Anda di halaman 1dari 3

Basic Science of The Skin

Kulit merupakan organ yang istimewa, kulit merupakn organ terluar dan organ
terluas. Kulit menutupi permukaan tubuh seluas 2 m2 persegi dan memiliki berat rata-rata
10% dari berat badan manusia. Kulit memiliki sangat banyak fungsi yaitu :
1. Proteksi
Kulit berfungsi sebagai proteksi lapisan kulit karena merupakan lapisan yang paling
luar berfungsi untuk menahan, melindungi, melapisi tubuh manusia dari gangguan
mekanis, gangguan kimiawi dan mikroorganisme dari lingkungan luar. Bila kulit
kehilangan fungsi proteksinya akan menyebabkan terjadinya luka, kulit yang kering,
infeksi maupun inflamasi.
2. Imunologis
Pada lapisan epidermis dan lapisan dermis terdapat sel-sel yang berfungsi untuk
merespon terhadap adanya patogen misalnya di lapisan epidermis terdapat sel
langerhans kemudian di lapisan dermis terdapat sel Mask. Gangguan fungsi kulit akan
hal ini akan menyebabkan infeksi inflamasi dan reaksi alergi.
3. Regulasi Suhu
Kulit membantu menjaga suhu tubuh tetap konstan melalui perlindungan oleh lemak
dan rambut serta dengan mempercepat pelepasan panas melalui produksi keringat.
Gangguan fungsi regulasi suhu ini akan menyebabkan hyperthermia ataupun
hipotermia.
4. Proteksi Radiasi
Kulit juga berfungsi sebagai proteksi terhadap radiasi sinar ultraviolet melanin yang
dihasilkan oleh sel melanosit di lapisan epidermis akan melindungi sel dari radiasi
UltraViolet. Gangguan fungsi melanin akan menyebabkan seseorang rentan terhadap
kanker kulit.
5. Sensasi Saraf
Kulit memiliki fungsi sensasi syaraf dimana pada lapisan epidermis dan dermis
terdapat sel-sel reseptor sensoris dan mekanoreseptor yang sangat penting untuk
interaksi tubuh dengan objek fisik. Gangguan sensasi syaraf akan menyebabkan rasa
gatal dysesthesia atau sensasi abnormal dan tidak sensitif terhadap adanya luka.
6. Wound Healing
Turut berperan dalam proses penyembuhan luka kehilangan kemampuan untuk
penyembuhan luka akan mengakibatkan penyembuhan luka yang terlambat atau
tertunda atau Delayed Wound Healing
7. Prekursor vitamin D
Kandungan 7-dehidrokolesterol pada kulit akan menyerap sinar ultraviolet B
kemudian dia akan berubah menjadi prekursor vitamin B3 dan selanjutnya akan
berubah menjadi vitamin B3.
Kulit bervariasi ketebalannya pada setiap individu contohnya,
 Kulit Elastis & Longgar
Terletak di Palpebra, Bibir, Preputium
 Kulit Tebal & Tidak meregang
Terletak di Telapak tangan dan kaki dewasa
 Kulit Tipis
Terletak di Wajah, Leher, Badan
Lapisan Utama Kulit
 Epidermis
Epidermis merupakan lapisan paling atas dan sebagian besar tersusun oleh sel
keratinosit ketebalan epidermis adalah sekitar 0,05 sampai 0,1 mm namun meskipun
tipis epidermis terdiri dari lima lapisan kulit yaitu stratum corneum stratum lusidum
stratum granulosum stratum spinosum dan stratum basalis kita akan melihat lapisan
lapisan epidermis ini dari lapisan yang paling bawah.

Stratum Basale : Tersusun oleh sel keratinosit yang berbentuk kolumner tersusun
berbentuk palisade dan diantara sel-sel keratinosit ini terdapat sel melanosit dan sel
merkel. Melanosit berada di sepanjang status basalis terdapat satu melanosit dalam
setiap 10 keratinosit. Fungsi dari sel melanosit adalah menghasilkan pigmen yaitu
melanin lalu mentransfer melanin ke keratinosit didekatnya. Sel keratinosit di stratum
basalis akan berubah menjadi sel di stratum spinosum.

