Anda di halaman 1dari 16

Mengapa Sulit belajar

Matematika?

Tidak ada yang sulit j i k a kita tahu caranya.


Orang gagal selalu kelebihan satu alasan, orang
sukses selalu kelebihan satu cara.
- A D I W . GUNAWAN

S aya serius dengan pernyataan saya bahwa ' T i d a k ada yang


sulit jika k i t a t a h u caranya". B e r i k u t saya akan jelaskan
maksud saya.
Bila A n d a , sebagai o r a n g t u a atau g u r u , mendengar k a t a
" m a t e m a t i k a " , apa yang muncul di pikiran Anda? Pengalaman
apa yang langsung A n d a ingat? A p a k a h pengalaman positif,
negatif, atau A n d a tidak mau bicara mengenai m a t e m a t i k a
karena punya pengalaman b u r u k di masa lalu?
M a t e m a t i k a adalah bidang studi yang telah " m e m a k a n "
sangat banyak k o r b a n . Hampir semua anak bila ditanya, " A p a
mata pelajaran yang paling tidak k a m u suka atau paling k a m u
t a k u t i ? " , akan m e n j a w a b , " M a t e m a t i k a " .
A p a k a h benar m a t e m a t i k a i t u begitu sulit sehingga hanya
bisa dipelajari o l e h segelintir anak yang m e m a n g b e r o t a k
encer alias pintar? A p a k a h m a t e m a t i k a adalah bidang s t u d i
28 © Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian

yang khusus u n t u k anak-anak cerdas? Apakah anak yang


tidak bisa m a t e m a t i k a adalah anak yang bodoh?
Sebenarnya t i d a k ada yang sulit di dunia ini. Segala se-
suatu akan menjadi sulit bila kita tidak tahu cara mempelajari-
nya, t e r m a s u k m a t e m a t i k a . Sungguh, t i d a k ada yang sulit di
dunia ini. Yang penting adalah k i t a harus m e n e m u k a n cara
yang benar, efektif, dan efisien u n t u k mempelajari sesuatu.
Lihatlah c o n t o h ini. Saya ingin A n d a mengerjakan soal
b e r i k u t ini:

997 x 998 =

Cara yang biasa k i t a gunakan, dan cara ini masih t e t a p


diajarkan sampai saat ini di sekolah dasar di seluruh I n d o -
nesia, adalah:

9 9 7
9 9 8 x
7 9 7 6
8 9 7 3
8 9 7 3 +
9 9 5 0 0 6

Cara di atas m e m a n g bisa digunakan u n t u k m e n y e l e -


saikan soal. N a m u n , pernahkah t e r p i k i r bahwa sebenarnya
ada cara lain yang lebih cepat, lebih m u d a h , lebih efektif,
dan efisien?
Bagaimana kalau kita mengerjakan soal yang sama dengan
cara b e r i k u t :
Mengapa Sulit Belajar Matematika? © 29

9 9 7 dan 9 9 8 kedua angka ini d e k a t dengan angka


1.000
9 9 7 k e 1.000, k u r a n g 3

9 9 8 k e 1.000, k u r a n g 2

1.000 9 9 7 x 9 9 8 = 9 9 5

- 3 - 2

A n g k a 9 9 7 dikurangi 2 atau 9 9 8 dikurangi 3 maka d i -


dapatkan 995

1.000 9 9 7 x 9 9 8 = 9 9 5

X
- 3 - 2

Selanjutnya, 995 dikalikan dengan angka 1.000 (angka


referensi) dan didapatkan:

1.000 9 9 7 x 9 9 8 = 9 9 5 0 0 0

X
- 3 - 2

Langkah t e r a k h i r adalah mengalikan 3 dan 2 dan didapat


hasil 6, yang dijumlahkan dengan angka 9 9 5 . 0 0 0 . D i p e r o l e h
hasil akhir 9 9 5 . 0 0 6

1.000 9 9 7 x 9 9 8 = 9 9 5 0 0 0
- 3 x - 2 6 +
9 9 5 0 0 6
30 © Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian

Lebih mudah mana? Cara yang p e r t a m a , dengan perkalian


bersusun, ataukah dengan cara kedua? Jelas lebih mudah cara
kedua. A p a pun akan mudah asal k i t a t a h u cara menger-
jakannya. Bila A n d a ingin mengetahui lebih lanjut mengenai
cara mengajar dasar m a t e m a t i k a dan t e k n i k m e n g h i t u n g
cepat, A n d a bisa membaca b u k u best seller yang ditulis
kawan saya Ariesandi Setyono yang berjudul M a t h e m a g i c s :
C a r a Jenius Belajar Matematika.

