Manajemen Pemeliharaan
Indikator
No Jenis Kelamin Praproduksi Produksi Pasca
keberhasilan
produksi
1 Betina Produktivitas
Pedet (0 - 4 bulan) 1,2,3,6 ternak, angka
morbiditas dan
Pedet (4 – 8 bulan) 1,2,3,6 mortalitas,
efisiensi ekonomi
Dara (8 bulan – 2 1,2,3,4,5,6 dan lain-lain.
th)
Dewasa 1,2,3,4,6
2 Jantan
Pedet 1,2,3,6
Dewasa 1,2,3,4,6 1,2,3,4,6
1) Manajemen Perkandangan
Kandang untuk sapi perah harus memenuhi
persyaratan, yakni :
• Sirkulasi udara cukup dan mendapat sinar
matahari.
• Kelembaban ideal untuk sapi perah adalah 60-70%
• Lantai harus selalu kering
• Tempat pakan besar
• Tempat air dibuat agar selalu tersedia sepanjang
hari
Ukuran kandang sesuai dengan peruntukan Kandang :
• Pedet (0 – 4 bulan), ukuran lebar 95 cm, panjang 150
cm, tinggi 130 cm.
• Pedet lepas sapih (4-8 bulan)
• Sapi Dara (8 bulan – 2 tahun)
• Sapi Dewasa/Produksi (lebih dari 2 tahun atau
laktasi)
• Sapi kering kandang
Gambar I - 3.
Kandang Sapi Perah
Induk
(Sumber : Santosa,
2009
Gambar I - 4. Kandang Pedet (0-4 Bulan)
(Sumber : UPBS Pangalengan, 2014)
Gambar I - 5. Kandang Pedet Lepas Sapih
(Sumber : Dunklee, et al, 2009)
Manajemen Reproduksi
I. Identifikasi Ternak
Dalam hal identifikasi ternak dapat dilakukan dengan
metode :
1) Sistem pencatatan (Rekording)
2) Menggunakan Eartage
Kartu rekording : 2). Kartu Identitas Sapi
1) Kartu Identitas Pedet : Dara :
1. No Sapi 1. Bobot Badan harian
2.Nama Induk 2. Tanggal/Bulan
3. Kode Bapak/Straw timbulnya berahi
4.Tanggal lahir pertama
5.Bobot Lahir 3. Tanggal Kawin
6.Bobot Sapih pertama (IB pertama)
Gambar I - 6. Sapi
Saat Standing Heat
(Sumber : Jainudeen
dan Hafez, 2000
Manajemen Pemeliharaan pada masa pedet
sampai dara
Perawatan Pedet yang baru lahir (0 Bulan) :
1. Induk yang akan melahirkan dipisahkan dari
sapi betina lainnya.
2. Segera setelah melahirkan, lendir yang ada
diujung hidung dan moncong dibersihkan,
keringkan pedet yang baru lahir dan biarkan
induk menjilati agar pedet tidak kedinginan.
3. Berikan jodium tincture pada pusar guna
mencegah infeksi bakteri.
4. Pedet yang baru lahir biasanya hanya diberi
kesempatan satu kali saja menyusu pada induk.
5. Induk selanjutnya diperah dan dikumpulkan
dengan induk lainnya yang sedang produksi
6. berikan kolustrum kepada pedet dalam satu
jam setelah lahir untuk memberikan antibody.
7. Seekor pedet yang baru lahir mendapatkan
sekitar 2 kg kolustrum segera setelah lahir.
8. Kolostrum diberikan selama 3 – 5 hari. Jika
diperlukan diencerkan dengan air
perbandingan 2 : 1 untuk pedet yang lain.
9. Pencegahan penyakit terutama diare dan
cacingan
Pengaturan perkawinan saat laktasi
Deteksi
Kebuntingan
dengan Metode
Palpasi per Rektal
(Sumber : UPBS
Pangalengan,
2014)
Tiga tahap proses melahirkan :
1. dilatasi jalan lahir (2-6 jam);
2. pengeluaran foetus (30-40 menit); dan
3. pengeluaran selaput plasenta (2-6 jam).
Kondisi Ambing
yang Mengalami
Mastitis
3. Penyakit parasiter, yaitu penyakit yang disebabkan
oleh :
(a)parasit internal (endoparasit) seperti parasit
cacing (Fasciola hepatica, Paramphistomum spp,
Oesophagosthomum. Trychostrongylus sp dll) dan
parasit darah (Anaplasmosis, babesiosis,
theileriosis dll), serta
(b)parasit eksternal (ektoparasit) seperti Scabies,
Myasis, ringworm, Aktinomikosis, Kaskado,
Aspergilosis dan lain-lain.
4. Penyakit metabolic seperti grass tetani, milk fever,
bloat dan lainnya
5. Prion misalnya BSE (bovine spongioform
encephalomyopathy)
Manajemen Pakan Ternak
Rumus Gilmore :
RE : Reproduction efficiency
Indikasi Reproduksi untuk Peternakan Sapi Perah pada Kondisi
Pemeliharaan Tradisional dan Kelayakannya dalam Peningkatan
menuju Peternakan Semi Intensif
Sapi Perah
Optimum Kelayakan
Umur Pubertas (Bln) < 18 < 24
Umur Pertama beranak (Bln) < 30 <36
Jarak Partus – IB Pertama post partus < 60 < 90
(hari)
Jarak Partus – Bunting kembali pp (hari) < 85 < 115
Interval Kelahiran (Bln) 12-13 13-14
S/C pada IB pertama (%) > 60 > 55
Angka Kebuntingan (%) > 80 > 75
Angka Kelahiran ( %) > 75 > 70
S/C < 1.6 < 1.8
Sumber : Perera (1999)
Rekording Pada Sapi Perah
Nama .........................................
...........................................
Pemilik/Perusah : Alamat : ...
..
aan
: ............................................... : ........................... No. Kode
Nama Sapi No. Telinga
.. ............................
Tanggal : ............................................... : I; II; III; IV
Ke
Inseminasi .. ..............................................
: ............................................... : ..............................................
Nama Pejantan No. Kode
.. .
Tgl. Inseminasi : ............................................... : ..............................................
No. Kode
Sebelumnya .. .
: ............................................... : ..............................................
Derajat Berahi
.. .
Dst dapat dilihat pada Toelihere (1979)