Anda di halaman 1dari 109

i

URGENSINYA KOMPETENSI PEDAGOGIK DALAM


PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI

DIAN NOVITA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar


Sarjana pada Program Studi S1 Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2022
ii

THE URGENCY OF PEDAGOGIC COMPETENCE IN


GEOGRAPHY LEARNING DURING THE COVID-19
PANDEMIC AT SMA NEGERI 1 DONDO TOLI-TOLI
REGENCY

DIAN NOVITA

SKRIPSI

Submitted As One Of The Requirements To Get A Degree


Bachelor in Geography Education S1 Study Program
Department of Social Science Education
Faculty of Teacher Training and Education
Tadulako University

GEOGRAPHIC EDUCATION STUDY PROGRAM


DEPARTMENT OF SOCIAL SCIENCE EDUCATION
FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
TADULAKO UNIVERSITY
YEAR 2022
ii

HALAMAN PENGESAHAN
Panitia Ujian Skripsi Program Strata Satu (S1) Universitas Tadulako, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Program Studi Pendidikan Geografi, menerima dan mengesahkan skripsi dengan
judul “Urgensinya Kompetensi Pedagogik dalam Pembelajaran Geografi pada
Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-Toli”. yang
telah dipertanggung jawabkan oleh Mahasiswa yang Bernama Dian Novita Nomor
Stambuk A 351 17 066 pada hari Senin, 29 Agustus 2022

PANITIA UJIAN

No Jabatan Nama/NIP Tanda Tangan

1. Penguji I Abdul Hamid, S.Ag.,M.Pd.I 1....................


19760818 200912 1 004

2. Penguji II Risma Fadhilla Arsy, S.Si.,M.Sc 2.....................


19830202 200812 2 003

3. Penguji III Dr. Suyut, M.Pd 3....................


19630503 199203 1 004

Senin, 29 Agustus 2022

Mengetahui
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si


NIP. 19690703 19940 3 004
iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Penelitian : Urgensinya Kompetensi Pedagogik dalam Pembelajaran

Geografi pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri

1 Dondo Kabupaten Toli-Toli

Penulis : Dian Novita

Nomor Stambuk : A 351 17 066

Telah disetujui untuk diterbitkan

Pembimbing

Abdul Hamid, S.Ag.,M.Pd.I


NIP.19760818 200912 1 004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan IPS Koordinator Program Studi


FKIP Universitas Tadulako Pendidikan Geografi

Dr. Nuraedah, S.Pd., M.Pd Iwan Alim Saputra, S.Pd., M.Sc


NIP.19741006 200604 2 001 NIP. 19830206 200812 1 003
iv

ABSTRAK

Dian Novita, 2021. Urgensinya Kompetensi Pedagogik Dalam Pembelajaran


Geografi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sma Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-
Toli. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tadulako, Abdul Hamid, S.Ag., M.Pd, I.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran geografi


dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran
geografi pada masa pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-
Toli. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 1 Dondo yang terletak di Desa
Tinabongan, Kecamatan Dondo, Kabupaten Toli-Toli dengan jenis penelitian
deskriptif kualitatif dan menggunakan subjek guru geografi dan siswa.
Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) SMA Negeri 1 Dondo
melakukan pembelajaran Geografi sesuai dengan surat edaran tentang
pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat coronavirus disease (Covid19) maka
kegiatan belajar dilakukan secara daring (online). Pembelajaran daring ini tidak
lama dikarenakan Dondo masih berada dalam zona hijau, sehingga pembelajaran
sudah bisa dilaksanakan secara tatap muka dengan sistem genap ganjil.
Perancanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Dondo telah mengadakan pelatihan
bagi para guru-guru disekolah dalam perancangan pembelajaran yaitu pembuatan
RPP darurat. Guru memanfaatkan hasil belajar dan evaluasi untuk mengetahui
kemampuan siswa guna memperbaiki pembelajaran selanjutnya. 2) Faktor
pendukung Proses Pembelajaran Geografi Pada Masa Pandemi Covid-19 di
SMA Negeri 1 Dondo adalah adanya fasilitas yang disediakan oleh pihak
sekolah serta pelatihan yang diadakan di sekolah untuk para guru. Faktor
Penghambat Proses Pembelajaran Geografi Pada Masa Pandemi Covid-19 di
SMA Negeri 1 Dondo adalah terkendala masih adanya guru dan siswa yang
belum menguasau IT dan ini dinilai belum efektif, serta sistem genap ganjil yang
tidak terlaksana dengan baik.

Kata kunci: Proses Pembelajan, Faktor Pendukung dan Penghambat.


v

ABSTRACT

Dian Novita, 2021. The Urgency of Pedagogic Competence in Learning


Geography During the Covid-19 Pandemic At Sma Negeri 1 Dondo, Tolitoli
Regency. Thesis. Geography Education Study Program, Department of Social
Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Tadulako
University, Abdul Hamid, S.Ag., M.Pd,i.
This study aims to determine the learning process of geography and to
determine the factors supporting and inhibiting the learning process of geography
during the Covid-19 pandemic at SMA Negeri 1 Dondo, Toli-Toli Regency. This
research was carried out at SMA Negeri 1 Dondo located in Tinabongan Village,
Dondo District, Toli-Toli Regency with a qualitative descriptive research type and
used the subject of geography teachers and students. Collecting data using the
method of observation, interviews and documentation. The results showed that: 1)
SMA Negeri 1 Dondo conducted Geography lessons in accordance with a circular
regarding the implementation of education during the coronavirus disease
(Covid19) emergency, so learning activities were carried out online. This online
learning will not take long because Dondo is still in the green zone, so learning
can be carried out face-to-face with an odd-even system. Learning planning at
SMA Negeri 1 Dondo has held training for teachers in schools in learning design,
namely making emergency lesson plans. Teachers use learning outcomes and
evaluations to determine students' abilities to improve further learning. 2)
Supporting factors for the Geography Learning Process during the Covid-19
Pandemic at SMA Negeri 1 Dondo are the facilities provided by the school and
training held at the school for teachers. The inhibiting factor for the Geography
Learning Process during the Covid-19 Pandemic at SMA Negeri 1 Dondo is that
there are still teachers and students who have not mastered IT and this is
considered ineffective, as well as the odd-even system that is not implemented
properly.

Keywords: Learning Process, Supporting and Inhibiting Factors.


vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas
limpahan berkah, rahmat, dan pertolongan serta hidayah-Nya, sehingga saya
diberikan kesempatan, kesehatan, dan keselamatan, serta kemampuan untuk dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul: “URGENSINYA
KOMPETENSI PEDAGOGIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA
MASA PANDEMI COVID-19 DI SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN
TOLI-TOLI”, Salawat dan salam atas junjungan kita kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam
yang terang menerang dan penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penyelesaian skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda terima kasih dan
sebagai ungkapan rasa sayang yang tak terhingga kepada Ayahanda tercinta
Sardin (almarhum) dan Ibunda tercinta Fatmah Korompot Terima kasih atas kasih
sayang, doa dan restunya yang senantiasa terpanjatkan untuk ananda serta bantuan
moril dan material yang tidak ternilai harganya, penyelesaian tugas akhir ini tidak
sebanding dengan apa yang mereka persembahkan dalam kehidupan saya. Namun
semoga penelitian ini dapat menjadi kebanggaan bagi mereka.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Starata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Dalam penyusunan dan
pembuatan skripsi ini, saya sadar masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh
karena itu, saya mengaharapkan sumbangan sandaran kritikan dari berbagai pihak
untuk menyempurnakan skripsi ini menjadi lebih baik. Baik itu bimbingan dari
para dosen maupun rekan-rekan mahasiswa. Pada kesempatan ini saya sampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Bapak Abdul
Hamid, S.Ag., M.Pd, I, selaku pembimbing saya atas bimbingan, arahan, nasehat,
dan motivasinya mulai dari bimbingan proposal, persiapan penelitian, sampai
dengan selesainya penelitian skripsi ini. Penulis juga terima kasih yang setulus-
vii

tulusnya kepada Bapak Dr.suyuti, M.Pd selaku penguji yang telah memberikan
banyak masukan yang begitu berarti demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Ibu Risma Fadhilla Arsy,
S.Si.,M.Sc selaku sekretaris penguji yang telah memberi masukan demi
kempurnaan penulisan skripsi ini. Saya dengan tulus menyampaikan penghargaan
yang sebesar-nesarnya dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
Bapak/Ibu.
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP selaku Rektor Universitas Tadulako dengan
kepemimpinannya sehingga memungkinkan saya untuk menuntut ilmu di
Universitas Tadulako.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd. M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.
3. Dr. H. Nurhayadi, M. Si Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keguuan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
4. Dr. Iskandar, M.Hum, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
5. Dr. Nuraedah, S.Pd., M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakltas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
6. Iwan Alim Saputra, S,Pd., M.Sc. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Geografi jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan atas dukungan dan perhatiannya kepada saya sehingga dapat
menempuh pendidikan pendidikan di Program Studi Geogarfi
7. Abdul Hamid, S.Ag. M.Pd.i selaku Dosen Wali yang telah mendidik saya
selama Studi di Universitas Tadulako
8. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi yang telah banyak memberikan
ilmunya selama penulis menyelesaikan studi
9. Bapak Kepala Sekolah dan Guru-guru serta staff di SMA Negeri 1 Dondo
yang telah bersedia dan berpartisipasi serta menerima saya untuk melakukan
penelitian ini di SMA Negeri 1 Dondo.
10. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
khususnya di Prodi Pendidikan Geografi angkatan 2017 kelas A, B dan C
viii

yang tidak sempat disebutkan satu persatu yang telah menjadi teman
seperjuangan selama 4 tahun terima kasih sudah banyak membantu
perkualiahan
11. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
semua pihak yang telah banyak membantu, dan saya menyadari bahwa skripsi ini
tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, semoga, skripsi ini dapat bermanfaat
dan bisa menambah wawasan kita semua. Aamiin Yaa Robbal Alamin

Palu, 29 Agustus 2022


Penulis

Dian Novita
A 351 17 066
ix

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................iii

ABSTRAK........................................................................................................iv

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................v

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah ..............................................................1

1. 2 Rumusan Masalah .......................................................................5

1. 3 Tujuan Penelitian .......................................................................5

1. 4 Manfaat Penelitian ......................................................................6

1. 5 Batasan Istilah .............................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2. 1 Penelitian Relevan ......................................................................8

2. 2 Kajian Pustaka ............................................................................12

2.2.1. Kompetensi Paedagogik ...................................................12

2.2.2. Pembelajaran Geografi .....................................................20

2.2.3. Masa Pandemi Covid-19 ...................................................23


x

2. 3 Kerangka pemikiran ....................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN

3. 1 Jenis Penelitian ...........................................................................27

3. 2 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................27

3. 3 Subyek Penelitian .......................................................................29

3. 4 Sumber Data Penelitian...............................................................29

3. 5 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................30

3. 6 Instrumen Penelitian ...................................................................30

3. 7 Teknik Analisis Data ..................................................................31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................34

4.2 Hasil Penelitian ...........................................................................46

4.3 Pembahasan ................................................................................55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................61

5.2 Saran ...........................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Relevan 10

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana 36


xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.5 Bagan Kerangka Pemikiran 26

Gambar 3.2 Peta Administrasi Desa Tinabongan Kec. Dondo 28

Gambar 3.7 Komponen Analisis Data: Model Interaktif 31


xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Observasi 72

Lampiran 2 lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 73

Lampiran 3 Pedoman Wawancara untuk Guru 76

Lampiran 4 Pedoman Wawancara untuk Siswa 77

Lampiran 5 Dokumentasi 78

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian 81

Lampiran 7 Surat Keterangan Balasan Penelitian dari Sekolah 82

Lampiran 8 Surat Keterangan Pembimbing 83

Lampiran 9 Surat Keterangan Penetapan Ujian Skripsi 85

Lampiran 10 Surat Keterangan Artikel Ilmiah 88

Lampiran 11 Surat Pernyataan Keaslian Tulisan 89

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup 90


1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Coronavirus mempengaruhi semua aspek kehidupan tidak terkecuali dalam

pendidikan. Indonesia langsung menanamkan kebijakan pembelajaran yang

dilakukan dari rumah, salah satu penutupan sekolah, universitas dan pondok

pesantren. Pada saat pandemi perubahan dimasa Covid-19 telah membawa

kebijakan untuk ditanamkan. Kebijakan baru juga terjadi pada dunia pendidikan

merubah pembelajaran yang harus datang ke kelas menjadi belajar di rumah saja.

Sehubungan dengan perkembangan ini, Kementrian Pendidikan serta

(Kemendikbud) ikut serta mengambil kebijakan sebagai petunjuk dalam

menghadapi penyakit dalam tingkatan satuan pendidikan (Setiawan, 2020).

Pendidikan ialah “tahap terpenting dalam kehidupan manusia karena pendidikan

dapat menentukan masa depan manusia pada masa yang akan datang”.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa
“Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar serta proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan kekuatan
spriritual, keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan,
akhlak mulia dan kemampuan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
Bangsa serta Negara”

Mutu pendidikan harus ditingkatkan, salah satu tujuan dalam pendidikan

nasional yaitu mencerdaskan anak bangsa. Maka pendidikan nasional perlu

meninggkatkan kualitas pembelajaran dan harus memiliki kualitas kompetensi


2

guru yang baik.

