Tingkat Dokumen : 02
Judul Dokumen : PENGELOLAAN EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK
Tanda
Nama Posisi Tanggal
Tangan
Disiapkan 02 Oktober
Agung Prasetyo HSE Spv.
oleh 2023
02 Oktober
2023
Disetujui
Desi Susbianti Direktur
oleh :
No. Dokumen:
TB-PR-OPT-02-19 PROSEDUR
DAFTAR ISI
1. TUJUAN.............................................................................................................................................. 5
2. RUANG LINGKUP............................................................................................................................. 5
3. DEFINISI............................................................................................................................................ 5
4. KETENTUAN..................................................................................................................................... 5
5. PANDUAN.......................................................................................................................................... 6
6. FLOWCHART.................................................................................................................................... 7
8. REFERENSI....................................................................................................................................... 8
9. LAMPIRAN................................................................................................................................................. 8
No. Dokumen:
TB-PR-OPT-02-19 PROSEDUR
1. TUJUAN
1.1. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini bertujuan untuk memastikan kegiatan yang ada berjalan
sesuai dengan pedoman dan standar yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
2. RUANG LINGKUP
2.1. SOP Pengendalian Emisi Gas Buang ini berlaku di lingkungan PT. Tubindo
2.2. Pengelolaan emisi sumber tidak bergerak yang dimaksud dalam SOP ini adalah Genset
3. DEFINISI
3.1. Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dalam suatu kagiatan yang
masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien
3.2. Sumber Emisi adalah setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber
bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik
3.3. Sumber tidak bergerak adalah sumber emisi yang tetap pada suatu tempat
3.4. Sumber tidak bergerak spesifik adalah sumber emisi yang tetap pada suatu tempat yang berasal
dari pembakaran hutan dan pembakaran sampah
3.5. Udara Ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfer yang berada didalam
wilayah yuridiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi Kesehatan manusia,
makhluk hidup dan unsur lingkungan lainnya.
3.6. Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan atau komponen yang ada
atau yang seharusnya ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara
ambien
3.7. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi dari komponen lain dalam
udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya
3.8. Pengendalian pencemaran udara meliputi pengendalian dan usaha dan/tau kegiatan sumber tidak
bergerak spesifik yang dilakukan dengan Upaya pengendalian emisi sumber gangguan yang
bertujuan untuk mencegah turunnya mutu ambien
3.9. Kebisingan adalah bunyi yang tidak di inginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
tertentu yang dapat menimbulkan gangguan Kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan
3.10. Tingkat kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat
dB
3.11. Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke
lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan Kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan.
No. Dokumen:
TB-PR-OPT-02-19 PROSEDUR
4. KETENTUAN
4.1. Pemeriksaan/pengoperasian mesin genset dilakukan oleh operator genset
4.2. Jadwal Oper Gense/Pergantian pengoperasian mesin genset dilakukan saat jam 07.00 pagi dan jam
18.00 atau menyesuaikan dengan keadaan mesin genset
4.3. Operator Genset selalu stand by disekitar area genset untuk mengetahui kondisi genset dan menjaga
apabila terjadi kerusakan pada genset
4.4. Apabila saat awal mengoperasikan dan saat pengoperasian terjadi asap gelap dari biasanya segera
melapor ke workshop agar dilakukan pemeriksaan perbaikan
5. PANDUAN
5.1. Lakukan pemeriksaan pada mesin genset
5.2. Jika ditemukan genset mengeluarkan asap tebal, laporkan ke workshop. Jika tidak mengeluarkan asap
tebal, maka alat layak untuk dioperasikan
5.3. Genset yang mengeluarkan asap tebal dilakukan pemeriksaan dan perbaikan oleh workshop
5.4. Bila Kondisi genset normal setelah pemeriksaan dan perbaikan, maka layak untuk dioperasikan. Jika
tidak normal setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan, maka dilakukan pemeriksaan dan
perbaikan ulang
5.5. Unit yang dinyatakan layak untuk dioperasikan dilakukan pengukuran emisi gas buangnya oleh PPLH
setiap 6 bulan.
No. Dokumen:
TB-PR-OPT-02-19 PROSEDUR
6. FLOWCHART
No. Dokumen:
TB-PR-OPT-02-19 PROSEDUR
8. REFERENSI
8.1. UU No.32 Tahun 2009
8.2. Peraturan pemerintah No. 41 Tahun 1999
8.3. Permen ESDM 26 Tahun 2018
8.4. Kepmen 1827.K/30/MEM/2018
9. LAMPIRAN