Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nur Annisa Wulandari

NIM : 33602011250010
Kelas : S1 Manajemen Malam Semester 1
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Pilar-pilar pembelajaran menurut UNESCO :

1) learning to Know (belajar untuk mengetahui)


Learning to Know yaitu tenaga pendidik seyogyanya berfungsi sebagai fasilitator
yang dapat menuntun atau mengarahkan para peserta didik dalam memecahkan
suatu masalahnya. Di samping itu, seorang tenaga pendidik dituntut untuk dapat
berperan sebagai teman sejawat dalam berdialog dengan peserta didik dalam
mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu tertentu.

2) learning to do (belajar untuk terampil melakukan sesuatu)


Learning to do, akan bisa berjalan jika lembaga pendidikan memfasilitasi para
peserta didik untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta
bakat dan minatnya. Walaupun bakat dan minat anak banyak dipengaruhi unsur
keturunan namun tumbuh berkembangnya bakat dan minat tergantung pada
lingkungannya. Keterampilan dapat digunakan untuk menopang kehidupan
seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan pengetahuan
dalam mendukung keberhasilan kehidupan individu kedepannya.

3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang)


Learning to be erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik
dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Bagi anak yang
aktif, proses pengembangan diri akan berjalan bila diberi kesempatan cukup luas
untuk berkreasi. Sebaliknya bagi anak yang pasif, peran tenaga pendidik sebagai
pengarah sekaligus fasilitator sangat dibutuhkan untuk pengembangan diri peserta
didik secara maksimal.

4) learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama)


Learning to live together, peserta didik sudah harus dibiasakan untuk hidup
bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima, perlu
ditumbuhkembangkan. Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya proses
belajar untuk menjalani kehidupan bersama.

Anda mungkin juga menyukai