Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KETERAMPILAN MEMBACA PADA PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA DI KELAS 1 SD INTEGERAL LUKMAN AL-HAKIM MATARAM

Dr. Hilmiati, M.Pd


Syuhada’ Nuzula
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Universitas Islam Negeri Mataram
Hilmiati@uinmataram.ac.id
210106117.mhs@uinmataram.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan
rendahnya konpetensi membaca pada peserta didik dan bagaimana aktifitas belajar
membaca peserta didik di sekolah dan di rumah. Artikel ini membahas tentang keterampilan
membaca siswa kelas 1 SD Integeral Lukman Al-Hakim Mataram pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia yang akan mencangkup beberapa aspek yang berkaitan dengan membaca
yaitu, keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan menulis, dan
keterampilan membaca. Keterampilan membaca pada Pembelajaran Bahasa Indonesia sangat
penting, karena bisa menunjang siswa dalam hal pemahaman materi dan menghindari
kesalahpahaman. Dengan adanya keterampilan membaca peserta didik akan mampu menelaah
berbagai informasi dan memberikan pengalaman baru kepada peserta didik. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini bahwasanya seorang guru harus
berperan aktif dalam mengembangkan keterampilan membawa pada peserta didik serta
meningkatkan minat peserta didik dalam mengembangkan keterampilan membaca. Dengan seiring
berjalannya waktu peserta didik dapat meningkatkan penguasaan terhadap materi tertentu secara
bertahap, berkembang serta mandalam.
Kata Kunci : Keterampilan, Metode Membaca

I. PENDAHULUAN Bahasa merupakan bentuk sosial yang


Bahasa dan komunikasi saling berkaitan digunakan untuk berkomunikasi. Manusia
satu sama lain yang dimana keduanya tidak akan luput dari bahasa karena bahasa
merupakan aspek perkembangan yang sangat merupakan alat untuk berkomunikasi antar
penting dalam kehidupan manusia. Seseorang sesama, bahasa juga di gunakan di setiap
yang tidak memiliki Bahasa akan sangat sulit kehidupan, dalam segala aspek kehidupan
untuk berintraksi dengan manusia lainnya, manusia menggunakan bahasa

