Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT ARAZ INTI LINE

Disusun Oleh :

Nama : Rangga Aditiya Nugroho

NISN : 0055504709

Biadang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi

Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika

Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI LAMPUNG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI PADANG CERMIN

KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN 2022/2023

i
PERSETUJUAN INSTANSI

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh pembimbing Industri dan

pembimbing sekolah, serta mengetahui Pimpinan DU/DI dan Kepala SMK Negeri

1 Padang Cermin Kabupaten Pesawaran.

Pembimbing Praktik Pembimbing

DU/DI, Sekolah,

SAEPUDIN M. ARIF FATHUROHMAN, S.Kom

NUPTK. 1251774675130003

Mengetahui,

Kepala/Direktur/Pimpinan Kepala

PT ARAZ INTI LINE SMK N PADANG CERMIN

AZIZ PRIYATNA S.Kom HADI SUWARNO, A.Pi,M.Si

NIP.19730304 2005011 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji
Sekolah SMK Negeri Padang Cermin Kabupaten Pesawaran pada :

Hari/Tanggal : ..........................

Pukul : ..........................

Pembimbing Sekolah/ Guru Bahasa Indonesia/


Penguji 1 Penguji 2

M. ARIF FATUROHMAN S.Kom ARMI YANTE S.Pd. __

NUPTK. 1251774675130003 NIP. 19860607 201001 2 022

Mengetahui

Ketua Kompetensi Keahlian Kepala


Teknik Komputer & Jaringan SMK Negeri Padang Cermin

TRISNANTO, S,Kom.,M.T.I HADI SUWARNO, A.Pi.,M.Si


NIP. 19810418 200902 1 004 NIP. 19730304 2005011 001

iii
MOTTO

*Bila ingin mendapatkan sesuatu, belajarlah dengan memberi sesuatu.*

*Jadilah orang yang dibutuhkan sebelum orang membutuhkan.*

*Jangan membandingkan tolak ukur hidup orang lain, dan baliklah ke diri sendiri
bahwa kehidupan sudah memiliki porsinya masing-masing.*

*Cobaan bukan alasan untuk berhenti mencoba. Ingat berserah, bukan menyerah.*

*Prioritasmu memang penting, tapi lihatlah keadaanmu.*

*Jangan lupa bahagia.*

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Maha Kuasa, karena kurnia nya sehingga
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat diselesaikan dengan
baik. Dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa penulis telah
melaksanakan PraktIk Kerja Lapangan (PKL) dengan baik.

Dengan ini penulis berterima kasih kepada kepala instansi 6 bulan ini telah
memberikan kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing, dari pihak sekolah maupun pihak instansi, oleh karena itu penulis
mengucapakan terima kasih kepada :

1. Bapak Hadi Suwarno, A.Pi.,M.Si ( Kepala Sekolah SMK NEGERI


PADANG CERMIN.)
2. Bapak Aziz Priyatna, S.Kom ( Direktur utama PT ARAZ INTI LINE.)
3. Bapak Abdullah Arvan, S.T ( Manager Operasional di PT ARAZ INTI
LINE.)
4. Bapak Trisnanto, S.Kom ( Ketua Jurusan Teknik Komputer Jaringan SMK
NEGERI PADANG CERMIN.)
5. Dewan Guru SMK NEGERI PADANG CERMIN.

Akhir dari kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang turut memebantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis juga
mengharapakan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.

Padang Cermin, Desember 2022

Penulis,

Rangga Aditiya N.

DAFTAR ISI

v
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii

MOTTO....................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR................................................................................. v

DAFTAR ISI................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1


1.2 Tujuan PKL...................................................................................... 2
1.3 Metode Pengumpulan Data PKL..................................................... 3

BAB II TINJUAN UMUM.......................................................................... 4

2.1 Sejarah Perusahaan PT ZITLINE.................................................... 4


2.2 Struktur Organisasi PT ZITLINE.................................................... 5
2.3 Data Staff/Karyawan PT ZITLINE..................................................6
2.4 Bidang Kegiatan/Jenis Usaha PT ZITLINE..................................... 7

BAB III PEMBAHASAN MATERI............................................................ 8

3.1 Sejarah Internet di Dunia................................................................. 8


3.2 Jaringan Komputer........................................................................... 9
3.3 Fiber Optik....................................................................................... 14
3.4 Optical Distribution Point (ODP) ................................................... 23
3.5 Pengukuran Redaman Menggunakan Power
Meter dan Perhitungan Link Power Budget.................................... 28

BAB IV JURNAL HARIAN KEGIATAN PRAKERIN............................. 34

BAB V PENUTUP....................................................................................... 35

vi
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 35
5.2 Saran ................................................................................................ 35

