Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK PERALATAN RUMAH TANGGA


MEREK TUPPERWARE
(Studi Kasus Pada Konsumen di Jonggol)

Empat Patimah(1), Surya Bintarti(2)


Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
E-mail : ktpfatimah@gmail.com(1), surya.skripsimahasiswa@gmail.com(2)

ABSTRAK

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi saat ini sehingga mempengaruhi orang berfikir
kritis dalam memutuskan suatu masalah. Salah satunya dalam memilih produk sehai-hari
termasuk peralatan rumah tangga yang aman dan berkualitas. Keputusan pembelian merupakan
salah satu bagian dari prilaku konsumen yang merujuk pada prilaku membeli konsumen akhir
yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler 2004: 291) merumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut: 1.) Apakah Kualitas produk yang dimiliki tupperware
dapat memepengaruhi keputusan pembelian ? 2.) Apakah kegiatan promosi yang dilakukan
tupperware dapat mempengaruhi keputusan pembelian 3.) Apakah harga yang diberikan
tupperware dapat mempengaruhi keputusan pembelian ?

Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan data kuesioner dengan
pemgambilan sampel 100 responden.Teknik sampling yang digunakan adalah non probability
sampling dengan metode insidental. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi sederhana, pengujian hipotesis
dengan menggunakan Uji t.

Terdapat pengaruh yang rendah antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar
22.2% (2) terdapat pengaruh yang rendah antara promosi terhadap keputusan pembelian sebesar
27.7% (3) terdapat pengaruh yang rendah antara harga terhadap keputusan pembelian sebesar
21.7%.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Promosi, Harga, Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Pesatnya perkembangan teknologi dan sehari-hari, termasuk untuk peralatan
informasi saat ini sehingga mempengaruhi rumah tangga. Tupperware adalah salah
orang untuk berfikir kritis dalam satu brand yang bergerak dibidang
memutuskan suatu masalah. Salah satunya penyediaan wadah makanan, minuman dan
adalah saat memilih produk kebutuhan peralatan rumah tangga lainnya, namanya
sudah sangat dikenal dengan citra yang pembelian yang lebih cepat atau lebih
sangat positif. Produk ini sangat di besar atas produk atau jasa tertentu oleh
gandrungi masyarakat modern khususnya konsumen atau perdagangan (Kotler dan
ibu rumah tangga karena produk ini Keller 2009:219).
menawarkan berbagai kelebihan yang Produsen atau penjual, penetapan
menarik, berdesain warna-warni yang khas harga yang tepat pada produk akan
berdampak pada besarnya keuntungan dan
dan trendy. Tupperware sangat aman dan
loyalitas konsumen. Semakin tinggi harga
tidak berbahaya karena terbuat dari bahan
maka potensi keuntungan akan semakin
plastic dynaplast yang bebas racun, kedap besar. Namun tentu saja strategi
cair dan udara. Hingga sejauh ini, loyalitas penetapan harga harus memperhatikan
yang ada dikalangan konsumen produk daya beli konsumen dan faktor-faktor
Tupperware sudah cukup tinggi terbukti lainnya agar loyalitas konsumen tetap
dengan meningkatnya konsumen yang terjaga. Harga merupakan faktor
menjadi member dari Tupperware ditiap terkendali kedua yang dapat ditangani
tahunnya serta banyaknya beberapa oleh manajemen penjualan dan pemasaran
konsumen yang setia menunggu keluaran (Swasta, 2014). Umumnya suatu
produk terbaru dari Tupperware disetiap perusahaan selalu berusaha untuk
bulannya (http://tupperware.co.id) menjaga persaingan dengan para market
Keputusan pembelian konsumen leader atau pemimpin di pasar tertentu.
Berdasarkan latar belakang yang telah
Tupperware menjadi salah satu tolak ukur
diuraikan, maka penulis tertarik untuk
keberhasilan perusahaan dalam
melakukan penelitian yang berjudul
memasarkan produknya karena ketika
“Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan
konsumen memutuskan untuk membeli
Harga Terhadap Keputusan Pembelian
suatu produk secara tidak langsung
Produk Peralatan Rumah Tangga Merek
membuat tingat penjualan meningkat.
Tupperware (Studi Kasus Pada Konsumen
Keputusan pembelian konsumen adalah
di Jonggol)”
membeli merek yang paling disukai dari
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar
berbagai alternatif yang ada, tetapi dua
belakang yang telah diuraikan diatas, maka
faktor bisa berada antara niat pembelian
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
dan keputusan pembelian (Kotler dan
1. Apakah kualitas produk yang dimiliki
Amstrong, 2008). tupperware dapat mempengaruhi
Promosi salah satu bagian dari keputusan pembelian?
rangkaian kegiatan pemasaran suatu
2. Apakah kegiatan promosi yang
barang dengan tujuan utama adalah
dilakukan tupperware dapat
produsen atau distributor akan
mempengaruhi keputusan pembelian?
mendapatkan kenaikan angka penjualan
atau keuntungan. Ada banyak sekali jenis 3. Apakah harga yang diberikan
dan cara orang melakukan promosi tupperware dapat mempengaruhi
tergantung produk dan jasa yang akan keputusan pembelian?
dipasarkan salah satunya adalah promosi C. Tujuan
melalui media sosial karena media digital Tujuan dari penelitian ini untuk
saat ini merupakan cara yang paling mengetahui pengaruh kualitas produk yang
efektif & efisien. Promosi penjualan diberikan oleh Tupperware apakah akan
menjadi bahan inti dalam kampanye memberikan pengaruh terhadap keputusan
pemasaran, terdiri dari koleksi alat pembelian, pengaruh promosi yang
insentif, sebagian besar jangka pendek diberikan oleh pihak Tupperware apakah
yang dirancang untuk menstimulasi akan memberikan pengaruh terhadap

