BAB 8
Selain itu, Zahran, dkk juga menyebutkan tantangan dari kelompok kerja dan tim kerja
dalam lingkungan kerja yakni:
2. Peran Kepemimpinan dalam Tim Kerja: Diskusikan tentang peran kepemimpinan yang
lebih kritis dalam tim kerja. Apa yang membedakan seorang pemimpin tim dari
pemimpin dalam kelompok kerja?
Jawab:
Kepemimpinan yang efektif dan pengelolaan yang baik sangat penting dalam tim kerja.
Pemimpin tim harus mampu memberikan arahan yang jelas, memotivasi anggota tim,
memfasilitasi kolaborasi, dan memecahkan konflik. Kepemimpinan memiliki peran
penting dalam organisasi dalam hal mengkoordinasikan dan mengarahkan aktivitas
anggota tim. Seorang pemimpin berperan sebagai penghubung antara tujuan organisasi
dan anggota tim, mengkomunikasikan visi dan misi, serta memastikan bahwa semua
anggota tim memahami dan berkontribusi terhadap tujuan bersama. Seorang pemimpin
yang mampu memotivasi dan menginspirasi anggota tim akan meningkatkan semangat
kerja, meningkatkan kualitas pekerjaan, dan menciptakan iklim kerja yang harmonis.
Selain itu, kepemimpinan yang kuat juga berkiatan dengan keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang membedakan seorang pemimpin
tim kerja dari pemimpin dalam kelompok kerja yaitu kepemimpinannya bersifat
bersama
atau dibagi diantara para anggota, sedangkan pemimpin kelompok kerja dalam
kepemimpinannya bersifat kuat dan terfokus atau tanggung jawab pemimpin telah
ditentukan.
3. Kolaborasi dan Sinergi dalam Tim Kerja: Diskusikan bagaimana kolaborasi dalam tim
kerja dapat menghasilkan sinergi dan inovasi. Bagaimana dinamika kerja sama
mempengaruhi produktivitas dan hasil?
Jawab:
Menurut Ardelia dan Kusuma (2019), kolaborasi yang efektif dalam tim kerja dapat
menghasilkan sinergi dan inovasi dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Kepemimpinan yang efektif.
Pemimpin tim harus mampu mengkoordinasikan dan mengarahkan keseluruhan tim
untuk bekerja sama dan membangun relasi yang baik. Ini akan memungkinkan tim
untuk lebih terbuka dalam berbagi ide dan pemikiran, serta menciptakan
lingkungan yang mendukung terjadinya inovasi.
b. Komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang baik adalah kunci dalam menciptakan kolaborasi yang efektif di
dalam tim, membantu memanage harapan tim dan mendorong orang untuk
berbicara secara terbuka dan jujur. Hal ini akan memungkinkan tim untuk saling
memahami dan memperkecil kesalahpahaman dalam menjalin hubungan kerja.
c. Memahami peran dan tanggung jawab masing-masing.
Tiap anggota tim harus memahami perannya di dalam tim dan lingkup tanggung
jawabnya. Hal ini akan menghindari tumpang tindih dalam pekerjaan dan
memastikan setiap anggota memberikan kontribusi maksimal sesuai bidang
keahlian masing- masing.
4. Pembagian Tugas dan Keahlian dalam Tim Kerja: Diskusikan tentang bagaimana pem-
bagian tugas yang lebih terdefinisi dan penggunaan keahlian individu dapat memberikan
nilai tambah pada tim kerja. Bagaimana ini membedakan tim kerja dari kelompok kerja.
Jawab:
Menurut Fauzan (2023) pembagian tugas dilakukan dengan membagi tugas yang
kompleks menjadi tugas yang lebih sederhana dan spesifik, yang kemudian dilakukan
oleh individu yang ahli dalam bidang tersebut. Dengan adanya pembagian tugas yang
terdefinisi setiap individu hanya fokus pada tugas yang spesifik dan rutin, sehingga
dapat meningkatkan efisien dan kualitas produksi. Penggunaan keahlian individu dapat
memberikan nilai tambah pada tim kerja karena pada dasarnya pembentukan tim kerja
adalah menyatukan beberapa keahlian khusus untuk memecahkan masalah khusus.
Sehingga dengan adanya keahlian dari setiap individu dapat memunculkan ide-ide baru
maupun gagasan baru yang dapat menjadi nilai tambah dari sebuah tim kerja. Tetapi,
dengan adanya berbagai macam keahlian yang ada dalam tim kerja harus disinkronkan
dengan keefektifan tim agar tidak terjadi tumpang tindih, sehingga diperlukan
pembagian tugas yang lebih spesifik dan melibatkan sebagian besar anggota tim yang
terlibat. Yang membedakan antara kelompok kerja dan tim kerja dalam pembagian
tugasnya adalah tim kerja memerlukan pembagian tugas yang lebih spesifik karena
dalam pekerjaannya dilakukan secara kolektif dan terkoordinasi sedangkan kelompok
kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja
kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja
mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Arie Ambarwati, M. P. (2018). Perilaku dan Teori Organisasi. Malang: Media Nusa
Creative.
Dr. Dra. Nilawati Fiernaningsih, M. D. (2023). MODUL AJAR PERILAKU
ORGANISASI.
Arsyadana, A. (2019). Dasar-Dasar Perilaku Kelompok dan Memahami Tim Kerja dalam
Lembaga Pendidikan Islam. Prosiding Nasional, 2, 213-232.
Tewal, B., Adolfina, Pandowo, M. H. Ch., & Tawas, H. N. (2017). Perilaku Organisasi.
Bandung: CV Patra Media Grafindo.