Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

RUANG LINGKUP AKUNTANSI BIAYA SEKTOR PUBLIK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

1. ANGGUN ARYANTI PANIGFAT (1323214008)


2. BOBY JERRY WAIRATTA (1323214009)
3. CAROLINA HATUOPAR (1323214010)

JURUSAN AKUNTANSI PRODI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


POLITEKNIK NEGERI AMBON
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada rana publik. Rana publik sendiri memiliki wilayah yang relatif luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta/bisnis. Peranan akuntansi ditujukan untuk
memberikan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan publik. Beberapa tugas
dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan swasta. Akan tetapi, untuk
peranan dan tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat diganti oleh sektor
swasta. Saat ini, sektor publik dituntut untuk memperhatikan kualitas dan profesonalisme
serta value for money dalam menjalankan aktivitasnya. Selain itu, tuntututan yang lain
adalah perlunya akuntabilitas publik dan good governance.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian :
a) Akuntansi
b) Biaya
c) Akuntansi Biaya
d) Sektor Publik
2. Jelaskan pengertian Akuntansi Biaya Sektor Publik !
3. Jelaskan tujuan Akuntansi Biaya Sektor Publik !
4. Jelaskan manfaat Akuntansi Biaya Sektor Publik !
5. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi Akuntansi Biaya pada Sektor Publik !
6. Sebutkan dan jelaskan aktivitas penentuan Biaya pada Sektor Publik !
7. Jelaskan peran Akuntansi Biaya pada Organisasi Sektor Publik !
8. Jelaskan strategi pengendalian Biaya pada Organisasi Sektor Publik !
9. Akuntansi Biaya Sektor Publik memiliki beberapa fungsi dasar manajemen, jelaskan !
10. Jelaskan perbedaan Akuntansi Biaya Sektor Publik dan Akuntansi Manajemen Sektor
Publik.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Akuntansi Biaya Sektor Publik.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Akuntansi Biaya Sektor Publik.
3. Untuk mengetahui manfaat dari Akuntansi Biaya Sektor Publik.
4. Untuk mengetahui klasifikasi dari Akuntansi Biaya pada Sektor Publik.
5. Untuk mengetahui aktivitas penentuan Biaya pada Sektor Publik.
6. Untuk mengetahui peran Akuntansi Biaya pada Organisasi Sektor Publik.
7. Untuk mengetahui strategi pengendalian Biaya pada Organisasi Sektor Publik.
8. Untuk mengentahui beberapa fungsi dasar manajemen.
9. Untuk mengetahui perbedaan Akuntansi Biaya Sektor Publik dan Akuntansi
Manajemen Sektor Publik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akuntansi Biaya Sektor Publik
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah sistem atau proses yang mencatat, mengelompokkan, meringkas,
menganalisis, dan menyajikan informasi keuangan suatu entitas.
2. Pengertian Biaya
biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi atau mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu serta
penafsiran terhadapnya.
4. Pengertian Sektor Publik
Sektor Publik adalah sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan
penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan
negara lain yang diatur dengan hukum.
5. Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik adalah sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan
dan pelaporan keuangan entitas sektor publik, termasuk pemerintah, lembaga-lembaga
publik, dan badan usaha milik negara.

Dari defenisi diatas kita dapat simpulkann bahwa Akuntansi Biaya Sektor Publik Adalah
pencatatan peristiwa ekonomi dalam suatu organisasi yang sering dilakukan pada sektor
publik seperti partai politik.

B. Tujuan Akuntansi Biaya Sektor Publik


menurut kerangka konseptual akuntansi sektor publik menerangkan bahwa laporan
keuangan Pemerintah Daerah harus dapat menjelaskan tentang berbagai informasi yang
memiliki manfaat untuk menilai akuntabilitas dan pembuatan keputusan yang tepat. Inilah
beberapa tujuan akuntansi publik:
1. Memberikan informasi mengenai sumber, alokasi, serta penggunaan sumber daya
keuangan.
2. Menyediakan informasi yang berkaitan dengan kecukupan penerimaan periode berjalan
sebagai pembiayaan semua pengeluaran.
3. Menginformasikan jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan untuk kegiatan entitas
pembuatan laporan sekaligus hasilnya yang sesuai.
4. Menginformasikan posisi keuangan sesuai dengan kondisi entitas pembuatan laporan
sesuai dengan sumber penerimaan dalam jangka pendek maupun panjang.

