Anda di halaman 1dari 4

Jurnal

Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah)


Vol. X, No. X, Juni-Desember 20XX.
Geografika
©2020 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM. (Geografi Lingkungan Lahan Basah)

Analisis Struktur Keruangan Terhadap Fenomena Banjir di Kota


Banjarmasin Pada Tahun 2021
Adelina Anggun Lestari1, Nasruddin2
1Mahasiswa Program Studi Geografi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia
2Dosen Program Studi Geografi, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia
E-mail addresses: 2310416120010@mhs.ulm.ac.id, nasruddin.luthfie@ulm.ac.id

Diterima 2021-XX-XX /Revisi 2021-XX-XX Diterima 2021-XX-XX


©2021 Program Studi S1 Geografi, FISIP ULM.

Abstrak: Penghujung tahun 2020 hingga awal tahun 2021 merupakan puncak tertinggi curah hujan di
Kalimantan Selatan dalam beberapa tahun terakhir hingga menyebabkan banjir di sebagian besar wilayah
di Kalimantan Selatan, bahkan banjir saat itu merupakan banjir terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Kota Banjarmasin yang merupakan pusat kota juga terdampak oleh curah hujan yang tinggi, hingga di
Januari 2021 Banjarmasin terendam banjir dan mungkin menjadi bencana banjir yang lumayan serius yang
cukup membuat BPBD, Pemerintah Kota Banjarmasin dan masyarakat cukup kerepotan. Banjir di
Banjarmasin memberikan kerugian materi yang besar juga memberikan kesengsaraan bagi masyarakat.
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui apa saja penyebab banjir tersebut disamping memang disebabkan
oleh curah hujan yang tinggi, dengan berpatok pada Spatial Structure Analysis. Artikel disusun dari hasil
pengumpulan data yang berasal dari berbagai sumber literatur mengenai kasus bencana banjir yang terjadi
di Kota Banjarmasin pada Januari 2021. Dari penelitian ini didapatkan penyebab-penyebab banjir di Kota
Banjarmasin berdasarkan elemen-elemen struktur keruangan.
Kata Kunci: Banjir, Curah Hujan, Tutupan Lahan, Struktur Keruangan
Abstract: The end of 2020 to the beginning of 2021 was the highest peak of rainfall in South Kalimantan in
recent years, causing flooding in most areas in South Kalimantan, even the worst flooding in recent years.
The city of Banjarmasin, which is the center of the city, was also affected by high rainfall, so that in January
2021 Banjarmasin was flooded and probably became a fairly serious flood disaster that was enough to make
BPBD, Banjarmasin City Government and the community quite inconvenient. The flooding in Banjarmasin
caused huge material losses and misery for the community. This article aims to find out what causes the
flooding, besides the high rainfall, by relying on Spatial Structure Analysis. The article is compiled from the
results of data collection from various literature sources regarding flood disaster cases that occurred in
Banjarmasin City in January 2021. From this research, the causes of flooding in Banjarmasin City were
obtained based on the elements of spatial structure.
Keywords: Flood, Rainfall, Land Cover, Spatial Structure
Penulis1, Penulis2, Seterusnya/Jurnal Geografika, Vol. X, No. X, Desember 20XX: XX - XX

