Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR KEADAAN DARURAT

(EMERGENCY RESPONSE AND


PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI IT
PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

PEMBERI KERJA : PT PERTAMINA PATRA NIAGA


KONTRAKTOR : PT HARINDO PRIMA
NAMA PROYEK : PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI IT
PANJANG
LOKASI : INTEGRATED TERMINAL PANJANG
NOMOR KONTRAK : SP-041/PND500000/2021-S7 TANGGAL 14 OKTOBER 2022

Prepared Checked Approved Reviewed Approved


Rev Date Description
PT Harindo Prima PT Pertamina Patra Niaga
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
(PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI IT Tanggal : 19 Oktober 2022
PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

HALAMAN REVISI

No. Rev Tanggal Deskripsi


PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI
IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

DAFTAR ISI
I. Lingkup
II. Tujuan
III. Tanggung Jawab
IV. Acuan
V. Definisi Dan Singkatan
VI. Sistem Komunikasi Darurat
VII. Situasi Keadaan Darurat
VIII. Tingkatan Keadaan Darurat
IX. Kesiagaan dan Penanggulangan
X. Keadaan darurat lain yang terkait dengan kondisi geografis dan social politik
Indonesia (Kerusuhan massa, Ancaman bom dan Gempa bumi)
XI. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaaan dan Evaluasi Medis
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI
IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

PROSEDUR KEADAAN DARURAT

I. Lingkup
Identifikasi Aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (HSSE)
yang signifikan dalam keadaan darurat, sehubungan dengan pekerjaan PERBAIKAN
TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI IT PANJANG antara lain sebagai berikut:
1. Kebocoran pipa gas dan /atau minyak pada saat proses kontruksi
2. Kebakaran
3. Ledakan
4. Pekerja jatuh ke laut
5. Korban tenggelam
6. Cuaca buruk
7. Bencana alam
8. Keadaan darurat lainnya seperti kerusuhan/ demo, ancaman bom

II. Tujuan
1. Menanggulangi keadaan darurat selama kegiatan pelaksanaan kontruksi di
lapangan, untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan, insiden maupun
dampak lingkungan.
2. Menetapkan rencana penanggulangan keadaan darurat untuk meyakinkan adanya
sistem yang tepat untuk menanggulangi kecelakaan maupun insiden yang tidak
diinginkan

III. Tanggung Jawab


1. Pejabat HSE menyiapkan Sistem Tanggap Darurat & Penanggulangan
(STDP).
2. Pengawas Lapangan di lapangan memeriksa dan menyetujui STDP ini.
3. Pengawas Lapangan mengkomunikasikan, mengkoordinasikan dan
menginstruksikan kepada semua Personil di lapangan untuk menentukan langkah-
langkah yang harus diambil termasuk sumber daya yang harus di siapkan untuk
menanggulangi keadaan darurat.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI
IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

IV. Acuan
1. Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lindungan Lingkungan (HSE).
2. Prosedur Kerja Aman dan Prosedur HSE lain yang terkait.
3. Standard Operating Procedure (SOP) lapangan.

V. Definisi Dan Singkatan


1. Keadaan Darurat.
Kejadian/insiden/kondisi yang tidak direncanakan yang dapat
membahayakan manusia, merusak lingkungan dan/ atau perusahaan, yang
harus di cegah dan di tangggulangi secara cepat dan tepat.

2. Kecelakaan.
Kejadian yang tidak di inginkan di lokasi pekerjaan yang menimbulkan
korban manusia, gangguan kesehatan kerja, kerusakan peralatan/asset
maupun lingkungan. Kejadian ini dapat terjadi saat kegiatan pelaksanaan
proyek di lapangan.

3. Insiden.
Kejadian yang tidak di inginkan di lokasi pekerjaan yang berpotensi
menimbulkan korban manusia, gangguan kesehatan kerja, kerusakan
peralatan/asset maupun lingkungan. Kejadian ini dapat terjadi saat
kegiatan pelaksanaan proyek di lapangan.

