Anda di halaman 1dari 35

SISTEM PENDINGINAN MESIN INDUK PADA KAPAL

P A P E R I

NAMA         : ANGGIT EKO PUTRA

NRP       : 55192112555

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

JAKARTA

2021
SISTEM PENDINGINAN MESIN INDUK PADA KAPAL

OLEH :

ANGGIT EKO PUTRA

NRP : 55192112555

PAPER I

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti

Ujian Akhir Semester IV pada

Politeknik Ahli Usaha Perikanan

PROGRAM STUDI PERMESINAN PERIKANAN

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

JAKARTA

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

PAPER I

Judul    : Sistem Pendinginan Mesin Induk Pada


Kapal

Nama         : Anggit Eko Putra

NRP          : 55192112555

Program Studi  : Permesinan Perikanan

Mengetahui, Menyetujui

Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,

Basino,A.Pi., M.T. I Ketut Daging, A.PI., M.T.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
Paper yang berjudul “Sistem Pendinginan Mesin induk pada kapal“ ini dengan baik,
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya berterima kasih pada pak I Ketut
Daging, A.PI., M.T. Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan
beserta petunjuk dalam menyelesaikan Paper ini

Saya sangat berharap Paper ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta Pengetahuan kita mengenai Sistem Pendinginan Mesin Induk pada
kapal. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Paper ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan Paper Yang telah saya buat , mengingat
tidak ada Sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga Paper sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya Paper yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan Paper ini di waktu yang akan
datang.

Jakarta, Juni 2021

Penyusun

Anggit Eko Putra

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR TABEL vi

PENDAHULUAN 1

1.Latar Belakang 2

2.Batasan Masalah 2

3.Tujuan 2

TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1Sistem Pendingin Mesin Induk 4

2.2 Macam-Macam Sistem Pendinginan 7

2.3 Bagian-Bagian yang Didinginkan 15

2.4 Proses Kerja Sistem Pendingin 16

2.5 Perawatan Perbaikan Komponen Pendingin Mesin Induk 18

2.5.1 Penambahan Coolant 18

2.5.2 Cleaning Shell and Tube FWC 20

2.5.3 Perawatandan Perbaikan yang tidak terduga 27

DAFTAR PUSTAKA 28

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Sistem Pendinginan Langsung Mesin Induk 8

Gambar 2.Sistem Pendingin Tak Langsung 9

Gambar 3. Filter 12

Gambar 4. Pompa Centrifugal 13

Gambar 5. Alat penukar panas tipe tabung 15

Gambar 6.Sirkulasi Air Pendingin DenganTekanan 17

Gambar 7 . Fresh Water Cooler 18

Gambar 8 . Bagian Komponen Fresh Water Cooler 18

Gambar 9. Pencucian Body Tube Cooler Menggunakan Majundan Larutan


Detergen 21

Gambar 10. Membersihkan Tube menggunakanSikat Nilon 21

Gambar 11. Pembersihan bagian dalam Tube 22

Gambar 12. Flushing Tube menggunakan Air Bertekanan 23

Gambar 13. Keringkan Tube Cooler SudahBersih 23

Gambar 14. Pembersihan Cover / Penutup Tube 24

Gambar 15. Bagian dalam FWC dan Membersihkan paking 25

Gambar 16. (a) Pemasangan tube FWC (b) memberikan pasta perapat pada
paking 16

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Perawatan dan Perbaikan yang tidak terduga 27

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang

Mesin induk berfungsi untuk menghasilkan Tenaga sebagai penggerakkapal,


Tenaga yang dihasilkan dari mesin induk diperoleh dari hasil pembakaran bahan
bakar yang terjadi dalam ruang bakar motor.

Pembakaranbahanbakariniakanmenghasilkan Tenaga danpanasyang


cukuptinggi. Akibat timbulnya panas hasil pembakaran Bahan bakar pada mesin
akan terjadi kenaikan temperatur,terutama pada bagian-bagian yang saling
bersentuhan Langsung dengan ruang bakar, sehingga diperlukan suatu system
pendinginan untuk meredam panas yang berlebihan.

Apabila ditinjau dari segi penggunaan energy panas gas pembakaran, proses
pendinginan ini merupakan suatu kerugian energy akan tetapi hal ini perlu agar
bagian-bagian mesin tersebut tetap kuat dan mesin dapat dioperasikan dalam usia
yang cukup lama. Akibat lain yang dapat ditimbulkan jika pendinginan tidak
berlangsung dengan baik adalah kerja Sebuah mesin tidak berjalan dengan
sempurna dan berakibat keausan dan kemungkinan juga system pelumasan tidak
bekerja dengan normal. Untukmencegah kerusakan-kerusakan yang fatal
padabagian-bagian mesin, maka suatu system pendinginan pasti diperlukan dan
harus selalu berfungsi dan terawat dengan baik.

Pada bagian-bagian mesin induk yang panas akibat pembakaran bahan


bakar jika dibiarkan makat emperatur menjadi tinggi, maka pada bagian-bagian
tersebut akan menjadi lemah yang kemudian tidak mampu lagi menahan panas dari
pembakaran yang akan berakibat keretakan pada bahan atau komponen tersebut.
Akibat dari keretakan itu maka mesin tidak dapat lagi digunakan untuk beroperasi.

