Anggota :
Tiara Avriella Kustanto (23102302011)
Jael Rebekah Tuhumena (23102302111)
DEFINISI ETIKA
A. Menurut para ahli Yunani yang terkenal seperti Artistoteles,WJS Poerwadarminta,
Louis a katsoff dan beberapa lainnya. Etika adalah nilai moral dan norma yang
menjadi pedoman, baik bagi suatu individu maupun suatu kelompok, dalam
mengatur tindakan atau perilaku. Dengan kata lain, pengertian ini disebut juga
sebagai sistem nilai di dalam hidup manusia, baik perorangan maupun
bermasyarakat. Etika berarti ilmu mengenai baik dan buruknya manusia (moral).
Etika juga diartikan sebagai kumpulan nilai moral dan asas (kode etik).
B. Etika juga mempunyai beberapa ciri ciri atau karakteristik, antara lain yaitu :
1. Etika Bersifat Mutlak atau Absolut.
Etika mempunyai sifat mutlak atau absolut berarti sebuah etika berlaku untuk
siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Etika sebagai prinsip yang tidak
dapat dinegosiasikan dan tidak pula tergantung dengan dasar moral yang
berubah-ubah.
Sebagai contoh, membunuh dan merampas hak atau milik orang lain
merupakan perbuatan dan tindakan yang tidak bermoral apapun itu
alasannya.
2. Etika Tetap Berlaku Meskipun Tanpa Disaksikan oleh Orang Lain
Umumnya, etika tetap berlaku meskipun tidak disaksikan oleh siapapun. Hal
itu karena etika berkaitan dengan hati nurani dan prinsip hidup manusia yang
baik.
Sebagai contoh, apabila ada individu yang mencuri meskipun tak diketahui
oleh orang lain, tetap saja itu itu merupakan suatu tindakan yang telah
melanggar etika dan norma yang berlaku. Sehingga bagaimanapun juga
moral dari individu tersebut akan buruk, meski tidak dijerat oleh aparat
penegak hukum sekalipun.
3. Etika Berhubungan dengan Cara Pandang Batin Manusia
Etika, yakni cara perspektif batin yang berhubungan dengan baik dan
buruknya suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia atau individu. Pada
hakikat, setiap manusia tentu diajarkan berbagai hal yang boleh dan tidak
boleh dilakukan. Maka lambat laun manusia akan mengetahui perkara yang
baik dan buruk sehingga akan terbentuk dan tertanam di hatinya.
4. Etika Berhubungan dengan Perbuatan, Perilaku, dan Tingkah Laku Manusia
Etika sangat erat kaitannya dengan perilaku, perbuatan, dan tingkah laku
suatu individu. Dengan begitu, umumnya, etika akan terbentuk secara alami
akibat adanya perilaku, perbuatan, dan tingkah laku dari individu tersebut.
2. Etika filosofi
Etika filosofis adalah jenis etika yang lahir dari kegiatan berpikir atau
berfilsafat yang dilakukan oleh individu dan termasuk dalam bagian dari
filosofis (berdasarkan filsafat). Filsafat sebagai suatu bidang ilmu yang salah
satunya mempelajari pikiran manusia. Adapun etika filosofis dibagi menjadi
dua sifat, yakni empiris dan non-empiris.
Empiris adalah penyelidikan yang didasarkan pada objek nyata (percobaan),
sedangkan penelitian non empiris adalah penyelidikan yang berdasarkan
pada objek-objek yang tidak nyata dan objek-objek pikiran seperti statistik,
matematika, atau fisika.
D. Fungsi Etika
Tentu etika memiliki beberapa fungsi, antara lain :
1. Sebagai tempat untuk mendapatkan pandangan atau perspektif kritis yang
berhadapan langsung dengan berbagai suatu moral yang membingungkan.
2. Guna pandangan atau orientasi etis ini perlu adanya mengambil suatu sikap
yang wajar dalam situasi dan kondisi masyarakat yang majemuk (pluralisme).