4. Ancaman Bom.
Indikasi adanya ancaman peledakan bom yang akan membahayakan
manusia.

5. Kerusuhan.
Kekacauan/ganguan ketenangan public yang di lakukan oleh tiga orang
atau lebih untuk suatu tujuan pribadi atau kelompok tertentu dengan
melakukan terror atau kerusuhan.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI
IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

VI. Sistem Komunikasi Darurat


Pelaksanaan Komunikasi :
1. Apabila terjadi insiden atau kecelakaan, saksi mata langsung melaporkan kepada:
- Stasiun darurat keselamatan kerja
- Petugas Keamanan
- Pegawai Perusahaan/karyawan yang ada dan segera melaporkan kepada
Pengawas pihak berwenang.

2. Pengawas Lapangan segera :


- Menginstruksikan segera kepada Pelaksana HSE untuk langsung menangani
Insiden/ kecelakaan tersebut.
- Menjadi Pimpinan di tempat kejadian dalam menangani dan mengendalikan
situasi keadaan darurat.

3. Dalam keadaan darurat/kritis, Pengawas Lapangan adalah pimpinan di tempat


kejadian dalam menangani dan mengendalikan situasi tersebut dan selalu berhubungan
dengan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu.

4. Jaringan Komunikasi dan Peralatan


Jaringan komunikasi harus di tetapkan dan di uji. Serta di sediakan dalam jumlah yang
memadai. Jaringan ini akan di pelihara antara PERUSAHAN, organisasi eksternal, di lokasi
di laksanakannya proyek.

VII. Situasi Keadaan Darurat


Tipe Situasi Keadaan Darurat :
1. Kebocoran pipa Gas dan/atau Minyak
2. Kebakaran dan ledakan
3. Keadaan darurat Lainnya :
- Ancaman Bom
- Kerusuhan Masa
- Gempa Bumi, Banjir dan bencana alam lainnya.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI
IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

VIII. Tingkatan Keadaan Darurat :


1. Peringatan Tingkat 0
Setiap kejadian yang dapat di tangani, diatasi dan di komunikasikan oleh setiap
personil yang telah mengikuti pelatihan.

2. Peringatan Tingkat 1
Kejadian yang memerlukan Tim/Pasukan untuk mengendalikan dan
mengatasinya termasuk mengevakuasi personil.

3. Peringatan tingkat 2
Kejadian luar biasa yang memerlukan evakuasi dan mobilisasi seluruh personil lokasi
proyek/kegiatan.

IX. Kesiagaan dan Penanggulangan


Tujuan :
1. Memaksimalkan keselamatan personil dan meminimalkan kerusakan akibat
situasi yang tidak terkendali,
2. Meyakinkan adanya komunikasi yang jelas selama penanganan keadaan darurat,
3. Mengembalikan ke kondisi operasi normal secepat mungkin.

Berikut di uraian upaya penanggulangan berbagai keadaan – keadaan darurat, Yaitu :


1. Kebocoran Pipa
Bahaya semburan liar gas dan minyak, antara lain adalah :
- Kebocoran pipa yang sedang beroperasi (gas/minyak) sangat berbahaya karena dapat
diikuti terjadinya ledakan dan kebakaran.
- Kebocoran pipa gas, minyak dapat berakibat pada seluruh komunitas atau lingkungan
yang luas sehingga kegiatan operasi penyaluran tidak dapat di laksanakan dengan
baik.
- Kejadian ini di awali dengan semburan kecil gas atau minyak dari pipa/tanki.

Tingkatan Keadaan Bahaya


- Peringatan Tingkat 0
Terjadi kebocoran kecil pipa.
- Peringatan Tingkat 1
Terjadi kebocoran tanpa diikuti kebakaran/ledakan.
- Peringatan Tingkat 2
Terjadi kebocoran yang diikuti kebakaran.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18 DI
IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

Indikasi terjadinya kebocoran


- Adanya aliran/rembesan kecil minyak/gas yang di tandai dengan bau gas yang
menyengat,
- Aliran yang meningkat melewati “Flow Line”.
- Penurunan tekanan pada indikator tekanan

Penanggulangan kebocoran kecil (peringatan tingkat 0 ).


