“DISMENORE”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
Amelia Ramadhany Putri 14220220052
Nurauliah Ramadhani Gafur 14220220061
Desi Kusuma anggraini 14220220070
Zaskia Ameyla Aswadi 14220220083
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah yang telah memberikan kita kesehatan,
kesempatan, rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Dismenore”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah kami yaitu
Keperawatan Kesehatan Reproduksi disemester genap ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada Yusrah Taqiyah, S.Kep.,Ns., M.Kes. selaku dosen
pembimbing kami dalam mata kuliah Keperawatan Kesehatan Reproduksi yang telah
memberikan bimbingan serta arahan dalam penulisan makalah kami. Dan terima kasih kepada
seluruh anggota kelompok yang telah berkontribusi secara optimal sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Kami telah menyusun makalah ini sesuai dengan arahan dan usaha yang semaksimal
mungkin. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar kami
dapat mengerjakannya lebih baik lagi dan optimal. kami berharap dengan makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi mahasiswa jurusan keperawatan
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………………………………..………………………….1
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN…………………...
……………………………………………………………4
A. Latar belakang....................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah..............................................................................................................................5
C. Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................................................6
A. Konsep Dismenorea...........................................................................................................................6
1. Definisi...........................................................................................................................................6
2. Penyebab Terjadinya Dismenore...................................................................................................6
3. Jenis-Jenis Dismenore....................................................................................................................6
4. Faktor Risiko Dismenore...............................................................................................................7
5. Tanda dan Gejala Dismenore.......................................................................................................10
6. Pembagian Klinis Dismenore......................................................................................................10
7. Pencegahan dan Penanganan Dismenore.....................................................................................11
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dismenore termasuk satu dari jenis keluhan yang sering dirasakan saat
menstruasi oleh perempuan khususnya remaja. Keluhan ini biasanya terjadi pada
bagian bawah perut. Dismenore terjadi karena dinding rahim berkontraksi ketika
meningkatnya hormon prostaglandin, proses pelepasan dinding rahim ini dibantu oleh
hormon tersebut yang akhirnya menyebabkan nyeri (Ratnawati, 2017). Sekitar 55%
perempuan di Indonesia pada usia produktif merasakan nyeri selama menstruasi.
Prevalensi keluhan nyeri pada saat haid berkisar 45-95% pada perempuan dalam usia
produktif (Luthfianing, et al, 2015).
4
B. Rumusan masalah
Apa definisinya, penyebab terjadinya, jenis-jenis, faktor risiko, tanda dan gejala, pembagian
klinis, pencegahan dan penanganan dalam masalah dismenore?
C. Tujuan
1) Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari dismenore.
2) Mahasiswa dapat mengetahui penyebab terjadinya dari dismenore.
3) Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis dari dismenore.
4) Mahasiswa dapat mengetahui faktor risiko dari dismenore.
5) Mahasiswa dapat mengetahui tanda dan gejala dari dismenore.
6) Mahasiswa dapat mengetahui pembagian klinis dari dismenore.
7) Mahasiswa dapat mengetahui pencegahan dan penanganan dalam masalah dismenore.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dismenorea
1. Definisi
Dismenore adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan
terpusat diabdomen. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari
yang ringan sampai berat. Keparahan dismenorea berhubungan langsung
dengan lama dan jumlah darah haid. Seperti diketahui haid hampir selalu
diikuti dengan rasa mulas atau nyeri. Namun, yang dimaksud dengan
dismenorea pada topik ini adalah nyeri haid berat sampai menyebabkan
perempuan tersebut datang berobat ke dokter atau mengobati dirinya
sendiri dengan obat anti nyeri (Anwar dkk, 2013).
Dismenore adalah nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan
produksi zat prostaglandin. Seringkali dimulai segera setelah mengalami
menstruasi pertama (menarche). Nyeri berkurang setelah menstruasi,
namun pada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode
menstruasi. Penyebab nyeri berasal dari otot rahim. Seperti semua otot
lainnya, otot rahim dapat berkontraksi dan relaksasi (Proverawati &
Misaroh, 2011).
3. Jenis-Jenis Dismenore
Dismenorea terbagi dalam 2 macam menurut (Prawirahardjo, 2011)
yaitu :
6
1) Dismenorea primer adalah nyeri tanpa ditemukan keadaan
patologi pada panggul yang berhubungan dengan siklus ovulasi
dan disebabkan oleh kontraksi miometrium sehingga terjadi
iskemia akibat adanya protaglandin yang diproduksi oleh
endometrium fase sekresi. Molekul yang berperan pada
dismenorea adalah prostaglandin F2a yang selalu menstimulasi
kontraksi uterus, sedangkan prostaglandin E menghambat
kontraksi uterus. Terdapat peningkatan kadar prostaglandin di
endometrium saat perubahan dari fase proliferasi ke fase sekresi, peningkatan
biasanya saat terjadi haid 48 jam pertama. Hal ini
sejalan dengan awal muncul dan besarnya intensitas keluhan nyeri
haid seperti mual, muntah, nyeri kepala, atau diare yang sering
menyertai dismenorea karena masuknya prostaglandin ke
sirkulasi sistemik
1) Usia saat menstruasi pertama kurang dari 12 tahun atau usia awal
Menarche pada usia lebih awal menyebabkan alat-alat reproduksi belum berfungsi secara
optimal dan belum siap
mengalami perubahan - perubahan sehingga timbul nyeri ketika
menstruasi.
