Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh
temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18
bulan, dan 24 bulan. Pada kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relative besar,
semakin lama jangka waktu deposito, semakin tinggi tingkat suku bunganya. Sebaliknya, dalam
kondisi longgar (ekonomi normal) tingkat suku bunga deposito akan semakin kecil untuk
kewajiban jangka panjang. Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak
tanggal pelaporan hingga jatuh temponya tidak melebihi 1 tahun. Sedangkan deposito yang jatuh
tempo lebih dari satu tahun sejak tanggal pelaporan, dapat dicatat sebagai kewajiban jangka
panjang. Dengan demikian, deposito berjangka panjang misalnya 18 bulan bisa digolongkan
kewajiban jangka pendek ketika sisa jatuh waktunya kurang dari 12 bulan.
1. Deposito Berjangka
A. Pembukaan Deposito
Untuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran tunai, dengan cek, bilyet
giro, bukti transfer masuk, wesel, atau warkat lain yang disepakati bank. Prinsipnya pada saat
disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan. Bank akan mencatat dalam
rekening deposito bila waktu itu telah diuangkan. Deposito dicatat sebesar nilai nominal deposito
deposito. Ini artinya berapa haripun deposito mengendap dapat diberikan bunga sebagaimana
tabungan, hanya saja tetap terikat jangka waktu deposito. Perhitungan bunga yang lazim adalah
minimal mengendap satu bulan. Kalau yang menjadi pedoman ini, maka untuk deposito yang
dibuka pada tanggal akhir bulan bunga diperhitungan pada akhir bulan juga walaupun tanggalnya
berbeda, Misalnya deposito dibuka tanggal 31 Januari, maka jatuh tempo bunga tanggal 28
Februari atau 29 Februari, 31 Maret, 30 April, dan seterusnya. Tetapi kalau deposito dibuka tidak
pada tanggal akhri bulan, maka jatuh tempo bunga akan sama dengan tanggal pembukaan
deposito. Contoh deposito dibuka tanggal 15 Januari untuk 3 bulan, maka jatuh tempo bunga
tanggal 15 Februari, 15 Maret, dan 15 April. Jurnal yang terkait sebagai berikut :
Apabila bunga dan deposito pada saat jatuh tempo ditarik tepat pada tanggal jatuh tempo,
D. Perpanjangan Deposito
Berjangka Deposito yang telah jatuh tempo dapat diperpanjang melalui perpanjangan
otomatis atas permintaan deposan yang dijanjikan pada saat pembukaan deposito dan
perpanjangan biasa yang terjadi bila tercipta kesepakatan antara bank dan deposan dikemudian
hari saat jatuh tempo, bisa inisiatif dari pihak deposan ataupn pihak bank. Pencatatan oleh bank
dilakukan dengan mendebet rekening deposito lama dan mengkredit rekening deposito baru
dengan menggunakan nomor rekening dan bilyet deposito yang lama. Kecuali jika suku bunga
Sebelum Jatuh Tempo Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dapat menggangu
likuiditas bank karena bank harus menyiapkan dana untuk membayarkan sesuai dengan jadwal
pembayaran. Sehingga bank dapat mengenakan penalty tertentu terhadap deposan bersangkutan.
Penalty deposito dicatat sebagai pendapatan lain-lain bank yang dapat dihitung dengan
pedekatan sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak, sekian persen tertentu dari bunga
setelah pajak atau sekian persen tertentu dari nominal deposito. Jurnal yang digunakan adalah
mendebet akun deposito berjangka dan biaya bunga dan mengkredit akun pendapatan lain-lain
Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke cabang bank
yang sama di kota lain atas permintaan deposan. Perpindahan menimbulkan hubungan rekening
antarkantor dan adanya alokasi beban bunga yang sudah berjalan yang dihitung secara prorata
2. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dana
pihak ketiga atau masyarakat dan terikat oleh jangka waktu (fixed time). Perbedaannya adalah
sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa), sedangkan deposito berjangka diterbitkan
atas tunjuk (nama). Sebagai deposito yang diterbitkan atas pembawa berarti siapa saja boleh
menarik sertifikat deposito selama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut kepada bank
penerbit. Disamping itu, sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah
mendapat ijin dari BI. Perbedaan yang lain dengan deposito berjangka adalah bahwa bunga
sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayarkan di muka. Dengan demikian deposan untuk
sertifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut hanya membayar sebesar nilai tunai
sertifikat deposito ditambah sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan dimuka. Walaupun
Keterangan :
Tabungan adalah suatu simpanan yang berupa uang dari pihak ke tiga(perorangan) atau
suatu badan usaha pada Bank, yang dimana penarikan uangnyadapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan media tertentu, tapi tidak dapatmenggunakan biyet giro, cek ataupun alat-
Produk tabungan pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang ada pada SK Dir. BI No.