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 2


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
keputusan pembelian dan pengaruh harga dan melindungi produk. Namun, saat ini
dari Tupperware apakah akan memberikan ada banyak faktor yang membuat
pengaruh terhadap keputusan pembelian. kemasan menjadi sarana pemasaran
II.KAJIAN PUSTAKA penting.
1. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah karakteristik 2. Promosi
produk atau jasa yang bergantung pada Promosi adalah sejenis komunikasi
kemampuannya untuk memuaskan yang memberi penjelasan yang
pelanggan yang dinyatakan atau meyakinkan konsumen tentang barang
diimplikasikan. Kotler dan Amstrong, dan jasa (Alma, 2005:179).
(2008:272) Indikator promosi menurut Alma,
Indikator kualitas produk Kotler dan 2005:181 antara lain:
Amstrong, (2008:272) indikator untuk
1. Advertising/Iklan
mengukur kualitas produk antara lain:
Advertising / Iklan adalah menyampaikan
pesan-pesan penjualan yang diarahkan
1. Fitur Produk kepada masyarakat melalui cara-cara
Merupakan sarana kompetitif untuk persuasif yang bertujuan menjual barang,
mendiferensiasikan produk perusahaan jasa atau ide. Sebagai media advertising /
dari produk pesaing. Mampu menjadi iklan ialah surat kabar, majalah, tv, radio,
produsen pertama yang memperkenalkan bioskop, papan reklame, dan lain-lain.
fitur baru yang bernilai adalah salah satu 2. Public Relation
cara efektif untuk bersaing. Public Relation artinya menciptakan
2. Gaya dan Desain Produk “good relation” terhadap publik agar
Gaya adalah konsep yang lebih besar dari masyarakat memiliki pandangan baik
pada gaya. Gaya hanya menggambarkan terhadap perusahaan. Melalui public
penampilkan produk. Gaya bisa menarik relation dapat membentuk pandangan
atau membosankan. Gaya sensasional bisa baik (corporate image) mencegah berita-
menarik perhatian dan estetika yang berita tidak baik (unfavortable rumors)
indah, tetapi tidak benar-benar membuat dari masyarakat.
kinerja produk menjadi lebih baik. Desain
3. Sales Promotion
adalah jantung produk. Desain yang baik
Sales Promotion mengajak mereka agar
tidak hanya mempunyai andil dalam
membeli sekarang, berbagai cara sales
penampilan produk tetapi juga dalam
promotion yang ditawarkan yaitu:
manfaatnya dan pemahaman yang
memberi sampel gratis, kupon, diskon,
mendalam tentang kebutuhan pelanggan.
bonus, premi, hadiah uang dan lain-
3. Penetapan Merek
lainnya.
Merupakan kemampuan merek untuk
membangun dan mengelola merek. Merek
3. Harga
adalah sebuah nama, istilah, tanda,
Harga adalah jumlah uang (satuan
lambang atau desain, atau kombinasi dari
semua ini yang memperhatikan produk moneter) dan atau aspek lain (non
atau jasa dari penjual yang membedakan moneter) yang mengandung utilitas /
produk itu dari produk pesaing. Penetapan kegunaan tertentu yang diperlukan untuk
merek bisa menambah nilai produk. mendapatkan suatu jasa. Utilitas
4. Kemasan merupakan atribut atau faktor yang
Merupakan melibatkan perancangan dan berpotensi memuaskan kebutuhan dan
produksi wadah atau pembungkus untuk keinginan tertentu (Tjiptono, 2014:198).
sebuah produk. Pada dasarnya Fungsi Tjiptono (2014: 194) memiliki indikator
utama kemasan adalah untuk menyimpan dalam pengertian harga yaitu:

