Anda di halaman 1dari 28

Section 3

LATIHAN MANDIRI 1: Panduan Cara Mengukur Self Esteem

Di bawah ini adalah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan umum tentang diri
sendiri (anak). Gunakan panduan pertanyaan ini sebagai bahan observasi Parents, atau jika
anak sudah cukup memahami, coba langsung tanyakan hal berikut ini pada anak:

1. Secara keseluruhan, apakah kamu puas dengan dirimu sendiri?


Puas
Kurang puas
Tidak puas

2. Apakah menurutmu kamu pandai dalam suatu hal?


Ya
Kurang tahu
Tidak

3. Apakah kamu merasa bahwa kamu memiliki kualitas diri yang baik di berbagai hal?
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

4. Apakah kamu mampu melakukan yang juga dapat dilakukan orang lain?
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

5. Apakah kamu merasa tidak punya banyak hal untuk dibanggakan?


Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

6. Apakah kamu terkadang merasa tidak berguna?


Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

7. Apakah kamu merasa bahwa kamu adalah orang yang berharga, sama berharganya
seperti orang lain?
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

8. Apakah kamu berharap bisa lebih menghargai diri sendiri?


Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

9. Apakah kamu sering merasa gagal?


Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

10. Apakah kamu memandang positif terhadap dirimu sendiri?


Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Catatan untuk Parents:


Jika dari hasil pengamatan atau percakapan dengan anak menggunakan panduan di atas,
Parents mengamati ada tanda anak memiliki self esteem atau harga diri yang rendah,
Parents bisa membantu anak mengasah kembali self esteem-nya dengan langkah berikut:
1. Lebih banyak dengarkan perasaan dan pendapat anak → bukan hanya didengar, tapi
juga dipahami.
2. Anggap serius meskipun anak masih kecil → bukan hanya dipahami, tapi juga buat
anak merasa diterima, dicintai, dan dihargai.
3. Buat anak merasa dibutuhkan → perbanyak kesempatan untuk ikut berkontribusi
dalam keluarga sehingga anak merasa kehadirannya penting dan berharga untuk kita.

Parents juga perlu membantu anak melihat sisi positif dan kekuatan/keunggulan yang anak
miliki dengan cara:
1. Parents mengajak anak mengidentifikasi hal-hal yang anak sukai.
2. Parents mengajak anak mengidentifikasi hal-hal yang mahir ia lakukan.
3. Parents lebih fokus untuk melihat kekuatan anak daripada terus menerus
menunjukkan kekurangan anak.
Section 4
LATIHAN MANDIRI 2: Panduan untuk mengenali ragam kecerdasan anak.
Berikan tanda (v) pada dukungan yang Parents coba berikan, catat respon anak dan
rencanakan dukungan lain pada baris yang disediakan.

1. KECERDASAN VERBAL LINGUISTIK


Cara belajar Dukungan Parents di Rumah Kegiatan Bersama

Berbicara. Banyak mengajak Membaca buku


Mendengar kata-kata. berbicara. bersama.
Menyusun kata-kata. Memberi banyak buku. Menyusun majalah atau
Menyediakan blog keluarga dan
audio-book. mereka bisa terlibat
Melengkapi peralatan dalam penyusunannya.
menulis.

2. KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA
Cara belajar Dukungan Parents di Rumah Kegiatan Bersama

Membentuk konsep. Bahan-bahan konkret Bermain catur.


Mencari pola. yang bisa dicoba. Bermain teka-teki logika.
Membuat hubungan Mengajak untuk Permainan sains
sebab akibat baik secara mengeksplorasi ide baru. sederhana.
konkret maupun Menjawab pertanyaan Mengoleksi benda yang
abstrak. kritisnya. dapat dikategorikan
Memberi penjelasan (perangko, koin, mainan
logis. seri, dll).
Kursus programming & Ke museum sains.
coding. Ke pameran teknologi.
Ke pameran eletronik.
3. KECERDASAN VISUAL-SPASIAL
Cara belajar Dukungan Parents di Rumah Kegiatan Bersama

Melalui gambar. Mendukung media Mengunjungi bangunan


Melalui grafik. pembelajaran visual, bersejarah, landmark,
Melalui foto. seperti: film, slide, planetarium, museum
Melalui warna. diagram, peta, grafik. seni, dll.
Segala hal yang Bekali dengan kamera, Bermain lego untuk
melibatkan visual. teleskop, kompas. membangun bangunan
Beri kesempatan 3D.
menggambar & melukis. Bermain tebak gambar.
Ajarkan cara membuat
mind mapping.

4. KECERDASAN KINESTETIK
Cara belajar Dukungan Parents di Rumah Kegiatan Bersama

Menyentuh. Bermain peran. Perbaiki mesin bersama.


Memanipulasi. Menemani ke taman Menyusun balok menjadi
Bergerak. bermain. gedung yang tinggi, atau
Kinetik. Membuat rintangan. bentuk lain.
Dinamis Daftarkan ke berbagai Mengukir kayu.
kegiatan yang melibatkan Membentuk tanah liat.
fisik: hiking, berenang, Menonton pertandingan
dan gymnasium. olahraga di stadion.
Berkemah.
5. KECERDASAN MUSIKAL
Cara belajar Dukungan Parents di Rumah Kegiatan Bersama

Melalui ritme. Pelajari materi baru Bernyanyi.


Melalui melodi. dengan metronom, Membuat musik
Lebih mudah paham jika instrumen perkusi, bersama.
dinyanyikan, dibunyikan, software musik. Bicarakan tentang lirik
disisipkan dalam nada. Biarkan anak menyalakan sebuah lagu.
musik saat belajar. Ajak ke opera, konser,
Sediakan alat musik, teater musik.
speaker, music library.

6. KECERDASAN INTERPERSONAL
Cara belajar Dukungan Parents Kegiatan Bersama
di Rumah

Berinteraksi dinamis Beri kesempatan untuk Family meeting.


dengan orang lain. mengajar anak lain. Dorong anak untuk
Bekerja sama. Bermain peran anak menjadi problem solver.
Menceritakan sesuatu menjadi guru dan Ajak ke berbagai acara
ke orang lain. Parents muridnya. budaya, dan sosial.
Sediakan permainan
yang bisa dimainkan
bersama temannya.
Dukung anak terlibat
komunitas klub, komite,
kepanitaan sekolah,
organisasi sukarelawan.
7. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Cara belajar Dukungan Parents di Rumah Kegiatan Bersama

Dapat memotivasi diri Permainan individual. Berjalan-jalan ke tempat


sendiri. Beri ruang dan waktu yang tenang.
Senang bekerja secara pribadi untuk hobi dan Ke perpustakaan.
mandiri. minatnya. Menceritakan kisah
Hormati privasi anak. pahlawan yang berjasa
Beri kesempatan untuk dalam ‘diam’.
menetapkan tujuan, Berolahraga slow paced.
memilih aktivitas, dan Beribadah, atau
memacu diri mereka meditasi.
sendiri melalui proyek
apa pun yang menarik
bagi mereka.
Beri kesempatan untuk
belajar sendiri.

