi penelitian.......................................................................19

4. Teknik pengumpulan data........................................................19

a. Observasi....................................................................20

b. Wawancara.................................................................20

c. Dokumentasi...............................................................23

d. Teknis Analisis Data..................................................24

e. Keabsahan Data..........................................................25

I. Sistematika Pembahasan...................................................................26

J. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian...............................................28

K. Daftar Pustaka....................................................................................30

vii
A. Judul

Analisis Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013 Di Min 4 Bima Tahun

Pelajaran 2022/2023

B. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu yang harus melekat pada diri manusia

Dalam penerapan kehidupan sehari-hari. karenanya pendidikan sangatlah

berperan penting dalam kehidupan manusia, hal ini dikarenakan

pendidikan dapat merubah cara berpikir manusia dalam pemanfaatan

penerapan nilai-nilai , perilaku, cara pandang, sikap dan keputusan yang

lebih baik. Dalam pendidikan terdapat metode-metode tertentu yang dapat

mempengaruhi orang-orang dalam mendapat ilmu pengetahuan yang baik

dan mampu menunjang dalam polah hidup yang lebih baik. Dalam

undang-undang telah dijelaskan pada pasal (1) yang berbunyi pendidikan

merupakan “suatu usaha untuk sadar dan terencana dalam mewujudkan

suasana belajar ataupun proses pembelajaran supaya peserta didik dapat

aktif untuk mengembangkan suatu potensi dalam dirinya maupun

masyarakat dan negara.1

Di Indonesia pendidikan secara umumnya memiliki tujuan yang

sempat disinggung dalam undang-undang dasar untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Agar tercapainya tujuan pendidikan tersebut perlunya

didahului beberapa proses pendidikan yang cukup memadai, untuk

terlaksananya proses pendidikan dengan baik maka aspek-aspek yang

1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung: Rosda, 2010,
hlm.1

1
mampu mempengaruhi proses pembelajaran siswa dapat berpengaruh

positif bagi peserta didik. Yang pada akhirnya dapat menunjang kualitas

pendidikan di indonesia.2

Suatu penilaian dalam proses pembelajaran adalah suatu keharusan

yang harus dilakukan dengan beberapa cara yang baik dan benar karena

suatu penilaian akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran

maupun kelulusan siswa dalam lembaga itu sendiri. Oleh karena itu guru

maupun calon guru sangat penting sekali dalam memahami maupun

menguasai konsep dan cara mengaplikasikan penilaianya dengan baik dan

benar. Kurikulum Tingkat Suatu Pendidikan (KTSP) sudah memiliki

pengembangan konsep penilaian pembelajaran ataupun yang sering

dikenal dengan penilaian kelas. Kurikulum Tingkat Suatu Pendidikan

(KTSP) telah berevolusi menjadi kurikulum 2013 dalam hal tersebut

terdapat peningkatan dengan pengembangan sistem autentik.3

Dalam penilaian guru diwajibkan agar berhasil menilai hasil

pembelajaran peserta didik dari segala aspek. Dalam penilaian autentik

guru harus mampu menggambarkan suatu pengetahuan, keterampilan

peserta didik, serta sikap peserta didik baik yang sudah dimiliki ataupun

yang belum dimiliki oleh peserta didik itu sendiri, untuk mengukur sejauh

mana dalam pengetahuannya sejauh mana peserta didik mampu

menerapkan perolehan belajar.

2
Hartono, Analisis Item Instrumen, pekanbaru : Zanafa Publishing, 2010, hlm.1
3
Supardi, penilaian autentik, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2016,hlm.23

2
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa urgensi penilaian

dalam penelitian merupakan salah satu cara untuk menjaga

keberlangsungan pendidikan dengan baik adalah dengan cara adanya

penilaian atau evaluasi pembelajaran.4

Penilaian autentik itu sendiri merupakan suatu penilaian yang

dalam prosesnya hanya dapat dilakukan oleh guru didalam proses

pengumpulan data maupun informasi terkait sejauh mana perkembangan

belajar dan perubahan dalam tingkah laku peserta didik sesudah kegiatan

pembelajaran akhir. Untuk mengukur tingkah laku peserta didik dapat

dilihat dari pengalaman belajar, sehingga proses pembelajaran yang

dilakukan mampu mengambil nilai positif atau tidak.5

Dari uraian diatas dapat disimpulkan perlunya penggunaan

penilaian autentik assesment karena penilaian ini ditujukan untuk

memperbaiki program pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.

