P A P E R I
NRP : 55192112555
JAKARTA
2021
SISTEM PENDINGINAN MESIN INDUK PADA KAPAL
OLEH :
NRP : 55192112555
PAPER I
JAKARTA
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
PAPER I
Mengetahui, Menyetujui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
Paper yang berjudul “Sistem Pendinginan Mesin induk pada kapal“ ini dengan baik,
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya berterima kasih pada pak I Ketut
Daging, A.PI., M.T. Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan
beserta petunjuk dalam menyelesaikan Paper ini
Saya sangat berharap Paper ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta Pengetahuan kita mengenai Sistem Pendinginan Mesin Induk pada
kapal. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Paper ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan Paper Yang telah saya buat , mengingat
tidak ada Sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
PENDAHULUAN 1
1.Latar Belakang 2
2.Batasan Masalah 2
3.Tujuan 2
TINJAUAN PUSTAKA 4
DAFTAR PUSTAKA 28
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. Filter 12
Gambar 16. (a) Pemasangan tube FWC (b) memberikan pasta perapat pada
paking 16
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
Apabila ditinjau dari segi penggunaan energy panas gas pembakaran, proses
pendinginan ini merupakan suatu kerugian energy akan tetapi hal ini perlu agar
bagian-bagian mesin tersebut tetap kuat dan mesin dapat dioperasikan dalam usia
yang cukup lama. Akibat lain yang dapat ditimbulkan jika pendinginan tidak
berlangsung dengan baik adalah kerja Sebuah mesin tidak berjalan dengan
sempurna dan berakibat keausan dan kemungkinan juga system pelumasan tidak
bekerja dengan normal. Untukmencegah kerusakan-kerusakan yang fatal
padabagian-bagian mesin, maka suatu system pendinginan pasti diperlukan dan
harus selalu berfungsi dan terawat dengan baik.
1
Oleh karena itu, bagian mesin yang berhubungan langsung dengan panas ruang
pembakaran yang terjadi sangat perlu untuk didinginkan, di tinjau dari energy panas
gas pembakaran, maka proses pendinginan diperlukan energy pendinginan. Hal ini
perlu agar bagian-bagian mesin tersebut tetap kuat dan mesin dapat dioperasikan
dalam jangka waktu yang cukup lama. Akibat lain yang akan timbul singgah
pendinginan tidak berjalan dengan baik adalah kinerja mesin akan menurun dan
berakibat keausan yang akan berdampak pada kerusakan komponen. Untuk
mencegah kerusakan-kerusakan mesin yang lebih fatal pada bagian mesin, maka
system pendinginan pasti diperlukan supaya mesin bekerja normal dan harus
terawat dengan baik.
1.3 Tujuan
2
4.Untuk mengetahuI Perawatan dan perbaikan dari system pendinginan mesin induk
pada kapal
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pendingin adalah suatu media yang berfungsi untuk menyerap panas. Panas
tersebut didapat dari hasil pembakaran bahan bakar didalamcylinder. pendinginan
motor dimaksudkan untuk menjaga kestabilan suhu pada bagian motor, sehingga
tidak terjadi kenaikan suhu yang terlalu tinggi sebagai akibat dari pembakaran bahan
bakar di dalam silinder dan gesekan yang terjadi. Pendinginan motor juga
dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya kerusakan.
Bagian atas silinder merupakan bagian atas yang terpanas dan sebagian
panas gas pembakaran itu dipindahkan secara langsung ke fluida pendinginnya.
Sedangkan untuk bagian bawah silinder, perpindahan panas ke fluida pendingin
terjadi secara tak langsung, jadi melalui torak dan cincin torak. Jika pendinginan
tidak dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka temperatur dari setiap bagian
silinder akan naik. Keadaan tersebut akan mengakibatkan kerusakan dinding ruang
bakar karena terjadinya tegangan termal atau kerusakan katup-katup, puncak torak
4
dan kemacetan cincin torak. Di samping itu, minyak pelumas akan menguap dan
terbakar sehingga terjadi keausan cepat pada torak dan dinding silinder, tetapi juga
mengakibatkan gangguan kerja mesin.Beberapa mesin kapal mempergunakan air
laut sebagai fluida pendingin, tetapi pada umumnya dipakai air yang telah
dilunakkan untuk mencegah terjadinya korosi serta endapan-endapan. Jika udara
atmosfir dapat bertemperatur dibawah 0°C, maka air pendingin biasanya dicampur
dengan “ethyleneglycol” untuk mencegah pembekuan. Jadi, penambahan
“ethyleneglycol” ke dalam air pendingin akan menurunkan titik beku dari fluida
pendingin tersebut. Apabila air pendingin sampai membeku, maka volume air akan
bertambah sehingga dapat merusak saluran-saluran air pendingin. Maka dalam
keadaan dimana dapat diperoleh ethyleneglycol, sebaiknya air dikeluarkan dari
mesin seandainya ada kemungkinan terjadi pembekuan.
