Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUA

PREEKLAMSIA

I. KON
KONSEP
SEP DASAR
DASAR MEDIS
MEDIS

A. PE
PENG
NGER
ERTIA
TIAN
N

Preeklamsia
Preeklamsia adalah kelainan
kelainan multiorgan
multiorgan spesifi
spesifik
k pada kehami
kehamilan
lan yang
dit
ditanda
andaii dengan
dengan ter
terjad
jadiny
inyaa hipert
hipertens
ensi,
i, ede
edema
ma dan pro
protei
teinur
nuria
ia tetapi
tetapi tid
tidak
ak
menunj
menunjuka
ukan
n tanda-
tanda-tan
tanda
da kel
kelain
ainan
an vas
vaskul
kuler
er atau
atau hip
hipert
ertens
ensii seb
sebelu
elumny
mnyaa
sedangkan gejalanya biasa muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu
(Obgynacea 2009 dalam Nurarif Amid H & Kusuma Hardhi, 2015)
Preeklampsi
Preeklampsiaa adalah
adalah sindr
sindrom
om spesifik
spesifik kehami
kehamilan
lan berupa berkurangnya
perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel (Cunningham, 2011).
Penyakit ini merupakan penyakit dengan-tanda-tanda hipertensi, edema dan
proteinima yang timbul akibat kehamilan yang
yan g biasanya terjadi pada triwulan
ketiga kehamilan tetapi dapat timbul juga sebelum triwulan ketiga seperti
pada pasien mola hidatidosa (Wiknjosastro, 2008).
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan oedema
akibat kehamilan setelah 20 minggu atau segera setelah persalinan (Mansjoer,

2007).
Preeklampsia adalah sindrom spesifik yang terjadi pada kehamilan berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel.
Preteinuria atau terdapatnya 30mg atau lebih protein dalam urin per 24 jam
merupakan tanda yang pasti untuk ditegakkan diagnosis preeklampsia.

B. KL
KLAS
ASIF
IFIK
IKAS
ASI
I

Menu
Menuru
rutt Mans
Mansjo
joer
er (2
(200
007)
7),, pree
preekl
klam
amps
psia
ia di
dibe
beda
daka
kan
n me
menj
njad
adii du
duaa
berdasarkan tanda dan gejala sebagai berikut :
1. Pree
Preekl
klam
amps
psia
ia ri
ringa
ngan
n
Tanda dan gejala yang muncul pada preeklampsia ringan adalah sebagai
berikut :
a. Te
Teka
kana
nan
n da
dara
rah
h 14
140/
0/90
90 mm
mmHg
Hg atau
atau lebi
lebih
h yang
yang di
diuk
ukur
ur pada
pada po
posi
sisi
si
berbaring terlentang atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau
a tau lebih. Cara
pengukuran sekurang-kurangnya pada dua kali pemeriksaan dengan
jarak periksa satu jam, sebaiknya 6 jam.
b. Oedema umum, kaki jari tangan, dan muka atau kenaikan berat badan
satu kilogram atau lebih per minggu.
c. Protei
Proteinur
nuria
ia kuantit
kuantitati
atiff 0,3 gr atau
atau lebih per li
liter
ter,, kua
kualit
litati
atiff +1 atau
atau +2
pada urin midstream
midstream..

2. Pree
Preekl
klam
amps
psia
ia bera
beratt
Tanda dan gejala yang muncul pada preeklampsia berat adalah sebagai
berikut :
a. Tekanan dar
darah
ah sistol
sistolik
ik ≥160 mmHg atau diastolik
diastolik ≥110mmHg.
≥110mmHg.
b. Proteinuria + ≥ 5 g/24 jam atau ≥ 3 pada tes celup.
c. Oligu
Oliguria
ria ((<
< 400 ml
ml dalam
dalam 24 jam).
jam).
d. Sakit kepa
kepala
la yang hebat at
atau
au gangguan pengliha
penglihatan.
tan.
e. Nyeri epigastrum
epigastrum dan iikteru
kterus.
s.
f. Oedema paru
g. Tro
Trombo
mbosit
sitope
openia.
nia.
h. Pertum
Pertumbuhan
buhan jan
janin
in terha
terhambat.
mbat. Etiolog
Etiologii