Kompetensi guru yang dimilikinya sangat berguna sebagai alat dalam

memberikan layanan yang optimal agar pendidik merasa senang dalam proses

pembelajaran di masa pandemi covid-19. Apabila seorang guru dapat

menanamkan kompetensinya dengan baik ini akan menabah jalinan keharmonisan

antara guru dengan guru, kepala sekolah, tenaga kepedidikan dan siswa, sehingga

siswanya tidak canggung dan takut kepada gurunya, akan tetapi ia akan

menghargai dan menghormati gurunya serta akan menjadikan gurunya sahabat

karena telah terjalinnya hubungan yang bagus. Sebagai tenaga pendidik yang

mempunyai kemampuan kualitatif, pendidik harus memahami ilmu keguruan serta

bisa menanamkan program pembelajaran untuk bisa mengantarkan peserta didik

pada tujuan pendidikan.

Guru ialah sosok pribadi yang patut digugu dan ditiru. UU No. 14 Tahun

2005 pasal 1 ayat (1) menegaskan, guru yakni “guru profesional dengan tugas

mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, serta mengevaluasi utama

mendidik, mengajar, siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, serta pendidikan menengah”. Artinya, guru disamping

harus menguasai materi guru harus menguasai kompetensi-kompetensi sebagai

syarat profesional dibidangnya dan juga bagi permasalahan yang lain.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 bahwa, “Kompetensi yang wajib dikuasai oleh

guru minimal kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial

dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi". Diantara


3

keempat kompetensi yang dimiliki guru tersebut sangat berpengaruh terhadap

kemampuan guru saat melakukan tugasnya sebgai agen pembaharuan yang

diharapkan memberikan nuansa baru dalam pembelajaran daring dibidang

pendidikan sehingga apa yang diharapkan dalam meningkatkan mutu pendidikan

dapat terwujud. Dari kompetensi yang perlu dimiliki guru tersebut yang menjadi

sorotan adalah kompetensi yang berkaitan dengan perencanaan dan pengelolaan

pembelajaran, memanfaatkan teknologi informasi serta komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran, serta mampu memilih dan menggunakan media serta

metode pembelajaran yang tepat, kompetensi ini merupakan dari kompetensi

pedagogik.

Berdasarkan UU Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 10

menyatakan bahwa kompetensi pedagogik ialah “kemampuan mengelola

pembeajaran peserta didik”. Menurut Hilmy (2017:27) menjelaskan kompetensi

pedagogis merupakan “kemampuan guru dalam mmasancang pembelajaran siswa

yang mencakup, pelaksanaan pembelajaran, pemahaman terhadap siswa, evaluasi

hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan bmasagam

potensi yang dimilikinya”. Kompetensi pedagogik sangat perlu dimiliki oleh

seorang pendidik karena pendidik haruslah mampu memiliki kompetensi guru

dengan semaksimal mungkin agar dapat tercapai tujuan pembelajaran yang baik

apalagai dimasa pandemik ini memanfaatkan teknologi sebagai sarana dalam

pembelajaran daring.

Berdasarkan SE (Surat Edaran) Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan

kebijakan pendidikan pada masa darurat penyebaran covid-19 menjelaskan bahwa


4

“(a) belajar dari rumah dengan pembelajaran online diselenggarakan


agar memberkan pengalaman yang bermakna, tanpa membebani
tuntutan dalam menyelesaikan seluruh tujuan kurikulum agar kenaikan
kelas (b) belajar dari rumah bisa difokuskan pada pendidikan
kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic covid-19, (c)
aktivitas dan tugas pada saat belajar dari rumah dapat bermacam-
macam antara siswa, disesuaikan dengan minat serta kondisi masing-
masing termasuk fasilitas belajar dirumah, (d) bukti aktivitas belajar
dirumah diberi umpan balik.

Pembelajaran daring Menurut Pohan ( 2020:2) pembelajaran daring

merupakan “pembelajaran yang memanfaatkan akses jaringan internet dalam

proses pembelajarannya”. Pembelajaran daring ini dianggap sebagai satu- satunya

media penyampaian materi antara pendidik dan siswa dalam masa darurat

pandemik.

Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-Toli.

Bahwa keberhasilan pendidik/guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah baik

dapat dipahami oleh siswa, perencanaan pembelajaran, pemanfaatan teknologi

sebagai pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Guru dibekali

melalui perangkat yang mendukung sistem pembelajaran daring seperti modul

belajar siswa untuk belajar mandiri.

Kompetensi guru disekolah ini dapat bervariasi dalam pembelajaran

daring ini misalnya bahan ajar melalui media sosial yang paling popular seperti

Whatsapp (WA), dan ada juga sistem pembelajaran daring ini siswa tersebut harus

datang kesekolah untuk menjemput materi dan tugas yang diberikan oleh gurunya

dan tugas yang diberikan tersebut harus diantar lagi kesekolah sesuai jadwal yang

telah ditentukan.
5

Jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, siswa

bisa mendiskusikan kesulitan yang dialaminya kepada guru melalui whatsaapp

yang telah disediakan oleh gurunya. Namun dalam hal ini, perlu analisis lebih

lanjut dalam kompetensi guru terutama dalam pembelajaran daring ini.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti akan melakukan penelitian

kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru dengan judul “Urgensinya

Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pembelajaran Geografi Pada Masa

Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-Toli”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah di

atas,maka peneliti merumuskan masalah yaitu;

1. Bagaimana proses dalam melaksanakan pembelajaran geografi pada masa

pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-Toli ?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran geografi pada

masa pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-Toli ?

1.3. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran geografi pada masa pandemi Covid-19

di SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-Toli.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran

geografi pada masa pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten

Toli-Toli.
6

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut;

1.4.1. Secara Teoritis

1. Informasi dan data yang dapat dimanfaatkan sebagai kajian dan bahan

diskusi tentang upaya guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogik.

2. Menambah wawasan pembaca, t er utama mahasiswa fakultas

keguruan dan ilmu pendidikan yang akan terjun di dunia pendidikan

sebagai profesi pilihan.

1.4.2. Secara Praktis

1. Evaluasi terhadap kompetensi guru

2. Evaluasi meningkatkan pembelajaran geografi

3. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu karya tulis ilmiah

yang dapat menambah khazanah intelektual bagi pengembang ilmu

pengetahuan.

1.5. Batasan Istilah

Urgensinya : Sesuatu keharusan yang mendesak dan hal yang sangat penting.

Dalam ini guru geografi harus memiliki kemampuan yang sangat

penting dalam mengajar di masa pademi covid 19.

Kompetensi Pedagogik : Adalah kemampuan guru dalam merancang

pembelajaran siswa yang mencakup, pelaksanaan pembelajaran,

pemahaman terhadap siswa, evaluasi hasil belajar, serta

pengembangan peserta didiik untuk mengaktualisasikan beragam

potensi yang dimilikinya


7

Pembelajaran Geografi : Suatu proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar, dalam ilmu tentang permukaan bumi,

iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.

Pandemi Covid-19 : Suatu wabah atau penyakit yang berjangkit serempak di

mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas jenis penyakitnya

bernama covid-19.
8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini penulis menggunakan penelitian yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Ada empat karya penelitian, baik dari skripsi

maupun jurnal yang di jadikan perbandingan oleh penulis yaitu:

1. Menurut Eka Lusia Evanita (2013), dalam skirpsi “Analisis Kompetensi

Pedagogik dan Kesiapan Guru SMA Dalam Mendukung Implentasi

Kurikulum 2013”, di dalam penelitian ini guru harus dituntut untuk siap

mendukung kurikulum 2013 dengan kompetensi pedagogik. Persamaan

penelitian ini ialah sama-sama membahas kompetensi pedagogik, sedangkan

perbedaannya adalah peneliti membahas kompetensi pedagogik guru pada

masa pandemi covid-19.

2. Menurut Rahma Yulia dan Rosna (2018), dalam jurnal “Analisis Kompetensi

Pedagogik Guru Geografi Di SMA Se-Kecamatan Hamparan Perak Tahun

Ajaran 2017/2018”, di dalam penelitian guru harus mempertahankan hasil

pemebelajaran geograf, maka guru geografi harus mengembangkan

kompetensinya. Persamaan penelitian sama-sama membahas tentang

pengembangan kompetensi pedagogik, sedangkan perbedaannya peneltian

peneliti lebih khusus membahas pembelajaran geografi.

3. Menurut M. Shabiru (2019), dalam jurnal ”Kedudukan Guru Sebagai

Pendidik” di dalam penelitian ini guru harus memiliki kompetensi dalam


9

mengajar dan guru harus mengetahui kedudukan sebagai guru, persamaan

penelitian ini peneliti ialah sama-sama membahas kompetensi guru,

sedangkan perbedaannya adalah peneleti lebih mencari masalah guru dalam

mengajar pada saat masa pandemi covid-19.

4. Menurut Ahmad Fatah Yasin (2020), dalam jurnal “Pengembangan

Kompetensi Pedagogik Guru Geografi di MA” di dalam penelitian ini lebih

mengembangan kompetensi guru geografi. Persamaan penelitian dengan

peneliti ialah sama-sama membahas pengembangan kompetensi, sedangkan

perbedaannya adalah penelitian peneliti lebih khusus pembelajaran geografi

pada masa pandemi covid-19.


10

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Relevan

No Peneliti dan Tahun Judul Persamaan Perbedaan


1. Eka Lusia Evanita Analisis Kompetensi Pedagogik dan Mengkaji tentang guru Lokasi penelitian,
(2013) Kesiapan Guru SMA Dalam Mendukung harus dituntut untuk siap indikator penelitian,
Implentasi Kurikulum 2013 mendukung kurikulum kompetensi pedagogik
2013 dengan kompetensi guru pada masa
pedagogik dan masa pandemi covid-19.
pandemi covid-19.
2. Rahma Yulia dan Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Mengkaji tentang guru Latar belakang dan
Rosni (2018). Geografi Di SMA Se-Kecamatan Hamparan harus mempertahankan kerangka pemikiran,
Perak Tahun Ajaran 2017/2018 hasil pemebelajaran lebih khusus membahas
geograf, maka guru pembelajaran geografi
geografi harus pada masa pandemi
mengembangkan covid-19
kompetensinya.
Persamaan penelitian
sama-sama membahas
tentang kompetensi
pedagogik.
3. Ahmad Fatah Yasin Pengembangan Kompetensi Pedagogik Mengkaji tentang Latar belakang,
(2019) Guru Geografi di MA bagaiamana indikator dan lebih
mengembangan khusus pembelajaran
kompetensi guru geografi pada masa
geografi. Persamaan pandemi covid-19.
11

penelitian ialah sama-


sama membahas
pengembangan
kompetensi
4. M. Shabiru (2020) Kedudukan Guru Sebagai Pendidik Mengkaji tentang guru Latar belakang,
harus memiliki Indikator penelitian dan
kompetensi dalam lebih mencari masalah
mengajar dan guru guru dalam mengajar
harus mengetahui pada saat masa
kedudukan sebagai pandemi covid-19.
guru, persamaan
penelitian ini ialah
sama-sama membahas
kompetensi guru
5. Dian Novita (2021) Urgensinya Kompetensi Paedagogik dalam Mengkaji tentang Latar belakang, lokasi
Pembelajaran Geografi pada Masa pentingnya pedagogik penelitian, indikator
Pandemik Covid-19 di SMA Negeri 1 dalam pembelajaran dan metode penelitian
Dondo Kabupaten Toli-Toli geografi dan masa
pandemik covid-19
12

2.2. Kajian Pustaka

2.3. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki guru

berkenaan dengan karakteristik peserta dari berbagai aspek fisik, moral, sosial,

kultural, emosional dan intelektual. Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru

harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang

mendidik karena peserta didik memiliki karakter, sifat, dan keterkaitan yang

berbeda. Berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum, seorang guru harus mampu

mengembangkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan masing disesuaikan

dengan kebutuhan lokal.

Dalam hal kompetensi guru, pemerintah Republik Indonesia telah

melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pada

tahun 2005 pemerintah telah memiliki payung hukum dalam peningkatan mutu

pendidikan dengan mengeluarkan undang-undang No. 14 tentang Guru dan Dosen

dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Undang-undang No. 14 Tahun

2005 menuntut penyesuaian penyelenggaraan pendidikan dan pembinaan guru

sebagai profesi.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan

pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: prinsip

pembelajaran yang mendidik karena peserta didik memiliki karakter, dan

keterkaitan yang berbeda. Berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum, seorang

guru harus mampu mengembangkan kurikulum di tingkat masing-masing dan

disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Kompetensi pedagogik merupakan


13

kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang meliputi:

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

2. Pemahaman terhadap peserta didik

3. Pengembangan kurikulum atau silabus

4. Perancangan pembelajaran

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogtis

6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7. Evaluasi hasil belajar

8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi

yang dimilikinya (Anshori, 2010:61).

Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru meliputi tiga hal,

yaitu: perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan mengevaluasi

pembelajaran.

1) Perancangan Pembelajaran

Menurut Muslich (2011:53), di sekolah, rancangan kegiatan

pembelajaran lebih dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

yaitu rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru

dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP inilah guru diharapkan bisa

menerapkan pembelajaran secara terprogram. Perancangan pembelajaran

merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru, yang

akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran

mencakup identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan

program pembelajaran.
14

1). Identifikasi Kebutuhan

Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan

kondisi yang sebenarnya atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai

tujuan. Pada tahap ini sebaiknya guru melibatkan peserta didik untuk mengenali,

menyatakan, merumuskan kebutuhan belajar, sumber-sumber yang tersedia dan

hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi

kebutuhan belajar.

