Anda di halaman 1dari 4

Agung Sapta Adi

25 February 2024

Moral Yang Terluka

Rekayasa Pilpres
Ketimpangan dan ketidakadilan ternyata tidak hanya menjadi isu
politik disaat kampanye pilpres tapi juga menjadi tontonan yang disajikan
secara terbuka di depan publik. Ketika rakyat kesusahan mendapatkan beras
dengan harga yang wajar hingga harus mengantre berjam-jam, para elite
politik yang mengusung keberlanjutan kekuasaan memamerkan kehebatan
mereka berbagi kekuasaan. Mereka tidak malu lagi mengakui menjadi
oposisi itu berat dan kekuasaan itu sudah menjadi kebutuhan yang tidak
tertahankan. Padahal tidak lama sebelum pilpres sang penguasa istana royal
membagikan paket bansos agar rakyat loyal dengan kekuasaan dan
dinastinya.
Kemiskinan sudah menjadi investasi 5 tahunan yang dipelihara dan
dipertahankan politikus menjadi penyumbang terbesar elektabilitas.
Kebodohan diperlukan agar mobilisasi suara mudah dilakukan para aparat
yang telah dikooptasi penguasa untuk mencapai tujuannya. Kelakuan para
elit politik telah buta mata hati serta tuli dari suara rakyat dengan
memanfaatkan aparat untuk memuluskan skenario kemenangan Prabowo
Gibran. Skenario 1 putaran sudah dirancang, survei sudah disiapkan untuk
kemenangan mutlak 02, Quick Count tinggal release lengkap prosentasinya
bahkan selebrasi kemenangan sudah dipersiapkan secara detil di Istora

MORAL YANG TERLUKA 1


Senayan hanya beberapa saat setelah quick count ditayangkan. Tidak hanya
KPU yang dilangkahi, seakan takdir pun bisa mereka beli. Kekuatan
finansial yang didukung para konglomerat besar. Pada laporan awal dana
kampanye periode 16 sampai 26 November 2023, disebutkan Prabowo-
Gibran menggelontorkan uang Rp31.438.800.000, 10 kali lebih besar dari
Ganjar-Mahfud dan 31 kali lebih besar dari Anies-Imin.
Tragisnya setelah pilpres usai, Presiden Joko Widodo mengatakan
bantuan pangan cadangan beras (CBP) belum tentu akan dilanjutkan setelah
Juni 2024. Jokowi mengatakan bansos beras itu akan diteruskan seandainya
anggarannya cukup (Tempo, 22 Februari 2024). Begitupula realisasi makan
siang gratis dikoreksi oleh Gibran baru dimulai tahun 2029 secara bertahap.
Aksioma politikus memang harus tebar janji dan punya mental penipu
sepertinya menjadi kenyataan pahit negeri ini.

Bergerak Melawan Kejahatan


Bagaimana seharusnya kita bersikap terkait fakta “kejahatan” Pemilu
2024 ? Berseberangan dengan pilihan penguasa saja berat apalagi melawan
kekuasaan saat ini. Mereka para aparat negara, ASN, TNI-Polri sejak awal
dikunci dengan kata NETRAL, eh ternyata malah memobilisasi massa untuk
mendukung Prabowo Gibran. TEMPO dengan terang benderang
memaparkan berbagai bentuk kecurangan di berbagai platform medianya
sejak beberapa bulan terakhir.
Teknik politisasi bansos, represi, intimidasi dan mobilisasi pemilih untuk
kemenangan Prabowo Gibran dilakukan oleh kekuatan besar yang pastinya
butuh aransemen dan orkestrasi penguasa. Perlawanan rakyat yang
dilakukan bukan untuk kemenangan paslon tertentu, bukan karena kesal

MORAL YANG TERLUKA 2


karena paslon jagoannya kalah atau sekedar takut tidak kebagian kue pesta
demokrasi. Perlawanan terhadap PEMILU 2024 adalah Perlawanan terhadap
PENGUASA OTORITER yang merusak tatanan bernegara serta
merendahkan derajat dan martabat bangsa. Hati nurani anak bangsa
terkoyak melihat kebobrokan mental pemimpin bangsa.
Inisiatif DPR membentuk Pansus Pilpres semestinya bersinergis dengan
kekuatan civil society yang mulai bergerak mengkritisi, begitu pula gerakan
mahasiswa dan elemen kampus harus sejalan membesarkan bola salju
PERLAWANAN. Kemarahan dan kekecewaan atas kejahatan pemilu harus
menjadi tekanan pegas. Dalam konteks fisika ketika pegas ditarik atau
ditekan akan dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya diberhentikan.
Gaya ini selalu berlawanan arah dengan arah deformasi pegas dan bertujuan
untuk mengembalikan pegas ke bentuk atau posisi semula. Pegas katapel
menyimpan energi saat ditarik dan saat dilepaskan akan menghasilkan
gerakan atau proyektil yang cepat.
Ketika tekanan penguasa otoriter makin membesar dan pejuang
kebenaran tak letih berupaya menghentikan kejahatan maka akan terbentuk
kekuatan yang makin membesar. Besar kecilnya gaya pegas ketapel
ditentukan oleh kekuatan tarikan, begitupula besarnya dampak
PERLAWANAN kita juga ditentukan oleh kekuatan penguasa memadamkan
api perjuangan.

Dekomposisi Oligarki
Bagi para penguasa oligarki, apa yang dimulai dari kebusukan (sampah)
akan menghasilkan kebusukan (sampah) pula. Mereka pada akhirnya
membenamkan diri pada “tempat sampah pembusukan”. Upaya pembusukan

MORAL YANG TERLUKA 3


sebesar apapun didunia pada saatnya akan berubah menjadi
kebermanfaatan. Pembusukan merupakan suatu proses alamiah dalam
siklus kehidupan. Pembusukan mengatasnamakan demokrasi dengan
mengorganisir pemilu curang pada saatnya akan mencapai fase
dekomposisi, pemecahan organisme mati (baca mati hati nurani) harus
dipercepat melalui bioaktivator bernama KEBERANIAN dan KESADARAN
KOLEKTİF sehingga proses dekomposisi dapat menghasilkan nutrisi bagi
organisme baru yang lahir ke bumi. Keberhasilan perjuangan
mendekomposisi kekuasaan otoriter akan membangun kepercayaan diri
bangsa untuk MERAIH KEMERDEKAAN yang sesungguhnya.
Walaupun data real dan sirekap nantinya diperbaiki sebaik apapun,
Pemilu 2024 tidak akan pernah bisa dipercaya karena prosesnya sejak awal
bermasalah. Konspirasi yang menghasilkan anak haram MK, kebohongan
yang ditebar dan mendapatkan stempel penguasa serta kejahatan TSM
menjadi pelajaran buruk yang semestinya tidak pantas diperlihatkan pada
generasi muda.
Kelemahan sebuah generasi tak lepas dari tanggung jawab generasi
sebelumnya. Kehidupan tidak hanya selesai pada kita namun akan berlanjut
ke generasi yang berikutnya, tidak sepantasnya meninggalkan legacy kepada
orang – orang yang tidak kompeten. “Dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar” (Q.S An-Nisa : 9)

MORAL YANG TERLUKA 4

Anda mungkin juga menyukai