A. PENDAHULUAN Oleh karena itu, banjir terjadi karena


Kota Banjarmasin secara geografis terletak ketinggian air atau jumlah air pada suatu sumber
antara 3° 16' 46" LS sampai 3° 22' 54" LS dan air meningkat dan air meluap serta menggenangi
114° 31' 40" BT sampai 114° 39' 55" BT. daratan di sekitarnya (Kaidah et al., 2021)
Ketinggian rata-rata adalah 0,16 m di atas Artikel ini akan membahas mengenai
permukaan laut, dan wilayahnya relatif datar penyebab terjadinya banjir di Kota Banjarmasin
dengan banyak lahan basah. Saat air pasang, berdasarkan analisis struktur keruangan,
hampir seluruh wilayah terendam air. Kota diantaranya dengan menganalisis kemungkinan—
Banjarmasin berada di sebelah selatan Provinsi kemungkinan tertentu suatu hal dapat
Kalimantan Selatan, berbatasan dengan: 1) Di menyebabkan banjir, seperti pengumpulan data
sebelah utara dengan Kabupaten Barito Kuala. 2) terkait curah hujan, tipe tanah, tutupan lahan, dan
Di sebelah timur dengan Kabupaten Banjar. 3) Di topografi untuk mengevaluasi tingkat kerawanan
sebelah barat dengan Kabupaten Barito Kuala. 4) suatu wilayah terhadap banjir.
Di sebelah selatan dengan Kabupaten Banjar.
Melihat situasi tersebut, Kota Banjarmasin B. KAJIAN PUSTAKA
memiliki banyak anak sungai yang menjadi jalur Analisis struktur keruangan merupakan
transportasi penduduk setempat, selain jalan sebuah pendekatan dalam ilmu geografi yang
pedesaan yang sudah ada. Selain itu, sebagian menekankan pada susunan elemen-elemen
masyarakat masih memanfaatkan sungai untuk pembentuk ruang, baik itu berupa fenomena fisik
toilet sehari-hari. Kota Banjarmasin terletak di (alam) maupun aktivitas manusia. Pendekatan ini
dekat muara Sungai Barito dan dibelah dua oleh memungkinkan untuk memahami pola, interaksi,
Sungai Martapura. Dengan kata lain, Kota dan distribusi dari berbagai fenomena yang terjadi
Banjarmasin seolah terbagi menjadi dua bagian. di suatu wilayah.
Kemiringan lahan antara 0,13% dan komposisi Topografi merupakan studi tentang bentuk
geologi khususnya bagian bawah didominasi oleh permukaan bumi dan objek lain seperti satelit
tanah liat dengan endapan pasir halus dan endapan alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam
aluvial yang terdiri dari tanah liat berwarna abu- pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya
abu dan hitam lunak. (Pemerintah Kota mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga
Banjarmasin, 2017). vegetasi dan pengaruh manusia terhadap
Curah hujan yang kian meninggi di lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal (Ilmu
penghujung tahun 2020 menjadi pemicu utama Pengetahuan Sosial). Topografi umumnya
meluapnya sungai-sungai dikawasan Kota menyuguhkan relief permukaan, model tiga
Banjarmasin. Hingga pada 15 Januari 2021, CNN dimensi, dan identifikasi jenis lahan
Indonesia melaporkan bahwa banjir di Kota Curah hujan adalah istilah umum untuk uap
Banjarmasin semakin meluas dan warga mulai air yang mengembun dan jatuh ke bumi dari
mengungsi. Banjir ini merupakan banjir terburuk atmosfer dalam segala bentuknya dalam siklus
yang menimpa wilayah Kota banjarmasin dalam hidrologi. Uap air yang jatuh dalam bentuk cair
beberapa tahun terakhir. Banjir merupakan disebut hujan (presipitasi), dan bila berbentuk
fenomena bencana alam yang menyangkut padat disebut salju. Hujan merupakan elemen
besarnya kerugian baik nyawa manusia maupun terpenting dalam analisis hidrologi (Susilowati &
harta benda. Banjir yang terjadi hampir setiap Sadad, 2019).
tahun di Indonesia menimbulkan kerugian yang Menurut Hardiyatmo (1992) dalam
cukup besar baik korban jiwa maupun materil. Apriliyandi (2017), tanah memiliki ikatan antar
Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk partikel yang relatif lemah, hal ini dapat
mengurangi bencana banjir. Banjir merupakan disebabkan oleh karbonat, bahan organik, atau
bencana alam terbesar ketiga di dunia yang oksida yang mengendap di antara partikel. Ruang
memakan banyak korban jiwa dan harta benda. antar partikel mungkin berisi air, udara, atau
Banjir adalah tergenangnya lahan yang biasanya sesuatu yang lain (UNY, 2018). Tipe tanah yang
kering oleh air dari sumber air di sekitar daratan, terdapat di Kota Banjarmasin sendiri didominasi
seperti sungai, danau, atau lautan, dan air tersebut oleh tanah liat dengan endapan pasir halus dan
tidak ada secara permanen. endapan aluvial yang terdiri dari tanah liat
berwarna abu-abu dan hitam lunak.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Penulis1, Penulis2, Seterusnya/Jurnal Geografika, Vol. X, No. X, Desember 20XX: XX - XX