Identifikasi kebutuhan bertujuan untuk melibatkan dan memotivasi peserta

didik agar kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari kehidupan dan mereka

merasa memilikinya. Hal ini dapat dilakukan sebagai berikut: Peserta didik

didorong untuk menyatakan kebutuhan belajar berupa kompetensi tertentu yang

ingin mereka miliki dan diperoleh melalui kegiatan pembelajaran. Peserta didik

didorong untuk mengenali dan mendayagunakan lingkungan sebagai sumber

belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar. Peserta didik dibantu untuk mengenali

dan menyatakan kemungkinan adanya hambatan dalam upaya memenuhi

kebutuhan belajar, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

Berdasarkan identifikasi terhadap kebutuhan belajar bagi pembentukan

kompetensi peserta didik, baik secara kelompok maupun perorangan, kemudian

diidentifikasi sejumlah kompetensi untuk dijadikan bahan pembelajaran.

b) Perumusan Kompetensi Dasar

Kompetensi merupakan suatu yang ingin dimiliki oleh peserta didik dan

merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran.

Kompetensi yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap materi
15

yang harus dipelajari, penetapan metode dan media pembelajaran serta memberi

petunjuk terhadap penilaian. Oleh sebab itu setiap kompetensi harus merupakan

panduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam

kebiasaan berfikir dan bertindak.

c) Penyusunan Program Pembelajaran

Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), sebagai produk program pembelajaran jangka

pendek, yang mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses

pelaksanaan program.

Komponen program mencakup kompetensi dasar, materi standar, metode

dan teknik, media dan sumber belajar, waktu belajar dan daya dukung lainnya.

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu sistem,

yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan serta berinteraksi

satu sama lain dan memuat langkah-langkah pelaksanaannya untuk membentuk

kompetensi (Mulyasa, 2007:78).

Menurut Yasin (2020:15), kemampuan dalam membuat perancangan

pembelajaran, dengan indikator antara lain: Mampu merencanakan

pengorganisasian bahan pembelajaran, seperti mampu menelaah dan

menjabarkan materi yang tercantum dalam kurikulum, mampu memilih bahan ajar

yang sesuai dengan materi, mampu menggunakan sumber belajar yang memadai,

dan lainnya. Mampu merencanakan pengelolaan pembelajaran, seperti

merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan kompetensi

yang ingin dicapai, memilih jenis strategi/metode pembelajaran yang cocok,


16

menentukan langkah-langkah pembelajaran, menentukan cara yang dapat

digunakan untuk memotivasi peserta didik, menentukan bentuk-bentuk pertanyaan

yang akan diajukan kepada pesera didik, dan lainnya. Mampu merencanakan

pengelolaan kelas, seperti penataan ruang tempt duduk peserta didik,

mengalokasi waktu, dan lainnya. Mampu merencanakan penggunaan media dan

sarana yang bisa digunakan untuk mempermudah pencapaian kompetensi, dan

lainnya. Mampu merencanakan model penilaian proses pembelajaran, seperti

menentukan bentuk, prosedur, dan alat penilaian.

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Sub kompetensi ini memiliki indikator esensial, menata latar pembelajaran

dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Sehubungan dengan itu guru

dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai dalam mengelola

pembelajaran salah satunya kompetensi pedagogik. Secara operasional

kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian (Mulyasa, 2007:95).

1) Perencanaan menyangkut penetapan tujuan dan kompetensi, serta

memperkirakan cara pencapaiannya. Perencanaan merupakan fungsi sentral

dari manajemen pembelajaran dan harus berorientasi ke masa depan. Guru

sebagai manajer pembelajaran harus mampu mengambilkeputusan yang tepat

untuk mengelola berbagai sumber.

2) Pelaksanaan adalah proses yang memberikan kepastian bahwa proses

pembelajaran telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana

yang diperlukan sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan


17

yang diinginkan.

3) Pengendalian atau evaluasi bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai

sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. Guru diharapkan

membimbing dan mengarahkan pengembangan kurikulum dan pembelajaran

secara efektif, serta memerlukan pengawasan dalam pelaksanaannya.

Menurut Yasin (2020:37), kemampuan melaksanakan pembelajaran,

dengan indikator antara lain: Mampu menerapkan ketrampilan dasar mengajar,

seperti membuka pelajaran, menjelaskan, pola variasi, bertanya, memberi

penguatan, dan menutup pelajaran. Mampu menerapkan berbagai jenis model

pendekatan, strategi/ metode pembelajaran, seperti aktif learning, pembelajaran

portofolio, pembelajaran kontekstual dan lainnya. Mampu menguasai kelas,

seperti mengaktifkan peserta didik dalam bertanya, mampu menjawab dan

mengarahkan pertanyaan siswa, kerja kelompok, kerja mandiri, dan lainnya.

Mampu mengukur tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung.

2. Evaluasi Hasil Belajar

Sub kompetensi ini memilki indikator esensial melaksanakan evaluasi

proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode

menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat

ketuntasan belajar dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk

perbaikan kualitas program pembelajaransecara umum.

Menurut Sudijono, (2006:16), secara umum, dalam bidang pendidikan

evaluasi bertujuan untuk:


18

1) Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai dimana

tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian

tujuan-tujuan kurikuler setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka

waktu yang telah ditentukan.

2) Mengukur dan menilai sampai di manakah efektifitas mengajar dan metode-

metode mengajar yang telah diterapkan oleh pendidik, serta kegiatan belajar

yang dilaksanakan oleh peserta.

Seorang guru yang baik adalah guru yang mencintai dan memahami baik

bidang studinya maupun anak didiknya, seorang guru hendaknya mengetahui

bagaimana cara murid belajar dengan baik dan berhasil. Berikut ini adalah unsur-

unsur pokok yang perlu diperhatikan dalam masalah belajar yaitu: Kegairahan dan

kesediaan dalam belajar, Membang kitkan minat murid, Menumbuhkan minat dan

bakat yang baik, Mengatur proses pembelajaran dalam pengaturan pengalaman

belajar adalah faktor utama dalam berhasilnya proses belajar, Berpindahnya

pengaruh belajar dan pelaksanaannya dalam kehidupan nyata, Hubungan

manusiawi dalam proses belajar (Daradjat, 2005:15).

Kemampuan dalam mengevaluasi hasil belajar, dengan indikator antara

lain: mampu merancang dan melaksanakan asesment, seperti memahami prinsip-

prinsip asesment, mampu menyusun macam-macam instrumen evaluasi

pembelajaran, mampu melaksanakan evaluasi, dan lainnya, mampu menganalisis

hasil assesment, seperti mampu mengolah hasil evaluasi pembelajaran, mampu

mengenali karakteristik instrumen evaluasi, mampu memanfaatkan hasil asesment

untuk perbaikan kualitas pembelajaran selanjutnya, seperti memanfaatkan hasil


19

analisis instrumen evaluasi dalam proses perbaikan instrumen evaluasi, dan

mampu memberikan umpan balik terhadap perbaikan perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi pembelajaran (Yasin, 2020:73-75).

Kompetensi pedagogik jika digabungkan dengan sebuah profesi yaitu guru

atau tenaga pengajar, maka kompetensi guru mengandung arti kemampuan

seorang guru dalam meningkatkan pemahaman peserta didik, melaksanakan

kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak atau kemampuan dan

kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.

Begitu juga dengan guru pendidikan geografi harus memiliki kompetensi

pedagogik ini yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru geografi dalam

menguasai materi pelajaran, menguasai landasan pendidikan, mengelola kelas,

menggunakan media/sumber, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai

prestasi belajar siswa, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah,

memahami prinsip dan penafsiran penelitian guna keperluan pengajaran,

kemampuan memberikan motivasi serta bimbingan kepada anak didik agar

memperoleh pengalaman yang diperlukan dan guru geografi lebih berkompeten

dalam mengajar dan mendidik anak didiknya.

Oleh karena itu, fungsi guru geografi dilakukan, adalah; 1) memberikan

wawasan dan pemahaman guru Geografi tentang perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi pembelajaran sehingga diharapkan dapat memenuhi standar proses

pendidikan sebagaimana yang telah digariskan dalam perundang-undangan yang

berlaku. 2) menumbuhkembangkan kreativitas guru Geografi dalam merancang

dan melaksanakan pembelajaran untuk tercipta pembelajaran yang interaktif,


20

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis Peserta Didik (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan). 3) memberi pedoman

pelaksanaan pembelajaran yang relevan dengan pendekatan saintifik pada mata

pelajaran geografi dengan memperhatikan potensi dan karakteristik peserta didik

serta jenjang pendidikan (Permendikbud, 2014).

Agar tujuan pendidikan tercapai, yang dimulai dengan lingkungan

belajar yang kondusif dan efektif, maka guru geografi harus melengkapi dan

meningkatkan kompetensinya, salah satunya kompetensi pedagogik. Karena kalau

tidak ada kompetensi dalam mendidik maka akan lemah generasi yang akan

datang.

Generasi yang lemah akan menjadi beban bagi orang lain, generasi yang

lemah bukan hanya lemah dari segi fisik tetapi juga lemah dari segi ilmu

pengetahuan. Untuk mengatasi hal tersebut peningkatan pendidikan adalah solusi

yang paling tepat dan untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya

menumbuhkan tenaga guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang mampu

memberikankonstitusi dan konstruktif bagi kehidupannya dan anakdidiknya.

2.4. Pembelajaran Geografi

Proses pembelajaran merupakan hal penting dalam interaksi antara

pendidik dan peserta didik. Surakhmad (2000:58), mengungkapkan bahwa posisi

pengajar dan peserta didik memiliki posisi strategis dalam meningkatkan kualitas
21

pembelajaran. Guru harus menguasai keterampilan dalam mengajar untuk

meningkatkan kualitas lulusan dan peningkatan mutu pendidikan (Hamzah,

2006:81). Lebih lanjut Barnawi dan Arifin (2012:36), menjelaskan bahwa untuk

dapat mencapai mutu pendidikan, maka aspek pengetahuan, keterampilan, sikap

dan nilai-nilai harus dilaksanakan secara menyeluruh. Oleh karena itu, guru harus

mengoptimalkan peranannya dalam proses pembelajaran.

Pengalaman dan pengetahuan peserta didik dibangun melalui interaksi

dengan lingkungannya. Dijelaskan Syarif (2018:75), bahwa pembelajaran yang

efektif menekankan pada proses belajar secara personal, dimana setiap peserta

didik membangun pengetahuan dan pengalamannya secara personal. Lebih lanjut

Syarif (2018:77), menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam

menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya. Pendidikan budaya

dan karakter bangsa merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya

degradasi nilai-nilai etika dan moral di kalangan remaja

Salah satu wahana yang sangat penting untuk meningkatkan sumber daya

manusia adalah pendidikan. Pendidikan tidak saja sekedar tuntutan namun

merupakan suatu kebutuhan pokok dari setiap insan. Sumber daya manusia yang

berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki untuk kemajuan

bangsa dan negara (Hari, 2011:27). Pendidikan merupakan proses untuk

membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya (Fitri, 2012). Lebih

lanjut Syarif (2018:78), mengungkapkan bahwa kemajuan suatu bangsa

tergantung pada bagaimana karakter dan perkembangan intelegensi anak. Salah


22

satu upaya membina dan membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan

dapat diandalkan adalah melalui pendidikan formal dan pendidikan informal.

Pendidikan formal memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Zaini, dkk (2007:87). menjelaskan bahwa pendidikan mempunyai

peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk mengembangkan

potensi yang ada pada diri setiap anak. Pendidikan memberikan peluang untuk

mengembangkan potensi diri agar kelak dapat dimanfaatkan untuk kemajuan

bangsa dan negara (Ali, 2009:23). Lembaga pendidikan formal merupakan salah

satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara formal yang bertujuan

memberikan bekal kemampuan dasar, pengetahuan, dan keterampilan dasar pada

peserta didik (Hamruni, 2011).

Peningkatan profesionalisme guru perlu ditingkatkan. Menurut Mulyasa

(2007:51), profesionalisme guru di Indonesia masih sangat rendah, hal tersebut

disebabkan karena belum adanya perubahan pola mengajar dan sistem

konvensional ke sistem kompetensi dan beban kerja guru yang tinggi. Lebih lanjut

Dimyati & Mudjiono (2013:36), seorang guru harus terus meningkatkan

profesionalismenya melalui keterampilan dalam memperoleh pengetahuan

(learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning to be),

keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan

keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis

(learning to live together). Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki

kompetensi profesionalisme.
23

Menurut Slameto (2013:25), mengungkapkan bahwa prestasi belajar

peserta didik dipengaruhi faktor internal (disiplin belajar, kondisi

fisiologis/keadaan fisik dari peserta didik, kondisi psikologi/kecerdasan, bakat,

minat, motivasi)dan faktor dari eksternal (lingkungan, alat instrument /kurikulum,

metode pembelajaran, sarana, fasilitas dan guru/pengajar,serta suasana belajar

peserta didik).

Pentingnya keterlibatan secara aktif peserta didik dalam pembelajaran.

Syarif (2018:73), mengemukakan seorang guru dituntut untuk merancang

pembelajaran yang inovatif dan merangsang keaktifan peserta didik. Slavin

(2006:56), menyatakan agar peserta didik benar-benar memahami dan sanggup

menerapkan pengetahuan, mereka harus berupaya menyelesaikan masalah,

menemukan sesuatu bagi diri sendiri dan bergumul dengan gagasan-gagasan

sendiri. Pandangan dasar pembelajaran kurikulum 2013 ialah pengetahuan berasal

dari peserta didik yang aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, serta

menggunakan pengetahuan (Kemendikbud, 2013:38).

