Anda di halaman 1dari 4

POLICY BRIEF

P O L I T E K N I K I L M U Manajemen
P E M A S Y A R A K A T A N Pemasyarakatan

PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN NARAPIDANA


DENGAN MEMAKSIMALKAN PERAN TENAGA KESEHATAN

ABSTRAK PENDAHULUAN
Sesuai dengan apa yang kita lihat saat ini, Sesuai dengan pembaharuan Undang-undang
populasi dilembaga pemasyarakatan No.22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan
meningkat dan masalah kesehatan yang mengatur tentang sistem perlakuan
warga binaan menjadi cukup besar. terhadap Tahanan, anak, warga binaan melalui
Lembaga pemasyarakatan saat ini fungsi Pemasyarakatan yang meliputi
dirancang dengan mempertimbangkan Pelayanan, Pembinaan, Pembimbingan
hukuman dari narapidana tersebut. Kemasyarakatan, Perawatan, Pengamanan,
Tujuan dibuatnya tulisan ini adalah untuk dan Pengamatandengan menjunjung tinggi
menganalisa tentang kesehatan seorang penghormatan serta perlindungan sesuai
narapidana, karena kesehatan dengan pasal 9 (d) yang menyatakan bahwa
menunjukkan sebuah masalah utama narapidana berhak mendapatkan pelayanan
dalam pengawasan dilembaga kesehatan dan makanan yang layak sesuai
pemasyarakatan terkait pada kesehatan dengan kebutuhan gizi. Pelayanan kesehatan
mental, serta penyakit menular. yang umumnya mempunyai tujuan utama
Penyampaian layanan kesehatan yang untuk memelihara dan meningkatkan
berkualitas kepada para narapidana kesehatan serta mencegah penyakit, serta
tergantung pada petugas sasarannya terutama untuk narapidana di
pemasyarakatan serta adanya regulasi lembaga pemasyarakatan
baru yang harus diperhatikan agar
kesehatan narapidana tetap terjaga

INFORMASI

cycloneska08@gmail.com
Pelayanan adalah /pe·la·yan·an/ perihal atau cara melayani sementara pelayanan
menurut ahli seperti Kotler menyebutkan bahwa pelayanan (service) dapat
didefinisikan sebagai suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang
kepada orang lain. Kualitas sebuah pelayanan terpusat kepada upaya pemenuhan
kebutuhan dari keinginan masyarakat. Secara umum pelayanan publik menurut
Fitzsimmons, dalam Sinambela dkk, 2006, mengemukan lima indikator pelayanan
publik, yaitu :
Reliability, yang ditandai pemberian pelayanan yang tepat dan benar;
Tangible, yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber daya
lainnya; Responsiveness, yang ditandai dengan keinginan melayani konsumen
dengan cepat;
Assurance, yang ditandai tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam
PENDAHULUAN

pemberian pelayanan; dan


Emphaty, yang ditandai tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan konsumen.

Lapas atau Rutan sebagai organisasi penyelenggara kesehatan bagi Warga Binaan
memiliki Hak sebagai berikut :
memberikan pelayanan tanpa dihambat pihak lain yang bukan tugasnya;
melakukan kerja sama;
mempunyai anggaran pembiayaan penyelenggaraan pelayanan publik;
melakukan pembelaan terhadap pengaduan dan tuntutan yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam penyelenggaraan pelayanan publik; dan
menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan peraturan
perundangundangan