Penilaian autentik merupakan pengukuran hasil belajar siswa yang

bermakna sebagai acuan untuk ranah sikap keterampilan, dan

pengetahuan.6 Penilaian autentik memberikan gambaran tentang kemajuan

siswa perlu diketahui oleh guru guna memastikan siswa mengalami proses

belajar dengan benar sesuai kurikulum 2013 menggunakan penilaian

autentik.

4
Firman Mansir, Moh Alamin “Urgensi Penilaian Pembelajaran PAI Sebagai
Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional” Journal On Teacher Education, Vol.4.Nomor 2,
Januari 2022. Hlm. 156-168.
5
Ibid, Hlm. 25
6
Umami “ Pendidikan Agama Islam Dan Akhlak”, Jurnal Pendidikan , Vol. 6, Nomor 2,
Desember 2018, Hlm. 222-232.

3
Dalam peraturan pemerintah pendidikan nasional (permendiknas)

No. 66 tahun 2013 menjelaskan terkait penilaian dalam kompetensi sikap

dilakukan dengan cara melalui observasi atau turun lapangan langsung,

penilaian diri, penilaian teman sejawat yang dilakukan oleh peserta didik

itu sendiri dengan bantuan jurnal. Adapun instrumen yang digunakan

dalam observasi, penilaian diri, ataupun penilaian antara sesama peserta

didik merupakan daftar cek atau dengan skala penilaian yang sudah

disertai rubrik, sedangkan jurnal berupa kumpulan catatan para pendidik.7

Di Dalam kurikulum sebelumnya sebenarnya sudah ditemukan

penilaian secara autentik, proses penilaian secara autentik baru bisa

dilaksanakan pada penilaian sikap saja. Sementara penilaian harus

dilakukan dengan syarat mencakup dari berbagai sisi kawasan afektif,

kognitif, serta psikomotorik sebagai kehendak penilaian autentik dengan

berbagai cara ataupun teknik yang dapat memberikan jaminan informasi

terkait peserta didik. Ada beberapa persamaan penilaian autentik seperti

penilaian berbasis kelas yang memiliki tahapan tes dan non tes. Dalam

penilaian kognitif umumnya dilakukan dengan cara penilaian uraian

singkat, pilihan ganda, benar salah, ataupun dengan beberapa penilaian

lainnya. Sedangkan penilaian yang non tes terdapat beberapa performance

tes, penilaian produk dan penilaian portofolio.8

7
Ibid, hlm. 24
8
Wildan “pelaksanaan Penilaian Autentik Aspek Pengetahuan, sikap dan keterampilan
di sekolah madrasah” Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan volume 15 no.2 Desember
2017 hlm. 137

4
Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di Min 4 Bima

terdapat beberapa permasalahan yang ada seperti halnya masih ada

beberapa guru yang belum mampu mengembangkan instrumen penilaian

autentik itu sendiri dengan baik seperti guru yang belum mampu

menerapkan penilaian autentik dengan maksimal dan ada juga beberapa

guru yang tidak mengikuti kegiatan workshop yang dapat menunjang

penilaian autentik itu sendiri. Dari hasil uraian di atas maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian di Min Raba yang berkaitan dengan

Analisis Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013 Di MIN 4 Bima.

C. Rumusan Masalah

Berangkat dari paparan rumusan masalah peneliti merumuskan satu

permasalahan :

1. Bagaimana perencanaan penilaian autentik di sekolah MIN 4 Bima?

2. Bagaimana pelaksanaan penilaian autentik di sekolah MIN 4 Bima?

3. Bagaimana evaluasi penilaian autentik di sekolah MIN 4 bima?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini

yaitu:

a. Untuk mengetahui perencanaan penilaian autentik di sekolah

MIN 4 Bima?

b. Untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik di sekolah MIN

4 Bima?

5
c. Untuk mengetahui evaluasi penilaian autentik di sekolah
MIN 4 Bima?

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang akan

memberikan suatu informasi dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan

pendidikan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan agar para pengajar dapat memberikan

pengetahuan tentang penilaian autentik yang harus sesuai

dengan peserta didik agar mendapatkan hasil yang maksimal

dalam tahap evaluasi.