8. KECERDASAN NATURALISTIK
Cara belajar Dukungan Parents di Rumah Kegiatan Bersama

Terlibat dengan Bantu mengerjakan Mendaki gunung.


pengalaman di alam penelitian. Pergi ke sungai atau
bebas. Sediakan alat naturalist danau untuk berenang
Melakukan percobaan sederhana: set teropong, atau bermain air.
ilmiah. kaca pembesar, kacamata Ajak ke peternakan,
untuk eksplorasi di terrarium, akuarium,
bawah air. kebun binatang.
Dukung untuk melakukan Ajak ke museum sejarah
percobaan ilmiah sesuai alam.
usia. Memelihara hewan
peliharaan.
Tonton tayangan alam.
Parents dapat menemukan daftar ide aktivitas atau permainan untuk mengasah kecerdasan
anak sesuai usia pada Section 4 - Latihan Mandiri 3: Panduan untuk mengoptimalkan
ragam kecerdasan anak di bawah ini.
Section 5
LATIHAN MANDIRI 3: Panduan untuk mengoptimalkan ragam
kecerdasan anak.

13 Ide Mengoptimalkan Kecerdasan Verbal Linguistik


1. Ajak anak mendokumentasikan ide-idenya dan mulai menuilis. Simpan di notebook
kecil atau file di tablet atau smartphone (atau perekam suara kecil). Tuliskan kembali
ide-ide tersebut, bisa berupa jurnal, puisi, cerita, naskah, dll. Jika anak belum terlalu
mahir menulis sendiri, Parents bisa membantu menuliskan ide dan kalimat yang
dilontarkan oleh anak.
2. Dorong anak untuk membaca apapun yang sesuai minatnya. Apapun itu, bacalah.
majalah, buku, koran, jurnal, komik, dan lain sebagainya.
3. Ajak anak ke perpustakaan. Anak bisa menemukan semua yang ia inginkan di dunia di
sini secara gratis – melalui buku dan rekaman audio. Daftarkan menjadi anggota
perpustakaan agar anak semakin termotivasi untuk melakuan kunjungan reguler.
4. Mencari kata-kata yang belum anak ketahui di dalam kamus. Minta anak
mengumpulkan dan tuliskan kata-kata yang tidak ia ketahui artinya, dan mencari

bersama dalam kamus. Aktivitas ini akan memperkaya kosakata anak lebih banyak lagi.
5. Mendongeng secara teratur. Jadikan sebagai aktivitas rutin bersama anak. Ceritanya
bisa dari buku favorit, atau tentang apa saja yang anak suka. Bahkan ia bisa membuat
ceritanya sendiri. Ajak anak untuk menceritakan kembali bagian favorit dari buku yang
sudah ia baca, atau menceritakan kisah tentang aktivitas bersama anggota keluarga.
6. Bermain kata-kata. Pilih aneka permainan dengan kata-kata: teka-teki silang, mencari
kata tersembunyi, anagram, scrabble, hangman, I spy (mendeskripsikan sesuatu
dengan kata-kata dan saling menebak kata lewat deskripsi tersebut).
7. Bergabung dengan klub buku. Anak bisa mendiskusikan isi sebuah buku dengan orang
lain. Perpustakaan biasanya memiliki klub buku dengan tema spesifik pada buku anak.
Atau bisa juga dilakukan di lingkup keluarga, ajak anak berdiskusi tentang isi buku:
tokohnya, kisahnya, alur ceritanya, apa yang menarik, dan sebagainya.
8. Ikuti jejak penulis favorit. Cari situs webnya, akun media sosialnya, atau alamat
penulis yang disukai anak. Ajak ia menulis surat yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang ingin ia tanyakan pada sang penulis terkait dengan buku yang ia baca.
9. Pelajari bahasa asing. Kenalkan anak bahwa ada banyak sekali bahasa di dunia. Selain
bahasa Inggris, yang mungkin sudah ia kenal sehari-hari, ada juga bahasa Arab,
Spanyol, Jerman, Cina, dan masih banyak lainnya. Ikuti klub bahasa yang ada di
sekolah, atau bantu anak menemukan komunitas di lokasi terdekat.
10. Bermain kata-kata dengan mengucapkan. Kumpulkan lelucon favorit, tebak-tebakan,
pantun, persamaan kata yang jarang didengar, dan lainnya. Katakan kembali saat
berkumpul bersama keluarga, saudara, atau teman di sekolah. Atau, mengapa tidak
membuat miliknya sendiri?
11. Buat review dan sinopsis atau pertunjukannya sendiri. Anak bisa review buku
favoritnya, film yang ditonton, dan membuat buku ceritanya sendiri. Anak bebas
menuliskan apapun, bahkan bisa menambahkan gambar favoritnya. Atau anak bisa
menulis, menjadi sutradara dan membuat pertunjukannya sendiri.
12. Menghadiri pertunjukan. Banyak drama yang dipentaskan oleh klub sekolah atau
komunitas teater.

13. Bergabung dengan tim debat sekolah. Jika anak terlihat suka mendiskusikan
ide-idenya, dorong ia untuk bergabung tim debat di sekolah. Debat bisa menjadi cara
yang tepat untuk mempertajam keterampilan berbicara, logika, dan menajamkan
penelitian.
Section 5
LATIHAN MANDIRI 3: Panduan untuk mengoptimalkan ragam
kecerdasan anak.

