Anda di halaman 1dari 6

Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.7 No.

1, Juni 2017 ISSN : 2086-1419

ANALISA MENINGKATNYA TEMPERATUR MINYAK LUMAS


PADA MOTOR BANTU DIESEL GENERATOR DI KAPAL
MV.MERATUS KELIMUTU
Mika Patayang
Staf Pengajar Jurusan Kemaritiman ,Politeknik Negeri Samarinda
Email : patayangmika_nautika@yahoo.co.id

Abstrak

Motor bantu sangat dibutuhkan di atas kapal sebagai pembangkit listrik adalah diesel
generator. Dalam pengoperasian motor bantu diesel generator akan terjadi putaran yang terus menerus
dan menimbulkan gesekan, sehingga akan menghasilkan panas. Untuk menghindari panas yang lebih
maka digunakan suatu zat cair yaitu minyak lumas.Pengamatan ini dilakukan di atas kapal
MV.MERATUS KELIMUTU selama kurung waktu dua belas bulan 3 hari yakni dari tanggal 8
Agustus 2016 sampai tanggal 11 Agustus 2017. Data yang dipergunakan dalam tugas akhir ini
diperoleh dari pengamatan secara langsung di kapal, dan dari data yang ada diperusahaan serta
instansi terkait lainnya sebagai data pendukung. Data yang diperoleh dari pengamatan ini menunjukan
bahwa terjadinya peningkatan temperatur minyak lumas pada motor bantu diesel generator yang
disebabkan oleh daya serap panas pada Lo cooler yang tidak efektif, tekanan pendinngin air laut yang
kurang normal, dan adanya sambungan pipa-pipa yang bocor pada pipa pendingin, dari hasil
penelitian diperoleh kenaikan temperature pada jam jaga 01.00-03.00 dimana temperature diatas 700C
dan tekanann dibawah 2 kg/cm2

Kata kunci : minyak lumas,temperature, tekanan, LO Cooler

Pendahuluan merupakan salah satu dari tiga fase benda


Motor bantu yang sangat yang volumenya tetap dalam kondisi suhu
dibutuhkan di atas kapal sebagai dan tekanan tetap. (I. Bizzy, 2013 ) dengan
pembangkit listrik adalah diesel generator. judul “Studi Perhitungan Alat Penukar
Dalam pengoperasian motor bantu diesel Kalor Tipe Shell and Tube dengan
ganerator akan terjadi putaran yang terus Program Heat Transfer Research INC”
menerus dan menimbulkan gesekan dan dan (Ekadewi Anggraini, 2000) dengan
pengikisan pada bagian yang bergerak. judul “ Pengaruh Kecepatan Aliran
Dari gesekan tersebut akan menimbulkan Terhadap Efektivitas Shell and Tube Heat
perubahan sbentuk dimens dan lama Exchanger”. (Iqbal Syaichurrozi, 2014)
kelamaan akan menimbulkan panas. Untuk dengan judul “ Kajian Performa Alat
menghindari panas yang lebih, maka Penukar Panas Plate and Frame:
digunakan suatu zat cair yaitu minyak pengaruh Laju Aliran Massa,Temperatur
lumas. Minyak lumas adalah zat kimia, Umpan dan Arah Aliran terhadap
yang umumnya cairan, yang diberikan Koefisien Perpindahan panas
diantara dua benda bergerak untuk Menyeluruh” Sistem pendinginan pada
mengurangi gaya gesek. Minyak lumas motor diesel dilakukan agar motor disel
berfungsi sebagai lapisan pelindung yang dapat bekerja pada temperature kerja.
memisahkan dua permukaan yang (Wawan Trisnadi Putra) dengan judul
berhubungan. Cairan (minyak lumas) “Analisa Laju Perpindahan Panas
1
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.7 No.1, Juni 2017 ISSN : 2086-1419

