Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK TEKNOLOGI MODERN TERHADAP KESEHATAN MENTAL: STUDI

KASUS PADA GENERASI MILENIAL


Erick Rio Tanzil Ambala1
1
Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis, Program Studi D4 Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang
Email: erickrioplg1303@gmail.com

Abstrak
Artikel ini membahas dampak teknologi modern terhadap kesehatan mental, dengan fokus
pada generasi milenial atau Gen-Z. Kesehatan mental dianggap krusial dalam membentuk
generasi ini, dan investasi dalam kesehatan mental diakui sebagai langkah kunci menuju
masyarakat yang lebih sehat secara menyeluruh. Artikel menyoroti perlunya integrasi
kesehatan mental dalam kurikulum pendidikan untuk meningkatkan kesadaran dan
pencegahan dini. Penggunaan gadget di sekolah diidentifikasi sebagai faktor penting yang
dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan semangat belajar siswa. Pembahasan mencakup
pentingnya menjaga keseimbangan penggunaan teknologi dan interaksi sosial langsung.
Artikel juga menekankan kolaborasi di lingkungan sekolah sebagai kunci utama untuk
menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung kesejahteraan mental generasi
milenial. Kesimpulannya, artikel menggarisbawahi perlunya pemahaman dan tindakan bijak
dalam mengelola dampak teknologi terhadap kesehatan mental demi mencapai kesejahteraan
holistik.
Kata Kunci: Teknologi Modern, Kesehatan Mental, Generasi Milenial

1
THE IMPACT OF MODERN TECHNOLOGY ON MENTAL HEALTH: A CASE STUDY
OF THE MILLENNIAL GENERATION
Erick Rio Tanzil Ambala1
1
Student of Business Administration Department, D4 Business Management Study Program, Sriwijaya State
Polytechnic Palembang
Email: erickrioplg1303@gmail.com

Abstract
This article discusses the impact of modern technology on mental health, with a focus on
millennials or Gen-Z. Mental health is considered crucial in shaping this generation, and
investment in mental health is recognized as a key step towards an overall healthier society.
The article highlights the need for mental health integration in the education curriculum to
increase awareness and early prevention. Gadget use in schools is identified as an important
factor that can affect students' mental well-being and enthusiasm for learning. The discussion
includes the importance of maintaining a balance of technology use and in-person social
interaction. The article also emphasizes collaboration within the school environment as the
key to creating an educational environment that supports the mental wellbeing of millennials.
In conclusion, the article underscores the need for understanding and wise action in
managing the impact of technology on mental health to achieve holistic well-being.
Keywords: Modern Technology, Mental Health, Millennial Generation

2
Pendahuluan

Kesejahteraan mental memiliki peran krusial dalam membentuk generasi milenial atau

yang lebih dikenal sebagai Gen-Z. Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan

mental dapat diartikan sebagai kondisi di mana seseorang mampu mengelola tekanan hidup,

menyadari potensinya, mengembangkan kemampuan belajar dan bekerja dengan optimal,

serta memberikan dampak positif pada komunitasnya . Dengan kesejahteraan mental yang

terjaga, individu memiliki kapasitas untuk meningkatkan produktivitas, mengambil keputusan

secara bijak, membangun komunikasi yang efektif, dan menjalin hubungan yang mendukung.

Pentingnya memahami serta merawat kesehatan mental tidak hanya berdampak pada tingkat

individu, tetapi juga membentuk dasar bagi terciptanya lingkungan yang kondusif untuk

perkembangan positif dan kontribusi berkelanjutan dari generasi ini. Dengan kata lain,

investasi dalam kesehatan mental merupakan langkah kunci menuju masyarakat yang lebih

sehat secara menyeluruh.

Faktor kesehatan mental memiliki peranan penting dalam memelihara kesejahteraan

secara menyeluruh. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan tidak adanya gangguan mental,

tetapi juga menyangkut harmoni emosional, kemampuan adaptasi, dan stabilitas psikologis.

Penting untuk disadari bahwa kesehatan mental tidak sekadar berfokus pada ketiadaan

penyakit mental, melainkan juga pada kemampuan seseorang dalam mengelola tekanan,

merespons tantangan kehidupan, dan menjaga kestabilan pikiran di berbagai situasi.

Memahami bahwa aspek ini mencakup cara individu menghadapi stres, mengatasi tantangan,

dan menjaga keseimbangan mentalnya adalah langkah kunci untuk mencapai kesejahteraan

holistik yang komprehensif. Dengan demikian, meningkatkan kesadaran dan pemahaman

tentang kesehatan mental bukan hanya sebagai ketiadaan penyakit, tetapi juga sebagai

kemampuan mengelola kehidupan sehari-hari, adalah suatu langkah yang mendasar dalam

perjalanan menuju kesejahteraan secara menyeluruh.

