Disusun Oleh :
NISN : 0055504709
KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN 2022/2023
i
PERSETUJUAN INSTANSI
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh pembimbing Industri dan
pembimbing sekolah, serta mengetahui Pimpinan DU/DI dan Kepala SMK Negeri
DU/DI, Sekolah,
NUPTK. 1251774675130003
Mengetahui,
Kepala/Direktur/Pimpinan Kepala
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji
Sekolah SMK Negeri Padang Cermin Kabupaten Pesawaran pada :
Hari/Tanggal : ..........................
Pukul : ..........................
Mengetahui
iii
MOTTO
*Jangan membandingkan tolak ukur hidup orang lain, dan baliklah ke diri sendiri
bahwa kehidupan sudah memiliki porsinya masing-masing.*
*Cobaan bukan alasan untuk berhenti mencoba. Ingat berserah, bukan menyerah.*
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Maha Kuasa, karena kurnia nya sehingga
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat diselesaikan dengan
baik. Dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa penulis telah
melaksanakan PraktIk Kerja Lapangan (PKL) dengan baik.
Dengan ini penulis berterima kasih kepada kepala instansi 6 bulan ini telah
memberikan kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing, dari pihak sekolah maupun pihak instansi, oleh karena itu penulis
mengucapakan terima kasih kepada :
Akhir dari kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang turut memebantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis juga
mengharapakan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Penulis,
Rangga Aditiya N.
DAFTAR ISI
v
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii
MOTTO....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
BAB V PENUTUP....................................................................................... 35
vi
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 35
5.2 Saran ................................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 36
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ 37
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Prakerin
2
1.3 Metode Pengumpulan Data
Saat mengumpulkan berbagai macam data dan informasi untuk bahan penunjang
laporan yang lengkap dan akurat. Adapun cara pengumpulan data yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Metode Observasi
Disini saya mengumpulkan data menggunakan berbagai sumber yang
relevan dan terpecaya pada media dokumenter dan objektif.
Metode Dokumentasi
Saya juga melakukan metode Dokumtasi ini sebagai alat bukti dan data
akurat terkait keterangan pembuatan laporan.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT Araz Inti Line didirikan pada tanggal, 10 oktober 2016, PT Araz Inti
Line bergabung di Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII)
paa tanggal 03 maret 2017 dan sudah mendapatkan lisensi atau izin dari
Kementerian Komunikasi Dan Informatika (MENKOMINFO) Republik Indonesia
31 mei 2017.
Saat ini PT Araz Inti Line adalah bidang internet dengan bidang usaha jasa
akses internet dan perangkat-perangkat internet seperti, radio microwave,
mikrotik, access point, dan cctv. Adapun Visi dan Misi dai PT Araz Inti Line
sendiri yaitu :
Visi :
Misi :
4
Gambar 1. Foto Bersama Karyawan, Anak PKL, Dan Pemilik PT Araz Inti Line
2.2 STRUKTUR ORGANISASI
5
2.3 DATA STAFF/KARYAWAN
6
7
2.4 BIDANG KEGIATAN/JENIS USAHA
PT Araz Inti Line adalah perusahaan yang menyediakan jasa akses internet
cctv. Selain itu PT Araz Inti Line adalah bidang telekomunikasi dengan
8
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada
saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense)
membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan
komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi
serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila
terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan "ARPANET"(Advanced Research Project Agency Network)
baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas.
Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang
kemudian disederhanakan menjadi internet.
9
3.2 JARINGAN KOMPUTER
Tujuan dibangunnya jaringan computer adalah supaya data atau informs yang
dibawa oleh transmisi (pengirim) bisa sampai kepada receiver (penerima) dengan
10
tepat, cepat dan akurat. Dengan adanya jarangian computer, penggunannya dapat
11
B. Jaringan komputer berdasarkan media transmisi datanya, jaringan
12
C. Berdasarkan distribusi sumber data/informasinya, jaringan komputer juga
1. Jaringan Terpusat
Jaringan komputer terpusat adalah jenis jaringan komputer yang
terdiri dari satu komputer induk dan satu atau lebih komputer
terminal. Komputer induk berfungsi sebagai sember data yang
dibutuhkan oleh komputer terminal. Komputer induk inilah yang
menyimpan semua data-data maupun program aplikasi untuk
kemudian didistribusikan ke komputer terminal.Sedangkan
komputer terminal itu sendiri biasanya hanya berfungsi hanya
untuk menjadi perantara pengguna untuk mengakses komputer
induk.