2.4.1. Masa Pandemi Covid-19

Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna

meminimalisir penyebaran covid-19 mendorong semua elemen pendidikan untuk

mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi langkah

mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak-anak.

Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran dirumah

dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung.

Selama masa pandemi covid-19 pembelajaran dirumah atau online


24

menjadi solusi melanjutkan sisa semester. Pembelajaran online didefinisikan

sebagai pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar,

komunikasi teks, perangkat lunak dan dengan dukungan jaringan internet. Ini

merupakan modifikasi transfer pengetahuan melalui forum website dan tren

teknologi digital sebagai ciri khas dari revolusi industry 4.0 untuk menunjang

pembelajaran selama masa pandemi covid-19. Integrasi teknologi dan ragam

inovasi ciri dari pembelajaran online. Selain itu, yang terpenting adalah kesiapan

pendidik dan peserta didik untuk berintereaksi secara online.

Infrastruktur yang mendukung pembelajaran online secara gratis melalui

berbagai ruang diskusi seperti Google Classroom, Whatsapp, Kelas Cerdas,

Zenius, Quipper dan Microsoft. Fitur Whatsapp mencakup Whatsapp Group yang

dapat digunakan untuk mengirim pesan teks, gambar, video dan file dalam

berbagai format kepada semua anggota. Google Clasroom juga memungkinkan

pendidik dan guru mengembangkan pembelajaran kreatif.

Diskusi dan transfer pengetahuan secara face-to-face layaknya bertemu

melalui beragam platform video teleconference yang banyak tersedia gratis seperti

Zoom dan Google Meet. Platform tersebut menjadikan pendidik dan peserta didik

untuk bertemu dan berinteraksi secara virtual dengan fasilitas pesan instan dan

kegiatan presentasi. Berbagai layanan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai

penunjang transfer pengetahuan hingga diskusi terkait konten pembelajaran. Ini

juga dilakukan dengan memanfaatkan segala sumber daya local secara nasional

seperti saluran televisi untuk edukasi. Di Indonesia, televisi pada saluran TVRI

digunakan untuk menyiarkan konten edukasi secara nasional. Konten yang


25

disiarkan digolongkan berdasarkan jenjang pendidikan yang sesuai dengan

kurikulumdi Indonesia (Sebayang, 2020:5).

2.5. Kerangka Berpikir

Guru sangat menentukan keberhasilan pendidikan suatu Negara. Guru

memiliki tugas utama yaitu mendidik. Seorang guru harus menjadi pendidik yang

professional yang bisa membimbing, melatih, mengajar disuatu lembaga

pendidikan formal. Guru sangat berperan dalam penyelengaraan pendidikan

formal dalam mencapai pendidikan yang bermutu dan berkualias. Untuk memiliki

pendidikan yang berkualitas guru harus memiliki kompotensi-kompentensi yang

baik sehingga guru memiliki kualitas dan kinerja yang bagus dalam

melaksanakan sistem pendidikan. Kompetensi guru merupakan salah satu

faktor yang memengaruhi tercapainya tujuan pembelajaan dan pendidikan di

sekolah. Faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik yaitu latar belakang

pendidikan, pengalaman mengajar dan berapa lamanya mengajar. Kompetensi

guru sangat penting untuk sebagai pertimbangan untuk pembinaan dan

pengembangan guru dalam mengajar dan meningkatkan kinerja guru.

Di dalam proses pembelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Dondo

Kabupaten Toli-Toli pada masa pandemi covid-19 ini, para guru khususnya guru

geografi dituntut memiliki kompetensi pedagogik yang baik terutama terkait

perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran,

karena pada saat ini semua proses pembelajaran harus dilaksanakan secara
26

online/daring. Adapun untuk mengetahui dan memudahkan tentang kerangka

pemikiran dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam bentuk bagan, seperti di

bawah ini.

Kompetensi Pedagogik:
Guru Geografi 1. Perancangan Pembelajaran
2. Pelaksanaan Pembelajaran
3. Evaluasi Pembelaajaran

Proses Pembelajaran Geografi


pada Masa Pandemi Covid-19

Bagan 1 : Kerangka Pemikiran


27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Selain itu penelitian ini juga disebut penelitian kualitatif jenis

deskriptif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis

tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel,

gejala atau keadaan (Arikunto, 2012:234). Penelitian kualitatif adalah suatu proses

penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif

dilapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama

data kualitatif. Proses peneltian yang dimaksud antara lain melakukan observasi

terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka dan

berupaya memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk

itu peneliti harus terjun ke lapangan dengan waktu yang cukup lama (Arifin,

2011:141).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian


28

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1

Dondo Kabupaten Toli-Toli, yang berada di Jalan Trans Sulawesi, Desa

Tinabogan, Kecamatan Dondo, Kabupaten Toli-Toli Provinsi Sulawesi Tengah

94552.
29
30

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai pada semester genap tahun pelajaran

2021.

3.3 Subyek Penelitian

Subjek penelitian atau informan penelitian yang ditujukan sebagai sumber

data adalah orang-orang yang dianggap mengetahui tentang masalah yang akan

diteliti. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru geografi dan siswa

SMA Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-Toli. yaitu: 2 orang guru geografi dan 2

orang siswa.

3.4 Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian adalah segala sesuatu yang mampu dijadikan data

atau menghasilkan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dikatakan

mampu dijadikan data jika sumber yang dimaksud adalah data itu sendiri. Dan

dikatakan mampu menghasilkan data jika sumber yang dimaksud adalah orang

yang dapat memberikan beberapa penjelasan sehingga sah dijadikan data.

Yang menjadi sumber penelitian dalam penelitian ini adalah semua guru

yang mengajar mata pelajaran geografi, siswa kelas X, kelas XI dan siswa SMA

Negeri 1 Dondo Kabupaten Toli-Toli. Hal ini dikarenakan fokus penelitian yang

akan diteliti adalah kompetensi guru dalam pembelajaran geografi di masa

pandemi covid-19. Secara otomatis yang menjadi sumber utama adalah guru dan

siswa. Sumber lain, selain guru yakni data terkait sarana prasarana, dokumentasi

perencanaan pengajaran lainnya.


31

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah proses melihat, mengamati dan mencermati fenomena-

fenomena yang di selidiki, meliputi pelaksanaan pembelajaran dan kendala yang

dihadapi dalam pembelajaran. Data yang di peroleh di olah secara deskriptif-

kualitatif yaitu menyajikan data serta melakukan interpretasi teoritis sehingga

dapat diperoleh gambaran akan suatu penjelasan dan kesimpulan yang memadai.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dilakukan dengan jalan

mengadakan komunikasi dengan sumber data melalui dialog (tanya-jawab) secara

langsung. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode wawancara langsung

dengan subjek informan yaitu guru geografi dan siswa SMA Negeri 1 Dondo

Kabupaten Toli-Toli.

3. Dokumentasi

Dokumentasi disini digunakan untuk mencatat kejadian penting yang

berlangsung selama penelitian atau hal-hal yang penting yang diutarakan oleh

informan.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2012:126), instrumen penelitian adalah alat bantu yang

dipilih oleh peneliti untuk memudahkan dalam mengumpulkan data. Instrumen

yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan

dokumentasi.
32

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Sesuai dengan tujuan penelitian

maka teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis

data model interaktif, dari Mathew B. Milles dan Michael Huberman (1992:20),

yang memiliki tiga langkah, yaitu: Reduksi data (data reduction), Penyajian data

(data display), dan Penarikan Kesimpulan. Adapun komponen-komponen

Analisis Data: Model interaktif, sebagai berikut:

Penyajian
Pengumpulan
Data
Data

Reduksi

Data
Kesimpuan-
Kesimpulan

Penarikan/Verifikasi

Gambar 3.1. Komponen-Komponen Analisis Data : Model Interaktif

3.7.1 Reduksi data

Milles dan Huberman (1992:16:18), menyatakan bahwa proses reduksi

diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan


33

tertulis di lapangan. Reduksi data adalah bentuk analisis yang dimaksudkan untuk

lebih menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data yang

tidak diperlukan serta mengorganisasi data sehingga memudahkan untuk

dilakukan penarikan kesimpulan yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses

verifikasi.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka dalam tahap reduksi data peneliti

melakukan beberapa langkah antara lain: melakukan pengecekan hasil wawancara

dengan informan, hasil observasi dan dokumentasi kemudian dikelompokkan

berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ada, kemudian data tersebut

diklasifikasikan berdasarkan masalah penelitian. Hasil dari kegiatan ini kemudian

dilanjutkan dengan tahap penyajian data.

3.7.2 Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan juga pengambilan

tindakan yang kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah

dipahami.

3.7.3 Penarikan kesimpulan


Pada tahap awal dalam mengumpulkan data ini, peneliti telah mulai

mencari makna dari data-data yang terkumpul. Setelah data disajikan, peneliti

dapat memberikan makna, tafsiran, argumen, membandingkan data dan mencari

hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain, sehingga dapat

ditarik kesimpulan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis


34

deskriptif kualitatif untuk memaparkan data yang berkaitan dengan kompetensi

guru dalam pembelajaran geografi di masa pandemi covid-19 dilakukan pada

siswa, sehingga diharapkan akan diperoleh saran dan masukan untuk memberikan

informasi dalam pengambilan berbagai kebijakan yang terkait dengan penggunaan

media dalam pembelajaran.


35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tolitoli, yaitu kabupaten yang

berada di Provinsi Sulawesi Tengah. SMA Negeri 1 Dondo merupakan salah satu

Sekolah Menengah Atas yang terletak di Kelurahan Tinabongan, Kecamatan

Dondo, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. SMA Negeri 1

Dondo ini sama dengan SMA yang ada di Indonesia pada umumnya yang

memiliki masa pendidikan yang ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas

X sampai kelas XII. Adapaun Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) untuk

SMA Negeri 1 Dondo adalah 40202310. Sekolah SMA Negeri 1 Dondo ini

menyediakan berbagai fasilitas penunjang pendidikan bagi peserta didiknya serta

terdapat guru-guru dengan kualitas terbaik yang kompeten dibidangnya, kegiatan

penunjang pembelajaran seperti ekstrakulikuler (eskul) organisasi siswa,

komunitas belajar, tim olahraga, perpustakaan sehingga peserta didik dapat belajar

secara maksimal, dan proses belajar dibuat senyaman mungkin untuk para peserta

didik.

4.1.1 Sejarah Sekolah

SMA Negeri 1 Dondo terletak di Jl. Trans Sulawesi, Tinabogan,

Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 055/0/1984 Tertanggal 20 November 1984


36

tentang Pembukaan Penegerian Sekolah, yang merupakan dasar lahirnya SMA

Negeri 1 Dondo.

Pada Tanggal 23 November 2002 pembangunan gedung SMA Negeri 1

Dondo telah selesai dan masih memiliki 3 ruang kelas untuk belajar, kemudian

pada tahun ajaran berikutnya kelas bertambah lagi sebanyak 3 ruangan, sehingga

total jumlah kelas keseluruhnya saat itu berjumlah 6 ruang.

Pada masa kepemimpinan bapak Ripon Porotuo,S.Pd. sekolah SMA

Negeri 1 Dondo telah menjadi salah satu sekolah favorit pilihan, hal ini karena

memiliki daya tarik dalam pembinaan, kedisiplinan, akhlak dan budi pekerti,

IMTAQ serta kebersihan lingkungan. SMA Negeri 1 Dondo mengalami beberapa

kali peralihan kepemimpinan menjadi Kepala Sekolah yaitu sebagai berikut:

1. Drs. Muh. Fagih Naukoko ( 2003-2010 )

2. Drs. Mudir T.Radjia ( 2010-2013 )

3. Drs. Herman ( 2013-2015 )

4. Rahman, S.Pd ( 2015-2021 )

5. Ripen Porotuo, S.Pd ( 2021-Sekarang )

4.1.2 Visi dan Misi Sekolah

Visi

“BERAMAL” Singkatan dari :

- Budaya\

- Energik

- Ramah
37

- Akal

- Mutu

- Agama

- Lestari

Misi

1. Meningkatkan Prestasi Akademik Kelulusan.

2. Membentuk peserta didik beraklak dan berbudi pekerti luhur.

3. Mengembangkan budaya membaca.

4. Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dan bimbingan dengan sumber

belajar yang memadai sehingga siswa dapat mengembangkan bobotnya.

5. Menyediakan fasilitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan minimal

sekolah .

6. Menyediakan sarana dan prasakemrana kegiatan ekstrakurikuler.

7. Mengoptimalkan pembinaan mental keagamaan yang berkesinambungan.

4.1.3 Sarana dan Prasarana Sekolah

Sarana dan Prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Dondo ada beberapa

fasilitas yang terdapat didalamnya yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana

No Sarana dan Prasarana Kondisi

1 Ruang kelas berjumlah 19 kelas Baik


38

2 Ruang Kepala Sekolah, Guru, TU Baik

3 Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru Bak

4 Lab. Computer Baik

5 Lab. IPA Biologi Baik

6 Lab. IPA Fisika Baik

7 Perpustakaan Baik

8 Km/wc Guru 1, km/wc Siswa 2 Baik

4.1.4 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah

Deskripsi Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah

 Kepala Sekolah : bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan

sekolah, disini kepala sekola juga berperan sebagai manager, edukator, leader

motivator dan juga inovator. Baik dari dalam maupun diluar, yaitu:

Penyelenggaraan program kerja sekolah, meliputi :

1. Menyusun program kerja sekolah

2. Mengawasi proses belajar, pelaksanaan dan penilaian terhadap proses dan

hasil belajar serta bimbingan dan konseling (BK)

3. Sebagai pembina kesiswaan

4. Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi para peserta tenaga kependidikan

lainnya

5. Penyelenggaraan administrasi sekolah yaitu meliputi ketenagaan keuangan,


39

kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum

6. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar dan masyarakat.