E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup Pada penelitian yang diteliti oleh

peneliti, bahwasanya peneliti akan membatasi permasalah mengenai

suatu penilaian pada aspek sikap, peneliti juga akan menilai pada

penilaian pada aspek pengetahuan, dan juga penilaian pada aspek

keterampilan.

2. Setting Penelitian

Pada setting penelitian penelitian ini akan dilaksanakan

tepatnya di sekolah Min 4 Bima. Kemudian alasan peneliti memilih

lokasi tersebut atas pertimbangan, dikarenakan di sekolah Min 4 Bima

6
adalah salah satu sekolah di bima yang sudah terbukti menerapkan dan

menggunakan kurikulum 2013.

F. Telaah Pustaka

Telaah pustaka di dalam penelitian ini yaitu suatu uraian yang telah

dilakukan oleh peneliti supaya mendapatkan data maupun informasi dari

berbagai sumber seperti buku, jurnal, skripsi, serta liputan yang sejalan

dengan penelitian ini yaitu mengenai Analisis Penilaian Autentik Pada

Kurikulum 2013 di Min 4 Bima Tahun Pelajaran 2022/2023. Dari hasi

telaah pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti, ditemukan beberapa

penelitian yang berkaitan ataupun sejalan dengan penelitian ini,

diantaranya:

1. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Ikhsan yang berjudul tentang “

Implementasi Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013 dalam

Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar” penelitian ini

mendeskripsikan implementasi penilaian autentik kurikulum 2013

dalam pembelajaran tematik. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan

penelitian kualitatif secara deskriptif, data di analisis melalui model

miles dan huberman, kemudian diuji keabsahan data melalui trigulasi

sumber dan member check. Penentuan subjek menggunakan tehnik

purposive sampling yang terdiri dari guru kelas IIA, kriteria siswa

berdasarkan peringkat 2, 11 dan 21, dan kepala sekolah. Hasil

penelitian menunjukan bahwa guru kelas IIA menerapkan penilaian

autentik dengan cara menyeluruh dan berkelanjutan sampai kenaikan

7
kelas, tugas yang diberikan guru berkaitan dengan kehidupan nyata

siswa, penilaian yang dilakukan guru berdasarkan kriteria ketuntasan

minimal. Guru melakukan penilaian sikap melalui tehnik observasi

dengan menggunakan jurnal, guru juga menggunakan penilaian diri

dan antar teman. Penilaian pengetahuan dengan menggunakan

berbagai tes tertulis, penugasan dan lisan dengan berbagai bentuk soal

seperti pilihan ganda dan isian. Pada penilaian keterampilan guru

menggunakan tehnik kinerja yaitu produk dan praktis serta

menggunakan penilaian portofolio, dengan melakukan penilaian

autentik maka guru menghimpun informasi mengenai prestasi belajar

siswa , hal itupun berguna bagi guru untuk mengevaluasi pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan meningkatkan kualitas guru

serta sekolah dalam hal pembelajaran. Adapun persamaan peneliti ini

dengan peneliti sekarang yaitu saling meneliti tentang penilaian autentik

pada kurikulum 2013. Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian ini

lebih fokus pada implementasi atau pelaksanaan penilaia autentik pada

kurikulum 2013 dalam pembelajaran tematik di Sekolah Dasar. Sedangkan

peneliti yang sekarang lebih fokus pada analisis penilaian autentik pada

kurikulum 2013 di MIN 4 Bima. 9

2. Skripsi yang ditulis oleh Sri Indy Astuti yang berjudul tentang”

Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 di SD Negeri

Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta” penelitian ini bertujuan untuk

9
Muhammad Ikhsan, “Penilaian Autentik Pada Kurikulum 2013 Dalam Pembelajran
Tematik di Sekolah Dasar” , jinotep, VOL.7, Nomor 2, Agustus 2020, hlm. 133-142

8
mendeskripsikan pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, dan tindak

lanjut penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 di sekolah ini.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang

diambil dalam penelitian ini adalah data perencanaan, pelaksanaan,

dan tindak lanjut penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Sumber data dari guru dan siswa kelas II dan kelas V serta kepala

sekolah. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

dokumentasi dan wawancara. Uji validitas yang digunakan adalah

trigulasi data. Tehnik analisis yang digunakan adalah model analisis

flow. Hasil penelitian adalah guru menyusun rencana penilaian sikap,

pengetahuan dan keterampilan bersama-sama dengan guru lain pada

satu tingkat. Penilaian yang dilakukan guru sudah sesuai dengan

perencanaan dan pedoman penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan.

