Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

“LAS TIG”

Oleh:
Nicholas Aristo (C12210030)

Hari/Tanggal Praktikum : Jumat, 11 November 2022


Sabtu, 12 November 2022
Jam Praktikum : Pk. 11.00-14.00 WIB
Pk. 12.00-15.00 WIB

PROGRAM STUDI SUSTAINABLE MECHANICAL ENGINEERING AND DESIGN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

SURABAYA

2022
BAB I
DASAR TEORI

1.1. Pengertian Las TIG


Las TIG (Tungsten Inert Gas) atau dengan nama lain GTAW (Gas Tung-
sten Arc Welding) adalah sebuah proses las busur listrik yang menghasilkan pen-
gelasan dengan memakai elektroda tungsten atau wolfram dimana elektroda terse-
but merupakan sebuah non-consumable atau dengan kata lain tidak hanya sekali
pakai saja. Elektroda wolfram berfungsi hanya sebagai elektroda saja atau dengan
kata lain elektroda hanya berfungsi untuk membuat busur listrik saja. Stik logam
terpisah yang dipakai sebagai bahan untuk las. Saat proses pengelasan terjadi,
terdapat gas inert atau gas yang tidak bereaksi dengan banyak zat sebagai pelin-
dung logam terhadap oksidasi. Gas yang biasa dipakai adalah argon murni atau
campuran gas helium dengan argon.

1.2. Prinsip Kerja Las TIG


Terdapat busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan logam
dasar benda kerja. Material memiliki hambatan listrik dan akibat hambatan listrik
sebagian dari energi listrik yang mengalir menjadi energi panas sehingga dapat
melelehkan batang logam yang ditempelkan pada benda kerja. Berbeda dengan
las SMAW, elektroda tidak meleleh dan menyatu dengan benda kerja, karena
elektroda wolfram merupakan sebuah non-consumable sehingga dibutuhkan
batang logam yang terpisah yang ditempelkan pada benda kerja lalu dipanaskan
dengan busur listrik agar logam bisa meleleh sambil dilindungi dengan sebuah gas
inert yang sambil diputar-putar. Pada las busur listrik, sumber arus listrik akan
mempengaruhi polaritas dari benda kerja dan elektroda, masing masing memiliki
kelebihan dan kekurangan masing masing pada setiap polaritas, polaritas tertentu
akan lebih cocok dengan jenis material tertentu. Untuk TIG, polaritas terbalik
yang biasa sering dipakai (elektroda positif benda kerja negatif) DC.
1.3. Komponen dari Las TIG

Gambar 1.1 Gambar Setup Las TIG

1.3.1. Power Supply


Power Supply merupakan sumber arus yang dipakai untuk pen-
gelasan. Terdapat juga pengatur arus.

1.3.2. Elektroda
Bagian yang digunakan agar dapat membuat busur listrik untuk
melelehkan stik besi. Terbuat dari Wolfram/Tungsten yang merupakan
sebuah non-consumable.

1.3.3. Penahan Elektroda


Untuk menahan elektroda agar dapat melakukan proses penge-
lasan dengan mudah.

1.3.4. Kabel Elektroda


Bagian ini berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari
power supply ke penjepit elektroda.
1.3.5. Tanki Gas
Untuk menyediakan gas inert pada pengelasan agar hasil las
tidak terkontaminasi akibat oksidasi. Terdapat juga regulator dan
flowmeter terpasang disini untuk menunjukkan besar aliran gas dan
juga selang untuk mengalirkan gas dari tanki ke elektroda.

1.4. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan:
1. Presisi.
2. Variasi material banyak.
3. Hasil pengelasan terlihat bersih
Kekurangan:
1. Membutuhkan kemampuan operasi yang lebih
2. Lebih lambat dari MIG atau SMAW
3. Daerah las harus benar benar bersih.
BAB II
TUJUAN

1. Mengetahui komponen yang ada pada alat las TIG.


2. Mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan untuk las TIG.
3. Mengetahui cara mengoperasikan alat las TIG.

BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1. Alat
1. Alat Las TIG
2. Jas lab
3. Sarung Tangan
4. Teropong las
5. Tang
6. Sarung Tangan
7. Selang
8. Tanki Gas dengan regulator dan flowmeter

