Hukum.
Sampai saat ini, belum ada kesepahaman yang sama
dikalangan intelektual hukum tentang pengertian
hukum, namun secara umum telah disepakati bahwa
ada karakteristik yang menjadi syarat mutlak dari
ketentuan yang kemudian bisa dikatagorikan sebagai
sebuah produk hukum, yaitu :
Adanya unsur perintah dan atau larangan;
Adanya unsur memaksa (pemberian sanksi bagi
pelanggarnya)
Adanya unsur untuk ketertiban, dan
Adanya kewenangan dari pembuat aturan.
Kebijaksanaan.
Kebijaksanaan merupakan suatu bentuk
pengenyampingan terhadap aturan, diumpamakan
dalam suatu hal telah ada ketentuan tentang
larangan untuk melakukan atau dilakukan sesuatu,
tetapi kemudian terdapat pengenyampingan aturan
tersebut bahwa sesuatu atau dapat dilakukan atau
boleh melakukan sesuatu yang telah dilarang,
diperkenankannya melakukan atau dilakukan sesuatu
yang dilarang tersebut disertai dengan syarat.
Kebijaksanaan berkaitan erat dengan syarat yang
harus dipenuhi oleh pihak yang mendapatkan
kebijaksanaan, calon penerima kebijaksanaan harus
melakukan/memberikan/membuat sesuau agar
kebijaksanaan dapat dikeluarkan, apabila syarat
untuk dikeluarkannya kebijaksanaan tidak dipenuhi,
maka kebijaksanaan tersebut tidak dapat dikeluarkan
oleh pihak yang mempunyai kewenangan untuk
mengeluarkan kebijaksanaan.
Contoh dari kebijaksanaan diantaranya adalah
didalam aturan ketenagakerjaan pada umumnya,
bahwa terhadap karyawan yang tidak masuk bekerja
selama 5 (lima) hari berturut-turut maka dapat
dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) apabila
tidak ada pemberitahuan/ijin yang disertai alasan
pendukung yang kuat. Pada prinsipnya aturan
melarang karyawan tidak masuk 5 (lima) hari
berturut-turut dan konsekuensinya dapat di PHK,
tetapi terdapat kebijaksanaan bahwa PHK tidak akan
dilakukan apabila atas tidak masuk kerja tersebut
disertai adanya alasan tidak masuk (ijin).
Contoh lain dari kebijaksanaan adalah, adanya
larangan membuang limbah industri cair ke sungai,
namun dapat diberikan kebijaksanaan untuk
diperbolehkan (dapat ijin) membuang limbah ke
sungai dengan syarat kondisi limbah yang akan
dibuang harus diolah terlebih dahulu sehingga tidak
mengganggu baku mutu air.
Akibat Hukum
Dari ketiga permasalah diatas, sangat berbeda
konsekwensi hukum yang dihasilkan baik bagi subyek
maupun obyeknya, karena memang prosedur
terbitnya juga berbeda.
Karena hukum bersifat memaksa dan dibuat oleh
lembaga yang berwenang, maka bagi pelanggar
hukum berdampak pada akan diterimanya hukuman,
hukuman tersebut merupakan upaya untuk
memberikan keseimbangan alam atas
ketidakseimbangan yang muncul karena dilanggarnya
hukum.
`Sedangkan kebijakan, maka terhadap konskwensi
hukum yang muncul sebagai akibat diterbitkannya
kebijakan merupakan tanggung jawab dari pengambil
kebijakan, sedangkan bagi pelaksana kebijakan,
selama dalam pelaksanaannya tidak menyimpang
dari kebijakan yang ada maka tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum atas akibat
dari pelaksanaan kebijakan. Namun apabila dalam
pelaksanaan kebijakan ada penyimpangan dan
berdampak hukum maka pelaksana kebijakan yang
menyimpang bertanggung jawab secara pribadi (Ultra
Vires) atas dampak yang muncul.
Untuk kebijaksanaan, maka apabila pemohon
kebijaksanaan tidak memenuhi klausula/syarat
diberikannya kebijaksanaan, maka pihak yang
berwenang memberi kebijaksanaan tentu tidak dapat
mengeluarkan kebijaksanaannya, sebaliknya apabila
syarat tidak dipenuhi sementara pengambil
kebijaksanaan tetap mengeluarkan kebijaksanaan
maka pengambil kebijaksanaan dapat dimintai
pertanggung jawaban hukum/sanksi atas
tindakannya. Sedangkan apabila apabila syarat tidak
terpenuhi sementara kebijaksanaan tetap dikeluarkan
maka pengambil kebijaksanaan dapat dianggap telah
melakukan perbuatan melawan hukum.
PENUTUP
Dari deskripsi diatas maka dapat ditarik resume
secara sederhana bahwa :
Hukum, kebijakan dan kebijaksanaan sangat
berbeda, baik menyangkut proses terbit, pelaksanaan
maupun akibat hukumnya.
Hukum terbit dari proses legislasi yang bertujuan
untuk ketertiban dan menghukum bagi pelanggarnya.
Kebijakan terbit karena adanya kewenangan untuk
menyelesaikan permasalahan tertentu.
Kebijaksanaan terbit karena adanya syarat yang
dipenuhi untuk dapat dilakukan pengenyampingan
terhadap keadaan yang tidak diperkenankan oleh
ketentuan.