Bahasa merupakan alat untuk untuk berinteraksi. Dalam bahasa ada empat
menyampaikan isi pikiran, bahasa juga alat keterampilan yang harus diajarkan kepada
peserta didik, yaitu keterampilan menyimak, usia sekolah sudah mempejalari keterampilan
keterampilan membaca, keterampilan, berbicara, sedangkan kedua membaca dan
menulis, dan keterampilan berbicara, (Tarigan menulis dipelajari pada saat usia sekolah.
2008) bahwa kurikulum sekolah ada 4 yaitu
Hasanudin dan Puspita (2017)
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
mengatakan bahwa membaca merupakan salah
merupakan keterampilan bahasa yang terdapat
satu aspek ruang lingkup dalam pembelajaran
pada kurikulum sekolah. Keterampilan
bahasa Indonesia baik di sekolah dasar
menyimak dan berbicara merupakan
maupun sekolah menengah. Membaca
keterampilan dalam komunikasi lisan,
merupakan salah satu keterampilan yang
sedangkan keterampilan membaca dan menulis
dipelajari di sekolah, membaca juga
termasuk kemampuan tulis. Dalam keempat
merupakan satu dari 4 keterampilan bahasa
keterampilan di atas. Ada dua jenis dan sifat
pokok. Seperti yang sudah di jelaskan diatas
yaitu keterampilan berbahasa bersifat reseptif
membaca merupakan suatu keterampilan
dan produktif, menyimak dan membaca
berbahasa yang bersifat reseptif. Membaca
merupakan keterampilan yang bersifat reseptif
bahkan merupakan sumber pengetahuan dan
sedangkan berbicara dan menulis merupakan
bagian yang sangat dibutuhkan oleh setiap
keterampilan bersifat produktif. Reseptif ialah
manusia. Hal ini senada dengan sebuah
pola dasar atau acuan untuk sebuah proses
pernyataan yang menyatakan, bahwa
hingga menghasilkan produk. Sementara
"Membaca merupakan esensi dasar
produktif itu sendiri adalah hasil dari proses
pengetahuan manusia, kemudian membentuk
yang berdasar dari pola atau acuan tersebut.
ilmu, pengetahuan, dan peradaban manusia".
Kempat keterampilan di atas memiliki
Membaca sebagai proses mencari informasi
keterkaitan dan saling dukung mendukung
yang kemudian diolah menjadi ilmu
satu sama lain untuk menigkatkan berbahasa
pengetahuan dengan melibatkan untuk
yang baik.
penalaran. Oleh karena itu, membaca adalah
Keterampilan membaca dapat di sebuah aktivitas yang membangun dan
peroleh melalui suatu hubungan dengan mengembangkan keterampilan. Membaca
manusia. Keterampilan pertama yang dimiliki adalah proses untuk mengenal kata dan
sesorang yaitu keterampilan menyimak atau memadukan arti kata dalam kalimat yang
mendengarkan bahasa, keterampilan kedua terstruktut sehingga hasil akhir dari proses
yaitu keterampilan berbicara, sesudah itu membaca seseorang mampu membuat intisari
keterampilan yang dimiliki seorang yaitu dari bacaan (Juel dalam Sadjaja, 2005:45)
keterampilan membaca dan yang terakhir yaitu
Membaca sebagai suatu proses mental
keterampilan menulis. Keterampilan
atau proses. kognitif yang di dalamnya
menyimak sudah mulai dimengerti seseorang
seseorang seorang pembaca diharapkan bisa
sejak dalam kandungan. Sebelum memasuki
mengikuti dan merespon terhadap pesan si
penulis. (Davies dalam Sugiarto, 2001:73). proses pasif artinya seorang pembaca harus
Membaca adalah sutau kegiatan interaktif dengan aktif berusaha menangkap isi bacaan
untuk memetik serta memahami arti atau yang dibacanya, tidak boleh hanya menerima
makna yang terkandung di dalam bahan tulis. saja (Goldlman 1967:127.
Selain itu, membaca juga merupakan suatu
Manusia adalah makhluk sosial dan
proses yang dilakukan serta digunakan oleh
tindakan pertama dan paling penting, adalah
pembaca untuk memperoleh pesan yang
tindakan sosial, suatu tindakan tepat saling
hendak disampaikan penulis melalui media
menukar pengalaman, saling mengemukakan
kata-kata/tulisan (Somadayo, 2011:5).
dan menerima pikiran, saling mengutarakan
Membaca adalah kegiatan memetik perasaan atau saling mengekspresikan, serta
makna atau penger- tian yang bukan hanya menyetujui suatu pendirian atau keyakinan.
dari deretan kata yang tesurat, melainkan Oleh karena itu, maka, dalam tindakan sosial
makna di balik deretan yang terdapat di antara haruslah terdapat elemen-elemen umum, yang
baris, bahkan juga makna yang terdapat di sama sama disetujui dan dipahami oleh
balik deretan baris tersebut. Menurutnya sejumlah orang yang merupakan suatu
kegiatan membaca ini merupakan suatu proses masyarakat. Untuk menghubungkan sesama
aktif dan tidak lagi merupakan proses pasif. anggota masyarakat maka diperlukanlah
Membaca merupakan proses aktif dan bukan komunikasi.

Dalam kegiatan penelitian observasi yang didik adalah, mereka menggunakan metode
dilakukan di SD INTEGERAL LUKMAN praktik secara langsung yang dimana setiap
AL-HAKIM MATARAM menunjukan bahwa anak akan mendapatkan giliran membaca dan
dalam kegiatan keterampilan membaca pada bercerita di depan dan mengulang apa yang di
anak-anak sudah maksimal. Faktanya dalam katakana guru, begitupun pada kerampilan-
proses pembelajaran 99% anak- anak sudah keterampilan membaca lainya, seperti;
mampu menguasai kegiatan keterampilan keterampilan, menyimak, berbicara, membaca,
membaca. Metode yang digunakan pada dan menulis.
kegiatan keterampilan membaca pada peserta