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 3


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
1. Nilai/Value sebenarnya terjadi Harga merupakan
Harga merupakan nilai dari suatu produk pernyataan nilai dari suatu produk (a
atau perbandingan antara resepsi atau statement of value). Nilai adalah rasio
manfaat dengan biaya-biaya yang atau perbandingan antara persepsi
dikeluarkan untuk mendapatkan produk. terhadap manfaat (perceived benefits)
Manfaat atau nilai pelanggan total dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
meliputi nilai produk seperti reliabilitas, untuk mendaptkan produk.
durabilitas, kinerja dan nilai jual kembali. 2. Pencarian Informasi
2.Jelas/Visible Pencarian informasi mulai dilakukan
Harga merupakan suatu aspek yang ketika konsumen memandang bahwa
tampak jelas bagi para pembeli. Bagi kebutuhan tersebut bisa dipenuhi
kosumen yang tidak terlalu paham hal-hal dengan membeli dan mengkonsumsi
teknis pada pembelian jasa riset pasar, produk. Konsumen akan mencari
pengacara, notaris atau konsultan pajak
informasi yang tersimpan dalam
kerapkali harga menjadi satu-satunya
ingatannya (pencarian internal) dan
faktor yang bisa mereka pahami. Tidak
mencari informasi dari luar
jarang pula harga dijadikan semacam
indikator kualitas jasa. (pencarian eksternal). Fleksible
3. Fleksibel Harga bersifat fleksible, artinya bisa
Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan cepat. Harga
disesuaikan dengan cepat. Harga adalah adalah elemen yang paling mudah
elemen yang paling mudah dan diadaptasi diubah dan diadaptasi dengan
dengan dinamika pasar. Ini terlihat jelas dinamika pasar. Ini terlihat jelas dari
dari persaingan harga (pasar diskon) yang persaingan harga (perang diskon)
kerap terjadi. yang kerap terjadi..
4. Determinan Utama Permintaan 3. Evaluasi Alternatif
Harga adalah determinan utama Proses mengevaluasi pilihan produk
permintaan. Berdasarkan hukum dan merek, dan memilihnya sesuai
permintaan (the law of demand) kecilnya dengan keinginan konsumen. Pada
harga mempengaruhi kualitas produk proses ini konsumen membandingkan
yang dibeli konsumen. Semakin mahal berbagai merek pilihan yang dapat
harga semakin sedikit jumlah permintaan memberikan manfaat kepadanya serta
atas produk bersangkutan dan sebaliknya. masalah yang dihadapinya.
4. Perilaku Pasca Pembelian
4. Keputusan Pembelian Tahap proses pengambilan keputusan
Keputusan pembelian konsumen pembeli dimana konsumen
adalah membeli merek yang paling disukai mengambil tindakan lebih lanjut
dari beberapa alternatif yang ada, tetapi setelah pembelian berdasarkan
dua faktor bisa berada antara niat kepuasan atau ketidakpuasan mereka.
pembelian dan keputusan pembelian. 6. Penelitian Terdahulu
(Kotler dan Amstrong 2008, dalam Baruna Hadi Brata et al dalam artikel yang
Zulaicha dan Irawati, 2016) berjudul “The Influence of Quality
Product, Price, Promotion and Location
1. Pengenalan Kebutuhan to Product Purchase Decision on Nitchi
Pengenalan kebutuhan muncul ketika At PT.Jaya Swarasa Agung in Central
konsumen menghadapi suatu Jakarta (Pengaruh Kualitas Produk,
masalah, yaitu suatu keadaan dimana Harga, Promosi dan Lokasi terhadap
terdapat perbedaan antara keadaan Keputusan Pembelian Produk Nitchi di
yang diinginkan dan keadaan yang PT.Jaya Swarasa Agung di Jakarta) terbit

