Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sabda Rifky Fahriansyah

NIM : F1E02310057

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DI INDONESIA

Oleh: Harry Kurniawan,ST.,M.Sc.,Ph.d

Pembahasan Arsitektur Indonesia 1920-1940an

1. Arsitektur modern disesuaikan dengan lingkungan tropis dan ekspresi India


Timur.
2. Arsitektur yang berakar pada lokal, disempurnakan dengan kemajuan teknis
arsitektur barat.

Perspektif pertama berdasarkan arsitektur eropa modern namun sangat cocok


dengan lingkungan tropis.

Perspektif kedua menginginkan arsitektur yang berakar pada kepulauan Indonesia


meskipun ditingkatkan dengan kemajuan teknis arsitektur barat

Pembahasan Arsitektur Indonesia 1950-1960an

Sebuah bentuk simbolik

1. Tradisi modern
2. Tradisi yang diabstraksi

Arsitektur yang mencerminkan nilai budaya dan karakter Indonesia serta


memecahkan masalah-masalah arsitektur dalam pendekatan modern.

Arsitektur tradisional kaya akan sumber bagi terbentuknya landasan arsitektur


baru Indonesia baik dalam bentuk fisik maupun prinsip arsitektur.

Arsitektur Indonesia harus belajar bagaimana suatu permasalahan arsitektur


dimasa lalu diselesaikan sesuai dengan zeitgeist pada masa itu, sekaligus tidak boleh
menutup mata terhadap dinamika dunia dalam mencari jati diri arsitektur nasional
Indonesia.

Pembahasan Arsitektur Indonesia 1970-1980an

Latar belakang

● Menciptakan stabilitas perekoomian misalnya dengan mengundang penanaman


modal asing dan mengekspor minyak.
● Lonjakan harga minyak yang booming (1970an)

Wisatawan datang untuk menikmati keindahan alam, melepaskan keberagaman


budaya, dan melihat berbagai peninggalan kuno yang bernilai tinggi. Agar tidak
membuang-buang waktu melihat hal-hal yang merekasaksikan atau rasakan di negeri
sendiri dalam hal ini, rumusan yang tepat adalah efisiensi modern dengan keaslian
kepribadian kita sendiri.
Arsitektur sebagai sebuah tantangan yang menyerukan gerakan ganda untuk
bersikap kritis terhadap hegemoni arsitektur barat, seperti yang diwakili oleh doktrin
modernis mengenai form follow function dan bersikap kritis terhadap formulasi budaya
nasional yang berpusat pada Jawa yang dipromosikan oleh negara-bangsa.

● Terdiri dari satu sidang pleno, satu sidang kmisi, dan satu symposium. Masing-
masing sidang terdiri dari enam makalah yang dipresentasikan oleh arsitek
(praktisi dan akademis).
● Simposium menghadirkan enam pembicara non-arsitek (humanis, akademis,
dokter, dan seniman).
● Berasal dan berakar pada budaya Indonesia dan asitektur nusantara.

1. Arsitektur Indonesia bersumber dan mengakar pada kebudayaan Indonesia yaitu


Bhineka Tunggal Ika dan berlandaskan Pancasila dan UUD 945.
2. Arsitektur Indonesia terus berkembang dan berpartisipasi dalam konstruksi
kebudayaan Indonesia

Oleh karena itu, konsep terhadap arsitektur perlu mempertanyakan seberapa


dalam kita memahami arsitektur nusantara sebagai prinsip, potensi, sejarah
perkembangan masing-masing dan kemungkinan untuk mengembangkan atau
menciptakan berbagai paradigm baru yang sesuai.

Maka diperlukan pengetahuan tentang sejarah (pengalaman empiris) dan rumusan


ide (normatif) untuk mampu menetapkan tujuan yang bermakna dalam konteks budaya
tertentu

Pembahasan Arsitektur Indonesia 1990-2010an

Arsitektur merupakan salah satu bentuk eksplorasi desain dengan kepekaan yang
tinggi terhadap situasi masyarakat dan kondisi lingkungan di Indonesia disempurnakan
dengan ‘citra’ modern.

Pameran Kolonial Paris 1931

Latar belakang

Terdaftar sebagai ‘Pays-Bas / Netherlands’ untuk menunjukan apa yang telah kita
capai tidak hanya dalam hal budaya, industri dan perdagangan, tetapi juga dalam hal
social dan pengajaran demi kebaikan yang lebih besar bagi penduduk asli dan kemudian
melihat segala sesuatu yang telah dilakukan oleh kekuatan kolonial lainnya demi
kepentingan mereka.

Pameran Dunia New York 1964

Latar belakang

Bahwa pavilium ini merupakan sebuah karya dan bukti bahwa Indonesia
bukanlah ‘negara terbelakang, diambang kehancuran, dalam keadaan kacau balau seperti
yang dikemukakan oleh negara-negara Neo-Kolonialisme, kolonialisme dan imperalisme.
‘Sungguh merupakan harapan tulus bangsa Indonesia agar partisipasinya dalam
pameran ini dapat memajukan tujuan perdamaian dunia, mengembangkan pemahaman
internasional yang lebih baik, dan meningkatkan hubungan internasional yang harmonis

-Sri Sulta Hamengkubuwono IX, komisiaris Jenderal Paviliun Indonesia.