II. KAJIAN TEORI melibatkan berbagai proses menyimak pada


Kajian teori dalam penelitian saat yang sama. Menyimak bukan merupakan
ini terdiri dari dua kajian teori, yakni; suatu proses yang pasif, melainkan suatu
keterampilan, Analisis, metode proses yang aktif dalam mengonstruksikan
membaca dan metode membaca, suatu pesan dari suatu arus bunyi yang
diketahui orang sebagai potensi-potensi
1. Pengertian keterampilan menyimak
fonologis, semantik, dan sintaksis suatu
Kegiatan menyimak merupakan
bahasa. Pada saat penyimak mendengar bunyi
kegiatan berbahasa yang kompleks karena
bahasa, pada saat itu pula mental seseorang tujuan dalam kegiatan menyimak
aktif bekerja, mencoba memahami, menyebabkan adanya aneka ragam
menafsirkan, apa yang disampaikan keterampilan menyimak
pembicara, dan memberinya respons. Pada
2. Pengertian Keterampilan Berbicara
dasarnya respons yang diberikan itu akan
terjadi setelah adanya integrasi antara pesan Berbicara adalah kemampuan
yang didengar dengan latar belakang mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-
pengetahuan dan pengalaman penyimak. kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau
Respons itu bisa sama dengan yang menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
dikehendaki pembicara dan bisa pula tidak. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat
dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu
Unttuk mendapatkan hasil
sitem tanda-tanda yang dapat didengar
menyimak dengan baik, seorang
(audible) dan yang kelihatan (visible) yang
penyimak harus berada pada kondisi
memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot
yang siap simak karena menyimak
tubuh manusia demi maksud dan tujuan
dengan baik menuntut perhatian,
gagasan-gagasan atau ide-ide yang
pikiran, penalaran, penafsiran, dan
dikombinasikan. Lebih jauh lagi, berbicara
imajinasi. Para penyimak harus
merupakan suatu bentuk perilaku manusia
memproyeksikan diri mereka ke dalam
yang memanfaatkan faktor-faktor fisik,
pikiran pembicara dan berupaya
psikologis, neurologis, semantik, dan
memahami bukan saja yang dikatakan
linguistik sedemikian ekstensif, secara luas
oleh pembicara, melainkan juga apa
dapat dianggap sebagai alat manusia yang
yang dimaksudkannya. Sutari, dkk.
paling penting bagi kontrol sosial.
(1997: 22) mengemukakan bahwa
tinggi rendahnya tingkat perhatian, Dengan demikian, maka, berbicara itu
pikiran, penalaran, penafsiran, dan lebih daripada hanya sekedar pengucapan
imajinasi penyimak tergantung pada bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara adalah
tujuan penyimak dalam melakukan suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-
kegiatan tersebut. Ada beberapa gagasan yang disusun serta dikembangkan
macam tujuan dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhaf sang
menyimak yang dilakukan orang pada pendengar atau penyimak.Guna untuk lebih
umumnya, yaitu: mendapatkan fakta. memahami maksud satu sama lain.
menganalisis fakta, mengevaluasi Tujuan utama dari berbicara adalah
fakta atau informasi yang ada, untuk berkomunikasi. Agar dapat