Ada tiga cara perpindahan panas yaitu : secara konduksi , konveksi , dan radiasi:
a. Konduksi
Merupakan bagian yang penting dalam membawa panas melalui dinding logam dan
lapisan tipis dari gas dan air yang berhenti dan bersinggungan dengan dinding
(perpindahan panas melalui medium).
5
b. Konveksi
Bila cairan mempunyai suhu berbeda, kepadatan sebagian dari suhu tinggi menjadi
lebih kecil daripada yang bersuhu rendah disekitarnya, dan cairan bagian suhu yang
tinggi naik dan mengalir.panas dipindahkan dengan gerakan ini disebut konveksi.
c. Radiasi
Sebuah unsur meradiasikan energi panas sendiri dalam bentuk gelombang mangnet
listrik sesuai dengan suhu.benda tersebut mempunyai sifat meresap, radiasi panas
dan penyimpanannya sebagai energi panas. Pemindahan panas dihasilkan oleh
radiasi panas dan penyerapan disebut pemindahan panas radiasi.Dari hasil
pembakaran bahan bakar dalam silinder dapat mencapai temperatur 500°C. Karena
proses itu terjadi berulang-ulang maka dinding silinder, kepala silinder, torak, katup
dan beberapa bagian lain akan menjadi panas. Sebagian dari minyak pelumas
terutama yang membasahi dinding silinder akan menguap dan akhirnya terbakar
bersama bahan bakar. Karena itu bagian tersebut perlu mendapatkan pendinginan
yang cukup agar temperaturnya tetap berada dalam batas yang dibolehkan.
6
memanfaatkan energi gas buang tersebut misalnya dipakai menggerakkan
tubosupercharger.
Berikut ini dapat dilihat skema gambar dari sistem pendinginan secara
langsung (tertutup)
7
Gambar 1 .Sistem pendinginan langsung mesin Induk
Keterangan :
5. Katup pengaman
8
perpipaannya mudah sekali terjadi pengerakan (karat) karena air laut ini bersifat
korosif serta air pendingin sangat terpengaruh dengan temperatur air laut.
Sistem pendinginan tidak langsung ini memiliki efisiensi yang lebih tinggi dari
pada sistem pendinginan langsung dan dapat mendinginkan secara merata.
9
Keuntungan lain yang didapat dari sistem pendingin ini adalah kecilnya resiko
terjadinya karat.Kerugian sistem pendinginan tidak langsung adalah terlalu banyak
menggunakan ruangan untuk penempatan alat-alat utamanya, sehingga konstruksi
menjadi rumit. Daya yang dipergunakan untuk mensirkulasikan air pendingin lebih
besar, karena sistem ini menggunakna banyak pompa sirkulasi.
Air merupakan media pendingin yang baik karena air dapat mengambil 1 kkal
pada tiap kg dan tiap derajat celcius. Sedangkan volume dari 1 kg air hanya 1 dm³.
Media pendingin dengan menggunakan air tawar ini digunakan pada system
pendinginan tak langsung. Proses pendinginannya dilakukan dengan proses
pendinginan air tawar terlebih dahulu yang terletak di tangki penampung air tawar
dengan menggunakan air laut. Setelah temperature air tawar pada
tangkipenampung menurun selanjutnya air tawar disirkulasikan ke bagian-bagian
mesin yang memerlukan pendinginan, terutama ke bagian yang bergerak yang
memiliki resikokerusakan besar
Untuk menjaga agar proses pendinginan pada motor dapat berjalan dengan
lancar maka perlu diperhatikan sirkulasi pendinginan tersebut. Biasanya akan
terdapat karat yang terjadi akibat dari endapan-endapan mineral yan terkandung di
dalam air. Apabila ini dibiarkan terus-menerus, maka seiring berjalannya waktu
maka karat tersebut akan menyebabkan tersumbatnya sirkulasi air pendingin.
