Anda di halaman 1dari 5

Bantahan Syubhat Syiah; Keutaman Abu Bakar dan Umar diatas Ali radhiyallahu anhum

Keutamaan Abu Bakar dan Umar, diatas Ali Radhiyallahu anhum


Bantahan syubhat syiah (2)
Penulis : Al Ustadz Muhammad Umar Assewed Di antara alasan kaum Syiah Rafidlah yang menganggap bahwa Ali radliyallahu anhu lebih berhak menjadi khalifah adalah: 1. Mereka menganggap Ali radliyallahu anhu lebih utama daripada Abu Bakar dan Umar radliyallahu anhuma. 2. Ali radliyallahu anhu termasuk keluarga Rasulullah (ahlul bait). 3. Wasiat Rasulullah di Ghadir Qum. Kita jawab alasan mereka satu persatu: Pertama pendapat mereka tentang keutamaan Ali radliyallahu anhu di atas Abu Bakar dan Umar radhiallahu anhuma. Pendapat ini menyelisihi hadits Rasulullah shallallahu `alaih i wa sallam dan ijma kesepakatan para shahabat dan seluruh kaum muslimin. Bahkan menyelisihi ucapan Ali radhiallahu anhu sendiri. 1. Diriwayatkan dengan sanadnya yang shahih dari Ibnu Umar:

61 7 ( )
Kami membanding-bandingkan di antara manusia di zaman Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Maka kami menganggap yang terbaik adalah Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman bin Affan. (HR. Bukhari) Dalam lafadh lain dikatakan:

186 8
(
Kami mengatakan dan Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam masih hidup bahwa yang paling utama dari umat nabi shallallahu `alaihi wa sallam setelah beliau adalah Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi berkata: Hadits hasan) Dua hadits ini merupakan dalil yang qathi (pasti) karena Ibnu radhiyallahu anhuma menyebutkan dua kalimat yang penting menunjukkan bahwa ucapannya tidak memiliki muatan subyektif. Umar yang

Pertama, kalimat tersebut adalah: Kami membanding-bandingkan, atau Kami mengatakan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan bahwa ucapan itu adalah ucapan para shahabat seluruhnya dan tidak ada seorangpun dari mereka yang membantahnya. Kalimat kedua adalah ucapan beliau: Dan Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam masih hidup atau dalam lafadh lain: di zaman Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam... Ucapan ini menunjukkan bahwa ucapan para shahabat tersebut didengar dan disaksikan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam, dan beliau shallallahu `alaihi wa sallam tidak membantahnya. Inilah yang dinamakan oleh ahlul hadits dengan hadits taqriri yang merupakan hujjah dan dalil yang qathi. 2. Hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu sendiri yang diriwayatkan secara mustafidlah dari Muhammad Ibnil Hanafiyah:

: ? : : : : : ( 22/7 4 : )
Aku bertanya kepada bapakku (yakni Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu): Siapakah manusia yang terbaik setelah Rasulullah ? ? Ia menjawab: Abu Bakar. Aku bertanya (lagi): Kemudian siapa?. Ia menjawab: Umar. Dan aku khwatir ia akan berkata Utsman, maka aku mengatakan: Kemudian engkau? Beliau menjawab: Tidaklah aku kecuali seorang dari kalangan muslimin. (HR. Bukhari, kitab Fadlailus Shahabah, bab 4 dan Fathul Bari juz 4/20) Bahkan Ali bin Abi Thalib radhi-yallahu anhu mengancam untuk mencambuk orang yang mengutamakan diri-nya di atas Abu Bakar dan Umar dengan cambukan seorang pendusta.

.
Tidak didatangkan kepadaku seseorang yang mengutamakan aku diatas Abu Bakar dan Umar, kecuali akan aku cambuk dengan cambukan seorang pendusta.

Maka ketika itu seorang yang mengatakan beliau lebih utama dari Abu Bakar dan umar dicambuk delapan puluh kali cambukan. (Majmu Fatawa juz 4 hal. 422; Lihat Imamatul Udhma, hal. 313).