1
Oleh karena itu, bagian mesin yang berhubungan langsung dengan panas ruang
pembakaran yang terjadi sangat perlu untuk didinginkan, di tinjau dari energy panas
gas pembakaran, maka proses pendinginan diperlukan energy pendinginan. Hal ini
perlu agar bagian-bagian mesin tersebut tetap kuat dan mesin dapat dioperasikan
dalam jangka waktu yang cukup lama. Akibat lain yang akan timbul singgah
pendinginan tidak berjalan dengan baik adalah kinerja mesin akan menurun dan
berakibat keausan yang akan berdampak pada kerusakan komponen. Untuk
mencegah kerusakan-kerusakan mesin yang lebih fatal pada bagian mesin, maka
system pendinginan pasti diperlukan supaya mesin bekerja normal dan harus
terawat dengan baik.

1.2 Batasan Masalah

1. Pengertian system pendinginan mesin induk pada kapal

2. Fungsi system pendinginan mesin induk pada kapal

3. Komponensistem pendinginan mesin induk pada kapal

4,. Cara kerja system pendinginan mesin induk pada kapal

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Pengertian system pendinginan mesin induk pada kapal

2.Untuk mengetahui system pendinginan mesin induk pada kapal

3. Untuk mengetahui komponen-komponen dari system pendinginan mesin induk


pada kapal

2
4.Untuk mengetahuI Perawatan dan perbaikan dari system pendinginan mesin induk
pada kapal

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pendingin Mesin Induk

Pendingin adalah suatu media yang berfungsi untuk menyerap panas. Panas
tersebut didapat dari hasil pembakaran bahan bakar didalamcylinder. pendinginan
motor dimaksudkan untuk menjaga kestabilan suhu pada bagian motor, sehingga
tidak terjadi kenaikan suhu yang terlalu tinggi sebagai akibat dari pembakaran bahan
bakar di dalam silinder dan gesekan yang terjadi. Pendinginan motor juga
dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan.

Pendinginan pada motor induk sangat dibutuhkan karena temperatur gas


pembakaran di dalam silinder dapat mencapai kurang lebih 500°C.Akibat dari proses
pembakaran bahan bakar diruang pembakaran terjadi secara berulang-ulang maka
akan terjadi kenaikan suhu pada dinding silinder, torak, katup dan beberapa bagian
yang bergerak lainnya. Sebagian terjadi proses pendinginan dari minyak lumas,
terutama yang membasahi bagian dinding silinder dan sebagian kecil minyak akan
menguap dan akhirnya akan ikut terbakar bersama bahan bakar. Oleh karena itu,
perlu mendapat pendinginan yang cukup agar temperaturnya tetap pada batas yang
telah ditentukan sesuai ketentuan buku petunjuk dan supaya operasi mesin dapat
berjalan dengan baik.

Bagian atas silinder merupakan bagian atas yang terpanas dan sebagian
panas gas pembakaran itu dipindahkan secara langsung ke fluida pendinginnya.
Sedangkan untuk bagian bawah silinder, perpindahan panas ke fluida pendingin
terjadi secara tak langsung, jadi melalui torak dan cincin torak. Jika pendinginan
tidak dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka temperatur dari setiap bagian
silinder akan naik. Keadaan tersebut akan mengakibatkan kerusakan dinding ruang
bakar karena terjadinya tegangan termal atau kerusakan katup-katup, puncak torak

4
dan kemacetan cincin torak. Di samping itu, minyak pelumas akan menguap dan
terbakar sehingga terjadi keausan cepat pada torak dan dinding silinder, tetapi juga
mengakibatkan gangguan kerja mesin.Beberapa mesin kapal mempergunakan air
laut sebagai fluida pendingin, tetapi pada umumnya dipakai air yang telah
dilunakkan untuk mencegah terjadinya korosi serta endapan-endapan. Jika udara
atmosfir dapat bertemperatur dibawah 0°C, maka air pendingin biasanya dicampur
dengan “ethyleneglycol” untuk mencegah pembekuan. Jadi, penambahan
“ethyleneglycol” ke dalam air pendingin akan menurunkan titik beku dari fluida
pendingin tersebut. Apabila air pendingin sampai membeku, maka volume air akan
bertambah sehingga dapat merusak saluran-saluran air pendingin. Maka dalam
keadaan dimana dapat diperoleh ethyleneglycol, sebaiknya air dikeluarkan dari
mesin seandainya ada kemungkinan terjadi pembekuan.

Ethyleneglycol tersebut diatas juga bertitik didih tinggi, sehingga perbedaan


temperatur antara air pendingin di dalam radiator dengan udara atmosfir dapat
diperbesar dan ukuran radiator dapat diperkecil. Inilah sebabnya mengapa
ethyleneglycol ditambahkan kepada air pendingin motor bakar torak untuk pesawat
terbang. Namun demikian, cara tersebut di atas bukanlah satu-satunya usaha untuk
memperkecil ukuran radiator. Penambahan tekanan didalam sistem pendingin air,
yang berarti mempertinggi titik didih air, juga merupakan usaha memeperoleh
ukuran radiator yang lebih kecil. Sistem tersebut terakhir banyak digunakan pada
mesin-mesin kendaraan.

