Pertemuan 5 - Karakteristik
Pertemuan 5 - Karakteristik
Karakteristik
Penelitian
Kualitatif 2
Meliputi siapa saja hingga yang paling Teori dihasilkan atau dikembangkan dari
terakhir meneliti apa, apa masalahnya, lapangan dengan melihat fenomena atau
metode apa yang dipakai, dan dengan hasil gejala yang terjadi.
apa (dapat menggunakan tabel) Teori dipakai sebagai bahan analisis untuk
Kontribusi/pembeda penelitian yang memahami persoalan yang diteliti.
sedang dilakukan dari penelitian-penelitian
sebelumnya.
Teori pada penelitian kualitatif berada pada posisi untuk memahami apa
yang sudah diketahui secara intuitif pada saat pertama dan bersifat jamak
untuk berubah.
Fungsi utama teori pada penelitian kualitatif sebagai pisau analisis data
yang ditemukan di lapangan, mengubah asumsi menjadi ilmiah.
Dalam kajian ilmu Komunikasi, teori harus LINIER atau SEJALAN dengan
TRADISI ILMU KOMUNIKASI yang ditentukan di awal penelitian.
Rujukan utama sebagai penentu Teori Komunikasi dengan menggunakan
buku TEORI KOMUNIKASI dari Littlejohn.
Pada buku Littlejohn dicari Bab Pelaku KOMUNIKASI dan dicari sub-bab
Tradisi Kritis, kemudian tentukan teori yang sesuai dari situ dan cari sumber
Tahap 3 referensi lain terkait teori itu
Misal: Teori Queer
Primer Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari Merupakan data jadi yang telah ada atau
wawancara langsung dan mendalam merupakan hasil saduran dari literatur,
dengan narasumber/ data berupa majalah, dokumen, yang berkaitan dengan
teks/gambar dari sumber data utama masalah yang diteliti
Melakukan seleksi terhadap orang-orang atas Teknik menentukan sampel dari populasi yang
dasar kriteria tertentu yang dibuat penelitiuntuk mempuanyai kriteria-kriteria tertentusampai
tujuan penelitian. jumlah yang diinginkan peneliti.
Misal: pada penelitian mengenai opini mahasiswa Misal: Penelitian kepuasan karyawan Hotel Crown
terhadap film Ada Apa Dengan Cinta? Maka Plaza. Karyawan hotel yang terbagi menjadi 5 divisi
sampelnya adalah mahasiswa yang sudah pernah kerja, sampel yang dibutuhkan adalah 5 orang,
menonton film Ada Apa DenganCinta?. maka masing-masingdivisi diambil 1 orang yang
dipilih menggunakan purposive sampling.
Teknik ini bagai bola salju yang turun menggelinding dari Teknik memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai untuk
puncak gunung ke lembah yang semakin lama semakin dijadikan sampel karena peneliti kesulitanuntuk menemui
besar ukurannya. responden atau karena topik yang diangkat adalah
Maksudnya adalah teknik penentuan sampel yang awalnya persoalan umum.
berjumlah kecil kemudian berkembang semakin banyak. Misal: Penelitian mengenai kredibilitas capres, maka bisa
Orang yang dijadikan sampel pertama diminta memilih menanyai orang yang kebetulan ditemui.
atau menunjuk orang lain untuk dijadikan sampel lagi, KURANG DISARANKAN untuk digunakan karena diragukan
begitu seterusnya sampai jumlahnya banyak dan dalam hal prinsip representative, dianggap kurang
memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan peneliti. mewakili.