Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reza Fadillah Irfan

Nim : P24840122069
Lokal : A
Mata Kuliah : Kimia Farmasi 2
Latihan Soal 1
1. 5 orang analisis melakukan uji kemurnian bahan obat aspirin, berdasarkan standar
kemurnian aspirin adalah 99,5 – 100,5 % dan menghasilkan data seperti pada table 1.
Pengulangan HASIL PENGUJIAN KEMURNIAN (%)
Analis 1 Analis 2 Analis 3 Analis 4 Analis 5
1 90,9 99,4 97,8 99,5 100,2
2 95,7 100,0 98,0 99,6 100,0
3 99,0 100,3 97,2 99,5 100,0
4 99,5 99,6 97,6 99,8 100,1
5 94,8 100,6 97,4 99,5 100,0
Pertanyaan :
1. Identifikasi presisi vs akurasi dari kelima analis tersebut!
Jawab :
 Analis 1 : mendapatkan hasil yang presisi dikarenakan menunjukan
keterulangan yang baik. Jika dirata-rata maka didapatkan hasil sebesar
95,98
 Analis 2 : mendapatkan hasil yang akurasi dikarenakan menunjukkan
kedekatan dengan nilai sebenarnya. Jika dirata-rata maka didapatkan hasil
sebesar 99,92
 Analis 3 : mendapatkan hasil yang presisi dikarenakan menujukkan
keterulangan yang baik. Jika dirata-rata maka didapatkan hasil sebesar
97,6
 Analis 4 : mendapatkan hasil yang presisi dan akurasi yang baik,
dikarenakan menunjukkan keterulangan yang baik dan menunjukkan
kedekatan dengan nilai sebenarnya. Jika dirata-rata maka hasil yang
didapatkan sebesar 99,58
 Analis 5 : mendapatkan hasil yang presisi dan akurasi yang baik,
dikarenakan menujukkan keterulangan yang baik dan menunjukkan
kedekatan dengan nilai sebenarnya. Jika dirata-rata maka didapatkan hasil
sebesar 100,06

2. Analis yang mana yang tidak perlu melakukan pengujian ulang?


Jawab : Analis yang tidak perlu melakukan pengujian ulang adalah analis 2, 4 dan 5
dikarenakan sudah memenuhi persyaratan kadar kemurnian aspirin.
Latihan Soal 2
1. Apakah barang pecah belah perlu dilakukan kalibrasi ? Seperti : Labu volumetrik,
pipet, buret, silinder ukur. Jika “iya” bagaimana metodenya ?
Jawab : Barang pecah belah seperti labu volumetrik, pipet, buret, silinder ukur perlu
dikalibrasi secara berkala untuk memastikan bahwa mereka memberikan hasil yang
akurat dalam pengukuran volume. Seperti buret, prinsip kalibrasi buret adalah
penetapan volume air yang dipindahkan oleh buret berdasarkan massa yang
dipindahkan pada suhu tertentu. Jika densitas air diketahui, volume terukur dapat
ditentukan.
Cara mengkalibrasi Buret
- Pencatatan spesifikasi peralatan
1. Catat spesifikasi neraca yang meliputi merek, tipe dan kapasitas
2. Catat spesifkasi buret yang meliputi merk, kapasitas, toleransi, kelas, alat ukur
dan suhu pengukuran
- Verifikasi buret
1. Cuci dan bilas gelas kimia dengan aquadest lalu keringkan. Timbang gelas
kimia kosong, catat massanya sebagai berat gelas kimia kosong
2. Gelas kimia yang telah kering digunakan sebagai media untuk menampung
aquadest dari buret.
3. Buret yang akan diverifikasi dicuci dan dibilas lalu dikeringkan
4. Isi buret 50 ml dengan air suling hingga tinggi kurang lebih 1 cm diatas tanda
garis nol,
5. Impitkan pada tanda garis nol. Gunakan kertas saring dibalut pada batang
pengaduk untuk mengeringkan dinding pada buret.
Cara mengkalibrasi Labu volumetric
Labu volumetric (labu ukur)
Prosedur :
1. Timbang labu ukur yang sudah bersih dan kering, misal beratnya A gram.
2. Isi labu ukur tersebut dengan air murni yang sudah diukur suhunya sampai
tanda batas, kemudian timbang kembali, misal beratnya B gram.
3. Ukur temperatur air, temperatur udara, dan tekanan udara.
Cara mengkalibrasi Pipet
Prosedur :
1. Timbang sebuah botol timbang bertutup yang sudah bersih dan kering, missal
beratnya A gram
2. Isap air murni yang suhunya telah diukur dengan ball pipet sampai di atas
tanda batas, kemudian turunkan kelebihan air dengan perlahan-lahan sampai
meniskus bagian bawah menyentuh tanda batas.
3. Tuangkan seluruh air kandungan pipet tersebut ke dalam botol timbang yang
sudah diketahui beratnya, tutup dan timbang bersama isinya, misal beratnya B
gram
4. Hitung volume pipet dengan menggunakan tabel koreksi suhu air dan tekanan
udara.

Latihan Soal 3

1. Berdasarkan soal pada Latihan nomor 1, identifikasi kesalahan (determinasi,


instrument, dan personal) yang terjadi pada analisi yang melakukan pengulangan
pengujian?
Jawab : Berdasarkan latihan soal 1, analis yang melakukan pengulangan yakni analis
1 dan 3.
Dari pengulangan tersebut, kita dapat mengidentifikasi kesalahan yang terjadi pada
analis tersebut yang diantaranya :
1. Kesalahan determinasi : Kesalahan yang disebabkan salah adopsi metode
pengujian atau nilai kelulusan yang salah dibaca oleh seorang analis. Kemungkinan
pada analis 1 kesalahan determinannya berasal dari reaksi kimia yang tidak lengkap,
begitu juga dengan analis 3.
2. Kesalahan instrument : Salah satu kesalahan determinasi yang paling umum
disebabkan oleh instrument analitik yang ditemukan ‘keluar dari kalibrasi’. Seperti
contohnya pada pengukur pH diperlukan kalibrasi menggunakan larutan buffer agar
tidak terjadi kesalahan saat pembacaan suatu zat/senyawa.
3. Kesalahan personal : Terdapat 2 bentuk kesalahan personal, yaitu :
a. Penurunan fisik : seseorang yang buta warna atau jika dia menggunakan kacamata
bifocal yang mungkin bermasalah dalam pembacaan buret secara akurat.
b. Sindrom Learning-Curve : seorang analis harus mempraktikan metode pengujian
baru dengan menggunakan ‘diketahui’ sampel sebelum melakukan upaya untuk
menangani sampel yang tidak diketahui, sehingga meminimalkan ruang lingkup
kesalahan pribadi.
Jadi, kemungkinan pada analis 1 dan 3 kesalahan yang terjadi berasal dari kesalahan
determinasi, instrument dan personal.

Anda mungkin juga menyukai