16 Ide Mengoptimalkan Kecerdasan Logika-Matematika


1. Mainkan permainan yang menggunakan strategi dan logika. Permainan seperti catur,
domino mengajak anak untuk menyusun strategi dan memahami pergerakan lawan.
2. Tonton tayangan televisi yang mengajarkan science dan matematika. Tayangan
seperti National Geographic, The Space Gal, Bill Nye The Science Guy memperlihatkan
pentingnya konsep science dan inovasi.
3. Berlatih menyelesaikan persoalan matematika dengan bayangan di dalam kepala.
Jangan gunakan kalkulator, kertas, atau pensil (kecuali untuk memeriksa hasilnya
nanti). Berlatihlah dengan tingkat yang semakin sulit dari hari ke hari.
4. Pergi ke tempat-tempat bertema science. Temani anak mengunjungi museum ilmu
pengetahuan, planetarium, museum anak, exploratorium, atau tempat lainnya di mana
anak bisa mengeksplor bagaimana ilmu pengetahuan dan matematika digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

5. Update perkembangan ilmu pengetahun dengan membaca. Bisa dari mana saja,
majalah, surat kabar, portal berita,atau sosial media seringkali memuat berita tentang
perkembangan matematika dan ilmu pengetahuan.
6. Perkirakan banyak hal. Misalnya, ajak anak menghitung perkiraan jumlah kismis di
dalam sebuah toples, atau jumlah tusuk gigi di dalam boks. Periksa kebenarannya
dengan menghitungnya satu per satu. Aktivitas ini juga bisa menjadi ide permainan
saat anak bersama temannya di sekolah atau ketika bermain bersama teman di rumah.
7. Kerjakan teka-teki matematika menyenangkan. Minta anak mengisinya saat di waktu
senggang, atau seperti saat menunggu makanan di restoran. Mainkan berdua dengan
Parents, atau dengan teman? Tentu makin menyenangkan!
8. Jadikan sebagai hari spesial. Misalnya, ‘Selasa adalah Hari Matematika!’ atau ‘Science
Evening with Family’ di mana pada waktu yang telah ditentukan, Parents bersama anak
bisa melakukan eksperimen, memecahkan teka-teki matematika, atau belajar
pengetahuan baru melalui tayangan di berita.
9. Tulis 10 pertanyaan tentang alam semesta dan cari tahu jawabannya. Misalnya, dari
mana datangnya pelangi? Temukan jawabannya dengan membaca ensiklopedia,
mencari di internet, atau buat eksperimen bersama anak.
10. Ikut klub matematika atau science di sekolah. Jika di sekolah belum ada, mungkin
Parents bisa membantu anak untuk menanyakan pada guru atau pihak sekolah. Jika
memang tidak tersedia, motivasi anak untuk membentuk grup kecil bersama
teman-temannya yang memiliki minat yang sama.
11. Temukan buku atau website tentang eksperimen science dan praktikkan di rumah
bersama anak. Pastikan anak melakukan eksperimen di bawah pengawasan Parents.
Akan semakin bermanfaat jika eksperimen yang dilakukan bisa disertakan ke dalam
tugas/proyek sekolah atau sebuah komunitas.
12. Ajarkan matematika atau sains yang telah dikuasai anak ke orang/anak lain.
Menjelaskan apa yang sudah anak pahami ke orang lain akan membuatnya semakin
paham lagi. Lalu dorong anak untuk menemukan orang lain lagi (bisa jadi Parents,
temannya, saudara, atau guru) yang akan mengajari anak matematika atau sains
tingkat lanjut hingga ia akan terus penasaran.
13. Perhatikan penggunaan angka dari sebuah berita. Misalnya jika ada sebuah berita
tentang perlu menempuh jarak 43 juta mil untuk mencapai Mars, ajak anak coba
memahami seberapa jauh sebenarnya 43 mil itu.

14. Cari tahu tentang asal usul matematika di berbagai tempat budaya. Budaya suku
Maya dan Arab kuno menyumbangkan banyak ide matematika yang masih digunakan
hingga hari ini. Bahkan mereka memiliki ‘kalkulator’ mereka sendiri. Ajak anak belajar
menggunakan sempoa atau jenis perangkat perhitungan lainnya yang dikembangkan
oleh budaya lain.
15. Buat permainan, halaman web atau situs sendiri. Jika anak tertarik, ajak ia belajar
bahasa pemrograman komputer sederhana.
16. Ajak anak memerhatikan bagaimana ia memecahkan masalah logika. Ajarkan ia
mengenali apa yang terjadi dalam dirinya (apa yang ia pikirkan, apa yang ia rasakan)
saat setiap kali bertemu dengan sains dan matematika. Seperti apa yang paling disukai
dan apa yang merasa sulit – sehingga anak dapat mengenali kekuatan.
Section 5
LATIHAN MANDIRI 3: Panduan untuk mengoptimalkan ragam
kecerdasan anak.

13 Ide Mengoptimalkan Kecerdasan Visual-Spasial


1. Jelajahi dunia seni. Jika ada museum di kota Parents, ajak anak untuk mengunjungi
dan melihat berbagai karya seni di sana. Atau, bisa juga menyaksikan pameran karya
seni virtual.
2. Baca buku atau majalah dengan ilustrasi/fotografi yang bagus. Ini adalah langkah
termudah untuk bantu anak mengasah jiwa seninya. Ajak ke perpustakaan untuk
memperluas referensinya.
3. Buat jurnal visual. Minta anak untuk membuat sketsa dari hal yang menarik yang
dilihatnya setiap hari, atau saat ada ide terbayang di benaknya. Ini adalah semacam
jurnal tapi yang terbuat dari gambaran.
4. Buat kompilasi gambar. Kumpulkan gambar menarik yang ditemui, desain yang disuka
dari majalah, surat kabar, brosur, kartu pos, atau foto. Simpan dalam sebuah kotak lalu
susun menjadi kolase di dinding, atau scan dan susun menjadi kolase digital.