 Wakil Kepala Sekolah

1. Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam segala kegiatan

disekolah

2. Menyusun rencana, pembuatan program kegiatan dan program pelaksanaan.

3. Pengorganisasian.

4. Ketenagakerjaann.

5. Pengkoordinasiaan.

6. Penilaian.

7. Pengawasan.

8. Pengidentifikasi dan pengumpulan data

 Waka Kurikulum : Guru yang bertugas dalam bidang kurikulum bertanggung

jawab atas semua kegiatan belajar mengajar. Seperti :

1. Menyusun pembagian tugas para Guru.

2. Mengolah semua kegiatan belajar mengajar.

3. Menyusun jadwal evaluasi.

4. Menyusun kriteria untuk kenaikan kelas dan kurikulum.

5. Menyusun pelaksanaan UAS dan UAN.

6. Menyusun instrumen untuk kegiatan belajar mengajar.

7. Menyusun kegiatan ekstrakulikuler.

 Waka kesiswaan : Guru yang bertugas dalam bidang kesiswaan membidangi

semua urusan kesiswaan, bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar


40

mengajar, antara lain:

1. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler.

2. Pengadaan pengarahan dan pembina kegiatan OSIS.

3. Penginventarisasian absensi dan pelanggaran-pelanggaran.

4. Pembina sekaligus pelaksanaan kegiatan.

5. Penilaian terhadap semua siswa yang mewakili sekolah terhadap kegiatan

diluar sekolah.

6. Perencanaan kegiatan setelah siswa lulus.

 Waka Sarana dan Prasarana : bidang sarana mebidangi sarana dan prasarana

juga bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar antara lain

sebagai berikut:

1. Mencatat semua alat atau barang yang masuk.

2. Mencatat alat labolatorium yang telah masuk.

3. Mencatat alat peraga olahraga.

4. Penggandaan sarana dan prasarana olahraga.

5. Penyusunan aturan anggaran sekolah.

 Waka Humas : bagian humas membidangi hubungan masyarakat, juga

bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar antara lain sebagai

berikut:

1. Membina kerjasama dengan masyarakat sekitar sekolah.

2. Membantu pelaksaan tugas BP3.

 Guru Mata Pelajaran :

1. Melaksanakan segala hal kegiatan pembelajaran.


41

2. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar ulangan (harian,umum dan

akhir).

3. Melaksanakan penilaian dan analisis hasil ulangan harian.

4. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

5. Mengisi daftar nilai siswa.

6. Membuat catatan tentang kemajuan dari hasil belajar.

7. Mengisi daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

 Bagian bimbingan dan konseling :

1. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka untuk mengatasi masalah-

masalah yang dihadapi oleh para siswa tentang kesulitan dalam belajar.

3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa supaya lebih berprestasi

dalam kegiatan belajar.

4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh

gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.

 Bagian Pustakawan :

1. Menyusun tata tertib perpustakaan.

2. Membuat perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka atau media

elektronik.

3. Pengurusan pelayanan perpustakaan.

4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku atau bahan pustaka dan media

elektronik.

5. Melakukan pelayanan bagi siswa, guru dan tenaga pendidikan lainnya, serta
42

masyarakat.

6. Penyimpanan buku perpustakaan atau media elektronik.

 Bagian tata usaha :

1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.

2. Mengolah keuangan sekolah.

3. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.

4. Pembinaan dan pengembangan karir para pegawai tata usaha sekolah.

 Osis :

1. Meningkatkan generasi penerus beriman dan bertaqwa.

2. Memahami menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam

mengambil keputusan yang tepat.

3. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam

konteks kemajuan budaya bangsa

4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaaan dan rasa cinta tanah air

dalam era globalisasi.

5. Memperdalam sikap positif, jujur disiplin, bertanggung jawab dan kerja sama,

secara mandiri berpikir logis.

6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik

budaya dan intelektual.

7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, memantapkan kehidupan

berbangsa dan bernegara.

4.1.5 Peraturan dan Tata Tertib Sekolah

Tata Tertib Sekolah :


43

a. Tata Tertib Guru :

1. Berkewajiban datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan.

2. Berbakti membimbing anak didik seutuhnya.

3. Memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan

kebutuhan anak didik masing-masing.

4. Mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak

didik, tetap menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

5. Menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan denga

orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.

6. Memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun

masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

7. Secara sendiri-sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan

meningkatkan mutu profesinya.

8. Menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru, baik berdasarkan

lingkungan kerja, maupun dalam hubungan keseluruhan.

9. Secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu

organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.

10. Melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam

bidang pendidikan.

11. Melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam

bidang pendidikan.

12. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan


44

sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

13. Memotivasi peserta didik dalam memanfaatkan waktu untuk belajar diluar

jam sekolah.

14. Memberikan keteladanan dalam menciptakan budaya membaca, budaya

belajar dan budaya bersih.

15. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga

dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

16. Mentaati tata tertib dan peraturan perundang-undangan, kode etik guru serta

nilai-nilai agama dan etika.

17. Berpakaian yang menutup aurat bagi yang beragama islam dan sesuai norma

sosial masyarakat atau norma kepatuhan bagi yang beragama lain.

18. Tidak merokok selama berada dilingkungan satuan pendidikan.

b. Tata Tertib Siswa

1. Siswa wajib hadir di sekolah sebelum bel berbunyi, siswa wajib berdoa

sebelum memulai belajar dan sesudah belajar.

2. Siswa terlambat kurang dari 15 menit harus lapor piket dan dibiarkan masuk

dalam sekolah.

3. Siswa terlambat lebih dari 15 menit harus lapor pada guru piket dan tidak

diperkenakan masuk kelas pada pelajaran pertama.

4. Selama jam pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pembelajaran

siswa dilarang berada di luar kelas.

5. Pada waktu pulang, siswa diwajibkan langsung pulang kerumah masing-


45

masing kecuali yang mengikuti estrakulikuler.

6. Siswa wajib mengenakan pakaian seragam sekolah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku di dalam SMA Negeri 1 Dondo.

7. Baju dimasukkan kedalam celana/rok sejak dari rumah sampai kembali lagi

kerumah.

8. Celana dan lengan baju tidak digulung.

9. Celana , baju dan rok tidak ketat.

10. Celana paanjang bagi laki-laki.

11. Rok dibawah lutut bagi perempuan.

12. Bagi yang berjilbab pakai lengan panjang dan rok panjang sampai diatas mata

kaki.

13. Tidak memakai aksesoris bagi laki-laki.

14. Tidak memakai aksesoris yang berlebihan bagi perempuan.

15. Tidak berkuku panjang.

16. Tidak mengecet rambut dan kuku.

17. Tidak bertato.

18. Tidak berambut panjang bagi laki-laki.

19. Bagi siswa perempuan yang berambut panjang tidak terurai kedepan sehingga

tidak menggangu pandangan.

20. Tidak memakai make-up sejenisnya yang berlebihan.

21. Tidak merokok, minum-minuman keras, mengedarkan dan mengkonsumsi

narkoba, obat psyicotropica obat terlarang lainnya dan berpacaran di

lingkungan sekolah.
46

22. Tidak berkelahi baik perorangan maupun berkelompok di dalam sekolah

maupun diluar sekolah.

23. Tidak membuang sampah sembarangan.

24. Tidak mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan peralatan

sekolah lainnya.

25. Tidak berbicara kotor, mengumpat, menghina atau menyapa antar sesama

siswa atau warga sekolah dengan kata sapaan, atau panggilan yang tidak

senonoh.

26. Tidak membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan kepentingan

sekolah, seperti senjata tajam atau alat-alat yang membahayakan keselamatan

orang.

27. Tidak membawa telepon genggam ( HP).

c. Tata Tertib Pegawai atau Staf

1. Pegawai tata usaha sudah harus berada dikantor 5 menit sebelum jam

pelajaran pertama dan diperbolehkan pulang sesudah memberitahu atau

mendapat izin kepala sekolah.

2. Pegawai tata usaha harus berpakaian seragam seperti ketentuan pakaian guru

kecuali untuk pesuruh dapat memakai sandal dan pakaian kerja sesuai dengan

tugasnya.

3. Apabila pegawai tata usaha berhalangan masuk kantor harus ada

pemberitahuan atau izin dari kepala sekolah.

4. Selama jam dinas pegawai tata usaha dilarang meninggalkan kantor tanpa izin

kepala sekolah.
47

5. Pegawai tata usaha harus bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

dan diatur oleh kepala sekolah.

6. Pegawai tata usaha dilarang mengerjakan pekerjaan kantor lain di dalam

sekolah tanpa izin kepala sekolah.

7. Pegawai tata usaha dilarang meminjamkan alat-alat kantor kepada orang lain.

8. Pegawai tata usaha dilarang membawa pulang alat-alat kantor tanpa izin

kepala sekolah.

9. Pegawai tata usaha dalam melayani kepentingan murid harus ramah dan

penuh tanggung jawab.

10. Pegawai tata usaha dalam menggunakan alat-alat kantor harus hemat dan

hati-hati.

11. Pegawai tata usaha harus dapat memelihara dan menjaga kebersihan dan

keamanan alat-alat kantor.

12.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah proses selama kegiatan penelitian yang telah

dilaksakan oleh peneliti di lokasi penelitian. Hasil penelitian tersebut memuat dan

menyajikan data-data yang telah diperoleh dari penelitian di lapangan. Data yang

yang disajikan dapat berupa tabel, narasi, deskripsi grafik atau gambar. Penelitian

yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan

dokumentasi yang dugunakan untuk mengetahui terkait permasalahan yang diteliti

oleh peneliti.
48

4.2.1 Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

Geografi Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo.

1. Merancang Pembelajaran Geografi Pada Masa Pandemi Covid-19

Seorang guru harus bisa merancang pembelajaran, memahami landasan

kependidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi

pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa, menetapkan kompetensi yang ingin

dicapai, dan materi ajar serta menyusun RPP berdasarkan strategi yang dipilih.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terkait perancangan pembelajaran

geografi pada masa pandemi Covid-19 yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1

Dondo adalah sebagai berikut:

Menurut Bapak Moh. Taufik, selaku guru Geografi di SMA Negeri 1

Dondo mengatakan bahwa:

“Kami telah mengikuti pelatihan untuk para guru-guru yang di adakan oleh
kepala sekolah secara daring, hal tersebut sangat membantu guru dalam
mempersiapkan pembelajaran terutama dalam pembuatan RPP darurat
Covid-19”. (Hasil wawancara 19 juli 2021)

Hal ini diperkuat oleh Bapak Nurdin, selaku guru Geografi di SMA Negeri

1 Dondo mengatakan bahwa:

“Kepala sekolah telah mengadakan pelatihan dalam mempersiapkan


pembelajaran pada masa pandemi covid-19, sehingga kini kami sudah
menggunakan RPP darurat covid-19 dan hal tersebut memudahkan guru
dalam pembuatan RPP karena hanya 1 lembar RPP untuk satu pertemuan
pembelajaran.”. (Hasil wawancara pada tanggal 21 juli 2021)

Jadi, dapat disimpulkan dari pernyataan wawancara di atas bahwa Kepala

Sekolah SMA Negeri 1 Dondo telah mengadakan pelatihan untuk para guru-guru

dalam hal pelatihan untuk perancangan pembelajaran pada masa pandemi covid-
49

19. Salah satunya pelatihan pembuatan RPP darurat covid-19 yang hanya

selembar. Pelatihan ini sangat membantu dalam meningkatkan kompetensi guru

dalam bidangnya. Melaksanakan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19

Seorang guru harus bisa menata latar pembelajaran dan melaksanakan

pembelajaran yang kondusif. Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti

lakukan di SMA Negeri 1 Dondo sebagai berikut:

Menurut Bapak Moh. Taufik selaku guru Geografi di SMA Negeri 1

Dondo mengatakan bahwa:

“Awal masuknya covid-19 di Indonesia, pembelajaran dilakukan secara


daring untuk mengurangi penyebaran covid-19. Selama daring sekolah
juga telah menyiapkan komputer dan tablet untuk anak yang tidak
memiliki hp jadi tidak ada alasan untuk anak tidak belajar, sehingga guru
sering memotivasi siswa agar tidak malas belajar. Dikarenakan daerah
kabupaten Tolitoli masih berada dalam zona hijau maka SMA Negeri 1
Dondo hanya sekitar 3 bulan melaksanakan pembelajaran secara daring
di bulan April sampai Juni 2020, setelah itu diperbolehkan untuk belajar
secara tatap muka tetapi harus mengikuti protokol kesehatan covid-19.
Sehingga kepala sekolah SMA Negeri 1 Dondo mengambil kebijakan
untuk siswa bersekolah secara genap ganjil dilihat dari absen”. (Hasil
wawancara 19 juli 2021)

Sama halnya seperti yang diungkapkan oleh Bapak Nurdin, selaku guru

Geografi di SMA Negeri 1 Dondo:

“Guru berusaha memanfaatkan fasilitas yang ada disekolah dalam


menyampaikan materi baik secara langsung maupun tidak langsung,
misalnya secara tidak langsung melalui daring intinya harus ada
kerjasama baik dari wali kelas, guru maupun dari orang tua siswa. Pada
saat daring kami menggunakan aplikasi zoom, whatsapp dan google
classroom. Dan saat pembelajaran secara tatap muka dilakukan dengan
sistem genap ganjil, pembelajarannya sama seperti tatap muka pada
umumnya cuman membedakan jumlah siswa yang dibagi menjadi dua
kelompok absen genap dan absen ganjil. Sehingga guru menggunakan
strategi dan metode pembelajaran yang disesuaiakan pada masa pandemi
covid-19, adapun metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi,
penugasan, praktek, dsb”. (Hasil wawancara 20 juli 2021)
50

Hal ini diperkuat oleh Nurul Indah, selaku siswa SMA Negeri 1 Dondo:

“Pada awal masa pandemi covid-19, kami pernah belajar daring sekitar 3
bulan dengan menggunakan aplikasi whatsapp, zoom dan google
classroom. Dan setelah itu kami belajar dengan sistem genap ganjil,
dimana yg memiliki absen ganjil masuk hari senin, rabu, dan jumat
sedangkan yang memiliki absen genap masuk hari selasa, kamis dan sabtu.
Pada saat pembelajaran Geografi, kami memahami apa yang disampaikan
oleh guru karena pembelajaran sering dikaitkan dengan kehidupan sehari-
hari dan menggunakan berbagai macam metode mengajar”. (Hasil
wawancara 19 juli 2021)

Jadi, dapat disimpulkan dari pernyataan wawancara di atas bahwa

pembelajaran daring di SMA Negeri 1 Dondo dilaksanakan sekitar 3 bulan pada

bulan April sampai Juni 2020 dan setelah itu pembelajaran dilakukan dengan

sistem genap ganjil dimana siswa yang memiliki absen ganjil masuk senin, rabu,

dan jumat sedangkan yang memiliki absen genap masuk hari selasa, kamis dan

sabtu. Guru berusaha memanfaatkan fasilitas yang ada disekolah dalam

menyampaikan materi baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya

secara tidak langsung melalui daring intinya harus ada kerjasama baik dari wali

kelas, guru maupun dari orang tua siswa. Pada saat daring pembelajaran

menggunakan aplikasi zoom, whatsapp dan google classroom.

2. Mengevaluasi Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19

Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara berkesinambungan

dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar

untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar, dan memanfaatkan hasil penilaian

pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di SMA Negeri 1 Dondo sebagai berikut:


51

Menurut Bapak Moh.Taufik, selaku guru Geografi di SMA Negeri 1

Dondo mengatakan bahwa:

“Untuk menentukan ketuntasan siswa dalam belajar, guru harus mengacu


pada KKM. Ada beberapa aspek penentu sebagai standar ketuntasan
siswa dalam belajar, seperti: keaktifan siswa, tingkah laku, tugas,
praktek, ujian, dll. Guru memanfaatkan hasil belajar dan evaluasi untuk
mengetahui kemampuan siswa guna memperbaiki pembelajaran
selanjutnya”. (Hasil wawancara 19 juli 2021)

Hal ini diperkuat oleh Bapak Nurdin, selaku Guru Geografi di SMA

Negeri 1 Dondo:

“Pastinya guru sangat memanfaatkan hasil belajar untuk mengevaluasi


pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil evaluasi tersebut kita
bisa mengetahui letak kesalahan atau kekurangan dalam mengajar, dan
kita harapkan dapat memperbaiki hal tersebut supaya lebih baik lagi”.
(Hasil wawancara 21 juli 2021)
Jadi, dapat disimpulkan dari pernyataan wawancara di atas bahwa guru

sangat memanfaatkan hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan

tingkat ketuntasan siswa dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran tersebut

untuk perbaikan mengajar agar lebih baik dari sebelumnya dan melihat dimana

letak materi atau penyampaian yang belum dipahami oleh siswa.

4.2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Pembelajaran Geografi

Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo.

a. Faktor Pendukung Proses Pembelajaran Geografi Pada Masa Pandemi Covid-

19 di SMA Negeri 1 Dondo.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Moh. Taufik yaitu selaku

guru Geografi di SMA Negeri 1 Dondo terkai faktor pendukung dalam prose

pembelajaran geografi, beliau mengatakan bahwa:

“Faktor pendukungnya yaitu selama pembelajaran daring pada masa


52

pandemi semangat anak anak dalam mengikuti pembelajaran sekolah


anak-anaknya semangat Bapak mengajar pun pasti semangat begitupun
juga sebaliknya, Bapak jadi sangat paham bagaimana menggunakan
aplikasi zoom dan google classroom sekolah pun juga memberi
dukungan di sini seperti memfasilitasi wifi dan komputer untuk siswa
dan guru apabila ingin melakukan pembelajaran daring di sekolah”.
(Hasil wawancara 03 juni 2022)
Kemudian pernyataan selanjutnya di utarakan oleh Bapak Nurdin yaitu

selaku Guru geografi di SMA Negeri 1 Dondo, berikut adalah pernyataan beliau:

“Jadi hal-hal yang mendukung pembelajaran geografi pada saat pandemi


tentunya fasilitas yang disediakan dari sekolah ini sangat mendukung
seperti ruang kelas padahal pandemi tapi kami tetap melaksanakan
sekolah tatap muka dengan menerapkan sistem genap ganjil, kemudian
adanya pelatihan pembutan RPP darurat itu juga sangat mendukung bagi
guru disini, saat pembelajaran daring kami juga meminta para orang tua
untuk membantu mengawasi anaknya yang sedang melakukan
pembelajarn daring”. (Hasil wawancara 04 juni 2022).

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung

selama pembelajaran saat pandemi yaitu salah satunya adalah fasilitas yang telah

disediakan oleh pihak sekolah yaitu seperti ruang kelas, wifi dan komputer, serta

penerapan sistem genap ganjil yang diterapkan sehingga mempermudah guru

untuk menjangkau siswa karena pandemik. Selain itu faktor pendukung lainnya

adalah adanya pelatihan pembuatan RPP darurat sehingga hal ini sangat

membantu bagi para guru selama proses pembelajaran saat pandemik. Hal ini juga

didukung oleh peran orang tua yang membantu siswa serta mengawasi siswa

ketika pembelajaran daring.

b. Faktor Pnghambat Proses Pembelajaran Geografi Pada Masa Pandemi

Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo.

1. Kendala dalam Merancang Pembelajaran


53

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut:

Menurut Bapak Moh. Taufik, selaku guru Geografi di SMA Negeri 1

Dondo mengatakan bahwa:

“Kendala dari guru dalam menguasai IT, sedangkan dari siswa kurangnya
kesiapan siswa seperti tidak adanya hp, kuota internet, dan juga kondisi
dirumah karna tidak semua siswa orang tuanya menyadari dan menerima
kondisi sulitnya belajar daring maupun tatap muka pada masa pandemi
ini”. (Hasil wawancara 19 juli 2021)

Sama halnya seperti yang diungkapkan oleh Bapak Nurdin, selaku guru

Geografi di SMA Negeri 1 Dondo:

“Kesulitan guru dan siswa beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang


baru pada masa pandemi. Salah satunya adalah sebagian guru dan siswa
yang kurang menguasai IT dan sinyal yang kurang mendukung”. (Hasil
wawancara 21 juli 2021)

Jadi, dapat disimpulkan dari pernyataan wawancara di atas bahwa kendala

yang dihadapi guru dalam merancang pembelajaran Geografi pada masa pandemi

covid-19 yaitu kesulitan beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang baru pada

masa pandemi dan kurang menguasai IT.

2. Kendala dalam Melaksanakan Pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti sebagai berikut:

Menurut Bapak Moh. Taufik, selaku guru Geografi di SMA Negeri 1

Dondo mengatakan bahwa:

“Kendala yang dihadapi ialah tidak semua siswa mempunyai Hp android,


jadi siswa kesulitan memperoleh informasi, baik materi maupun tugas
dan tidak semua siswa merespon cepat dalam pembelajaran, contohnya
misalnya diberi tugas pagi ada siswa baru siang bahkan sore dan ada juga
sama sekali tidak respon terhadap tugas tersebut. Adapun kendala saat
pembelajaran sistem genap ganjil hampir sama dengan sistem
54

pembelajaran daring, terkadang ada siswa yang tidak masuk sekolah


tanpa alasan”. (Hasil wawancara 19 juli 2021)

Sama halnya seperti yang diungkapkan oleh Bapak Nurdin, selaku guru

Geografi di SMA Negeri 1 Dondo:

“Kendala saat pembelajaran daring yaitu masih ada siswa yang tidak
mengerjakan tugas, ada yang mencari alasan untuk tidak masuk sekolah,
sinyal yang terkadang gangguan, dll. Sedangkan pembelajaran tatap muka
dengan sistem genap ganjil ini terkendala waktu karena 1 jam
pembelajaran hanya 30 menit jadi guru kesulitan untuk menjelaskan materi
dikarenakan waktu hanya sedikit dan ada juga siswa yang jarang masuk
sekolah sehingga ketinggalan pembelajaran Geografi”. (Hasil wawancara
tanggal 21 juli 2021)

Hal ini diperkuat oleh Moh. Sahril, selaku siswa SMA Negeri 1 Dondo

sebagai berikut:

“Adapun kendala yang dihadapi saat belajar daring yaitu hp yang kurang
mendukung, kuota internet yang terbatas, sinyal yang kurang
mendukung, ada teman yang jarang login saat belajar daring. Sedangkan
saat pembelajaran dengan sistem genap ganjil ini terkendala saat
mengajar karena waktu yang singkat jadi kami terkadang kurang paham
apa yang disampaikan oleh guru dan juga terkadang ada guru yang
melewatkan materi yang seharusnya diajarkan karena lupa telah
mengajarakan di siswa yang genap atau ganjil”/ (Hasil wawancara 23
juli 2021)

Jadi, dapat disimpulkan dari pernyataan wawancara di atas bahwa

kendala yang dihadapi oleh guru saat pelaksanaan pembelajaran adalah hp

siswa yang kurang mendukung, kuota internet yang terbatas, sinyal yang kurang

mendukung, ada siswa yang jarang login saat belajar daring, siswa yang jarang

masuk sekolah, siswa yang kurang respon saat pembelajaran.”

3. Kendala dalam Mengevaluasi Pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti sebagai berikut:


55

Menurut Bapak Moh. Taufik, selaku guru Geografi di SMA Negeri 1

Dondo mengatakan bahwa:

“Kendala dalam evaluasi pembelajaran yaitu kurangnya kemauan anak


dalam belajar dan ada anak yang tidak masuk saat pembelajaran
Geografi sehingga guru kesulitan untuk mengambil hasil belajar siswa.
Bahkan pada masa pandemi covid-19 ini ada siswa yang sambil bekerja
sehingga siswa tidak fokus dalam belajar”. (Hasil wawancara 19 juli
2021)

Hal ini diperkuat oleh Bapak Nurdin, selaku guru Geografi di SMA

Negeri 1 Dondo sebagai berikut:

“Kendala dalam mengevaluasi pembelajaran yaitu kurangnya respon


anak ketika mendapatkan soal, sulitnya belajar secara daring karena
terkendala sinyal yang kurang mendukung, guru tidak bisa melihat
secara langsung apakah anak mengerjakan tugas secara sendiri, dan juga
ada siswa yang jarang masuk sekolah. Bagi siswa yang jarang masuk ini
akan dipanggil orang tuanya dan ditanya alasan kenapa jarang masuk
sekolah karena jika alasannya tidak ada hp atau kuota, sekolah sendiri
telah menyiapkan komputer, tablet dan wifi sebagai sarana belajar
siswa”. (Hasil wawancara 21 juli 2021)

Jadi, dapat disimpulkan dari pernyataan wawancara di atas bahwa banyak

sekali kendala yang dihadapi dalam proses evaluasi pembelajaran Geografi seperti

kurangnya kemauan anak dalam belajar sehingga jarang masuk sekolah, hal ini

membuat guru kesulitan untuk mengambil hasil belajar dari siswa. Dan tidak ada

alasan untuk anak yang beralasan tidak ada hp dan kuota karena di sekolah sudah

disiapkan komputer, tablet dan wifi untuk anak belajar. Sedangkan kendala pada

saat pembelajaran dengan sistem genap ganjil ini, masalahnya hampir sama

dengan saat daring karena siswa hanya bersekolah 3 hari dalam seminggu.”

4.3 Pembahasan
56

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi serta temuan-temuan

peneliti pada saat melakukan wawancara. Adapun hasil wawancara dan

pengamatan yang diperoleh peneliti mengenai kompetensi pedagogik guru

dalam pembelajaran Geografi pada masa pandemi covid-19 di SMA Negeri 1

Dondo.

4.3.1 Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

Geografi Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo.

Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru meliputi tiga hal,

yaitu: perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan mengevaluasi

pembelajaran.

1. Merancang Pembelajaran Geografi Pada Masa Pandemi Covid-19

Di sekolah, rancangan kegiatan pembelajaran lebih dikenal dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu rancangan pembelajaran mata

pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.

Berdasarkan RPP inilah guru diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara

terprogram. Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi

pedagogik yang harus dimiliki oleh guru, yang akan bermuara pada

pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran mencakup identifikasi

kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program

pembelajaran.

IHT (In House Training) sebagai sarana peningkatan kompetensi yang

menarik bagi guru di sekolah. Kegiatan In House Training dapat menjadi solusi

yang tepat untuk guru dalam persiapan pembelajaran pada masa pandemi covid-
57

19 yaitu mampu meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) di

sekolah. Kegiatan In House Training menghadirkan langsung pemateri yang

kompeten di sekolah.