Tindak lanjut oleh guru dengan menganalisis , memberikan bimbingan,

dan melaporkan hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Laporan hasil penilaian berupa angka, predikat dan keterangan.

Adapun persamaan peneliti ini dengan penelitian sekarang yaitu saling

memiliki keterkaitan dengan penilaian autentik berbasis kurikulum

2013, sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian ini lebih fokus

pada penilaian autentik berbasisi kurikulum 2013 di SD Negeri

Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta, sedangkan penelitian yang

9
sekarang lebih fokus pada analisis penilaian autentik pada kurikulum

2013 di MIN 4 Bima.10

3. Luh Putu Putrini Mahadewi mengartikan serta mengidentifikasikan

bahwa kurangnya pemahaman guru mengenai penilaian autentik

menurut kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan perencanaan penilaian autentik, mendeskripsikan

pelaksanaan penilaian autentik dan mendeskripsikan hambatan yang

dialami guru dalam penilaian autentik menurut kurikulum 2013.

Adapun persamaan peneliti ini dengan peneliti sekarang adalah saling

memiliki keterkaitan dengan penilaian autentik pada kurikulum 2013,

sedangkan perbedaannya adalah peneliti ini lebih fokus pada

mengidentifikasi bahwa kurangnya pemahaman guru mengenai

penilaian autentik menurut kurikulum 2013, peneliti sekarang meneliti

analisis penilaian autentik pada kurikulum 2013 di MIN 4 Bima.11

10
Sri Indy Astuti, “Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 di SD Negeri
Mangkubumen Kindul No. 16 Surakarta” Manajemen Pendidikan , Vol. 13, Nomor 2, Juni 2019,
hlm. 165-174
11
Luh Putu Putrini Mahadewi, “ Analisis Penilaian Autentik Menurut Pembelajaran
Kurikulum 2013 pada Kelas IV SD No. 4 Banyuasri”, Mimbar PGSD Undiksha , Vol. 3 Nomor 1,
November 2015, hlm. 40.

10
G. Kerangka Teori

1. Penilaian Autentik

a. Pengertian Penilaian Autentik

Adapun cara yang harus dilakukan dalam mengendalikan mutu

dalam dunia pendidikan ialah melaksanakan penilaian menurut

clements and corp penilaian adalah suatu komponen penting bagi

setiap pelajar maupun lingkungan dalam pembelajaran sehingga

memiliki suatu peran agar mengetahui hasil pembelajaran.

Penilaian merupakan proses bagaimana cara memperoleh suatu

data untuk mengetahui suatu perkembangan hasil belajar peserta

didik. Penilaian dapat dilakukan dengan cara menjadikan

instrumen penjamin mutu. Pengendalian mutu atau perbaikan mutu

adalah sistem pendidikan baik di dalam kelas maupun diluar

sekolah.12

Penilaian membutuhkan suatu instrumen agar kegiatan acuan

prosesnya terlaksana.adapun menurut Lyon instrumen penilaian

adalah proses pendekatan validitas, reliabilitas guru maupun

peserta didik .13

Adapun menurut peneliti penilaian adalah suatu proses

yang dilakukan oleh peserta didik untuk mengetahui hasil

12
Sutama, Pengelolaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Matematika
di SMA, Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol.12, No. 1, 2017: 106
13
Sabrina, Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Berbasis Kurikulum 2013 Pada
pelajaran Kimia SMA, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol, 5, No. 1, 2017 : 45

11
kemampuan dari diri peserta didik untuk memperoleh hasil yang

baik.

Menurut kamus, autentik diartikan sebagai kepercayaan,

nyata, asli dan murni. Autentik dapat diartikan sebagai nyata, riil

seperti kehidupan kita sehari-hari sesuai dengan proses

pembelajaran yang dilaksanakan, sebab penilaian autentik

dikatakan sebagai kepercayaan atau nyata dalam proses

pembelajaran.14

Di dalam kurikulum 2013 penilaian pembelajaran terdapat dalam

peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan (permendikbud)