mendapatkan inspirasi, mendapatkan menyampaikan pikiran secara efektif,
hiburan, dan memperbaiki seyogianyalah sang pembicara memahami
kemampuan berbicara. Perbedaan makna segala sesuatu yang ingin
dikomunikasikan. Begitu juga dengan ilmu, pengetahuan, dan peradaban manusia".
penyimak yang bisa memahami maksud dari Membaca sebagai proses mencari informasi
pembicara. yang kemudian diolah menjadi ilmu
pengetahuan dengan melibatkan untuk
3. Pengertian Keterampilan membaca
penalaran. Oleh karena itu, membaca adalah
Keterampilan membaca dapat di sebuah aktivitas yang membangun dan
peroleh melalui suatu hubungan dengan mengembangkan keterampilan. Membaca
manusia. Keterampilan pertama yang dimiliki adalah proses untuk mengenal kata dan
sesorang yaitu keterampilan menyimak atau memadukan arti kata dalam kalimat yang
mendengarkan bahasa, keterampilan kedua terstruktut sehingga hasil akhir dari proses
yaitu keterampilan berbicara, sesudah itu membaca seseorang mampu membuat intisari
keterampilan yang dimiliki seorang yaitu dari bacaan (Juel dalam Sadjaja, 2005:45)
keterampilan membaca dan yang terakhir yaitu
Membaca sebagai suatu proses mental
keterampilan menulis. Keterampilan
atau proses. kognitif yang di dalamnya
menyimak sudah mulai dimengerti seseorang
seseorang seorang pembaca diharapkan bisa
sejak dalam kandungan. Sebelum memasuki
mengikuti dan merespon terhadap pesan si
usia sekolah sudah mempejalari keterampilan
penulis. (Davies dalam Sugiarto, 2001:73).
berbicara, sedangkan kedua membaca dan
Membaca adalah sutau kegiatan interaktif
menulis dipelajari pada saat usia sekolah.
untuk memetik serta memahami arti atau
Hasanudin dan Puspita (2017) makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
mengatakan bahwa membaca merupakan salah Selain itu, membaca juga merupakan suatu
satu aspek ruang lingkup dalam pembelajaran proses yang dilakukan serta digunakan oleh
bahasa Indonesia baik di sekolah dasar pembaca untuk memperoleh pesan yang
maupun sekolah menengah. Membaca hendak disampaikan penulis melalui media
merupakan salah satu keterampilan yang kata-kata/tulisan (Somadayo, 2011:5).
dipelajari di sekolah, membaca juga
Membaca adalah kegiatan memetik
merupakan satu dari 4 keterampilan bahasa
makna atau penger- tian yang bukan hanya
pokok. Seperti yang sudah di jelaskan diatas
dari deretan kata yang tesurat, melainkan
membaca merupakan suatu keterampilan
makna di balik deretan yang terdapat di antara
berbahasa yang bersifat reseptif. Membaca
baris, bahkan juga makna yang terdapat di
bahkan merupakan sumber pengetahuan dan
balik deretan baris tersebut. Menurutnya
bagian yang sangat dibutuhkan oleh setiap
kegiatan membaca ini merupakan suatu proses
manusia. Hal ini senada dengan sebuah
aktif dan tidak lagi merupakan proses pasif.
pernyataan yang menyatakan, bahwa
Membaca merupakan proses aktif dan bukan
"Membaca merupakan esensi dasar
proses pasif artinya seorang pembaca harus
pengetahuan manusia, kemudian membentuk
dengan aktif berusaha menangkap isi bacaan
yang dibacanya, tidak boleh hanya menerima melekatkan pada proses kreatif yang sejenis
saja (Goldlman 1967:127. ilmiah.