C. ET
ETIO
IOLO
LOGI
GI

Menurut Robson dan Waugh (2011), etiologi pasti penyebab gangguan


ini masih belum jelas. Kecurigaan pada masalah plasentasi serta endothelium
ibu,
ibu, aka
akan
n te
teta
tapi
pi meka
mekani
nism
smee yang
yang menye
menyeba
babk
bkan
an disf
disfung
ungsi
si end
endot
otel
el da
dan
n
hubungannnya dengan plasenta masih tidak jelas.
Terd
Terdap
apat
at bany
banyak
ak fa
fakt
ktor
or ri
risi
siko
ko ya
yang
ng memp
mempre
redi
disp
spos
osis
isii terj
terjadi
adiny
nyaa
preeklampsia. Terdapat kecenderungan bahwa memiliki lebih banyak faktor
risiko umumnya menunjukkan keadaan yang lebih buruk. Berikut ini adalah
beberapa faktor risiko yang terkait (Nurarif Amid H & Kusuma Hardhi,
2015) :
1. Pre eklams
eklamsia
ia pa
pada
da keham
kehamila
ilan
n per
pertam
tamaa
2. Riway
Riwayat
at keluarg
keluargaa dengan
dengan pr
pre-ekla
e-eklamsia
msia atau eklams
eklamsia
ia
3. Ibu ha
hamil
mil de
dengan
ngan usia
usia kurang
kurang dari
dari 20 tahun
tahun atau
atau lebi
lebih
h dari 35 tahu
tahun
n
4. Wanit
Wanitaa dengan gangguan
gangguan fu
fungsi
ngsi organ
organ (diabete
(diabetes,
s, penyak
penyakit
it ginjal,
ginjal, mi
migrain
grain
dan tekanan darah tinggi)
5. Ke
Keha
hami
mila
lan
n ke
kemb
mbar
ar

D. PAT
PATOFI
OFISIO
SIOLOG
LOGI
I

Pada preekl
preeklamp
ampsia
sia ter
terjad
jadii spasme
spasme pem
pembul
buluh
uh dar
darah
ah disert
disertai
ai deng
dengan
an
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
glomer
glomerolu
olus.
s. Pada beb
bebera
erapa
pa kasus,
kasus, lum
lumen
en arteri
arteriola
ola sed
sedemi
emikia
kian
n sempit
sempitnya
nya
sehing
sehingga
ga hanya
hanya dapa
dapatt dil
dilalu
aluii oleh
oleh sat
satu
u sel darah merah
merah.. Jad
Jadii jika
jika sem
semua
ua
arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik,
se
seba
baga
gaii usaha
usaha-u
-usa
saha
ha untu
untuk
k me
menga
ngata
tasi
si ke
kenai
naika
kan
n teka
tekanan
nan pe
peri
rife
ferr agar
agar
oksige
oksigenas
nasii jar
jaring
ingan
an dap
dapat
at dicuku
dicukupi,
pi, sedang
sedangkan
kan kena
kenaika
ikan
n ber
berat
at bad
badan
an dan
oedema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan
interstit
interstitial
ial belum diketahui
diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam.
Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan
pada glomerolus.

E. MANI
MANIFES
FESTAS
TASI
I KLINIS
KLINIS

1. Preeklamsia Ringan
a. Te
Teka
kana
nan
n da
dara
rah
h 14
140/
0/90
90 mm
mmHg
Hg atau
atau lebi
lebih
h yang
yang di
diuk
ukur
ur pada
pada po
posi
sisi
si

berbaring terlentang atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.