Nomor 66 tahun 2013 standar penilaian pendidikan. Menurut

kunandar autentik adalah kemampuan yang sebenarnya atau

keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Pengguna penilaian

autentik ini mampu memberikan solusi atau gambaran dalam

meningkatkan hasil belajar siswa, baik dalam mengevaluasi,

mencoba, menalar dan berdiskusi kelompok.15

Muslich berpendapat bahwa penilaian autentik adalah

sebagian yang belum terpisah dari suatu kegiatan pembelajaran,

yang menggambarkan pembelajaran kehidupan nyata. Adapun

metode yang banyak digunakan atau ukuran yang bersifat

14
Pius, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2001 : 58
15
Sutama. Op. Cit. Hal.105

12
menyeluruh dan melibatkan berbagai lingkungan penguasaan

kemampuan pengetahuan keterampilan dan pengetahuan sikap.16

Dari beberapa pendapat menurut para ahli penilaian

autentik merupakan kegiatan menilai peserta didik yang

menekankan kemampuan yang seharusnya dinilai dari sikap,

keterampilan maupun proses yang dimiliki oleh peserta didik

dengan berbagai instrumen penilaian.17

Menurut peneliti dapat diartikan bahwa penilaian autentik

merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan siswa dalam melaksanakan

pembelajaran.18

b. Ciri-ciri Penilaian Autentik

Menurut johnson penilaian autentik adalah penilaian yang

berfokus pada pembelajaran secara langsung, dan membangun

kerja sama dan menanamkan tingkat berpikir yang tinggi, dan

ditemukan ciri-ciri penilaian autentik sebagai berikut:

1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran , yakni

kinerja dan hasil produk.

2. Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

3. Menggunakan dari berbagai sumber

16
Ummu Aiman, Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013, Jurnal
Pendidikan Madrasah, Vol 1, No. 1, 2016: 116
17
Ruslan, Kendala guru dalam Menerapkan Penilaian Autentik Di SD Kabupaten Pidie,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol, 1, No. 1, 2016 :151
18
Dika Setiawan, Pendekatan Saintifik dan Penilaian Autentik untuk Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Journal Of Basic Education, Vol 1, No.2, 2017:41

13
4. Tes hanya salah satu alat pengumpulan data.

5. Memberikan pengalaman supaya pembelajaran yang

unik mampu memberikan keceriaan siswa dalam

menerima pembelajaran dengan baik.

6. Mendorong siswa agar lebih giat menerima

pembelajaran yang mengekspresikan dan mendukung

satu sama lain dalam menerima pembelajaran.19

Menurut Kunandar penilaian autentik merupakan suatu

proses pengumpulan, pelaporan, ataupun penggunaan informasi

mengenai hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip-

prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik,

akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.

Adapun ciri-ciri penilaian autentik antara lain sebagai berikut:

1) Dapat digunakan dengan formatif dan sumatif.

2) Untuk Mengukur keterampilan dan performansi.

3) Berkesinambungan maupun terintegrasi.

4) Bisa menggunakan berbagai masukan, dan untuk

mendapatkan umpan balik agar dapat memperoleh

kemampuan peserta didik secara lengkap.20

Adapun ciri-ciri penilaian autentik menurut sani adalah:

1) Berkaitan dengan siswa.

2) Menyatu dengan pembelajaran.


19
Rian Pitasari, Hubungan Penilaian Autentik Terhadap Pemahaman Siswa Pada SUB
Materi Metode Ilmiah, 2015 :4
20
Yubali Ani, Op. Cit. Hal.4

14
3) Berhubungan dengan pembelajaran.

4) Mempertimbangkan hasil belajar.

5) Melakukan metode yang bervariasi.

6) Menggunakan pembelajaran dengan perkembangan yang

harus dilakukan.

7) Bersifat integritas.21

c. Macam-macam penilaian autentik

Penilaian autentik yang cenderung fokus pada tugas-tugas

autentik yang bermanfaat bagi diri peserta didik yang bermakna

penting dengan berbagai macam penilaian sebagai berikut:

1. Penilaian unjuk kerja

2. Penelitian dan pertanyaan

3. Presentasi dan diskusi

4. Proyek dan penelitian

5. Portofolio dan jurnal.22

Husnan mengemukakan penilaian autentik terdiri dari tiga

aspek sebagai berikut:

1. Penilaian sikap, suatu penilaian yang digunak untuk

mengetahui bagaimana perkembangan siswa dalam

melaksanakan pembelajaran, dan menggunakan lembar

kerja peserta didik (LKPD).