C. Manfaat dari Akuntansi Biaya Sektor Publik


a. Menentukan Cost atau Harga Pokok Barang
Salah satu fungsi akuntansi biaya yakni membantu untuk menentukan cost atau
harga pokok sebuah barang dan jasa, baik yang diproduksi maupun dijual perusahaan.
Cara penentuan anggaran tersebut melalui serangkaian proses panjang yang dapat
dipelajari melalui buku Akuntansi Biaya: Teori & Penerapannya.
b. Merinci Harga Pokok Barang atau Cost
Tidak hanya berfungsi untuk menentukan cost saja, dengan akuntansi biaya harga
pokok sebuah barang tersebut dapat diperinci secara detail dari setiap unsur
produksinya. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kesalahan.
3. Untuk Data Proses Penyusunan Anggaran
Selain untuk memperinci harga pokok barang, akuntansi biaya ini juga dapat
digunakan sebagai alat pembantu proses penyusunan anggaran produksi. Tidak hanya
itu, data yang terkumpul dalam pencatatan tersebut bisa dimanfaatkan untuk bahan
dasar.
4. Informasi Dasar Perencanaan Biaya serta Beban
Fungsi akuntansi biaya lainnya yakni sebagai informasi dasar perencanaan bea dan
beban. Dalam menyusun sebuah anggaran tentu tidak bisa asal-asalan, pasalnya harus
diketahui dahulu jenis-jenis pengeluaran dan distribusinya.
5. Perencanaan dan Pengendalian Anggaran
Fungsi akuntansi biaya berikutnya adalah untuk dasar perencanaan dan
pengendalian anggaran. Dengan adanya bidang ilmu tersebut, pihak manajemen bisa
memantau serta mengontrol apakah terjadi penyimpangan dalam sebuah laporan bea
produksi yang lebih lanjut.
D. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi Akuntansi Biaya pada Sektor Publik
Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan berdasarkan tujuan dari informasi
yang disajikan untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan dan menyusun laporan
keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen.
1. Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan.
a. Biaya Produksi (Production Cost)
Akumulasi dari semua pengeluaran yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan
tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang.
b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)
Beban yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen.
Contohnya adalah untuk kegiatan promosi dan iklan yang dilakukan perusahaan.
c. Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)
Beban yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran
produk, misalnya gaji karyawan, overhead kantor, dan lainnya.
2. Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi
a. Biaya Variabel (Variable Cost)
Pengertian biaya variabel adalah jenis beban yang mengalami fluktuasi atau bervariasi
sesuai dengan jumlah output yang diproduksi.
b. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Jenis beban yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
Jenis memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh
periode atau aktivitas tertentu dan cost per unitnya berbanding terbalik dengan
perubahan volume.
Bila volumenya rendah maka fixed cost tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi fixed
cost per unitnya rendah.
3. Berdasarkan Objek yang Dibiayai
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Merupakan pengeluaran yang berkaitan dengan produksi barang atau jasa.
Direct costs meliputi bahan mentah, tenaga kerja, dan distribusi yang terkait dengan
produksi suatu produk.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung (indirect costs), adalah pengeluaran yang tidak terkait dengan
produksi barang atau jasa yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses
produksi secara keseluruhan.
4. Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Beban yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi
operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa manfaat
aktiva tetap.
A. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)
Beban yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga tidak akan
dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di laporan keuangan neraca, melainkan akan langsung
dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana beban
tersebut terjadi (dikeluarkan).
E. Sebutkan dan jelaskan aktivitas penentuan Biaya pada Sektor Publik

Anda mungkin juga menyukai