3
Semakin bertambahnya insiden gangguan kesehatan mental pada generasi muda,

menyoroti urgensi integrasi kurikulum kesehatan mental dalam pendidikan. Hal ini

menunjukkan perlunya peningkatan perhatian terhadap kesejahteraan mental siswa sejak dini.

Dengan memasukkan aspek-aspek kesehatan mental ke dalam kurikulum, kita dapat

melibatkan siswa dalam pemahaman dan pemeliharaan kesehatan mental mereka. Langkah

ini tidak hanya dapat meningkatkan kesadaran, tetapi juga membuka pintu untuk pencegahan

dan penanganan lebih awal, memberikan dampak positif yang signifikan pada perkembangan

individu serta masyarakat secara menyeluruh.

Penggunaan gadget di lingkungan sekolah dapat memiliki dampak yang signifikan pada

kesejahteraan mental dan semangat belajar siswa. Beberapa studi telah mencatat bahwa

penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya kecanduan pada siswa,

yang selanjutnya dapat mengganggu kesehatan mental mereka dan semangat belajar. Selain

itu, kecanduan gadget juga dapat memiliki konsekuensi psikologis yang merugikan, tidak

hanya mempengaruhi aspek kesehatan mental siswa, tetapi juga berdampak pada pola tidur

mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kecanduan gadget dapat mengacaukan pola tidur

siswa, mengakibatkan penurunan kualitas tidur, dan menyebabkan rasa lelah serta kurangnya

kebugaran di pagi hari. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan pengawasan yang lebih

baik terkait penggunaan gadget di kalangan siswa agar dapat meminimalkan risiko dampak

negatif pada kesejahteraan mental dan semangat belajar mereka.

Pembahasan

Kesejahteraan mental mencakup kemampuan seseorang untuk menghadapi tekanan dan

tantangan sehari-hari, memenuhi kebutuhan emosional dan sosial, serta menjalani kehidupan

yang penuh kebahagiaan dan makna. Aspek-aspek ini melibatkan perasaan bahagia,

4
keseimbangan emosional, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan

keterampilan mengatasi stres. Di era teknologi modern, terdapat dampak negatif yang perlu

diperhatikan terkait kesehatan mental. Penggunaan gadget secara berlebihan dapat menjadi

pemicu munculnya masalah seperti kecemasan, depresi, atau gangguan tidur. Selain itu,

ketergantungan pada teknologi juga dapat merusak kualitas hubungan sosial seseorang.

Hubungan yang kurang berkualitas ini dapat memberikan dampak negatif lebih jauh pada

kesehatan mental, menciptakan ketidakseimbangan emosional dan isolasi sosial.

Oleh karena itu, penting bagi individu untuk menjaga keseimbangan penggunaan

teknologi agar tidak mengorbankan kesehatan mental mereka. Mengadopsi kebiasaan sehat

dalam menggunakan gadget dan menetapkan batasan waktu dapat membantu mengurangi

risiko dampak negatif tersebut. Selain itu, memprioritaskan interaksi sosial secara langsung

dan membangun hubungan yang kuat di dunia nyata juga dapat memberikan kontribusi

positif pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Salah satu aspek penting dalam ranah psikologi adalah perhatian yang diberikan pada

kesehatan mental. Di konteks pendidikan, bukan hanya sebatas penelitian akademis, konsep

kesehatan mental dapat diterapkan secara praktis dalam berbagai aspek, termasuk proses

pembelajaran, kegiatan intra dan ekstra kurikuler, serta layanan Bimbingan Konseling.

Kesuksesan implementasi ini melibatkan semua pihak di lingkungan sekolah, mulai dari

Kepala Sekolah, Guru, Staff, hingga peserta didik, yang memiliki peran signifikan dalam

menjamin kesehatan mental yang optimal. Dengan demikian, kolaborasi komprehensif antara

seluruh komponen sekolah menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan pendidikan

yang mendukung kesejahteraan mental secara menyeluruh.