- Hentikan segera operasi/kegiatan yang berhubungan dengan pipa yang sedang
beroperasi
- Tutup keran/valve terdekat
- Laporkan ke Pengawas Lapangan secepatnya.
- Beritahu Pengawas Lapangan dari instansi terkait.

Kebocoran pipa/tanki BBM (peringatan tingkat 1)


- Kebocoran gas/minyak terjadi karena berbagai hal, seperti pecah/retaknya
material, atau akibat kecerobohan pada saat pelaksanaan pekerjaan.
- Tindakan yang dapat di lakukan adalah melakukan evakuasi dan
penyelamatan, khususnya penyelamatan personil.
- Evakuasi di lakukan sesuai jalur dan prosedur yang di tetapkan.
- Lakukan penyelamatan peralatan operasi yang memungkinkan.
- Selama penyelamatan harus tetap di lakukan penyemprotan dengan air, untuk
menghindari timbulnya bunga api.
- Siagakan unit pemadam Kebakaran Bantuan dari sumber-sumber yang telah di
hubungi sebelumnya.
- Hindari kepanikan dan perhatikan komando yang di berikan oleh
Kepala Pengawas Lapangan.
- Bertindaklah cepat dan aman, lokalisir daerah bahaya untuk mencegah orang
yang tidak berkepentingan memasuki daerah tersebut.

Penanggulangan kebocoran pipa/tanki (peringatan tingkat 2)


- Apabila kebocoran pipa/tanki diikuti terjadinya kebakaran, maka keadaan
darurat menjadi pada Peringatan Tingkat 2.
- Dalam kondisi ini maka penanggulangan harus di lakukan dengan bantuan dari
luar dan koordinasikan dengan instansi terkait.
- Penangggulangan dan pemadaman di lakukan sesuai prosedur yang berlaku.
Amankan dan lokalisir daerah bahaya untuk mencegah orang yang tidak
- berkepentingan memasuki daerah tersebut.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09
& 18 DI IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

2. Kebakaran dan Peledakan


- Kebakaran dan ledakan biasanya terjadi tanpa adanya peringatan terlebih dahulu
dan dapat berakibat pada lingkungan kerja yang luas, sehingga menimbulkan
kerusakan fasilitas dan kerugian perusahaan.
- Kebakaran terjadi karena adanya tiga elemen dari segi tiga api yaitu panas/energi,
bahan baker dan oksigen.
- Prinsip dari pemadaman kebakaran adalah menghilangkan salah satu unsur segitiga
tersebut, yaitu menghilangkan bahan bakar, memisahkan oksigen dari api dan
mendinginkannya.

Bahaya dari suatu kebakaran atau ledakan adalah :


- Kebakaran/ledakan pada suatu fasilitas, dapat mengakibatkan kerusakan pada
seluruh fasilitas, bahkan membahayakan kehidupan di sekitarnya.
- Kebakaran dapat mengakibatkan kondisi yang lebih buruk apabila timbul
polusi sebagai akibat lanjutannya.

Klasifikasi kebakaran.
Pemadaman kebakaran di lakukan sesuai dengan klasifikasi api yang dihadapi.
- Api Kelas A
Api yang berkaitan dengan bahan keras yang mudah terbakar seperti kayu, kertas
dan plastik. Dengan pendingin air, api dapat di padamkan.
- Api Kelas B
Api yang berkaitan dengan minyak, gas dan subtansi lain yang dapat
mengeluarkan uap yang mudah terbakar. Pemadaman di lakukan dengan
mengisolasi sumber api dari udara/oksigen. Tepung kimia kering, busa dan CO2
dapat di pergunakan.
- Api kelas C
Api yang melibatkan kebakaran listrik, atau dekat dengan peralatan listrik.
Pemadaman di lakukan dengan Dry Chemical dan CO2.
- Api Kelas D
Api yang melibatkan logam-logam yang dapat terbakar seperti Magnesium,
Titanium dsb Pemadamannya di lakukan dengan teknik khusus seperti BCF (Bromo
CholoroFluoride).
PROSEDUR KEADAAN
DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09
& 18 DI IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