10
2) Media Pendingin Air Laut.
Media pendingin dengan menggunakan air laut ini digunakan pada sistem
pendinginan secara langsung (terbuka). Proses pendinginannya dengan
mensirkulasikan air laut secara langsung ke bagian-bagian mesin yang memerlukan
pendinginan. Pada sistem pendinginan jenis ini diperlukan bahan pencegah
pembentukan korosi terutama pada bagian di dalam blok silinder yang sering disebut
zinc anode.
Udara adalah bahan pendingin yang buruk karena dalam 1 kg udara atau
kira-kira 0,77 m³ udara hanya dapat menerima 1 kJ tiap derajat Celcius. Panas jenis
udara ± 1 kJ / kg derajat celcius (Soeharto, 1991)Pada umumnya semua motor
denga pendinginan udara silinder-silinder dilengkapi dengan rusuk-rusuk pendingin.
Rusuk-rusuk pendingin ini memperbesar luas permukaan yang dapat menyerahkan
panas kepada udara pendingin.
Minyak lumas juga dapat dipakai sebagai pendingin, akan tetapi minyak
tersebut hanya dapat mengambil 0,4 kkal pada tiap kg dan tiap derajat celcius.
Sehingga kita harus menyediakan minyak yang cukup banyak agar dapat
mengeluarkan panas yang besarnya sama dengan media pendingin air .
Pada motor diesel, penggunaan minyak lumas hanya untuk melumasi bagian
yang bergesekan seperti gesekan pada torak, poros engkol, bantalan, dan lain-lain.
11
Bila ditinjau dari segi penyerapan panas, maka media pendingin minyak lumas
memiliki lebih kecil dan rendah dibanding media pendingin air. Minyak lumas
digunakan sebaga media pendinginan permukaan yang panas dengan cara
disemprotkan atau dialirkan pada bagian tersebut. Selain itu juga dapat digunakan
untuk melumasi bagian-bagian yang saling bergesekan agar tidak cepat aus.
1. Saringan/Filter
Gambar 3. Filter
2. Pompa
Pompa air laut berfungsi untuk menghisap air laut dan menekan air kedalam
sistem, selanjutnya disirkulasikan agar dapat melakukan pendinginan. Pada
umumnya motor dikapal menggunakan pompa air laut jenis sentrifugal, yang
12
digerakkan dengan perantaraan puli (belt),sehingga poros pompa akan berputar
dengan arah yang sama. Motor jenis ini biasanya manggunakan jenis pompa torak
dan pemasangan pompa tidak boleh lebih tinggi dari tangki persediaan air, tetapi
pompa harus lebih rendah dari permukaan air didalam tangki, sehingga air dapat
masuk keujung pipa hisap. Ada pompa yang dapat digunakan mesirkulasikan air
pendingin yaitu jenis pompa sentrifugal.
13
6. Komponen Sistem Pendinginan Tidak Langsung (tertutup)
Alat ini berfungsi untuk mendinginkan air tawar yang bersirkulasi dalam
sistem pendinginan. Pada motor-motor jenis lain untuk mendinginkan air tawarnya
menggunakan radiator dengan udara sebagai media pendinginnya, sedangkan pada
motor diesel yang digunakan di kapal-kapal, alat pendingin air tawar biasanya
berbentuk cangkang dan tabung (shelland tube) dengan air laut sebagai media
pendinginnya.
14
Gambar 5 Alat penukar panas tipe tabung
15
1. Silinder
2. Kepala silinder
3. Katup
4. Bantalan-bantalan
5. Tempat-tempat yang timbul panas karena gesekan adalah kepala silinder dan
dinding silindernya.
1.Bahan akan lunak pada suhu tinggi.Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan
aluminium akankehilangan kekuatannya pada suhu tinggi (300ºC), bagian atastorak
akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
2. Ruang bebas antara komponen yang saling bergerak menjaditerhalang bila terjadi
pemuaian karena panas berlebihan.Misalnya torak akan memuai lebihbesar (karena
terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang)
sehingga gerakan torak menjadi macet.