Kesehatan mental mencakup keahlian seseorang dalam mengendalikan emosi dan

mengelola stres secara efektif. Keterampilan ini menjadi kunci untuk mencegah gangguan

5
mental, seperti kecemasan dan depresi, yang dapat muncul bahkan pada individu dengan

kesehatan mental yang baik. Meskipun seseorang dengan kemampuan mengatasi tekanan dan

masalah cenderung lebih resilient, faktor-faktor seperti genetika, lingkungan, dan gaya hidup

tetap dapat memicu munculnya gangguan mental. Oleh karena itu, memahami dan

meningkatkan kesehatan mental menjadi suatu hal yang penting bagi semua orang, tidak

hanya sebagai upaya pencegahan tetapi juga sebagai cara untuk memperkuat ketahanan

mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Di zaman teknologi modern, seperti pemanfaatan gadget, elemen-elemen tersebut juga

bisa berdampak pada kesejahteraan pikiran. Sebagai ilustrasi, individu dengan kecenderungan

genetik atau latar belakang keluarga yang terkait dengan gangguan mental mungkin lebih

rentan terhadap efek negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Meskipun begitu,

teknologi juga memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan

mental. Sebagai contoh, teknologi dapat menjadi sarana akses ke informasi dan sumber daya

kesehatan mental, sekaligus berfungsi sebagai alat komunikasi untuk membangun hubungan

sosial yang mendukung. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengelola penggunaan

teknologi mereka dengan bijak, agar dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan

manfaatnya terhadap kesehatan mental.

Pemanfaatan teknologi tidak hanya memiliki potensi dampak negatif, tetapi juga dapat

menjadi alat yang sangat efektif untuk mengatasi tantangan dalam kesehatan mental. Melalui

aplikasi kesehatan mental yang terintegrasi dengan teknologi, seseorang dapat memperoleh

dukungan dalam mengelola stres atau kecemasan, serta menemukan solusi inovatif untuk

mendukung kesehatan mental secara menyeluruh. Oleh karena itu, kesadaran dan

kemampuan individu untuk mengelola dampak penggunaan teknologi terhadap kesehatan

mental mereka menjadi krusial, agar dapat mencapai keseimbangan optimal dalam kehidupan

sehari-hari.

6
Penggunaan gadget yang tidak terkendali dan berlebihan dapat menimbulkan dampak

merugikan terhadap kesejahteraan mental generasi milenial. Timbulnya gejala-gejala seperti

kecemasan, depresi, dan peningkatan tingkat stres sering kali terkait dengan gangguan pola

tidur, kurangnya aktivitas fisik, dan peningkatan paparan radiasi elektromagnetik dari

teknologi. Dalam konteks ini, penggunaan teknologi gadget yang berlebihan juga dapat

merusak interaksi sosial dan mengurangi kemampuan berpikir kritis pada Gen-Z, yang pada

gilirannya dapat memengaruhi keseimbangan emosional mereka.

Untuk itu, penting bagi generasi muda untuk menjalani gaya hidup yang seimbang dan

bijak dalam menggunakan gadget. Dengan mengelola penggunaan gadget dengan penuh

kesadaran, mereka dapat meminimalkan risiko terhadap dampak negatif seperti gangguan

kesejahteraan mental dan penurunan kemampuan sosial serta berpikir kritis. Kesadaran ini

juga dapat membantu mereka membangun keseimbangan yang sehat antara dunia digital dan

kehidupan nyata, sehingga memberikan dukungan positif untuk pertumbuhan dan

perkembangan generasi muda.

Walaupun teknologi modern memberikan manfaat besar, seperti memudahkan

komunikasi dan mengakses informasi, namun penggunaan yang berlebihan dapat membawa

dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental manusia. Salah satu dampak buruknya

adalah gangguan tidur, karena cahaya layar dari gadget dapat mengacaukan ritme sirkadian,

menyebabkan penurunan kualitas tidur, kelelahan, dan rasa kantuk di siang hari. Selain itu,

kecanduan gadget atau nomophobia dapat timbul akibat penggunaan yang berlebihan,

mengacaukan keseimbangan psikologis dan sosial, serta mengurangi produktivitas dan

kualitas hidup seseorang. Hal ini lebih diperparah dengan meningkatnya risiko gangguan

kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, dan depresi, yang disebabkan oleh tekanan sosial

dan kekhawatiran terkait kehilangan atau kerusakan gadget. Oleh karena itu, penting bagi

7
individu untuk mengatur penggunaan teknologi modern dengan bijak demi menjaga

keseimbangan dan kesehatan secara keseluruhan.

