NOMOR DOKUMEN
: DOK II-ALL-08-4.3
REVISI
:4
TANGGAL TERBIT
: 6 JULI 2009
Disiapkan
Diperiksa
Disetujui
Agung Suryanto
Gatot B. Kuncahyo
Agus Darmawan
Gatot B. Kuncahyo
K3L System
Wakil Manajemen
Safety
Wakil Manajemen
Enviro
Wakil Manejemen
PT. Berau Coal
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
1 Dari 10
DAFTAR ISI
1
Daftar Isi
Halaman
.................................................................... 1
....................................................................
Tujuan
....................................................................
Ruang lingkup
....................................................................
Definisi
....................................................................
Referensi
....................................................................
Tanggung Jawab
....................................................................
Prosedur
....................................................................
Dokumen terkait
....................................................................
10
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
2 Dari 10
Bagian Hal.
C. Definisi
C. Definisi
D. Referensi 6
E. Tanggung 6
Jawab
F. Prosedur
G. Dokumen
Terkait
D. REFERENSI
1. Kebijakan LK3 PT. Berau Coal
2. Pedoman Be GeMS
3. ISO 14001
4. OHSAS 18001
Menambahkan :
2. ..../Project Manager
3. ..../Kabag Kontraktor
Merubah EHS Dept. Menjadi S & H Dept dan Enviro
Dept.
Merubah isi prosedur pada sub bab :
1. Pelaporan kecelakaan dan nearmiss.
3. Team investigasi kecelakaan.
4. Pelaksanaan Investigasi
Penambahan sub bab :
5. Pemantauan Tindakan Perbaikan Dari Hasil
Investigasi
6. Sosialisasi Investigasi Kecelakaan
Merubah dan menyederhanakan form dari :
G. Dokumen Terkait
1. DOK II-ALL-35-4.2 Prosedur Ketidaksesuaian
2. DOKIV-ALL-22-4.3
Form
Laporan
Awal
Kecelakaan
3. DOKIV-ALL-23-4.3
Form Laporan Cedera
Kecelakaan
Tanggal
15 Juni 2009
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
4. DOKIV-ALL-24-4.3
Form
Laporan
Penyelidikan Kerusakan Peralatan
5. DOKIV-ALL-25-4.3
Form
Laporan
Penyelidikan
6. DOK IV-ALL-65-4.3
Form
Laporan
Pencemaran
7. DOKIV-ALL-66-4.3
Form
Laporan
Penyelidikan Kerusakan Lingkungan
8. DOKIV-ALL-49-4.3
Form Laporan Akhir
Kecelakaan/Kejadian
9. DOK IV-ALL-103-4.3 Form
Laporan
Pemeriksaan Korban Kecelakaan
10. DOK IV-ALL-108-4.3 Form Laporan Kejadian
Nearmiss
Menjadi :
1. DOK IV-ALL-22-4.3
Form Pelaporan Dan
Investigasi Insiden
2. DOK IV-ALL-23-4.3
Form Verifikasi Tindakan
Korektif Insiden
3. DOK IV-ALL-103-4.3 Form
Laporan
Pemeriksaan Korban Kecelakaan
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
3 Dari 10
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
4 Dari 10
A. TUJUAN
Maksud dari prosedur ini adalah untuk memberikan pedoman tata cara pelaporan
dan investigasi insiden. Tujuan adalah agar setiap kejadian kecelakaan Lingkungan
dan K3 dapat di investigasi sesuai dengan tujuan investigasi yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup semua kegiatan operasional penambangan PT.
Berau Coal dan Kontraktor di site yang meliputi : Proses eksplorasi, Proses
Penambangan, Proses Reklamasi, Proses Hauling & coal processing, Proses
Shipping, dan proses support diseluruh kegiatan PT. Berau Coal di Site.
C. DEFINISI
1. Kecelakaan adalah sesuatu yang tidak direncanakan, tidak diinginkan dan
tidak dikontrol yang dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan terhadap
siapa saja yang disebabkan sesuatu tindakan yang tidak aman atau kondisi
yang tidak aman yang menyebabkan derita / luka seseorang dan/atau
rusaknya peralatan / mesin dan/atau terjadinya pencemaran lingkungan
dan/atau terhentinya suatu kegiatan.
