Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adena Fatimah Azzahra

Kelas : XI-5
Tugas : sejarah 5

1. Jelaskan sebab Umum dan sebab Khusus terjadinya


Perlawanan Pangeran DIponegoro
Jawaban :
Sebab Umum dari Perang Diponegoro, yaitu:
 rakyat dibelit oleh berbagai bentuk pajak dan pungutan
yang menjadi beban turun-temurun, pihak Keraton
Yogyakarta tidak berdaya menghadapi campur tangan
politik pemerintah kolonial. Hal tersebut nampak
dalam pencopotan Sri Sultan Hamengkubuwono II oleh
Daendels (1811) dan Raffles (1812),
 Pangeran Diponegoro disingkirkan dari elite kekuasaan
karena menolak berkompromi dengan pemerintah
kolonial, dan kalangan keraton hidup mewah, tidak
memperdulikan penderitaan rakyat.
Sedangkan sebab khusus dari dimulainya Perang
Diponegoro adalah pemerintah kolonial melakukan
provokasi dengan membuat jalan yang menerobos makam
leluhur Pangeran Diponegoro.

2. Sebutkan tempat yang menjadi markas Awal pengeran


diponegoro melawan Belanda dan tokoh tokoh yang
membantu Pangeran Diponegoro (Ulama, Bangsawan dan
Pemuda)
Jawaban : Perlawanan berusat di wilayah salarong terus
meluas ke wilayah kesultanan Yogyakarta dan pantai utara
pulau jawa
Yang membantu diponegoro
 Pangeran mangkabumi
 Sentot alibasyah
 Kyai mojo
 Nyi ageng serang

3. Sebutkan dampak Perlawanan Diponegoro terhadap Belanda


Jawaban :
 Kerugian bagi Belanda dalam bentuk tewasnya 15 ribu
tentara yang terdiri dari 8 ribu orang Eropa dan 7 ribu
serdadu pribumi.
 Perang diponegoro menguras kas belanda sebesar 20
juta gulden
 Belanda menerapkan kebijakan system sewa tanah

4. Jelaskan latar belakang terjadinya perlawanan Patimura,


dan siapa tokoh tokoh yang membantu perjuangan Patimura
Jawaban :
Latar belakang
 Semakin diperketatnya kebijakan monopoli
perdagangan, Pelayaran Hongi, dan kerja paksa, yang
membuat rakyat Maluku semakin menderita.
 Pemerintah kolonial berencana menghapus sekolah-
sekolah desa dan memberhentikan guru untuk
menghemat anggaran.
 Rakyat dipaksa menyediakan garam, ikan asin, dan
kopi bagi kapal-kapal perang Belanda yang berlabuh di
Ambon.
 Menurunkan harga hasil bumi, sementara
pembayarannya cenderung ditunda-tunda.
 Adanya paksaan bagi para pemuda untuk menjadi
serdadu Belanda di luar Maluku.
 Adanya permasalahan dalam peredaran uang kertas
yang menggantikan uang loga, sehingga semakin
mempersulit kehidupan rakyat.
 Adanya sikap arogan dan sewenang-wenang dari
Residen Saparua, Van den Berg.

Yang membantu patimura : Anthoni Rhebok, Philips


Latimahina, Lucas Selano, Arong Lisapaly, Melchior
Kesaulya dan Sarassa Sanaki, Martha Christina Tiahahu,
dan Paulus Tiahahu.

5. Sebutkan Benteng yang dikuasai Patimura dan bagaimana


akhir perjuangan Patimura
Jawaban : Benteng yang dikuasai yaitu benteng duurstade
Bagaimana akhir dari perlawanan Pattimura?
Akhirnya, pada 16 November 1817, Kapitan Pattimura
dijatuhi hukuman mati di tiang gantungan tepatnya di
Benteng Nieuw Victoria. Meskipun Kapitan Pattimura telah
meninggal dunia, tetapi perlawanan rakyat Maluku ini tetap
berjalan dengan di bawah kepemimpinan Christina Martha
Tiahahu, seorang pejuang wanita.

6. Jelaskan Tujuan dari Kaum Padri di Sumatra Barat dan


sebutkan tokoh tokoh Kaum Padri
Jawaban :
Tujuan kaum padri : Kaum Padri terdiri atas ulama-ulama
yang memiliki tujuan untuk memurnikan ajaran Islam di
Minangkabau, sedangkan kaum Adat merupakan kelompok
masyarakat di Minangkabau yang masih memegang teguh
adat istiadat dari leluhur mereka
Tokoh kaum padri : yaitu Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku
Tambusai, sudah diberi gelar pahlawan.

7. Jelaskan latar Belakang terjadinya Perang Padri


Jawaban :
 Adanya gerakan Wahabi di Sumatera Barat yang
dilakukan kaum Padri. Tujuan dari gerakan ini untuk
mengajarkan syariah di Sumatera sesuai ajaran Islam
 Ajaran agama ini ditentang oleh kelompok penghulu
yang menganggap dirinya keturunan raja Minangkabau.
Kelompok penentang ini adalah Kaum Adat
 Kebiasaan dan tradisi kaum Adat bertentangan dengan
hukum Islam. Sehingga, para ulama ingin menerapkan
cara-cara Islam di masyarakat
 Adanya campur tangan Belanda yang mengawali
terjadinya perang Padri. Kolonial Belanda kala itu
berpihak pada kaum Adat
 Mereka mengadakan perjanjian antara Residen de Puy
dan Tuanku Suruaso bersama 14 penghulu adat lain.
Perjanjian ini dilaksanakan 10 Februari 1821 yang
terdiri dari pasukan Belanda menduduki Sumatera
Barat
 Perjanjian dengan Belanda ini ditandatangani di
Padang. Belanda mendapat keuntungan atas wilayah
penguasaan pedalaman Minangkabau.

8. Jelaskan Apa yang kamu ketahui tentang Imam Bonjol


Jawaban : Imam Bonjol memainkan peran penting dalam
perang yang dikenal sebagai "Perang Padri" atau "Perang
Minangkabau" (1821-1837). Konflik ini adalah konflik
berdarah antara kelompok yang dikenal sebagai Padri, yang
mendukung reformasi Islam dan menginginkan penghapusan
adat-istiadat tradisional Minangkabau, dengan kelompok
tradisionalis yang menentang upaya tersebut.

9. Sebutkan nama perjanjian antara Kaum Padri dengan


Belanda
Jawaban : perjanjian padang, perjanjian masang dan Plakat
Panjang
10. Jelaskan bagaimana akhir dari perang Padri
Jawaban : Perang Padri dianggap selesai dengan
kemenangan jatuh ke pihak Kolonial Belanda, sementara
Tuanku Tambusai bersama sisa-sisa pengikutnya terpaksa
pindah ke Negeri Sembilan di Semenanjung Malaya.
Kerajaan Pagaruyung akhirnya menjadi bagian Pax
Netherlandica di bawah kendali Hindia Belanda.

Anda mungkin juga menyukai