Selain menimbulkan tantangan dalam kesehatan mental, penggunaan berlebihan gadget

atau teknologi modern juga dapat membawa dampak negatif pada kesehatan fisik. Ini

termasuk munculnya masalah seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, serta keluhan pada

leher dan punggung. Posisi tubuh yang tidak ergonomis selama penggunaan gadget seringkali

menjadi penyebab utama. Jadi, penggunaan gadget yang tidak dengan pengawasan tentunya

dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi penggunanya, terutama pada kesehatan mental

remaja atau pada generasi milenial yang sering kali dikenal dengan Gen Z.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, artikel menegaskan bahwa investasi dalam kesehatan mental

merupakan langkah kunci menuju masyarakat yang lebih sehat secara menyeluruh.

Penggunaan gadget yang bijak, integrasi kesehatan mental dalam pendidikan, dan

pemahaman tentang kesehatan mental sebagai kemampuan mengelola kehidupan sehari-hari

dianggap langkah mendasar dalam mencapai kesejahteraan holistik. Pentingnya menjaga

keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi sosial langsung ditekankan sebagai

cara untuk mengurangi risiko dampak negatif pada kesejahteraan mental dan kesehatan

secara keseluruhan. Selain itu, kolaborasi di lingkungan sekolah diidentifikasi sebagai kunci

utama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung kesejahteraan mental

generasi milenial atau Gen-Z. Untuk itu, penting bagi generasi muda untuk menjalani gaya

hidup yang seimbang dan bijak dalam menggunakan gadget. Dengan mengelola penggunaan

gadget dengan penuh kesadaran, mereka dapat meminimalkan risiko terhadap dampak negatif

seperti gangguan kesejahteraan mental dan penurunan kemampuan sosial serta berpikir kritis.

8
Kesadaran ini juga dapat membantu mereka membangun keseimbangan yang sehat antara

dunia digital dan kehidupan nyata, sehingga memberikan dukungan positif untuk

pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.

Daftar Pustaka

Agustina, N., & Priambodo, A. (2021). Pengaruh penggunaan gadget terhadap motivasi
belajar siswa mengikuti pembelajaran pjok selama covid-19. Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, 9(01), 365–371.
Arianto, B. (2022). Dampak Media Sosial Bagi Perubahan Perilaku Generasi Muda di Masa
Pandemi Covid-19. Journal of Social Politics and Governance (JSPG), 3(2), 118–132.
https://doi.org/10.24076/jspg.2021v3i2.659
Eva, N., Riswari, A. A., Rahmah, A. N., Rahmawati, A. N., & Anelka, R. L. (2021).
Asesmen Kesulitan Belajar Akibat Kecanduan Gadget pada Anak Usia Sekolah Dasar
berdasarkan Pandangan Perkembangan Kognitif Piaget. Seminar Nasional Psikologi
UM, 1(1), 1–7.
Juntak, J. N. S., & Setyanti, E. (2019). Peran Guru Terhadap Penggunaan Gadget Dalam
Menumbuh Kembangkan Motivasi Belajar Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta.
PAX HUMANA, 6(1), 87–106.
Lattie, E. G., Lipson, S. K., & Eisenberg, D. (2019). Technology and College Student Mental
Health: Challenges and Opportunities. Frontiers in Psychiatry, 10, 246.
https://doi.org/10.3389/fpsyt.2019.00246
Mulyani, R. (2022). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Kesehatan Mental Pada Santri
Madrasah Takhasus Tahfidz Qur’an Al-Husna Tuksari Kecamatan Losari Kabupaten
Cirebon. IAIN SYEKH NURJATI. S1 BKI.
Nuzulia, S. (2021). Kurikulum Kesehatan Mental pada Pendidikan Indonesia.
Organization, W. H., & others. (2022). World mental health report: transforming mental
health for all.
Priadi, A., Aristina, T., Rachmawati, N., & Harigustian, Y. (2021). Literature Review:
Pengaruh Penggunaan Gadget Berlebih Terhadap Kesehatan Mental Anak. Jurnal
Keperawatan AKPER YKY Yogyakarta, 13(2), 75–82.
Subarkah, M. A. (2019). Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak. Rausyan Fikr:
Jurnal Pemikiran Dan Pencerahan, 15(1).
Sya’diyah, H., Kirana, S. A. C., Nurlela, L., Suhardiningsih, A. V, Sustrami, D., & Mutyah,
D. (2021). Upaya Mewujudkan Sehat Jiwa dalam Penggunaan Gadget Selama Pandemi
Covid-19 di SMA Hang Tuah Surabaya. Jurnal Abdidas, 2(5), 1204–1211.

9
Tinambunan, T. R. (2020). Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Motivasi Belajar Siswa
Di Smp Negeri 1 Siabu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal
Penelitian Kebidanan \& Kespro, 2(2), 5–10.

10

Anda mungkin juga menyukai