Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
KESEHATAN
2024
Gambar 1. Dasar-dasar Latihan
1
strategi olahragawan."
Latihan dalam ilmu kepelatihan olahraga merupakan proses yang
terencana, sistematis, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan dan
prestasi olahragawan. Latihan dapat berupa latihan fisik, latihan teknik, latihan
taktik, dan latihan mental.
2
10. Memiliki faktor keamanan yang tinggi.
11. Terhindar dari polusi.
Tempat latihan yang ideal dapat berbeda-beda tergantung pada jenis
olahraga, kebutuhan atlet, dan anggaran yang tersedia. Penting untuk memilih
tempat latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan latihan.
3
latihan.
4
Pelaku Latihan dalam Ilmu Kepelatihan Olahraga menurut Para Ahli :
1. Harre (1982) : "Latihan dapat dilakukan oleh atlet secara mandiri atau
dengan bantuan pelatih."
2. Siedentop (1991) : "Atlet harus memiliki tanggung jawab untuk
mengikuti program latihan dan memberikan umpan balik kepada pelatih."
3. Zatsiorsky (2006) : "Ilmuwan olahraga dan fisioterapis dapat membantu
pelatih dalam merancang program latihan yang optimal."
4. M. Sajoto (2008) : "Orang tua juga dapat berperan dalam mendukung
latihan atlet."
5. Haidir (2013) : "Atlet, pelatih, ilmuwan olahraga, fisioterapis, dan orang
tua harus bekerja sama untuk mencapai hasil latihan yang optimal."
6. Rusli Lutan (2014) : "Atlet harus memiliki disiplin dan motivasi diri yang
tinggi untuk mengikuti program latihan secara konsisten."
5
Bagaimana Latihan Dilakukan dalam Ilmu Kepelatihan Olahraga menurut
Para Ahli :
1. Harre (1982) : "Latihan harus dilakukan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip ilmiah dan metodologi yang tepat."
2. Bompa (1990) : "Program latihan harus dirancang secara individual untuk
setiap atlet berdasarkan kebutuhan dan tujuannya."
3. Siedentop (1991) : "Latihan harus dilakukan dengan memperhatikan
faktor-faktor fisik, mental, dan sosial atlet."
4. Zatsiorsky (2006) : "Latihan harus dilakukan secara bertahap dan
progresif untuk menghindari cedera dan meningkatkan performa secara
optimal."
5. M. Sajoto (2008) : "Latihan harus dilakukan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip latihan, seperti overload, progresif, dan individualisasi."
6. Haidir (2013) : "Latihan harus dilakukan dengan memperhatikan faktor
keamanan dan kenyamanan atlet."
7. Rusli Lutan (2014) : "Latihan harus dilakukan dengan menggunakan
peralatan dan fasilitas yang memadai."
Latihan dalam ilmu kepelatihan olahraga harus dilakukan dengan
memperhatikan beberapa prinsip, antara lain :
1. Prinsip ilmiah dan metodologi yang tepat.
2. Program latihan yang dirancang secara individual.
3. Faktor-faktor fisik, mental, dan sosial atlet.
4. Prinsip-prinsip latihan, seperti overload, progresif, dan individualisasi.
5. Keamanan dan kenyamanan atlet.
6. Peralatan dan fasilitas yang memadai.
Cara latihan yang dilakukan dapat berbeda-beda tergantung pada cabang
olahraga, tingkat kebugaran atlet, dan tujuan latihan. Penting untuk berkonsultasi
dengan pelatih yang qualified untuk mendapatkan program latihan yang tepat.
6
cabang olahraga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Contohnya, seorang
pelari membutuhkan latihan daya tahan yang lebih banyak dibandingkan dengan
seorang pegulat, (2) Tingkat kebugaran atlet, atlet dengan tingkat kebugaran
yang berbeda membutuhkan latihan yang berbeda pula. Contohnya, seorang
pemula membutuhkan latihan yang lebih ringan dibandingkan dengan seorang
atlet profesional, (3) Tujuan latihan, contohnya adalah latihan untuk
meningkatkan power akan berbeda dengan latihan untuk meningkatkan kecepatan.
1. Power :
○ Latihan Pliometrik : Box jump, squat jump, drop jump, dan
medicine ball throws.
○ Latihan Olympic Weightlifting : Snatch, clean & jerk, dan power
cleans.
○ Latihan Sprint : Sprint pendek, sprint interval, dan hill sprints.
2. Kecepatan :
○ Latihan Angkat Beban : Squat, deadlift, bench press, overhead
press, dan pull-ups.
○ Latihan Bodyweight : Push-ups, pull-ups, dips, lunges, dan squats.