2. Jaringan Terdistribusi
Jaringan komputer terdistribusi merupakan jenis jaringan komputer
yang terdiri dari beberapa komputer induk. Berbeda dengan
jaringan terpusat, pada jaringan terdistribusi, semua host yang
terhubung pada jaringan ini bisa berperan sebagai komputer induk
sebagaimana peran komputer induk dalam jaringan terpusat.
Artinya, distribusikan data yang terjadi pada jaringan komputer
jenis ini tidak hanya dari satu komputer induk (server).
13
E. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data,
1. Jaringan Client-Server
14
3.3 Fiber Optik
Fiber Optik adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik
menjadi cahaya dan mengalirkannya dari satu ke titik yang lain. Bahan utama dari
kabel jenis Fiber Optik ini adalah dari serat kaca dan plastik yang sangat halus,
bahkan lebih halus dari sehelai rambut manusia. Beda halnya dari kabel lain yang
memakai bahan dari tembaga.
Pada dasarnya fungsi dari kabel Fiber Optik sama seperti jenis kabel yang
lain yakni menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain dan
dalam lingkup jaringan tertentu.
15
C. Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optik
Kelebihan :
1. Jenis kabel Fiber Optik ini memiliki kemampuan mengantarkan data dengan
kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat jauh. Dengan kapasitas Gigabyte
per detik maka memberikan kebebasan bagi perusahaan – perusahaan internet dan
telepon memilih bandwith tinggi.
2. Meskipun memiliki kemampuan yang besar bentuk fisik dari kabel ini lebih kecil
jika dibandingkan dengan jenis lain karena bahannya dari serat kaca dan plastik.
Hal ini memungkinkan tersedianya ruang yang cukup besar.
3. Karena tidak menggunakan arus listrik kabel Fiber Optik ini bebas dari gangguan
sinyal elektromagnetik, sinyal radio, serta mempunyai ketahanan yang cukup kuat
juga sehingga banyak digunakan perusahaan – perusahaan besar.
16
Kekurangan :
1. Kekurangan terbesar dari kabel Fiber Optik adalah harganya yang cukup tinggi,
hal ini sangatlah wajar mengingat bahan – bahan yang digunakan serta
pemasangannya. Oleh sebab itu pengguna kabel jenis bukanlah sembarangan
melainkan perusahaan atau penyedia jasa komunikasi yang memang
menginginkan akses lebih cepat.
2. Selain memakan biaya besar pada saat pemasangan, untuk perawatan Fiber Optik
pun juga memerlukan biaya yang tidak sedikit melihat alat – alat yang digunakan
juga tidaklah murah.
3. Perhatikan juga penempatan kabel Fiber Optik, biasanya dipasang pada jalur yang
berbelok atau yang memiliki sudut melengkung agar proses berjalannya
gelombang bisa lebih lancar atau tidak terhambat.
17
Adapun Alat-alat dan Perlengkapan dari Fiber Optik antara lain :
1. FUSION SPLICER
Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core
sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa
fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini
ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada
saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta
peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan
tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media
tersebut memiliki senyawa yang sama.
2. STRIPPER
Gambar 5. Stripper
18
berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan
daging kabel.
19
3. CLEAVER
20
5. OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)
OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mendeteksi suatu kabel serat optik
dalam jarak tempuh tertentu, sehingga
dengan adanya alat ini diharapkan
mampu menghasilkan jarak dari dua
sisi yang merupakan ukuran
gangguan yang terjadi. Sehingga
untuk melakukan troubleshooting
dapat dilakukan dengan baik, karena
Gambar 8. Optical Time Domain Reflectometer akan sangat mudah menentukan suatu
letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya
digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core
yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan
bending.
21
22
7. Adapter
8. Splitter Optik
Splitter merupakan komponen yang bersifat pasif dan dapat
memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output
serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan
terhadap daya yang digunakan
terhadap pelanggan yang
jaraknya berbeda dari node
splitter, sehingga sifatnya idle
dan cara kerjanya membagi
daya optic sama rata.