5. Potret hari ini. Aktivitas ini akan semakin menyenangkan bila dilakukan bersama
Parents. Ajak anak mengambil gambar yang ditemui di siang (dan malam) hari. Selain
melatih keterampilan foto jurnalistik, Parents juga bisa mendokumentasikan peristiwa
yang terjadi bersama anak sehari-hari. Pilih yang terbaik dan satukan di album atau
gantung di dinding. Terus lakukan selama beberapa minggu, bulan, atau tahun dan
lihatlah bagaimana gambar-dan hidup- terus berubah seiring waktu.
6. Buat video sendiri. Ini bisa menjadi apa saja, bisa membuat video musik, dokumenter,
atau merekam akting anak dan teman-temannya dari naskah yang telah mereka buat
sendiri sebelumnya! Banyak software atau aplikasi terkini yang dapat Parents gunakan
bersama anak untuk mengedit hasilnya bersama. Tambahkan music backsound dan
kredit untuk karya yang telah dibuat anak.
7. Mainkan game dan kerjakan teka-teki yang memotivasi semangat anak. Pictionary,
catur, tic tac toe, teka-teki gambar, rubik adalah beberapa contoh permainan
sederhana yang mengasah kemampuan anak menyusun strategi visual dan
kemampuannya untuk memprediksi gerakan selanjutnya.
8. Bersenang-senang dengan ilusi optik. Ilusi optik adalah gambar yang membohongi
otak dan membuat kita untuk melihat gambar dengan lebih dari satu sudut pandang.
Setelah memahami konsepnya, ajak anak untuk membuatnya sendiri.
9. Gunakan program atau aplikasi yang ada di komputer. Ada banyak program dapat
Parents gunakan bersama anak. Seperti mengubah gambar dan foto dengan Adobe
Photoshop, menggambar sendiri di layar komputer menggunakan Adobe Illustrator,
atau aplikasi terkini lainnya yang mengajak anak membuat gambar kartunnya sendiri.
10. Ikuti kelas/klub. Apa yang paling anak minati untuk dipelajari? Apakah tentang
bagaimana cara menggambar atau melukis? Dasar-dasar arsitektur? Cara mengambil
dan mengolah foto? Membuat kerajinan tangan yang berbeda-beda? Banyak sekali
topik terkait seni yang dapat dipelajari.
11. Ciptakan "studio desain" di rumah. Berikan kemudahan akses pada berbagai materi
untuk menggambar dan menciptakan berbagai karya, penemuan, ide, atau proyek
apapun. Lego, D-stix, hexaflexagons, blok, hingga styrofoam, lem, pembersih pipa, klip
kertas, sedotan soda, tusuk gigi, dan tanah liat, semua bisa menjadi bahan berkarya.
Parents juga bisa mengenalkan program atau aplikasi desain pada anak.

12. Ciptakan area "art smart" di rumah. Sulap salah satu pojok rumah sebagai area
menyimpan berbagai pensil, spidol, pensil warna, tanah liat model, kertas konstruksi,
gunting, lem, glitter, kertas tisu, cat, kertas gambar, papan poster, papan busa, dan apa
saja sehingga ketika ide muncul, anak bisa segera menuangkannya dan menemukan
alat dan bahan yang dibutuhkan.
13. Ubah cara anak melihat dunia. Hal-hal seperti kaleidoskop, teleskop, kaca pembesar,
dan mikroskop mengubah cara anak melihat dunia visual dan membiarkan anak
menjelajahi apa yang ia lihat di sekitarnya. Kaleidoskop bermain dengan warna,
cahaya, dan pola. Mikroskop dan kaca pembesar membuat segala sesuatu yang kecil
jadi tampak besar dan menampilkan dunia baru dari pola dan bentuk. Teleskop
membawa jauh hal-hal yang lebih dekat, Parents dan anak tidak hanya dapat melihat
bulan dari dekat, Anda bisa melihat kawah di permukaannya secara detail.
Section 5
LATIHAN MANDIRI 3: Panduan untuk mengoptimalkan ragam
kecerdasan anak.

12 Ide Mengoptimalkan Kecerdasan Kinestetik


1. Latih koordinasi tangan-mata. Ajak anak beraktivitas yang membutuhkan koordinasi
mata, pikiran, dan tangan seperti melatih ayunan raket tenis, servis bola voli,
memanah, atau bowling. Tidak selalu tentang olahraga, melalui berbagai permainan
seperti kelereng, lompat jumping jack, ping pong, menembak keranjang, melempar
dengan sasaran, dan video game juga akan menyenangkan.
2. Olah tubuh dengan menyenangkan. Jadikan permainan yang seru seperti mencoba
julurkan lidah sampai nyaris menyentuh hidung. Cari tahu cara melebarkan lubang
hidung atau mengangkat satu alis. Buat suara aneh dengan mengatupkan telapak
tangan di ketiak dan gerakkan lengan ke atas dan ke bawah. Berlatih menggoyangkan
telinga (ini sangat sulit untuk beberapa orang!). Tulis nama di selembar kertas
menggunakan jari kaki.

3. Bermain tebak-tebakan dengan keluarga dan teman. Satu orang memeragakan dan
yang lainnya menebak. Tanpa suara, tanpa kata-kata, hanya melalui gerakan tubuh.
Bisa judul lagu, nama benda, judul film, atau apapun.
4. Carilah ide saat bergerak dan berolahraga. Minta anak membawa buku catatan kecil
atau perekam saat ia jogging, dan menulis/membuat sketsa/merekam ide-ide yang
bermunculan saat ia sedang berolahraga.
5. Pikirkan sebuah ide dan bangunlah. Apa yang anak pikirkan? Dampingi ia mewujudkan
apa yang ada di pikirannya menjadi nyata. Gunakan tanah liat, kertas, balok, pembersih
pipa, kotak, lego, atau bahan lain apa pun yang mungkin ada di sekitar rumah.
6. Tingkatkan daya tahan tubuh dan kekuatan fisik. Kuatkan jantung dan paru-paru
dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui aktivitas aerobik seperti menari,
berlari, joging, jalan cepat, aerobik, atau bersepeda. Rutin lakukan push-up, pull-up,
dan sit-up, atau dengan berolahraga dengan beban (sesuai usia dan di bawah
pengawasan Parents). Ajarkan untuk melakukan pemanasan, peregangan, dan
pendinginan setiap kali sesi olahraga.
7. Pelajari tentang seni dan membuat kerajinan. Coba aktivitas seperti merajut,
merenda, menenun (dengan kertas atau benang), menjahit, embroidery, menyulam,
memasang manik-manik, membuat berbagai jenis ikat dan mengenal masing-masing
fungsinya, membuat model bangunan, atau kaligrafi. Atau jika memungkinkan dan
dengan pengawasan ahli, anak bisa mencoba dunia pertukangan, mmebuat ukiran
kayu, atau memasak.
8. Lepaskan stres Anda dan rileks. Pelajari cara untuk menjadi lebih sadar dengan kondisi
tubuh dan bagaimana cara bersantai ketika lelah/stres. Contoh, jika anak khawatir
tentang ujian, pekerjaan rumah, atau situasi keluarga, ajarkan anak cara untuk
mengenali rasa itu, gejala yang muncul, sekaligus cara untuk mengatasinya. Cara awal
yang paling mudah adalah dengan mengajarkan teknik deep breathing (bernafas
dalam-dalam). Mulai dari jari kaki, kepalkan otot-otot jari kaki, kemudian lepaskan
menjadi rileks saat menghembuskan nafas. Terus lakukan ini dengan menggerakkan
tubuh bagian lain, dari kaki ke betis, dan seterusnya sampai mencapai atas kepala
Anda. Melepaskan stres/lelah dapat membantu anak belajar dan berkarya lebih baik
tidur lebih nyenyak, dan merasa lebih baik secara keseluruhan.