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 4


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
dijurnal Journal of Business and sampel 100 responden.Teknik sampling
Management Studies Volume 2 Issue-4B yang digunakan adalah non probability
(April 2017) DOI:10.21276/sjbms ISSN sampling dengan metode teknik
2415-6663 (print) ISSN 2415-6671 insidental sampling.
(online) menghasilkan kesimpulan bawa
pengaruh kualitas produk, harga, promosi 4.Teknik Pengumpulan Data
dan lokasi terhadap pemeblian produk Teknik pengumpulan data yang
nitchi di PT.Jaya Swarasa dalam nilai digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasi atau tingkat mempunyai kuesioner dan observasi. Skala pernyataan
hubungan yang positif. yang digunakan adalah skala likert. Skala
likert adalah skala yang digunakan secara
8. Hipotesis luas yang meminta responden menandai
Berdasarkan kerangka dasar teori derajat persetujuan atau ketidak setujuan
maka penulis merumuskan suatu hipotesis terhadap masing masing dari serangkaian
adalah: pernyataan mengenai objek stimulus dalam
• H1: dinyatakan kualitas produk akan pengukurannya setiap item skala mempunyai
memberikan pangaruh terhadap bobot 1 sampai dengan bobot
keputusan pembelian pada produk
10 skala likert.
peralatan rumah tangga merek
tupperware.
• H2:dinyatakan promosi akan 5. Teknik Analisis Data
memberikan pangaruh terhadap Dalam penelitian ini data dianalisis
keputusan pembelian pada produk secara deskriptif dan kuantitatif. Untuk
peralatan rumah tangga merek analisis kuantitatif dicari menggunakan
tupperware. bantuan program SPSS. Untuk menguji
• H3: dinyatakan harga akan memberikan hipotesis dilakukan uji validitas, uji
pengaruh terhadap keputusan pembelian reliabilitas, analisis regresi liner sederhana,
pada produk peralatan rumah tangga uji koefisien determinasi, dan Uji T
merek tupperware. .
IV GAMBARAN UMUM
III METODE PENELITIAN Tahun 1937, Mr.Earl Tupperware, seorang
1. Lokasi Pengambilan Data ahli kimia dari Amerika Serikat berusia 31
Penelitian ini dilakukan di Jonggol tahun mendirikan perusahaan Tupperware
kepada konsumen yang pernah Plastic Company dan pabrik pertamanya di
memakai atau mengetahui produk Farnumsville, Massachussets, USA inilah
Tupperware. produk plastik dengan merek Tupperware
2. Desain Penelitian Plastik mulai dijual tahun 1946 melalui toko
Berdasarkan penjabaran landasan dan katalog. Namun penjualan kurang sukses
maka dapat disusun model penelitian karena keistimewaan produk Tupperware
terhadap pengaruh kualitas produk yaitu “SEAL” atau tutupnya yang kedap
(X1), promosi (X2), harga (X3) udara dan cairan tidak diketahui konsumen
terhadap keputusan pembelian (Y). karena tidak ada penjelasan tentang itu.
3. Populasi dan sampel Keadaan berubah ketika seorang wanita
Pendekatan penelitian yang Brownie Wise memperkenalkan cara
digunakan dalam penelitian ini adalah penjualan produk Tupperware melalui Party
analisis deskriptif dengan menggunakan Plan atau Home Party atau peragaan
data kuesioner dengan pemgambilan dirumah-rumah yang terbukti lebih sukses
dan efektif karena disertai penjelasan

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 5


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
mengenai keistimewaan dan manfaat dari No Pekerjaan Frekuens Persentas
setiap produk. Kejeliannya memanfaatkan
teknologi membuat Tupperware tanggap . i (Orang) e (%)
dengan berbagai perubahan yang terjadi di 1. Pelajar/Mh 18 18%
masyarakat. Diperkirakan hampir setiap 2,3
detik diselenggarakan Tupperware Party s
disalah satu sudut dunia. 2. IRT 39 39%

V. HASIL PENELITIAN 3. ASN 2 2%


1. Uji Karakteristik Responden 4. Karyawan 37 37%
Responden dalam penelitian ini merupakan
Swasta
konsumen yang pernah melakukan
pembelian tupperware dan mengetahui 5. Wiraswast 4 4%
tentang merek tupperware di Jonggol a
dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang.
Yaitu dari usia, jenis kelamin, pekerjaan Total 100 100%
dan tingkat pendapatan.