Counter Flow Heat Exchanger skala head, shell dan rear bend kedalam tiga
laboratorium dengan aliran berulir kode huruf, yaitu :
“.banyaknya fluida yang digunakan, alat 1. Huruf pertama : A, B, C, N dan D
penukar kalor dibagi atas : Menunjukkan tipe ujung muka (stasionary
a) Dua macam fluida (umumnya) head)
b) Tiga macam fluida (digunakan dalam 2. Huruf kedua : E, F, G, H, J, K dan X
proses-proses kimiawi, misalnya Salah satu jenis alat penukar kalor yaitu
pada system pemisahan udara) arah alirannya berlawanan arah dinana
Sedangkan berdasarkan mekanisme Penukar panas jenis ini, kedua fluida
perpindahan panasnya, alat penukar kalor (panas dan dingin) masuk dan keluar pada
dibagi atas : sisi yang berlawanan.Temperatur fluida
a) Konveksi satu fasa (dapat terjadi dingin yang keluar dari penukar panas
dengan konveksi paksa atau alamiah) lebih tinggi dibandingkan temperatur
b) Konveksi dua fasa (dapat terjadi fluida panas yang keluar dari penukar
dengan konveksi paksa atau alamiah) kalor, sehingga dianggap lebih baik dari
c) Kombinasi perpindahan kalor aliransearah.Gambar propil temperature
konveksi dan radiasi alat penukar kalor aliran berlawnan dapat
Prinsip kerja dari alat penukar kalor tipe dilihat pada gambar 1
shell & tube ini yaitu dengan menukar
kalor yang akan dibuang dari fluida panas
tanpa adanya kontak langsung dengan
fluida dingin yang akan menerima panas
tersebut. Dimana fluida yang mengalir di
dalam tube dengan temperature tinggi akan
memberikan sebagian kalornya kepada
fluida di dalam shell yang temperaturnya
lebih rendah, dapat juga terjadi sebaliknya.
Standar Tubular Exchanger Manufacture gambar 1 propil temperature alat
(TEMA) mengklasifikasikan penukar kalor penukar kalor aliran berlawnan
jenis shell & tube dalam tiga kelas, yaitu :
1. Kelas “R” Metodelogi Penelitian
Dirancang untuk dioperasikan pada 1 Waktu Penelitian
kondisi yang relatif berat, biasanya Penulis melakukan analisa terhadap
digunakan dalam industri minyak meningkatnya temperatur minyak lumas
2. Kelas “B” pada saat penulis melakukan Prola selama
Dirancang untuk dioperasikan pada 1 Tahun sebagai cadet mesin dimana
kondisi yang sedang, biasanya waktu yang dipakai oleh penulis untuk
digunakan untuk proses-proses kimia melaksanakan penelitian yaitu dari tanggal
3. Kelas “C” 7 Juli 2016 sampai dengan tanggal 14 Juli
Dirancang untu dioperasikan pada 2017.
kondisi ringan, biasanya digunakan 2 Tempat Penelitian
untuk jasa pelayanan umum.
Standar TEMA juga mengklasifikasikan
alat penukar kalor menurut tipe stasionary

2
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.7 No.1, Juni 2017 ISSN : 2086-1419

Berikut merupakan tempat penulis  Power : 720


melaksanakan penelitian selama menjalani  Rpm : 1200
proyek laut : Hasil dan Pembahasan
1. Nama Kapal: MV.Meratus Kelimutu Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai
2. Type Kapal : Container berikut:
3. Register Kapal: Surabaya Tabel hasil penelitian
4. Kebangsaan: Indonesia Waktu Temperatur
5. Built: 17 Oktober 1997 Tekanan Keterangan
Jaga (T)
6. Kecepatan Max Kapal : 18 Knot
00.00 - 2
7. Mesin Induk: Hyundai Man B&W,
01.00 63 kg/cm2 Normal
HP 9765, Rpm 136
01.00 - 1.7 Tidak
8. Call Sign: YGGH 2
02.00 72 kg/cm normal
9. IMO: 9157973
02.00 - 1.4 Tidak
10. L.O.A (Length Over All) : 128,85 m 2
03.00 75 kg/cm normal
11. L.B.P (Length Between erpendiculars
: 120,60 m 03.00 - 2
12. Gross Tonnage : 8203 Tons 04.00 69 kg/cm2 Normal
13. Dead Weight : 10351 Tons 04.00 - 2
14. Breadth (Lebar Kapal) : 23,00 m 05.00 68 kg/cm2 Normal
15. Depth (Tinggi Geladak) : 11,20 m 05.00 - 2
16. Fuel Type : MFO,MDO 06.00 69 kg/cm2 normal
17. Fuel Oil Capacity : 12.400 L
18. Diesel Oil Capacity : 10.200 L Dalam pembahasan ini penulis akan
19. Owner : PT.Mandiri Bahari Line menjelaskan cara untuk mengatasi
3 Objek Penelitian penyebab meningkatnya temperatur
Adapun objek penelitian yang menjadi minyak lumas pada penyerapan panas L.O
pokok pembahasan dalam penyusunan Cooler motor bantu diesel generator.
laporan tugas akhir ini adalah sebagai Adapun faktor - faktor meningkatnya
berikut : temperatur minyak lumas pada motor
bantu diesel generator sebagai berikut:
1. Penyerapan panas pada L.O Cooler
tidak efektif, yang disebabkan
tersumbatnya kotoran – kotoran pada
lubang Cooler. Untuk menangulangi
penyerapan panas pada L.O Cooler agar
dapat lebih efektif maka perlu
melakukan hal-hal sebagai berikut :

