a,b,c,d
Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta
b*
Email: waris.amy68@gmail.com
ABSTRAK
Sistem pendingin pada mesin diesel sistem pendingin mesin utama tipe Hansin GLU28AG pada
Kapal KM. Abadi Sejahtera merupakan sistem pendingin tertutup dengan menggunakan 2 (dua)
media yaitu media air tawar dan media air laut. Perawatan sesuai dengan manual book berfungsi
untuk menjaga sistem pendingin bekerja secara optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui langkah-langkah mengoptimalkan perawatan sistem pendingin mesin utama tipe
Hansin GLU28AG pada Kapal KM. Abadi Sejahtera. Penelitian ini dilaksanakan di engine room
kapal KM. Abadi Sejahtera. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif Kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumenter,
metode interview dan metode observasi. Dari hasil penelitian menunjukkan perawatan yang
dilakukan di sistem pendingin mesin utama tipe Hansin GLU28AG pada Kapal KM. Abadi
Sejahtera berjalan dengan optimal. Hasil rerata setelah dilakukan optimalisasi perawatan sebesar
90%. Pelaksanaan perawatan pada komponen sistem pendingin mesin diesel meliputi expansion
tank, fresh water pump, fresh water cooler, sea chest.
ABSTRACT
The cooling system on the diesel engine is the main engine cooling system of the Hansin
GLU28AG type on the KM Ship. Abadi Sejahtera is a closed cooling system using 2 media, namely
freshwater media and seawater media. Maintenance according to the manual book serves to keep
the cooling system working optimally. The purpose of this study is to find out the steps to optimize
the maintenance of the main engine cooling system of the Hansin GLU28AG type on KM Ships.
Abadi Sejahtera. This research was carried out in the engine room of the KM Ship. Abadi
Sejahtera. The method used in this research is a qualitative descriptive approach. The data
collection methods used are documentary methods, interview methods, and observation methods.
From the results of the study showed the maintenance carried out in the cooling system of the
main engine type Hansin GLU28AG on km ships. Abadi Sejahtera runs optimally. The average
result after optimization of treatment by 90%. The implementation of maintenance on diesel
engine cooling system components includes expansion tanks, fresh water pumps, fresh water
coolers, sea chests.
https://doi.org/10.46484/db.v3i1.303 60
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.3 No.1 Edisi Mei 2022 : 60-68
pesawat pembakaran dalam (Internal daya pada mesin diesel diawali dengan
Combustion Engine), hal ini disebabkan mengisap udara bilas melalui katup isap
karena pembakaran dalam akan kemudian dikompresikan oleh gerakan
mendapatkan energi potensial yaitu piston/torak ke posisi Titik Mati Atas
berupa panas. Selain itu kerja (TMA) dalam ruang silinder kemudian
mekaniknya diperoleh dari pembakaran bahan bakar dikabutkan sehingga terjadi
bahan bakar yang dilakukan di dalam proses pembakaran, hasil proses ini
silinder pesawat itu sendiri. Salah satu adalah tenaga yang akan mendorong
bagian terpenting pada sebuah kapal piston menuju Titik Mati Bawah (TMB).
adalah sistem pendingin, hal ini Gerakan piston ditranslasikan untuk
dikarenakan lancar tidaknya memutar poros engkol yang berputar
pengoperasian kapal sangat tergantung pada bantalan dengan perantara batang
pada hasil kerja mesin yang disesuaikan penggerak. Pada kepala silinder ada
dengan jalur-jalur pendingin pada mesin katup buang dan katup isap. Katup isap
utama (Astriawati & wibowo, 2020). digunakan untuk memasukkan udara
Pengoperasian mesin dapat bilas ke dalam silinder, sedangkan katup
berjalan secara optimal ditandai dengan buang digunakan untuk mengeluarkan
beberapa sistem beroperasi dengan baik gas sisa yang tidak terpakai dari hasil
diantaranya pada sistem bahan bakar, pembakaran (Saidah, 2012).
sistem pendingin, sistem pelumasan, dan Jenis pendingin dengan air
sistem udara start. Sistem bahan bakar terbagi menjadi dua, yaitu pendingin air
akan memberikan dampak yang panas tawar dan pendingin air laut (Pendhi,
terhadap area mesin yang dapat 2019). Sistem pendinginan mesin pada
mengakibatkan perubahan struktur pada kapal menggunakan media air tawar
mesin, sehingga membutuhkan secara tertutup mengalir dalam bodi
pendinginan dan pelumasan yang mesin yang bertujuan untuk mengurangi
optimal. Sistem pendinginan dan sistem dampak panas akibat dari proses
pelumasan yang baik akan pembakaran. Sistem pendingin air tawar
menghilangkan panas (over heating), dibagi menjadi dua meliputi: (1) sistem
sehingga dapat mengurangi kerusakan. pendinginan silinder jacket yang
Karena itu melakukan optimalisasi kinerjanya air mengalir dalam jacket
mengenai perawatan pada sistem secara tertutup selanjutnya menuju ke
pendingin sangat diperlukan dan bagian silinder cover dan exhaust valve.