b. Oedema umum, kaki jari tangan, dan muka atau kenaikan berat badan
satu kilogram atau lebih per minggu.
c. Protei
Proteinur
nuria
ia kuantit
kuantitati
atiff 0,3 gr atau
atau lebih per li
liter
ter,, kua
kualit
litati
atiff +1 atau
atau +2
pada urin midstream
midstream..
2. Preeklamsia Berat
a. Tekanan
Tekanan dara
darah
h sistoli
sistolik
k ≥160 mmHg atau diast
diastolik
olik ≥110mmHg
≥110mmHg
b. Proteinuria + ≥ 5 g/24 jam atau ≥ 3 pada tes celup
c. Ol
Olig
igur
uria
ia (<
(< 400
400 ml dal
dalam
am 24
24 jam)
jam)
d. Sak
Sakit
it kep
kepala
ala ya
yang
ng heba
hebatt ata
atau
u gangguan
gangguan pengl
pengliha
ihatan
tan
e. Ny
Nyer
erii epi
epiga
gast
stru
rum
m dan
dan ikte
ikteru
russ
f. Oedema paru

g. Tr
Trom
ombo
bosi
sito
tope
peni
niaa
h. Per
Pertum
tumbuha
buhan n janin
janin ter
terham
hambat
bat.. Etiolo
Etiologi
gi

F. PEM
PEMERIK
ERIKSAA
SAAN
N PENUNJ
PENUNJANG
ANG

Pemeriksaan laboratorium meliputi :


1. Pemer
Pemeriksaa
iksaan
n darah lengkap
lengkap dengan ha
hapusan
pusan da
darah
rah
a. Penurun
Penurunan
an hemo
hemoglobi
globin
n (nil
(nilai
ai rujukan
rujukan untuk
untuk ibu
ibu hamil
hamil adalah
adalah 12-1
12-14
4 gr
%)
b. Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%)
c. Tro
Trombo
mbosit
sit m
menur
enurun
un (ni
(nilai
lai ru
rujuk
jukan
an 150-450
150-450 ri
ribu/mm3)
bu/mm
2. Urin
Urinal
alis
is
Ditemukan proteinuria didalam urin
3. Pemer
Pemeriksaa
iksaan
n fungsi
fungsi hati
4. Tes Kimia
Kimia Darah
Darah
Asam Urat Meningkat
5. Radi
Radiol
olog
ogii
G. KO
KOMP
MPLIK
LIKASI
ASI

1. Pada Ibu
Depr
Depres
esii yan
yang
g ti
tida
dak
k te
tert
rtang
angan
anii de
denga
ngan
n ba
baik
ik akan
akan me
meni
nimb
mbul
ulka
kan
n
psikosis, prevalensi
p revalensi psikosis pada
pad a kehamilan tidak dilaporkan akan tetapi
hal ini diyakini sebagai kasus yang langka (Kornstein dan Clayton, 2002).
Marinescu et al. (2014) mengungkapkan bahwa komplikasi terkait dengan
ad
adan
anya
ya st
stre
ress da
dan
n de
depr
pres
esii an
ante
tena
nata
tall pada
pada ibu
ibu di
dian
anta
tara
rany
nyaa ad
adal
alah
ah
perdarahan, terjadinya abortus spontan, ditemukannya kelainan pada
plasenta dan adanya nekrosis pada villi dan desidua, serta disfungsi
endothelial.
Ibu dengan depres
depresii antenatal
antenatal dapat menyeba
menyebabkan
bkan kegagalan inisiasi
inisiasi