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 36

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ 37

vii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan


dari sekolah yng memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang di peroleh melalui
kegiatan bekerja langsung di sekolah dan program pengusahaan yang di
peroleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut
hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan,
teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat di pelajari dan diskusi
kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat dikuasai
melalui proses mengerjakan lansung pekerjaan pada bidang profesi itu
sendiri.
Pendidikan Sistem Ganda di laksanakan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Melalui Pendidikan Sistem
Ganda di harapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut.
Dimana para siswa yang melaksanakanpendidikan trsebut diharapkan dapat
menerapkan ilmu yang di dapat dan sekaligus mempelajari dunia industri
karena kita belum mengetahui situasi dan komdisi lingkungan kerja.

Ada beberapa peraturan tentang Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dan


putusan Materi, adalah sebagai berikut :
1. Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu
untuk menyiapkan peserta didik melali kegiatan bimbingan, pengajaran,
atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang.
2. Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran seta masyarakat
dalam Pendidikan Nasional.

1
1.2 Tujuan Prakerin

Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pegetahuan yamg berharga,


dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek – aspek uasaha yang
profesional dalam lapanagan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang
karir dan teknik.
3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMK) Padang Cermin.
4. Mengenal dunia peindustrian agar mengetahui situasi dan kondisi
ligkungan kerja.
5. Membentuk etos kerja yang baik bagi para prakerin.
6. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional
dengn keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
jaman.
7. Membentuk pola pikir siswa agar terkontribusi dalam dunia perindustrian.
8. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang
profesional dan handal.
9. Melatih siswa agar dapat bersosialisasi , berkomunikasi, dan berinteraksi
secara profesional.

2
1.3 Metode Pengumpulan Data

Saat mengumpulkan berbagai macam data dan informasi untuk bahan penunjang
laporan yang lengkap dan akurat. Adapun cara pengumpulan data yang dilakukan
adalah sebagai berikut :

 Metode Observasi
Disini saya mengumpulkan data menggunakan berbagai sumber yang
relevan dan terpecaya pada media dokumenter dan objektif.

 Metode Wawancara atau Interview


Saya juga melakukan wawancara terhadap pihak yang bersangkutan
seperti pembimbing dan teknisi untuk mendapatkan materi ataupun
informasi.

 Metode Dokumentasi
Saya juga melakukan metode Dokumtasi ini sebagai alat bukti dan data
akurat terkait keterangan pembuatan laporan.

 Metode Internet Searching


Disini juga saya memakai metode Internet Searching untuk melakukan
penelitian dan mendapatkan informasi pada media masa secara luas serta
sebagai alat gambaran untuk prmbuatan laporan ini.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 SEJARAH PT ARAZ INTI LINE (Zitline)

PT Araz Inti Line didirikan pada tanggal, 10 oktober 2016, PT Araz Inti
Line bergabung di Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII)
paa tanggal 03 maret 2017 dan sudah mendapatkan lisensi atau izin dari
Kementerian Komunikasi Dan Informatika (MENKOMINFO) Republik Indonesia
31 mei 2017.

Saat ini PT Araz Inti Line adalah bidang internet dengan bidang usaha jasa
akses internet dan perangkat-perangkat internet seperti, radio microwave,
mikrotik, access point, dan cctv. Adapun Visi dan Misi dai PT Araz Inti Line
sendiri yaitu :

Visi :

(Jangka Panjang) Menjadi Perusahaan Internet yang Menjangkau pelosok negeri.

(Jangka Pendek) Menjadi Perusahaan Internet Terbesar di Lampung.

Misi :

1. Menanam Nilai Spiritual Dalam pengelolaan Bisnis.


2. Melayani denagn Hati dan Pelayanan yang Cepat, Lengkap dan Akurat.
3. Memperbanyak Jumlah Mitra dan Konsumen.
4. Menjalankan Usaha yang Berbasis Pada Sistem yang Handal.
5. Dengan didukung Teknologi Terkini serta Tim Ahli yang Berinovasi.

4
Gambar 1. Foto Bersama Karyawan, Anak PKL, Dan Pemilik PT Araz Inti Line
2.2 STRUKTUR ORGANISASI

5
2.3 DATA STAFF/KARYAWAN

DIRECTOR  Aziz Priyatna

GENERAL MANAGER  Abdullah

FINANCE & WAREHOUSE  Dimas Tyas


SPV
FINANCE & WAREHOUSE  Cindi Maharani
STAFF  Tantina

ADMINISTION  Dita Balqis


 Hanny Putri K.

