Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Stroke termasuk dalam Cerebro Vaskular Disease (CVD) ini

adalah beberapa gejala yang disebabkan oleh penyumbatan


aliran darah menuju otak, umumnya dikarenakan
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah dalam waktu 24
jam (Limaretha et al., 2020). Ada dua jenis utama dari stroke.
Yaitu stroke iskemik akibat penurunan aliran darah akibat
penyumbatan (thrombosis, emboli), dan hemoragic akibat
pendarahan (Que &Van Afflen, 2019). Stroke Non
Hemoragic adalah penumbatan aliran darah diotak akibat
Thrombosis serebri dan Emboli serebri yang menyebabkan
pembuluh darah berhenti (N. Azizah & Wahyuningsih, 2020).
Anamnesis Keperawatan - Penurunan kesadaran.
- Kehilangan atau menurunya kemampuan motorik.
- Penurunan fungsi neurologi.
Diagnosa Keperawatan Gangguan Menelan (D.0063)
Kriteria Evaluasi Status Menelan Membaik (L.06052)
Fungsi Gastrointestinal Membaik (L.03019)
Status Neurologis Membaik (L.06053)
Status Nutrisi Membaik (L.03030)
Intervensi Keperawatan Manajemen Nutrisi (I.03119)
Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi yang
seimbang
Tindakan
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
- Lakukan oral hygienis sebelum makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida
makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makanan melalui selang
nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis.
pereda nyeri, antlemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu.

Pemberian Makanan Enteral (I.03126)


Definisi
Menyiapkan dan memberikan nutrisi melalui selang
gastrointestinal
Tindakan
Observasi
- Periksa posisi nasogastric tube (NGT) dengan
memeriksa residu lambung atau mengauskultasi
hembusan udara
- Monitor tetesan makanan pada pompa setiap jam
- Monitor rasa penuh, mual, dan muntah
- Monitor residu lambung tiap 4-6 jam selama 24 jam
pertama, kemudian tiap 8 jam selama pemberian
makanan via Enteral, Jika perlu
- Monitor pola buang air besar setiap 4-8 jam, Jika
perlu
Terapiutik
- Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via
selang
- Berikan tanda pada selang untuk mempertahankan
lokasi yang tepat
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama
pemberian makanan
- Ukur residu sebelum pemberian makan
- Peluk dan bicara dengan bayi selama diberikan makan
untuk menstimulasi aktivitas makanan
- Irigasi selang dengan 30 ml air setiap 4-6 jam selama
pemberian makan dan setelah pemberian makan
intermiten
- Hindari pemberian makanan lewat selang 1 jam
sebelum prosedur atau pemindahan pasien
- Hindari pemberian makanan jika residu lebih dari 150
cc atau lebih dari 110%-120% dari jumlah makanan
tiap jam
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan sinar-x untuk konfirmasi
posisi selang, jika perlu
- Kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah makanan
enteral.
Informasi Dan Edukasi - Tanda dan gejala stroke berulang
- Edukasi ROM ( Range Of Motion )
Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah di
laksanakan intervensi di bandingkan dengan target kriteria
evaluasi yang telah di tetapkan terhadap perkembangan
diagnosis keperawatan berdasarkan standar yang telah di
sepakati.
Kepustakaan PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.

Anda mungkin juga menyukai