Itulah ujub, merasa memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Bangga dengan yang dimiliki, menganggap orang lain tidak memilikinya.
Kemudian beliau memberikan perkataan yang sangat-sangat berbahaya, yaitu
tentang ‘ujub maksudnya. Beliau mengatakan :
“ “ َو َد َخ َل َج َّنَت ۥُه َو ُهَو َظاِلٌم ِّلَنْفِس ِهۦ َقاَل َم ٓا َأُظُّن َأن َتِبيَد َٰه ِذِهٓۦ َأَبًد ا
Yang artinya : “ Dan dia memasuki kebunnya sedang dalam keadaan dia
dzalim terhadap dirinya sendiri ( karena ujub ) ia berkata: “Aku kira kebun
ini tidak akan binasa selama-lamanya “
“ َفُهَو َيَتَج ْلَج ُل ِإَلى َيْو ِم الِقَياَم ِة، ِإْذ َخ َس َف ُهَّللا ِبِه، ” ُمَر ِّج ٌل ُج َّم َتُه
Artinya : “ . . . Dia panjangkan rambutnya, kemudian Allaah ( subhanahu wa
ta’ala ) benamkan dirinya ke dalam bumi, ( akibat sifat ujub ) maka dia
senantiasa bergerak di dalam bumi tersebut sampai hari kiamat “
Pantas memang akhirnya para ulama salaf mengingatkan kita tentang ‘ujub,
seperti perkataan Umar bin khattab radhiallaahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh
imam abdil barr dalam kitab beliau jami’ al bayan al ‘ilmi wa fadhlihi, beliau
mengatakan :
“ ” شح مطاع
Artinya : “ sifat bakhil yang ditaati “
“ ” وهوى متبع
Artinya : “ dan hawa nafsu yang diikuti “
Salah satu sifat ujub yang sangat berbahaya di dalam bulan Ramadhan
adalah merasa sudah banyak amal, merasa sudah banyak khatam Qur’an,
sudah banyak sedekah, sudah puasa, sudah taraweh, sudah do’a, sudah
dzikir, apalagi ?. Padahal ulama-ulama terdahulu, mereka senantiasa kalau
sudah beramal, maka mereka akan ada rasa takut di dalam diri mereka.
Ini kebiasaan para sahabat radhiallaahu ‘anhu, mereka sangat takut, lihat lagi
perkataan Abu Darda radhiallaahu ‘anhu :
” لئن أستيقن أن هللا َتَقَّبَل مني صالًة واحدًة َأَح ُّب ِإَلَّي من الدنيا
“ وما فيها
Artinya : “ jika aku yakin bahwa Allaah ( subhanahu wa ta’ala ) menerima
dariku satu shalat saja, maka itu semua lebih aku cintai dibandingkan dunia
dan seisinya “
ألم تسمعوا هللا عّز،” كونوا لقبول العمل أشّد اهتمامًا منكم بالعمل
“ ِإَّنَم ا َيَتَقَّبُل ُهَّللا ِم َن اْلُم َّتِقيَن: وجل يقول
Artinya : “ Jadilah kalian orang-orang yang selalu perhatian terhadap
diterimanya amal, lebih perhatian dibandingkan dengan beramal itu sendiri.
Apakah kalian tidak mendengar Allaah subhanahu wa ta’ala berfirman :
sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa “
Itu perkataan disebutkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya. Maka
ahibbati hafidzakumullaah, yang sudah banyak beramal dalam bulan
Ramadhan, puasa, tarawih, baca qur’an, berdzikir, berdo’a, minta
kepada Allaah subhanahu wa ta’ala. Agar senantiasa diterima amal
ibadahnya, karena kita gak tahu apakah kita diterima amal ibadahnya atau
tidak.
( Pertama )
( Yang kedua )
أن يذِّك ر نفسه بأَّن هذا األمر الذي حصل له من َفْض ِل هللا عليه
ونعمته
“ Dia harus menancapkan di dalam dirinya bahwa apapun prestasi ibadah
yang dia kerjakan dalam ramadhan ini khususnya, itu adalah murni dari
Allaah jalla fi ‘ula ”
أن يذِّك ر نفَس ُه بالُقُصور الذي عنده في العمل الذي قام به
“ Hendaknya dia selalu mengingat bahwa, amalan yang dia kerjakan belum
sempurna, amalan yang dia kerjakan belum seperti yang diinginkan oleh
Allaah ”
▬▬•◇✿◇•▬▬
https://ngaji.id/klik/65