HELPDESK SPV  Edi Andrianto


HELPDESK STAFF  Rifky Yahya
TECHNICAL SUPPORT SPV  Saepudin
TECHNICAL SUPPORT STAFF  Marsel Yosefin
 Very Agus
 Panca
 Rizky Firdaus
 Yugo Imanto
MARKETING & SALES  Ardi Kharisma
 Dita Bilqis
 Hanny Putri K.
 Rangga Tirta H.
 Wiky Bayuni
NETWORK ENGINEER SPV  Soni Rizki Aditya P

NETWORK ENGINEER STAFF  Pratikno


 Ryan Andriyanto
RnD WORKSHOP  Ferdiansyah

6
7
2.4 BIDANG KEGIATAN/JENIS USAHA

PT Araz Inti Line adalah perusahaan yang menyediakan jasa akses internet

dan perangkat-perangkat internet seperti, radio microwave, mikrotik, access point,

cctv. Selain itu PT Araz Inti Line adalah bidang telekomunikasi dengan

menyediakan jasa instalasi perangkat telekomunikasi seperti, receifer, genset,

microwave, panel ATS dan lain sebagainya.

8
BAB III

PEMBAHASAN MATERI

3.1 SEJARAH INTERNET di DUNIA

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen


Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek
lembaga ARPA yang mengembangkan jaringan yang
dinamakan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana
mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer
yang berbasis UNIX.

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada
saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense)
membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan
komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi
serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila
terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja


yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa
Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu
pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada
bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di
seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung,
sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan "ARPANET"(Advanced Research Project Agency Network)
baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas.
Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang
kemudian disederhanakan menjadi internet.

9
3.2 JARINGAN KOMPUTER

Jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan


antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data.[1] Tujuan dari
jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari
jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta atau menerima layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut
dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan
komputer.

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan,


kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi
data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk
sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan
komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan
seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peperalatan.

Gambar 2. Jaringan Komputer

Tujuan dibangunnya jaringan computer adalah supaya data atau informs yang

dibawa oleh transmisi (pengirim) bisa sampai kepada receiver (penerima) dengan

10
tepat, cepat dan akurat. Dengan adanya jarangian computer, penggunannya dapat

berkomunikasi satu sama lain dengan mudah.

Macam-macam Jaringan Komputer

A. Jarinagan komputer berdasarkan jangkauan geografisnya, jaringan dibagi

menjadi 3 macam, yaitu :

1. LAN (Local Area Network)


Local Area Network, merupakan jaringan komputer yang hanya
mencangkup area atau wilayah yang kecil saja, biasanya digunakan
pada jaringan di warnet, kantor, atau sekolah. Pada umumnya, luas
area jaringan LAN tidak melebih dari 1 km peregi, contohnya
seperti Wi-fi.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network adalah jaringan komputer dalam satu
kota atau antar kota tertentu dengan kecepatan transfer data tinggi,
yang menghubungkan berbagai lokasi seperti perkantoran, kampus,
pemerintahan, dan lain-lain. Jangkauan dari jaringan MAN
berisaran 10 km sampai 50 km.
3. WAN(Wide Area Network)
Wide Area Network atau yang biasanya disingkat WAN adalah
suatu jenis jaringan komputer yang sangat luas, mencangkup
negara dan benua, media transmisi yang biasa dugunakan dalam
jaringan WAN adalah kabel bawah laut dan satelit.
WAN merupakan jenis jaringan komputer yang merupakan
gabungan dari jaringan dua atau lebih jaringan LAN dan MAM.
Oleh karena WAN memiliki cakupan area yang snagat luas,
biasanya jaringan LAN dan MAN. Oleh karena WAN memiliki
cakupan area yang sangat luas, biasanya jaringan WAN akan
melibatkan operator telekomunikasi pada suatu negara di dalamnya
jaingan WAN dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

11
B. Jaringan komputer berdasarkan media transmisi datanya, jaringan

komputer dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Jaringan Komputer Berkabel (Wired Network)


Wired Network adalah jenis jaringan komputer yang menggunakan
kabel sebagai media transmisi datanya. Kabel tersebut digunakan
untuk memghubungkan komputer dengan komputer lainnya agar
komputer-komputer tersebut dapat digunakan dalam jaringan
komputer, terutama LAN, adalah kabel UTP, atau yang lebih
familiar dengan sebutan kabel LAN.

2. Jaringan Komputer Nirkabel (Wireless Network)


Berbeda dengan wired network, wireless network tidak
menggunakan kabel sebagai media transmisinya. Pertukaran
informasi/data antar komputer menggunakan gelombang
elektromagnetik. Wireless adapter adalah salah satu media
transmisi yang digunakan dalam jenis jaringan ini.