1. Perpindahan Panas (kalor)

Ada tiga cara perpindahan panas yaitu : secara konduksi , konveksi , dan radiasi:

a. Konduksi

Merupakan bagian yang penting dalam membawa panas melalui dinding logam dan
lapisan tipis dari gas dan air yang berhenti dan bersinggungan dengan dinding
(perpindahan panas melalui medium).

5
b. Konveksi

Bila cairan mempunyai suhu berbeda, kepadatan sebagian dari suhu tinggi menjadi
lebih kecil daripada yang bersuhu rendah disekitarnya, dan cairan bagian suhu yang
tinggi naik dan mengalir.panas dipindahkan dengan gerakan ini disebut konveksi.

c. Radiasi

Sebuah unsur meradiasikan energi panas sendiri dalam bentuk gelombang mangnet
listrik sesuai dengan suhu.benda tersebut mempunyai sifat meresap, radiasi panas
dan penyimpanannya sebagai energi panas. Pemindahan panas dihasilkan oleh
radiasi panas dan penyerapan disebut pemindahan panas radiasi.Dari hasil
pembakaran bahan bakar dalam silinder dapat mencapai temperatur 500°C. Karena
proses itu terjadi berulang-ulang maka dinding silinder, kepala silinder, torak, katup
dan beberapa bagian lain akan menjadi panas. Sebagian dari minyak pelumas
terutama yang membasahi dinding silinder akan menguap dan akhirnya terbakar
bersama bahan bakar. Karena itu bagian tersebut perlu mendapatkan pendinginan
yang cukup agar temperaturnya tetap berada dalam batas yang dibolehkan.

Proses pendinginan memerlukan fluida pendingin yang dialirkan ke bagian-


bagian dalam mesin diluar silinder. Motor diesel yang besar memakai minyak
pelumas untuk mendinginkan torak yaitu dengan cara mengalirkan minyak pelumas
melalui saluran di bawah kepala torak. Perpindahan kalor dari gas pembakaran ke
fluida pendingin terjadi didalam alat penukar panas (kondensor) terjadi menurut
panas.

Dipandang dari segi pemanfaatan energi thermal gas pembakaran proses


pendingian itu merupakan kerugian energi.Hanya 25 – 40% saja dari energi thermal
tersebut yang diubah menjadi energi mekanik, sebanyak 20 – 25% diserap oleh oleh
fluida pendingin, sedangkan kira-kira 40 – 50% terbawa keluar bersama-sama gas
buang. Sebagian besar energi thermal yang diserap oleh fluida pendingin mengalir
malalui kepala silinder dan saluran buang. Hanya sebagian kecil saja yang diserap
minyak pelumas. Kerugian thermal yang terbawa gas buang dapat diperkecil dengan

6
memanfaatkan energi gas buang tersebut misalnya dipakai menggerakkan
tubosupercharger.

2.2 Macam-Macam Sistem Pendinginan

Pada umumnya dikapal-kapal ada dua cara untuk mendinginkan mesin


utama maupun motor bantunya, yaitu dengan menggunakan Sistem pendinginan
secara langsung (terbuka) dan sistem pendinginan secara tidak langsung (tertutup).

1. Sistem Pendinginan Langsung (Terbuka).

Sistem pendinginan langsung adalah sistem pendinginan yang


menggunakan satu media pendingin saja yakni dengan media pendingin air laut.
Proses pendinginannya dengan cara : air laut diambil dari katup kingstone melalui
filter dengan pompa air laut, kemudian air laut disirkulasikan ke seluruh bagian-
bagian mesin yang membutuhkan pendinginan melalui pendingin minyak pelumas
dan pendingin udara untumendinginkan kepala silinder, dinding silinder dan katup
pelepas gas kemudian air laut dibuang keluar kapal.Filter-filter yang diadakan pada
pipa penghisap air laut dan seachestberfungsi sebagai penghalau masuknya benda-
benda asing seperti pasir dan kotoran atau debu dari air laut yang dapat
menyebabkan tersumbatnya saluran pendingin.

Berikut ini dapat dilihat skema gambar dari sistem pendinginan secara
langsung (tertutup)

7
Gambar 1 .Sistem pendinginan langsung mesin Induk

( Boentarto 1996 Operasi dan Pemeliharaan Mesin Kapal, Erlangga :Jakarta)

Keterangan :

1. Saringan laut (seachest) 6. Tangki pendingin

2. Katup / valve 7. Thermometer

3. Saringan 8. Mesin induk

4. Pompa 9. Pipa buang

5. Katup pengaman

Bila ditinjau dari segi konstruksi sistem pendinginan langsung mempunyai


keuntungan yaitu lebih sederhana dan daya yang diperlukan untuk sirkulasi air lebih
kecil dibandingkan dengan sistem pendinginan tidak langsung. Selain itu dapat
menghemat pemakaian peralatan, karena pada sistem ini tidak memerlukan tangki
air dan tidak memerlukan banyak pompa untuk mensirkulasikan air pendingin.
Adapun kerugian dari sitem pendinginan langsung ini adalah pada instalasi

8
perpipaannya mudah sekali terjadi pengerakan (karat) karena air laut ini bersifat
korosif serta air pendingin sangat terpengaruh dengan temperatur air laut.