Penanggulangan
- Penanggulangan harus di usahakan sedini mungkin, sewaktu api belum membesar.
- Lokalisir kebakaran dengan memindahkan bahan-bahan yang mudah terbakar atau
berharga pada jarak aman dari api.
- Siapkan fire fighting system dan laksanakan penanggulangannya sesuai fire
fightting prosedur yang baku.
- Lakukan pemadaman api.

3. Tumpahan Minyak dan Bahan Kimia


Bahaya tumpahan minyak atau bahan kimia :
- Tumpahan minyak dapat menimbulkan bahaya kebakaran bila dekat dengan
sumber panas.
- Tumpahan minyak maupun bahan kimia dapat menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan.
- Efek lebih lanjut tumpahan minyak adalah potensi pencemaran terhadap tanah
dan air.

Penanggulangan
- Hentikan segera sumber tumpahan dengan menutup valve, mematikan pompa dsb.
- Lokalisir areal tumpahan di atas tanah dengan membuat tanggul darurat (tanah)
atau bahan-bahan lain dan lokalisir tumpahan dalam air laut dengan memasang oil
boom untuk menghambat penyebaran tumpahan.
- Sebanyak mungkin kumpulkan tumpahan yang dapat di ambil, masukan ke dalam
bak/tempat penampungan.
- Bila terjadi di tanah bentangkan absorbent di daerah berminyak.
- Kumpulkan dan bersihkan kembali absorbent.
- Bila terjadi pencemaran besar dapatkan bantuan dari Pemerintah setempat dan
Instansi terkait.
- Lakukan remediasi terhadap tanah yang tercemar tumpahan minyak sesuai
ketentuan pengelolaan limbah.
- Pantau kontaminasi sumber air kemudian lakukan penanganan selanjutnya.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09
& 18 DI IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

X. Keadaan darurat lain yang terkait dengan kondisi geografis dan social politik
Indonesia (Kerusuhan massa, Ancaman bom dan Gempa bumi)

1. Kerusuhan
Kerusuhan Masa
Untuk mencapai sasaran prosedur ini, diperlukan penanggulangan yang
tepat, terkendali dan tenang.

Potensi Resiko ; keselamatan dan kerusakan pada personil dan fasilitas


Penanggulangan
1. Pengawas Lapangan adalah pimpinan penanggulangan, dan
bertanggung jawab untuk melakukan tindakan yang tepat dalam
menghadapinya.
2. Pengawas Lapangan yang berwenang bertanggungjawab untuk
segera melaporkannya kepada perusahaan.
3. Segera koordinasi dengan petugas Security setempat untuk
penanganan lebih lanjut.
4. Kerusuhan dapat timbul karena berbagai alasan, sebagian
berkembang cepat tanpa adanya tanda-tanda sebelumnya, dan
Sebagian berkembang dengan perlahan. Apabila berkembang
secara perlahan maka petugas setempat (petugas sekuriti) dapat
mengusahakan agar Tim Penanggulangan Perusahaaan dapat
mengantisipasi sebelumnya.
5. Kerusuhan massa di katagorikan sebagai Tingkat Bahaya, yang
harus di hadapi dengan tenang dan hati-hati.