12
C. Berdasarkan distribusi sumber data/informasinya, jaringan komputer juga

dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Jaringan Terpusat
Jaringan komputer terpusat adalah jenis jaringan komputer yang
terdiri dari satu komputer induk dan satu atau lebih komputer
terminal. Komputer induk berfungsi sebagai sember data yang
dibutuhkan oleh komputer terminal. Komputer induk inilah yang
menyimpan semua data-data maupun program aplikasi untuk
kemudian didistribusikan ke komputer terminal.Sedangkan
komputer terminal itu sendiri biasanya hanya berfungsi hanya
untuk menjadi perantara pengguna untuk mengakses komputer
induk.

2. Jaringan Terdistribusi
Jaringan komputer terdistribusi merupakan jenis jaringan komputer
yang terdiri dari beberapa komputer induk. Berbeda dengan
jaringan terpusat, pada jaringan terdistribusi, semua host yang
terhubung pada jaringan ini bisa berperan sebagai komputer induk
sebagaimana peran komputer induk dalam jaringan terpusat.
Artinya, distribusikan data yang terjadi pada jaringan komputer
jenis ini tidak hanya dari satu komputer induk (server).

D. Berdasarkan Jenis Topologinya, jaringan komputer dibagi menjadi enam


macam, yaitu :
1. Topologi Bus
2. Topologi Star
3. Topologi Mesh
4. Topologi Tree
5. Topologi Ring
6. Topologi Linier

13
E. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data,

jaringan komputer dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Jaringan Client-Server

Jaringan ini terdiri dari satu atau lebih komputer yang


bertindak sebagai server dan beberapa komputer yang berperan
sebagai client. Umumnya yang bertindak sebagai server hanya satu
komputer dan komputer yang lain nya berperan sebagai client.
Komputer server berperan sebagai penyedia sumber daya atau data,
sedangkan komputer client menggunakan sumber daya atau data
yang disediakan oleh komputer server tersebut.

2. Jaringan Peer tu Peer

Pada jaringan jenis ini, masing-masing komputer, baik komputer

client maupun komputer server mempunyai peran dan kedudukan

yang sama. Dengan kata lain, komputer server dapat menjadi

komputer client, dan sebaliknya, komputer client pun dapat

menjadi komputer server.

14
3.3 Fiber Optik

Gambar 3. Kabel Fiber Optik

A. Pengertian Fiber Optik

Fiber Optik adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik
menjadi cahaya dan mengalirkannya dari satu ke titik yang lain. Bahan utama dari
kabel jenis Fiber Optik ini adalah dari serat kaca dan plastik yang sangat halus,
bahkan lebih halus dari sehelai rambut manusia. Beda halnya dari kabel lain yang
memakai bahan dari tembaga.

Terdapat 2 jenis mode transmisi yakni Single Mode yang memanfaatkan


sinar laser sebagai media transmisinya dan Multi Mode yang menggunakan media
LED. Biasanya jenis kabel Fiber Optik ini lebih sering dipakai pada suatu instalasi
jaringan dengan kelas menengah hingga atas.

B. Fungsi Fiber Optik

Pada dasarnya fungsi dari kabel Fiber Optik sama seperti jenis kabel yang
lain yakni menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain dan
dalam lingkup jaringan tertentu.

Yang menjadi pembeda adalah kecepatan akses yang tinggi serta


kemampuan transfer data lebih cepat. Untuk kecepatan pengiriman data bisa
sampai kisaran Gigabit per detiknya. Selain itu karena tidak membawa listrik
kabel jenis ini juga tida terpengaruhi gangguan elektromagnetik sehingga
stabil dalam penggunaannya.

15
C. Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optik

Kelebihan :

1. Jenis kabel Fiber Optik ini memiliki kemampuan mengantarkan data dengan
kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat jauh. Dengan kapasitas Gigabyte
per detik maka memberikan kebebasan bagi perusahaan – perusahaan internet dan
telepon memilih bandwith tinggi.

2. Meskipun memiliki kemampuan yang besar bentuk fisik dari kabel ini lebih kecil
jika dibandingkan dengan jenis lain karena bahannya dari serat kaca dan plastik.
Hal ini memungkinkan tersedianya ruang yang cukup besar.

3. Karena tidak menggunakan arus listrik kabel Fiber Optik ini bebas dari gangguan
sinyal elektromagnetik, sinyal radio, serta mempunyai ketahanan yang cukup kuat
juga sehingga banyak digunakan perusahaan – perusahaan besar.

