Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL PATH METHOD

PERTEMUAN PEKAN KE-10


KL-3212
PRODI TEKNIK KELAUTAN

TIM PENGAJAR KL-3212 Riset Operasi dan Optimasi


Pendahuluan
 Hampir setiap manajer bertanggung jawab untuk penyelesaian
beberapa jenis proyek.
 Keberhasilan menyelesaikan proyek membutuhkan analisis yang
mendalam (fisik dan logis).
 Salah satu perkiraan waktu yang akurat dan sumber daya diperlukan
untuk menyelesaikanya.
 Oleh karena itu ada dua teknik yang dapat membantu, mengatur, dan
mengontrol proyek: Critical Path Method (CPM) and the Program
Evaluation and Review Technique (PERT).
Lanjutan . . .
❑ CPM berfokus untuk menentukan kapan sebuah proyek harus
diselesaikan dan menjadwal setiap kegiatan proyek harus
dimulai sesuai jadwal.
❑ PERT berfokus pada memperkirakan probabilitas
menyelesaikan proyek dengan tenggat waktu yang diberikan
Lanjutan . . .
 Memperkirakan durasi minimum proyek
 Menghitung fleksibilitas jadwal pengerjaan tugas
 Tidak mempertimbangkan keterbatasan sumberdaya
Contoh Kasus
PT. Fajar Bangun Raharja Surakarta akan melakukan penjadwalan proyek
pembangunan perumahan Fajar Indah Permata. Dalam pelaksanaan proyek
pembangunan Perumahan Fajar Indah Permata ada beberapa pekerjaan yang
harus dilakukan sebagai berikut:
▪ Pekerjaan persiapan dan tanah
▪ Pekerjaan Beton Bertulang
▪ Pekerjaan pasangan dan plesteran
▪ Pekerjaan kusen dan menggantung
▪ Pekerjaan rangka dan penutup atap
▪ Pekerjaan rangka dan penutup plafon
▪ Pekerjaan penutup lantai dan dinding
▪ Pekerjaan sanitasi air bersih dan kotor
▪ Pekerjaan Instalasi listrik
▪ Pekerjaan finishing
▪ Pekerjaan perapian dan pembersihan
Menentukan Urutan Penyelesaian Proyek
➢ Ada beberapa pekerjaan yang dipecah menjadi dua kegiatan
yang memiliki simbol yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk
memunculkan adanya hubungan antar kegiatan yang pada
intinya memiliki deskripsi pekerjaan yang sama.
➢ Kegiatan yang ada dalam proyek harus diurutkan sesuai
dengan urutan pekerjaan sehingga dapat diketahui kegiatan
yang harus diselesaikan sebelum suatu kegiatan lain dapat
dimulai.
Lanjutan...
Membuat Jaringan Proyek
Perkiraan Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan yang Diharapkan
➢ Waktu kegiatan yang diharapkan (TE) dalam tabel di atas dihitung
dengan rumus berikut:
TE = (a + 4m + b) / 6
Dimana:
TE = waktu kegiatan yang diharapkan
a = waktu optimis, waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kegiatan jika
semua hal berlangsung sesuai rencana
m = waktu realistis, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
kegiatan yang paling realistis
b = waktu pesimis, waktu yang dibutuhkan sebuah kegiatan asumsi
kondisi yang sangat tidak diharapkan
Perhitungan Waktu yang Diharapkan
Menentukan Jadwal Tiap Kegiatan
➢ Untuk menentukan jadwal tiap kegiatan maka digunakan proses
forward pass dan backward pass.
➢ Forward pass (hitung maju): Durasi minimum proyek, Critical path
➢ Backward pass (hitung mundur): Fleksibilitas jadwal pengerjaan tugas
➢ EST (Earliest Start Time) dan EFT (Earliest Finish Time) ditentukan selama
forward pass.
➢ LST (Latest Start Time) dan LFT (Latest Finish Time) ditentukan selama
backward pass.
Bagan Proyek Activity
Forward Pass
➢ Aturan Waktu Mulai Terdahulu (EST)
 Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, semua pendahulu langsungnya
harus diselesaikan terlebih dahulu.
 Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, maka
EST-nya sama dengan EFT dari pendahulunya.
 Jika suatu kegiatan mempunyai beberapa pendahulu langsung, maka
EST-nya adalah nilai maksimum dari semua EFT pendahulunya
➢ Aturan Waktu Selesai Terdahulu (EFT)

 Waktu selesai terdahulu (EFT) dari suatu kegiatan adalah jumlah dari
waktu mulai terdahulu (EST) dan waktu kegiatannya
EFTi = EST i + t i
Perhitungan Forward Pass
EST (Earliest Start Time) EFT (Earliest Finish Time)
ESTA = 0 EFTA = ESTA + tA = 0 + 4 = 4
ESTB = EFTA = 4 EFTB = ESTB + tB = 4 + 3 = 7
ESTC = EFTB = 7 EFTC = ESTC + tC = 7 + 4 = 11
ESTD = EFTB = 7 EFTD = ESTD + tD = 7 + 2 = 9
ESTE= EFTD = 9 EFTE = ESTE + tE = 9 + 6 = 15
ESTF = EFTD = 9 EFTF = ESTF + tF = 9 + 14 = 23
ESTG = EFTC = 11 EFTG = ESTG + tG = 11 + 6 = 17
ESTH = EFTG = 17 EFTH = ESTH + tH = 17 + 4 = 21
ESTI = EFTE = 15 EFTI = ESTI + tI = 15 + 12 = 27
ESTJ = EFTE = 15 EFTJ = ESTJ + tJ = 15 + 4 = 19
ESTK = EFTE = 15 EFTK = ESTK + tK = 15 + 12 = 27
ESTL = EFTF = 23 EFTL = ESTL + tL = 23 + 4 = 27
ESTM = Max (EFTH, EFTI, EFTJ, EFTK, EFTL) = 27 EFTM = ESTM + tM = 27 + 33 = 31
Result of Forward Pass
of Earliest Start and
7 11 11 17 17 21
Finish Time
C 4 G 6 H 4