16
3. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu.
Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan
tersebut.
4. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik
sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak
akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick).
(Sumanto. 2000, Dasar – Dasar Mesin Pendingin. Edisi Pertama Cetakan Kedua.
Andi Offset. Yogyakarta)
17
radiasi di luar silinder. Pada pendinginan air secara alamiah, proses perpindahan
panas/pendinginan melalui perubahan massa jenis air yang menurun karena panas
selanjutnya air akan berpindah secara alamiah berdasarkan rapat massa sehingga
terjadi sirkulasi alamiah untuk pendinginannya. Untuk mempercepat pembuangan
panas pada sistem pendinginan air dipasangkan radiator. Melalui radiator ini panas
akan dibuang ke udara melalui sirip-sirip radiator. Pada pendinginan air dengan
tekanan, sirkulasi akan dipercepat oleh putaran kipas pompa sehingga sirkulasi air
pada sistem ini akan lebih baik.
Alat yang digunakan untuk menambah air pendingin yaitu gen kapasitas 35
liter dan corong air. Sementara bahan yang digunakan adalah air tawar dan coolant.
18
Proses membuat larutan pendingin yaitu dengan mencampur coolant sebanyak
500ml (atau setengah dari pada botol coolant) dengan 30 liter air tawar ke dalam
gen kemudian aduk hingga merata.
c. Pompa air tawar, melakukan pengecekan balting, jika balting tidak layak
makadigantikan yang baru
d. Pompa air laut, mengganti karet balting yang rusak agar pompa bekerja dengan
normal dalam menghisap air laut
e. Memeriksa pipa atau selang air laut sebelum sistem pendingin bekerja agar tidak
terjadi kebocoran
f. Memeriksa pipa atau selang air tawar sistem pendingin sebelum sistem pendingin
bekerja agar tidak terjadi kebocoran
19
Perawatan yang di lakukan pada bagian FWC adalah membersihkan
shelland tube dengan cara di cuci, adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
pertama siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk proses pencucian shelland
tube, alat tersebut adalah kunci ring-pas 13,15,19 dan 22, kunci sok 19 dan 22,
obeng min (-), corong air, palu, kuas, sikat nilon, pompa air tekanan tinggi dan
kompresor udara. Sementara bahan yang disiapkan adalah majun, solar, ember, air
tawar, detergen, dan Coolant Inhibitor Caterpillar 217-0616. Untuk tahapannya
adalah sebagai berikut:
Pekerjaan ini di mulai membuang coolant dari dalam FWC melalui jalur drain
dengan membuka baut drain, setelah coolant pada FWC habis di drain maka
selanjutnya melepas semua baut yang di pasang pada penutup shell FWC (sisi
kanan dan kiri) menggunakan kunci ring-pas yang sesuai dengan kepala bautnya;
membuka paking aluminium yang ada di dinding penutup shell menggunakan obeng
min (-); keluarkan tube dengan cara mendorong dari sebelah sisi lainnya
menggunakan alas kayu dan pukul kayu dengan palu secara perlahan-lahan;
menarik tube secara perlahan-lahan hingga tubekeluar dari shell FWC.
20
Gambar 8 . Bagian Komponen Fresh Water Cooler
Untuk melepas endapan kotoran yang melekat pada tube gosok kotoran
menggunakan majun yang di basahi dengan air detergen, gosok body tube hingga
kotoran yang menempel terlepas dan bersih dari kotoran.
Pada tube yang kotor kadang terdapat kotoran yang tidak dapat dibersihkan
dengan majun, untuk kotoran yang sulit dibersihkan dapat di gosok menggunakan
sikat nilon. Gambar di atas merupakan tindakan membersihkan tube dengan
menggunakan sikat berbulu halus (nilon), sesuai buku panduan CaterpillarInc,
(2010) jika menggunakan sikat kawat kasar maka tube akan tergores lecet dan
lambat laun akan mengakibatkan kerusakan. Menyikat tube dengan cara yang teliti
dan tidak tergesa- gesa.