3. Guna memperlihatkan suatu keterampilan berpikir jernih, yaitu suatu kebolehan
untuk berargumentasi secara kritis dan rasional.
4. Berfungsi sebagai pembeda mana yang boleh diubah dan mana yang tidak
dapat diubah.
5. Berfungsi menyelidiki suatu konflik atau permasalahan hingga ke akar-akarnya.
6. Berfungsi untuk membantu sebuah konsistensi.
7. Berfungsi untuk menyelesaikan konflik, baik konflik moralitas maupun konflik
sosial lainnya, dengan bentuk gagasan yang tersistematis juga kritis.
3. Berperilaku Sopan
Salah satu contoh perilaku etika dalam kehidupan sehari-hari, yang bisa dilakukan
di rumah, kantor, atau sekolah. Dengan berperilaku sopan, maka akan banyak
orang yang menghargai kita.
4. Menghargai Perbedaan Pendapat
Setiap pendapat yang seseorang miliki belum tentu sama dengan pendapat orang
lain. Oleh sebab itu, setiap individu harus bisa saling menghargai atas pendapat
yang berbeda.
5. Membantu Orang Lain yang Membutuhkan
Setiap individu dalam kehidupan pasti membutuhkan satu sama lain yang artinya
adalah makhluk sosial, maka dari itu kita harus saling membantu.
DEFINISI PROFESI
A. Apa sih yang ada dipikiran kalian tentang profesi? profesi adalah karir yang
membutuhkan perhatian khusus maupun gelar berkelanjutan.
Pada umumnya ada standar kompetensi tersendiri pada ilmu pengetahuan maupun
bidang pendidikan yang ditunjukan dan memenuhi kode etik maupun standar etika.
Profesi adalah pekerjaan yang dibayar atau mendapatkan upah tertentu, terutama
ketika ada pelatihan berkepanjangan dengan kualifikasi formal. Seseorang yang
memiliki profesi pada bidang tertentu, disebut sebagai profesional. Istilah profesional
juga seringkali dimaknai sebagai keahlian teknis yang dimiliki oleh seseorang.
B) Karakteristik Profesi
1. Telah Melalui Uji Kompetensi
Profesi dinilai sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang profesional sesuai
dengan bidang keahliannya. Oleh karena itulah, untuk dapat menjalankan
profesi tersebut, maka seorang profesional harus bersangkutan dengan uji
kompetensi dan lulus dari ujian tersebut.
2. Memiliki Kode Etik untuk Menjalankan Profesinya
Sebagai seorang profesional, dalam melaksanakan tugas profesinya maka ia
harus dibatasi oleh kode-kode etik tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan, yaitu
agar seorang profesional tidak berlaku sewenang-wenang ataupun
memanfaatkan keahlian profesinya tersebut.
3. Memiliki Keterampilan serta Pengetahuan Khusus
Seseorang yang bekerja serta memiliki profesi tertentu, memiliki keterampilan
dan pengetahuan khusus yang sesuai dengan bidangnya. Maka artinya, profesi
bukanlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seseorang yang serba tahu atau
bisa melakukan apa saja, tetapi seorang profesional telah memiliki keterampilan
dan pengetahuan khusus yang berkaitan dengan bidangnya.
D. Setiap profesi memiliki kode etik yang berisi norma dan menjadi pedoman bagi
para profesional dalam melaksanakan pekerjaannya. Kode etik tersebut akan
menjaga mutu serta memberikan jaminan secara moral. Oleh karena itu,, seorang
profesional tidak dapat berbuat seenaknya dan sewenang-wenang dengan keahlian
yang mereka miliki. Contoh dari kode etik adalah kode etik jurnalistik. Dalam kode etik
jurnalistik, para jurnalis tidak diperbolehkan menuliskan opini pribadi pada sebuah
berita.