dilaksanakan menurut prosedur Sistem ini akan berjalan secara optimal
operasional manual book (Saiful, 2019). dengan menjaga normalitas pada
Apabila sistem pendinginan, sistem tekanan air pendingin dan temperatur air
pelumasan, dan sistem bahan bakar pendingin. Cara menormalkan tekanan
dilakukan perawatan dengan baik oleh air dengan aliran air yang tetap sehingga
tenaga ahli di bidangnya maka dapat kapasitas tangki selalu standar,
mengantisipasi kerusakan yang parah selanjutnya untuk temperatur dengan
juga memengaruhi masa kerja lebih lama cara dengan menghembuskan uap panas
pada komponen-komponen mesin diesel panas pada pipa air pendingin; (2)
selain itu dapat menekan biaya sistem pendinginan injector bahan bakar,
operasional yang lebih besar (Purjiyono pada sistem ini setelah air pendingin
et al., 2019). keluar dari cooler induk selanjutnya
Pembakaran di dalam mesin sebagian ke sistem pendingin jacket dan
menghasilkan gas panas yang digunakan sebagian ke sistem pendingin bahan
untuk melakukan kerja mekanis yaitu bakar.
menjalankan mesin tersebut
(Ramadhani, 2019). Proses terjadinya
https://doi.org/10.46484/db.v3i1.303 61
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.3 No.1 Edisi Mei 2022 : 60-68
Name of vessel : PT. Intan Pasific
Indonesia Lines
Port Of Registry : Surabaya
Call sign : YHWI
Type of vessel : Cargo
Built : 2004
L.O.A : 51.04 Meter
Breadth : 10.08 Meter
Depth : 5.05 Meter
Draft Design : 4.64 Meter (max)
Gambar 1. Skema Pendingin Air Tawar Pada Gross Tonnage (GT) : 720 TON
Injector Bahan Bakar Main Engine : HANSIN
GLU28AG
Di dalam sistem pendingin 1000 HP @ 525
tertutup, pompa menjadi satu dengan RPM
sistem pendinginan jacket. Untuk PROPULSION
Auxiliary Engine : YANMAR, 100 HP
memisahkan minyak dari water cooler @ 52.05 RPM
yang menahan permukaan air dari Propulsion : Ankerbar
pendingin digunakan tank pemisah
minyak sehingga mengakibatkan Penelitian ini merupakan riset
hambatan besar pada transmisi panas deskriptif kualitatif. Riset deskriptif
(Pratama et al., 2022). Diperlukan bahan merupakan pengumpulkan informasi
kimia untuk memisahkan seluruh jumlah bersumber pada faktor dan aspek yang
minyak dari permukaan pendingin. jadi pendukung terhadap objek riset,
Sedangkan sistem pendinginan terbuka setelah itu menganalisa faktor dan aspek
merupakan sistem pendinginan yang tersebut buat dicari peranannya. Riset
langsung meggunakan media air laut kualitatif ialah riset yang berhubungan
yang media pendinginan air laut itu dengan anggapan, komentar, keyakinan
sendiri langsung dibuang ke laut setelah orang yang hendak diteliti serta
mengalami proses di dalam cooler. kesemuanya tidak bisa diukur dengan
Perawatan sistem pendingin angka. Dalam riset ini, teori yang
harus dilakukan. Secara rutin pada saat digunakan dalam riset tidak dipaksakan
dilakukan observasi di lapangan pada buat mendapatkan cerminan seutuhnya
sistem pendingin mesin utama tipe menimpa sesuatu perihal bagi pemikiran
Hanzin GLU28AG pada kapal KM. manusia yang sudah diteliti (Sugiyono,
Abadi Sejahtera ada 37.5% yang tidak 2018). Tata cara pendekatan deskriptif
dilakukan sesuai dengan manual book kualitatif merupakan tata cara
dan prosedur. Hal ini diperlukan suatu pengolahan informasi dengan metode
tindakan perawatan agar mesin dapat menganalisa faktor-faktor yang
bekerja secara optimal. Tujuan berkaitan dengan objek riset dengan
penelitian ini untuk mengoptimalkan penyajian informasi secara lebih
perawatan sistem pendingin mesin mendalam terhadap objek riset (Agusta,
utama tipe Hanzin GLU28AG pada 2014).