9. Ikuti kelas drama. Coba ikut klub drama yang ada di sekolah atau cari komunitas teater
di sekitar.
10. Ambil kursus beladiri. Ada banyak jenis beladiri, di antaranya seperti aikido, karate,
jujitsu, atau tae kwon do, dan masih banyak lagi. Tekankan pendekatan kapan bisa
menyerang dan selebihnya gunakan sebagai perlindungan. Latihan bela diri bisa
melatih anak untuk kontrol dan disiplin. Kunjungi kelas yang berbeda sampai anak
merasa lebih mampu atau lebih menyukai pada salah satunya.
11. Fokus belajar atau menjadi lebih baik dalam olahraga tunggal. Seperti berenang, lari,
panahan, skateboard, inline skate, bersepeda, dll. Jika mungkin selama ini anak berlatih
dengan orang lain atau bersaing dalam tim, sesekali ajak anak melakukannya sendiri.
Selain untuk tetap menjaga kesehatan, anak dapat mengenali kemampuan dirinya.
12. Bergabung dengan klub olahraga sekolah atau lingkungan rumah. Saat mendaftar
tidak perlu terburu-buru fokus bahwa ke depannya anak akan menjadi atlet. Tujuan
utamanya adalah melatih daya tahan tubuh anak, meningkatkan keterampilan
tubuhnya, dan agar ia bersenang-senang. Jika anak belum mau mengikuti klub, cari
sesuatu yang lebih santai, seperti mengajak teman di rumah bermain bola basket
bersama, bisbol, bola voli, atau sepak bola.
Section 5
LATIHAN MANDIRI 3: Panduan untuk mengoptimalkan ragam
kecerdasan anak.

13 Ide Mengoptimalkan Kecerdasan Musikal


1. Dengarkan berbagai jenis musik, sebanyak mungkin. Dengarkan berbagai gaya musik
(blues, jazz, klasik, country, populer, rock, dll). Jangan terburu-buru memutuskan untuk
tidak menyukai jenis musik tertentu.
2. Dengarkan musik dari berbagai belahan dunia. Coba beri anak kesempatan untuk
mendengarkan musik dari Irlandia, Meksiko, India, Cina, atau tempat lain. Biarkan anak
penasaran dan mengenal keunikan jenis musik dari negara lain.
3. Bernyanyilah bersama keluarga atau teman. Ajak anak menyanyikan lagu favoritnya
atau belajar lagu baru dari yang lain. Membuat musik bersama sangat menyenangkan
dan tidak terasa menjadi sebuah proses belajar. Dorong anak untuk belajar beberapa
alat musik dan menguasai setidaknya satu lalu gunakan sebagai latar belakang
rekaman lagu favoritnya.

4. Mainkan permainan musik bersama keluarga atau teman. Biarkan anak menyanyikan
beberapa bagian dari sebuah lagu, dan semua orang harus menebak judul lagunya.
Lakukan bergantian.
5. Saksikan live music bersama. Seringkali di setiap pameran, di taman, atau acara
festival, ada live music yang dapat disaksikan secara gratis. Atau, sesekali temani anak
menonton konser.
6. Ikut klub musik sekolah. Jika di sekolah anak ada klub paduan suara, band, atau
orkestra, biarkan anak mengikutinya. Anak akan belajar membaca not balok, belajar
musik, dan memiliki kesempatan mencoba berbagai alat musik. Juga bertemu dengan
anak atau orang lain yang memiliki minat yang sama pada musik.
7. Improvisasi membuat musik dengan peralatan yang ada di rumah. Dapur adalah
tempat di mana anak bisa menemukan berbagai peralatan untuk membuat musik.
Panci dan wajan, gelas yang diisi air dengan ketinggian berbeda, sendok kayu, dan
logam. Buat marakas sendiri dengan mengisi wadah plastik dengan kacang, atau
dengan penjepit kertas, atau kerikil.
8. Belajar membaca not balok. Seringkali menjadi bagian dari program musik di sekolah
seperti band, paduan suara, atau orkestra. Beberapa software saat ini juga bisa
digunakan untuk membantu anak belajar membaca not balok juga.
9. Kenali elemen musik yang berbeda. Ajak anak duduk bersama dan dengarkan
instrumen yang berbeda-beda. Apakah anak dapat mengidentifikasi elemen yang
berbeda-beda? Apakah anak dapat mengenali pola di dalam musik? Jika di sekolah,
atau di dalam komunitas, anak juga bisa melakukan ini dan diskusi bersama-sama.
10. Kuasai minimal satu alat musik. Belajar melalui komunitas atau jika memungkinkan
memanggil guru untuk les privat untuk belajar piano, gitar, harmonika atau apapun
yang diinginkan anak. Belajar melalui buku dan software atau secara online melalui
vide instruksional juga dapat membantu proses belajar anak.
11. Menjadi lebih sadar akan musik di sekitar. Mulailah meluangkan beberapa menit
untuk mendengarkan musik dan irama alam, atau irama di dunia sibuk lalu lintas,
orang, dan mesin. Kemudian ajak anak menuliskan sebuah lagu menggunakan alat
musik apapun yang dikuasai.

12. Ciptakan lagu atau karya musik. Bantu anak menggunakan software yang ada di
ponsel atau komputernya untuk membuat musiknya sendiri. Banyak software serupa
yang dapat membantu anak menggabungkan banyak instrumen berbeda.
13. Mulai sebuah band. Dorong anak untuk berkumpul bersama sekelompok teman yang
memiliki minat yang sama terhadap musik dan buat band sendiri. Bisa berupa grup
rap, paduan suara acappella, atau musik lainnya. Kemudian motivasi mereka untuk
tampil di sekolah atau di lingkungan sekitar.
Section 5
LATIHAN MANDIRI 3: Panduan untuk mengoptimalkan ragam
kecerdasan anak.