Manusia adalah makhluk sosial dan Menurut Suparno dan Yunus (2008:1.3)
tindakan pertama dan paling penting, adalah menulis merupa kan suatu kegiatan
tindakan sosial, suatu tindakan tepat saling penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menukar pengalaman, saling mengemukakan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
dan menerima pikiran, saling mengutarakan medianya. Selanjutnya, Tarigan (2005:21)
perasaan atau saling mengekspresikan, serta mengemukakan bahwa menulis ialah
menyetujui suatu pendirian atau keyakinan. menurunkan atau melukiskan lambang-
Oleh karena itu, maka, dalam tindakan sosial lambang grafis yang menghasilkan suatu
haruslah terdapat elemen-elemen umum, yang bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
sama sama disetujui dan dipahami oleh orang lain dapat membaca lamang-lambang
sejumlah orang yang merupakan suatu grafis tersebut dan dapat memahami bahasa
masyarakat. Untuk menghubungkan sesama dan grafis itu.
anggota masyarakat maka diperlukanlah
Marwoto (1987:19) menjelaskan bahwa
komunikasi.
menulis adalah mengungkapkan ide atau
4. Pengertian Keterampilan Menulis gagasannya dalam bentuk karangan secara
leluasa. Dalam hal ini, menulis itu
Menulis merupakan suatu kegiatan
membutuhkan skemata yang luas sehingga si
komunikasi berupa penyampaian pesan
penulis mampu menuangkan ide, gagasan,
(informasi) secara tertulis kepada pihak lain
pendapatnya dengan mudah dan lancar.
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat
Skemata itu sendiri adalah pengetahuan dan
atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan
pengalaman yang dimiliki. Jadi, semakin luas
beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai
skemata seseorang, semakin mudahlah ia
penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau
menulis.
media, dan pembaca.
III. METODE PENELITIAN
Menulis merupakan sebuah proses
kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk Penelitian ini menggunakan metode
bahasa tulis dalam tujuan, misalnya penelitian kualitatif yang dimana penelitian
memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. menggunakan studi kasus berdasarkan
Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut individu, kelompok maupun organisasi dalam
dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua waktu tertentu, Data primer dalam penelitian
istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama ini adalah subjek khusus yang mengalami
meskipun ada pendapat yang mengatakan peningkatan kompetensi membaca, beberapa
kedua istilah tersebut memiliki pengertian teman satu kelas, guru, kepala sekolah, orang
yang berbeda. Istilah menulis sering tua, dan juga wali kelas. Data sekunder dalam
penelitian ini yaitu hasil belajar subjek khusus yang di mana masing-masing kelas
di sekolah yang berupa daftar nilai tugas, ujian mempunyai peserta didik dari 20-25 orang
dan juga nilai dalam raport. Teknik dalam satu kelas yang dimana kelas laki-
pengumpulan data pada penelitian ini laki dan perempuan terpisah, penelitian
menggunakan teknik observasi, wawancara, yang saya lakukan pada Kelas 1B yang
dan dokumentasi. Dengan menggunakan dimana jumlah siswa 20 orang terdiri laki-
triangulasi sumber ini, peneliti dalam laki semua.
pengumpulan data wajib menerapkan berbagai 2. Dari 20 orang peserta didik semuanya
sumber data yang berbeda. Teknik analisis sudah mampu membaca dan mengasah
data data model interaktif yaitu teknik analisis keterampilan membacanya.
yang digunakan pada penelitian ini. Menurut V. PEMBAHASAN
Miles dan
Pembelajaran bahasa indonesia banyak
Huberman (1992) ada tiga hal utama dalam
di minati oleh siswa kelas 1 SD Integeral
analisis data model interaktif yaitu reduksi
Lukman Al-Hakim Mataram yang dimana
data, penyajian data, dan penarikan
siswa suka sekali membaca, Metode yang di
kesimpulan atau verifikasi.
gunakan untuk keterampilan membaca yaitu
Prosedur penelitian ini yaitu diawali metode praktik yang dimana siswa di tuntut
dengan tahap pendahuluan, di mana untuk bisa mempratikan apa yang mereka
melakukan survei pada sekolah untuk sudah baca. Dari hasil wawancara yang
mengetahui keterampilan membaca siswa. didapatkan dari guru kelas 1, dari 20 siswa
