Anda di halaman 1dari 21

SIKAP MUSLIM TERHADAP AHLUL BAIT

PENGERTIAN AHLUL BAIT


Ahlul bait adalah: keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang diharamkan bagi mereka untuk menerima shadaqah (zakat):
keluarga Ali radhiallahu 'anhu keluarga Ja'far keluarga Aqil keluarga Al-Abbas Keturunan Al-Harits bin Abdil Muthalib Isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan putera-puteri beliau

QS Al-Ahzab: 33 & 34

PENGERTIAN AHLUL BAIT


- Secara bahasa, kata berasal dari : - berarti penghuni suatu tempat . seperti jamaknya adalah , misal artinya pemeluk islam, artinya penduduk Mekah. berarti penghuni rumah. Dan artinya keluarga Nabi yaitu para isrti, anak perempuan Nabi serta kerabatnya yaitu Ali dan istrinya. Sedangkan menurut istilah, para ulama Ahlus Sunnah telah sepakat tentang Ahlul Bait bahwa mereka adalah keluarga Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang diharamkan memakan shadaqah (zakat). Mereka terdiri dari : keluarga Ali, keluarga Jafar, keluarga Aqil, keluarga Abbas, keluarga bani Harist bin Abdul Muthalib, serta para istri beliau dan anak anak mereka.

Memang ada perselisihan, apakah para istri Nabi termasuk Ahlul Bait atau bukan ? Dan yang jelas bahwa arti Ahlu menurut bahasa (etimologi) tidak mengeluarkan para istri nabi untuk masuk ke Ahlul Bait, demikian juga penggunaan kata Ahlu di dalam Al-Quran dan hadits tidak mengeluarkan mereka dari lingkup istilah tersebut, yaitu Ahlul Bait. Allah berfirman : Dan taatlah kalian kepada Allah dan rasulNya,sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan rijs dari kalian wahai ahlul bait dan memberbersihkan kalian sebersih-bersihnya. [QS. Al-Ahzab : 33]

Ayat ini menunjukan para istri Nabi saw termasuk Ahlul Bait. Jika tidak, maka tak ada faidahnya mereka disebutkan dalam ucapan itu (ayat ini) dan karena semua istri Nabi adalah termasuk Ahlul Bait sesuai dengan nash Al Quran maka mereka mempunyai hak yang sama dengan hakhak Ahlul Bait yang lain. Berkata Ibnu Katsir: Orang yang memahami Al Quran tidak ragu lagi bahwa para istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam Ahlul Bait [8] (Lihat tafsir Al Qur an Al-Adzim 3/506)

Ibnu Taimiyah berkata: Yang benar (dalam masalah ini) bahwa para istri Nabi adalah termasuk Alul Bait. Karena telah ada dalam hadits yang diriwayatkan di shahihaini yang menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari lafadz bershalawat kepadanya dengan: ( ) Ya Allah berilah keselamatan atas muhammad dan istriistrinya serta anak keturunannya. [Diriwayatkan Imam Bukhari] Demikian juga istri Nabi Ibrahim adalah termasuk keluarganya (Ahlu Baitnya) dan istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Luth juga termasuk keluarganya sebagaimana yang telah di tunjukkan oleh Al Quran. Maka bagaimana istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam [2] bukan termasuk keluarga beliau ? !

Ada pula sebagian ulama yang berpendapat bahwa keluarga Nabi adalah para pengikutnya dan orang-orang yang bertaqwa dari umatnya, akan tetapi pendapat ini adalah pendapat yang lemah dan telah di bantah oleh Imam Ibnu Qoyyim dengan pernyataan beliau bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyatakan bahwa Ahlul Bait adalah mereka yang di haramkan menerima shadaqah.

KEUTAMAAN AHLUL BAIT


1. Allah Telah Menyucikan Mereka. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa Aisyah ra berkata : - - (( {: .))} Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah keluar, kemudian datang Hasan bin Ali Radhiyallahu anhuma dan memasukkannya bersamanya, kemudian datang Husain dan beliau memasukkanya pula, kemudian datang Fathimah Radhiyallahu anhuma dan beliau memasukkan bersamanya, kemudian datang Ali Radiyallahu anhuma dan beliau memasukkannya pula, kemudian beliau membaca ayat yang artinya : : Sesungguhnya Allah bermaksud untuk menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya [Al-Ahzab : 33]

2. Pilihan Allah Nasab ahlul bait merupakan nasab yang paling mulia, karena dari keturunan orang-orang pilihan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Musliam dari Watsilah bin Asqo ra berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : (( .)) Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keturunan Bani Hasyim [HR. Muslim ]

3. Berhak Mendapat Seperlima Harta Ghonimah Dan Harta Fai. Allah berfirman yang artinya : Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnu sabil [QS. Al-Anfal : 41] Firman Allah tentang harta faI yang artinya : Apa saja harta rampasan fai yang diberikan Allah kepada rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, rosul, kerabat rosul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan[QS. AlHasyr : 7]

4. Tidak Halal Meneriman Shadaqah (zakat). Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : (( (( Sesungguhnya shadaqah (zakat) itu tidak pantas bagi keluarga Muhammad, sesubgguhnya shadaqah itu merupakan kotoran manusiar . [HR Muslim]

5. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam Berwasiat Kepada Mereka. Imam Muslim telah meriwayatkan dari jalan Yazid bin Hayyan dia berkata : Aku pernah pergi bersama Husain bin Sabroh dan Umar bin Muslim menuju rumah Zaid bin Arqom ra. Tatkala kami telah duduk di sisinya, Husain berkata : Wahai Zaid, sungguh engkau telah meraih kebaikan yang banyak, engkau telah melihat Rasulullah saw. mendengar hadits-hadits beliau, pernah berperang bersama beliau, dan shalat dibelakang beliau. Sungguh engkau telah meraih kebaikan yang banyak, ceritakanlah kami hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam wahai Zaid!. Zaid Radhiyallahu anhu menjawab : Wahai anak saudaraku, demi Allah aku sekarang sudah tua, masaku telah lewat, aku pun telah lupa sebagian yang aku hafal dari Rasulullah Shallallahu alaih wa sallam maka apa yang aku ceritakan kepadamu terimalah, dan apa yang tidak aku ceritakan maka janganlah kalian membebaniku.

Kemudian Zaid berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah berkhutbah di hadapan kami pada suatu hari, beliau memuji Allah, menasehati, dan setelah itu beliau bersabda : Ketahuilah wahai sekalian manusia, aku hanyalah manusia biasa, hampir datang seorang utusan Rabbku dan aku akan memenuhinya, aku tinggalkan kalian dua pedoman, yang pertama Kitabullah, didalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, maka ambilah Kitabullah itu, berpegang teguhlah. Lalu beliau melanjutkan : Dan terhadap ahli baitku, aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli baitku, beliau mengulang ucapannya sampai tiga kali. Husain berkata : Siapa ahli bait Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, wahai Zaid? Bukankah istriistrinya termasuk ahli baitnya? Zaid Radhiyallahu anhu menjawab : Ya, istri-istri beliau termasuk ahli bait Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, akan tetapi ahli baitnya adalah orang-orang yang haram menerima shadaqah setelahnya [HR Muslim : 2408]

6. Nasab Mereka Tidak Terputus Hingga Hari Kiamat. Berdasarkan hadits yang artinya : Semua sebab dan nasab akan terputus pada hari Kiamat kecuali sebabku dan nasabku [HR Thobari dalam Mujam Kabir 3/129/1, Harowi dalam Dzammul Kalam 2/108. Syaikh Al-Albani berkata dalam Ash-Shohihah 5/64 : Kesimpulannya, hadits ini dengan keseluruhan jalan-jalannya adalah shahih]

ADAB TERHADAP AHLUL BAIT


1. Mengagungkan mereka dengan pantas sikap Ahlus Sunnah wal Jamaah terhadap dalam mencintai Ahlul Bait adalah sikap pertengahan . Mereka tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan. Pengagungan yang dilandasi dengan keadilan, tidak sekedar hawa nafsu. Kita mengagungkan seluruh kaum muslimin dan muslimat dari keturunan Abdul Mutholib dan para istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dengan mencintai seluruhnya. Apabila ahli bait itu termasuk seorang sahabat, maka kita menghormatinya karena keimanan, ketaqwaan, kebersamaannya dengan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, dan karena termasuk keluarga beliau. Apabila bukan termasuk shahabat maka kita mencintai karena keimanan dan keberadaannya sebagai ahli bait. Rasulullah saw : Artinya : Dan terhadap ahli baitku, aku ingatkan kalian kepada Allah tentang ahli baitku. Beliau mengulang ucapannya sampai tiga kali [HR Muslim : 24028]

2. Mencintai Dan Mendoakan Kebaikan. Berdasarkan keumuman firman Allah yang artinya : Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa : Ya Rabb kami, ampunilah kami dan saudarasaudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orangorang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantuan lagi Maha Penyayang [QS. Al-hasyr : 10]

3. Membela Dari Hujatan. Termasuk bentuk membela Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah membela ahli bait dan keluarganya, lebihlebih para istri beliau, khususnya Aisyah Radhiyallahu anhuma yang Allah telah sucikan dirinya dari segala tuduhan. Allah berfirman yang artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiaptiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bagian yang besar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar [QS. An-Nur : 11]

4. Jangan Mencela Imam Bukhari dalam kitab shahih-nya telah menceritakan bahwasanya Abu Bakar Radhiyallahu anhu berkata : Perhatikan Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dalam keluarganya [HR Bukhari : 3713]

5. Menasehati Ahli Bait Yang Bersalah Ketahuilah wahai saudaraku! Ahli bait adalah manusia biasa, tidak mashum dan kesalahan. Mereka ada yang shalih dan ada yang fajir. Kemulian nasab ahli bait tidak akan berarti sama sekali apabila tidak diiringi dengan keimanan dan ketaqwaan. Karena orang yang mulia di sisi Allah adalah orang yang beriman dan bertaqwa. Allah berfirman yang artinya : Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu [QS. Al-Hujurat : 13]

Apalah artinya status sebagai ahli bait tetapi senang berbuat syirik, bidah, dan maksiat? Tentunya tidak berguna kemuliaan nasabnya itu. Rasulullah saw. bersabda : )) (( Barangsiapa yang lambat amalannya, maka nasabnya tidak dapat mempercepat [HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Darimi, Baghowi, dan Ibnu Hibban]

6. Besholawat Kepada Mereka Berdasarkan hadits Kaab bin Ujroh : Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam keluar menemui kami, dan kami pun bertanya kepadanya : Kami sudah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, sekarang bagaimana kami bershalawat kepadamu? Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menjawab : Ucapkanlah Artinya : Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia [HR Bukhari : 4797, Muslim 4/126]

Anda mungkin juga menyukai