9. Pigtail
Pigtail fiber optic merupakan sepotong kabel
yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya,
pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang
belum memiliki konektor. Biasanya kabel pigtail di
install di OTB (Optical Distribution Box) dan
disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang
Gambar 12. Pigtail
glondongan.
23
10. Patch Core
Patch cord atau Kabel
tambalan (kadang-kadang disebut
patch cable) adalah panjang kabel
dengan konektor di ujungnya yang
digunakan untuk menghubungkan
perangkat akhir ke sesuatu yang
lain, seperti sumber daya.
Gambar 13. Patch Core
24
13. ODP (Optical Distribution Point)
ODP merupakan
singkatan dari Optical
Distribution Point yang ialah
suatu fitur pendukung
layanan fiber optik yang
berperan bagaikan titik
terminasi kabel drop optik
ataupun tempat buat
membagi satu core optic ke
sebagian pelanggan( halte).
Gambar 16. Optical Distribution Point
14. ROSET
Roset adalah box terminasi kabel indoor
dan patch cord yang terhubung ke ONT
(optical network terminal Roset Fiber
Optic digunakan sebagai titik terminasi kabel
drop untuk terhubung dengan kabel patch
FTTH aplikasi indoor dan mengintegrasikan
serat splicing, terminasi, penyimpanan dan
Gambar 17.Roset
koneksi kabel dalam satu kotak perlindungan
solid.
25
3.4 Optical Distribution Cabinet (ODC)
Optical Distribution Cabinet (ODC) adalah salah satu perangkat di dalam topologi
jaringan FTTH (fiber to the home). Letak dari ODC di topologi adalah diantara
ODF dan ODP dan menjadi tempat menghubungkan kabel feeder dengan kabel
distribusi. Fungsi dari ODC adalah sebagai tempat instalasi sambungan jaringan
optik single-mode, yang dapat berisi connector, , maupun splitter dan dilengkapi
ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif
(PON).
Bentuk luar ODC ini seperti kotak (rumah kabel) yang mirip kulkas, di dalamnya
terdapat berbagai komponen optik pasif dari mulai konektor, splitter, pigtail, dan
lainnya. Cashing atau kotak tadi terbuat dari material khusus yang memang
dibutuhkan untuk melindungi kabel optik dan sambungan optik yang ada di
dalamnya.
26
3.5 Optical Distribution Point (ODP)
27
1.1 Adapun jenis-jenis ODP, sebagai berikut :
1. ODP Closure merupakan suatu kotak gelap
yang terpasang pada kabel jaringan telepon
utama SCPT serta kabel SSW, serta buat letak
pemasangan dapat terletak dekat dengan tiang
telepon atapun terpasang pada pertengahan kabel
diantara 2 tiang telepon.
Gambar 20.ODP Closure
28
1.2 Instalasi/Pemasangan ODP
Instalasi ODP Untuk pemasangan/ instalasi ODP diperlukan tangga karena
kabel yang dugunakan adalah kabel udara. Pemasangan ODP (Optical
Distribution Point) dilakukan di dekat tiang peyangga dari kabel fiber optik.
Sebelum ODP dipasang maka outer jacket kabel fiber optik terlebih dahulu
dibuka. Kemudian ODP dipasang dengan memasukkan kabel fiber yang telah
dikelupas ke dalam ruang yang telah tersedia untuk memuat dan memandu kabel
fiber optik. Pada kabel optic mempunyai core dengan warna yang berbeda-beda
dimana : 1. Warna biru core 1, 2. Warna orange itu core 2, 3. Warna hijau core 3,
4. Warna colat itu core 4.
Setelah melakukan pengupasan kabel core maka ambil langkah
selanjutnya penyambungan antara kabel core (power) dengan splitter yang akan
digunakan. Penyambungan ini menggunakan alat splicer berikut caranya :
29
Gambar 25.Instalasi ODP mengecek power yang didapat
30
3.6 Perhitungan menggunakan Link Power Budget
Topologi ODC Menuju ODP dapat diketahui bahwa dalam transmisi ODC
menuju ODP terdapat 1 Splitter 1:4 pada ODC, 3 Adaptor, 2 Konektor, 2
Sambungan, dan 1 Splitter 1:8 pada ODP.