2. Ancaman Bom
Potensi Resiko
- Seluruh Personil dan fasilitas perusahaan sangat berpotensi akan resiko
keselamatan dan kerusakan sebagai akibat terjadinya ancaman bom pada
lokasi pekerjaan.
Penanggulangan
- Setiap personil yang menerima telepon dari luar yang mengancam untuk
meledakan bom harus segera melapor Pengawas Lapangan yang berwenang.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 &
18 DI IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

- Pengawas Lapangan yang berwenang, segera melaporkan ancaman ini


kepada Penanggung jawab lokasi kerja.
- Pengawas Lapangan yang berwenang mengumumkan kepada seluruh personil
untuk menghentikan kegiatan di sekitar fasilitas.
- Seluruh personil agar tetap tenang, pengamatan atas setiap perkembangan
tingkat bahaya merupakan hal penting dalam penyelamatan seluruh pekerja maupun
property perusahaan.
- Petugas sekuriti menyarankan Perusahaan untuk menghubungi pos Polisi dan
melaporkan ancaman yang di terima.
- Perusahaan menginformasikan agar personil yang bertugas berada di dekat
pesawat telepon untuk mengikuti setiap instruksi.

3. Gempa Bumi
3.1. Potensi Resiko
1. Gempa bumi biasanya terjadi tanpa adanya peringatan, dapat
mempengaruhi seluruh komunitas atau daerah yang luas sehingga
dapat menimbulkan kerusakan pada fasilitas yang ada.
2. Bahaya suatu gempa bumi adalah runtuhnya fasilitas, kemungkinan
kerusakan fasilitas sangat besar.
3. Seluruh personil yang bekerja di lokasi proyek juga dapat menanggung
resiko yang timbul.
4. Tergantung intensitas gempa yang terjadi, situasi ini dapat di
katagorikan sebagai Peringatan Tingkat 2, yang harus di hadapi dengan
tenang dan hati-hati.

3.2. Penanggulangan
1. Pengawas Lapangan yang berwenang mengumumkan kepada seluruh
personil untuk menghentikan kegiatan yang di lakukan.
2. Supervisor yang bersangkutan segera menghentikan seluruh operasi
dan mengevakuasi personilnya keluar/menjauhi fasilitas, yang ada
menuju ke ruang bebas yang aman sampai diperintahkan untuk seluruh
tindakan selanjutnya.
3. Seluruh personil agar tetap tenang, penanggulangan yang terkendali
sangat penting untuk keselamatan seluruh pekerja dan properti
perusahaan.
4. Dokter atau Perawat (dilapangan) minta bantuan medis jika di perlukan.
Pengawas Lapangan yang berwenang mempersiapkan rencana
evakuasi dan mengorganisirnya.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 &
18 DI IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

5. Pengawas Lapangan segera mengevaluasi fasilitas/peralatan yang


menjadi tanggung jawabnya dan melaporkan kerusakan kepada
perusahaan.
6. Pengawas Lapangan melaporkan kepada Manajer Operasi dan
menginstrusikan seluruh pekerja kembali ke tempat kerjanya setelah
kondisi normal.

XI. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaaan Dan Evaluasi Medis

1. Pengobatan Cedera Ringan


Definisi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah pertolongan kepada
korban suatu kecelakaan atau sakit mendadak yang di lakukan segera pada saat
kejadian sampai datangnya bantuan dari yang berwenang.

Pelatihan
Sejumlah karyawan harus diajari secukupnya tentang prinsip-prinsip pertolongan
pertama pada kecelakaan yang tercantum di dalam prosedur ini.

Pengawas Lapangan berwenang bertanggung jawab memastikan penyediaan


obat-obatan P3K yang tepat dan kebersihanya.

2. Aturan Dasar P3K


a. Jaga agar orang yang cedera tetap berbaring, kepala sama tinggi dengan
tubuh, sampai anda mengetahui tingkat cederannya.
b. Periksa apakah napasnya terhenti, denyut nadi hilang, banyak mengeluarkan
darah, pingsan, tanda-tanda keracunan, luka bakar, patah tulang/terkilir. Panggil
BANTUAN.
c. Jika tidak ada cedera di kepala, rendahkan kepala korban atau tinggikan letak
kakinya. Jika di curigai ada cedera di kepala, angkat sedikit kepalanya.
d. Jaga agar korban tetap hangat, pertahankan temperatur tubuhnya.
e. Jangan pindahkan korban jika tidak perlu, sehingga terhindar dari cedera
tambahan.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :0
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 &
18 DI IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

f. Jangan berusaha memberi air atau cairan lain kepada korban yang
pingsan atau setengan sadar.
g. Usahakan posisi korban senyaman mungkin dan JANGAN
MEMBICARAKAN CEDERANYA.
h. Kecuali pada cedera ringan, usahakan pertolongan ke dokter.