kapal KM. Abadi Sejahtera. Sumber informasi dibagi jadi
informasi primer serta informasi
II. METODE sekunder (Maksum, 2012). Informasi
Penelitian ini dilakukan di engine primer pada riset ini diperoleh dari hasil
room kapal KM Abadi Sejahtera. Berikut observasi ataupun hasil kerja lapangan
data Kapal KM. Abadi Sejahtera. yang pula dilengkapi dengan hasil
wawancara dengan bermacam pihak
yang dikira menguasai topik ataupun
https://doi.org/10.46484/db.v3i1.303 62
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.3 No.1 Edisi Mei 2022 : 60-68
https://doi.org/10.46484/db.v3i1.303 63
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.3 No.1 Edisi Mei 2022 : 60-68
Pompa air tawar pada sistem menutup pompa air pendingin dan pipa
pendingin mesin menggunakan jenis pipa air pendingin; (2) melepas pipa air
sentrifugal yang berfungsi untuk pendingin; (3) membuka cooler; (4)
memindahkan air dari suatu komponen melepas lempengan-lempengan untuk
ke komponen lainnya. Terdapat dua dibersihkan dengan air tawar; (5)
pompa pada FW cooling pump yang mengecek kondisi sekat-sekat
dapat digunakan secara bergantian atau lempengan; (6) selanjutnya dilakukan
saat salah satu pompa mengalami pembersihan cooler menggunakan besi
kerusakan. Perawatan pada pompa panjang dengan cara menyogok pada
sentrifugal jika tidak dapat mengisap, setiap lubang sekat pada cooler hingga
yang dapat diperiksa adalah dengan bersih; (7) setelah bersih kemudian bilas
melihat manometer isap, penyebabnya pada setiap lubang sekat cooler hingga
adalah motor penggerak tidak normal, bersih menggunakan air tawar; (8)
pada saluran dari pompa terdapat apabila semua kegiatan tersebut selesai,
kebocoran udara, kemungkinan katup pasang kembali komponen-komponen
pada kotak pembagi ada kebocoran cooler seperti semula; (9) kemudian
dikarenakan katup tidak sesuai pada membersihkan keseluruhan bagian luar
pengaturan atau dudukannya. Packing dari cooler; (10) menghidupkan pompa
pompa bocor dikarenakan air dalam air; (11) memeriksa cooler kembali
tabung packing tersumbat. Kran dan terhadap kemungkinan ada kebocoran.
aliran tersumbat sehingga pompa vakum Adapun bentuk gambar cooler pada
air tidak menerima suplai air. Saringan gambar 3:
pompa tersumbat sehingga pompa air
tidak dapat mengisap udara dalam
ruangan pompa. Jika air dalam saluran
isap dapat diisap tetapi menghasilkan
sedikit air penyebabnya antara lain: (1)
pipa isap tersumbat atau saringan isap
tersumbat; (2) kipas atau impeller-nya
sebagian atau keseluruhan tersumbat; (3)
keausan pada cincin impeller yang
terlalu banyak. Cara perawatannya
diantaranya sebagai berikut: (1)
pemberian pelumasan bearing; (2) Gambar 3. Fresh Water Cooler pada Kapal KM.
membersihkan saringan isap secara Abadi Sejahtera
berkala; (3) membersihkan impeller
secara berkala; (4) penggantian gland Sea Chest adalah bagian yang
packing apabila ada kebocoran; (5) perlu cukup penting dalam sistem pendinginan
dilakukan over haul bila sirkulasi pompa karena langsung berhubungan dengan
kurang baik. luar. Karena semua yang ada di laut
Fresh water cooler adalah dapat masuk ke dalam mesin utama oleh
tempat pendinginan air tawar dengan karena itu dipasang filter atau penyaring.
media air laut. Beberapa kegiatan yang Plat penyaring sering kali terdapat
diperhatikan dalam pemeliharaan cooler masalah seperti mampet atau buntu oleh
adalah membersihkan bagian luar, agar kotoran atau sampah yang terisap masuk,
pemindahan panas berjalan lancar atau sehingga aliran air laut yang seharusnya
normal dan memeriksa seluruh bagian mendinginkan cooler menjadi kurang
cooler. Urutan kerja membersihkan pipa efektif, maka sea chest perlu
cooler adalah sebagai berikut: (1) mendapatkan perhatian agar sistem
pendingin kapal dapat bekerja dalam
https://doi.org/10.46484/db.v3i1.303 65
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.3 No.1 Edisi Mei 2022 : 60-68
https://doi.org/10.46484/db.v3i1.303 66
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.3 No.1 Edisi Mei 2022 : 60-68
https://doi.org/10.46484/db.v3i1.303 68