22/63 Kep. Dir. Tanggal 01-12-1989 bahwa syarat – syarat penyelenggaraan tabungan adalah
sebagai berikut :
c) Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro serta surat perintah bayar
d) Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan
sistem administrasi, setoran, frekuensi pengambilan, tabungan pasif, tingkat suku bunga,
f) Bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 15% final untuk penduduk
dan 20% untuk bukan penduduk (Kep. Menteri Keu. No. 1308/KMK.04/1989).
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang
diperhitungkan dikurangi pajak. Setoran yang menggunakan warkat atau surat berharga lain bisa
dikreditkan ke tabungan jika warkat tersebut sudah efektif, yang artinya dapat diuangkan pada
saat itu.
Contoh :
1 Januari 2014 Bapak Made membuka rekening di Bank Thomas Cabang Denpasar, setoran
Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank tempat penabung membuka
tabungan, namun bisa dilakukan di kantor cabang yang lain. Bila hal ini terjadi maka akan
Contoh :
Bapak Made melakukan setoran tunai untuk tabungan pada tanggal 6 Januari 2014 sebesar Rp
100.000 pada Bank Thomas cabang Nusa Dua. Maka pencatatannya adalah :
2. Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap counter-counter cabang
bank bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa kartu ATM. Kartu ATM
merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk penarikan tunai dengan
Contoh :
Pada tanggal 12 Januari 2014 Bapak Made mencairkan tabungan di Cabang Denpasar sebesar Rp
100.000 dan mencairkan tabungan sebesar Rp 100.000 di Cabang Klungkung pada tanggal 16
Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke rekening
tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan. Perhitungan bunga
bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada saldo terendah, suku bunga
a) Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga
b) Perhitungan bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga tetap.
c) Perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan
Hadiah yang diberikan bank ini dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya
ini umumnya diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu cabang dalam menghimpun
dana melalui tabungan. Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan
yang dihimpun dari seluruh cabang (termasuk kantor pusat) ditambah sumbangan untuk sosial
melalui pemerintah dan pajak undian. Pajak undian ini adalah pajak yang ditanggung bank. Nilai
hadiah undian sebelum sumbangan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo
tabungan bank yang bersangkutan. Sumbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25%.
Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan hadiah, maka cabang akan mendebet
Rekening Antar Kantor (RAK) kantor pusat dan mengkredit rekening tabungan nasabah yang
bersangkutan.
Pinjaman yg diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima bank atau pihak lain
termasuk dari bank Indonesia, lembaga keuangan bukan bank, lembaga keuangan luar negeri dan
masyarakat umum baik dalam valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo. Pengertian
a) Pinjaman dari bank lain, yaitu pinjaman yang diperoleh dari bank lain.
b) Pinjaman dari luar negeri atau sering disebut two step loan, yaitu pinjaman diterima yang
internasional.
c) Pinjaman obligasi, adalah bukti hutang kepada investor (bondholder) yang dijamin oleh
lembaga penjamin efek, serta mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya
serta pelunasan pokok pinjaman dilakukan pada tanggal jatuh tempo sekurang-kurangnya
d) Bantuan likuiditas bank Indonesia (BLBI), yaitu pinjaman yang diterima dari bank
e) Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi) satu atau beberapa
provek.
Transaksi pinjaman yang diterima didahului dengan perjanjian antara pihak kreditor
dengan debitur. Perjanjian yang ditanda tangani kedua belah pihak tersebut dapat dibatalkan
secara sepihak bila semua persyaratan telah dipenuhi perjanjian ini dalam akuntansi disebut
komitmen. Sebagai komitmen tagihan bank tidak dapat dibatalkan, maka akan dicatat dalam
rekening administrasi rupiah sisi debet dengan nama RAR fasilitas pinjaman diterima dan belum
digunakan.
Pencatatan komitmen tagihan ini akan diikuti pencatatan realisasi pinjaman, bila
pinjaman tersebut benar-benar direalisasikan. Pinjaman yang direalisasikan dicatat sebesar nilai
nominal yang ditarik oleh bank selaku debitur. Tentu saja pengkreditan RAR fasilitas pinjaman
Contoh:
Jakarta. Bank permata sebagai penerima kreditur (debitur) dan bank mitra niaga bertindak
sebagai pemberi kredit (kreditor). Nilai kredit yang disepakati Rp 1.000.000.000, suku
Tanggal 1 juli 2003 bank permata menarik kreditnya melalui bank Indonesia senilai
Indonesia Jakarta.
Tanggal 5 bank permata menarik kredir lagi di bank mitra niaga Jakarta sebesar
Rp.100.000.000 langsung didebetkan ke rekening giro bank permata di bank mitra niaga
Pencatatnya adalah:
Pinjaman diberikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium kepada Pemerintah
dan menengah yang menunjang perekonomian. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal
atau jasa/ tenaga ahli. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada Patricipating Financial
Institution (PFI) yaitu bank- bank dan LKBB dalam bentuk rupiah sehingga risiko selisih kurs
yang terjadi menjadi tanggung jawab pemerintah. Suku bunga TSL ditentukan oleh pemerintah.
TSL berjangka waktu 15-20 tahun sehingga dapat diakui equity. Perbandingan pembiayaan
proyek antara dana TSL dengan dana dari PFI berkisar 80% 20% dari jumlah kredit. Untuk
tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib membayar kepada pemerintah
sejumlah biaya yang dibayar kepada lender oleh pemerintah sesuai dengan perjanjian termasuk
3. Pinjaman Obligasi
Obligasi merupakan instrumen untuk menciptakan hutang. Sumber dana berasal dari
obligasi merupakan alternatif bank dalam membiayai investasinya. Sebagai surat pengakuan
hutang, bank yang menerbitkan obligasi harus membayar bunga kepada pembeli obligasi.
Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap periode tertentu secara tetap. Kewajiban ini akan
Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat ijin dari otoritas pasar modal.
Disamping itu peenrbit obligasi harus memenuhi perlindungan negatif dan perlindungan positif.
Perlindungan. negative adalah persyaratan yang bersifat melarang emiten untuk melakukan
tindakan yang merugikan pemegang obligasi. Sedangkan persyaratan perlindungan positif adalah
obligasi. Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan obligasi dan
ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa mencatatnya perlu mengetahui
Tanggal 2 Januari 2003 Bank Artamara menjual obligasi jangka panjang kepada PT. Kadir Jaya
sebanyak 1000 lembar, nominal per lembar Rp. 1.000.000, jangka waktu 5 tahun. Bunga nominal
18 % per tahun dibayarkan dibelakang setiap tanggal 31 Desember. Tingkat Diskonto (yield)
sebesar 16%. Bunga obligasi Rp. 1.000.000 x 18% Rp 180.000. Bunga ini akan dibayarkan
setiap tanggal 31 Desember selama lima tahun. Dengan demikian pembayaran bunga merupakan
anuitas. Untuk nilai tunai bunga dapat ditentukan dengan tabel nilai tunai untuk anuitas. Dengan
tabel untuk suku. bunga 16%, = 5 tahun diperoleh 3,433. Sedangkan harga tunai untuk pokok
obligasi dapat ditentukan dengan tabel nilai tunai untuk Rp1, n = 5 tahun dengan tingkat bunga
16% diperoleh nilai tabel 0,519. Dengan demikian harga obligasi adalah:
Obligasi yang dijual akan dicatat sebesar harga nominal. Selisih harga jual (kurs) diatas
harga nominal dicatat sebagai agio atau premi, sedangkan selisih harga jual dibawah harga
nominalnya. dicatat sebagai disagio atau diskonto. Obligasi yang dijual pada tanggal diantara
tanggal pembayaran bunga harus diperhitungkan bunga yang telah berjalan. Agio atau premi
diamortisasi atau disagio diakumulasi selama jangka waktu obligasi dengan membebankan pada
dilakukan secara tunai maka mendebet kas, sedangkan bila dengan warkat atau bilyet giro/ cek
bank yang digunakan emiten, maka cukup mendebet rekening giro bondholder. Untuk mencatat
setiap 31 Desember pada tahun-tahun berikutnya adalah sama dengan 31 Desember 2003, hanya
saja pada saat jatuh tempo obligasi harus dilunasi. Dengan demikian jurnal pelunasan obligasi
harus ditampilkan dengan cara mendebet pinjaman obligasi dan mengkredit rekening kas/giro
bondholder.