2. Sistem Pendinginan Tidak Langsung (tertutup)

Sistem pendinginan tidak langsung menggunakan dua media pendingin,yang


digunakan adalah air tawar dan air laut. Air tawar dipergunakan untuk mendinginkan
bagian-bagian motor, sedangkan air laut digunakan untuk mendinginkan air tawar,
setelah itu air laut langsung dibuang keluar kapal dan air tawar bersirkulasi dalam
siklus tertutup. Sistem pendinginan ini mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dan
dapat mendinginkan bagian-bagian motor secara merata.

Gambar 2 .Sistem Pendingin Tak Langsung

(Soeharto, 1991, Manajemen Perawatan Mesin, Jakarta)

Sistem pendinginan tidak langsung ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi dari
pada sistem pendinginan langsung dan dapat mendinginkan secara merata.

9
Keuntungan lain yang didapat dari sistem pendingin ini adalah kecilnya resiko
terjadinya karat.Kerugian sistem pendinginan tidak langsung adalah terlalu banyak
menggunakan ruangan untuk penempatan alat-alat utamanya, sehingga konstruksi
menjadi rumit. Daya yang dipergunakan untuk mensirkulasikan air pendingin lebih
besar, karena sistem ini menggunakna banyak pompa sirkulasi.

3. Macam-Macam Media Pendinginan.

Pada sistem pendinginan motor dapat dilakukan dengan beberapa media


pendingin, yaitu dengan media pendingin air, udara dan minyak.

a. Media Pendingin Air

Air merupakan media pendingin yang baik karena air dapat mengambil 1 kkal
pada tiap kg dan tiap derajat celcius. Sedangkan volume dari 1 kg air hanya 1 dm³.

1) Media Pendingin Air Tawar.

Media pendingin dengan menggunakan air tawar ini digunakan pada system
pendinginan tak langsung. Proses pendinginannya dilakukan dengan proses
pendinginan air tawar terlebih dahulu yang terletak di tangki penampung air tawar
dengan menggunakan air laut. Setelah temperature air tawar pada
tangkipenampung menurun selanjutnya air tawar disirkulasikan ke bagian-bagian
mesin yang memerlukan pendinginan, terutama ke bagian yang bergerak yang
memiliki resikokerusakan besar

Untuk menjaga agar proses pendinginan pada motor dapat berjalan dengan
lancar maka perlu diperhatikan sirkulasi pendinginan tersebut. Biasanya akan
terdapat karat yang terjadi akibat dari endapan-endapan mineral yan terkandung di
dalam air. Apabila ini dibiarkan terus-menerus, maka seiring berjalannya waktu
maka karat tersebut akan menyebabkan tersumbatnya sirkulasi air pendingin.

10
2) Media Pendingin Air Laut.

Media pendingin dengan menggunakan air laut ini digunakan pada sistem
pendinginan secara langsung (terbuka). Proses pendinginannya dengan
mensirkulasikan air laut secara langsung ke bagian-bagian mesin yang memerlukan
pendinginan. Pada sistem pendinginan jenis ini diperlukan bahan pencegah
pembentukan korosi terutama pada bagian di dalam blok silinder yang sering disebut
zinc anode.

3) Media Pendingin Udara

Udara adalah bahan pendingin yang buruk karena dalam 1 kg udara atau
kira-kira 0,77 m³ udara hanya dapat menerima 1 kJ tiap derajat Celcius. Panas jenis
udara ± 1 kJ / kg derajat celcius (Soeharto, 1991)Pada umumnya semua motor
denga pendinginan udara silinder-silinder dilengkapi dengan rusuk-rusuk pendingin.
Rusuk-rusuk pendingin ini memperbesar luas permukaan yang dapat menyerahkan
panas kepada udara pendingin.

b. Media Pendingin Minyak

Minyak lumas juga dapat dipakai sebagai pendingin, akan tetapi minyak
tersebut hanya dapat mengambil 0,4 kkal pada tiap kg dan tiap derajat celcius.
Sehingga kita harus menyediakan minyak yang cukup banyak agar dapat
mengeluarkan panas yang besarnya sama dengan media pendingin air .

Pada motor diesel, penggunaan minyak lumas hanya untuk melumasi bagian
yang bergesekan seperti gesekan pada torak, poros engkol, bantalan, dan lain-lain.

11
Bila ditinjau dari segi penyerapan panas, maka media pendingin minyak lumas
memiliki lebih kecil dan rendah dibanding media pendingin air. Minyak lumas
digunakan sebaga media pendinginan permukaan yang panas dengan cara
disemprotkan atau dialirkan pada bagian tersebut. Selain itu juga dapat digunakan
untuk melumasi bagian-bagian yang saling bergesekan agar tidak cepat aus.