4. Meskipun memiliki kecepatan akses yang tinggi namun tetap kemungkinan


hilangnya data sangatlah rendah, jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan validitas
data.

5. Karena tidak menggunakan listrik maka kemungkinan adanya konsleting juga


tidak akan terjadi, jadi dalam hal keamanan juga sangat terjamin.

16
Kekurangan :

1. Kekurangan terbesar dari kabel Fiber Optik adalah harganya yang cukup tinggi,
hal ini sangatlah wajar mengingat bahan – bahan yang digunakan serta
pemasangannya. Oleh sebab itu pengguna kabel jenis bukanlah sembarangan
melainkan perusahaan atau penyedia jasa komunikasi yang memang
menginginkan akses lebih cepat.

2. Selain memakan biaya besar pada saat pemasangan, untuk perawatan Fiber Optik
pun juga memerlukan biaya yang tidak sedikit melihat alat – alat yang digunakan
juga tidaklah murah.

3. Perhatikan juga penempatan kabel Fiber Optik, biasanya dipasang pada jalur yang
berbelok atau yang memiliki sudut melengkung agar proses berjalannya
gelombang bisa lebih lancar atau tidak terhambat.

17
Adapun Alat-alat dan Perlengkapan dari Fiber Optik antara lain :

1. FUSION SPLICER

Fusion splicer atau sering dikenal


sebagai alat untuk menyambungkan serat
optik ini merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk menyambungkan sebuah
core serat optik, dimana serat tersebut
terbuat/berbasis kaca, dan
mengimplementasikan suatu daya listrik
yang telah dirubah menjadi sebuah media
sinar berbentuk laser. Gambar 4. Fusion Splicer

Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core
sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa
fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini
ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada
saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta
peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan
tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media
tersebut memiliki senyawa yang sama.

2. STRIPPER

Sama seperti kabel -


kabel yang lain, salah satunya
seperti kabel coaxial dan
UTP, kabel fiber optic juga
memerlukan alat ini. Alat ini

Gambar 5. Stripper

18
berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan
daging kabel.

19
3. CLEAVER

Cleaver ini mempunyai fungsi untuk


memotong core yang kulit kabel optic-
nya sudah dikupas, perlu di ketahui juga
bahwa pemotongan core ini wajib
menggunakan alat khusus ini, karena
pada serat kacanya akan terpotong
dengan rapih dan terukur. Jika proses ini
berhasil dilakukan dengan baik maka
tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan
Gambar 6. Cleaver
ke tahap Jointing.

4. OPM (Optical Power Meter)


Alat yang satu ini nmemiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya
dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM
ini juga mempunyai interface FC yang
langsung berhubungan dengan pathcore FC.

Gambar 7. Optical Power Meter

20
5. OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)
OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mendeteksi suatu kabel serat optik
dalam jarak tempuh tertentu, sehingga
dengan adanya alat ini diharapkan
mampu menghasilkan jarak dari dua
sisi yang merupakan ukuran
gangguan yang terjadi. Sehingga
untuk melakukan troubleshooting
dapat dilakukan dengan baik, karena
Gambar 8. Optical Time Domain Reflectometer akan sangat mudah menentukan suatu
letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya
digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core
yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan
bending.

6. Visual Fault Locator (Laser)


Alat ini sering disebut juga
Laser fiber optic atau senter fiber optic.
Fungsinya untuk melakukan pengetesan
pada core fiber optic. Laser akan
mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber
Optik dari POP Sampai Ke User (end to
end) , bila core tidak bermasalah laser
akan sampai pada titik tujuan.
Gambar 9. Visual Fault Locator

21
22
7. Adapter

Fiber Optik Adapter merupakan suatu


komponen yang digunakan untuk melakukan
penyambungan/menghubungkan kabel fiber
optik satu dengan yang lain. jika penyambungan
dilakukan terhadap kabel fiber optik yang
memiliki konektor berbeda maka fiber optik
adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau
Special Adapter. Gambar 10. Adapter

8. Splitter Optik
Splitter merupakan komponen yang bersifat pasif dan dapat
memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output
serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan
terhadap daya yang digunakan
terhadap pelanggan yang
jaraknya berbeda dari node
splitter, sehingga sifatnya idle
dan cara kerjanya membagi
daya optic sama rata.

Gambar 11. Splitter

9. Pigtail
Pigtail fiber optic merupakan sepotong kabel
yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya,
pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang
belum memiliki konektor. Biasanya kabel pigtail di
install di OTB (Optical Distribution Box) dan
disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang
Gambar 12. Pigtail
glondongan.