Inflasi Kurikulum

Sebagai o r a n g t u a atau pendidik A n d a pasti mengenal k a t a


" k u r i k u l u m " . Demikian pula dengan k a t a "inflasi". Tapi A n d a
pasti heran bila dua k a t a i t u digabungkan menjadi s a t u — i n -
flasi k u r i k u l u m . Rasanya b e l u m pernah o r a n g membahas
hal ini.
Sebelum saya menerangkan apa i t u "inflasi k u r i k u l u m " ,
saya m i n t a A n d a mengamati m a t e r i pelajaran anak-anak
k i t a saat ini. Jika A n d a c u k u p jeli, akan t a m p a k jelas bahwa
m a t e r i yang dulu k i t a pelajari di SMP kini banyak yang telah
" d i t u r u n k a n " k e SD. Materi yang dulu diajarkan kepada siswa
sekolah dasar kelas 5 atau 6, sekarang diberikan kepada
m u r i d kelas 3 atau 4. Inilah yang saya maksud dengan inflasi
kurikulum.
Lantas, apa akibatnya bagi anak didik? Hal i t u jelas sangat
m e m b e r a t k a n anak-anak. Piaget, seorang ahli pendidikan,
membagi perkembangan k e m a m p u a n kognisi menjadi b e -
berapa tahap berdasarkan usia:
Mengapa Sulit Belajar Matematika? © 31

0 - 2 t a h u n Tahap Sensori M o t o r
2 - 7 t a h u n Tahap Pra Operasi
7-12 t a h u n Tahap Operasi K o n k r e t
1 2 - 1 5 t a h u n Tahap Operasi Formal

A p a jadinya bila m a t e r i pelajaran, sebagai akibat inflasi


k u r i k u l u m , yang diberikan kepada anak k i t a t e r n y a t a t i d a k
sesuai dengan usia dan perkembangan kognisinya? A k i b a t n y a
jelas negatif.
Saat anak masih di sekolah dasar, usia 7 - 1 2 tahun,
m a t e r i pelajaran seharusnya lebih bersifat k o n k r e t , bukan
abstrak. Khusus di bidang m a t e m a t i k a , anak biasanya m e n g -
alami kesulitan karena m a t e r i pelajaran diajarkan tanpa
mengindahkan k e b u t u h a n anak belajar secara k o n k r e t .
Apa maksudnya? Coba k i t a lihat bagaimana anak kita
belajar k o n s e p angka dan j u m l a h . Cara yang benar adalah
anak dikenalkan dengan benda k o n k r e t . Misalnya kelereng,
sendok, bola, p e r m e n , sedotan minuman, pensil, atau kerikil.
N a h , saat mengajar angka 1, 2, 3, dan seterusnya, harusnya
ada benda yang bisa anak pegang dan manipulasi. Dengan
demikian proses belajarnya benar, yaitu k o n k r e t .
D a r i hal k o n k r e t i t u , anak akan menangkap apa kon-
sepnya. Setelah i t u , barulah k i t a bergeser ke yang semi
abstrak. Yang dimaksud dengan semi abstrak adalah k i t a
mengajar anak dengan menggunakan gambar, misalnya d e -
ngan k a r t u . D i k a r t u , selain ada angka juga ada gambar.
Setelah i t u barulah k i t a bergeser ke yang abstrak, yaitu
hanya menggunakan angka saja. Jadi proses belajar yang
benar adalah dari k o n k r e t , k e semi abstrak, k e abstrak.
Salah satu kesulitan terbesar anak dalam belajar matema-
32 © Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian

t i k a adalah saat m e r e k a harus mengerjakan soal cerita.