3.2. Bahan
1. Pelat ST-32
2. Elektroda Tungsten/Wolfram
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Membawa benda kerja pada meja las.
3. Memasang Teropong las.
4. Menyalakan power supply las.
5. Memastikan kabel elektroda, kabel power supply terhubung dengan baik dan kuat.
6. Menggunakan arus listrik sesuai benda kerja yang dipakai.
7. Menjejerkan 2 pelat besi.
8. Menggunakan lensa gelap pada teropong las.
9. Memakai jas lab.
10. Memakai sarung tangan.
11. Menempelkan stik logam pada sisi yang akan dilas.
12. Menempelkan stik logam yang dipakai dan memegangnya seperti seolah-olah akan
menyolder.
13. Menggerakan elektroda dan stik besi dari atas ke bawah secara perlahan lahan.
14. Membalik pelat besi menggunakan tang untuk melakukan proses pengelasan pada sisi
baliknya.
15. Mengulang langkah 15 dan 16.
16. Memindahkan pelat besi ke suatu tempat untuk mendingin.
17. Menyimpan benda kerja dan membungkusnya agar tidak mudah karatan.
BAB V
HASIL PEKERJAAN

Gambar 5.1 Tampak depan benda kerja

Gambar 5.2 Tampak belakang


BAB VI
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan pengertian umum tentang las TIG! (termasuk proses apa saja yang dilakukan)!
Las TIG (Tungsten Inert Gas) atau dengan nama lain GTAW (Gas Tungsten Arc
Welding) adalah sebuah proses las busur listrik yang menghasilkan pengelasan dengan
memakai elektroda tungsten atau wolfram dimana elektroda tersebut merupakan se-
buah non-consumable atau dengan kata lain tidak hanya sekali pakai saja.

2. Jelaskan pengaruh ampere pada pengelasan!


Semakin besar arus listrik yang diberikan, semakin banyak energi panas, jum-
lah energi panas berbanding lurus terhadap kuadrat dari arus listrik sehingga sedikit
peningkatan arus listrik (P = I2 R, dimana R adalah hambatan dari material tersebut)
akan menambahkan banyak energi panas. Pengaruh dari energi panas ini tentu saja
akan berpengaruh pada stik logam, jika stik logam tidak meleleh maka arus yang di-
pakai terlalu rendah.

3. Jelaskan pengaruh jarak antara las dengan benda kerja ketika panas pengelasan!
Jarak antara las dengan benda kerja akan berpengaruh pada panas yang
dihantarkan, semakin jauh jarak antara kedua bagian tersebut maka energi pansa
yang mencapai permukaan las juga akan berkurang sehingga kurang optimal untuk
melelehkan. Lalu jika terlalu dekat maka hasil las akan menjadi kurang rapi.
BAB VII
KESIMPULAN

Las TIG (Tungsten Inert Gas) atau dengan nama lain GTAW (Gas Tungsten Arc
Welding) adalah sebuah proses las busur listrik yang menghasilkan pengelasan dengan
memakai elektroda tungsten atau wolfram dimana elektroda tersebut merupakan sebuah
non-consumable atau dengan kata lain tidak hanya sekali pakai saja. Elektroda wolfram
hanya berfungsi untuk menghasilkan busur listrik yang dipakai untuk melelehkan stik
logam. Saat proses pengelasan terjadi terdapat gas inert atau gas yang tidak bereaksi
dengan banyak zat sebagai pelindung hasil las. Gas yang dipakai biasanya adalah argon
murni atau campuran gas helium dengan argon. Prinsip kerja las TIG yaitu menggunakan
busur listrik akibat arus listrik yang dihantarkan dari power supply untuk melelehkan stik
logam, elektroda hanya digunakan untuk membuat busur listrik karena elektroda tidak
meleleh. Komponen komponen yang ada pada las TIG yaitu power supply, penahan
elektroda, elektroda, kabel elektroda dan tanki gas. Kelebihan dari las TIG yaitu lebih
presisi, variasi material banyak dan hasil pengelasan terlihat lebih bersih, sedangkan
untuk kekurangannya yaitu membutuhkan kemampuan operasi yang lebih, lebih lambat
dari MIG atau SMAW dan daerah las harus benar benar bersih. Alat-alat yang dibutuhkan
pada las TIG yaitu mesin las TIG, jas lab, sarung tangan, teropong las, tang, sarung
tangan, selang, tanki gas dan bahan yang dibutuhkan yaitu pelat ST-32 dan elektroda
tungsten.

Proses pengelasan TIG dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibu-
tuhkan, membawa benda kerja pada las, memasang teropong las, menyalakan power
supply las, memastikan kabel elektroda dan power supply terhubung dengan baik dan
kuat, menggunakan lensa gelap pada teropong las, memakai jas lab dan sarung tangan,
memosisikan stik logam dan penjepit elektroda seolah-olah seperti ingin menyolder,
membawa stik logam dari atas ke bawah secara perlahan-lahan, melakukan proses pen-
gelasan pada sisi baliknya, memindahkan pelat besi ke suatu tempat untuk mendingin
apabila sudah selesai dan menyimpan benda kerja agar tidak karatan.

Anda mungkin juga menyukai