No Pendapata Frekuen Persentas


No. Rentang Frekuensi Persentase
. n si e (%)
Usia (Orang) (%)
(Orang)
1. 17-25 28 28%
1. <1 Juta 36 36%
2. 26-35 46 46%
2. 2 Juta- 44 44%
3. 36-40 17 17%
4Juta
4. >40 19 19%
3. 4 Juta- 15 15%
Total 100 100%
5Juta
4. >5 Juta 5 5%
No Jenis Frekuens Persentas
. Kelamin i (Orang) e (%) Total 100 100%

1. Laki-laki 28 28%
2. Uji Validitas
2. Perempua 72 72% Uji validitas digunakan untuk
n mengukur kecepatan suatu item dalam
kuesioner apakah sudah tepat dalam
Total 100 100% mengukur apa yang ingin diukur. Item
yang valid ditunjukan dengan adanya
kolerasi yang signifikan antara item
terhadap skor total item.Untuk penentuan
apakah suatu item layak digunakan atau
tidak, yaitu dengan melakukan uji
signifikansi koefisien kolerasi pada taraf
signifikan terhadap skor total item.
Masing-masing item bisa dikatakan valid
apabila rhitung > rtabel.

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 6


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
- Jika rhitung > rtabel, maka item Stati Stati
pertanyaan dikatakan valid
stic Df Sig. stic Df Sig.
- Jika rhitung < rtabel, maka item
Unstandardi
pertanyaan dikatakan tidak valid
Menilai kevalidan masing-masing zed ,056 100 ,200* ,973 100 ,039
Uji signifikan dengan membandingkan Residual
nilai r hitung dengan r tabel untuk degree 1. Uji Analisis Deskriptif kualitatif
of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sampel. Jadi df yang Penelitian ini terdiri dari empat variabel yakni
digunakan adalah 100-2=98 dengan alpha kualitas produk, harga, citra merek dan
sebesar 5% maka menghasilkan nilai rtabel keputusan pembelian. Deskripsi data yang
(uji dua sisi) sebesar 0,196. disajikan meliputi minimum, maximum, mean
(M) dan standar deviasi (SD)
3. Uji Reliabilitas Data yang diperoleh dari jawaban responden
Pengujian reliabilitas terhadap seluruh dapat di deskripsikan dalam tiga kelompok
item atau pernyataan yang dipergunakan
kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
dalam penelitian ini menggunakan uji
Pengelompokkan data ini bertujuan untuk
statistik Cronbach’s Alpha (α). Suatu
mengetahui sejauh mana variasi dan tingkat
variable dapat dikatakan reliabel jika nilai
jawaban responden terhadap kuesioner yang
nya diatas 0,6 (seperti 0,7 dapat diterima atau
diatas 0,8 adalah baik) maka dapat diberikan.
disimpulkan bahwa variabel tersebut Tabel Uji Analisis Deskriptif kualitatif
reliable. Hal ini menunjukan bahwa Std.
keseluruhan variabel yaitu variabel X1, X2, N Min MaxMean Deviation
X3 dan Y sudah memenuhi kriteria nilai batas TOTAL_KPr 100 20 40 32,95 3,8121
dan dapat dinyatakan reliabel serta layak TOTAL_P 100 15 30 23,44 3,1728
untuk disebarkan kepada responden guna TOTAL_H 100 24 40 32,41 3,2909
penelitian, sehingga seluruh daftar TOTAL_KP100 18 40 33,68 3,6869
pernyataan yang merupakan indikator dari
Valid N
seluruh variabel adalah reliabel.
(listwise) 100
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas 5. Uji Analisis Korelasi dan Regresi
Uji normalitas digunakan untuk menguji Regresi linier sederhana hasil penelitian
apakah nilai yang dihasilkan dari model adalah sebagai berikut:
regresi terdistribusi secara normal atau Y = a + bX
tidak. Pengujian normalitas dilakukan Model persamaan regresi linier sederhana.
dengan uji Kolmogorov- Smirnov. 1. Nilai konstanta untuk variabel kualitas
Distribusi data dikatakan normal apabila produk adalah sebesar 18,670 sedangkan
nilai Signifikan (Sig) lebih dari 0,05. Hasil nilai koefisien dari variabel kualitas
dari uji normalitas dengan menggunakan produk sebesar 0,456. Berdasarkan hasil
program SPSS 22 yaitu sebagai berikut tersebut maka dapat diperoleh persamaan
regresi sederhana sebagai berikut:
Tests of Normality Y = 18,670 + 0,456X
Kolmogorov- Persamaan regresi diatas dapat
Smirnova Shapiro-Wilk diterjemahkan dalam arti sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 18,670
menyatakan bahwa jika kualitas produk

