Anda di halaman 1dari 5

Nama :Fariha Inayatul Ilma

NIM :220204110006
Prodi :Ilmu Al-Qur’an & Tafsir
Kelas :A
Dosen Pengampu:Dr.Nasrullah,Lc,M.Th.I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ayat-ayat Al-Qur’an turun dengan membawa hujjah yang jelas untuk kemaslahatan
kehidupan manusia dan mengantarkan mereka ke jalan yang lurus.Namun Ketika masa-
masanya itu,para sahabat telah menyaksikan bersama Rasul SAW,beberapa kejadian khusus
yang harus diatasi dengan penjelasan syari’at secara langsung.Terkadang pula mereka merasa
ragu dan bimbang dalam sebuah permasalahan yang mendorong mereka untuk bertanya
langsung kepada Rasulullah SAW,dan Allah pun menurunkan Ayat Al-Qur’an sebagai
jawabannya.
Dari paparan tersebut diketahui bahwa ada beberapa ayat Al- Qur’an yang turun
karena sebuah kejadian tertentu atau adanya sebuah pertanyaan tertentu dari sahabat yang
nantinya oleh para ulama’ disebut dengan istilah sabab al-nuzul.Hakikatnya,Rasulullah
hanyalah pembawa risalah,beliau tidak memegang otoritas untuk menetapkan suatu hukum
syari’at.Hukum itu sendiri dating dari Allah SWT,melalui wahyu yang dibawa oleh malaikat
Jibril.
Membicarakan mengenai istilah hujjah,hujjah itu sendiri berasal dari Bahasa arab
(bahasa Arab: ‫ )الحجة‬yang bermakna tanda,bukti,dalil,alasan atau argumentasi.Sebagaimana
firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