2. Kecelakaan Tambang adalah Kecelakaan yang terjadi pada pekerjaan atau
kegiatan pertambangan dalam waktu antara mulai masuk sampai
mengakhiri jam kerja, Kecelakaan tambang berdasarkan Kepmen No.555/
K/26 /M.PE/1995 pasal 39 harus memenuhi 5 (lima ) persyaratan atau
ketentuan yaitu :
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
5 Dari 10
5.
6.
Near Miss adalah suatu kejadian yang tidak menimbulkan cidera pada manusia
ataupun kerusakan pada alat, tetapi berpotensi terhadap dampak yang lebih
serius termasuk pencemaran lingkungan.
7.
8.
First Aid adalah kecelakaan yang menyebabkan cidera pada pekerja dan
kemudian dapat bekerja kembali dalam waktu 24 jam terhitung dari waktu
terjadinya kecelakaan berdasarkan surat rekomendasi dari dokter perusahaan.
9.
10. Berat adalah kecelakaan yang menyebabkan cidera pada pekerja sesuai
spesifikasi pada pasal 40 ayat b KepMen 555.K/26/M.PE/1995 tentang K3
Pertambangan Umum.
11. Mati adalah kecelakaan yang menyebabkan pekerja meninggal dalam waktu 24
jam terhitung dari waktu terjadinya kecelakaan tersebut.
12. Saksi langsung adalah korban, pelaku, serta seseorang yang melihat langsung
proses terjadinya kecelakaan.
13. Saksi tidak langsung adalah atasan langsung korban / pelaku, penanggung
jawab area, rekan sekerja korban / pelaku (Jika tidak termasuk pada point 11),
serta saksi ahli ( ahli teknis, petugas medis )
14. Analisis adalah semua fakta dan data yang dihimpun dan diolah untuk
menentukan sebab-sebab atau kekurangan dalam sistem yang menyebabkan
terjadi suatu kecelakaan dan penyusunan rekomendasi cara pengendalian
yang cepat.
15. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya zat, mahluk hidup,
energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan perairan oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
6 Dari 10
16. Pencemaran tanah adalah masuknya atau dimasukannya zat, mahluk hidup,
energi, atau komponen lain ke dalam tanah oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan tanah tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
17. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukannya zat, mahluk hidup,
energi, atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.
18. Pimpinan site adalah Wakil Kepala Teknik Tambang di Site atau orang yang
ditunjuk oleh Kepala Teknik Tambang untuk memimpin kegiatan operasional di
site.
D. REFERENSI
1. Kebijakan LK3 PT. Berau Coal
2. Pedoman Be GeMS
3. ISO 14001
4. OHSAS 18001
5. Undang undang No. 33 tahun 1947 tentang kecelakaan dan segala
perubahannya.
6. Undang undang No. 11 tahun 1967 tentang Ketentuan - Ketentuan Pokok
Pertambangan, serta peraturan pelaksanaannya.
7. Undang undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
8. Kepmen No. 555/K/26/M.PE/1995 pasal 41, 42 dan 43.
9. Undang Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
E. TANGGUNG JAWAB
1. Wakil Manajemen PT. Berau Coal
Memastikan prosedur ini dilaksanakan dan dipelihara
2. Wakil Manajemen Enviro / Wakil Manajemen Safety/Project Manager
Memastikan investigasi dilaksanakan ketika terjadi kecelakaan baik yang
terkait dengan K3 maupun lingkungan.
Memastikan setiap kecelakaan yang terkait dengan safety maupun
lingkungan, diinvestigasi sesuai dengan ketentuan prosedur ini.
Menugaskan bawahannya untuk mendampingi pelaksana investigasi ketika
terjadi kecelakaan, jika diperlukan.
Membuat laporan kepada KTT/Wakil Manajemen PT. Berau Coal dan
departement terkait berdasarkan investigasi dan laporan awal kecelakaan.
Memastikan tindakan perbaikan dari hasil investigasi kecelakaan terlaksana
sesuai prosedur.
3. Supervisor/Superintendent/Manager/Kabag Kontraktor
Melaksanakan investigasi dan pelaporan kecelakaan ketika terjadi
kecelakaan sesuai dengan prosedur ini.