12 Ide Mengoptimalkan Kecerdasan Interpersonal


1. Simpan daftar nama teman, nomor telepon, atau alamat emailnya (mungkin akun
sosial medianya). Gunakan informasi ini agar anak bisa merasa tetap dekat dengan
temannya. Meski temannya sedang tidak merayakan hari spesial, sesekali
menghubungi mereka hanya untuk menyapa akan sangat menyenangkan bagi anak.
2. Buat peta sosial sendiri. Ajak anak menuliskan namanya di tengah selembar kertas.
Paling dekat dengan namanya, minta ia tulis nama-nama orang yang paling dekat
dengannya (bisa dimulai dari keluarga dan teman dekat). Kemudian nama teman dan
kenalan yang tidak terlalu dekat, tetap tuliskan tapi lebih jauh jaraknya dari nama anak.
3. Bertemu orang baru. Ajak anak untuk bertemu orang baru masing-masing hari, setiap
minggu, atau setiap bulan melalui sebuah komunitas atau berkenalan dengan teman
baru di sekolah.
4. Temukan teman dengan minat yang sama. Aktivitas ini bisa anak mulai di klub sekolah
atau saat kursus di luar jam sekolah. Seperti klub pecinta buku, klub pengumpul koin

bersejarah, klub pecinta alam, teman dengan hobi memasak, sesama penyuka basket
ball, dan lain sebagainya. Sangat menyenangkan bersama orang-orang yang memiliki
minat yang sama dan suka melakukan hal yang sama.
5. Menjadi relawan untuk membantu orang lain. Ada banyak perbedaan jenis organisasi
yang membantu orang lain, baik organisasi lokal atau pun global.
6. Belajar dengan orang lain. Katakan pada anak untuk memanfaatkan pembelajaran
kelompok di kelas secara maksimal. Di sana ia dapat belajar cara berbeda dalam
memecahkan masalah, mendengar ide yang berbeda, dan bisa mengenal teman
sekelas lebih baik. Ia juga bisa belajar dengan orang lain di luar sekolah, seperti saat
mengerjakan proyek seni kelompok, atau saat belajar musik dengan orang lain di
tempat kursus musiknya.
7. Dorong anak untuk selalu terlibat. Jangan ragu untuk mencalonkan diri dalam
pemilihan di pemerintahan siswa, kegiatan sukarela untuk menjadi bagian dari solusi
konflik di sekolah.
8. Ajari teman atau adik kelas. Anak bisa menawarkan dirinya untuk mengajari temannya
yang masih kesulitan dengan materi di sekolah, atau mengajar materi adik kelasnya.
Anak tentu akan merasa senang dapat membantu orang lain dan tanpa sadar
mengasah berbagai keterampilan di dalam dirinya.
9. Habiskan waktu bersama keluarga Anda. Ciptakan quality time bersama keluarga
secara rutin untuk mempererat hubungan. Parents bisa mengadakan pertemuan
keluarga untuk membicarakan masalah penting seperti tugas, harapan untuk sekolah,
atau pun bermain bersama. Bisa memainkan boardgame bersama, berolahraga
bersama, atau melakukan aktivitas seru di taman.
10. Motivasi anak untuk menjadi pemimpin. Jika anak seringkali menjadi pemimpin di
berbagai kesempatan, mungkin itu memang bakat alaminya. Ajarkan anak tentang arti
menjadi pemimpin, tanggung jawabnya, dan skill menjadi pemimpin. Dorong ia untuk
mengikuti organisasi, dan volunteer.
11. Bertemu orang baru dan temukan kekuatannya. Belajar bisa di mana pun dan melalui
siapa pun. Melalui orang baru, anak bisa mengetahui hal-hal yang tidak ia ketahui
sebelumnya, sehingga banyak hal baru yang bisa ia pelajari dari kisahnya. Dorong anak
untuk mengajukan banyak pertanyaan kepada mereka.

12. Berlatih berteman. Jika masih merasa malu atau canggung bertemu dengan orang
baru, berlatihlah berteman dengan seseorang yang sudah dikenal sebelumnya. Sahabat
pena juga bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk mengenal orang
baru.
Section 5
LATIHAN MANDIRI 3: Panduan untuk mengoptimalkan ragam
kecerdasan anak.
12 Ide Mengoptimalkan Kecerdasan Intrapersonal
1. Ajarkan anak tentang self care. Penting bagi anak untuk mengetahui cara merawat
dan menjaga dirinya. Bagaimana
2. Tanyakan pada diri sendiri, "Siapakah saya?" Di atas selembar kertas, tuliskan, "Who
Am I?" Tuliskan sebanyak mungkin jawaban untuk pertanyaan ini. Buat daftar apa yang
disukai dan tidak disuka, hobi, jenis makanan, jenis permainan, dan apapun yang
terlintas dalam pikiran. Buat jawaban sedetail mungkin.
3. Buat jurnal. Tuliskan perasaan, ide, kenangan, atau hal lain yang sedang dipikirkan.
Anak bisa saja menulis tentang hari-harinya di sekolah, pertengkaran dengan teman,
atau betapa bahagianya saat merawat kucing peliharaan. Jika mau, boleh saja menulis
puisi atau gambar di jurnal. Ingat, ini jurnal milik anak, jadi anak tidak perlu
menunjukkannya kepada orang lain jika memang ia tidak mengizinkan.
4. Buat daftar diri. Ajak anak membuat daftar semua hal yang bisa ia lakukan dengan
baik. Kemudian buat daftar semua hal yang ingin anak lakukan lebih baik lagi.
Berdasarkan daftar ini, bantu anak membuat daftar tujuan untuknya (lihat nomor 4).