‫ُقْل َفِلَّلِه ٱْلُحَّج ُة ٱْلَٰب ِلَغ ُةۖ َفَلْو َش ٓاَء َلَهَد ٰى ُك ْم َأْج َم ِع يَن‬
katakankah(Muhammad):”Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat,maka jika Dia
menghendaki,pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya”.(QS.Al-An’am[6]:149).
Jadi,ayat-ayat Al-Qur’an itu,turun dengan membawa tanda,bukti,dalil,alasan serta
argumentasi.
Surat dan Ayat Al-Qur’an yang Tidak Dapat Dipahami Tanpa Historisitasnya
Di dalam kitab asbab Al nuzul karya Al Wahidi 8 ayat Alquran yang tidak dapat dipahami
tanpa asbab al-nuzul:
Firman Allah SWT dalam Al Quran surat al-baqarah ayat 115:
‫َو ِهَّلِل ٱْلَم ْش ِر ُق َو ٱْلَم ْغ ِر ُب ۚ َفَأْيَنَم ا ُتَو ُّلو۟ا َفَثَّم َو ْج ُه ٱِهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل َٰو ِس ٌع َع ِليٌم‬
Imam Al qurthubi dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa ulama berbeda pendapat
mengenai tafsir ayat ini.
Abdullah Ibnu Amir Nur Robiah berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan
dengan orang yang shalat dalam keadaan gelap gulita sehingga ia tidak mengetahui arah
kiblat secara pasti Dalam keadaan seperti ini ia diperbolehkan salat menghadap ke arah
manapun yang ia anggap kiblat apabila Sudah terang dan ternyata ia tidak menghadap
kiblat ketika shalat tadi maka sahlah shalatnya dengan begitu ia tidak perlu mengulangi
shalatnya .Begitu juga dengan pendapatnya Sufyan, Ishak Ahmad Ibn Al Mubarak Imam
Abi Hanifah dan Imam Malik.
Imam Syafi'i berpendapat menghadap kiblat ketika shalat adalah salah satu syarat
sahnya shalat seseorang yang mengetahui shalatnya tidak menghadap kiblat maka ia harus
mengulanginya lagi
Ibnu Umar berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang yang shalat
sunnah di atas kendaraannya ketika bepergian .
2. Firman Allah SWT dalam Al Quran surat al-baqarah ayat 158 :
۞ ‫ِإَّن ٱلَّص َفا َو ٱْلَم ْر َو َة ِم ن َش َع ٓاِئِر ٱِهَّللۖ َفَم ْن َح َّج ٱْلَبْيَت َأِو ٱْعَتَم َر َفاَل ُجَناَح َع َلْيِه َأن َيَّطَّوَف ِبِهَم اۚ َو َم ن َتَطَّوَع َخْيًرا َفِإَّن ٱَهَّلل‬
‫َش اِك ٌر َع ِليٌم‬
Lafal ini secara tekstual menunjukkan bahwa sains itu tidak wajib sebab ketiadaan
dosa untuk mengerjakan hal ini menunjukkan kebolehan dan bukannya kewajiban Imam
Al alusi mengatakan dalam tafsirnya bahwa para ulama sepakat ayat ini menunjukkan
disyariatkannya saiki tetapi mereka berbeda pendapat tentang Hukum sa’i.
Riwayat dari Imam Ahmad menyebutkan bahwa ayat ini menunjukkan tentang
disunnahkannya santai pendapat yang sama yaitu pendapatnya Ibnu Abbas Anas dan Ibnu
Zubair
Imam Syafi'i Imam Malik dan salah satu riwayat Imam Ahmad menegaskan
bahwa saya adalah salah satu rukun dari beberapa Rukun ibadah haji barangsiapa yang
meninggalkannya maka hajinya tidak sah hujjah mereka adalah hadis berikut ini bersa’ilah
kalian semua Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kalian
Imam Hanafi berpendapat bahwa hukum Sa'i adalah wajib siapapun yang
meninggalkannya, maka wajib baginya untuk membayar denda atau Dam. menurut beliau
tidak ada dalil Qoth’i yang menjelaskan hukum Sa'i adalah rukun .
3. Firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 195
‫َو َأنِفُقو۟ا ِفى َس ِبيِل ٱِهَّلل َو اَل ُتْلُقو۟ا ِبَأْيِد يُك ْم ِإَلى ٱلَّتْهُلَك ِةۛ َو َأْح ِس ُنٓو ۟ا ۛ ِإَّن ٱَهَّلل ُيِح ُّب ٱْلُم ْح ِسِنيَن‬
Sekilas makna ayat ini adalah tidak diperbolehkannya seseorang membinasakan
diri sendiri, seperti menyakiti diri sendiri bunuh diri dan lain sebagainya. Sebagian kaum
muslim yang sedang bersiap-siap untuk berperang menghadapi pasukan Romawi
memahami Takwir ayat ini sebagaimana makna ayat yang telah disebutkan di atas tadi.
Allah SWT menurunkan Ayat tersebut sebagai peringatan kepada orang-orang Anshar
agar mereka tetap menginfakkan hartanya untuk kepentingan agama Allah karena
meninggalkan infaq dijalan Allah merupakan kebinasaan, sebab Allah akan murka
kepadanya
4. Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 188:
‫اَل َتْح َسَبَّن ٱَّلِذ يَن َيْفَر ُحوَن ِبَم ٓا َأَتو۟ا َّوُيِح ُّبوَن َأن ُيْح َم ُدو۟ا ِبَم ا َلْم َيْفَع ُلو۟ا َفاَل َتْح َسَبَّنُهم ِبَم َفاَز ٍة ِّم َن ٱْلَع َذ اِبۖ َو َلُهْم َع َذ اٌب َأِليٌم‬
Ibnu Abbas berkata bahwa ayat tersebut diturunkan kepada ahli kitab. ketika itu
nabi bertanya tentang sesuatu kepada mereka, lalu mereka sangat menyembunyikan
jawabannya atau tidak mau menjawab, dan memberikan jawaban yang lain. Mereka
memperlihatkan kepada nabi seakan-akan sudah menjawab apa yang ditanyakan beliau
dan mereka meminta pujian atas jawaban yang tidak sempurna itu, sehingga turunlah ayat
di atas .
5. Firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 93
‫َلْيَس َع َلى ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا َو َع ِم ُلو۟ا ٱلَّٰص ِلَٰح ِت ُجَناٌح ِفيَم ا َطِعُمٓو ۟ا ِإَذ ا َم ا ٱَّتَقو۟ا َّو َء اَم ُنو۟ا َو َع ِم ُلو۟ا ٱلَّٰص ِلَٰح ِت ُثَّم ٱَّتَقو۟ا َّو َء اَم ُنو۟ا ُثَّم‬
‫ٱَّتَقو۟ا َّو َأْح َس ُنو۟ا ۗ َو ٱُهَّلل ُيِح ُّب ٱْلُم ْح ِسِنيَن‬
Ayat diatas merupakan penjelasan dari Allah SWT tentang keadaan orang-orang
yang terbunuh di jalan Allah SWT dan pernah Minum khamr sebelum diharamkannya
mereka ini tidak berdosa dengan Sebab minum khamr karena mereka meminumnya
sebelum diturunkannya ayat yang mengharamkan nya.
6. Firman Allah SWT dalam Al Quran surat ad-Dukhan ayat 49:
‫ُذ ْق ِإَّنَك َأنَت ٱْلَع ِزيُز ٱْلَك ِريُم‬
Seseorang yang belum membaca atau mengetahui sebab turunnya ayat ini akan
mengalami kesulitan, karena Bagaimana mungkin orang memiliki sifat maha perkasa dan
maha Mulia disuruh merasakan siksa sangat pedih yang bentuk siksanya dijelaskan oleh
ayat sebelumnya.
Yang dimaksudkan disini adalah Abu Jahal diriwayatkan oleh ikrimah bahwa
suatu ketika Abu Jahal bertemu dengan Rasulullah lalu ia berkata kepada nabi wahai
Muhammad Sesungguhnya engkau tahu aku adalah penguasa penduduk dan Aku adalah
orang yang perkasa dan bijaksana kemudian Allah SWT merendahkan kedudukannya
dengan terbunuhnya pada waktu Perang Badar
Imam Al dalam tafsirnya mengatakan bahwa Allah menggunakan redaksi lafal seperti
diatas dengan tujuan menggunakan Abu Jahal karena kesombongannya dan pengakuannya
sebagai orang yang perkasa lagi Mulia dimata kelompoknya.
7. Firman Allah SWT dalam Al Quran surat at-Taghabun ayat 14:
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَّن ِم ْن َأْز َٰو ِج ُك ْم َو َأْو َٰل ِد ُك ْم َع ُدًّو ا َّلُك ْم َفٱْح َذ ُر وُهْم ۚ َو ِإن َتْع ُفو۟ا َو َتْص َفُحو۟ا َو َتْغ ِفُرو۟ا َفِإَّن ٱَهَّلل َغ ُفوٌر َّر ِح يٌم‬
Secara sekilas makna ayat ini adalah bahwa diantara istri istri dan anak-anak kita
Ada yang menjadi musuh titik jika ayat ini ditafsir seperti ini maka akan berdampak
adanya buruk sangka suami kepada istri dan anak-anaknya sehingga menjadikan rumah
tangga menjadi tidak nyaman dan harmonis.
Dengan mengetahui sebab turunnya ayat ini Maka penafsirannya akan menjadi
jelas dan tepat ayat ini diturunkan kepada orang-orang muslim akan berhijrah ke Madinah
lalu dihalangi atau dilarang oleh istri istrinya dan anak-anaknya
8. Firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Thalaq ayat 4 :
‫َّٰٓل‬ ‫َّٰٓل‬
‫َو ٱ ِٔـى َيِئْس َن ِم َن ٱْلَم ِح يِض ِم ن ِّنَس ٓاِئُك ْم ِإِن ٱْر َتْبُتْم َفِع َّد ُتُهَّن َثَٰل َثُة َأْش ُهٍر َو ٱ ِٔـى َلْم َيِح ْض َن ۚ َو ُأ۟و َٰل ُت ٱَأْلْح َم اِل َأَج ُلُهَّن َأن َيَض ْع َن‬
‫َحْم َلُهَّن ۚ َو َم ن َيَّتِق ٱَهَّلل َيْج َع ل َّل ۥُه ِم ْن َأْم ِرِهۦ ُيْسًرا‬
Riwayat kan dari Khaled Ibn Al Nu'man Ibnu Al Anshari bahwa ia bertanya
kepada Rasulullah SAW tentang masa iddah perempuan perempuan yang sudah tidak lagi
haid dan yang belum haid maka turunlah Ayat tersebut
Diriwayatkan juga dari Ubay bahwa ia bertanya kepada Rasulullah Ya Rasulullah
sesungguhnya perempuan-perempuan di Madinah mengatakan bahwa ada sebagian
golongan dari mereka yang belum disebutkan indahnya dalam Alquran Allah Rasulullah
juga bertanya siapakah mereka menjawab mereka adalah anak-anak kecil perempuan
perempuan yang sudah lanjut usia dan perempuan-perempuan yang hamil maka turunlah
ayat tersebut.

Jumlah Kuantitatif Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Tidak Dapat Dipahami Tanpa


Historisitasnya.
Setelah diteliti, jumlah surat yang mempunyai sebab Al nuzul dalam kitab asbab
Al Nuzul Al Wahidi Berjumlah 82 surat. Adapun ayat dalam Alquran yang mempunyai
sabab al-nuzul sebanyak 715 atau 11,46% Ayat dari 6236 ayat Al-Qur’an berdasarkan
hitungan yang dilakukan pada Mushaf Al Qur’an Al karim wa tarjamatuh al Indonesia
yang diterbitkan oleh kerajaan Arab Saudi.

Kriteria Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Tidak dapat Dipahami Tanpa Historisitasnya.


Adapun ciri-ciri ayat Alquran yang tidak dapat dipahami dengan sempurna tanpa
historisitas nya adalah:
Yang sulit dipahami langsung secara tekstual.Seperti dalam surat ad-dukhan ayat 49 dan
al-Talaq ayat 4
Ayat yang bertentangan dengan ayat yang lain, ditinjau dari segi hukumnya. seperti dalam
surat al-baqarah ayat 115.
ayat yang pernah disalahtafsirkan oleh sebagian sahabat, karena hanya mengacu kepada
teks Ayat. seperti dalam surat Al Baqarah ayat 158 Al Baqarah ayat 195 Ali Imran 188 al-
maidah, 93.

Anda mungkin juga menyukai