Anda di halaman 1dari 4

NAMA: ZAHRANI NABILAH

NIM: 0801212116

KLS: K3A SEM 6

Tugas analisis budaya k3 di negara Jerman dan India

1. Jerman
Pada negara jerman, mereka memiliki sistem kesehatan dan keselamatan kerja
ganda yang berupa penyediaan kesehatan dan keselamatan negara dan juga Lembaga
asuransi kecelakaan independent. Hal ini bertujuan untuk memelihara, meningkatkan,
mengembangkan kesehatan dan juga keselamatan melalui kebijakan kesehatan dan
keselamatan yang disepakati dan diterapkan secara sistematis.
Negara memberlakukan undang-undang dan mengeluarkan peraturan dan
peraturan. Lembaga asuransi mengeluarkan peraturan pencegahan kecelakaan mereka
sendiri dengan persetujuan pemerintah Federal dan Pemerintah Pertanahan .
Budaya di negara ini adalah adanya dewan pekerjaan. Dewan Pekerjaan adalah
badan karyawan terpilih dalam bisnis nirlaba. Mereka mewakili diri mereka sendiri dan
rekan-rekan mereka dan bertugas di Dewan untuk masa jabatan empat tahun. Dewan
Kerja terlibat dalam semua keputusan terkait karyawan baik di tingkat individu maupun
kolektif. Pekerja mempunyai hak yang terjamin untuk membentuk Dewan Kerja yang
mana dalam satu perusahaan terdapat paling sedikit lima orang pekerja.
Dewan Kerja dibentuk untuk memastikan bahwa beberapa keputusan penting di
tempat kerja tidak diambil oleh pengusaha saja namun melibatkan perwakilan pekerja.
Ia berbeda dengan serikat pekerja. Anggota dewan adalah karyawan perusahaan dan
berkepentingan untuk melakukan advokasi atas nama sesama karyawan. Mereka
kurang fokus pada aktivitas serikat pekerja yang mewakili industri secara keseluruhan.

2. India
India merupakan salah satu negara berkembang yang masih memiliki tingkat
kesadaran yang rendah terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini didukung
karena banyak faktor, salah satunya adalah tingkat kesadaran yang masih rendah dan
juga kurangnya akses terhadap pelatihan formal tentang kesehatan dan keselamatan
kerja ini. Maka dari itu Konstitusi India memberikan ketentuan rinci mengenai hak-
hak warga negara dan juga menetapkan prinsip-prinsip dalam pemerintahan negara,
yang disebut 'Prinsip-Prinsip Petunjuk Kebijakan Negara.
Berdasarkan Prinsip-Prinsip Petunjuk serta instrumen internasional,
Pemerintah India, Kementerian Tenaga Kerja & Ketenagakerjaan, mendeklarasikan
Kebijakan Nasional tentang Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan di Tempat
Kerja (NPSHEW) pada tanggal 20 Februari 2009.
Tujuan dari Kebijakan Nasional ini adalah untuk membangun budaya
keselamatan dan kesehatan preventif di negara ini melalui penghapusan kecelakaan
kerja, penyakit, kematian, bencana dan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di
semua sektor kegiatan ekonomi di negara ini. .

Ciri-ciri yang menonjol dari Kebijakan ini adalah:

• Mengakui lingkungan kerja yang aman dan sehat sebagai hak asasi manusia yang
mendasar.
• Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat luas dengan menghilangkan
cedera, penyakit, dll yang berhubungan dengan pekerjaan.
• Memfokuskan tujuan pengurangan terus-menerus terhadap kejadian cedera dan
penyakit akibat kerja.

Perbandingan antara budaya k3 di jerman dan india

1. Regulasi tentang undang-undang yang mengatur kesehatan dan keselamatan kerja di


german lebih kompleks dibandingkan dengan india. Jerman diatur dengan sistem ganda
sedangkan india hanya diatur dengan sistem nasional saja.
2. Di jerman sendiri mereka memiliki keunikan yaitu disetiap perusahaan memiliki dewan
pekerja yang berfungsi sebagai pengantara antara pimpinan dengan karyawan untuk
melakukan advokasi atas nama sesama karyawan yang bertujuan agar terjalinnya rasa
aman dan percaya antara pekerja dan pimpinan.

Analisis k3 pada film Deepwater Horizon

a) Sekilas tentang film Deepwater Horizon


Film ini bercerita tentang sebuah kejadian nyata tentang kecelakaan besar yang terjadi
di anjungan minyak lepas pantai Teluk Meksiko pada tahun 2010. Ledakan ini terjadi
dikarenakan adanya gelembung gas metana yang menyebabkan kebocoran minyak dan
terjadinya ledakan api.
b) Hazard yang ada di film Deepwater Horizon
1. Adanya bahaya bahan kimia, yaitu bahaya minyak yang dihasilkan yang
bersifat semi-volatil yang dapat menguap ke udara dan mneyebabkan mual,
sakit kepala dan juga gangguan pernafasan.
2. Bahaya kebakaran, dikarenakan adanya tekanan udara yang tidak stabil dan
menyebabkan kebocoran minyak sehingga terjadi kebakaran dan menewaskan
11 orang pekerja.
3. Bahaya psikologis, terlihat di akhir cerita para pekerja mengalami traumatis
akibat dari ledakan dan insiden yang luar biasa itu. Mereka mengalami stress
dan trauma sehingga memengaruhi kesehatan mental dan emosional para
pekerja. Mereka menyaksikan kejadian yang sangat tragis dan melihat
langsung rekan kerja mereka mati di hadapan nya langsung.

c) Penyebab kejadian ledakan dilihat dari perspektif K3


Dari Analisa yang saya dapatkan ketika menonton film ini ada beberapa penyebab
terjadinya ledakan
1. Abai terhadap prosedur yang telah di tetapkan
Adanya sikap abai dan remeh petinggi BP terhadap standarisasi keamanan
kerja. Padahal sudah diingatkan untuk melakukan prosedur pengujian semen
dan peringatan tekanan pada saat pengujian sensitifitas agar terhindar dari hal-
hal yang tidak diinginkan, tetapi mereka tidak mendengarkannya.
2. Kurangnya memakai APD yang lengkap
Adanya beberapa pekerja yang tidak memakai rompi safety.
3. Lalai demi menghemat biaya operasional
Salah satu alasan petinggi BP tidak ingin mengikuti prosedur adalah
dikarenakan bila melakukan prosedur itu maka akan mengeluarkan biaya yang
mahal dan mereka sedikit mendapatkan keuntungan.
4. Keserakahan dan kurangnya tanggung jawab pemimpin
Dikarenakan mereka sudah lewat 40 hari dari deadline membuat para petinggi
BP ingin segera menyelesaikan proyek ini dengan cara menghemat pengeluaran
dan menyebabkan keserakahan juga tidak bertanggung jawabnya mereka atas
kelalaian ini. Mereka tidak berfikir Panjang tentang resiko yang akan terjadi
dan hanya memikirkan tentang bagaimana cara mendapatkan untung yang
banyak dna menghemat biaya operasional.

Anda mungkin juga menyukai