5. Tetapkan tujuan untuk diri sendiri. Pilih durasinya, misalnya mingguan atau bulanan,
sebagai sasaran spesifik yang ingin anak capai. Semakin spesifik akan semakin mudah,
misalnya setiap tanggal 10 setiap bulan (jika bulanan), atau setiap hari Sabtu (jika
mingguan). Tetapkan tujuan yang bisa dicapai anak dengan sedikit usaha. Jika
tujuannya terlalu mudah, anak tidak akan merasa berhasil saat ia sudah mencapainya
(misalnya: bisa melipat selimut setiap hari setelah bangun tidur, padahal itu sudah
menjadi kemampuan anak dan sudah dilakukannya setiap hari). Sebaliknya, jika terlalu
sulit atau tidak mungkin, anak akan merasa frustrasi dan marah karena ia merasa tidak
membuat kemajuan apa pun. Dampingi anak melakukan evaluasi apa yang telah ia
lakukan dalam memenuhi tujuan di akhir periode tersebut, lalu tetapkan tujuan baru.
6. Kumpulkan biografi. Tulis atau buat pengalaman hidup selama ini. Anak bisa
menggunakan gambar, lukisan, foto, dan musik, atau menulis dan menampilkan
sandiwara atau membuat buku komik.
7. Buat kolase diri. Gunakan gambar dari majalah, foto, atau bahan seni seperti spidol cat
atau glitter untuk membuat kolase yang mengekspresikan diri anak. Ia bisa
menempelkan objek ke kolase seperti manik-manik, bulu, atau mobil mainan dan
membuat kolase 3-D. Temanya bisa apapun, tentang dunia kesehariannya, tujuan yang
ingin dicapai, atau pun pengalaman yang telah berlalu.
8. Menulis diary tentang perasaan anak atau membuat mood tracker dengan
menggambar perasaannya atau menempel sticker emoji sesuai perasaannya hari itu.
Ajak anak mengingat dan merenungkan hal-hal hebat yang terjadi itu, apa yang tidak
berjalan dengan baik, apa yang ia pelajari, dan bagaimana ia bisa menjadikannya lebih
baik selanjutnya.
9. Mengikuti kelas mindfulness dan yoga untuk anak. Selain ikut kelas khusus, Parents
dan anak juga bisa melakukan aktivitas ini sendiri dengan panduan kartu mindfulness
dan yoga untuk anak-anak.
10. Ajak menemukan tempat yang tenang (quiet place) untuk mendengarkan diri sendiri,
berpikir dan melakukan refleksi. Ini juga termasuk berbicara dengan orang tua atau
teman dekat, latihan meditasi atau relaksasi, bernapas dalam-dalam, menyendiri
sesaat di tempat yang tenang, atau tempat yang bisa anak tuju saat ia sedang sedih.

11. Baca buku self-help. Ajak anak membaca buku-buku dari para tokoh besar seperti Rosa
Parks, Mahatma Gandhi, Martin Luther King, Eleanor Roosevelt, atau Gloria Steinem,
dan masih banyak lagi. Bagaimana keyakinan diri dapat menjadikan mereka besar, dan
mengenali bagaimana mereka terus berusaha bangkit saat menemui kesulitan.
12. Berdiskusi tentang buku atau film yang baru saja dinikmati anak. Tanyakan perasaan
dan pemikiran apa yang muncul pada diri anak setelah membaca atau menontonnya.
Section 5
LATIHAN MANDIRI 3: Panduan untuk mengoptimalkan ragam
kecerdasan anak.

19 Ide Mengoptimalkan Kecerdasan Naturalistik


1. Perhatikan alam di mana pun. Mulai dari hal kecil seperti memperhatikan semut yang
berjalan beriringan masuk ke dalam lubang di tanah saat sedang bermain di taman,
memerhatikan berbagai bunga dan sayuran yang tumbuh di kebun, daun-daun yang
gugur dan berganti dengan daun yang baru, dan lain sebagainya.
2. Tanam sesuatu dan amati pertumbuhannya. Ajak anak membeli bibit buah atau
bunga, lalu tanam di dalam pot. Atau tanam dari sisa bahan makanan seperti batang
sayuran, atau ujung wortel yang diletakkan di atas tanah. Perhatikan berbagai tahapan
yang dilalui tanaman saat tumbuh. Seberapa cepat ia tumbuh? Berapa banyak airyang
diperlukan? Apakah dia suka banyak sinar matahari?
3. Ajak anak berbaring di halaman dan lihat ke langit. Di sore hari yang cerah,
perhatikan berbagai jenis awan di langit. Apakah tipis dan bergaris-garis? Bagaimana
caranya berpindah tempat? Apakah bergerak sendiri atau ada angin yang meniup
mereka melintasi langit? Atau ceritakan tentang cuaca. Langit di atas bisa jadi berbeda
dengan situasi langit di ujung sana. Apakah itu di sana terlihat seperti sedang hujan?

4. Lihat langit pada malam yang cerah. Tanyakan pada anak, apa warna langit saat itu?
Parents bisa melihat bintang dan bahkan planet, seringkali Venus & Mars terlihat.
Lihatlah bulan dan tanyakan pada anak tentang tahapan bulan. Apakah ini bulan
purnama? Apakah itu sabit? Ini juga bisa menjadi pengalaman menarik jika kebetulan
anak bisa melihat bintang jatuh, dan lain sebagainya. Parents bisa berdiskusi bersama
anak, menanyakan apa yang ia lihat? Pesawat? Helikopter? Lampu-lampu gedung?
5. Mulailah membuat taman/kebun. Jika Parents tidak memiliki pekarangan, ajak anak
menanam bunga atau tanaman rempah di dalam pot-pot kecil. Bantu anak
merencanakan, menggali, menanam, memelihara, dan memanen. Jika di taman
komplek rumah cukup memungkinkan, minta izin agar sebuah sudut menjadi area anak
untuk belajar menanam.
6. Mulai taman komunitas. Berkumpul dengan anak-anak anak-anak, remaja, dan orang
dewasa di lingkungan dan memulai kebun masyarakat. Aktivitasnya akan melibatkan
anggotanya mulai dari pembersihan area, menanam bunga, sayur-sayuran,
buah-buahan, atau herba apapun yang ingin ditanam.
7. Mengamati burung. Jika ada, gunakan teropong dan pergi ke area hutan di dekat
rumah atau sekolah, amati berbagai jenis burung di sekitar. Bawa buku panduan
sehingga anak dapat mengidentifikasi burung yang ia lihat.
8. Gunakan waktu screen time untuk menonton acara alam di televisi. Channel khusus
seperti National Geographic, Discovery Channel, Animal Planet, dan lainnya adalah
media yang baik untuk belajar. Tetap dampingi anak dan diskusikan apa yang ia
saksikan.
9. Baca buku dan majalah tentang alam. Dampingi anak membaca buku tentang
binatang, dinosaurus, atau hutan hujan, atau apa pun bagian dari alam yang membuat
anak penasaran).
10. Memilah sampah. Ajak anak mengenal tipe sampah, dan cara memilahnya. Beberapa
benda (seperti plastik dan kotak makanan) memiliki keterangan di bagian belakangnya
tentang jenisnya, sehingga bisa dipilah dengan seksama. Untuk sampah non-organik,
mencucinya sebelum membuang juga bisa menjadi suatu aktivitas bersama. Jika
memungkinkan, ajarkan anak tentang cara mengolah sampah organik di rumah.