4 Komponen Sistem Pendinginan Langsung ( terbuka).

Beberapa komponen yang sering dipakai dalam sistem pendinginan


langsung (pendinginan terbuka) diantaranyasebagi berikut :

1. Saringan/Filter

Saringan ini berfungsi untuk menyaring kotoran

Gambar 3. Filter

2. Pompa

Pompa air laut berfungsi untuk menghisap air laut dan menekan air kedalam
sistem, selanjutnya disirkulasikan agar dapat melakukan pendinginan. Pada
umumnya motor dikapal menggunakan pompa air laut jenis sentrifugal, yang

12
digerakkan dengan perantaraan puli (belt),sehingga poros pompa akan berputar
dengan arah yang sama. Motor jenis ini biasanya manggunakan jenis pompa torak
dan pemasangan pompa tidak boleh lebih tinggi dari tangki persediaan air, tetapi
pompa harus lebih rendah dari permukaan air didalam tangki, sehingga air dapat
masuk keujung pipa hisap. Ada pompa yang dapat digunakan mesirkulasikan air
pendingin yaitu jenis pompa sentrifugal.

(1). Pompa Sentrifugal

Pompa yang sering digunakan di kapal adalah jenis pompa sentrifugal.


Pompa sentrifugal yang digerakan oleh mesin mampu balik langsung, Misalnya
seperti yang digunakan untuk penggerak kapal, biasanya mempunyai sudu radial
lurus dan rumahan yang konsentris . Efisien pompa semacam ini lebih rendah
daripada pompa yang dirancang untuk berputar dalam satu arah saja, terutama
karena bentuk dari rumahannya. Untuk mendapatkan tekanan dan kapasitas yang
sama, maka kecepatan impellerharus ditingkatkan, dibandingkan dengan pompa
biasa. Beberapa mesin kapalmampu balik langsung mempunyai pompa sentrifugal
biasa yang berputar selalu dalam arah yang sama. Pompa semacam ini
disambungkan ke mesin oleh roda gigi pembalik khusus yang poros penggeraknya
berputar dalam arah yang sama, kemanapun juga arah putaran poros penggerak.

Gambar 4 Pompa Centrifugal

(Sumanto. 2000, Dasar – Dasar Mesin Pendinngin. Edisi Pertama Cetakan


Kedua.Andi Offset. Yogyakarta.)

13
6. Komponen Sistem Pendinginan Tidak Langsung (tertutup)

Pada prinsipnya komponen-komponen yang terdapat pada system


pendinginan tak langsung sama dengan komponen yang terdapat pada sistem
pendinginan langsung, hanya saja ada beberapa komponen tambahan yang
digunakan karena disesuaikan dengan jenis media yang digunakan untuk proses
pendinginan yaitu : air laut dan air tawar.

Beberapa komponen-komponen tambahan antara lain sebagai berikut :

1.Tangki Persediaan Air Tawar (Tangki Ekspansi).

Air dalam sistem pendinginan akan berekspansi apabila suhunya naik


sehingga akan terjadi kelebihan air, dan kelebihan air ini akan ditempatkan pada
tempat yang tertinggi di saluran air pendingin supaya tekanan pada sistem selalu
tetap dan mencegah kantong uap/udara pada sistem pendingin. Besarnya tangki
persediaan air tawar tergantung pada kapasitas pada sistem tersebut. Biasanya
persediaan air tawar pada setiap kapal paling sedikit 5-10% dari keperluan.

2. Alat Penukar Panas (HeatExchanger)

Alat ini berfungsi untuk mendinginkan air tawar yang bersirkulasi dalam
sistem pendinginan. Pada motor-motor jenis lain untuk mendinginkan air tawarnya
menggunakan radiator dengan udara sebagai media pendinginnya, sedangkan pada
motor diesel yang digunakan di kapal-kapal, alat pendingin air tawar biasanya
berbentuk cangkang dan tabung (shelland tube) dengan air laut sebagai media
pendinginnya.

14
Gambar 5 Alat penukar panas tipe tabung

(Jauhari,2012,Sistem Pendingin Motoraddiesel,http://www.bppp-


tegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=228:sistem-
pendinginan-motor-diesel&catid=44:artikel&Itemid=85)

2.3 Bagian-Bagian yang Didinginkan

Sistem pendinginan pada motor induk akan mengalami pemindahan panas


melalui air pendingin, ini sangat besar pengaruhnya terhadap panas yang berguna
pada pembakaran pada silinder. Panas pada motor induk sebagian besar dihasilkan
dari proses pembakaran di dalam silinder. Pembakaran akan berlangsung dalam
ruang bakar sehingga apabila proses pembakaran berlangsung maka bagian silinder
akan menjadi panas sekali. Sedangkan untuk bagian bawah silinder, perpindahan
panas ke media pendingin tidak secara langsung melainkan melalui torak dan cincin
torak. Apabila pendinginan berlangsung tidak baik maka temperature dari setiap
silinder akan naik. Keadaan tersebut akan mengakibatkan kerusakan pada dinding
silinder dan ruang bakar, sehingga terjadi kerenggangan karena terlalu panas.
Disamping itu minyak pelumas pun akan menguap dan terbakar akibatnya
terganggu kinerja mesin.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka bagian-bagian yang perlu


didinginkan adalah sebagai berikut :