Membersihkan pipa kapiler L.O Cooler


Sumber:mv.meratus.kelimutu/engine.room yang tersumbat kotoran
Gambar : 2 Mesin Diesel Generator Banyaknya kotoran atau lumpur di
Spesifikasi Mesin Bantu : dalam pipa L.O Cooler akan
 Merk : YANMAR menghambat aliran
 Type : 6 N 165-L-EN

3
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.7 No.1, Juni 2017 ISSN : 2086-1419

laut yang masuk ke pipa untuk lakukan pembersihan terhadap sudu-


menyerap panas pada minyak lumas. sudu impeller sebab kerak-kerak yang
Untuk mengatasi hal ini maka perlu menempel itu dapat memperberat
melakukan pembersihan L.O Cooler putaran impeller dan dapat
tersebut. Cara melakukan pembersihan memperkecil kapasitas air yang dihisap
L.O Cooler yaitu dengan menyogok dan ditekan oleh sudu-sudu impeller
pipa kapiler Cooler. Adapun cara pompa. Periksa bearing (bantalan shaft
melakukannya yaitu pertama-tama pompa) dari keausan dan kerusakan
penutup Cooler pada kedua ujungnya sebab hal ini dapat mempengaruhi
kita buka, setelah semua air kekuar, putaran pompa dan bila terjadi keausan
barulah menyogok Cooler dengan atau kerusakan pada bearing shaft
memasukkan alat pembersihan kedalam pompa sebaiknya segera untuk
lubang pipa kapiler Cooler lalu digosok menggantinya dengan yang baru dan
sampai bersih. Setelah semua lubang sesuai dengan ukurannya. Perlu juga
pipa kapiler Cooler selesai disogok, untuk memberikan pelumasan dalam
kita melakukan pencucian cooler hal ini gemuk pada bearing tersebut
dengan cara menyemprotkan air ke agar dapat berputar bebas.
dalam lubang pipa kapiler.
Penyemprotan ini jika perlu dilakukan 1) Adanya sambungan antar pipa – pipa
dengan tekanan air yang lebih tinggi pendingin air laut yang mengalami
agar kotoran yang di dalam pipa kebocoran,yang diakbatkan pipa – pipa
kepiler dapat keluar seluruhnya. pendingin air laut mengalami korosi
Sebelum penutup Cooler dipasang (corrosion). Adanya kebocoran pipa
kembali terlebih dahulu dibersihkan akan mempengaruhi isap atau tekanan
dari kotoran-kotoran yang menempel kerja dari pompa air pendingin. Dengan
pada penutup Cooler tersebut. adanya kebocoran pipa maka air
pendingin akan mengalir keluar
2. Tekanan pendingin air laut yang kurang sehingga dapat menyebabkan tekanan
normal, sehingga debit air laut yang pendingin air laut akan menurun,
masuk ke L.O Cooler sedikit. Untuk kebocoran pipa juga memungkinkan
mendinginkan motor bantu diesel udara masuk kedalam sistem dan
generator di kapal digunakan pompa bercampur dengan air pendingin
sirkulasi air laut dengan tekanan 2 sehingga akan menyebabkan tekanan
kg/cm2. Apabila kapasitas pompa pendingin air laut menurun. Dan
menurun maka jelas tekanan air apabila tekanan pendingin air laut
pendingin yang disirkulasikan akan menurun jelas suhu minyak lumas akan
turun. Dalam mengatasi hal ini maka meningkat. Terjadinya kebocoran pada
perlu untuk menaikkan kapasitas pompa pipa dapat disebabkan oleh beberapa
yaitu dengan mengoverhoul pompa faktor antara lain : Faktor Umum,
untuk memeriksa keadaan dari bagian- karena pipa sudah tua sehingga
bagian pompa yaitu : Periksa keadaan menimbulkan korosi.
sudu-sudu impeller dari kerak-kerak Kurangnya perawatan yang baik
yang mungkin menempel pada sudu- terhadap pipa dan sambungan yang
sudu tersebut. Jika hal ini terjadi tidak bagus pengelasannya. Adanya