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu pernah menceritakan ucapan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu sebagai berikut:

: : ? ) (6888/4) 1189
Sungguh aku pernah berdiri di kerumunan orang yang sedang mendoakan Umar bin Khathab ketika telah diletakkan di atas pembaringannya. Tiba-tiba seseorang dari belakangku yang meletakkan kedua sikunya di kedua pundakku berkata: Semoga Allah merahmatimu dan aku berharap agar Allah menggabungkan engkau bersama dua shahabatmu (Yakni Rasulullah dan Abu Bakar) karena aku sering mendengar Rasulullah ? bersabda: Waktu itu aku bersama Abu Bakar dan Umar aku telah mengerjakan bersama Abu Bakar dan Umar, aku pergi dengan Abu Bakar dan Umar. Maka sungguh aku berharap semoga Allah menggabungkan engkau dengan keduanya. Maka aku menengok ke belakangku ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib. Hadits-hadits dari Ali bin Abi Thalib ini merupakan sebesar-besar dalil yang membuktikan kedustaan kaum Syiah Rafidlah yang mengutamakan Ali di atas Abu Bakar dan Umar radhiallahu anhuma. 3. Bahkan ketika ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam siapa yang paling dicintainya, beliau shallallahu `alaihi wa sallam menjawab: Abu Bakar. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat dari Amr bin Ash radhiallahu anhuma berikut:

.
Bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah mengutus pasukan dalam perang dzatu tsalatsil. Maka aku mendatanginya, dan bertanya kepadanya: Siapakah orang yang paling engkau cintai? Beliau shallallahu `alaihi wa sallam menjawab: Aisyah. Aku berkata: Dari kalangan laki-laki wahai Rasulllah? Beliau menjawab:

Ayahnya. Aku berkata: Kemudian siapa? Beliau menjawab: Umar. Kemudian beliau menyebutkan beberapa orang. (HR. Bukhari dalam Fadhailil Amal, fathul Bari juz ke 7, hal. 18 dan Muslim dalam Fadhailus Shahabah juz ke-4 hal. 1856 no. 2384) 4. Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud, Hudzaifah ibnul Yaman, Anas bin Malik dan Abdullah bin Umar:


Kemudian ikutilah teladan orang-orang setelahku dari shahabatku yaitu Abu Bakar dan Umar. (HR. Tirmidzi, Baihaqi dan Hakim; Lihat Silsilah Ash -Shahihah juz 3 hal. 233, hadits no. 1233) 5. Banyak isyarat dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam yang menunjukkan keutamaan Abu Bakar dan sekaligus isyarat bahwa beliaulah yang pantas mewakili Rasulullah shalla-llahu `alaihi wa sallam. Diriwayatkan dari Jubair ibni Muthim, dia berkata:

.
Datang seorang wanita kepada Nabi shallallahu `alaihi wasallam, maka Rasulullah menyuruhnya untuk datang kembali. Maka wanita itu mengatakan: Bagaimana jika aku tidak mendapatimu? seakan-akan wanita itu memaksudkan jika telah meninggalnya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Beliau menjawab: Jika engkau tidak mendapatiku, maka datangilah Abu Bakar. (HR. Bukhari 2/419; Muslim, 7/110; liha t Zhilalul Jannah hal. 541-542, no. 1151) Maka dengan riwayat-riwayat ini seluruh ulama ahlus sunnah sepakat bahwa manusia terbaik setelah rasulnya adalah Abu Bakar, kemudian Umar, ke-mudian Utsman kemudian Ali radhiyallahu anhum. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah tentang keutamaan Abu Bakar dan Umar di atas Utsman dan Ali radhiallahu anhum: Yang demikian telah disepakati oleh para imam -imam kaum muslimin yang terkenal keilmuan dan keshalihannya dari kalangan shahabat, tabiin, pengikut tabiin, dan ini pula madzhab Imam Malik dan seluruh penduduk Madinah, Imam Al-Laits Ibnu Saad dan seluruh ulama Mesir, al -Auzai dan seluruh penduduk Syam, Sufyan Ats-Tsauri, Abu Hanifah, Hammad ibni Zaid, Hammad Ibni Salamah dan seluruh penduduk Iraq. Dan ini juga madzhabnya imam Syafii, Imam Ahmad, Ishaq Ibnu Rahuyah, Abu Ubaid dan lain-lain dari para imam-imam kaum muslimin. (Maj-mu Fatawa juz IV hal. 421). Imam Malik mengatakan bahwa itu adalah ijma penduduk Madinah dalam ucapannya:

.
Tidak kutemui satu orang pun dari ulama yang dijadikan teladan yang ragu terhadap diutamakannya Abu Bakar dan Umar di atas yang lainnya. (Majmu Fatawa Syaikhul

Islam Ibnu Taimiyah, 4/421; lihat Al-Imamatul Udhma, Abdullah Ibnu Umar Ibnu Sulaiman ad-Damiji, hal. 311) Sebaliknya barangsiapa yang menyelisihi pendapat ini, maka ia adalah orang yang lebih sesat dari keledai piaraannya. Wallahu alam Diambil dari Website Mahad Jember

Anda mungkin juga menyukai