W a h . . . ini sungguh menjadi m o m o k bagi anak.
Sebagai sesama o r a n g t u a dan pendidik, saya bisa m e m a -
hami kesulitan anak. Bagaimana m e r e k a bisa mengerjakan
soal cerita kalau dasar m a t e m a t i k a n y a b e l u m k u a t dan
k e m a m p u a n linguistiknya masih kurang? Celakanya, banyak
guru, yang karena hanya mengikuti b u k u paket, m e m b e r i k a n
soal cerita pada anak SD kelas 2. Anak-anak k i t a t i d a k bisa
mengerjakan soal bukan karena b o d o h namun berdasarkan
perkembangan kognisi, kemampuan logika berpikir, dan
k e m a m p u a n bahasa, m e r e k a m e m a n g b e l u m bisa. Sekalipun
dipaksa dengan m e m b e r i k a n les atau pelajaran t a m b a h a n ,
anak t e t a p akan mengalami kesulitan.
Lalu, apa pengaruh inflasi k u r i k u l u m terhadap tabel perka-
lian? D u l u , anak baru belajar menguasai tabel perkalian saat
m e r e k a di SD kelas 2 akhir. Itu pun yang harus dikuasai
adalah perkalian I sampai 3. Saat anak di SD kelas 3, mereka
baru akan belajar perkalian 4 - 1 0 .
Saat ini ada banyak sekolah yang mengharuskan anak SD
kelas 2 menghafal tabel perkalian I - 10. Lebih parah lagi
ada sekolah yang sudah mengajarkan tabel perkalian I - 10
pada m u r i d SD kelas I. D a n yang m e m b u a t semuanya m e n -
jadi sangat m e m b e r a t k a n anak adalah sekolah, pada u m u m -
nya, tidak mengajarkan cara belajar atau menghafal yang
benar yang sesuai dengan prinsip dan cara kerja pikiran.
C o b a A n d a amati apa yang dilakukan anak saat berusaha
mengafal tabel perkalian? Benar. M e r e k a akan diberi tabel
perkalian I - 10 dan harus menghafalkannya setiap hari. Ba-
gaimana cara m e r e k a menghafal? Caranya sama dengan cara
k i t a dulu dan juga sama dengan cara yang digunakan o l e h
Mengapa Sulit Belajar Matematika? © 33

orangtua kita, dan kakek-nenek kita, yaitu dengan membaca


berulang-ulang (repetisi).
A p a k a h cara ini salah? M e n u r u t saya, cara ini t i d a k salah,
t e t a p i t i d a k efektif. A d a banyak cara lain yang jauh lebih
efektif, m u d a h , dan menyenangkan.
Kami menerapkan t e k n i k yang berbeda u n t u k mengajar
m u r i d SD kelas 2 di sekolah k a m i , Sekolah A n u g e r a h P e -
k e r t i di Surabaya, u n t u k mempelajari dan menguasai tabel
perkalian I - 10. Berapa lama w a k t u yang dibutuhkan u n t u k
menguasai seluruh tabel perkalian? Hanya dengan 8 (delapan)
p e r t e m u a n di kelas. Benar, A n d a t i d a k salah baca. Hanya
dengan delapan p e r t e m u a n di kelas. Tidak ada PR atau tabel
yang harus m e r e k a hafalkan.
Bahkan o r a n g t u a m u r i d k a m i sampai bingung karena se-
cara tiba-tiba anak m e r e k a sudah menguasai tabel perkalian.
Padahal para o r a n g t u a ini t i d a k pernah melihat anak m e r e k a
memegang tabel perkalian seperti yang u m u m n y a dilakukan
anak sekolah lain.

Guru Mengajar Tidak Berarti Murid Belajar

A d a satu asumsi yang salah mengenai proses belajar. U m u m -


nya, k i t a berasumsi bahwa bila g u r u mengajar, maka m u r i d
pasti belajar. Benarkah demikian? T e n t u saja t i d a k . Mengajar
merupakan satu proses. Belajar juga satu proses t e r s e n d i r i .
D i antara mengajar dan belajar t e r d a p a t jurang pemisah yang
cukup lebar. Tugas kita sebagai orangtua dan pendidik adalah
menyediakan jembatan penghubung sehingga terjadi k o n e k s i
antara mengajar dan belajar.
Berasumsi b e r a r t i m e n e r i m a sesuatu sebagai hal benar
34 © Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian

tanpa memeriksa atau memastikan kebenarannya. Jadi, kalau


k i t a berpikir dan b e r t i n d a k hanya berdasar asumsi, jadinya
ya seperti sekarang ini. G u r u dan o r a n g t u a frustrasi karena
telah mengajar, lebih t e p a t n y a "menghajar", dengan sung-
guh-sungguh sedangkan m u r i d atau anak tidak mengerti
dan b e l u m bisa menyerap apa yang di(h)ajarkan. G u r u dan
o r a n g t u a frustrasi, sementara m u r i d atau anak depresi.
Jurang pemisah ini t i m b u l t e r u t a m a karena guru/orangtua
tidak m e n g e r t i atau bahkan sama sekali t i d a k t a h u t e n t a n g
gaya belajar. Gaya belajar adalah cara yang dirasa paling
menyenangkan dan mudah dalam menyerap suatu informasi.
Sebenarnya ada lima cara u n t u k belajar yaitu belajar berdasar
indera penglihatan (visual), indera pendengaran ( a u d i t o r i ) ,
gerakan/perabaan ( k i n e s t e t i k ) , indera penciuman ( o l f a k t o r i ) ,
dan indera perasa ( g u s t a t o r i ) . Lima jalur masuk informasi
ini adalah kelima indera kita. Sebenarnya ada satu lagi yaitu
melalui pikiran kita.
Setiap jalur mempunyai k a r a k t e r i s t i k sendiri. Pada u m -
umnya yang paling sering digunakan hanya tiga jalur yaitu
visual, a u d i t o r i , dan k i n e s t e t i k .
A n a k dengan tipe visual belajar melalui penglihatan. A n a k
yang auditori senang belajar dengan membaca sambil menge-
luarkan suara atau malah tidak boleh ada suara sama sekali.
Sedangkan anak k i n e s t e t i k senang belajar sambil bergerak.
Kombinasi yang u m u m terjadi adalah visual-auditori, visual-
k i n e s t e t i k , dan auditori-kinestetik.
Anda pasti pernah m e n e m u k a n anak yang t i d a k bisa
d u d u k diam saat belajar. Itu adalah anak dengan tipe kines-
t e t i k . A t a u mungkin anak A n d a suka sekali belajar bila A n d a
membacakan materinya. Itu adalah tipe a u d i t o r i . Dan ada
Mengapa Sulit Belajar Matematika? © 35

juga yang bisa d u d u k dan belajar dengan tenang. Yang ini


tipe visual.
U n t u k lebih jelas mengenai gaya belajar dan aplikasinya
dalam proses pembelajaran saya menyarankan A n d a m e m -
baca b u k u saya yang telah menjadi best seller B o r n t o b e
a G e n i u s dan G e n i u s L e a r n i n g S t r a t e g y .
Singkat kata, belajar menjadi sesuatu yang t i d a k m e n y e -
nangkan dan merupakan proses yang c u k u p m e n y a k i t k a n
bagi kebanyakan anak karena tiga hal b e r i k u t :

1. k i t a t i d a k t a h u proses belajar yang benar,


2. k i t a t i d a k pernah belajar, diajar, atau mengajarkan cara
belajar yang benar,
3. gaya mengajar t i d a k sejalan dengan gaya belajar.

Tiga Level Sistem Belajar

Proses belajar yang k i t a lakukan sebenarnya t e r d i r i dari tiga


level:

1. Sistem D i r i (Self System), m e l i p u t i aspek relevansi, k e -


mampuan, dan emosi.
2. Sistem Metakognisi (Metacognitive System), meliputi aspek
penetapan sasaran pribadi, keputusan u n t u k t e r u s maju,
dan bekerja dengan penuh semangat.
3. Sistem Kognisi (Cognitive System), m e l i p u t i aspek m e m -
proses informasi u n t u k menyelesaikan tugas.