2) Belum pernah hamil dan melahirkan
Perempuan yang hamil biasanya terjadi alergi yang berhubungan
dengan saraf yang menyebabkan adrenalin mengalami penurunan,
serta menyebabkan leher rahim melebar sehingga sensari nyeri
haid berkurang bahkan hilang.
3) Haid memanjang atau dalam waktu lama
Lama menstruasi lebih dari normal (7 hari), menstruasi
menimbulkan adanya kontraksi uterus, terjadi lebih lama
mengakibatkan uterus lebih sering berkontraksi, dan semakin
banyak prostaglandin yang berlebihan menimbulkan rasa nyeri,
sedangkan kontraksi uterus yang terus menerus menyebabkan
suplai darah ke uterus terhenti dan terjadi dismenorea.
4) Merokok
Karena didalam asap rokok terkandung racun-racun yang
berbahaya bagi sistem reproduksi. Racun-racun yang mengendap
dalam tubuh dan tidak dapat keluar dalam tubuh akan bersifat
toksik pada organ tubuh manusia salah satunya dapat
mempengaruhi keseimbangan hormon. Sedangkan pada wanita
dalam proses ovulasi dan menstruasi sangat bergantung pada
keseimbangan hormon terutama hormon estrogen dan hormon progesteron. Dengan
terganggunya keseimbangan kedua hormon
tersebut maka menghambat terjadinya ovulasi (pematangan sel
telur) dan dengan terhambatnya pematangan sel telur ini maka
akan menghambat pula terjadinya pembuahan jika ada sperma
yang datang untuk membuahinya. Serta menghambat terjadinya
peluruhan endometrium atau yang sering di sebut menstruasi.
5) Tidak pernah berolah raga
Kejadian dismenorea akan meningkat dengan kurangnya aktifitas
selama menstruasi dan kurangnya olah raga. Hal ini dapat
menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen menurun. Dampak pada
8
uterus adalah aliran darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang
dan menyebabkan nyeri.
9
5. Tanda dan Gejala Dismenore
1) Nyeri pada perut yang menjalar sampai ke punggung bagian bawah dan tungkai.
2) Nyeri yang dirasakan seperti kram bisa hilang timbul atau bisa juga nyeri tumpul yang
ada secara terus-menerus.
3) Nyeri mulai timbul sesaat sebelum dan atau selama menstruasi serta mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
4) Dismenorea sering disertai sakit kepala, mual, sembelit, diare, sering berkemih dan
kadang sampai terjadi muntah.
1) Ringan : Berlangsung beberapa saat dan dapat melanjutkan kerja sehari - hari.
3) Berat : Perlu istirahat beberapa hari dan dapat disertai, sakit kepala, sakit Pinggang,
diare, dan rasa tertekan.
Pembagian klinis dismenore menurut (Calis, 2011) dalam Lestari, 2013) yaitu :
1) Nyeri spasmodik
Nyeri spasmodik terasa dibagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera
setelah masa haid mulai. Banyak perempuan terpaksa harus berbaring karena terlalu
menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apa pun.
10
2) Nyeri Kongestif
Penderita dismenorea kongestif yang biasanya akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya
bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mereka mungkin akan mengalami pegal, sakit
pada buah dada, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala,
sakit punggung, pegal pada paha, merasa lelah, mudah tersinggung, kehilangan
keseimbangan, terganggu tidur.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dismenore termasuk satu dari jenis keluhan yang sering dirasakan saat
menstruasi oleh perempuan khususnya remaja. Keluhan ini biasanya terjadi pada
bagian bawah perut. Dismenore terjadi karena dinding rahim berkontraksi ketika
meningkatnya hormon prostaglandin, proses pelepasan dinding rahim ini dibantu oleh
hormon tersebut yang akhirnya menyebabkan nyeri (Ratnawati, 2017).
Penyebab pasti dismenorea hingga kini belum diketahui secara
pasti (idiopatik), namun beberapa faktor ditengarai sebagai pemicu terjadinya nyeri
menstruasi, diantaranya faktor psikis (seperti mudah
mengalami emosi yang tidak stabil). Faktor endokrin (Timbulnya
nyeri menstruasi diduga karena kontraksi rahim (uterus) yang
berlebihan). Faktor prostaglandin (Nyeri menstruasi timbul karena
peningkatan produksi prostaglandin oleh dinding rahim saat
menstruasi). Anggapan ini mendasari pengobatan dengan
antiprostaglandin untuk meredakan nyeri menstruasi (Proverawati &
Misaroh, 2015). Penyebab lain dari dismenore antara lain memiliki
penyakit radang panggul, pemasangan IUD dan bekas luka karena
melakukan operasi pada organ reproduksi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Feby Harianti.2021.Hubungan Aktivitas Fisik dan Status Gizi dengan Keluhan
Dismenore pada Remaja Putri. Skipsi.Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.
http://repository.uinsu.ac.id/13287/1/SKRIPSI FEBY HARIANTI BR GINTING
%280801172164%29-dikonversi.pdf
Wulandari,Gendis Triajeng Sekar.2021.Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Dismenore pada
Remaja Putri SMAN 1 KOTA BENGKULU. Bengkulu : Kemenkes RI
http://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/538/1/SKRIPSI GENDHIS.pdf
14