31
B. Hasil Perhitungan menggunakan Link Power Budget
Untuk hasil pengukuran menggunakan Power Meter ada beberapa faktor yang
tidak dapat di prediksi atau tidak dapat dilihat langsung terjadi pada saat
dilakukan transmisi dari ODC menuju ODP yang menyebabkan terjadinya
redaman. Misalnya, terjadi Macrobending atau lekukan tajam pada sebuah kabel
serat optik, power input dan output juga dapat mempegaruhi redaman yang
terjadi, dapat dilihat pada hasil pengkuran redaman dengan menggunakan Power
Meter redaman paling besar terjadi pada ODP-MAT-FAR/061 dengan input
power -03,55 dan output power sebesar -21,98.
32
Table 1.Hasil perhitungan menggunakan Link Power
Budget.
33
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan mengukur redaman total
menggunakan power meter dan dengan menghitung dengan menggunakan metode
Link Power Budget dapat dilihat adanya perbedaan hasil pengukuran dan
perhitungan.
Untuk hasil pengukuran menggunakan Power Meter ada beberapa faktor yang
tidak dapat di prediksi atau tidak dapat dilihat langsung terjadi pada saat
dilakukan transmisi dari ODC menuju ODP yang menyebabkan terjadinya
redaman. Misalnya, terjadi Macrobending atau lekukan tajam pada sebuah kabel
serat optik, power input dan output juga dapat mempegaruhi redaman yang
terjadi, dapat dilihat pada hasil pengkuran redaman dengan menggunakan Power
Meter redaman paling besar terjadi pada ODP-MAT-FAR/061 dengan input
power -03,55 dan output power sebesar -21,98. Pada perhitungan dengan
menggunakan Link Power Budget dimana jarak sangat mempengaruhi hasil akhir
pada metode perhitungan ini, jadi dapat dilihat pada table 1 bahwa semakin jauh
jarak ODC (Optical Distribution Cabinet) menuju ODP (Optical Distribution
Point) maka semakin tinggi pula nilai redamannya.
34
Dari tabel sebelumnya tampak bahwa hasil pengukuran menggunakan Power
Meter) hanya sekitar 17,24 sampai 18,43 total loss cable, dimana itu berarti
konsep ODC ODP Jarak (Km) Nilai Total Loss (dB) % Pengkuran Perhitungan
17,88 18,72 4,48 36 kerugian serat optik tidak terlalu tinggi. Pada table
dengan perhitungan dengan metode Link Power Budget, dari hasil ini dapat dilihat
tingkat kinerja dari suatu sistem komunikasi serat optik tersebut, untuk ODP
Power Meter dan 18,51 dengan menggunakan Link Power Budget sehingga
35
Table 3.Perhitungan Metode Link Power Budget
Tabel ini adalah hasil perhitungan suatu rendaman menggunakan Link Power
Budget dimana metode ini digunakan untuk melihat layak tidaknya suatu jaringan,
berdasarkan hasil perhitungan dan dengan standar redaman yang tentukan, dapat
dilihat bahwa redaman untuk lima ODP pada ODC-MAT-FAR dianggap baik dan
dapat bekerja dengan normal karena semua memenuhi redaman standar. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja sistem komunikasi serat optik ini
dalam keadaan normal dan dapat digunakan untuk beroperasi.
36
BAB IV
37
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
dapat dilihat bahwa hasil pengukuran jauh lebih kecil dibanding dengan
5.2 SARAN
(ODP) maka dilakukan pengukuran langsung pada salah satu port ODP
sehingga ini menjadi tugas untuk para teknisi untuk menjga kemurnian
diperlukan rumus
38
DAFTAR PUSTAKA
https://Zitline.net.id
http://WWW.ruang-server.com
https://WWW.tutorfiber.com
https://id.Wikipedia.org/wiki/Fiber_to_Home
https://youtu.be/MVP9pTn5tjg
https://youtu.be/meUJTrwuQSs
39
DAFTAR LAMPIRAN
40
41
42