pengaliran informasi, melewati batasan ruang dan waktu. Di mana saat ini, berita
satu tombol unggah. Namun, apakah penyebaran informasi yang pesat ini selalu
berdampak baik?
Dampak dari perkembangan zaman ini adalah kebebasan siapa pun untuk
tanpa adanya filter yang tepat dalam kerangka informasi akan berakibat buruk
pada keabsahan sebuah berita. Saat siapa pun dapat menyebarkan atau membuat
berita sendiri, hal ini mengurangi kredibilitas dari sebuah berita itu sendiri. Dalam
berita resmi, ada beberapa pihak yang bertanggung jawab terhadap publikasinya.
Dalam publikasi berita mandiri dari berbagai masyarakat dalam era digital
ini, tentu saja tidak ada pihak lain yang akan memberikan izin terlebih dahulu
Berita bohong adalah berita atau informasi yang disampaikan tetapi tidak
sesuai dengan kenyataannya. Berita bohong, sering juga dikenal dengan istilah
populer lain yaitu hoax. Merujuk pada pengertian itu, maka sebagai rakyat
Indonesia, kita sudah tidak asing lagi dengan penyebaran berita demikian. Sebut
saja kasus Ratna Sarumpaet terkait penganiayaan, merupakan kasus berita bohong
terbesar di masanya. Pada saat itu juga, satu Indonesia hampir termakan atau
percaya dengan pengakuan dari Ibu tersebut. Lalu, apa yang bisa lakukan sebagai
Sebagai generasi muda kita perlu terlebih dahulu memahami apa-apa saja
akibat dari penyebaran berita bohong ini. Akibat yang utama adalah merugikan
pihak yang diberitakan. Jika berita bohong yang tersebar adalah berita yang buruk
tentang suatu pihak, maka kerugian dari pihak tersebut akan berbentuk mental
maupun fisik. Tidak jarang ditemukan bahwa berita bohong dapat menghancurkan
karier seseorang.
Misalnya dalam kasus Johnny Depp dan Amber Heard yang merupakan
mantan suami-istri. Pada awal kasusnya, Amber Heard sempat membuat geger
beberapa pekerjaan filmnya saat itu. Bahkan film yang menjadikan Johnny Depp
persidangan, baru ditemukan fakta bahwa Johnnylah yang justru menjadi korban
kekerasan dari Amber (istrinya) itu. Ini merupakan bukti dahsyatnya kabar
Akibat lain yang juga bisa timbul dari berita bohong adalah Histeria.
Berita bohong dapat menimbulkan kehebohan kecil sampai besar tergantung skala
yang di sasarnya. Sebut saja mengenai kabar kecurangan Pemilih Presiden pada
persidangan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Hal lain yang juga timbul dari
kabar bohong adalah kerugian pihak ketiga. Ketika suatu kabar bohong justru
memiliki muatan yang baik terhadap seseorang, kebohongan itu justru merugikan
bagi orang lain. Sebut saja kabar bohong yang diciptakan untuk memperindah
kualitas media dan kepercayaan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa akan
Pertanyaannya sekarang adalah apa lagi senjata kita untuk berperang hari ini?
Dari diri sendiri, kita harus mulai mencari-cari laman berita mana yang
bisa kita percayai ketika mendapat informasi. Melakukan penggalian yang lebih
dalam mengenai literasi digital pada era ini. Mulai membaca artikel hanya dari
laman yang resmi, adalah langkah paling awal untuk membentengi diri. Kita juga
dapat membaca dengan seksama mengenai berita yang sama, namun melalui
berbagai sumber yang berbeda untuk satu topik. Memperkaya diri dengan sumber
Selanjutnya, kita juga bisa menyelidiki berita tersebut terkait dengan situs
mana yang memuatnya, mencari tahu kredibilitas penulis yang menulisnya, dan
sebagainya. Tujuannya hanya satu, yaitu agar kita tahu siapa yang akan
bertanggung jawab atas berita ini jika suatu hari kita akan menyampaikan berita
ini pada orang lain. Kita juga harus selalu selektif dalam berbagi berita yang
disebarkan atau yang kita sebarkan. Sebagai seseorang yang melek teknologi, kita
harus dapat dan menyanggupi untuk bertanggung jawab atas setiap kabar yang
kita sampaikan.
juga sama pentingnya. Karena hukum dan pengadilan tidak akan tinggal diam jika
ada hal yang merusak martabat dari seseorang. Pada Undang-undang ITE tepatnya
pasal 45 ayat (1) disebutkan bahwa “Setiap orang yang dengan sengaja
konsumen dalam transaksi elektronik diancam dengan pidana penjara paling lama
enam tahun dan denda satu milyar rupiah”. Terdapat dua komponen kebahasaan
yang sangat penting pada pasal ini untuk menjerat seseorang dalam pidana. Yang
pertama adalah frasa “berita bohong” dan yang kedua “menyesatkan” merupakan
frasa yang berhubungan. Untuk dapat di pidana maka harus ada unsur bohong dan
menyesatkan sehingga berakibat kerugian. Kerugian di sini, dapat berupa materiil
maupun non-materiil.
Kita harus memahami cara untuk melindungi diri secara kebahasaan dan
menjadi salah satu pelaku penyebaran dan pembuat berita bohong. Karena
dampak dari berita bohong tidak hanya ke masyarakat atau pihak lain, melainkan
diri kita sendiri. Jika kita menjadi salah satu pelaku, maka hukum yang akan