Arsitektur

● Metafora ideology, nilai-nilai bangsa, dan situasi Indonesia yang nyata dan tidak
nyata.
● Keberaaan ‘Tjandi Benthar’ sebagai pintu masuk menuju dapat masuk kedalam
situs.
● Struktur ‘Meru’ dan kolam berisi teratai sebagai bagian lanskap di dalam situs
dan dimaksudkan sebagai pencipta suasana dan citra Indonesia.
● Atapnya berbentuk seperti paying, sebuah alat yang dikenal diseluruh Indonesia
dan digunakan untuk menghalangi hujan atau silau sinar matahari yang datang
pada iklim tropis.
● Balok-balok rangka radial atap yang menyatu pada porosnya dan kemudian
menyebar lagi membentuk bunga berkelopak lima. Dari dalam bunga, lima
batang cahaya mengarah ke angkasa. Angka lima melambangkan Pancasila, lima
prinsip yang mendasari berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ide

Struktur utama melingkar yang mencerminkan cara hidup kita, budaya kita yang
kaya dan dinamis sumber daya alam kita yang sangat besar dan kemungkinan untuk
mengeksplotasinya dan kontribusi kita terhadap perdagangan dunia. Namun tidak kalah
pentingnya, ini akan mencerminkan upaya kami untuk menarik wisatawan asing.

Pameran Dunia Osaka 1970

Latar Belakang

Melambangkan semboyan negara dan rakyat Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal


Ika yang berarti persatuan dalam keberagaman, melalui pengenalan kehidupan bangsa,
upaya-upaya positif yang dilakukan untuk pembangunan ekonomi dan modernisasi,
memelihara dan memajukan tradisi budaya dan seni masyarakat kita berabad-abad yang
lalu dan juga dikirim cita-cita Indonesia untuk membangun tertib damai dan sejahtera.

Arsitektur

● Enam bangunan berbentuk piramida yang menampung empat zona, ditambah


zona untuk restoran souvenir dan toko mengelilingi panggungan tari pusat,
tempat pertunjukan langsung diadakan setiap hari selama expo. Atap teras
mendatar menutupi dan mengikat stupa berbentuk limas ini, mengingtkat pada
tema pameran ‘Satukan Bhinneka Tunggal Ika’
● Bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas tanah bertingkat dengan kolam yang
airnya mengalir perlahan menuruni lerengnya, melambangkan persawahan
Indonesia.
● Pavilium yang seolah mengapung di kolam itu tingginya 7,5 meter dan terbuat
dari rangka baja.
● Dinding luarnya terbuat dari ubin kayu ditopang oleh deretan pilar besi beton
tersebut atap teras mendatar yang disebut ‘Struktur Ruang’ terdiri dari dek atap
bergelombang dan iklan papan yang efektif membawa sunny ke ruang interior
camemo.

Pameran Dunia Shanghai 2010

Latar belakang

Mewujudkan tekad Indonesia untuk membuka diri terhadap dunia, menyoroti


kearifan Indonesia dalam merancang habitat perkotaan multibudaya yang sejahtera
berdasarkan kehidupan anggun yang berkelanjutan dengan alam.

Ide

● Hindari romantisme berlebihan pada arsitektur tradisional karena tidak


sepenuhnya mencermminkan Indonesia saat ini.
● Menangkap kembali esensi kearifan masa lalu untuk berkreasi dan berinovasi
demi masa depan.

Pameran Dunia Milan 2015

Latar belakang

Partisipasi ini bertujuan untuk membawa dan membicarakan Indonesia masa kini
yang modern dengan ciri khas Indonesia yang kental.

Ide

● Meningkatkan aspek bentuk, mengambil bahan (bamboo atau rotan),


keterampilan kerajinan lokal (melambai) dan konstruksi semi terbuka.

ARCHITECTURE WITHOUT ARCHITECTS

Oleh: Ar. Budi Pradono,IAI

● Teori ini menyajikan pandangan tentang arsitektur yang tidak bergantung pada
arsitek professional.
● Bangunan dan struktur bermakna arsitektur seringkali dibangun tanpa melibatkan
arsitek profesional.
● Didasarkan pada pengetahuan lokal, pengalaman dan kebutuhan fungsional
masyarakat setempat.
● Arsitektur tumbuh organic dari kebiasaan dan praktik sehari-hari.

● Menyoroti pentingnya memahami dan menghargai kearifan lokal dala proses


perancangan bangunan.

Arsitektur Futuristik

Merupakan bentuk arsitektur yang melampaui batas-batas konvensional dalam


desain dan konstruksi bangunan. Perubahan menuju asitektur futuristik dapat disebabkan

oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Latar belakang pendidikan


2. Program fungsional baru
3. Perkembangan teknologi dan material

Dianggap ‘Beyond Architecture’ karena mewakili visi masa depan yang


melampaui pemikiran konvensional. Arsitektur Neo-Vernakular dan Podtmodern,
meskipun memiliki elemen-elemen futuristik, tetap berakar pada tradisi dan sejarah,
sementara arsitektur futuristic berusaha untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar
baru dan revolusioner.

Anda mungkin juga menyukai