Selain itu berkewajiban : 1 Hipertensi 21 Orang


menyusun dan menetapkan 2 Diabetes 9 Orang
standar pelayanan; 3 Jantung 11 Orang
menyusun, menetapkan, dan
4 Tuberkolosis (TB) 21 Orang
mempublikasikan maklumat
5 Asma 24 Orang
pelayanan;
6 Ginjal 2 Orang
menempatkan pelaksana yang
7 Penyakit Lainnya 158 Orang
kompeten; menyediakan sarana,
8 Tidak ada penyakit 118 Orang
prasarana. memberikan pelayanan
yang berkualitas sesuai dengan Berdasarkan data penyakit dalam tabel di
asas penyelenggaraan pelayanan atas, dibagi 2 (dua) kategori. Kategori 1
publik; (satu) Penyakit yang bersifat ringan dan
melaksanakan pelayanan sesuai Kategori 2 (dua) penyakit yang bersifat
dengan standar pelayanan; berisiko berat. Upaya yang harus dilakukan
berpartisipasi aktif dan mematuhi dalam perawatan kesehatan salah
peraturan perundang-undangan satunya adalah pemberian gizi makanan,
yang terkait dengan artinya perlu ada daftar makan yang
penyelenggaraan pelayanan publik; sesuai dengan penderita.
PEMBAHASAN A. Pelayanan Kesehatan Promotif
Dalam pelayanan dasar perawatan kesehatan Pelayanan kesehatan promotif (health
terdapat 4 (empat) poin pelayanan dasar perawatan promotion) adalah suatu upaya
pendidikan kesehatan (health
kesehatan, yakni : education), penyaringan kesehatan
Pelayanan Kesehatan Promotif adalah suatu (health screening), dan pencegahan
penyakit (disease prevention). Ini
kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan
menjadi proses awal setiap tahanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan masuk dalam Rutan/Lapas selalu
yang bersifat promosi kesehatan; dilakukan pemeriksaan awal guna
penyaringan dan pencegahan
Pelayanan Kesehatan Preventif adalah suatu
kesehatan. Selain itu, dalam rangka
kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah pendidikan kesehatan Rutan/ Lapas
kesehatan/penyakit; Pelayanan Kesehatan Kuratif selalu melakukan penyuluhan kesehatan
terhadap warga binaan dan tahanan.
adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk B. Pelayanan Kesehatan Preventif
penyembuhan penyakit, pengurangan Pelayanan kesehatan preventif adalah
penderitaan akibat penyakit, pengendalian suatu kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan. Upaya
penyakit, atau pengendalian kecacatan agar pencegahan terhadap penyakit tentu
kualitas penderita dapat terjaga seoptimal harus dimulai dari lingkungan yang
mungkin; dan bersih serta asupan makanan yang
sesuai dengan kebutuhan gizi.
Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif adalah suatu Kebutuhan asupan gizi setiap individu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk berbeda antar individu, hal ini
tergantung pada usia, jenis kelamin,
mengembalikan bekas penderita ke dalam
aktivitas, berat badan, dan tinggi badan.
masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi Kemudian guna meringankan biaya
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk perawatan kesehatan, untuk saat ini
sudah ada program Jaminan Kesehatan
dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan
sesuai dengan kemampuannya. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),
namun tidak semua memiliki
kesempatan untuk memiliki atau
memegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).