Setiap proses belajar selalu terjadi dengan u r u t a n seperti


di atas, dimulai dengan Sistem D i r i , k e m u d i a n k e Sistem
Metakognisi, dan baru akhirnya k e Sistem Kognisi.
36 © Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian

Sebelum saya t e r u s k a n , saya ingin mengajukan satu per-


tanyaan u n t u k A n d a , "Pernahkah Anda bertemu dengan
anak, atau m u n g k i n anak A n d a sendiri, yang sulit menghafal
suatu m a t e r i pelajaran, misalnya PKPS atau kosakata bahasa
Inggris, namun anak yang sama m a m p u menghafal nama
semua pemain sepak bola, plus n o m o r punggungnya, dari
t i m sepak bola kesayangannya?" A t a u A n d a mungkin pernah
b e r t e m u dengan anak yang mengalami kesulitan menghafal
m a t e r i pelajaran t e r t e n t u , namun ia m a m p u menghafal m a -
t e r i pelajaran lain dengan mudah dan cepat?
Mengapa hal i t u bisa terjadi? Padahal o t a k yang digu-
nakan, baik u n t u k menghafal m a t e r i pelajaran maupun nama
pemain sepak bola, adalah sama. Logikanya, kalau o t a k n y a
sama, maka seharusnya anak bisa menghafal semua m a t e r i
pelajaran, bukan?
Masalah muncul karena dalam proses belajar aspek paling
penting, yaitu Sistem Diri, sering kali terabaikan. Barangkali
A n d a , g u r u atau o r a n g t u a , b e l u m t a h u atau b e l u m m e -
nyadari pentingnya masalah ini.

Sistem Diri (Self System)

Semua proses belajar dimulai di Sistem D i r i . Sistem ini m e l i -


puti tiga aspek yaitu relevansi, k e m a m p u a n , dan emosi yang
semuanya sangat mempengaruhi proses belajar.
Mari k i t a lihat "relevansi". Mengapa anak sulit belajar?
Karena anak merasa bahwa apa yang ia pelajari t i d a k ada
gunanya bagi hidupnya. Dengan k a t a lain, anak tidak melihat
relevansi bahan ajar dengan hidupnya. A p a contohnya? Misal-
nya anak d i m i n t a menghafal nama m e n t e r i kabinet. O t a k
Mengapa Sulit Belajar Matematika? © 37

anak akan sangat sulit menyerap informasi i t u karena anak


berpikir, " U n t u k apa sih saya harus menghafal nama-nama
o r a n g yang saya nggak kenal. Trus... kalau sudah bisa dihafal
apa gunanya u n t u k saya?"
Kasusnya akan berbeda bila ia menghafal nama pemain
sepak bola atau nama bintang s i n e t r o n . Mengapa bisa b e r b e -
da? Karena teman-temannya juga punya hobi sama. N o n t o n
sepak bola atau s i n e t r o n . Jadi, kalau pas diskusi mengenai
"pelajaran" sepak bola atau "pelajaran" s i n e t r o n , si anak bisa
t e r l i b a t a k t i f dan memiliki pengetahuan dalam "pelajaran" ini
sehingga t i d a k t e r k e s a n " o - o n " alias b l o o n dan karena i t u
merasa d i t e r i m a dan dihargai o l e h teman-temannya. M e n g -
hafal nama pemain sepak bola atau artis s i n e t r o n sangat
relevan bagi hidupnya. A n d a jelas sekarang?
Aspek kedua adalah kemampuan. Saat anak merasa tugas
yang diberikan t e rlalu berat, atau anak merasa t i d a k m a m p u
karena t i d a k t a h u caranya, atau anak merasa w a k t u yang
tersedia u n t u k mengerjakan tugas i t u t i d a k c u k u p , atau apa
pun alasannya sehingga m e m b u a t anak merasa tidak m a m p u
atau t i d a k berdaya, hal i t u akan mengakibatkan t u r u n n y a
motivasi dan anak t i d a k akan m a u belajar. Buat apa belajar
kalau materinya " s u l i t " u n t u k dikuasai atau dikerjakan? Saya
menulis k a t a sulit dalam tanda k u t i p karena bisa jadi m e -
mang m a t e r i pelajarannya benar-benar sulit. A t a u bisa jadi
" s u l i t " i t u hanya dalam persepsi si anak saja. Kalau perasaan
tidak m a m p u i t u t e r u s dialami anak, maka akan terjadi yang
disebut dengan "/earned helplessness" atau "ketidakberdayaan
yang dipelajari".
Aspek k e t i g a adalah e m o s i . Proses belajar haruslah
menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak. N a m u n
38 © Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian

yang terjadi saat ini adalah lebih banyak anak yang stres,
merasa t a k u t , atau mengalami t r a u m a akibat proses bela-
jar yang tidak berpihak pada anak. A n a k sering merasakan
pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami emosi
negatif. A k i b a t n y a , belajar menjadi kegiatan yang dihindari,
kalau tidak boleh dikatakan dibenci, o l e h anak.
Apabila anak mengalami pengalaman menyenangkan,
mengalami kegembiraan, tantangan positif, mendapat pujian,
dan rasa ingin t a h u yang tinggi saat belajar, o t o m a t i s dia
ingin mengulangi lagi pengalaman positif i t u . Itulah sumber
motivasi belajar yang intrinsik.
Hal yang sama berlaku u n t u k kita, o r a n g dewasa. Tidak
ada satu pun orang yang ingin mengalami kembali kejadian
atau pengalaman yang m e n y a k i t k a n . K i t a semua selalu ingin
merasa senang dan bahagia. Ini adalah motivasi hidup yang
paling mendasar.
Intinya, bila anak merasa m a t e r i yang akan dipelajari tidak
relevan atau t i d a k berguna u n t u k hidupnya, anak merasa
sulit atau t i d a k m a m p u , dan ada m u a t a n emosi negatif
pada pengalaman belajar, maka pikiran anak, lebih t e p a t n y a
pintu gerbang pikiran bawah sadar, akan langsung m e n u t u p .
A k i b a t n y a , belajar bisa dilakukan namun informasi tidak bisa
masuk k e m e m o r i dan t i d a k terjadi internalisasi.

Sistem Metakognisi (Metacognitive System)

Setelah Sistem D i r i berjalan dengan baik, secara o t o m a t i s


Sistem Metakognisi juga akan baik. Sistem Metakognisi m e l i -
puti aspek penetapan sasaran pribadi, keputusan u n t u k terus
maju, dan bekerja dengan penuh semangat.
Mengapa Sulit Belajar Matematika? © 39

Apabila semangat belajar anak telah bangkit, karena m e -


rasa m a t e r i yang dipelajari relevan, ia akan merasa m a m p u
dan menyukai bahan ajar dengan sendirinya. Semangat b e -
lajarnya pun akan semakin tinggi.
Dengan bekal semangat tinggi, anak akan bekerja keras
dengan hati riang gembira dan belajar u n t u k mencapai t a r g e t
pembelajaran yang telah d i t e t a p k a n . W a l a u p u n mengalami
hambatan, dia akan maju t e r u s dan t a k segan bertanya.

Sistem Kognisi (Cognitive System)

Sistem Kognisi, yang m e l i p u t i aspek m e m p r o s e s informasi


u n t u k menyelesaikan tugas, adalah hal-hal yang dilakukan
anak saat belajar. A k t i v i t a s inilah yang k i t a kenal sebagai
"belajar".
Dari penjelasan di atas t a m p a k bahwa apabila kedua
sistem sebelumnya, Sistem D i r i dan Sistem Metakognisi,
tidak berjalan dengan baik, o t o m a t i s Sistem Kognisi akan
t e r p e n g a r u h . Dengan k a t a lain, anak akan mengalami k e s u -
litan belajar.
Contoh kesulitan belajar yang u m u m n y a dialami anak
adalah rasa bosan, stres, m e n g a n t u k , tidak f o k u s , sulit k o n -
sentrasi, sulit menyerap informasi, mudah lupa, k h a w a t i r ,
t a k u t , merasa b o d o h , t i d a k m a m p u , dan masih banyak k e -
luhan lain.

