Anda di halaman 1dari 27

KIMIA FARMASI II

PERTEMUAN KE-2
• Pendahuluan: Kemurnian Bahan Kimia Obat
• Teknik Sampling
RENCANA •

Peralatan Volumetrik
Analisa volumetrik: Asam-Basa
PERKULIAH • Analisa volumetrik: Redoks

AN •

Analisa volumetrik: Pengendapan
Analisa volumetrik: Senyawa Ion Kompleks
• Analisa volumetrik: Diazotasi
• Analisa Spektrofotometri & Kromatografi
TEKNIK
SAMPLING
• Prosedur Sampling merupakan
teknik dalam pengumpulan
PENGERTIAN sampel yang representatif dan
dianggap benar-benar homogen
TEKNIK sehingga terpenuhi aspek kimia
SAMPLING analitik
PRESISI
Menunjukkan
keterulangan yang
baik

REPRESENTATIF
Mewakili populasi

AKURASI
Menunjukkan kedekatan
dengan nilai sebenarnya SYARAT SAMPEL YANG
BAIK
PRESISI VS AKURASI

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4


Keterangan:
Gambar 1 = Presisi baik, akurasi tidak baik ; artinyaHasil uji keterulangan memiliki nilai yang saling berdekatan, namun tidak
mendekati nilai sebenarnya
Gambar 2 = Presisi tidak baik, akurasi baik ; artinyaHasil uji keterulangan memiliki nilai yang saling berjauhan, namun mendekati nilai
sebenarnya
Gambar 3 = Presisi tidak baik, akurasi tidak baik ; artinyaHasil uji keterulangan memiliki nilai yang saling berjauhan dan tidak
mendekati nilai sebenarnya
Gambar 4 = Presisi baik, akurasi baik ; artinyaHasil uji keterulangan memiliki nilai yang saling berdekatan dan mendekati nilai
sebenarnya (hasil pengujian sampel yang diharapkan)
lima orang analis melakukan uji kemurnian bahan
obat aspirin, berdasarkan standar kemurnian aspirin
adalah 99,5 – 100,5% dan menghasilkan data seperti
pada tabel 1.
Pengulan HASIL PENGUJIAN KEMURNIAN (%)
gan
Analis 1 Analis 2 Analis 3 Analis 4 Analis 5

1 90,9 99,4 97,8 99,5 100,2

LATIHAN 2
3
95,7
99,0
100,0
100,3
98,0
97,2
99,6
99,5
100,0
100,0

SOAL 1 4
5
99,5
94,8
99,6
100,6
97,6
97,4
99,8
99,5
100,1
100,0

Pertanyaan:
1. Identifikasikan Presisi Vs Akurasi dari kelima
analis tersebut!
2. Analis yang mana yang tidak perlu melakukan
pengujian ulang?
1. Gross Sampel : Sampel yang mewakili
keseluruhannya dan mungkin bervariasi dari
beberapa gram atau kurang hingga beberapa kg
disesuaikan dengan jumlah besarnya (populasi)
2. Sampel : Ukuran sampel yang cukup kecil untuk
tujuan analisis dan berasal dari gross sampel yang
PENGELOMPOKK representatif
AN SAMPEL 3. Sampel Analisis : suatu aliquot/cuplikan dari
“sampel” yang sedang dilakukan analisis
4. Grab sampel : Sampel tunggal biasanya diambil
secara acak dan dianggap representatif. Ini
dianggap sebagai cara yang paling tidak dapat
diandalkan untuk mengambil sampel suatu
bahan.
Gross Sampel

menggunakan
Populasi teknik sampling
yang representatif
PENGELOMPOKK
AN SAMPEL
Sampel

Sampel Analisis
SAMPEL
PADAT
KESULITAN 1. Variasi dalam ukuran partikel
PENGAMBIL
AN SAMPEL
2. Bahan yang tidak homogen
PADAT 3. Variasi dalam partikel
1. Mengambil 1/50 hingga 1/100 dari jumlah
gross sampel
2. Mengambil gross sampel yang lebih
TEKNIK banyak dari produk yang memiliki ukuran
partikel lebih besar
SAMPLING
3. Untuk mengambil bahan padat dengan
BAHAN ukuran besar, ambil sedikit bagian yang
PADAT mempresentasikan setiap bagian bahan
4. Untuk menangani sampel jaringan,
beberapa bagian kecil organ dapat diambil
dan digabungkan menjadi satu.
SAMPEL CAIR
1. Cairan yang heterogen dilakukan pengocokan
terlebih dahulu, kemudian langsung diambil
sebagai sampel
2. Volume cairan yang besar sebaiknya
TEKNIK disampel segera setelah transfer; atau jika
SAMPLING dalam pipa, setelah melewati pompa di mana
ia telah mengalami pencampuran paling kuat
BAHAN 3. Volume cairan yang besar dan diam,
CAIR disampling dengan cara “thief sampler” dan
diambil cuplikan pada tingkat berbeda
4. Sampel terbaik diambil (“thief sampler”)
pada berbagai kedalaman secara diagonal,
yaitu vertikal ke bawah
SAMPEL GAS
Teknik sampling yang paling memungkinkan
adalah grab sample (sampling acak),
contohnya:
a. Sampel pernapasan mungkin dikumpulkan
TEKNIK dengan membiarkan subjek bernapas ke
dalam kantong pengumpulan. (seseorang
SAMPLING yang mengendarai mobil dibawah
BAHAN pengaruh alkohol)
b. Gas buang mobil juga dapat dikumpulkan
GAS pada kantong plastik besar untuk
memantau polusi kendaraan dengan
bahan bakar bensin/diesel/CNG yang ada
di perkotaan.
• Memanaskan sampel (analit tahan panas) 100-
120oC → menghilangkan pengaruh variasi
kandungan air
• Menimbang sampel (sebelum & sesudah
pemanasan) →kadar air
• Memisahkan analit dgn karakteristik tertentu :
PERLAKUA destilasi, sentrifugasi, filtrasi, ektraksi pelarut, &
N SAMPEL ekstraksi fase padat
• Menghilangkan komponen matriks sampel yg
dapat mengganggu analisis
• Memekatkan analit jika kandungan di bawah
kisaran konsentrasi metode analisis yg digunakan.
Eks : penguapan, distilasi, pertukaran ion, ekstraksi
pelarut, ekstraksi fase padat, atau elektrolisis
• Suhu meningkat → analit volatil hilang, degradasi
karena panas/agen biologis, terjadi peningkatan
reaktifitas kimiawi
• Suhu rendah → analit yang punya kelarutan rendah
dalam pelarut tertentu akan terdeposit
• Perubahan kelembapan → mempengaruhi kandungan
air pada bahan padat higroskopis/terjadi reaksi
PENYIMPAN hidrolisis
AN SAMPEL • Oksidasi yang diinduksi oleh udara → kerusakan sampel
• Analit yang sekelumit → terkadang terjadi penyerapan
analit di permukaan dinding wadah /kontaminasi dari
senyawa2 yang dilepaskan wadah
• Sampel yg mengandung analit anorganik → disimpan
dalam wadah plastik karena kalium, natrium, boron &
silikat dapat dilepaskan oleh wadah2 gelas ke dalam
larutan
• Sampel yg mengandung pelarut organik → wadah gelas
JENIS
ANALISIS • Analisis makro : lebih dari 0,1 gram
BERDASAR • Analisis semi mikro : antara 0,01-0,1 gram
KAN • Analisis mikro : 1 mg-10 mg
• Analisis ultra mikro : kurang dari 1 mg
JUMLAH
SAMPEL
ERRORS /
KESALAHAN
JENIS – 1. Kesalahan Determinasi
JENIS 2. Kesalahan Instrumen
ERRORS 3. Kesalahan Personal
KESALAHA Kesalahan yang disebabkan karena salah
N adopsi metode pengujian atau nilai kelulusan
yang salah dibaca oleh seorang analis.
DETERMIN Kesalahan semacam itu, pada prinsipnya
ASI dapat ditentukan dan diperbaiki.
1. Analisis Gravimetri: Dimana suatu senyawa diendapkan dari
suatu larutan dan analis yakin bahwa analit tersebut telah
dihilangkan dari larutan sepenuhnya. Sebenarnya sebagian
kecil dari substansi yang diselidiki akan tetap dalam solusi.
Kesalahan semacam ini biasanya sangat tidak signifikan
sehingga sering diabaikan.
2. Reaksi Kimia Tidak Lengkap: Di mana reaksi kimia gagal untuk

CONTOH mencapai keseimbangan kimia, sehingga hampir tidak valid


sebagian besar perhitungan seluruhnya didasarkan pada
karakteristik kesetimbangan kimia. Ini dapat dihilangkan
KESALAHAN dengan melakukan studi rinci tentang kinetika reaksi.

DETERMINA 3. Perubahan warna di Titik Akhir: Di mana perubahan warna


digunakan untuk sinyal titik akhir dalam analisis volumetrik.
Mungkin memerlukan jumlah reagen yang berlebih untuk
SI mempengaruhi perubahan warna yang akhirnya
menunjukkan penyelesaian reaksi kimia antara reagen dan
analit. Oleh karena itu, mutlak diperlukan untuk menentukan
jumlah kelebihan reagen tambahan ini, selain itu hasil analitik
dapat memberikan kesalahan positif. Oleh karena itu, dalam
semua prosedur analitik seperti itu, 'titrasi blanko' dilakukan
secara bersamaan untuk menentukan berapa banyak reagen
yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan warna
ketika tidak ada analit.
Salah satu kesalahan determinasi yang paling
umum disebabkan oleh intrumen analitik yang
ditemukan 'keluar dari kalibrasi'. Oleh karena
KESALAHA itu, sangat penting bahwa instrumen tersebut
perlu dikalibrasi secara berkala, misalnya,
N pengukur pH dikalibrasi menggunakan larutan
buffer dari pH yang diketahui, katakanlah
INSTRUME menyesuaikan meter untuk membaca pH =
N 7,00 ketika buffer pH 7,00 diukur; UV
spectrophotometer dikalibrasi menggunakan
larutan standar zat yang dikenal.
Apakah barang pecah belah perlu
dilakukan kalibrasi ??? seperti:
LATIHAN labu volumetrik, pipet, buret,
SOAL 2 silinder ukur

Jika “iya” bagaimana metodenya?


1. Penurunan Fisik: Seseorang yang
menderita buta warna mungkin tidak
dapat menilai perubahan warna secara
tepat; atau jika dia menggunakan
kacamata bifokal dia mungkin bermasalah
KESALAHA dalam pembacaan buret secara akurat.
N 2. Sindrom Learning-Curve: Seorang analis
harus mempraktikkan metode pengujian
PERSONAL baru dengan menggunakan 'diketahui'
sampel sebelum melakukan upaya untuk
menangani sampel yang tidak diketahui,
sehingga meminimalkan ruang lingkup
kesalahan pribadi.
LATIHAN SOAL 3

Berdasarkan soal pada Latihan Soal 1, Identifikasikan kesalahan (determinasi, instrumen dan
personal) yang terjadi pada:
1. Analis 1
2. Analis 3

Anda mungkin juga menyukai