C. Pelayanan Kesehatan Kuratif


Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian
penyakit, atau pengendalian kecacatan
1. Input: Dokter, Perawat, Obat-obatan, agar kualitas penderita dapat terjaga
Sarana dan Prasarana Kesehatan. seoptimal mungkin. Di lapas atau rutan
2. Proses: Kegiatan Pelayanan Poli Klinik sendiri umber daya manusia kesehatan
telah tersedia, namun belum tersedia
Lapas dan Rutan.
tenaga kesehatan seperti Bidan, Asisten
3. Output: Pasien Sembuh/Tidak Sembuh.
Apoteker, Analisis Laboratorium, Ahli Gizi,
4. Dampak: Meningkatnya Status Kesehatan Psikolog, Sanitarian, dan Petugas
Tahanan, Narapidana, dan Anak Didik Administrasi sebagaimana dalam standar
Pemasyarakatan pelayanan kesehatan di Lapas dan Rutan
5. Umpan balik: Keluhan-keluhan pasien Tenaga dokter klinik Lapas dan Rutan,
terhadap pelayanan. menurut sumber dokter klinik mengatakan
6. Lingkungan: Masyarakat dan instansi- belum memiliki surat tanda register (STR)
yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran
instansi di luar klinikLapas dan Rutan
Indonesia dan berlaku 5 tahun.
tersebut.
d. Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif REKOMENDASI
Pelayanan kesehatan rehabilitatif
Prioritas Jangka Pendek
adalah kegiatan dan/atau serangkaian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan agar
kegiatan untuk mengembalikan bekas membuat Surat Keputusan Bersama
penderita ke dalam masyarakat antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai Manusia R.I. dengan Kementerian
anggota masyarakat yang berguna Kesehatan R.I., Kementerian Dalam Negeri
untuk dirinya dan masyarakat R.I. dan Kementerian Sosial R.I. tentang
semaksimal mungkin sesuai dengan Pelayanan Kesehatan Bagi Tahanan dan
kemampuannya. Rehabilitasi adalah Narapidana.
usaha untuk mengembalikan bekas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan agar
penderita ke dalam masyarakat, meningkatkan sarana dan prasarana
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai pada klinik kesehatan di semua Unit
anggota masyarakat yang berguna Teknis Pemasyarakatan terkait
untuk dirinya dan masyarakat pengadaan obat-obatan, dan juga mobil
ambulance.
Secara periodik memberikan sosialisasi

KESIMPULAN layanan
narapidana
kesehatan
dan
kepada
anak
tahanan,
didik
pemasyarakatan untuk meningkatkan
Bahwa pelaksanaan pelayanan
pemahaman terkait dengan layanan
kesehatan baik pelayanan kesehatan
kesehatan.
promotif; pelayanan kesehatan
preventif; dan pelayanan kesehatan
Prioritas Jangka Menengah
kuratif; maupun pelayanan kesehatan
rehabilitatif sudah dilakukan dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
baik Sarana dan prasarana pada Unit mengurus izin praktik klinik kesehatan di
Teknis Pemasyarakatan sangat minim seluruh Unit Teknis Pemasyarakatan
begitu juga dengan obat-obatan belum Biro Kepegawaian agar melakukan
sesuai dengan standar pelayanan rekrutmen asisten apoteker untuk
kesehatan. Tahanan, Narapidana dan penempatan pada klinik kesehatan di
Anak Didik Pemasyarakatan banyak yang seluruh Unit Teknis Pemasyarakatan
belum memiliki Kartu Indonesia Sehat untuk membantu para dokter dalam
(KIS) sehingga menyulitkan ketika memberikan pelayanan kesehatan
tahanan, narapidana dan anak didik terhadap tahanan, narapidana dan anak
pemasyarakatan sakit dan dirujuk ke didik pemasyarakatan
rumah sakit untuk mendapatkan
pengobatan yang lebih intensif. Belum Prioritas Jangka Menengah
memiliki sumber daya manusia Direktorat Jenderal Pemasyarakatan perlu
kesehatan seperti dokter, dokter gigi, membuat standarisasi ruang pelayanan
apoteker dan izin praktek dokter serta kesehatan pada klinik kesehatan Lembaga
klinik tersebut belum memiliki izin Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
pendirian dan operasional Negara

REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan


Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 9 Tahun 2014
RepublikIndonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
tentang Klinik Kementerian Kesehatan Republik
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber
Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber Daya Daya Manusia dan Pemberdayaan
Manusia dan Pemberdayaan Sumber Daya Sumber Daya Manusia Kesehatan,
Manusia Kesehatan, Penilaian Status Penilaian Status Gizi,Penulis Holil M. Par’I,
Gizi,Penulis Holil M. Par’I, Dkk, 2017 Dkk, 2017
Kementerian Perencanaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Badan Perencanaan Nasional/ Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Nasional, Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Nasional Pembangunan Jangka Menegah Nasional
2015-2019 Buku I Agenda Pembangunan 2015-2019 Buku I Agenda Pembangunan
Nasional,2014 Nasional,2014

Anda mungkin juga menyukai