Stratum Spinosum : Sel di stratum spinosum ini berbentuk poligonal dengan nukleus
bulat yang memiliki desmosom sehingga tampak sebagai sepeda atau duri. Terdapat
juga beberapa sel Langerhans di Lapisan ini, sel Langerhans merupakan sel dendritik
yang berfungsi sebagai respon imun bertugas menyadari atau mengenali antigen,
mengambil antigen, memproses dan mempresentasikan antigen kepada sel T
tersensitasi dan penting pada reaksi hipersensitifitas tipe lambat.

Stratum Granulosum : Sel di stratum spinosum selanjutnya akan berdiferensiasi ke


permukaan membentuk stratum granulosum yang berupa sel gepeng dan bergranula.
Lipid dihasilkan oleh stratum granulosum dan disekresikan ke ruang ekstraseluler
diantara keratinosit, lipid akan membentuk pelindung yang menahan air di dalam
kulit. Filagrin adalah protein yang terdapat di stratum granulosum fungsinya untuk
menahan air di dalam keratinosit. Mutasi pada Filagrin inilah yang menyebabkan
penyakit dermatitis atopic.

Stratum Lusidium : Sel di stratum spinosum lalu menuju stratum lusidum menjadi
berbentuk gepeng dan tidak berinti. Lapisan ini sangat jelas pada telapak tangan dan
telapak kaki.

Stratum Corneum : sel di stratum corneum disebut sel korneosit karena telah
kehilangan inti selnya dan bentuknya menjadi lebih pipih. Proses diferensiasi normal
dari stratum basalis ke permukaan kulit memakan waktu sekitar 28-30 hari.

 Dermis
Dibawah epidermis terdapat lapisan dermis yang tersusun sel fibroblast, kolagen, serat elastik
dan terdapat juga sel mast. Lapisan dermis bersifat fleksibel tetapi strukturnya keras tebalnya
sekitar 1-4 mm sehingga lebih tebal dari lapisan epidermis. Lapisan dermis mengandung
pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf, kelenjar keringat, dan folikel rambut. Fibroblast
bertanggung jawab untuk sintesis dan degradasi protein jaringan ikat sangat berperan pada
penyembuhan luka dan pembentukan Sekar bila sintesisnya tidak terkontrol dapat
menyebabkan terbentuknya keloid. Sel Mas terdapat di lapisan dermis bertanggungjawab
pada reaksi hipersensitifitas tipe cepat di kulit. Sel Mast berperan penting pada penyakit
urtikaria. Dermis terdiri atas pars papilaris dan pars reticular. Pars papilaris adalah bagian
yang menonjol ke epidermis mengandung pembuluh darah dan saraf sedangkan pars
retikularis adalah bagian yang menonjol ke subkutis. Dibawah lapisan dermis terdapat lemak
subkutis atau hypodermis lapisan subkutis berupa jaringan lemak yang memisahkan dermis
dengan struktur dibawahnya seperti Fasia dan otot. Subkutis berfungsi mengangkat tubuh
menyediakan energi sebagai bantalan dan melindungi kulit dan memungkinkan mobilisasi
terhadap struktur dibawahnya. Kemudian terdapat juga adnesa kulit yang meliputi unit
pilosebaseus dan kelenjar ekrin. Unit pilosebaseus terdiri dari folikel rambut kelenjar apokrin
muskulus arektor Pili dan kelenjar sebaceous. Kelenjar sebaceous menghasilkan sebum dan
kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang bermuara ke folikel rambut, kelenjar apokrin ini
hanya terdapat di daerah ketiak dan anogenital kelainan pada kulit pilosebaseus contohnya
adalah acne vulgaris berbeda dengan kelenjar apokrin kelenjar ekrin tidak berhubungan
dengan folikel rambut kelenjar ekrin terbuka langsung ke permukaan kulit fungsinya
membantu mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat langsung ke permukaan kulit
bila kelenjar ekrin tidak ada dapat menyebabkan keadaan yang disebut hyperthermia.

 Subkutaneus

Anda mungkin juga menyukai