23
10. Patch Core
Patch cord atau Kabel
tambalan (kadang-kadang disebut
patch cable) adalah panjang kabel
dengan konektor di ujungnya yang
digunakan untuk menghubungkan
perangkat akhir ke sesuatu yang
lain, seperti sumber daya.
Gambar 13. Patch Core

11. OTB (Optical Termination Box)


Optical Termination Box,
berfungsi sebagai
pendistribusian fiber
seperti FDF yang
menampung maksimum
72 core. Optical Terminal
Gambar 14. Optical Termination Box Box juga digunakan untuk
menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord.
OTB dapat dipasang di dinding maupun tiang.

12. Joint Closure Optic


Joint Closure merupakan sebuah
box atau tempat untuk menaruh hasil
sambungan dari fiber optic. Sebagai
contoh : Jika ada kebel fiber optic putus
karena terpotong atau terbakar maka kabel
tersebut di sambung/splicing dan hasil
splicingan di taruh di Closure.
Gambar 15. Joint Closure Optic

24
13. ODP (Optical Distribution Point)
ODP merupakan
singkatan dari Optical
Distribution Point yang ialah
suatu fitur pendukung
layanan fiber optik yang
berperan bagaikan titik
terminasi kabel drop optik
ataupun tempat buat
membagi satu core optic ke
sebagian pelanggan( halte).
Gambar 16. Optical Distribution Point

14. ROSET
Roset adalah box terminasi kabel indoor
dan patch cord yang terhubung ke ONT
(optical network terminal Roset Fiber
Optic digunakan sebagai titik terminasi kabel
drop untuk terhubung dengan kabel patch
FTTH aplikasi indoor dan mengintegrasikan
serat splicing, terminasi, penyimpanan dan
Gambar 17.Roset
koneksi kabel dalam satu kotak perlindungan
solid.

25
3.4 Optical Distribution Cabinet (ODC)
Optical Distribution Cabinet (ODC) adalah salah satu perangkat di dalam topologi
jaringan FTTH (fiber to the home). Letak dari ODC di topologi adalah diantara
ODF dan ODP dan menjadi tempat menghubungkan kabel feeder dengan kabel
distribusi. Fungsi dari ODC adalah sebagai tempat instalasi sambungan jaringan
optik single-mode, yang dapat berisi connector, , maupun splitter dan dilengkapi
ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif
(PON).

Bentuk luar ODC ini seperti kotak (rumah kabel) yang mirip kulkas, di dalamnya
terdapat berbagai komponen optik pasif dari mulai konektor, splitter, pigtail, dan
lainnya. Cashing atau kotak tadi terbuat dari material khusus yang memang
dibutuhkan untuk melindungi kabel optik dan sambungan optik yang ada di
dalamnya.

Gambar 18.Optical Distribution Cabinet

berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang


dapat berisi connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen
fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON).

26
3.5 Optical Distribution Point (ODP)

Gambar 19.Optical Distribution Point

Optical Distribution Point (ODP) merupakan sebuah perangkat


pendukung layanan fiber optik yang berfungsi sebagai titik terminasi
kabel drop optik atau tempat untuk membagi satu core optic ke beberapa
pelanggan (terminal), dan Optical Distribution Point adalah tempat
terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat
dan kokoh dengan konstruksi untuk dipasang diluar.
ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik
single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik distribusi
dan kabel drop.Perangkat ODP dapat berisi optical pigtail, connector
adaptor, splitter room dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan
kapasitas tertentu.
Fiber Optic Distribution Point (FODP) adalah sebuah perangkat
keras yang berfungsi melindungi sambungan fiber optic. Dan fungsi
utama dari FODP adalah membagi satu core optic menjadi beberapa core
untuk keperluan pelanggan.ODP dipasang harus sesuai dengan
peruntukannya, ODP Pole hanya boleh dipasang 50 pada tiang, ODP
Pedestal dipasang pada permukaan tanah, ODP Wall dipasang pada
dinding dan ODP Clousure hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan
kabel SSW baik pada pertengahan gawang maupun di dekat Tiang.

27
1.1 Adapun jenis-jenis ODP, sebagai berikut :
1. ODP Closure merupakan suatu kotak gelap
yang terpasang pada kabel jaringan telepon
utama SCPT serta kabel SSW, serta buat letak
pemasangan dapat terletak dekat dengan tiang
telepon atapun terpasang pada pertengahan kabel
diantara 2 tiang telepon.
Gambar 20.ODP Closure

2. ODP Pole merupakan suatu kotak halte kabel


fiber optik yang di pasang pada tiang kabel
telepon yang berperan bagaikan tempat buat
membagi core serat optic dari kabel utama ke
pelanggan.