11. Terlibat dengan organisasi lingkungan. Untuk anak yang usianya lebih besar bisa
mengikuti aktivitas kelompok nasional atau bahkan internasional yang menangani
masalah lingkungan. Dukung anak menjadi volunteer Greenpeace, Earth Island
Institute, dan World Wildlife Fund, dan lain sebagainya sehingga ia lebih memahami
tentang alam dan bentuk aksinya secara langsung.
12. Rawat hewan peliharaan. Butuh komitmen besar saat sudah memutuskan memelihara
hewan. Anak akan terlatih untuk menjadi bertanggung jawab merawat hewan
peliharaan keluarga, mulai dari memberinya makan, memberinya air, mengajak
berjalan atau bermain, membersihkan kotak pasir atau kandang, dan merawat saat
sedang sakit.
13. Ciptakan ekosistem sendiri. Buat aquarium, terarium, peternakan semut, atau
ekosistem portabel lainnya. Anak akan mempelajari tentang apa yang terjadi dalam
ekosistem, dan ini bisa menjadi salah satu proyek sains untuk sekolah.
14. Pelajari tentang binatang. Pilih spesies tertentu yang membuat anak penasaran,
apakah itu yang ditemui sehari-hari seperti anjing, dan kucing; atau hewan peternakan
seperti sapi, kambing, kerbau, babi; atau hewan buas di kebun binatang dan bisa
dipelajarinya lewat buku seperti macan tutul salju, wombat, atau hyena, rubah, dll.
Setelah mempelajari jenisnya, lanjutkan ke keturunan dan asal-usulnya, habitat, dan
apakah terancam punah dan mengapa, serta apa perannya dalam ekosistem.
15. Kunjungi museum sejarah alam, kebun binatang, akuarium, arboretum, planetarium
hingga taman botani. Beberapa tempat biasanya juga memiliki tur khusus untuk
anak-anak, cari tahu jadwalnya dan daftarkan anak ke dalam program tersebut,
16. Lihatlah tanah yang dipijak. Parents bisa mengajak anak belajar banyak tentang
tempat tinggal dari tanah dan bebatuan. Atau, menemukan berbagai jenis mineral dan
bahkan fosil di beberapa daerah. Baca buku pengetahuan tentang geologi lokal daerah
Parents. Jika anak tertarik, ia bisa memulai koleksi berbagai jenis batu-batuan dan
mengidentifikasi melalui buku yang ia miliki.
17. Berkemah dan mendaki gunung. Aktivitas ini dapat memberi kesempatan pada anak
untuk belajar sesuatu yang baru tentang alam dan dunia di sekitarnya, berbeda dari
yang ia lihat sehari-hari di sekitar rumah.

18. Mulai koleksi. Mulai dari apapun yang menarik minat anak, jenis serangga, daun,
bunga, dan batu bisa menjadi hal yang baik untuk dikumpulkan. Anak bisa menekan
daun dan bunga di antara halaman buku untuk menjadi scrapbook. tempatkan
serangga yang ditemukan di toples berlubang, amati beberapa hari, lali lepaskan lagi ke
alam bebas. Pastikan anak berhati-hati saat mengumpulkan agar tidak melukai
lingkungan dan juga dirinya sendiri.
19. Pelajari cara memasak. Memasak akan jadi lebih menyenangkan jika menggunakan
herba dan sayuran yang telah ditanam sendiri oleh anak.
LAMPIRAN:
Ide permainan untuk menstimulasi kecerdasan majemuk sesuai kategori usia.
Parents bisa menemukan deskripsi permainan di bawah ini melalui browser/Youtube.

VERBAL LINGUISTIK LOGIKA MATEMATIKA

Scrabble (Milton Bradley, age 8+) Bingo (6+)


Scrabble Jr. (Milton Bradley, 5+) Dominoes (6+)
Blurt (Patch, 10+) Chess (8+)
Boggle (Parker Brothers, 8+) Checkers (6+)
Boggle Jr. (Parker Brothers, 3-6) Clue Jr. (Parker Brothers, 5-8)
Outburst Jr.: The Game of Verbal Explosions (Parker Connect Four: The Vertical Checkers Game (Milton
Brothers, 7+) Bradley, 7+)
Mastermind: Crack the Word Code! (Pressman, 6+) Guess Who (Milton Bradley, 6+)
Mad Gab (Patch, 10+) Monopoly (Parker Brothers, 8+)
Password (England Games, 10+) Mastermind for Kids (Pressman, 6+)
Scattergories (Milton Bradley, 12+) Mancala for Kids (Pressman, 6+)
Scattergories Jr. (Milton Bradley, 8-11) Othello (Pressman, 8+)
Trivial Pursuit Jr. (Parker Brothers, 8+) Payday (Parker Brothers, 8+)
Upwords (Milton Bradley, 10+) ​Parcheesi (Milton Bradley, 7+)
Balderdash (Parker Brothers, 10+) Quarto (Pressman, 8+)
​Bird Brain (Tiger Electronic Games, 5+) Racko (Parker Brothers, 8+)
Jeopardy (Tiger Electronic Games, 8+) Sequence (Jax, 7+)
Triominoes (Pressman, 8+ )
30 Second Mysteries (University Games, 12+)
Carmen San Diego Jr. Edition (University Games, 4-8)
VISUAL SPASIAL KINESTETIK

Pin the tail on the donkey (3+) Pickup sticks (5+)


Battleship (Milton Bradley, 7+) Guesstures: The Game of Split-Second Charades
Pictionary Jr. (Milton Bradley, 7-12) (Milton

Pictionary (Milton Bradley, 12+) Bradley, 12+)

Myst (University Games, 10+) Jenga (Milton Bradley, 8+)

Stratego (Winning Moves, 10+) KerPlunk (Tyco, 5+)


Twister (Milton Bradley, 6+)

MUSIKAL INTERPERSONAL

Simon (Milton Bradley, 8+) Family Feud (Endless Games, 8+)


Daskst Simon/Milton Deadlar21) Game of the Year (University Games, 8+)
Henry: Match the Sounds Memory Game (Tiger Elec- Ouija (Parker Brothers, 8+)
tronic Games, 5+)

INTRAPERSONAL NATURALISTIK

Careers (Pressman, 8+) Jumanji (Milton Bradley, 8+)


Life (Milton Bradley, 9+) National Geographic (University Games, 8+)
Risk (Parker Brothers, 10+)
Judge n' Jury (Winning Moves, 12+)

Anda mungkin juga menyukai