Membuat laporan kejadian nearmiss jika ditemukan nearmiss disetiap area
kerja.
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
7 Dari 10
4. Safety/Enviro Supervisor
Memastikan setiap insiden yang terjadi dilakukan investigasi insiden
sesuai prosedur ini.
Melakukan pemantauan terhadap tindakan perbaikan dari hasil investigasi
insiden.
Melaporkan kepada wakil manajemen enviro/wakil manajemen
safety/pimpinan site jika terjadi kendala dalam pelaksanaan prosedur ini.
5. Paramedik
Membuat laporan pemeriksaan
menimbulkan cedera manusia.
korban
kecelakaan
pada
insiden
yang
F. PROSEDUR
1. Pelaporan Kecelakaan Dan Nearmiss
1.1
1.2
Apabila insiden yang terjadi merupakan kategori nearmiss maka Safety dan
atau Enviro Supervisor PT. Berau Coal menentukan apakah akan
ditindaklanjuti dengan investigasi atau tidak dengan melihat potensinya di
dalam dokumen ASDAM. Nearmiss harus diinvestigasi jika tidak ada di dalam
dokumen ASDAM atau memiliki potensi resiko moderate hingga intolerable
atau jika dinyatakan lain oleh Safety Manager atau Enviro Manager atau
WKTT atau KTT.
1.3
1.4
1.5
Laporan pemeriksaan korban kecelakaan dibuat dengan mengisi DOK IVALL-103-4.3 Form Laporan Pemeriksaan Korban Kecelakaan dan dijadikan
dasar dalam melakukan investigasi kecelakaan.
1.6
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
8 Dari 10
1.7
1.8
Kecelakaan mati atau fatal harus dilaporkan sesegera mungkin paling lambat
1 x 24 jam melalui telepon. fax, radiogram, atau sarana komunikasi lainnya
kepada KAPIT Jakarta oleh KTT.
2.
2.1.
Peralatan kerja yang terlibat pada suatu kecelakaan dan situasi tempat
kejadian dilarang untuk diubah atau dilakukan perbaikan apapun kecuali
untuk memberikan pertolongan dan harus segera diambil tindakan
pengamanan seperlunya (dilakukan isolasi dan lain lain).
2.2.
2.3.
3.2.
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
setingkat
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
9 Dari 10
Supervisor
Jika salah satu anggota tim investigasi berhalangan hadir, maka tanggung
jawab investigasi diberikan kepada personil yang diberi kewenangan.
4. Pelaksanaan Investigasi
4.1. Investigasi Awal
Pengumpulan data-data pendukung
Wawancara terhadap korban/pelaku dan para saksi (saksi langsung, saksi
tidak langsung).
4.2. Investigasi Lapangan
Pengambilan data dan fakta di tempat kejadian.
Rekonstruksi dapat dilakukan bila diperlukan untuk memastikan tahapan
kejadian kecelakaan.
4.3. Investigasi Akhir
Hasil investigasi kecelakaan di lapangan serta tindakan pencegahan
didiskusikan dengan team investigasi kecelakaan, dilakukan analisis dan
direkomendasikan untuk dilaksanakan.
Hasil investigasi tersebut dibuat laporan yang disebut laporan investigasi
kecelakaan.
Selanjutnya laporan hasil investigasi kecelakaan tersebut didistribusi
kepada Departemen terkait dan atau instansi / bagian yang berkepentingan
(misalnya pihak eksternal yang terkait dan saksi ahli yang turut serta dalam
investigasi, dll).
5. Pemantauan Tindakan Perbaikan Dari Hasil Investigasi
5.1. Seluruh hasil tindakan perbaikan yang diminta dalam laporan investigasi
insiden harus dipantau penyelesaiannya oleh Safety & Health/Enviro Dept.
PT. Berau Coal dan atau kontraktor terkait melalui Form Verifikasi Tindakan
Perbaikan Investigasi Insiden (DOK IV-ALL-23-4.3).
5.2. Tindakan perbaikan yang melampaui due date dilaporkan di dalam Meeting
produksi.
No. Dokumen
Tanggal Efektif
Revisi
Halaman
DOK II-ALL-08-4.3
6 Juli 2009
4
10 Dari 10