15
1. Silinder

2. Kepala silinder

3. Katup

4. Bantalan-bantalan

5. Tempat-tempat yang timbul panas karena gesekan adalah kepala silinder dan
dinding silindernya.

2.4 Proses Kerja Sistem Pendingin

Sistem pendinginan diperlukan dalam mesin bensin dan dieseldengan alasan


panas pembakaran dari ruang bakar harus dikeluarkansebesar 32 persen. Bila tidak
ada sistem pendinginan yang baik akanmenimbulkan dampak: bahan logam akan
kehilangan kekuatan bahkandapat mencair, ruang bebas antara komponen yang
bergerak akanterhalang, timbul tegangan termal, dan kemampuan pelumas akan
turun.Bila mesin tidak didinginkan maka akan terjadi pemanasan yanglebih atau
yang sering disebut dengan overheating dan akanmengakibatkan gangguan-
gangguan sebagai berikut:

1.Bahan akan lunak pada suhu tinggi.Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan
aluminium akankehilangan kekuatannya pada suhu tinggi (300ºC), bagian atastorak
akan berubah bentuk atau bahkan mencair.

2. Ruang bebas antara komponen yang saling bergerak menjaditerhalang bila terjadi
pemuaian karena panas berlebihan.Misalnya torak akan memuai lebihbesar (karena
terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang)
sehingga gerakan torak menjadi macet.

16
3. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu.
Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan
tersebut.

4. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik
sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak
akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick).

1. Macam - macam sirkulasi air

Gambar 6 Sirkulasi Air Pendingin Dengan Tekanan

(Sumanto. 2000, Dasar – Dasar Mesin Pendingin. Edisi Pertama Cetakan Kedua.
Andi Offset. Yogyakarta)

2. Proses Pendinginan Pada Mesin

Pada mesin bensin ataupun pada mesin diesel proses pendinginan


tergantung pada sistem pendinginan yang digunakan. Pada pendinginan
udara,panas akan berpindah dari dalam ruang bakar melalui kepala silinder, dinding
silinder dan piston secara konduksi. Selanjutnya yang melalui dinding dan kepala
slinder, panas akan berpindah melalui sirip-sririp dengan cara konveksi ataupun

17
radiasi di luar silinder. Pada pendinginan air secara alamiah, proses perpindahan
panas/pendinginan melalui perubahan massa jenis air yang menurun karena panas
selanjutnya air akan berpindah secara alamiah berdasarkan rapat massa sehingga
terjadi sirkulasi alamiah untuk pendinginannya. Untuk mempercepat pembuangan
panas pada sistem pendinginan air dipasangkan radiator. Melalui radiator ini panas
akan dibuang ke udara melalui sirip-sirip radiator. Pada pendinginan air dengan
tekanan, sirkulasi akan dipercepat oleh putaran kipas pompa sehingga sirkulasi air
pada sistem ini akan lebih baik.

2.5 Perawatan PerbaikanKomponen Pendingin Mesin Induk

2.5.1 Penambahan Coolant

Penambahan coolant ke dalam tangki penampung heatexchanger (Gambar


1) dilakukan sebelum mesin di operasikan atau mesin dalam kondisi berhenti, tetapi
tidak menutup kemungkinan penambahan saat mesin sedang beroperasi. Hal ini
karena instruksi kerja untuk mengoperasikan mesin salah satunya memeriksa
volume air pendingin, apabila jumlahnya di setengah dari sightglassmaka harus di
tambah dengan air pendingin hingga batas atas sightglass.

Gambar 7 . Fresh Water Cooler

Alat yang digunakan untuk menambah air pendingin yaitu gen kapasitas 35
liter dan corong air. Sementara bahan yang digunakan adalah air tawar dan coolant.

18
Proses membuat larutan pendingin yaitu dengan mencampur coolant sebanyak
500ml (atau setengah dari pada botol coolant) dengan 30 liter air tawar ke dalam
gen kemudian aduk hingga merata.

Untuk menambahkan larutan pendingin mesin dengan cara membuka


penutup tangki FWC dan masukan ujung corong ke dalam mulut FWC agar tidak
terjadi tumpahan atau percikan air ke bodymesin, lalu tuangkan air pendingin ke
dalam bak FWC hingga penuh (biasanya ±5 liter) dengan indikasi coolant yang
memenuhi bak FWC. Tutup kembali mulut bak FWC dengan menggunakan
penutupnya. Setelah penambahan ini biasanya FWC ditambah lagi air pendinginnya
dalam tiga atau empat hari kemudian (72-96 jam).