21
Bersihkan tube mulai dari satu sisi ke sisi yang lain sampai masuk di tiap
celah-celah sisi tube (Gambar). Ketikamembalikkan badan tube saat membersihkan
tube haruslah berhati-hati, karena jika badan tube terbentur akan menyebabkan tube
penyok dan berdampak tube tidak dapat di masukan kembali ke dalam body dan
shell FWC .
22
Adapun cara membersihkannya dengan cara masukan cooler ke dalam
ember yang bersisi air tawar yang sudah tercampur dengan detergen, bersihkan
bagian permukaan dinding atas dan bawah, bersihkan bagian dalam tube
menggunakan sikat pembersih lubang tube dengan cara menggosok ke dalam tiap-
tiap tube secara berurutan untuk mencegah terlewatnya tube dibersihkan.
Selanjutnya flushtube (semprot) dengan air tawar bertekanan tinggi, hal ini bertujuan
untuk mendorong kotoran sisa yang terperangkap pada dinding tube untuk keluar
dari tube. Adapun membersihkannya dengan cara menempelkan nozzle air
bertekanan ke dalam salah satu sisi mulut tube dan tarik tuas nozzle untuk
menyemprotkan air bertekanan hingga kotoran yang ada di dalam tube ikut keluar
terbawa air bertekanan
Setelah di cuci untuk membersihkan dari sisa air pencucian, semprot cooler
menggunakan udara bertekanan dari kompresor udara. Penyemprotan mulai dari
sisi body tube sampai dengan bagian dalam tube, kemudian cooler di keringkan
dengan cara di tegakkan agar sisa-sisa air yang ada di dalam tube dapat mengalir
keluar tube
23
Gambar 13.Keringkan Tube Cooler Sudah Bersih
Untuk memastikan FWC menjadi bersih maka seluruh bodi FWC harus
dibersihkan, termasuk bodi dalam dan body luar FWC. Karena bagian luar sering
terkena kotoran minyak dan debu, maka untuk membersihkan bagian luar body
menggunakan minyak solar dan kuas .
Proses membersihkan cover FWC sisi luar dengan cara siapkan solar pada
wadah kemudian bersihkan cover/penutup FWC menggunakan kuas yang dibasahi
dengan solar dan dilanjutkan dengan bilas menggunakan air sabun agar nantinya
sisa-sisa solar yang ada pada cover dan tidak ikut terbawa ke dalam media
pendinginan dan terakhir dilap dengan menggunakan majun bersih.
24
Gambar 14. Pembersihan Cover/Penutup Tube
25
e. Pemasangan kembali FWC
Gambar 16. (a) Pemasangan tube FWC (b) memberikan pasta perapat pada
paking
26
(Faisyal etal., 2017) ceroboh dalam melakukan perawatan dapat mengakibatkan
kerusakan seperti phisicaldamage karena benturan, korosi karena penggunaan
media pendingin yang tidak tepat dan tidak melaksanakan perawatan sesuai
petunjuk manual.
2 Selang air laut Mengganti Karna terjadi Air laut dapat Pompa air Pengecekan
selang air laut kebocoran/ kembali laut tidak secara berkala
slang berjalan mengalirakan
mengalami Dengan terjadi
robek stabilmenuju kerusakan
heat mesin
exchanger
3 Pompa air Pengecekan Agar pompa Agar Pompa Pompa tidak Pengecekan
tawar balting / tali bekerja berjalan akan secara berkala
poli dengan ndengan menghisap
maksimal nnormal air
4 Pompa air laut Pengecekan Agar air Agar air laut Mesin akan Pengecekan
pipa/ balting lautmdapat dapat panas jikam berkala
mengalir ke mengalir ke air laut tidak
pipa/ selang pipa/ selang berjalan
27
DAFTAR PUSTAKA
Sumanto. 2000, Dasar – Dasar Mesin Pendingin. Edisi Pertama Cetakan Kedua,
Andi Offset. Yogyakarta
Jauhari.2012.SistemPendinginMotoraddiesel.http://www.bppptegal.com/v1/index.php
?option=com_content&view=article&id=228:sistempendinginan-
motordiesel&catid=44:artikel&Itemid=85
Sumanto. 2000. Dasar – Dasar Mesin Pendingin. Edisi Pertama Cetakan Kedua.
Andi Offset. Yogyakarta
28