Kehadiran sosok pemateri sebagai role model bagi guru beserta kepala

sekolah yang memungkinkan ketiga pihak dapat duduk bersama sembari

berdiskusi. Pemateri yang membagikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya,

selekas itu menjadi role model bagi guru selaku warga sekolah dan tim pengajar

di sekolah.

Kegiatan In House Training dapat menjadi inspirasi dalam peningkatan

kompetensi individu guru dan sebagai tim tenaga pendidik di sekolah. Apabila

guru dan kepala sekolah di seluruh tanah air didukung penuh dalam setiap

kegiatan peningkatan kompetensi, alhasil dapat pula mencetak generasi emas

bangsa Indonesia yang tidak ketinggalan zaman dan selalu up to date dengan

ragam aplikasi pembelajaran yang sedang populer digunakan pada masa

pandemi Covid-19.

Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1

Dondo bahwa Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Dondo telah mengadakan IHT (In

House Training) tentang penggunaan media pembelajaran berbasis IT untuk

perangkat pembelajaran dan media pembelajaran pada bulan Desember 2020

yang dilakukan secara daring.

Salah satu pelatihannya yaitu pembuatan RPP darurat covid-19. RPP

darurat covid-19 ini memudahkan guru dalam pembuatan RPP karena hanya 1

lembar RPP untuk satu pertemuan pembelajaran. IHT ini dapat meningkatkan
58

kompetensi guru di bidang kemampuan menggunakan IT yang diaplikasikan

untuk pembuatan media dan juga sangat membantu guru dalam mempersiapkan

pembelajaran terutama dalam pembuatan RPP darurat covid-19.

2. Melaksanakan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19

Pelaksanaan adalah proses yang memberikan kepastian bahwa proses

pembelajaran telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana

yang diperlukan sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan

yang diinginkan.

Kemampuan melaksanakan pembelajaran, dengan indikator antara lain:

Mampu menerapkan keterampilan dasar mengajar, seperti membuka

pembelajaran, menjelaskan, pola variasi, bertanya, memberi penguatan, dan

menutup pembelajaran. Mampu menerapkan berbagai jenis model pendekatan,

strategi/metode pembelajaran, seperti aktif learning, pembelajaran portofolio,

pembelajaran kontekstual dan lainnya. Mampu menguasai kelas, seperti

mengaktifkan peserta didik dalam bertanya, mampu menjawab dan

mengarahkan pertanyaan siswa, kerja kelompok, kerja mandiri, dan lainnya.

Mampu mengukur tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1

Dondo bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di SMA Negeri 1 Dondo

dilaksanakan sekitar 3 bulan pada bulan April sampai Juni 2019, hal ini untuk

mengurangi penyebaran covid-19. Pada saat pembelajaran daring pihak sekolah

menggunakan aplikasi yang namanya zoom, whatsapp dan google clasroom,


59

jadi siswa wajib memiliki 3 aplikasi tersebut. Ke tiga aplikasi tersebut

digunakan agar untuk mempermudah proses pembelajaran daring para siswa.

Hal ini belum juga efisien karena ada beberapa anak yang tidak

mengikuti pembelajaran sampai selesai. Ada juga siswa yang tidak masuk saat

pembelajaran dengan alasan tidak ada kuota karena hal tersebut kepala sekolah

memanggil orang tuanya, ketika ditanya orang tua telah memberikan uang

untuk beli kuota kepada anak dan ternyata tidak dipergunakan sebagaimana

mestinya, kejujuran siswa mulai berkurang pada masa pandemi covid-19 ini.

Padahal tidak ada alasan untuk anak yang tidak memiliki fasilitas untuk belajar

daring karena sekolah telah menyiapkan komputer, tablet dan wifi. Guru sendiri

sudah bekerja dengan baik karena guru tetap masuk sekolah walaupun

belajarnya sistem daring, hal ini untuk memudahkan pengawasan saat guru

mengajar.

Dan karena Dondo masih berada dalam zona hijau pembelajaran

dilakukan dengan sistem genap ganjil dimana siswa yang memiliki absen ganjil

masuk senin, rabu, dan jumat sedangkan yang memiliki absen genap masuk hari

selasa, kamis dan sabtu. Waktu belajar siswa 1 jam nya hanya 30 menit

dikurangi dari biasanya dan tidak pakai jam istirahat jadi siswa yang datang ke

sekolah akan belajar dari jam 07.30 wib hingga waktu pulang tiba sekitar jam

12.00 wib. Guru berusaha memanfaatkan fasilitas yang ada disekolah dalam

menyampaikan materi baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal

tersebut membuat guru harus bisa menggunakan strategi dan metode


60

pembelajaran yang disesuaiakan pada masa pandemi covid-19, adapun metode

yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, penugasan, praktek, dsb.

3. Mengevaluasi Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19

Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar secara

berkesinambungan dengan berbagai metode menganalisis hasil penilaian proses

dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar dan

memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program

pembelajaran secara umum. Seorang guru yang baik adalah guru yang

mencintai dan memahami baik bidang studinya maupun anak didiknya, seorang

guru hendaknya mengetahui bagaimana cara murid belajar dengan baik dan

berhasil.

Kemampuan dalam mengevaluasi hasil belajar, dengan indikator antara

lain: mampu merancang dan melaksanakan asesment, seperti memahami

prinsip-prinsip asesment, mampu menyusun macam-macam instrumen evaluasi

pembelajaran, mampu melaksanakan evaluasi, dan lainnya, mampu

menganalisis hasil assesment, seperti mampu mengolah hasil evaluasi

pembelajaran, mampu mengenali karakteristik instrumen evaluasi, mampu

memanfaatkan hasil asesment untuk perbaikan kualitas pembelajaran

selanjutnya, seperti memanfaatkan hasil analisis instrumen evaluasi dalam

proses perbaikan instrumen evaluasi, dan mampu memberikan umpan balik

terhadap perbaikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.


61

Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1

Dondo bahwa guru menentukan ketuntasan belajar siswa mengacu pada KKM

yang telah ditetapkan. Didalam KKM tersebut ada beberapa aspek penentu

sebagai standar ketuntasan siswa dalam belajar, seperti: keaktifan siswa,

tingkah laku, tugas, praktek, ujian, dll. Guru sangat memanfaatkan hasil belajar

dan evaluasi. Dari hasil belajar dan evaluasi tersebut dapat diketahui letak

kesalahan atau kekurangan guru dalam mengajar dan diharapkan dapat

diperbaiki kedepannya. Adapun hal yang bisa guru lakukan adalah dengan

mengubah metode dan strategi pembelajaran ketika mengajar.

4.2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Proses Pembelajaran Geografi

Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo.

a. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam proses pembelajaran saat pandemik yaitu

adanya fasilitas yang disediakan oleh sekolah seperti ruang kelas ketika sekolah

tatap muka dilaksanakan serta wifi dan komputer ketika pembelajaran daring

dilaksanakan, selain fasilitas pihak sekolah juga menerapkan sistem genap ganjil

dan juga pelatihan seperti pembuatan RPP darurat bagi para guru-guru di SMA

Negeri 1 Dondo. Selain fasilitas yang mendukung proses pembelajaran saat

pandemi pihak sekolah mampu bekerja sama dengan orang tua siswa untuk

mengawasi anaknya pada saat proses pembelajaran daring. Dimana peran orang

tua sangat penting dalam berlangsungnya proses pembelajarn ini, karena

pendidik tidak mampu mengawasi peserta didik selama 24 jam apalagi disituasi
62

sekarang yang mengharuskan pndidik dan peserta didik tidak bertemu langsung

saat proses pembelajaran daring.

b. Faktor Penghambat

1. Kendala dalam Merancang Pembelajaran

Kemendikbud memberikan kebebasan bagi tiap sekolah untuk memilih

platform belajar daring mereka. Pembelajaran daring dilakukan dengan

disesuaikan kemampuan masing-masing sekolah. Belajar daring (online) dapat

menggunakan teknologi digital seperti google classroom, rumah belajar, zoom,

video converence, telepon atau live chat dan lainnya. Namun yang pasti harus

dilakukan adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru

melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar.

Kemudian guru-guru juga bekerja dari rumah dengan berkoordinasi

dengan orang tua, bisa melalui video call maupun foto kegiatan belajar anak

dirumah untuk memastikan adanya interaksi antara guru dengan orang tua. Saat

ini peran orang tua dalam proses belajar di rumah sangat penting. Pembelajaran

online memaksa para orang tua harus menggunakan teknologi, sehingga suka

tidak suka dan mau tidak mau harus belajar dan siap mengajar melalui jarak jauh

dengan menggunakan teknologi. Orang tua harus menyiapkan alat dan sistem

pembelajaran jarak jauh dan melakukan bimbingan kepada anak-anak agar bisa

menggunakan teknologi modern dalam pembelajaran untuk meningkatkan

kualitas anaknya. Orang tua harus sangat apresiatif dan melek teknologi untuk

membimbing anaknya belajar online dari rumah. Karena pembelajaran online

akan terlaksana dengan baik jika ada peran orang tua yang maksimal
63

membimbing anaknya. Pandemi Covid-19 menuntut orang tua dan guru dan siswa

untuk melek teknologi.

Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Dondo

bahwa kendala dari guru yaitu kurangnya dalam menguasai IT, sedangkan dari

siswa kurangnya kesiapan siswa seperti tidak adanya hp, kuota internet, dan juga

kondisi dirumah karna tidak semua siswa orang tuanya menyadari dan menerima

kondisi sulitnya belajar daring maupun tatap muka pada masa pandemi ini. Guru

dan siswa kesulitan dalam beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang baru

pada masa pandemi dan ditambah sinyal yang kurang mendukung.

2. Kendala dalam Melaksanakan Pembelajaran

Penyebaran virus corona ini pada awalnya sangat berdampak pada dunia

ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia

pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk Indonesia

dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan

lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta

didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada

lembaga pendidikan. Aktivitas yang melibatkan kumpulan orang-orang kini

mulai dibatasi seperti bersekolah, bekerja, beribadah dan lain sebagainya.

Pemerintah sudah mengimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah

untuk menekan angka pasien yang terpapar Covid-19.

Menteri Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 3

Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020

tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa darurat Coronavirus Disease


64

(Covid-19) maka kegiatan belajar dilakukan secara daring (online) dalam

rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease (Covid-19). Pembelajaran

online atau daring adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan

menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan), yang

dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk

memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan

interaksi yang berarti.

Beberapa sekolah yang ada di daerah pedalaman dan banyak siswa yang

terbatas akses internet tentu belum dapat menyelenggarakan KBM daring.

Disini guru harus berkreatifitas untuk memanfaatkan media belajar alternatif

selama peserta didik belajar di rumah. Mereka dapat menggunakan sumber

belajar yang ada yaitu buku siswa sesuai dengan tema-tema yang diajarkan

sesuai jadwal yang telah dibuat sebelumnya.

Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1

Dondo bahwa kendala yang dihadapi oleh guru saat pelaksanaan pembelajaran

adalah hp siswa yang kurang mendukung, kuota internet yang terbatas, sinyal

yang kurang mendukung, ada siswa yang jarang mengikuti pembelajaran pada

saat belajar daring, siswa yang jarang masuk sekolah sehingga ketinggalan

pembelajaran Geografi, siswa yang kurang respon saat pembelajaran, waktu

belajar 1 jam hanya 30 menit jadi guru kesulitan untuk menjelaskan materi

dikarenakan waktu hanya sedikit, waktu yang singkat itu juga membuat siswa

kurang paham apa yang disampaikan oleh guru dan juga terkadang ada guru
65

yang melewatkan materi yang seharusnya diajarkan karena lupa telah

mengajarakan di siswa yang genap atau ganjil.

3. Kendala dalam Mengevaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk

menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan

sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Bentuk

evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran geografi haruslah meliputi

keseluruhan aspek kemampuan dan kepribadian peserta didik, sesuai dengan

tujuan dan konten yang dikembangkan. Alat evaluasi yang digunakan haruslah

beragam, sesuai dengan sifat tujuan dan informasi yang ingin dikumpulkan,

salah satunya dengan menerapkan Penilaian Berbasis Kelas (PBK) dengan

berbagai ragamnya seperti penilaian sikap, penilaian portofolio, penilaian unjuk

kerja (performance test), penilaian proyek, penilaian proses dan produk,

penilaian diri, dan pemberian tugas.

Berdasarkan hasil temuan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1

Dondo bahwa kendala yang dihadapi dalam proses evaluasi pembelajaran

Geografi seperti kurangnya kemauan anak dalam belajar sehingga jarang masuk

sekolah, hal ini membuat guru kesulitan untuk mengambil hasil belajar dari

siswa. Dan tidak ada alasan untuk anak yang beralasan tidak ada hp dan kuota

karena di sekolah sudah disiapkan komputer, tablet dan wifi untuk anak belajar.

Sedangkan kendala pada saat pembelajaran dengan sistem genap ganjil ini,

masalahnya hampir sama dengan saat daring.