21
Sutama, Op. Cit. Hal.94
22
Harun Rasyidin, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima, 2009, Hal.237

15
2. Adapun Penilaian pengetahuan adalah dengan cara

menggunakan instrumen tes dan instrumen penugasan.

3. Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan

dengan menggunakan penilaian kinerja melalui tes

praktek, proyek ataupun penilaian portofolio.23

d. Indikator-indikator penilaian autentik

Adapun langkah dan pengembangan indikator penilaian

autentik menurut Mueller yaitu:

2. Penentuan Standar

Standar kurikulum harus dikembangkan berdasarkan konten.

Sedangkan standar berupa pertanyaan yang harus dilakukan para

siswa. Suatu standar penilaian autentik harus mengacu kepada siswa

untuk mencapai suatu pembelajaran. Standar penilaian autentik harus

ada indikator maupun kompetensi dasar.

3. Penentuan Tugas Autentik

Adapun tugas autentik yang harus dirancang oleh siswa

sehingga dapat berkontribusi atau responnya harus dibatasi karena

kemampuan yang menunjukan keterampilan siswa sangat terbatas akan

tetapi kemampuan yang terdapat di diri siswa harus memenuhi standar

yang harus dicapai oleh peserta didik.

4. Menentukan Kriteria

23
Sri Giarti, Peningkatan Keterampilan Proses Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar 2
Bangel, Wonosegoro, 2015 : hal.4

16
Adapun kriteria penilaian autentik yang harus dipenuhi agar

penilaian dapat dilakukan dengan cara sistematis. Kriteria yang harus

dimiliki pada umumnya adalah secara jelas, singkat dan mudah

dipahami oleh peserta didik.

5. Pembuatan Rubrik.24

Sebelum membuat kriteria, guru harus membuat dulu rubrik

penilaian. Rubrik yang harus digunakan dalam unjuk kerja yaitu rubrik

analitik, rubrik holistik, dan rubrik perkembangan agar memenuhi

penilaian kriteria

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tujuannya

adalah menggambarkan bagaimana cara menganalisis penilaian

autentik tersebut. Adapun menurut Mcmillan dan schumacher,

penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan yang dimana

pendekatan investigasi yang harus dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh suatu data secara tatap muka dan bertemu langsung

dengan orang-orang yang ada di tempat penelitian. Penelitian

mengasumsikan kenyataan sebagai sesuatu yang dapat dilihat dari

berbagai macam sudut pandang yang berbeda.25

24
Laili, Nuraini, Pengembangan Model Penilaian Autentik Kompetensi Berbicara, Varia
Pendidikan, Vol 26, No, 1, 2014;2

25
Syamsudin AR, Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),hal.73

17
Sedangkan menurut Juliansyah Noor adalah suatu gejala, peristiwa

atau kejadian dimasa sekarang. Penelitian deskriptif merupakan inti

yang harus diperhatikan pada saat penelitian berlangsung.26

Menurut penelitian diatas menyimpulkan bahwa penelitian

deskriptif merupakan suatu paparan untuk mendapatkan informasi

yang terjadi di masa sekarang.

2. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang harus digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

kualitatif sering disebut dengan metode naturalistik karena penelitian

ini dilakukan dengan kondisi yang alamiah ( natural setting ).

Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

deskriptif yang cenderung menggunakan analisis. Dimana penelitian

ini harus menggunakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data,

atau dengan cara menggabungkan. Analisis data yang bersifat

kualitatif, atau hasil penelitian kualitatif yang lebih menekankan

makna dan abstrak.27

Adapun analisis data yang harus dilakukan dalam penelitian ini

dengan cara menemukan apa yang ada di lapangan dan kemudian

dikonstruksikan dan menjadikan teori.

26
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah.Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, hal. 34-35
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), hal.8-7

18
Pendekatan yang harus digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif. Sedangkan pendekatan kualitatif adalah suatu

pendekatan penelitian yang diungkapkan melalui situasi yang sosial

dengan cara mendeskripsikan pernyataan yang benar dan terbentuk

dari teknik pengumpulan data atau analisis data yang penting dengan

situasi alamiah.28

Adapun yang dikemukakan di atas dapat kita simpulkan bahwa

pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian

yang mengungkapkan keadaan sebenarnya yang berlandasan pada

filsafat postpositivisme.