○ Latihan Resistance Training : Latihan dengan menggunakan
resistance band, TRX, dan weight machines.
3. Kekuatan :
○ Latihan Sprint : Sprint pendek, sprint interval, dan hill sprints.
○ Latihan Agility : Drills yang melibatkan perubahan arah dan
gerakan kaki yang cepat.
○ Latihan Plyometric : Latihan yang melibatkan peregangan otot
secara cepat dan diikuti dengan kontraksi yang eksplosif.
4. Daya Tahan :
○ Latihan Aerobik : Berlari, berenang, bersepeda, dan mendaki.
○ Latihan Interval : Latihan dengan intensitas tinggi yang diselingi
dengan periode istirahat.
○ Latihan Fartlek : Latihan lari yang bervariasi dalam kecepatan dan
medan.
5. Koordinasi :
7
○ Latihan Keseimbangan : Berjalan di atas tali, berdiri dengan satu
kaki, dan yoga.
○ Latihan Proprioception : Latihan yang meningkatkan kesadaran
tubuh dan posisi.
○ Latihan Agility : Drills yang melibatkan perubahan arah dan
gerakan kaki yang cepat.
6. Kelincahan :
○ Latihan Agility : Drills yang melibatkan perubahan arah dan
gerakan kaki yang cepat.
○ Latihan Plyometric : Latihan yang melibatkan peregangan otot
secara cepat dan diikuti dengan kontraksi yang eksplosif.
○ Latihan Footwork : Latihan yang meningkatkan gerakan kaki yang
cepat dan presisi.
7. Kelentukan/Fleksibilitas :
○ Latihan Stretching : Latihan statis dan dinamis
untuk meningkatkan rentang gerak sendi.
○ Latihan Yoga : Pose yoga yang meningkatkan fleksibilitas dan
keseimbangan.
○ Latihan Pilate : Latihan yang memperkuat otot inti
dan meningkatkan fleksibilitas.
8. Ketepatan :
○ Latihan Target Practice : Latihan menembak, melempar, dan
memukul bola.
○ Latihan Drills : Latihan yang berfokus pada gerakan yang presisi
dan akurat.
○ Latihan Skill-Specific : Latihan yang berfokus pada teknik khusus
dalam cabang olahraga tertentu.
9. Kemampuan Mental :
○ Latihan Visualisasi : Membayangkan diri melakukan performa
yang optimal.
○ Latihan Mindfulness : Meningkatkan fokus dan kesadaran saat ini.
○ Latihan Teknik Relaksasi : Mengurangi stres dan meningkatkan
8
ketenangan.
10. Pengetahuan Taktik dan Strategi :
○ Mempelajari Aturan dan Strategi Permainan. Membaca buku,
menonton video, dan berdiskusi dengan pelatih.
○ Menonton Video Pertandingan : Mempelajari strategi dari atlet
profesional.
○ Berdiskusi dengan Pelatih dan Atlet Lain : Bertukar pikiran dan
strategi.
11. Keterampilan Teknis :
○ Latihan Drills : Latihan yang berfokus pada teknik dasar dan
lanjutan.
○ Latihan Skill-Specific : Latihan yang berfokus pada teknik khusus
dalam cabang olahraga tertentu.
○ Berlatih dengan Pelatih dan Atlet Lain : Mendapatkan umpan balik
dan meningkatkan keterampilan.
1.8 Apa Itu Siklis, Asiklis dan Gabungan Siklis dan Asiklis
1. Siklis, mengacu pada gerakan berulang yang melibatkan satu atau lebih
sendi dengan pola yang konsisten. Gerakan siklis biasanya melibatkan
seluruh tubuh atau sebagian besar tubuh dan memiliki fase propulsi
(mendorong) dan fase pemulihan. Contoh gerakan siklis dalam olahraga
adalah :
1. Berjalan
2. Berlari
3. Bersepeda
4. Berenang
5. Mendayung
2. Asiklis, mengacu pada gerakan yang tidak berulang dan memiliki pola
yang berbeda-beda. Gerakan asiklis biasanya melibatkan satu atau dua
sendi dan tidak memiliki fase propulsi dan pemulihan yang jelas. Contoh
gerakan asiklis dalam olahraga adalah :
1. Melempar bola
9
2. Menangkap bola
3. Memukul bola
4. Menendang bola
5. Melompat
3. Gabungan Siklis dan Asiklis, mengacu pada gerakan yang melibatkan
kombinasi gerakan siklis dan asiklis. Contoh gerakan gabungan siklis dan
asiklis dalam olahraga adalah :
1. Bermain sepak bola
2. Bermain basket
3. Bermain tenis
4. Bermain voli
5. Bermain badminton
10
DAFTAR PUSTAKA
11