Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

METODE PENELITIAN

1.1 Pendekatan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian, maka


metode penelitian yang sesuai digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan
fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan
ketajaman penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat
yang digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari
penelitian kualitatif adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya. Perhatian
penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta
hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami
suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010).

1.2 Ide Perancangan

Ide perancangan Pasar Tradisonal Selopuro dengan pendekatan Arsitektur


Vernakular didapatkan karena, adanya permasalahan terhadap kondisi yang ada di
pasar Selopuro pada saat ini. Animo masyarakat yang semakin banyak datang ke pasar
dan kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi di pasar dengan kondisi saat ini
membuat kurang layak ketika hujan melanda. Sebagian besar pengunjung pasar
Selopuro adalah warga Selopuro dan warga desa sekitar Kecamatan Selopuro.
Pasar Selopuro sendiri merupakan pasar terbesar di kecamatan selopuro.
Kekurangan yang sering terjadi di pasar Selopuro ketika hujan becek dan juga
banyaknya dimana mana dan kekurangan akses parkir terkadang membuat kemacetan
di pintu masuk dan pintu keluar pasar. Sehingga mengganggu pengendara di jalur
utama selopuro. kemacetan ditambah lagi karena pasar selopuro di posisi perempatan
dekat traffic light sehingga terkadang menambah kemacetan. Di pasar Selopuro sendiri
juga dalam penataan ruang antar pertokoannya ada beberapa yang bisa mengganggu
pengunjung pasar karena memakan akses jalan pengunjung.
Dengan adanya masalah masalah diatas, maka perlu adanya Redesain

52
terhadap Pasar Tradisional Selopuro, yaitu dengan Redesain Pasar Tradisional
Selopuro Dengan Pendekatan Arsitektur Venakular.

1.3 Identifikasi Masalah

Seperti penjelasan pada bagian ide perancangan, ada beberapa masalah yang
ditemukan. Selain masalah masalah yang telah dipaparkan ada beberapa
permasalahan lain, yaitu permasalahan dengan Pasar Tradisional yang sekarang.
Pasar tradisional yang sekarang terlihat tertata rapi dibagian depan nya namun untuk
dalam pasar sendiri masih kurang tertata rapi, fasilitas umum seperti kamar mandi juga
kurang, bahkan sirkulasi airnya juga kurang.

1.4 Lokasi Perancangan

Lokasi penelitian ini adalah di Pasar tradisional Selopuro yang bertempat di


Kecamatan Selopuro tepatnya di Desa Selopuro di Jalan Raya, RT.01/RW.01,
Selopuro, Kec. Selopuro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur 66185. Alasan perancang
memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian karena di Pasar Selopuro memiliki
berbagai macam potensi yang dapat dikelola dan dikembangkan untuk memperbaiki
kualitas pasar Selopuro dan pedagang, sehingga membawa dampak pada peningkatan
ekonomi masyarakat.

1.5 Pengumpulan Data dan Analisa Bangunan

1.5.1 Pada proses pengumpulan data perancang menggunakan beberapa cara, yaitu
dengan wawancara dan survey langsung ke lapangan :
1.5.1.1 Wawancara

Proses wawancara dilakukan kepada penjual dan pembeli yang ada di pasar
Selopuro. Proses wawancara hal yang akan dipertanyakan adalah hal hal yang
berhubungan dengan Redesain Pasar Selopuro sendiri.
1.5.1.2 Survey

Proses survey dilakukan langsung ke pasar Selopuro untuk memperoleh data


data berupaapa saja yang diperlukan pasar Selopuro untuk proses redesain.
1.5.2 Analisa Bangunan

Pada proses analisis, hal yang dilakukan oleh perancang adalah menganalisis

53
fasilitas yang ada di Pasar Tradisional Selopuro saat ini. Analisa yang akan dilakukan
sebagai berikut :
1. Analisa Tapak

Pada proses analisa tapak, yang akan dilakukan oleh perancang adalah
menganalisa kondisi saat ini lokasi tapak. Apakah tapak yang akan di redesain akan
memiliki potensi atau tidak setelah proses redesain.
2. Analisa Fungsi

Pada proses analisa Fungsi yang akan dilakukan perancang, untuk mengetahui fungsi-
fungsi apa saja yang terbangun di pasar Selopuro sekarang, sehingga dapat ditarik
kekurangan dan kelebihan dari bangunan tersebut.
3. Analisa Pengguna

Pada proses analisa ini perancang membahas tentang orang orang ataupun
pihak pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung pada
kegiatan yang terjadi dilokasi tapak, baik dari pemerintah, masyaratak sekitar, maupun
masyarakat luar.
4. Analisa Aktifitas

Pada proses analisa ini perancang menganalisis berbagai macam kegiatan apa
saja yang dilakukan di pasar Tradisional Selopuro.
5. Analisa Ruang

Pada proses ini perancang menganalisa ruang ruang yang dibutuhkan dan
mengelompokkan ruang ruangnya beserta karakteristiknya, sesuai dengan kebutuhan
kebutuhan yang menunjang dari fungsi utama dibangunnya pasar tradisional selopuro.
6. Analisa Bangunan

Pada proses ini perancang melakukan analisa terhadap bangunan sekitar dan
tapak untuk mengetahui karakteristik dari bangunan yang telah terbangun. Dan
perancang mencari referensi bangunan bangunan sesuai perancangan sebagai acuan.
7. Analisa Bentuk
Pada proses ini perancangan melakukan analisa mengenai bentuk bentuk
bangunan yang menyesuaikan luasan tapak yang telah tersedia dan menentukan massa
bangunan.

54

Anda mungkin juga menyukai