3. Lokasi Penelitian

Berdasarkan lokasi yang dilakukan oleh peneliti bertempat di

Sekolah Min 4 Bima. Peneliti memilih sekolah Min 4 Bima ini

dikarenakan mudah dijangkau dan belum ada penelitian terdahulu yang

meneliti tentang “ Analisis Penilaian Autentik pada kurikulum 2013 di

Min 4 Bima”.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu peralatan yang

harus digunakan dalam memperoleh data,mengolah data, dan

menginterpretasikan informasi dari berbagai responden dengan cara

mengukur pola yang sama.

28
Djam'an satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jilid 7, Bandung:
Alfabeta, 2017, hal. 25

19
Adapun cara yang harus digunakan untuk mendapatkan data dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Observasi

Sustrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, Dua

diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.29. Observasi adalah teknik yang dilakukan secara

berkesinambungan dengan menggunakan indera baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman

observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

harus dilakukan dengan cara bertatap muka antara dua orang atau

lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.

Adapun menurut Sugiyono wawancara adalah pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi atau ide dengan cara melalui

tanya jawab, sehingga dapat diperoleh makna dalam suatu topik

tersebut.30

Menurut para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh

29
Ibid, hlm. 145
30
Ibid, hlm. 186

20
dua orang atau lebih untuk mendapatkan suatu informasi dari

narasumber dan pewawancara. Wawancara dibedakan menjadi tiga

jenis yaitu:

a. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai tehnik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpulan

data telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu

dalam melakukan wawancara, pengumpulan data

telah menyiapkan instrument penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative

jawabannya pun telah disiapkan. Dalam wawancara

terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan

yang sama, dan pengumpulan data mencatatnya.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara

yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa

gris-garis besar permasalahan yang akan

ditanyakan.31

c. Wawancara Semi Terstruktur


31
Ibid, hlm. 138-140

21
Wawancara semi terstruktur adalah suatu

wawancara atau percakapan baik dilakukan dengan

individu atau kelompok untuk suatu tujuan.

Biasanya menggunakan daftar paduan pertanyaan

yang berbeda dengan wawancara terstruktur yang

mempunyai daftar pertanyaan yang terstruktur dan

dilengkapi dengan pilihan-pilihan.32

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

wawancara tidak terstruktur yang digunakan tehnik

pengumpulan data tentang informasi yang

diperoleh. Wawancara tidak terstruktur atau bisa

juga disebut dengan wawancara yang sederhana,

yang dimana wawancara ini menggunakan pedoman

wawancara yang hanya memuat garis besar dari

topic, ataupun variabel yang akan ditanyakan.

Adapun hal-hal yang peneliti siapkan dalam

kegiatan wawancara adalah buku catatan untuk

mencatat semua hasil percakapan, kemudian

handphone yaitu sebagai alat perekam hasil

wawancara peneliti dengan pemberi informasi,

tetapi sebelum peneliti memakai alat ini peneliti

perlu terlebih dahulu meminta izin kepada guru

32
Ali Kabul Mahi dan Sri Indra Trigunarso, Perencanaan Pembangunan Daerah Teori Dan Aplikasi,
(Jakarta: kencana, 2017), hlm. 26

22
apakah diperbolehkan atau tidak. Dan data yang

ingin peneliti dapatkan yaitiu tentang analisis

penilaian autentik pada kurikulum 2013 di Min 4

Bima.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data

peneliti mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat, Koran, majalah, prasasti, notulen rapat,

leger nilai, agenda dan lain-lain.33 Dalam penelitian kualitati,

sejumlah fakta dan data diyakini tersimpan dalam bahan yang

terbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia

adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata,

laporan artefek, foto dan sebagainya. Sifat utama data ini tak

terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang

kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang perna terjadi di

waktu silam.34

Dalam penelitian ini dokumentasi merupakan perlengkapan

dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang

dihunakan peneliti untuk mendapatkan data dan informasi dari

responden. Tujuan dari dokumentasi ini adalah untuk

33
Johni Dimyati, Metode Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya, hlm 100
34
Haryono, Cosmas Gatot, Ragam Metode Penelitian Kualitatif Komunikasi, (Jawa Barat: CV.
Jejak, anggota IKAPI, 2020), hlm. 91

23
memperoleh data mengenai analisis penilaian autentik pada

kurikulum 2013 di Min 4 Bima.