4
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.7 No.1, Juni 2017 ISSN : 2086-1419

benturan dengan benda lain. Packing


pada setiap sambunagan pipa (Flens) Jackson. (1999). General Engineering
sudah tua atau rusak. Knowledge. British Library :Bodmin,
Kesimpulan Cornwall.
Dari uraian-uraian yang telah
dikemukakan pada bab-bab terdahulu, Joel, (1996). Basic Engineering
penulis dapat mengambil beberapa Thermodynamics. 90 Tottenham Court
kesimpulan penyebab terjadinya Road:
peningkatan temperatur minyak lumas
adalah sebagai berikut : Judiuk. (2009). Energi Thermis,
1. Naiknya temperatur minyak lumas Makassar.
pada motor bantu diesel generator
dapat disebabkan oleh penyerapan Maleev. V. L, (1991), Operasi Dan
panas pada L.O Cooler tidak bekerja Pemeliharaan Mesin Diesel, Erlangga,
dengan baik, karena adanya Jakarta.
penyumbatan pada pipa-pipa kapiler.
2. Tekanan pompa pendingin air laut Moechtar. (1990). Viscositas Gas
berkurang dapat berpengaruh terhadap Erlangga Jakarta.
naiknya temperatur minyak lumas
pada motor bantu diesel generator. P.Van Maen. (2002). Pelumasan
Saran Motor Bantu. Erlangga Jakarta.
Mengingat permasalahan yang timbul
terhadap sistem pendingin air laut terutama Suharto. (2009). Tujuan Pelumasan.
pada saat mesin beroperasi yang Erlangga Surabaya
mengakibatkan kenaikan temperatur
minyak lumas, maka disarankan sebagai Taylor Morton, (2001) Motor
berikut : Engineering Knowledge. ABR Company
1. Melakukan perawatan secara periodik Limited:United Kingdom
terhadap bagian-bagian L.O Cooler
khususnya pada pipa-pipa kapiler. Chengel, Yunus A, “Heat Transfer”,
2. Sebaiknya selalu memperhatikan McGraw-Hill, New York, 2007
tekanan pompa pendingin air laut,
agar tekanan air laut yang masuk Holman, J P. “PerpindahanKalor”
pada L.O Cooler tetap normal Terjemahan Ir. E Jasjfi, Msc, Jakarta,
sehingga temperatur minyak lumas Erlangga, 1984
mencapai batas standar operasional
minyak lumas. Incropera, Frank P., dan Dewitt,
David P., “Fundamental of Heat and
DAFTAR PUSTAKA Mass Transfer”, 4th Edition, John Wiley
Beumer Aston, (2000). Applied Fluid and Sons, United States of America, 1996
Mechanics, ABR. Company Germany.
Jie Yang, Aiwu Fan, Wei Liu,
Henry. (1990). Sistem Pelumasan,
Anthony M. Jacobi. 2013. “Optimization
Erlangga Jakarta.
of shell-and-tube heat exchanger

5
Mika Patayang, Jurnal Maritim, Vol.7 No.1, Juni 2017 ISSN : 2086-1419

conforming to TEMA standards with


design motivated constructal theory”.
University of Illinois, Urbana, IL, USA

Kern, Donald Q. “Process Heat


Transfer”, McGraw-Hill International,
New York, 1965

Lienhard, John H, “Heat


Traansfer”. Prentice-Hall Inc., New
Jersey, 1987

P.M.V Subbarao, Design Formulae


for Mingled Shell-side stream,
Mechanical Engineering Department I I
T Delh

Anda mungkin juga menyukai