Anda di halaman 1dari 2

Nama: Kalila Tabina Zaina Emarin

Nim: 161231351
Kelas: E

RESUME KULIAH TAMU PENGANTAR ILMU VETERINER

Peternakan sapi merupakan salah satu bidang kegiatan yang menawarkan peluang
besar, terutama pada industri besar seperti Mega Farm. Produksi susu dimulai pada anak
sapi yang baru lahir, yang disapih setelah maksimal 60 hari. Sapi dara/anak sapi
berkembang biak pada umur 13 bulan dan melahirkan pada umur sekitar 22 sampai 24
bulan. Masa laktasi sapi Jersey 316 hari dan sapi FH 347 hari. Pengukuran tambahan
dilakukan 64 hari setelah kelahiran anak pertama, dengan masa kebuntingan kurang lebih
276–280 hari dan masa kering 60 hari. Dua bulan pertama kehidupan atau dua bulan
setelah lahir merupakan masa dimana sapi perah mempunyai produktivitas yang tinggi
sehingga perlu mendapat perhatian yang besar terutama dari segi body condition score
(BCS). Hal ini penting terutama untuk mengetahui siklus laktasi, keseimbangan energi
negatif dan mengontrol kesegaran sapi.

Manajemen yang diperlukan dalam peternakan sapi perah meliputi pemberian pakan,
kenyamanan sapi dan pemerahan. Pengelolaan yang baik memerlukan anggaran waktu
atau jumlah waktu yang harus ditinggali oleh setiap sapi pada waktu tertentu. Waktu istirahat
kurang lebih 41%, waktu makan 13%, waktu pencernaan atau ruminasi 27%, interaksi sosial
8%, aktivitas administrasi 9% dan konsumsi alkohol 2%. Istirahat beraktivitas penting bagi
sapi perah terutama untuk menjaga kualitas produksi susu. Untuk menghasilkan 1 liter ASI,
500 liter darah beredar di payudara.

Manajemen pakan atau feeding terdiri dari kisaran pakan sisa (antara 2%-5%), tmr
Total Mixed Ration (TMR) sesuai kebutuhan setiap stage (di mana tiap umur sapi memiliki
rasio makan yang berbeda), Feed bunk (tempat Sapi makan) disesuaikan seperti "grassing",
dan Waktu pemberian pakan. Beberapa bentuk evaluasi dari feeding management ini
diantaranya % Pakan Sisa, Feedbunk score sebelum pemberian pakan, Dry Matter Intake,
rumen file, BCS, dan Manure score (penilaian terhadap feses sapi).

Kebutuhan dan kenyamanan sapi juga harus diperhatikan untuk menjaga kualitas susu,
antara lain kandang yang berdiri sendiri, kandang semi tertutup dengan pipa pembuangan
untuk mengalirkan udara segar dari sapi ke luar dan menyedot udara kotor, alas tidur sapi
harus menyesuaikan lekuk tubuh sapi (pasir) dari bahan anorganik (misalnya pasir)
Frekuensi pembersihan kandang, Kenyamanan sapi, Penerangan (kandang mudah terkena
sinar matahari) dan Kurangi panas atau kipas angin untuk mendinginkan suhu tubuh sapi.
Penilaian yang perlu diperhatikan dalam hal ini antara lain ketimpangan (penyakit yang
menyebabkan sapi tampak lemas), tingkat deteksi estrus, skor kebersihan ambing, dan
jumlah sel somatik (angka indikator ada tidaknya bakteri pada ambing juga. sebagai
kualitas). tentang kebersihan ambing).
Terdapat juga manajemen pemerahan sekaligus tata cara pemerahan sapi, khususnya:
Grouping (mengelompokkan sapi yang sudah melahirkan dan sapi yang belum melahirkan
menjadi beberapa kelompok), waktu & interval, SOP pemerahan, Pemasangan peralatan
pemerahan harus selalu menjamin vakum/beludru yang sempurna, Refrigeration dan
Hygiene (kebersihan). Pemerahan dilakukan dengan cara pre-dipping (penyemprotan cairan
desinfektan pada ambing sapi), stripping, pengeringan (pengeringan kambing setelah
penyemprotan cairan desinfektan), pengikatan (90 hingga 120 detik setelah pengupasan)
dan pasca perendaman.

Anda mungkin juga menyukai