Di dalam dokumentasi terdapat beberapa data yang harus

diteliti dalam teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Riwayat sekolah

b. Visi dan misi sekolah

c. Keberadaan guru

d. Keberadaan peserta didik

e. Kurikulum sekolah

f. Sarana dan prasarana sekolah

5. Teknik Analisis Data

1. Reduksi Data

Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-

hal yang penting.data hasil mengihktiarkan dan memilah-milah

berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan

memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan

juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai

tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.

Penelitian dalam mereduksi data akan memilih dan

menyeleksi data yang diperoleh dalam peneliti agar peneliti bisa

menggambarkan penelitian ini lebih jelas. Peneliti mereduksi data

dimulai dari menentukan fokus penelitian, menyusun pertanyaan

24
peneliti, dan menentukan informasi dalam penelitian peneliti dalam

mereduksi data akan di bantu oleh pembimbing karena peneliti

baru pertama kali melakukan penelitian kualitatif.

2. Penyajian Data

Langkah selanjutnya sesuda mereduksi data adalah

menyajikan data. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk

tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. 35 Penyajian

data berbentuk laporan hasil angket yang disajikan dalam bentuk

persentase, sedangkan hasil dokumentasi akan ditunjukkan dalam

bentuk bukti fisik selama penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak, karena dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di

lapangan.36

Langkah terakhir peneliti lakukan dalam menganalisis data

adalah menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi. Dalam

kegiatan ini penulis berupaya menunjukkan data-data yang akurat

dan objektif serta tidak direkayasa.

6. Keabsahan Data

35
Djam'an satori dan Aan Komariah, Op, cit, hal. 219
36
Ibid, hal. 220

25
Keabsahan data yang digunakan penulis untuk pengecekan data

melalui dua keabsahan data, yaitu:

1. Uji Kredibilitas Data dengan Menggunakan Bahan Referensi

Bahan referensi yang dimaksud di sini adalah adanya

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti, contoh nya rekaman wawancara, foto interaksi dengan

informasi, dan kembaran angket.

2. Uji Kredibilitas dengan member check

Member check adalah proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check

adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai

dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang

ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti datanya data

valid, sehingga semakin kredibel atau dipercaya.37

I. Sistematika Pembahasan

Untuk dapat mempermudah pemahaman, maka perlu diberikan

gambaran singkat yang dirumuskan dalam sistematika pembahasan

penelitian ini. Sistematika pembahasan penelitian yang dimaksud dalam

peneliti ini tersusun atas empat bab, diantaranya:

Bab I pendahuluan yang memuat permasalahan yang ada untuk

diteliti sehingga muncul judul penelitian. Termasuk yang terdapat

37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2018, hal. 375

26
didalamnya latar belakang, ruang lingkup dan setting penelitian, kajian

pustaka dan kerangka teori.

Bab II metodologi penelitian dijelaskan tentang penjabaran akan

hal-hal yang akan diteliti secara garis besar yang terdiri dari pendekatan

penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur

pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, prosedur

pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan

sistematika pembahasan.

Bab III hasil dan pembahasan berisi tentang pembahasan mengenai

inti permasalahan dari penelitian ini. Peneliti menguraikan dan

menjelaskan tentang pembahasan hasil jawaban-jawaban atas pertanyaan

yang disebutkan pada bagian rumusan masalah yaitu bagaimana

Bagaimanakah penilaian autentik pada kurikulum 2013 di Min 4 bima,

bagaimana cara guru melaksanakan penilaian autentik di min 4 bima, dan

manfaat penilaian autentik pada kurikulum 2013 di min 4 bima.

Bab IV penutup yaitu menguraikan bagian yang memberikan

kesimpulan dari hasil analisis data dan saran praktis seperlunya sesuai

dengan fokus kajian penelitian berdasarkan manfaat hasil penelitian.

27
J. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

Rencana jadwal penelitian yang akan dilakukan peneliti yakni

sebagai berikut:

No Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1. Pengajuan Judul √

2. Penyusunan √

Proposal

3. Seminar Proposal √

4. Penelitian di √

Lapangan atau

Pengumpulan

data

5. Analisis dan Olah √

Data

6. Penyusunan √

Skripsi

7. Sidang Skripsi

28
8. Yudisium

9. Wisudah

29
30

Anda mungkin juga menyukai