Puji syukur kepada Allah atas seluruh limpahan rahmat dan nikmat-Nya.
Nikmat hidup, nikmat sehat dan utamanya adalah nikmat iman dan
Islam. kalau saja Allah tidak memberi kita petunjuk untuk beriman dan
berislam, tentulah kita menjadi orang-orang sesat yang terancam
hidupnya.
Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabiyullah
Muhammad, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang senantiasa
mengikuti jalannya sampai tiba ajalnya.
Pesan takwa harus senantiasa menjadi hiasan bibir bagi kita. Karena
takwa adalah nasihat terbaik. Menasehatkan takwa berarti
menasehatkan diri dan orang lain untuk menjaga nikmat iman dan
hidayah dalam hati. Dengan takwa iman akan semakin kuat, sebaliknya
menurunnya takwa berarti rapuhnya iman yang bisa berujung pada
kemusnahan. Dan musnahnya iman berarti musnahnya hidayah.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Hidayah memang salah satu misteri takdir yang tak terduga. Siapa
sangka orang yang tak pernah beribadah seumur hidupnya. Tapi, di
ujung hayatnya Allah membuka hatinya untuk memeluk Islam dan
mengamalkan satu atau dua amalan.‘Sedikit’ amal tersebut ternyata bisa
menjaminnya masuk jannah, insyaallah.
Abu Hurairah menceritakan kisah seorang pemuda bernama Ushairim
dari bani Abdil Asyhal. Sebagai catatan, ia enggan memeluk Islam
sebagaimana kaumnya. Ketika pecah perang Uhud beliau turut bahu
membahu membela Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan kaum
muslimin. Dia menyerang musuh dan memberikan perlawanan sehingga
terluka di beberapa bagian tubuhnya. Sebelum menghembuskan nafas
terakhir dia ditanya tentang motif keikutsertaannya pada perang uhud.
“Apakah untuk mengangkat nama bani Abdil Asyhal atau untuk membela
Islam?” Ia menjawab, “Aku mencintai agama Islam. Aku telah beriman
kepada Allah dan rasul-Nya. Lalu aku masuk Islam dan mengangkat
senjata untuk berperang bersama Nabi.” Rasulullah yang mendengar
penuturannya berani menjamin Ushairim sebagai ahlu jannah atau
penghuni surga.
Kisah di atas menunjukkan bahwa Allah sungguh berkuasa terhadap
nasib dan takdir manusia. Tidak sedikit orang yang dhahirnya buruk,
hidup bergelimang dosa, hingga orang lain menyangka tidak ada sisi
kebaikan dalam dirinya. Namun, orang tersebut berhasil berubah di
ujung hayatnya dan menjadi ahlu jannah. Begitu pula sebaliknya, ada
orang yang menghabiskan umur dan waktunya dalam beribadah.
Namun, karena setitik dosa kekufuran seluruh amalnya gugur dan ia
termasuk ahlun nar atau penghuni neraka.
Wassalamualaikum wr.wb.