66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi tentang kompetensi pedagogik guru dalam

pembelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Dondo dapat diambil beberapa

kesimpulan. Kesimpulan tersebut dipaparkan sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik guru dalam melaksanakan pembelajaran Geografi

pada masa pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo adalah bahwa

pembelajaran Geografi dilaksanakan sesuai dengan surat edaran tentang

pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat coronavirus disease (Covid19)

maka kegiatan belajar dilakukan secara daring (online) dalam rangka

pencegahan penyebaran coronavirus disease (Covid-19). Pembelajaran

daring ini tidak lama dikarenakan Dondo masih berada dalam zona hijau,

sehingga pembelajaran sudah bisa dilaksanakan secara tatap muka dengan


67

sistem genap ganjil. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Dondo juga telah

mengadakan pelatihan bagi para guru-guru disekolah dalam perancangan

pembelajaran. Pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi guru dibidang

kemampuan menggunakan IT yang diaplikasikan untuk pembuatan media

dan ada juga pelatihan pembuatan RPP darurat covid-19. Untuk menentukan

ketuntasan siswa dalam belajar, guru harus mengacu pada KKM. Ada

beberapa aspek penentu sebagai standar ketuntasan siswa dalam belajar,

seperti: keaktifan siswa, tingkah laku, tugas, praktek, ujian, dll. Guru

memanfaatkan hasil belajar dan evaluasi untuk mengetahui kemampuan

siswa guna memperbaiki pembelajaran selanjutnya.

2. Faktor pendukung Proses Pembelajaran Geografi Pada Masa Pandemi

Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo adalah adanya fasilitas yang disediakan

oleh pihak sekolah, pelatihan untuk para guru yang diadakan langsung oleh

Bapak Kepala sekolah serta peran orang tua dalam membantu mengawasi

anaknya selama proses pembelajaran daring dilaksanakan. Faktor

Penghambat Proses Pembelajaran Geografi Pada Masa Pandemi Covid-19 di

SMA Negeri 1 Dondo adalah terkendala dalam proses pembelajaran, masih

ada siswa yang belum memiliki hp yang mendukung untuk pembelajaran

daring, kendala akses internet yang sering gangguan, kuota internet yang

terbatas. Pada saat pembelajaran daring ini, masih ada guru maupun siswa

yang kurang menguasai IT. Pembelajaran daring di sekolah dinilai belum

efektif, kejujuran siswa mulai berkurang pada masa pandemi covid-19 ini.

Dan kendala pada saat pembelajaran sistem genap ganjil yaitu masih ada
68

siswa yang jarang masuk sehingga siswa ketinggalan pelajaran. Dalam hal

waktu juga guru kesulitan untuk optimal dalam mengajar karena waktu

belajar 1 jam hanya 30 menit dan tidak ada waktu istirahat. Hal ini

menyebabkan ada guru yang melewatkan materi yang seharusnya diajarkan

karena lupa telah mengajarakan di siswa yang genap atau ganjil.

5.2 Saran

Setelah dikemukakan kesimpulan di dalam skripsi ini, maka penulis

bermaksud memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya, penelitian ini hendaknya dilanjut lagi dan

mendalami hal-hal lain yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik

guru dalam pembelajaran Geografi, sehingga akan diketahui apakah ada

peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran Geografi

di masa yang akan datang. Dengan demikian diperoleh pemahaman yang

komprehensif.

2. Diharapkan kepada pembaca khususnya kalangan mahasiswa, dengan

adanya skripsi ini dapat menambah wawasan berfikir.

3. Kepada mahasiswa Universitas Tadulako, khususnya mahasiswa prodi

Pendidikan Geografi, agar dapat mengkaji kompetensi pedagogik guru

dalam pembelajaran Geografi yang berpengaruh dalam perkembangan

dunia pendidikan, sebagai pedoman untuk guru meningkatkan

kompetensi di masa yang akan datang.

4. Kepada pihak pustaka baik pustaka fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan maupun pihak pustaka Universitas Tadulako agar dapat


69

menambah buku atau referensi tentang kompetensi pedagogik guru

dalam pembelajaran Geografi.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2009). Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional Menuju Bangsa


Indonesia yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi. Bandung: PT
Imperial Bakti Utama.

Anshori. (2010). Transformasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gaung Persada Press.

Arifin, Zinal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remeja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

Barnawi dan Arifin. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan


Karakter. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Daradjat, Zakiah. (2005). Kepribadian Guru. Jakarta: Bulan Bintang.

Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Evanita, Eka Lusia. (2013). “Analisis Kompetensi Pedagogik dan Kesiapan Guru
SMA Dalam Mendukung Implentasi Kurikulum 2013”. Skripsi.
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang.

Fitri, A.Z. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika Di Sekolah.
Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
70

Hamzah. B. U. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:


PT Bumi Aksara.

Hamruni. (2011). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Hari, A. (2011). Pemetaan Kompetensi, Sikap, Tanggung Jawab, Jumlah Jam


Mengelola Pembelajaran di SMK se-Malang Raya. Tesis. Malang:
PPs Universitas Negeri Malang.

Hilmy, M (2017). Guru Indonesia Dan Kualitas Pendidikan Nasiona. Jakarta


Pusat : Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

Kurniawan, W. (2021). Kompetensi Paedagogik Guru dalam Pembelajaran PAI


pada Masa Pendemi Covid-19 di SMA Negeri 11 Kota Bengkulu.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Tadris. Fakuktas Tarbiyah dan
Tadris, IAIN Bengkulu.

Kemendikbud. (2013). Kerangka Dasar Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif.


(Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia.

Mulyasa, E. (2007). Menjadi Guru Profesional menciptakan Pemb elajaran


Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun


2007 tentang tStandar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.

Pohan, A. E. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Bebasis Pendekatan Ilmiah.


Jawa Tengah : CV Sarnu Untung.

Profil SMAN 1 Dondo, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolotoli.

Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Sukamdani, Nasib Dunia Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19, (kontras


co.id, diakses pada tanggal 19 April 2021).

Surakhmad, Winarno. (2000). Metodologi Pengajaran Nasional. Jakarta:


UHAMKA.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.
71

Slavin, R.E. (2006). Cooperative Learning: Theory, Research and Practice.


Boston: Allyn and Bacon.

Syarif, Erman. (2018). Dinamika Pembelajaran Geografi di SMAN 9 Takalar


Sulawesi Selatan. Cendekia (2018), 12(2): 75-84.

Sebayang, R. (31 Januari, 2020), Awas? WHO Akhirnya Tetapkan Corona


Darurat Global. CNBC Indonesia. Diakses Pada 20 April 2021.

Setiawan, A. R. (2020). Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk Pembelajaran


Jarak Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Jurnal
Ilmu Pendidikan. 2(1), 28-37.

Shabiru, M. ( 2020). Kedudukan Guru Sebagai Pendidik, Jurnal Taman Vokasi.


Vol. 8, No. 1, 21-26.

Yasin, Ahmad Fatah. (2020). Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru


Geografi MA, Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol,22, No 1.21-35.

Yulia, Rahma dan Rosni (2018). “Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Geografi
Di SMA Se-Kecamatan Hamparan Perak Tahun Ajaran 2017/2018”.
Jurnal Tunas Geografi. Vol 7. (1). 45-55.
72

L
A
M
P
I
R
73

A
N

Lampiran 1.

INSTRUMEN OBSERVASI
“Urgensinya Kompetensi Paedagogik dalam Pembelajaran Geografi
pada Masa Pandemik Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo
Kabupaten Toli-Toli”

Kompetensi Tidak
No. Guru Sub Kompetensi Ada
Ada
1. PEDAGOGIK 1 Menguasai karakteristik
peserta didik dari aspek fisik,
sosial, emosional, kultural,
moral serta intelektual.
2 Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran
mendidik.
3 Mengembangkan kurikulum
yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
4 Menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik.
5 Memanfaatkan teknologi
informasi serta komunikasi
untuk
kepentingan pembelajaran.
6 Memfasilitasi pengembangan
potensi siswa untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.
7 Berkomunikasi secara efektif,
empatik, serta santun dengan
siswa.
74

8 Menyelenggarakan penilaian
dan evaluasi proses serta
hasil belajar.
9 Memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.
10 Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.

Lampiran 2.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :SMA
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia dan
Dunia
Alokasi Waktu :-

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Memahami persebaran flora  Memahami persebaran flora dan fauna di


dan fauna di Indonsia. Indonesia

4.1 Memahami persebaran flora  Mengidentifikasi persebaran flora dan


dan fauna di dunia. fauna di dunia
75

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

 Memahami persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia


 Mengidentifikasi persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia

C. Materi Pembelajaran
 Persebaran flora dan Fauna di Indonesia dan dunia
 Menjelaskan jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia dan dunia

D. Metode Pembelajaran
Metodel Pembelajaran : Daring

E. Media Pembelajaran
 Whatsapp
 Clasroom
F. Sumber Belajar
 Buku Geografi kelas X
 Internet
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1

Kegiatan Pendahuluan

Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memperlihatkan tujuan dari pembelajaran

Motivasi
76

● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti

Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

Stimulation KEGIATAN LITERASI


(stimullasi/
pemberian Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
rangsangan) topik materi persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia dengan cara :

→ Melihat

Memperlihatkan peta Indonesia lengkap dengah flora dan fauna disetia daerah.
Memperlihatkan gambar-gambar mengenai flora dan fauna yang ada didunia
beserta ciri-cirinya.

→ Mengamati

● Mengamati peta.

● Penjelasan tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia.

→ Menulis

Menulis hasil dari penjelasan tentang flora dan faunda di Indonesia.

→ Mendengar

Pemberian materi flora dan fauna di Indonesia oleh guru.

→ Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi


pelajaran mengenai materi :

Kegiatan Penutup

Peserta didik :
● Membuat.tugas resume tentang materi persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia.
77

Lampiran 3.
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
“Urgensinya Kompetensi Paedagogik dalam Pembelajaran Geografi
pada Masa Pandemik Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo
Kabupaten Toli-Toli”

Nama Lengkap : ……………………………………………………….


NIP : ……………………………………………………….
Pangkat/Golongan : ……………………………………………………….
Pendidikan Terakhir : ……………………………………………………….
No. Telp/WA : ……………………………………………………….
Hari / tanggal Wawancara : ...……………………………………………………..

No. Item Pertanyaan


1. Bagaimana cara pembuatan RPP darurat covid-19 pada pembelajaran

Geografi pada masa pandemi covid-19? Adakah kendala dalam hal

tersebut?

2. Apakah ada pelatihan dalam pembuatan RPP darurat covid-19 pada masa

pandemi covid-19?
78

3. Bagaimana bapak/ibu menentukan strategi dan metode pembelajaran agar

lebih menarik pada saat pembelajaran Geografi pada masa pandemi covid-

19?

4. Apa saja aplikasi dalam pelaksanaan pembelajaran Geografi pada masa

pandemi covid-19? Adakah kendala dalam hal tersebut?

5. Bagaimana proses mengevaluasi pembelajaran Geografi dalam masa

pandemi covid-19? Adakah kendala dalam hal tersebut?

6. Apakah bapak/ibu memanfaatkan hasil evaluasi hasil belajar siswa untuk

memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran selanjutnya?

Lampiran 4.

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA


“Urgensinya Kompetensi Paedagogik dalam Pembelajaran Geografi
pada Masa Pandemik Covid-19 di SMA Negeri 1 Dondo
Kabupaten Toli-Toli”

Nama Lengkap : ……………………………………………………….


Kelas : ……………………………………………………….
No. Telp/WA : ……………………………………………………….
Hari / tanggal Wawancara : ...……………………………………………………..

No. Item Pertanyaan


1. Bagaimana pendapat kalian tentang cara guru menyampaikan materi

pembelajaran Geografi, apakah menarik dan mudah dipahami? Adakah

kendala dalam hal tersebut?

2. Apa saja aplikasi yang kalian gunakan untuk melaksanakan pembelajaran

Geografi pada masa pandemi covid-19? Adakah kendala dalam hal tersebut?
79

Lampiran 5.
.
DOKUMENTASI

Gambar 1. Pembelajaran geografi di kelas oleh Bapak Taufik (tanggal19 Juli


2021)
80

Gambar 2. Pembelajaran geografi di kelas oleh Bapak Taufik (tanggal 19 Juli


2021)

Gambar 3. Pembelajaran geografi di kelas oleh Bapak Taufik (tanggal 20 Juli


2021)
81

Gambar 4. Pembelajaran geografi di kelas oleh Bapak Taufik (tanggal 20 Juli


2021)

Gambar 5. Wawancara Pada Guru Geografi SMA Negeri 1 Dondo yaitu Bapak
Taufik (tanggal 19 juli 2021)
82

Lampiran 6.
6..
83

Lampiran 7.
84

Lampiran 8.
85
86
87

Lampiran 9.
88
89
90

Lampiran 10.
91

Lampiran 11.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawa ini :


Nama : Dian Novita
Nomor Stambuk : A 351 17 066
Jurusan : Pendidikan IPS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang tulis ini benar-benar
merupakan hasil buah pikiran dan hasil karya sendiri, bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
salinan, atau jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut

Palu, 07 November 2022


Yang Membuat Pernyataan

Dian Novita
A 351 17 066
92

Lampiran 12.

BIODATA PENULIS

A. UMUM

1. Nama : Dian Novita

2. Tempat/Tanggal Lahir : Salumbia, 07 November 1999

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Nama Orang Tua :

a. Ayah : Sardin (almarhum)

b. Ibu : Fatmah Korompot

6. Alamat : Desa Salumbia Kec.Dondo Kab.Tolitoli

7. Alamat Tinggal : Jl. Roviga

8. Telp./Email : 081356646467/ diannovitasardin11@gmail.com

B. PENDIDIKAN

1. SD : SDN 2 Salumbiua (Tamat Tahun 2011)

2. SLTP : SMP Negeri 2 Tolitoli (Tamat Tahun 2014)

3. SLTA : SMK Negeri 1 Tolitoli (Tamat Tahun 2017)

4. Pergurungan Tinggi : S1 Pendidikan Geografi Universitas Tadulako

(Tamat Tahun 2022)


93
94
29

Anda mungkin juga menyukai