Gambar 21.ODP Pole

3. ODP Pedestal merupakan suatu tabung yang


berisi sambungan kabel fiber optik yang di
taruh di atas tanah, serta biasanya ODP
Pedestal ataupun ODP tanah di pasang di
dekat komplek perumahan maupun zona
perkantoran.

Gambar 22.ODP Padestal

28
1.2 Instalasi/Pemasangan ODP
Instalasi ODP Untuk pemasangan/ instalasi ODP diperlukan tangga karena
kabel yang dugunakan adalah kabel udara. Pemasangan ODP (Optical
Distribution Point) dilakukan di dekat tiang peyangga dari kabel fiber optik.
Sebelum ODP dipasang maka outer jacket kabel fiber optik terlebih dahulu
dibuka. Kemudian ODP dipasang dengan memasukkan kabel fiber yang telah
dikelupas ke dalam ruang yang telah tersedia untuk memuat dan memandu kabel
fiber optik. Pada kabel optic mempunyai core dengan warna yang berbeda-beda
dimana : 1. Warna biru core 1, 2. Warna orange itu core 2, 3. Warna hijau core 3,
4. Warna colat itu core 4.
Setelah melakukan pengupasan kabel core maka ambil langkah
selanjutnya penyambungan antara kabel core (power) dengan splitter yang akan
digunakan. Penyambungan ini menggunakan alat splicer berikut caranya :

Gambar 23.Instalasi ODP menyiapkan alat dan bahan

Gambar 24.Instalasi ODP mengupas core

29
Gambar 25.Instalasi ODP mengecek power yang didapat

Gambar 26.Instalasi ODP Penyambungan ke Splitter

Gambar 27.Instalasi ODP Pemasangan ODP ke Tiang

30
3.6 Perhitungan menggunakan Link Power Budget

1.3 Redaman Serat Optik


Tahanan dari konduktor tembaga menyebabkan hilangnya sebagian
dari energi listrik yang mengalir dari suatu kabel. Core dari kabel serat
optik menyerap sebagian dari energi cahaya. Hal ini dinyatakan dalam
redaman kabel. Satuan yang digunakan untuk redaman serat optik adalah
dB/km. Redaman yang terjadi pada jaringan serat optik tergantung dari
beberapa keadaan. Tetapi yang utama adalah bahwa redaman tergantung
pada panjang gelombang dari cahaya yang digunakan. Selain itu, koefisien
redaman mungkin juga dipengaruhi spektrum panjang gelombang yang
diperoleh dari hasil pengukuran pada panjang gelombang yang berbeda.

A. Topologi ODC Menuju ODP

Gambar 28.Topologi ODC menuju ODP

Topologi ODC Menuju ODP dapat diketahui bahwa dalam transmisi ODC
menuju ODP terdapat 1 Splitter 1:4 pada ODC, 3 Adaptor, 2 Konektor, 2
Sambungan, dan 1 Splitter 1:8 pada ODP.

31
B. Hasil Perhitungan menggunakan Link Power Budget

Untuk hasil pengukuran menggunakan Power Meter ada beberapa faktor yang
tidak dapat di prediksi atau tidak dapat dilihat langsung terjadi pada saat
dilakukan transmisi dari ODC menuju ODP yang menyebabkan terjadinya
redaman. Misalnya, terjadi Macrobending atau lekukan tajam pada sebuah kabel
serat optik, power input dan output juga dapat mempegaruhi redaman yang
terjadi, dapat dilihat pada hasil pengkuran redaman dengan menggunakan Power
Meter redaman paling besar terjadi pada ODP-MAT-FAR/061 dengan input
power -03,55 dan output power sebesar -21,98.

Hasil Perhitungan menggunakan Link Power Budget Untuk menghitung Redaman


digunakan Persamaan (3.2) Berikut hasil perhitungan dengan menggunakan
persamaan (3.2).

32
Table 1.Hasil perhitungan menggunakan Link Power
Budget.

33
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan mengukur redaman total
menggunakan power meter dan dengan menghitung dengan menggunakan metode
Link Power Budget dapat dilihat adanya perbedaan hasil pengukuran dan
perhitungan.