menyusu dan berkurangnya durasi laktasi. Akan tetapi, sifat kausal belum
jelas, hal ini kemungkinan terkait dengan neuroendokrin pada ibu
(Meltzer-Brody dan Stuebe, 2014).
2. Pada Bayi
Bayii yang
Bay yang ibunya
ibunya men
mengal
galami
ami stres,
stres, cem
cemas,
as, ata
atau
u bah
bahkan
kan dep
depres
resii
antenatal mempunyai peningkatan risiko untuk terjadi kelahiran prematur
(Loomans et al.,
al., 2013), menyebabkan berat bayi lahir rendah (Wado et al.,
al.,
2014; Loomans et al.,
al., 2013), serta dapat mengganggu sirkulasi maternal-
fe
feta
tall (F
(Fu
u et al.,
al., 2014). Stres dan adanya depresi selama kehamilan erat
kaitan
kaitannya
nya deng
dengan
an muncul
munculnya
nya ganggua
gangguann
nn perkem
perkembang
bangan
an sar
saraf
af jan
janin,
in,
ke
kela
lain
inan
an pl
plas
asen
enta
ta,, ab
abor
ortu
tuss ya
yang
ng spon
sponta
tan,
n, da
dan
n kela
kelahi
hira
ran
n pret
preter
erm
m
(Marinescu et al.,
al., 2014).
Anak-anak yang lahir dari ibu yang mengalami depresi antenatal
lebih mungkin mengalami penyimpangan perilaku dan masalah psikologis
misa
misaln
lnya
ya depr
depres
esii se
sert
rtaa gan
gangg
gguan
uan pe
pert
rtum
umbu
buha
han
n dan pe
perk
rkem
emba
bang
ngan
an
(Weissman et al.,
al., 2014).
H. PENATA
PENATALAKSA
LAKSANAAN
NAAN MEDIS

1. Pree
Preekl
klam
amps
psia
ia Ri
Ring
ngan
an
Menurut Saifuddin (2008), di bawah ini adalah beberapa penatalaksanaan
pada ibu hamil dengan preeklampsia ringan :
a. Usia
Usia ke
keham
hamil
ilan
an ku
kuran
rang
g da
dari
ri 37
37 mi
minggu
nggu
1) Ra
Rawa
watt Jal
Jalan
Memantau tekanan darah, proteinuria, refleks, dan kondisi janin,
Lebih
Lebih banyak
banyak istira
istirahat
hat,, Dii
Diitt bia
biasa,
sa, Tid
Tidak
ak per
perlu
lu diberi
diberikan
kan obat-
obat-
obatan, Apabila rawat jalan tidak memungkinkan, maka dilakukan
perawatan di rumah sakit.

2) Ra
Rawa
watt Inap
Inap
Diit biasa, Memantau tekanan darah dua kali dalam sehari dan
proteinuria satu kali dalam sehari, Tidak perlu obat-obatan, Tidak
perlu diuretik, kecuali jika terdapat edema paru, dekompensasi
kordis
kordis ata
atau
u gagal
gagal ginjal
ginjal akut,
akut, Apa
Apabil
bilaa tek
tekanan
anan diasto
diastolik
lik tur
turun
un
sampai normal, ibu dapat dipulangkan dengan memberikan nasihat
untuk istirahat, munculnya gejala preeklampsia berat, dan kontrol
dua kali dalam seminggu.
b. Usia kehamilan lebih dari 37 minggu
1) Apa
Apabil
bilaa servik
servikss matan
matang,
g, lakuk
lakukan
an induksi
induksi dengan
dengan oksitosi
oksitosin
n 5 IU
dala
dalam
m 500m
500mL
L deks
deksttro
rosse IV 10 tet
tetes
es//me
meni
nitt atau
atau deng
dengan
an
prostaglandin.
2) Apabil
Apabilaa serviks
serviks belum matang,
matang, ber
berikan
ikan pros
prostagla
taglandin,
ndin, mi
misopros
soprostol
tol
atau kateter Foley, atau terminasi dengan seksio sesarea.
2. Pr
Pree
eekl
klam
amps
psia
ia B
Ber
erat
at

Di bawah ini adalah penanganan awal yang dapat diberikan kepada pasien
dengan preeklampsia berat menurut Saifuddin (2008)
(2008 ) :
a. Apab
Apabil
ilaa te
teka
kana
nan
n di
dias
asto
toli
lik
k lebi
lebih
h da
dari
ri 11
110m
0mmH
mHg,
g, be
beri
rika
kan
n tera
terapi
pi
antihipertensi sampai tekanan diastolik di antara 90-100mmHg.

b. Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar ukuran 16 gauge atau
lebih.

c. Ukur keseimbanga
keseimbangan
n cai
cairan,
ran, jangan sampai terj
terjadi
adi o
overlo
verload.
ad.