Pada tahap pendahuluan juga dilakukan kelas 1 SD Integeral Lukman Al-Hakim
penelusuran literatur buku dan referensi Mataram semuanya sudah bisa membaca.
pendukung penelitian. Tahap kedua yaitu, Ketika pembelajaran berlangsung kondisi
tahap pelaksanaan yaitu pengumpulan data siswa di dalam kelas sangat terkontrol dan
sebanyak mungkin. Tahap ketiga yaitu tahap stabil, ketika pembelajaran dimulai guru
penyelesaian. Pada tahap ini peneliti memulai
menganalisis data berdasarkan hasil temuan
pembelajaran dengan berdo’a
peneliti dari hasil observasi, wawancara,
dan memuji Allah ta’ala, setelah itu
dan dokumentasi.
guru akan mengulang-ulang pelajaran
IV. PAPARAN DATA yang sebelumnya yang sudah di
ajarkan. Dalam pembelajaran umum
Data penelitian yang di peroleh dari
SD Integeral Lukman A-Hakim
hasilobservasi. Dimana data yang di
Mataram menggunalan pembelajaran
peroleh adalah
tematik yang dimana setiap
1. Banyak kelas 1 SD Lukman Al-Hakim
pembelajaran menggunakan sub tema,
Mataram ada 4 kelas terdiri dari kelas A-D
dalam pembelajarn Bahasa Indonesia
siswa akan di ajarkan membaca dan keterampilan dalam komunikasi lisan,
menulis dengan cara di tunjuk satu sedangkan keterampilan membaca dan menulis
persatu, setelah itu siswa akan di suruh termasuk kemampuan tulis.
maju satu persatu untuk membaca dan
Keterampilan membaca dapat di
mengulangi apa yang mereka sudah
peroleh melalui suatu hubungan dengan
baca.
manusia. Keterampilan pertama yang dimiliki
Dari uraian di atas dapat sesorang yaitu keterampilan menyimak atau
motode praktik lebih efektif dari apada mendengarkan bahasa, keterampilan kedua
metode yang lain dalam yaitu keterampilan berbicara, sesudah itu
mengembangkan keterampilan keterampilan yang dimiliki seorang yaitu
membaca pada siswa. Keterampilan keterampilan membaca dan yang terakhir yaitu
membaca pada Pembelajaran Bahasa keterampilan menulis. Keterampilan
Indonesia sangat penting, karena bisa menyimak sudah mulai dimengerti seseorang
menunjang siswa dalam hal sejak dalam kandungan. Sebelum memasuki
pemahaman materi dan menghindari usia sekolah sudah mempejalari keterampilan
kesalahpahaman. Dengan adanya berbicara, sedangkan kedua membaca dan
keterampilan membaca peserta didik menulis dipelajari pada saat usia sekolah.
akan mampu menelaah berbagai
Dari hasil wawancara yang didapatkan
informasi dan memberikan
dari 20 siswa semuanya sudah mampu
pengalaman baru kepada peserta
membaca, metode yang digunakan dalam
didik..
mengembangkan keterampilan membaca pada
VI. PENUTUP siswa yaitu metode praktik yang dimana
Kesimpulan metode ini akan lebih memudahkan siswa
dalam memahami materi pembelajaran serta
Bahasa merupakan alat untuk
siswa dapat menelaah berbagai informasi dan
menyampaikan isi pikiran, bahasa juga alat
memberikan pengalaman baru kepada siswa.
untuk berinteraksi. Dalam bahasa ada empat
keterampilan yang harus diajarkan kepada Saran
peserta didik, yaitu keterampilan menyimak,
Diharapkan kepada SD
keterampilan membaca, keterampilan,
Lukman Al-Hakim Mataram agar
menulis, dan keterampilan berbicara, (Tarigan
tetap selalu menggunakan metode-
2008) bahwa kurikulum sekolah ada 4 yaitu
metode yang digunakan dalam proses
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
pembelajaran keterampilan membaca,
merupakan keterampilan bahasa yang terdapat
walaupun keterampilan membaca pada
pada kurikulum sekolah. Keterampilan
peserta didik sudah maksimal
menyimak dan berbicara merupakan
diharapkan harus tetap dikembangkan,
agar apa yang sudah dicapai pada peserta didik akan lebih maksimal
lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Mahsyanur, Pengembangan Keterampilan Membaca Suatu Keterampilan Berbahasa


Reseptif, Sulawesi Selatan: Uniprima Press, 2019.
Cerianing Putri Pratiwi, Analisis Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Sekolah Dasar:
Studi Kasus Pada Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Edutama, Vol. 7
No. 1 , Januari 2020.
Ali Mustadi dkk, Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dan Bersastra yang di
Sekolah Dasar, Yogyakarta: Uny Press, 2021.
Sbhayni, Keterampilan Membaca, Darussalam, Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Dalman, Keterampilan Menulis, Depok, Jawa Barat: PT Rajagrafindo Persada, 2012

Anda mungkin juga menyukai