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 7


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
tidak ada maka keputusan pembelian diperoleh persamaan regresi sederhana
nilainya sebesar 18,670. sebagai berikut:
b. Koefisien regresi kualitas produk yang Y = 17,061 + 0,514 X
bernilai 0,456 berarti bahwa setiap Persamaan regresi diatas dapat
penambahan 1 poin pada variabel diterjemahkan dalam arti sebagai berikut:
kualitas produk akan meningkatkan a. Nilai konstanta sebesar 17,061
keputusan pembelian sebanyak 0,456 menyatakan bahwa jika Tupperware
kali. tidak menetapkan harga maka
Implementasi dari persamaan diatas keputusan pembelian nilainya sebesar
adalah koefisien regresi yang positif dan 17,061.
bernilai sebesar 0,456 memiliki arti bahwa b. Koefisien regresi harga yang bernilai
variabel kualitas produk searah dengan 0,514 berarti bahwa setiap
keputusan pembelian, dengan kata lain penambahan 1 poin pada variabel
bahwa dapat dapat disimpulkan variabel harga akan meningkatkan keputusan
kualitas produk memiliki pengaruh positif pembelian sebanyak 0,514 kali.
terhadap keputusan pembelian. Implementasi dari persamaan diatas
adalah koefisien regresi yang positif dan
2. Nilai konstanta untuk variabel promosi bernilai sebesar 0,514 memiliki arti bahwa
adalah sebesar 19,355 sedangkan nilai variabel harga searah dengan keputusan
koefisien dari variabel promosi sebesar pembelian, dengan kata lain bahwa dapat
0,611. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan variabel harga
dapat diperoleh persamaan regresi memiliki pengaruh positif terhadap
sederhana sebagai berikut: keputusan pembelian.
Y = 19,355 + 0,611X
Persamaan regresi diatas dapat 6. Koefesien Determinasi
diterjemahkan dalam arti sebagai berikut: Pengujian koefisien Determinasi (𝑅2)
a. Nilai konstanta sebesar 19,355 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
menyatakan bahwa jika Tupperware model yang digunakan dapat
tidak melakukan promosi maka menerangkan variasi variabel
keputusan pembelian nilainya sebesar independen.
19,355 1. Kualitas produk memegang peranan
b. Koefisien regresi promosi yang dalam perubahan keputusan pembelian.
bernilai 0,611 berarti bahwa setiap bila terjadi perubahan X1, maka Y akan
penambahan 1 poin pada variabel berubah.
promosi akan meningkatkan
keputusan pembelian sebanyak 0,611 R Adjuste Std. Error
kali. Mod Squ dR of the
Implementasi dari persamaan diatas el R are Square Estimate
adalah koefisien regresi yang positif dan 1 ,471a ,222 ,214 3,26891
bernilai sebesar 0,611 memiliki arti bahwa
Data output menunjukkan nilai R-Square
variabel promosi searah dengan keputusan
pembelian, dengan kata lain bahwa dapat sebesar 0,222, hal ini berarti bahwa
dapat disimpulkan variabel promosi variable kualitas produk, mempengaruhi
memiliki pengaruh positif terhadap terhadap keputusan pembelian sebasar
keputusan pembelian. 22,2% atau dikategorikan rendah,
3. Nilai konstanta untuk variabel harga rendahnya pengaruh daripada X1 terhadap
adalah sebesar 17,061 nilai koefisien dari keputusan pembelian karena kualitas
variabel harga sebesar 0,514 . produk tupperware mudah tergores.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 8