Lahan mempunyai karakteristik, mencakup


semua atribut yang dapat diasumsikan sangat
stabil atau bersiklus, seperti biosfer, atmosfer,
tanah, geologi, hidrologi, dan populasi tumbuhan
dan hewan. Sejauh pengidentifikasi ini
mempunyai dampak signifikan terhadap
penggunaan lahan saat ini dan masa depan, serta
hasil aktivitas manusia di masa lalu, masa lalu, dan
masa kini. Penggunaan lahan berarti setiap
intervensi manusia yang bersifat permanen atau
siklis terhadap sekelompok sumber daya alam dan
buatan, yang secara kolektif dikenal sebagai tanah,
untuk tujuan memenuhi kebutuhan material
dan/atau spiritual (Mokodompit et al., 2019). Sumber Peta: Hidayatullah Muttaqin
Banjir merupakan bencana alam yang dapat Gambar 1. Peta Persebaran Penduduk
terjadi karena adanya genangan yang berlebihan Terdampak Banjir
pada musim hujan atau meluapnya air sungai
(Angriani, F dkk, 2016; Indrianawati dkk, 2013). Dalam analisis struktur keruangan, elemen-
elemen yang diperhitungkan menjadi penyebab
C. METODE PENELITIAN banjir di Kota Banjarmasin meliputi:
Artikel ini disusun menggunakan metode 1. Curah Hujan
kualitatif dengan pengumpulan sumber dari Menurut BPS Kota Banjarmasin, curah hujan
berbagai macam literatur untuk mengetahui di bulan Desember 2020 mencapai 500,9 mm
penyebab terjadinya banjir di Kota Banjarmasin selama 28,0 hari. Sedangkan di bulan Januari
berdasarkan analisis struktur keruangan, 2021, curah hujan mencapai 898,3 mm selama
diantaranya dengan menganalisis kemungkinan— 25,0 hari. Dengan curah hujan setinggi itu,
kemungkinan tertentu suatu hal dapat tidak diherankan jika hingga membuat air
menyebabkan banjir, seperti pengumpulan data meluap, belum lagi dengan letak Kota
terkait curah hujan, tipe tanah, tutupan lahan, dan Banjarmasin yang memang banyak terdapat
topografi untuk mengevaluasi tingkat kerawanan sungai.
suatu wilayah terhadap banjir. 2. Tipe Tanah
Tipe tanah di Kota Banjarmasin didominasi
D. HASIL DAN PEMBAHASAN oleh tanah liat dengan endapan pasir halus dan
Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota endapan alluvial yang terdiri dari tanah liat
yang berada di tepi Sungai Barito dan termasuk berwarna abu-abu dan hitam lunak
dalam Jalur Laut Jawa sehingga sangat rentan (Pemerintah Kota Banjarmasin, 2017). Tanah
terhadap kenaikan permukaan air laut (Sari et al., aluvial cenderung memiliki tingkat drainase
2021). Kota Banjarmasin tergolong rawan banjir yang rendah, sehingga hujan yang sangat
apabila dilihat dari aspek geologis, geografis dan tinggi dapat menyebabkan genangan air dan
morfologis sehingga hampir setiap tahun terjadi bahkan banjir di daerah tersebut.
banjir (Shofwan et al., 2021). Selain kondisi 3. Tutupan Lahan
topografi yang rendah, alih fungsi lahan juga Kota Banjarmasin dan sekitarnya umumnya
mengubah kondisi fisik kawasan sehingga merupakan lahan basah dan dilintasi banyak
menyebabkan terjadinya banjir di kawasan sungai, sehingga dikenal dengan sebutan Kota
pemukiman (Sitompul, D. R., dkk, 2021). Banjir Seribu Sungai. Namun pada kenyataannya,
merupakan bencana alam yang dapat terjadi sungai-sungai ini tidak dirawat dengan baik
karena adanya genangan yang berlebihan pada dan tercemar, dan rumah-rumah dibangun di
musim hujan atau meluapnya air sungai (Angriani, tepi sungai tersebut tanpa izin untuk
F. dkk, 2016; Indrianawati, dkk, 2013). membangun di atasnya.
4. Topografi Kota Banjarmasin
Ketinggian rata-rata adalah 0,16 m di atas
permukaan laut, dan wilayahnya relatif datar
dengan banyak lahan basah. Saat air pasang,

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX
Penulis1, Penulis2, Seterusnya/Jurnal Geografika, Vol. X, No. X, Desember 20XX: XX - XX

hampir seluruh wilayah terendam air. Apalagi Sari, O. L., Yanti, R. M. K., Fauzi, A., & Patabang,
jika diguyur hujan yang deras dan konsisten A. M. P. (2021). Effect of flood risk
dalam kurun waktu yang lama, pasti air akan management methods on urban flooding:
meluap naik. Article review. Teknika: Jurnal Sains Dan
Dari data yang dipaparkan diatas, dapat Teknologi, 17(2), 301.
diketahui beberapa penyebab banjir di Kota https://doi.org/10.36055/tjst.v17i2.12455
Banjarmasin berdasarkan elemen-elemen struktur
keruangan. Shofwan, M., Nugroho, A. R., Prasakti, Y., Fitria,
N. N., & Azmi, L. (2021). Mitigasi Bencana
E. KESIMPULAN Pada Masyarakat Tradisional Kampung Air
Banjir adalah tergenangnya lahan yang Kelurahan Mantuil Kota Banjarmasin.
biasanya kering oleh air dari sumber air di sekitar Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan
daratan, seperti sungai, danau, atau lautan, dan air Lahan Basah), 2(2), 79.
tersebut tidak ada secara permanen. Oleh karena https://doi.org/10.20527/jgp.v2i2.5011
itu, banjir terjadi karena ketinggian air atau jumlah
air pada suatu sumber air meningkat dan air Susilowati, & Sadad, I. (2019). Analisa
tersebut meluap serta menggenangi daratan di Karakteristik Curah Hujan di Kota Bandar
sekitarnya. Penyebab-penyebab banjir Lampung. Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 13–
berdasarkan elemen-elemen struktur keruangan 26.
diantaranya adalah curah hujan, tipe tanah,
tutupan lahan, dan topografi. Dari sekian UNY. (2018). Pencemaran Tanah. Firmen. J, 6–
penyebab-penyebab banjir tersebut dapat kita tahu 34. httpeprints.uny.ac.id64033403.BAB
jika penyebab banjir tidak selalu karena manusia. II.pdf
Meskipun, tidak dapat dipungkiri masyarakat
merupakan penyumbang terbesar bagi kerusakan
bentuk alami lingkungan.

F. UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih yang sebesar-sebasarnya
saya haturkan kepada Allah SWT. Yang telah
memeberikan kesempatan dan kesehatan sehingga
saya dapat menyelesaikan artikel ini. Juga kepada
Bapak Dr. Nasruddin, M.Sc yang telah
membimbing saya hingga mampu menyelesaikan
artikel ini. Tak lupa juga ucapan terima kasih saya
sampaikan kepada orang tua dan teman-teman
saya yang telah memberikan semangat serta
dukungan dengan sepenuh hati.

REFERENSI
Kaidah, S.-, Khatimah, H.-, & Budiarti, L. Y.
(2021). Penyuluhan Kesigapan Ibu Rumah
Tangga di Bantaran Sungai Lulut dalam
Mitigasi Bencana Banjir. Prosiding
Konferensi Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat Dan Corporate Social
Responsibility (PKM-CSR), 4, 471–481.
https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v4i0.1192

Mokodompit, P., Kindangen, J. I., & Tarore, R. C.


(2019). Perubahan Lahan Pertanian Basah
Di Kota Kotamobagu. Jurnal Perencanaan
Wilayah Dan Kota, 6(3), 792–799.

https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/jgp/index | XX

Anda mungkin juga menyukai