Anda di halaman 1dari 5

PENUGASAN IV

ANALISIS ISI BERITA REPORTASE

Disusun Oleh:

SALSA DWI NOVITA

2106321037

BERITA REPORTASE

PB–3B

Dosen Pengajar

Jonminofri Nazir, M.Si

JURUSAN TEKNIK GRAFIKA DAN PENERBITAN

PRODI PENERBITAN (JURNALISTIK)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DEPOK

2022/2023
Kasus : 1 Terdakwa Penyerangan Posramil Kisor Meninggal di Lapas Sorong

Fakta Peristiwa: Terdakwa penyerangan Posramil Kisor berinisial AM tewas di kamar


tahanan lapas Sorong

Kamis, 03/11/2022, 13:56 WIB | Penulis Kontributor Sorong, Maichel | Editor Pythag Kurniati

SORONG, KOMPAS.com- Satu terdakwa penyerangan Posramil Kisor berinisial AM (28)


meninggal di Kamar Tahanan Maleo Tiga Lembaga Pemasyarakatan Sorong, Rabu
(2/11/2022).

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Gustav Rumaikewi mengatakan, AM


sebelumnya terlihat masih menjalani sidang di Pengadilan Negeri Sorong dan kembali ke
Lapas pada sore harinya.

"Pulang sidang AM masih terlihat baik-baik, tiba pada sore harinya bersamaan dengan
penguncian kamar tahanan yang dihuni 16 orang satu kamar," kata Gustav, Kamis
(3/11/2022).

Menurutnya, AM sempat berbaring di tempat tidur. Sekitar jam 22.00 WIT, ia sempat
terbangun.

"Tak lama kemudian dalam keadaan duduk terlungkup jatuh ia langsung dilarikan ke Rumah
Sakit Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong, dilaporkan sudah meninggal," papar Gustav.

Belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya AM. Saat ini jenazah masih berada di
Rumah Sakit.

"AM bersama tiga terduga kasus penyerangan Posramil Kisor sebelumnya menjalani tahanan
di Lapas Sorong Selatan dan dipindahkan menempati Kamar Tahanan Maleo Tiga Lapas
Sorong baru satu bulan," kata dia.

Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Eko Nuryanto membenarkan satu terdakwa
penyerangan Posramil Kisor meninggal di Lapas Sorong.

Menurut Eko, sebelum meninggal, terdakwa masih sempat mengikuti sidang di Pengadilan
Negeri Sorong.
"Terdakwa AM mengikuti sidang agenda putusan sela. Pada jam 13.00 WIT pengawal
tahanan menjemput terdakwa di Lapas Sorong dalam keadaan sehat, kemudian menuju
Pengadilan Negeri Sorong," kata Eko.

"Jam 13.30 WIT siang, tahanan mengikuti sidang hingga pukul jam 15.00 WIT, setelah
mengikuti sidang pada pukul 16.20 WIT, pengawal tahanan mengembalikan terdakwa ke
lapas dalam keadaan sehat di Lapas Sorong," lanjut Kasi Pidum.

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2022/11/03/135637078/1-terdakwa-penyerangan-
posramil-kisor-meninggal-di-lapas-sorong?page=all#page2

Penjelasan Tambahan:

1. Penyebab Kematian: Diperoleh dari wawancara pihak kepolisian yang mengatasi


kasus tersebut dan dari pihak rumah sakit.
2. Saksi Pertama: Melakukan wawancara dengan petugas lembaga lapas tempat korban
ditahan.
3. Identitas Korban: Mewawancarai pihak kepolisian untuk menanyakan kebenaran
dari identitas korban yang tewas tersebut dan pihak keluarga.
4. Kronologi Kejadian: Melakukan wawancara dengan kepolisian, dan pihak lapas.
5. Hasil Pemeriksaan Korban: Melakukan wawancara dengan pihak kepolisian dan
dokter forensik apabila keluarga korban mengizinkan untuk melakukan autopsi.
6. Apakah Ada Kasus yang Sama Pernah Terjadi: Melakukan wawancara dengan
pihak petugas lapas.
Kasus : Polisi Ciduk Briptu P, Eks Propam Polda yang Rutin "Nyabu" di Kampung Boncos

Fakta Peristiwa: Mantan anggota Polri diciduk dalam penggerebekan narkoba di Kampung
Boncos.

Kamis, 03/11/2022, 10:10 WIB | Penulis Mita Amalia Hapsari| Editor Ambaranie Nadia Kemala Movanita

JAKARTA, KOMPAS.com - P (30), mantan anggota Polri turut diciduk dalam


penggerebekan di kampung rawan peredaran narkoba, Kampung Boncos, di Kota Bambu
Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu (2/11/2022).

P merupakan mantan polisi yang sebelumnya berpangkat Briptu.

P bertugas di Propam Polda Metro Jaya hingga akhirnya diberhentikan karena desersi atau
tindakan meninggalkan tugas tanpa izin dalam waktu lebih dari 30 hari.

"Terakhir (tugas) di Propam Polda. (Pangkat terakhir) Briptu. (Dikeluarkan karena) desersi,"
kata P kepada wartawan, sebelum diangkut ke kantor polisi Palmerah.

P mengaku sudah menjadi pelanggan Kampung Boncos sejak dua bulan terakhir. Namun, ia
telah rutin mengonsumsi narkoba sejak setahun belakangan.

"(Ke Boncos) dua bulan terakhir ini. (Konsumsi sudah sejak) setahun terakhir," ujar P.

Rutin mampir ke Kampung Boncos, P baru kali pertama diciduk dalam penggerebekan yang
hampir setiap pekan digelar Polsek Palmerah ataupun Polres Metro Jakarta Barat.

Sementara itu, Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim memastikan bahwa P dan 10
orang yang diciduk merupakan pengguna sabu.

"(Hasil tes urine) 11 orang semuanya positif sabu," kata Dodi di Palmerah, Rabu malam.

Selain P, terdapat seorang mantan polisi yang turut diciduk, yaitu D. Ia sempat bertugas di
Satuan Polres Metro Jakarta Barat dengan pangkat terakhir Aiptu.

Selain menangkap 11 orang, polisi juga mengamankan dua paket kecil sabu seberat 0,26
gram yang yang hendak dibuang oleh salah satu pelaku.
"Alhamdulilah kami dapat amankan uang tunai Rp 1,35 juta, beberapa bong, dan dua paket
sabu meskipun kecil," kata Dodi.

Sumber: https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/03/10103171/polisi-ciduk-briptu-p-
eks-propam-polda-yang-rutin-nyabu-di-kampung-boncos

Penjelasan Tambahan:

 Kronologi Kejadian: Melakukan wawancara dengan pihak kepolisian.


 Cara Polisi Mencari dan Menangkap Pelaku: Melalui riset informasi data pelaku
dan observasi ke tempat yang biasanya dikunjungi pelaku.
 Identitas Pelaku: Melakukan wawancara dengan pihak kepolisian.
 Komplotan: Melakukan wawancara dengan pihak kepolisian.
 Barang Bukti yang Lain: Melakukan wawancara dengan pihak kepolisian dan pihak
kepolisian melakukan observasi di lokasi kejadian, jika ada barang bukti yang sudah
sempat disembunyikan atau dibuang pelaku.
 Apakah Mempunyai sindikat: Melakukan wawancara dengan pihak kepolisian.
 Pasal yang Dituduhkan: Melakukan wawancara dengan pihak kepolisian dan
melakukan wawancara dengan ahli hukum atau ahli kriminologi.

Anda mungkin juga menyukai