d. Katet
Kateterisa
erisasi
si urine
urine untuk pengeluar
pengeluaran
an volum
volumee dan proteinur
proteinuria.
ia. Apabi
Apabila
la
jumlah urine
u rine <30mL per jam, infus cairan diperhatikan 1 1/8 jam dan
pantau kemungkinan edema paru.

e. Ja
Janga
ngan
n ti
ting
ngga
galk
lkan
an pasi
pasien
en se
sendi
ndiri
rian
an ka
kare
rena
na ke
keja
jang
ng dise
disert
rtai
ai aspi
aspira
rasi
si
dapat terjadi sewaktu-waktu.

f. Observ
Observasi
asi ta
tanda-
nda-tan
tanda
da vita
vital,
l, refl
refleks
eks dan denyut
denyut jantung
jantung janin
janin setia
setiap
p
jam.

g. Auskul
Auskultas
tasii par
paru
u untuk
untuk m
menc
encari
ari ttanda
anda

h. Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Krepitasi merupakan


tanda edema paru. Jika terjadi edema paru, stop pemberian cairan dan
berikan diuretik
diuretik misaln
misalnya
ya furosemide 40 mg intravena.

i. Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan


pembekuan bedside
bedside.. Jika pembekuan
tidak terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulapati.

I. PE
PENC
NCEG
EGAH
AHAN
AN

Penc
Penceg
egah
ahan
an timb
mbul
ulny
nyaa pr
pree
eekl
klam
amps
psiia dapa
dapatt dillakuk
di akukan
an deng
dengan
an
pemeriksaan antenatal care secara teratur. Gejala ini ini dapat ditangani secara
tepat.
tepat. Penyulu
Penyuluhan
han tentan
tentang
g manfaa
manfaatt isirah
isirahat
at aka
akan
n ban
banyak
yak berguna
berguna dalam
dalam
pencegahan. Istirahat tidak selalu berarti tirah baring di tempat tidur, tetapi ibu
masih dapat melakukan kegiatan sehari-hari, hanya dikurangi antara kegiatan
ters
terseb
ebut
ut,, ibu
ibu dian
dianju
jurk
rkan
an duduk
duduk at
atau
au be
berb
rbar
arin
ing.
g. Nu
Nutr
tris
isii pen
penti
ting
ng un
untu
tuk
k
diperh
diperhati
atikan
kan selama
selama hamil,
hamil, ter
teruta
utama
ma pro
protei
tein.
n. Die
Diett pro
protei
tein
n yang adekuat
adekuat
bermanfaat untuk pertumbuhan dan perbaikan sel dan transformasi lipid.

II. KON
KONSEP
SEP DASAR
DASAR KEPERA
KEPERAWAT
WATAN
AN

A. PENGK
PENGKAJIAN
AJIAN

B. DIAGNO
DIAGNOSA
SA MEDIS

C. INTERV
INTERVENSI
ENSI

D. IMPLEME
IMPLEMENTASI
NTASI

E. EVA
EVALUA
LUASI
SI
DAFTAR PUSTKA

Mansjo
Mansjoer,
er, A., Suproh
Suprohait
aita,
a, Wardha
Wardhani
ni W.I.,
W.I., Setiow
Setiowula
ulan
n W. 2007
2007.. Kapita Selekta
Kedokteran.. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. p.114-118.
Kedokteran
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC (Edisi Revisi Jilid 3 ed.). Yogyakarta:
Medication Jogja.

Si
Sincl
nclai
air,
r, C. (2
(200
009)
9).. Buku Saku Kebidanan ( A Mid Wife's Handbook). (E
(E.. M.
Wahyuningsih, Ed.) Jakarta: Kedokteran EGC.

Saif
Saifud
uddi
din,
n, A.B.
A.B. 2008
2008.. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Ja
Jaka
kart
rtaa :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. p.211-214.

Wiknjosastro, Gulardi H. 2008. Buku Ilmu Kebidanan edisi Ketiga Cetakan Ketujuh.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohaijo. Jakarta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai