EMISI UDARA
(Air Emissions) Copr.
Staff Manager MR
1. TUJUAN
Melindungi karyawan dari cemaran kabut, uap, debu, asap, sisa pembakaran,
penguapan solven, pengecatan, peralatan pendingin udara/AC, pengelasan,
penggilingan, penyimpanan, pengeluaran bahan-bahan kimia yang dihasilkan pabrik
dan dilepas ke udara yang berpotensi membahayakan kesehatan dan lingkungan.
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.2. Undang-udang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3.3. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
3.4. Keputusan Kepala BAPEDAL No. 205 Tahun 1996 tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
3.5. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
PROSEDUR
EMISI UDARA
(Air Emissions) Copr.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
Pros/ESH-30 01 25 Mei 2015 2 dari 3
3.6. Permen LH No. 07 tahun 2007 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak bagi
PLTD.
3.7. PP RI No. 41 Tahun 1999 Tentang pengendalian pencemaran Udara
3.8. Kepres RI No 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan Kerja
3.9. Code Leadership Standard (CLS) Nike
3.10. Buku Panduan Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
3.11. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.12. OHSAS 18001:2007 ,ISO 14001:2004, ISO 9001:2007
4. DEFINISI
4.1. Sumber emisi udara dapat mencakup kabut, uap, debu, asap dan sebagainya. Segala
sesuatu yang dihasilkan pabrik dan dilepaskan ke udara yang berpotensi
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
4.2. Peralatan Kendali Polusi adalah semua peralatan yang digunakan pabrik untuk
membantu mengurangi jumlah polutan yang dibuang ke lingkungan sekitar (yaitu
pembersih gas, penangas, air dsbg)
4.3. Emisi udara adalah bahan-bahan beracun yang dihasilkan dari produksi atau non
produksi seperti pengelasan, pengecatan, sisa-sisa pembakaran ke atmosfir harus
dikontrol, dikurangi bahkan dilenyapkan jika memungkinkan.
4.4. Polutan umumnya adalah semua zat yang dibuang kelingkungan sekitar dan memiliki
dampak buruk terhadap daya guna sumber alam.
4.5. Sumber adalah tempat asal mula emisi dihasilkan (sistem ventilasi diruang cat,
ventilasi pengering, sistem pembuangan ketel)
4.6. DPLH adalah kepanjangan dari Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. PROSEDUR
5.1. Semua sumber emisi tidak bergerak seperti cerobong proses, cerobong genset dan
cerobong Thermopack dibuatkan inventory dan mapping.
5.2. Semua sumber emisi bergerak seperti mobil suplay, forklip dan sepeda motor dibuat
matrik untuk mempermudah mengontrol dan pembuatan jadwal uji emisi secara
berkala.
5.3. Cerobong harus di inventarisasi, diberi nomor dan lubang sampling sesuai peraturan
yang berlaku mengacu pada D + 2D
5.4. Setiap cerobong diberi tangga untuk mempermudah pengambilan lubang sampling
5.5. Melakukan uji Emisi, Udara ambient dan kebisingan setiap 6 bulan sekali ke
laboratorium yang ditunjuk oleh Pemerintah.
5.6. Merekap hasil uji Emisi, Udara ambient dan kebisingan dan dilaporkan ke BLHD
Kabupaten Tangerang, BLHD Propinsi dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup
(KNLH)
PROSEDUR
EMISI UDARA
(Air Emissions) Copr.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
Pros/ESH-30 01 25 Mei 2015 3 dari 3
6. DOKUMENTASI
6.1. Hasil pengukuran lab,
6.2. Checklist,
6.3. Data Mapping atau denah cerobong.