Perawatan – perawatan Harian lainnya :

a. Menambah air tawar yang berkurang di dalam tabung heatexchanger secukupnya

b. Mengganti oli mesin induk

c. Pompa air tawar, melakukan pengecekan balting, jika balting tidak layak
makadigantikan yang baru

d. Pompa air laut, mengganti karet balting yang rusak agar pompa bekerja dengan
normal dalam menghisap air laut

e. Memeriksa pipa atau selang air laut sebelum sistem pendingin bekerja agar tidak
terjadi kebocoran

f. Memeriksa pipa atau selang air tawar sistem pendingin sebelum sistem pendingin
bekerja agar tidak terjadi kebocoran

g. Memeriksa saringan air laut di dalam tabung heatexchanger untuk mencegah


tersumbatnya aliran air laut ke dalam heatexchanger

2.5.2 CleaningShelland Tube FWC

19
Perawatan yang di lakukan pada bagian FWC adalah membersihkan
shelland tube dengan cara di cuci, adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
pertama siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk proses pencucian shelland
tube, alat tersebut adalah kunci ring-pas 13,15,19 dan 22, kunci sok 19 dan 22,
obeng min (-), corong air, palu, kuas, sikat nilon, pompa air tekanan tinggi dan
kompresor udara. Sementara bahan yang disiapkan adalah majun, solar, ember, air
tawar, detergen, dan Coolant Inhibitor Caterpillar 217-0616. Untuk tahapannya
adalah sebagai berikut:

a.Melepas tube dari shell FWC

Pekerjaan ini di mulai membuang coolant dari dalam FWC melalui jalur drain
dengan membuka baut drain, setelah coolant pada FWC habis di drain maka
selanjutnya melepas semua baut yang di pasang pada penutup shell FWC (sisi
kanan dan kiri) menggunakan kunci ring-pas yang sesuai dengan kepala bautnya;
membuka paking aluminium yang ada di dinding penutup shell menggunakan obeng
min (-); keluarkan tube dengan cara mendorong dari sebelah sisi lainnya
menggunakan alas kayu dan pukul kayu dengan palu secara perlahan-lahan;
menarik tube secara perlahan-lahan hingga tubekeluar dari shell FWC.

b. Cleaning bagian luar tube

Pencucian tube ,dilakukan dengan mencelupkan tube ke dalam ember yang


berisi airtawar yang sudah dicampur dengan detergen, karena tube menggunakan
material 90/10 CuNi maka dilarang menggunakan pembersih yang mengandung
kaustik konsentrat tinggi .

20
Gambar 8 . Bagian Komponen Fresh Water Cooler

Untuk melepas endapan kotoran yang melekat pada tube gosok kotoran
menggunakan majun yang di basahi dengan air detergen, gosok body tube hingga
kotoran yang menempel terlepas dan bersih dari kotoran.

Gambar 9 . Pencucian Body Tube Cooler Menggunakan Majun dan Larutan


Detergen

Pada tube yang kotor kadang terdapat kotoran yang tidak dapat dibersihkan
dengan majun, untuk kotoran yang sulit dibersihkan dapat di gosok menggunakan
sikat nilon. Gambar di atas merupakan tindakan membersihkan tube dengan
menggunakan sikat berbulu halus (nilon), sesuai buku panduan CaterpillarInc,
(2010) jika menggunakan sikat kawat kasar maka tube akan tergores lecet dan
lambat laun akan mengakibatkan kerusakan. Menyikat tube dengan cara yang teliti
dan tidak tergesa- gesa.

21
Bersihkan tube mulai dari satu sisi ke sisi yang lain sampai masuk di tiap
celah-celah sisi tube (Gambar). Ketikamembalikkan badan tube saat membersihkan
tube haruslah berhati-hati, karena jika badan tube terbentur akan menyebabkan tube
penyok dan berdampak tube tidak dapat di masukan kembali ke dalam body dan
shell FWC .

Gambar 10. Membersihkan Tube menggunakan Sikat Nilon

c. Membersihkan bagian dalam tube

Kotoran yang mengendap di dalam tube dapat dibersihkan dengan sikat


pembersih khusus tube. Sikat ini menggunakan bahan nilon dengan diameter sikat
sesuai ukuran tube yakni 9mm .

Gambar 11. Pembersihan bagian dalam Tube

22
Adapun cara membersihkannya dengan cara masukan cooler ke dalam
ember yang bersisi air tawar yang sudah tercampur dengan detergen, bersihkan
bagian permukaan dinding atas dan bawah, bersihkan bagian dalam tube
menggunakan sikat pembersih lubang tube dengan cara menggosok ke dalam tiap-
tiap tube secara berurutan untuk mencegah terlewatnya tube dibersihkan.
Selanjutnya flushtube (semprot) dengan air tawar bertekanan tinggi, hal ini bertujuan
untuk mendorong kotoran sisa yang terperangkap pada dinding tube untuk keluar
dari tube. Adapun membersihkannya dengan cara menempelkan nozzle air
bertekanan ke dalam salah satu sisi mulut tube dan tarik tuas nozzle untuk
menyemprotkan air bertekanan hingga kotoran yang ada di dalam tube ikut keluar
terbawa air bertekanan

Gambar 12. Flushing Tube menggunakan Air Bertekanan

Setelah di cuci untuk membersihkan dari sisa air pencucian, semprot cooler
menggunakan udara bertekanan dari kompresor udara. Penyemprotan mulai dari
sisi body tube sampai dengan bagian dalam tube, kemudian cooler di keringkan
dengan cara di tegakkan agar sisa-sisa air yang ada di dalam tube dapat mengalir
keluar tube

23
Gambar 13.Keringkan Tube Cooler Sudah Bersih

d. Membersihkan shell FWC

Untuk memastikan FWC menjadi bersih maka seluruh bodi FWC harus
dibersihkan, termasuk bodi dalam dan body luar FWC. Karena bagian luar sering
terkena kotoran minyak dan debu, maka untuk membersihkan bagian luar body
menggunakan minyak solar dan kuas .