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
2. Promosi memegang peranan dalam sebanyak 100, dimana t tabel pada a=
perubahan keputusan pembelian. bila 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-
terjadi perubahan X2, maka Y akan 1 = 98 maka di peroleh t tabel = 1,984.
berubah. Hasil menunjukan bahwa t hitung > t
R Adjuste Std. Error tabel (5,286 > 1,984), dengan nilai
signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05
Mod Squ dR of the
(0,000>0,05), dan koefisien regresi
el R are Square Estimate
mempunyai nilai positif sebesar 0,456
1 ,526a ,277 ,269 3,15182 maka hipotesis yang menyatakan
Data output menunjukkan nilai R-Square bahwa kualitas produk berpengaruh
sebesar 0,277, hal ini berarti bahwa variable positif dan signifikan terhadap
promosi, mempengaruhi terhadap keputusan keputusan pembelian dapat diterima.
pembelian sebasar 27,7% atau dikategorikan Hasil tersebut juga membuktikan
rendah, rendahnya pengaruh daripada X2 hipotesis pertama ” bahwa kualitas
terhadap keputusan pembelian karena produk berpengaruh terhadap
tupperware jarang melakukan promosi. keputusan pembelian Tupperware.
3. Harga memegang peranan dalam 2. Uji Hipotesis Promosi Terhadap
perubahan keputusan pembelian. bila terjadi Keputusan Pembelian Tupperware
perubahan X3, maka Y akan berubah Hasil statistik uji t untuk variabel
promosi diperoleh nilai t hitung
R Adjuste Std. Error sebesar 6,121. Dengan jumlah data
Mod Squ dR of the sebanyak 100, dimana t tabel pada a =
el R are Square Estimate 5% dengan derajat kebebasan (df) n-
1 ,466a ,217 ,209 3,27951 k-1 = 98 maka di peroleh t tabel =
Data output menunjukkan nilai R-Square 1,984. Hasil menunjukan bahwa t
sebesar 0,217 hal ini berarti bahwa variable hitung > t tabel (6,121 > 1,984),
harga, mempengaruhi terhadap keputusan dengan nilai signifikan 0,000 lebih
pembelian sebasar 21,7% atau dikategorikan kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan
rendah, rendahnya pengaruh daripada X3 koefisien regresi mempunyai nilai
terhadap keputusan pembelian karena harga positif sebesar 0,611 maka hipotesis
yang menyatakan bahwa promosi
yang diberikan tupperware cenderung mahal.
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian dapat
7. Uji Parsial T
diterima. Hasil tersebut juga
Uji t dimaksudkan untuk membuktikan
membuktikan hipotesis pertama ”
kebenaran hipotesis penelitian bahwa ada
bahwa promosi berpengaruh terhadap
pengaruh secara parsial anatara variabel
keputusan pembelian Tupperware .
independen (kualitas produk, promosi dan
3. Uji Hipotesis Harga Terhadap
harga) terhadap variabel dependen
Keputusan Pembelian
(keputusan pembelian).
Tupperware
Hasil statistik uji t untuk variabel
1. Uji Hipotesis Kualitas produk harga diperoleh nilai t hitung
Terhadap Keputusan Pembelian sebesar 5,208. Dengan jumlah data
Tupperware sebanyak 100, dimana t tabel pada
Hasil statistik uji t untuk variabel a=5% dengan derajat kebebasan
kualitas produk diperoleh nilai t hitung (df) n-k-1 = 98 maka di peroleh t tabel
sebesar 5,286. Dengan jumlah data = 1,984. Hasil menunjukan bahwa t

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 9


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
hitung lebih besar dari t tabel (5,208 > 1. Perihal peran dari kualitas produk
1,984), dengan nilai signifikan 0,000 tupperware terhadapat keputusan
lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), dan pembelian perlu di tingkatkan agar
koefisien regresi mempunyai nilai menjadi nilai baik terhadap
positif sebesar 0,514 maka hipotesis kepuasan konsumen setelah
yang menyatakan bahwa harga menggunakan produk tupperware
berpengaruh positif dan signifikan tersebut.
terhadap keputusan pembelian dapat 2. Promosi yang dilakukan oleh
diterima. Hasil tersebut juga tupperware sudah cukup menarik
membuktikan hipotesis pertama bahwa minat pembelian konsumen. Oleh
harga berpengaruh terhadap keputusan karena itu disarankan promosi harus
pembelian Tupperware. sering dilakukan dan lebih
bervariatif disesuaikan dengan
harga barang agar lebih terjangkau
VI . PENUTUP
dengan produk kompetitor, serta
A. KESIMPULAN promosinya sesuai harapan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah konsumen agar lebih tertarik dan
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai pada akhirnya memutuskan untuk
berikut: membeli tupperware.
1. Kualitas produk yang diberikan oleh 3. Harga yang ditetapkan Tupperware
Tupperware ternyata hanya memiliki pengaruh yang cukup
mempengaruhi keputusan pembelian dalam mempengaruhi keputusan
sebesar 22,2% atau dikategorikan pembelian. disarankan untuk
rendah, rendahnya pengaruh daripada menyesuaikan lebih baik lagi
X1 terhadap keputusan pembelian kualitas produk dengan harga yang
karena kualitas produk tupperware ditawarkan, agar konsumen lebih
mudah tergores. tertarik dan pada akhirnya
2. Promosi yang dilakukan oleh memutuskan untuk membeli produk
Tupperware ternyata hanya tupperware.
mempengaruhi keputusan pembelian 4. Untuk penelitian yang akan datang
sebesar 27,7% atau dikategorikan disarankan untuk menambah
rendah, rendahnya pengaruh daripada variabel independen lainnya selain
X2 terhadap keputusan pembelian kualitas produk, promosi dan harga
karena tupperware jarang melakukan yang tentunya dapat mempengaruhi
promosi. variabel dependen keputusan
3. Harga yang ada pada Tupperware pembelian agar lebih bisa
ternyata hanya mempengaruhi melengkapi dari penelitian ini,
keputusan pembelian sebesar 21,7% karena masih ada dari variabel-
atau dikategorikan rendah. variabel independen lain diluar dari
rendahnya pengaruh daripada X3 penelitian ini yang mungkin bisa
terhadap keputusan pembelian berpengaruh atau mempengaruhi
karena harga yang di berikan dari keputusan pembelian.
tupperware cenderung mahal.
DAFTAR PUSTAKA
B. SARAN Alma, Buchari, 2004. Manajemen
Adapun saran yang dapat penulis Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
kemukakan dalam penelitian ini Bandung: Alfabeta.
adalah sebagai berikut :

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 10


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id
Assauri, Sofjan, 2013. Manajemen Lagos State, Nigeria British Journal
Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers. of Marketing Studies Vol.3,
No.4,pp.97-109, May 2015 ISSN
Bintarti S, 2015. Metodologi Penelitian 2053-4043, ISSN 2053-4051
Ekonomi Manajemen. Edisi Asli,
Jakarta : Mitra Wacana Media. Priyatno, Duwi. “SPSS Handbook”, Cet. Ke-
1, Yogyakarta: Media kom, 2016.
Brata et, al 2017. The Influence of Quality
Product, Price, Promotion and Samosir CB dan Prayogo AB, 2015.
Location to Product Purchase Pengaruh Kualitas Persepsi Harga
Desision on Nitchi at PT.Jaya dan Promsoi Terhadap Keputusan
Swarasa Agung in Central Pembelian Konsumen Produk
Jakarta. Saudi Journal of Enervon-C, terbit dijurnal Ilmiah
Business and Management Manajemen dan Bisnis Vol.1, No3,
Studies Vol.2 April 2017 Issue- November 2015
4B DOI: 10.21276/sjbms ISSN
2415-6663 (print) ISSN 2415- Sugiyono (2014), Metode Penelitian
6671 (online). Kuantitatif, Kualitatif dan R&D cet.
Cet ke20, CV Alfabeta: Bandung.
Hanifah HN dan Mutiarni R (2019).
Pengaruh Produk Ramah Lingkungan Sugiyono, 2018.Metode Penelitian
Green Product Terhadap Keputusan Kuantitatif Kualitatif R&D.
Pembelian, terbit dijurnal Riset Bandung: Alfabeta.
Manajemen dan Bisnis Dewantara
Tjiptono Fandy 2014 . Pemasaran Jasa.
Vol.2, No.1, Juni 2019, EISSN 2654-
Yogyakarta: Andi Offset.
4326
Kotler dan Amstrong, 2008. Prinsip – https://m.kumparan.com/kumparanstyle/13-
Prinsip Pemasaran. Edisi fakta-unik-tupperware-wadah-
Keduabelas, Jilid Satu, Jakarta: makanan-legendaris-favorit-para-ibu
Erlangga.
https://www.topbrand-award.com/top-
Kotler dan Keller, 2009. Manajemen brand-index/
Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jilid
Satu, Jakarta: Erlangga. https://www.tupperware.co.id

Kristian D dan Widayanti R, 2016. Pengaruh Zulaicha S dan Irawati R, 2015. Pengaruh
Kualitas Produk dan Harga Terhadap Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Keputusan Pembelian Konsumen di
Merk Honda Pada Mahasiswa Morning Bakery Batam, terbit
Kampus 1 Universitas Kristen Krida dijurnal Inovasi dan Bisnis Vol.4,
Wacana, terbit dijurnal Ilmiah No2, Desember 2015, ISSN 2338-
Manajemen Bisnis Vol.16, No1, 4840
Januari-Juni 2016

Oladepo.OI, (Ph.D.) dan Abimbola SO,


(M.Sc.)2 (2015).The Influence Of
Brand Image And Promotional Mix
Onconsumer Buying Decision- A
Study Of Beverage Consumers In

Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 17 Oktober 2019 11


Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa | www.pelitabangsa.ac.id

Anda mungkin juga menyukai