Mental Block
A p a mental block itu? Mental block atau hambatan m e n t a l
adalah kepercayaan yang bersifat m e n g h a m b a t k i t a dalam
40 © Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian

menggunakan potensi diri secara o p t i m a l . U n t u k mudahnya


begini. Pernahkah A n d a mendengar anak b e r k a t a " M a t e m a -
t i k a i t u s u l i t " , "Saya nggak bisa m a t e m a t i k a " , "Saya b o d o h
dalam m a t e m a t i k a " , " M a t e m a t i k a hanya u n t u k anak yang
o t a k n y a encer", " N i l a i m a t e m a t i k a saya selalu j e l e k " , dan
masih banyak ungkapan negatif lainnya? Setiap pernyataan
di atas m e n c e r m i n k a n kepercayaan (belief) anak terhadap
dirinya sendiri dan kemampuannya di bidang m a t e m a t i k a .
Pada saat anak m e n e r i m a hal i t u sebagai suatu kebenaran,
saat i t u pulalah t e r c i p t a mental block dalam dirinya.
Lalu, apa pengaruh mental block terhadap prestasi anak?
Sangat besar. A n a k dengan mental block seperti i t u dijamin
akan mengalami kesulitan dalam bidang studi m a t e m a t i k a .
Sebagai seorang yang m e n g e r t i dan mendalami mind
technology, sebagai seorang terapis yang juga pendiri dan
sekaligus kepala sekolah A n u g e r a h P e k e r t i di Surabaya,
sebagai o r a n g t u a dan pendidik yang belajar dari berbagai
literatur, dan dari pengalaman p r a k t i k m e m b a n t u klien, saya
sampai pada satu pencerahan: Tidak ada seorang p u n yang
b o d o h . Yang ada adalah anak yang " d i p r o g r a m " menjadi
anak yang b o d o h . Kalau saya b o l e h berbicara lebih keras:
tidak ada anak yang b o d o h , yang ada adalah anak yang
"dipaksa" menjadi b o d o h .
A n d a m u n g k i n bingung dan bertanya, " A p a maksudnya
anak " d i p r o g r a m " atau "dipaksa" menjadi b o d o h ? " Untuk
lebih memahami proses p e m b o d o h a n ini saya sarankan A n d a
membaca b u k u saya yang berjudul Manage Your Mind for
Success dan Hypnosis: The Art of Subconscious Com-
munication. Singkatnya, anak diajar m a t e m a t i k a dan anak
tidak m e n g e r t i . A d a banyak f a k t o r yang m e m b u a t anak
Mengapa Sulit Belajar Matematika? © 41

t e r s e b u t tidak mengerti. Misalnya karena gaya mengajar guru


tidak sama dengan gaya belajar si anak; atau karena proses
belajar dasar-dasar m a t e m a t i k a yang salah. A n a k t i d a k diajar
secara k o n k r e t tapi langsung dihajar (bukan diajar) dengan
pendekatan yang bersifat abstrak. A p a akibatnya? Anak
bingung dan t i d a k m e n g e r t i .
Selanjutnya anak yang t i d a k m e n g e r t i , t i d a k menguasai
dasar m a t e m a t i k a , t i d a k menguasai k o n s e p dengan benar,
diberi ujian. Hasilnya? Nilainya jelas jelek. Kalau nilai jelek t e r -
jadi berkali-kali, ditambah lagi dengan " p u j i a n " yang didapat
si anak dari g u r u dan o r a n g t u a yang hanya m e m e n t i n g k a n
nilai tapi t i d a k m e m e n t i n g k a n proses, akhirnya mengkristal
menjadi kepercayaan yang menyatakan "Saya t i d a k bisa
m a t e m a t i k a . Saya m e m a n g b o d o h dalam pelajaran m a t e m a -
tika".
Begitu kepercayaan ini t e r b e n t u k dan d i t e r i m a pikiran
bawah sadar anak, maka kepercayaan ini akan mengarahkan
anak u n t u k m e w u j u d k a n kepercayaan ini menjadi suatu
realita. Hasilnya? A n a k benar-benar menjadi b o d o h dalam
m a t e m a t i k a . Itulah yang dinamakan mental block.
Sebenarnya saya masih ingin membahas lebih dalam
mengenai mental block. Namun karena topik yang saya
ulas adalah mengenai m a t e m a t i k a , saya membatasi diri
agar pembahasan t i d a k melebar k e aspek kehidupan lain-
nya. Bagi A n d a yang ingin t a h u lebih banyak mengenai efek
negatif mental block terhadap pencapaian prestasi hidup
saya sarankan membaca b u k u saya B e c o m i n g a M o n e y
Magnet—Mengungkap Rahasia Bagaimana Membuat
Uang Mengejar Anda.

Anda mungkin juga menyukai