BLBI merupakan fasilitas dari Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan sistim
pembayaran dan sektor perbankan agar jangan terganggu karena ketidak seimbangan (mismatch)
antara penerimaan dan penarikan dana pada bank-bank, baik jangka pendek maupun panjang.
Dalam operasinya ada bebagai jenis fasilitas likuiditas bank sentral kepada sektor perbankan
dengan. persyaratan yang berbeda, sesuai dengan sasaran maupun peruntukannya. Karena jenis
failitas yang beragam ini secara umum dapat dikatakan bahwa BLBI adalah fasilitas likuiditas Bl
yang diperikan. kepada bank-bank diluar kredit likuiditas Bank Indonesia atau KLBI.
Pinjaman untuk pembiayaan bersama dilakukan langsung dari bank pemberi dana kepada
penerima kredit. Tanggung jawab atas kredit yang diberikan tersebut dibagi atas dasar
Contoh :
Bank mega hendak membiayai sebuah proyek besar senilai Rp. 300 milyar. Untuk memenuhi
kebutuhan dana ini telah tersedia dua buah bank lain yaitu bank ABC dan bank XYZ dengan
masing- masing sumbangan modal Rp. 100 milyar. Jadi besarnya dana pinjaman yang diterima
untuk tujuan pembiayaan bersama ini sebesar Rp. 200 milyar yang disediakan langsung dalam
rekening giro di masing-masing bank, sedangkan sisanya menjadi beban bank mega. Transaksi
ini oleh bank mega pusat dicatat dengan ayat jurnal sebagai berikut:
Bunga flat merupakan sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada
pokok hutang awal. Bunga flat biasanya diperuntukkan untuk kredit jangka pendek yang
memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun. Biasanya diterapkan untuk
kredit barang konsumsi seperti handphone, home appliances, mobil atau kredit tanpa agunan
(KTA). Dengan menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam angsuran
Contoh soal :
Desi memperoleh pinjaman dari Bank dengan jangka waktu 12 bulan sebesar Rp. 12.000.000
dengan bunga 12% per tahun (flat). Asumsi bahwa suku bunga kredit tidak berubah (tetap)
selama jangka waktu kredit. Berapa perhitungan bunga dan cicilan per bulan yang wajib
Diketahui :
P = Rp. 12.000.000
i = 12%
t = 1 tahun
Jb = 12 bulan
Ditanya : perhitungan bunga dan cicilan per bulan yang wajib dibayarkan?
Jawab :
= Rp. 120.000
= Rp. 1.120.000
Jadi bunga per bulannya adalah sebesar Rp. 120.000 dan cicilan per bulan yang wajib dibayarkan
oleh Desi adalah sebesar Rp. 1.120.000. Dikarenakan perhitunggannya menggunakan sistem
bunga flat, maka tidak ada perubahan nilai angsuran di setiap bulannya.
Sistem bunga efektif merupakan kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu porsi bunga
dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Perhitungan bunga kredit yang dilakukan dengan cara
mengalikan % suku bunga berperiode dengan sistem pinjaman, sehingga jumlah bunga yang
dibayar debitur semakin menurun untuk setiap periode, perhitungan bunga ini juga disebut
perhitungan bunga menurun. Bunga dihitung berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar. Jadi
bunga perbulan akan berubah-ubah berdasarkan nilai pokok yang masih terhutang. Nilai bunga
yang dibayar debitur setiap bulan akan semakin mengecil karena bunganya akan dibayar
mengecil maka angsuran perbulan akan semakin menurun dari waktu kewaktu.
Bunga = SP x i x (30/360)
Contoh soal :
Lusi melakukan peminjaman ke bank dengan nilai pokok pinjaman sebesar Rp. 360.000.000.
Dari pinjaman yang ada, Lusi dikenakan bunga efektif sebesar 10% per tahun dengan
Diketahui :
SP = Rp. 360.000.000
i = 10%
Jawab :
Bunga = SP x i x (30/360)
= Rp. 3.000.000
Cicilan per bulan = (Rp. 360.000.000 : 24) + Rp. 3.000.000
= Rp. 18.000.000
Maka besaran angsuran yang harus dibayarkan oleh Lusi pada bulan ke-1 adalah sebesar Rp.
18.000.000.
= Rp. 345.000.000
= Rp. 2.875.000
= Rp. 17.875.000
Maka besaran angsuran yang harus dibayarkan oleh Lusi pada bulan ke-2 adalah sebesar Rp.
17.875.000.
= Rp. 330.000.000
= Rp. 2.750.000
= Rp. 17.750.000
Maka besaran angsuran yang harus dibayarkan oleh Lusi pada bulan ke-3 adalah sebesar Rp.
17.750.000.
Jadi berdasarkan perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa bunga pada setiap angsuran akan
Kredit bunga anuitas merupakan modifikasi dari perhitungan kredit bunga efektif.
Modifikasi ini dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam membayar perbulannya karna
angsuran tiap bulannya tetap sama. Dalam kredit bunga anuitas angsuran bulanannya tetap,
namun komposisi bunga dan pokok angsuran akan berubah tiap periodenya. Nilai bunga
perbulan akan mengecil dan angsuran pokok perbulannya akan membesar. Jenis bunga ini
diberikan kepada kredit yang berjangka menengah seperti melakukan investasi berkisar antara 1
Rumus perhitungan :
P X (i/12) /( (1-(1+(i/12))^(-t)
Keterangan:
P = pokok pinjaman.
i = suku bunga.
Contoh soal :
Andi hendak mengajukan KPR untuk membeli unit rumah di Indah Residence. Pengajuan KPR
tersebut pun diterima, dengan skema pembayaran menggunakan suku bunga anuitas. Asumsikan
jika Andi mendapat plafon pinjaman sebesar Rp. 120.000.000 juta (P), tenor 10 tahun atau 120
Diketahui :
P= Rp. 120.000.000
i=11%
Jawab :
Jadi besar angsuran yang harus dibayar Andi setiap bulan adalah Rp. 1.653.000 dan perhitungan
bunga anuitas ini akan terus berlanjut hingga berakhirnya masa tenor
Suku bunga tetap atau fixed adalah suku bunga yang bersifat tetap dan tidak berubah
sampai jangka waktu atau sampai dengan tanggal jatuh tempo (selama jangka waktu kredit).
Suku bunga tetap memberi keuntungan bagi debitur atau pemilik utang, karena jumlah cicilan
yang harus dibayar tiap bulan nilainya tidak akan berubah selama kurun waktu yang diatur. Jenis
bunga tetap dapat dihitung baik dengan cara bunga fix, efektif, hingga anuitas. Nilai cicilan
tidak akan terpengaruh naik-turunnya kondisi perekonomian dan tingkat suku bunga yang
ditetapkan perbankan. Suku bunga tetap banyak digunakan pada produk Kredit Pemilikan
Rumah (KPR) untuk rumah bersubsidi. Suku bunga tetap juga sering kali digunakan untuk
Contoh Kasus :
Dani mengajukan kredit KPR sebesar Rp. 500.000.000 dengan jangka waktu kredit 12 bulan dan
dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% secara fixed 3 tahun per tahun efektif. Berapakah
angsuran per bulan yang harus dibayar Dimas selama periode tersebut ?
Diketahui :
Ditanya : Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar Dimas selama periode tersebut ?
Jawab :
Cicilan pokok:
Jadi dapat dilihat bahwa besaran bunga dari bulan ke-1 sampai bulan ke-36 adalah sama yaitu
sebesar 10%.
Bunga mengambang merupakan tingkat suku bunga yang dapat berubah secara periode
mengikuti perkembangan suku bunga di pasar selama masa kredit berjalan. Periode
perubahannya mengikuti kesepakatan yang terdapat pada perjanjian pembiayaan atau pinjaman.
Apabila suku bunga di pasar naik, maka bunga pinjaman akan naik juga. Sebaliknya, jika suku
bunga di pasar turun, maka bunga pinjaman akan turun. Keuntungan jenis bunga ini yaitu tidak
perlu khawatir untuk resiko bunga yang terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan suku
bunga dipasaran. Contoh pinjaman yang menetapkan floating interest adalah Kredit Kepemilikan
Rumah (KPR), pinjaman modal usaha, dan pinjaman jangka panjang lainnya.
Contoh soal :
Ana mengajukan kredit KPR sebesar Rp. 500.000.000 dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan
dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% secara fixed 3 tahun per tahun efektif, dan sisanya
adalah floating rate hingga tenor pinjaman berakhir. Berapakah angsuran per bulan yang harus
Diasumsikan bahwa besaran bunga dari bulan 1 sampai bulan ke 36 adalah sama besar sebesar
10%, sementara untuk tahun ke 4 sampai ke 7 sebesar 12%, dan di tahun ke 8 hingga tenor
Tenor tahun ke-4 sampai tahun ke-7 (bulan ke-37 hingga bulan ke-84)
Diketahui :
Ditanya : Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar Ana selama periode floating
tersebut?
Jawab :
Cicilan pokok
c) Bunga bulan 84
((500.000.000-((48-1) x 10.416.667)) x 10%: 12 = Rp. 86.806
Tenor tahun ke-8 sampai tahun ke-10 (bulan ke-85 hingga bulan ke-120)
Diketahui :
Cicilan pokok
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan.
Tabungan adalah suatu simpanan yang berupa uang dari pihak ke tiga(perorangan) atau
suatu badan usaha pada Bank, yang dimana penarikan uangnyadapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan media tertentu, tapi tidak dapatmenggunakan biyet giro, cek ataupun alat-
alat lainnya yang sama. Konsep dan prinsipnya, pencataan transaksi tabungan, penarikan
Akuntansi Pinjaman yg diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima bank atau pihak
lain termasuk dari bank Indonesia, lembaga keuangan bukan bank, lembaga keuangan luar negeri
dan masyarakat umum baik dalam valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo. Pengertian
Akuntansi pinjaman yang diterima terdiri dari pinjaman yang diterima dari bank,
pinjaman two step loan, pinjaman obligasi, bank likuiditas bank indonesia dan pinjaman untuk
pembiayaan bersama. serta menghitung pinjaman yang diterima dengan suku bunga tertentu
REFERENSI
Amelia, S.R. 2018. Analisis Perhitungan Bunga Flat, Efektif, Dan Anuitas Pada PT. Bank
Makassar, Makassar.
Kusumayani, dkk. (2014). ”Akuntansi Perbankan Dan LPD : Akuntansi Tabungan Dan
Srimaheni, dkk (2016). “Akuntansi Perbankan dan LPD : Akuntansi Unit Tabungan dan
Taufiqurrochman, C. (2013). Seluk beluk tentang konsep bunga kredit bank. Jurnal
Kebangsaan, 2(3).
Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan : Transaksi dalam Valuta Rupiah. UPP STIM YKPN.