Proses membersihkan cover FWC sisi luar dengan cara siapkan solar pada
wadah kemudian bersihkan cover/penutup FWC menggunakan kuas yang dibasahi
dengan solar dan dilanjutkan dengan bilas menggunakan air sabun agar nantinya
sisa-sisa solar yang ada pada cover dan tidak ikut terbawa ke dalam media
pendinginan dan terakhir dilap dengan menggunakan majun bersih.

24
Gambar 14. Pembersihan Cover/Penutup Tube

Proses membersihkan bagian dalam FWC dengan menyiram body FWC


menggunakan air tawar yang bersih tanpa menggunakan detergen, hal ini untuk
menghindari detergen masuk ke dalam sistem pendinginan mesin. Untuk bersihkan
body dengan menggosok menggunakan sikat nilon hingga bersih lalu bilas dengan
air tawar. Setelah dibilas dengan air tawar selanjutnya di keringkan menggunakan
lap majun yang bersih.

Gambar 15 .Bagian dalam FWC dan membersihkan paking

25
e. Pemasangan kembali FWC

Pasang tube yang sudah di bersihkan secara perlahan-lahan ke dalam body


FWC, pada saat pemasangan yang harus diperhatikan adalah ketepatan
pemasangan tube FWC hingga posisi kedudukan tube benar-benar tepat pada
dudukannya untuk selanjutnya persiapan memasang paking.

Gambar 16. (a) Pemasangan tube FWC (b) memberikan pasta perapat pada
paking

Untuk mencegah kebocoran pendingin, maka saat melakukan pemasangan


cover FWC, paking harus dalam kondisi yang baik, untuk menjamin tidak adanya
kebocoran maka pada kedua permukaan sisi perapat di olesi dengan pasta perapat ,
hingga merata pada seluruh permukaan ke dua sisinya. Kemudian pasang
cover/penutup FWC pada dua sisi tube. Pada saat pemasangan cover/penutup FWC
harus teliti dan hati-hati jangan sampai salah penempatan ataupun terbalik. Setelah
semua di laksanakan pasang kembali baut-baut pada posisinya semula lalu di
kencangkan baut menggunakan tools yang sesuai dengan ukurannya, dan
dilanjutkan ke proses pengisian air pendingin. Proses pengisian air pendingin secara
umum sama dengan penambahan air, hanya saja untuk pengisian air pendingin
setelah proses pembersihan membutuhkan volume coolantsebanyak 19 liter. Hati-
hati dalam pekerjaan perawatan shelland tube karena seperti yang dikatakan oleh

26
(Faisyal etal., 2017) ceroboh dalam melakukan perawatan dapat mengakibatkan
kerusakan seperti phisicaldamage karena benturan, korosi karena penggunaan
media pendingin yang tidak tepat dan tidak melaksanakan perawatan sesuai
petunjuk manual.

2.5.3 Perawatan dan Perbaikan yang tidak terduga

NO Komponen Pekerjan Alasan Efek Efek Pemeriksaan


yang dirawat yang dilakukan apabila apabila lanjutan
dilakukan dilakukan Tidak
dilakukan

1 Water cooler/ Memperbaiki Karena Air tawar Mesin akan Melakukan


pipa air tawar kerusakan terjadi dapat panas docking
tersebut kebocoran mengalir
dengan cara dengan
melakukan normal ke
pengelasan mesin induk

2 Selang air laut Mengganti Karna terjadi Air laut dapat Pompa air Pengecekan
selang air laut kebocoran/ kembali laut tidak secara berkala
slang berjalan mengalirakan
mengalami Dengan terjadi
robek stabilmenuju kerusakan
heat mesin
exchanger

3 Pompa air Pengecekan Agar pompa Agar Pompa Pompa tidak Pengecekan
tawar balting / tali bekerja berjalan akan secara berkala
poli dengan ndengan menghisap
maksimal nnormal air

4 Pompa air laut Pengecekan Agar air Agar air laut Mesin akan Pengecekan
pipa/ balting lautmdapat dapat panas jikam berkala
mengalir ke mengalir ke air laut tidak
pipa/ selang pipa/ selang berjalan

Tabel 1. Data Perawatan dan Perbaikan yang tidak terduga

27
DAFTAR PUSTAKA

Boentarto. 1996. Operasi dan Pemeliharaan Mesin Kapal. Jakarta : Erlangga

Soeharto. 1991. Manajemen Perawatan Mesin. Jakarta

Sumanto. 2000, Dasar – Dasar Mesin Pendingin. Edisi Pertama Cetakan Kedua,
Andi Offset. Yogyakarta

Jauhari.2012.SistemPendinginMotoraddiesel.http://www.bppptegal.com/v1/index.php
?option=com_content&view=article&id=228:sistempendinginan-
motordiesel&catid=44:artikel&Itemid=85

Sumanto. 2000. Dasar – Dasar Mesin Pendingin. Edisi Pertama Cetakan Kedua.
Andi Offset. Yogyakarta

28

Anda mungkin juga menyukai