15 27
I 12

0 4 4 7 9 15 15 19 27 31
A 4 B 3 E 6 J 4 M 4

15 27
K 12

7 9 9 23 23 27
D 2 F 14 L 4
Backward Pass
➢ Aturan Waktu Selesai Terakhr (LFT)
 Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, seluruh pendahulu langsungnya harus
diselesaikan.
 Jika suatu kegiatan memiliki pendahulu langsung hanya satu kegiatan, LFT-nya
sama dengan LST dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya.
 Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu
paling akhir (LFT) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir
(LST) kegiatan berikutnya yang terkecil.
➢ Aturan Waktu Mulai Terakhir (LST)
 Waktu mulai terakhir (LST) dari suatu kegiatan adalah perbedaan/selisih
antara waktu selesai terakhir (LFT) dan waktu kegiatannya.
LSTi = LFTi - ti
Perhitungan Backward Pass
LFT (Latest Finish Time) LST ( Latest Start Time)
LFTM = EFTM = 31 LSTM = LFTM – tM = 31-4 = 27
LFTL = LSTM = 27 LSTL = LFTL – tL = 27-4 = 23
LFTK = LSTM = 27 LSTK = LFTK – tK = 27-12 = 15
LFTJ = LSTM = 27 LSTJ = LFTJ – tJ = 27-4 = 23
LFTI = LSTM = 27 LSTI = LFTI – tI = 27-12 = 15
LFTH = LSTM = 27 LSTH = LFTH – tH = 27-4 = 23
LFTG = LSTH = 23 LSTG = LFTG – tG = 23-6 =17
LFTF = LSTL = 23 LSTF = LFTF – tF = 23-14 = 9
LFTE = Min (LSTI, LSTJ, LSTK) = 15 LSTE = LFTE – tE = 15-6 = 9
LFTD = LSTF = 9 LSTD = LFTD – tD = 9-2 = 7
LFTC = LSTG = 17 LSTC = LFTC – tC = 17-4 =13
LFTB = Min (LSTC, LSTD) = 7 LSTB = LFTB – tB = 7-3 = 4
LFTA = LSTB = 4 LSTA = LFTA – tA = 4-4 = 0
Result of Backward
Pass of Latest Start and
7 11 11 17 17 21
Finish Time
C 4 G 6 H 4
13 17 17 23 23 27
15 27
I 12
15 27
0 4 4 7 9 15 15 19 27 31
A 4 B 3 E 6 J 4 M 4
0 4 4 7 9 15 23 27 27 31
15 27
K 12
15 27
7 9 9 23 23 27
D 2 F 14 L 4
7 9 9 23 23 27
Slack dan Jalur Kritis
➢Slack adalah waktu yang dimiliki oleh setiap kegiatan untuk bisa
diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan.
Slack for activity i = LSTi – ESTi
Slack for activity i = LFTi – EFTi
➢ Jalur Kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui jaringan yang
terdiri dari kegiatan yang memiliki slack 0. Sehingga jika kegiatan
dalam jalur tersebut mengalami penundaan, maka penyelesaian
proyek tersebut juga akan mengalami penundaan.
Perhitungan Slack
The critical path
The critical path and
slack conditions 7 11 11 17 17 21
C 4 G 6 H 4
13 17 17 23 23 27
Slack = 6 Slack = 6 15 27 Slack = 6
I 12
15 27
0 4 4 7 9 15 Slack = 0 15 19 27 31
A 4 B 3 E 6 J 4 M 4
0 4 4 7 9 15 23 27 27 31
Slack = 0 Slack = 0 Slack = 0 15 27 Slack = 8 Slack = 0
K 12
15 27
7 9 9 23 Slack = 0 23 27
D 2 F 14 L 4
7 9 9 23 23 27
Slack = 0 Slack = 0 Slack = 0
Jalur Kritis
➢ Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh kegiataan pada
masing-masing jalur yang timbul sebagai berikut:
a. Jalur 1 (A-B-C-G-H-M) = 4+3+4+6+4+4 = 25 minggu

b. Jalur 2 (A-B-D-E-I-M) = 4+3+2+6+12+4 = 31 minggu

c. Jalur 3 (A-B-D-E-J-M) = 4+3+2+6+4+4 = 23 minggu

d. Jalur 4 (A-B-D-E-K-M) = 4+3+2+6+12+4 = 31 minggu

e. Jalur 5 (A-B-D-F-L-M) = 4+3+2+14+4+4 = 31 minggu

➢ Dalam proyek ini ada tiga jalur kritis dengan waktu penyelesaian selama
31 minggu. Ketiga jalur kritis tersebut adalah jalur 2, jalur 4, dan jalur 5.
SOAL LATIHAN
 Carilah Critical Path dari soal di bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai