Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KRIMINOLOGI DI ERA TEKNOLOGI

Disusun Oleh :

Iqbal Nur Fadhilah (211010200676)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAMULANG
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
2.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................3
2.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.3 BAGAIMANA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
MEMPENGARUHI POLA KRIMINALITAS DI ERA DIGITAL.................................................5
2.4 APA SAJA JENIS JENIS KRIMINALITAS YANG MUNCUL DALAM RANAH
CYBERCRIME DAN BAGAIMANA DAMPAKNYA TERHADAP MASYARAKAT.....................5
2.5 BAGAIMANA UPAYA PENEGAKAN HUKUM DAN KEBIJAKAN PUBLIK DAPAT
MENANGGULANGI KRIMINALITAS DI DUNIA MAYA.......................................................6
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................8
1.1 KESIMPULAN......................................................................................................8
1.2 SARAN................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

2.1 LATAR BELAKANG

Kriminologi, sebagai ilmu yang mempelajari sifat, penyebab, dan kontrol


terhadap perilaku kriminal, telah mengalami perkembangan signifikan seiring
dengan kemajuan teknologi di era modern. Peningkatan teknologi telah
memberikan dampak yang mendalam terhadap bidang kriminologi, baik
dalam memahami fenomena kriminalitas maupun dalam upaya pencegahan
dan penegakan hukum. Di era teknologi, kriminologi menghadapi tantangan
dan peluang baru. Di satu sisi, teknologi memungkinkan penciptaan dan
penyebaran berbagai jenis kejahatan yang sebelumnya tidak mungkin atau
sulit dilakukan. Misalnya, cybercrime, seperti pencurian identitas, penipuan
online, dan serangan hacker, semuanya berkembang pesat seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Di sisi lain, teknologi juga menjadi alat penting dalam pencegahan dan
penegakan hukum. Berbagai sistem pemantauan dan deteksi, seperti kamera
pengawas (CCTV), pemantauan jaringan komputer, dan analisis data besar
(big data), telah menjadi instrumen penting dalam mengidentifikasi,
mencegah, dan menanggulangi kejahatan. selain itu, teknologi juga
mempengaruhi cara kriminolog memahami perilaku kriminal. Analisis data
dan pengembangan model prediktif memungkinkan para peneliti untuk
mengidentifikasi pola kriminalitas, faktor risiko, dan kemungkinan kejadian
kejahatan di masa depan. Ini memungkinkan penegak hukum untuk
mengalokasikan sumber daya mereka secara lebih efisien dan untuk
merancang strategi pencegahan yang lebih efektif.

Secara keseluruhan, kriminologi di era teknologi menghadapi tantangan


yang kompleks dan beragam, tetapi juga menyediakan peluang baru untuk
memahami, mencegah, dan menanggulangi kejahatan. Penting bagi para
peneliti, praktisi hukum, dan pembuat kebijakan untuk terus memantau
perkembangan teknologi dan mengintegrasikannya ke dalam pendekatan
multidisiplin dalam memerangi kejahatan dan meningkatkan keamanan
masyarakat.

2.2 RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi


mempengaruhi pola kriminalitas di era digital?
b. Apa saja jenis-jenis kriminalitas yang muncul dalam ranah cybercrime
dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat?
c. Bagaimana upaya penegakan hukum dan kebijakan publik dapat
menanggulangi kriminalitas di dunia maya?
BAB II

PEMBAHASAN

2.3 BAGAIMANA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI


DAN KOMUNIKASI MEMPENGARUHI POLA KRIMINALITAS
DI ERA DIGITAL

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memiliki


dampak yang signifikan pada pola kriminalitas di era digital. Pengaruh Teknologi
Informasi dan Komunikasi terhadap Pola Kriminalitas di Era Digital Perubahan
Pola Kejahatan: Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara
kejahatan dilakukan. Misalnya, munculnya cybercrime, seperti pencurian
identitas, penipuan online, dan serangan hacker, yang semuanya terhubung
langsung dengan kemajuan teknologi.

Globalisasi Kejahatan: Teknologi telah memungkinkan kejahatan untuk


melintasi batas negara dengan lebih mudah. Pelaku kejahatan dapat melakukan
serangan dari lokasi yang jauh dengan menggunakan infrastruktur digital,
menyebabkan tantangan bagi penegakan hukum yang harus bekerja lintas negara.
Pola Perilaku Kriminal: Penggunaan teknologi dalam kegiatan sehari-hari telah
menciptakan peluang baru bagi pelaku kejahatan. Contohnya, penggunaan media
sosial dan aplikasi pesan instan dapat digunakan untuk mencari dan merekrut
korban, atau untuk mengorganisir kegiatan kriminal.

Penggunaan Teknologi dalam Penegakan Hukum: Penegak hukum juga


menggunakan teknologi untuk memerangi kejahatan. Analisis data besar (big
data), pemantauan jaringan komputer, dan teknik forensik digital telah menjadi
bagian integral dari investigasi kriminal di era digital.
2.4 APA SAJA JENIS JENIS KRIMINALITAS YANG MUNCUL
DALAM RANAH CYBERCRIME DAN BAGAIMANA
DAMPAKNYA TERHADAP MASYARAKAT

Dalam ranah cybercrime, terdapat berbagai jenis kejahatan yang muncul


sebagai dampak dari penggunaan teknologi digital. Berikut adalah beberapa jenis
kriminalitas cyber yang umum, beserta dampaknya terhadap masyarakat:

Pencurian Identitas (Identity Theft): Kriminalitas ini melibatkan pencurian


data pribadi seseorang, seperti nomor kartu kredit atau informasi identitas lainnya,
untuk tujuan penipuan atau keuntungan finansial. Dampaknya termasuk kerugian
keuangan bagi korban, hilangnya kepercayaan dalam transaksi online, dan potensi
penyalahgunaan identitas yang dapat merusak reputasi korban.

Penipuan Online (Online Fraud): Jenis kejahatan ini melibatkan penipuan


melalui internet, termasuk penipuan lelang online, penjualan barang palsu, atau
skema penipuan investasi. Dampaknya mencakup kerugian finansial bagi korban,
hilangnya kepercayaan dalam transaksi online, dan dampak psikologis akibat dari
penipuan.

Pembajakan Data (Data Breaches): Serangan terhadap sistem komputer


atau basis data yang mengakibatkan akses ilegal terhadap informasi sensitif atau
rahasia. Dampaknya dapat berupa hilangnya privasi individu, kerugian keuangan,
dan risiko pencurian identitas.

Pelecehan Online (Cyberbullying): Perilaku intimidasi, ancaman, atau


pelecehan verbal yang dilakukan melalui media sosial, pesan teks, atau platform
digital lainnya. Dampaknya termasuk masalah kesehatan mental bagi korban,
terutama di kalangan remaja, dan risiko tinggi terhadap depresi, kecemasan, dan
bahkan bunuh diri.
2.5 BAGAIMANA UPAYA PENEGAKAN HUKUM DAN KEBIJAKAN
PUBLIK DAPAT MENANGGULANGI KRIMINALITAS DI
DUNIA MAYA

Dalam era digital yang semakin maju, kriminalitas di dunia maya atau
cybercrime menjadi ancaman serius yang membutuhkan respons yang cepat dan
efektif dari aparat penegak hukum dan pemerintah. Upaya penegakan hukum dan
kebijakan publik menjadi kunci dalam menanggulangi kriminalitas di dunia maya
yang semakin kompleks dan merugikan.

Penguatan Hukum dan Regulasi: Peningkatan keberlakuan hukum yang


mengatur kejahatan cyber dan penyusunan regulasi yang memadai akan
memberikan landasan yang kuat bagi penegakan hukum dalam menindak pelaku
kejahatan online. Regulasi yang jelas dan tegas dapat menjadi deterren bagi
potensi pelaku kejahatan.

Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum: Dengan melalui pelatihan


dan pengembangan kapasitas, aparat penegak hukum akan lebih siap dalam
menangani kasus kriminalitas digital yang semakin rumit. Pembentukan unit
khusus cybercrime dengan fasilitas dan teknologi modern juga diperlukan untuk
meningkatkan efektivitas penegakan hukum.

Kerjasama Internasional: Kolaborasi lintas negara dalam pertukaran


informasi dan bukti terkait kasus kriminalitas digital menjadi penting untuk
mengejar pelaku kejahatan yang melintasi batas wilayah. Kerjasama internasional
juga dapat memperkuat penegakan hukum dan pencegahan cybercrime secara
global.

Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat: Edukasi masyarakat tentang ancaman


kriminalitas di dunia maya serta cara melindungi diri secara online merupakan
langkah preventif yang efektif. Kampanye kesadaran digital dapat membantu
mengurangi tingkat kerentanan masyarakat terhadap praktik kejahatan online.

Pengembangan Teknologi Keamanan: Inovasi teknologi keamanan yang


terus dikembangkan dapat membantu melindungi data pribadi dan transaksi online
dari serangan cyber. Pemanfaatan kecerdasan buatan dan analitika data juga dapat
membantu mendeteksi pola kejahatan digital secara lebih efisien.

Dengan implementasi upaya-upaya tersebut, diharapkan penegakan hukum


dan kebijakan publik dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap
masyarakat dalam menghadapi ancaman kriminalitas di dunia maya.
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Dalam menghadapi tantangan kriminalitas di dunia maya, upaya


penegakan hukum dan kebijakan publik memegang peranan penting dalam
menanggulangi ancaman cybercrime yang semakin kompleks. Penguatan
hukum, peningkatan kapasitas aparat penegak hukum, kerjasama internasional,
sosialisasi dan edukasi masyarakat, serta pengembangan teknologi keamanan
menjadi strategi yang perlu diterapkan secara holistik. Dengan kolaborasi yang
baik antara pemerintah, lembaga penegak hukum, sektor swasta, dan masyarakat,
diharapkan dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan
terpercaya bagi semua

1.2 SARAN

Meningkatkan Kolaborasi dan Koordinasi: Penting untuk memperkuat


kerjasama antara berbagai lembaga terkait, baik di tingkat nasional maupun
internasional, guna meningkatkan efektivitas penegakan hukum dan pertukaran
informasi terkait kasus kriminalitas di dunia maya. Intensifikasi Sosialisasi dan
Edukasi Masyarakat: Perlu dilakukan kampanye sosialisasi yang lebih luas dan
edukasi masyarakat tentang ancaman kriminalitas digital serta langkah-langkah
yang dapat diambil untuk melindungi diri secara online.

Investasi dalam Teknologi Keamanan: Pemerintah dan sektor swasta


perlu terus mengembangkan teknologi keamanan yang inovatif untuk
melindungi data dan informasi sensitif dari serangan cyber. Investasi dalam
keamanan cyber menjadi investasi jangka panjang yang penting.

Penguatan Regulasi dan Kebijakan: Perlu adanya evaluasi dan revisi


terhadap regulasi yang ada untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
dan kriminalitas digital. Kebijakan yang proaktif dan responsif terhadap
perubahan lingkungan digital sangat diperlukan.
Dengan menerapkan saran-saran di atas secara konsisten dan
terkoordinasi, diharapkan upaya penegakan hukum dan kebijakan publik dapat
lebih efektif dalam menanggulangi kriminalitas di dunia maya dan menciptakan
lingkungan digital yang lebih aman bagi semua pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, A., & Aribowo, W. (2019). Tinjauan Cybercrime dalam Aspek


Hukum dan Penerapan di Indonesia. Jurnal Rechtidee, 2(2), 283-300.

Damayanti, I., & Tari, P. M. (2020). Analisis Penerapan Pasal 27 ayat


(1) UU No. 19 Tahun 2016 dalam Penanggulangan Kejahatan
Cybercrime. Lex Scientia Law Review, 4(1), 31-44.

Adi, R. (2021). Dampak Sosial Cyberbullying terhadap Kesehatan Mental


Anak di Indonesia. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of
Communication, 37(2), 367-378.

Prasetyo, A. D., & Wibisono, Y. (2023). "Tantangan Penegakan Hukum


terhadap Cybercrime di Indonesia". Jurnal Hukum dan Kriminologi,
14(2), 112-125.

Utama, B., & Santoso, R. (2022). "Peran Kebijakan Publik dalam


Mengatasi Kriminalitas di Dunia Maya". Jurnal Kebijakan Publik, 8(1),
45-58.

Anda mungkin juga menyukai