Table 2.Perbandingan Nilai Redaman

Untuk hasil pengukuran menggunakan Power Meter ada beberapa faktor yang
tidak dapat di prediksi atau tidak dapat dilihat langsung terjadi pada saat
dilakukan transmisi dari ODC menuju ODP yang menyebabkan terjadinya
redaman. Misalnya, terjadi Macrobending atau lekukan tajam pada sebuah kabel
serat optik, power input dan output juga dapat mempegaruhi redaman yang
terjadi, dapat dilihat pada hasil pengkuran redaman dengan menggunakan Power
Meter redaman paling besar terjadi pada ODP-MAT-FAR/061 dengan input
power -03,55 dan output power sebesar -21,98. Pada perhitungan dengan
menggunakan Link Power Budget dimana jarak sangat mempengaruhi hasil akhir
pada metode perhitungan ini, jadi dapat dilihat pada table 1 bahwa semakin jauh
jarak ODC (Optical Distribution Cabinet) menuju ODP (Optical Distribution
Point) maka semakin tinggi pula nilai redamannya.

34
Dari tabel sebelumnya tampak bahwa hasil pengukuran menggunakan Power

Meter) hanya sekitar 17,24 sampai 18,43 total loss cable, dimana itu berarti

konsep ODC ODP Jarak (Km) Nilai Total Loss (dB) % Pengkuran Perhitungan

Perbedaan ODC-MATFAR ODP-MATFAR/061 0,1022 18,43 18,51 0,43 ODP-

MATFAR/060 0,2784 17,81 18,57 4,09 ODP-MATFAR/059 0,3609 18,28 18,60

1,72 ODP-MATFAR/058 0,7055 18,4 18,67 1,44 ODP-MATFAR/057 0,5695

17,88 18,72 4,48 36 kerugian serat optik tidak terlalu tinggi. Pada table

sebelumnya akan terlihat perbandingan hasil pengukuran dengan Power Meter

dengan perhitungan dengan metode Link Power Budget, dari hasil ini dapat dilihat

tingkat kinerja dari suatu sistem komunikasi serat optik tersebut, untuk ODP

MAT-FAR/061 memiliki jumlah redaman sebesar 18,43 dengan menggunakan

Power Meter dan 18,51 dengan menggunakan Link Power Budget sehingga

menghasilkan % perbedaan sebesar 0,43 %.

35
Table 3.Perhitungan Metode Link Power Budget

Tabel ini adalah hasil perhitungan suatu rendaman menggunakan Link Power
Budget dimana metode ini digunakan untuk melihat layak tidaknya suatu jaringan,
berdasarkan hasil perhitungan dan dengan standar redaman yang tentukan, dapat
dilihat bahwa redaman untuk lima ODP pada ODC-MAT-FAR dianggap baik dan
dapat bekerja dengan normal karena semua memenuhi redaman standar. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja sistem komunikasi serat optik ini
dalam keadaan normal dan dapat digunakan untuk beroperasi.

36
BAB IV

JURNAL HARIAN KEGIATAN PRAKERIN

37
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan perhitugan dengan menggunakan Metode Link Power

Budget, maka dapat disimpulkan. Dari hasil pengukuran dan perhitungan

dapat dilihat bahwa hasil pengukuran jauh lebih kecil dibanding dengan

hasil perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa redaman pada ODC-

MAT-FAR dengan 5 ODP dalam keadaan normal dan dapat bekerja

dengan baik karena kelima ODP tersebut memenuhi standar redaman

yang telah ditentukan.

5.2 SARAN

Untuk mendapatkan suatu redaman pada Optical Distribution Cabinet

(ODP) maka dilakukan pengukuran langsung pada salah satu port ODP

dengan menggunakan Power Meter dimana hasil input dan outputnya

dijumlahkan sehingga mendapatkan total loss pada ODC menuju ODP

sehingga ini menjadi tugas untuk para teknisi untuk menjga kemurnian

kable serat optik saat melakukan penyambungan kabel untuk menghindari

faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya redaman. Untuk

mendapatkan total loss dengan menggunakan link budget maka

diperlukan rumus

yang menetukan layak tidaknya suatu jaringan serat optik.

38
DAFTAR PUSTAKA

https://Zitline.net.id

http://WWW.ruang-server.com

https://WWW.tutorfiber.com

https://id.Wikipedia.org/wiki/Fiber_to_Home

https://youtu.be/MVP9pTn5tjg

https://youtu.be/meUJTrwuQSs

39
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 29.PT Araz Inti Line


Kegiatan Jalan Sehat yang diadakan setiap akhir bulan untuk tujuan
memepererat silahtuhrahmi antar karyawan dan para anak PKL-nya.
Adapun setelah acara Jalan Sehat ini kita akan lanjut ke acara
selanjutnya yang diadakan yaitu Tausiyah dan Makan Bersama.

Gambar 30.PT Araz Inti Line

40
41
42

Anda mungkin juga menyukai