3. Penanganan Medical Evaluasi Medis


Urutan langkah berikut ini harus dilaksanakan bilamana kejadian memerlukan
evakuasi medis.
Langkah Ke 1 :
Pekerja : memberitahu Pengawas Lapangan adanya cedera atau sakit
mendadak.
Langkah ke 2:
Pengawas atau Lapangan dengan bantuan Dokter atau Perawat/Petugas P3K
akan memeriksa kondisi korban dan memberikan rekomendasi/melakukan
evakuasi dengan cara yang benar. Dokter/Perawat memberitahu pengawas
Lapangan Berwenang.
Langkah ke 3:
Pengawas Lapangan Berwenang memutuskan bilamana memerlukan bantuan dari
perusahaan
BILA “YA”
1. Bawa korban ke Klinik Terdekat untuk pertolongan perawatan awal.
2. Jika kondisi korban kritis atau memburuk, lalu dapatkan bantuan untuk
evakuasi medis ke Rumah Sakit Umum Terdekat.
3. Tindakan secara proaktif harus di lakukan oleh Dokter atau Perawat.
4. Perusahaan membantu untuk penanganan evakuasi medis, seperti : sarana
transportasi.
Langkah ke 4:
Pengawas Lapangan Berwenang harus menghubungi dan terus memberitahu :
1. Pihak perusahaan
2. Petugas HSE

Langkah ke 5:
Perwakilan Perusahaan harus menghubungi dan terus memberitahu :
1. Pengawas Lapangan Berwenang
2. Petugas Pendukung Tanggap Darurat di Lapangan
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY RESPONSE AND
PROSEDURE)
Revisi ke :1
Nomor Dokumen : Tanggal : 19 Oktober 2022
PERBAIKAN TANGKI TIMBUN NO. 05,09 & 18
DI IT PANJANG Halaman :
01/HSSE-TANK-PJG/HP/X/2022

Catatan :
Bilamana kondisi pasien serius, kemungkinan perusahaan akan
mengirim pasien ke rumah sakit terdekat.

4. Kelengkapan Informasi yang terkait dengan keadaan darurat


Kelengkapan informasi yang berkaitan dengan keadaan darurat berisikan informasi
mengenai prosedur HSE yang dimiliki oleh kontraktor dimana emergency response
yang dimiliki oleh kontraktor antara lain sebagai berikut :
1. Prosedur keadaan darurat untuk kebakaran
2. Prosedur keadaan darurat untuk tumpahan minyak/pencemaran
3. Prosedur keadaan darurat untuk kecelakaan kerja
4. Struktur OKD PT. Harindo Prima

Prosedur tersebut harus disosialisasikan kepada pekerja maupun PT.


PERTAMINA Patra Niaga , dan harus tersedia di lapangan pada waktu pelaksanaan
pekerjaan. Jika dalam keadaan darurat maka kontraktor wajib melaporkan kejadian
tersebut maksimal 1 jam setelah kejadian. Disamping hal tersebut maka kontraktor
harus mempunyai kerjasama dengan instalasi terkait lengkap dengan informasi
yang berhubungan dengan keadaan darurat, antara lain:

5. Emergency contact number :


- Polsek Panjang 0721-31383
- Adpel Bandar Lampung 0721-31303
- Kodim Bandar Lampung 0721-702274
- Rs. Umum Bumi Waras 0721-254589
- Damkar Kota Lampung 0721-252741
- BASARNAS 0721-7697026
- Yanto (Project Man. PT HP) 0811-739399
- Anggi Darmansyah (Safetyman) 0895-6099-00150
- Fadil (HSSE IT Panjang) 081273745745

PT Harindo Prima
Direktur Utama

Hardy

Anda mungkin juga menyukai